Disusun Oleh:
Kelompok 1
Nama-nama Anggota:
Afrah Thahirah Ondah (20123056)
Angrainy Julia Putri Mattulangi (20123054)
Muhammad Arif Dien (20123064)
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Terminologi Hadis, Sunnah, Khabar Dan Atsal
Baik Menurut Arti Bahasa Maupun Arti Istilah Yang Dikemukakan Oleh Muhadditsin,
Ushuliyyin Dan Fughaha, Begitu Juga Mengenai Struktur Hadis Baik Secara Sanad, Matan Dan
Rawi”. Dengan sebaik mungkin makalah ini kami buat meskipun masih banyak kekurangan
didalamnya. Kami juga berterima kasih pada Bapak Dr. Mohamad S. Rahman, M.Pd.I selaku
dosen mata kuliah “Ulumul Hadis” yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
mengerjakan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka membawa wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Terminologi Hadis, Sunnah, Khabar Dan Atsal Baik Menurut Arti
Bahasa Maupun Arti Istilah Yang Dikemukakan Oleh Muhadditsin, Ushuliyyin Dan Fughaha,
Begitu Juga Mengenai Struktur Hadis Baik Secara Sanad, Matan Dan Rawi yang berkaitan
dengan kelangsungan hidup kita.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan
ketidaksepenuhnya sempurna. Oleh karena itu, kami berharap bimbingan, kritik dan saran yang
membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penulis
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………… 3
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah …………………………………………………4
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………4
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar……………………5
B. Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, Dan Atsar yang dikemukakakan oleh
Muhadditsin, Ushuliyyun, Dan Fuqoha……………………………. 8
C. Struktur Hadis dari segi Sanad, Matan, dan Rawi…………………...10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bagi umat Islam khususnya, kehadiran Nabi Muhammad SAW, tidak sekedar
sebagai ‘penyampai’ ajaran Allah, yang nasihat dan saran-sarannya dibiarkan begitu saja
tanpa ketaatan yang total dari mereka, sebagaimana yang telah ditegaskan Allah SWT.
Bahwa beliau adalah panutan yang baik (Uswah Hasanah). Bahkan seseorang tidak akan
disebut beriman secara sempurna ketika dia tidak mengaplikasikan ajaran-ajaran Allah
dan Rasul-Nya yang terangkum dalam Al-Qur’an dan hadis dalam kehidupan keseharian.
Oleh karena itu, tidak mungkin dapat memisahkan apa yang berasal dari Rasulullah
SAW. Yaitu Hadis dengan apa yang datang dari Allah SWT. Yaitu Al-Qur’an. Istilah
Mustafa Yaqub, memisahkan Hadis dari Al-Qur’an, sama artinya dengan memisahkan
Al-Qur’an dari kehdiupan manusia. Keteladanan Nabi Muhammad SAW. Ini tercermin
tidak hanya dalam sabda dan perbuatan saja, tetapi juga sifat dan karakternya yang
diilustrasikan ‘A’isyah ra. Sebagai ‘Al-Qur’an berjalan’. Oleh karena itu, tidak
mengherankan jika dilihat dari sisi ini, ulama hadis menjadikan sifat (fisik dan psikis)
Nabi SAW. (selain sabda, perbuatan dan persetujuannya), sebagai bagian yang integral
dalam terma hadis. Dalam hal ini, istilah hadis tersebut biasanya mengacu kepada segala
sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW., berupa sabda, perbuatan,
persetujuan, dan sifatnya (fisik maupun psikis), baik yang terjadi sebelum maupun
setelah kenabiannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar menurut arti bahasa
ataupun istilah ?
2. Apa pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar secara bahasa maupun istilah yang
dikemukakan menurut Muhadditsin, Ushuliyyin, dan Fuqoha ?
3. Bagaimana struktur Hadis baik secara Sanad, Matan dan Rawi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Hadits, Sunnah, Khabar, Dan Atsar menurut arti
bahasa ataupun istilah.
2. Untuk mengetahui pengertian dari Hadits, Sunnah, Khabar, Dan Atsar secara bahasa
maupun istilah yang dikemukakan menurut Muhadditsin, Ushuliyyin, Dan Fuqoha.
3. Untuk mengetahui struktur hadis baik secara Sanad, Matan Dan Rawi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
yang baru, yakni kebalikan dari Al-Qadiim ( )القدميyang artinya sesuatu yang lama.
Sedangkan hadits menurut istilah para ahli hadits adalah :
ٍص ِ ٍ ِ ِ ِ
ف َ ِّ ف ِإىَل النَّيِب
ْ َْأو َو، َْأو َت ْق ِريْ ٍر، َْأو ف ْع ٍل،صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم م ْن َق ْول ُ َما ُأضْي
“adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam
baik ucapan, perbuatan, persetujuan, maupun sifat.”
[Shalih Al Utsaimin, Mustholah Al-Hadits, (Kairo: Maktabah Ilmi, 1994), hlm. 5]
Dari definisi tersebut dapat kita ketahui bahwa hadits adalah segala sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam baik itu ucapan, perbuatan,
persetujuan, sifat fisik, maupun kepribadiannya.
Hingga gerak dan diamnya ketika terbangun maupun tertidur juga disebut sebagai
hadits. Maka dari itu pengertian ini juga mencakup setiap keadaan Nabi Muhammad
shallallaahu’alaihi wasallam menurut para ahli hadits.
Contoh Hadits :
1. Hadits qouliy (Perkataan) yang berupa sabda atau ucapan Nabi shallallaahu
‘alaihi wasallam. Biasanya disebutkan lafadz qaala ( )قَالdalam redaksinya.
Contoh :
النيَّ ِة
ِّ ِال ب ْ ِإمَّنَا: صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم
ُ اَأْلع َم ِ ُ قَ َال رس:اب ر ِضي اللَّه عْنه قَ َال
َ ول اللَّه َُ ُ َ ُ َ َ ِ ََّع ْن عُ َمَر بْ ِن اخْلَط
Dari Umar Bin Khathab radliyallaahu ‘anhu berkata : Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya amalan itu dengan niatnya.”
[HR. Nasa’iy no. 75]
2. Hadits Fi’liy (Perbuatan) yang berupa perbuatan Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasallam biasanya disebutkan lafadz kaana ( ) َكانdalam redaksninya.
Contoh :
5
َ ُصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ي
َّ فَِإ َذا ا ْفتَت ََح ال،صلِّي قَاِئ ًما َوقَا ِعدًا
،صاَل ةَ قَاِئ ًما َر َك َع قَاِئ ًما َ ِ َكانَ َرسُو ُل هَّللا:ت
ْ َع َْن عَاِئ َشةَ قَال
َّ وَِإ َذا ا ْفتَتَ َح ال
صاَل ةَ قَا ِعدًا َر َك َع قَا ِعدًا
Dari ‘Aisyah berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam sholat berdiri
dan duduk. Ketika memulai sholat dengan berdiri maka ruku’ dengan berdiri.
Dan ketika mulai sholat dengan duduk maka ruku’ dengan duduk.”
[HR. Nasa’iy no. 1674]
3. Hadits Taqririy (Persetujuan) yang berupa persetujuan Nabi shallallaahu
‘alaihi wasallam terhadap perbuatan atau perilaku sahabat beliau.
Contoh :
َكانَ ُع َم ُر يَضْ ِربُ اَأْل ْي ِدي َعلَى: فَقَا َل،ع بَ ْع َد ْال َعصْ ِر َ َّك َع ِن الت
ِ ط ُّو ٍ َِس ْبنَ َمال َ ت َأن
ُ َسَأ ْل: قَا َل،َار ب ِْن فُ ْلفُ ٍل
ِ ع َْن ُم ْخت
صاَل ِة ِ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َر ْك َعتَ ْي ِن بَ ْع َد ُغرُو
ِ ب ال َّش ْم
َ س قَ ْب َل َ صلِّي َعلَى َع ْه ِد النَّبِ ِّي َ ُ َو ُكنَّا ن،صاَل ٍة بَ ْع َد ْال َعصْ ِر
َ
َولَ ْم،صلِّي ِه َما فَلَ ْم يَْأ ُمرْ نَا َ ِ َأ َكانَ َرسُو ُل هللا:ُت لَه
َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ ُ َكانَ يَ َرانَا ن:صاَّل هُ َما؟ قَا َل ُ فَقُ ْل،ب
ِ ْال َم ْغ ِر
يَ ْنهَنَا
Dari Mukhtar bin Fulful, ia berkata : Aku bertanya pada Anas bin Malik tentang
shalat sunnah setelah ashar, maka ia menjawab :
“Dahulu Umar memukul tanganku karena aku shalat setelah asar, dan dahulu di
zaman Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam kami shalat dua rakaaat setelah
terbenamnya matahari sebelum shalat magrib.”
Lalu aku bertanya pada nya : “Apakah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam
melaksanakan shalat itu?”
Anas bin Malik menjawab : “Beliau melihat kami melaksanakan shalat itu, dan
beliau tidak memerintahkan dan juga tidak melarangnya.”
[HR. Muslim no. 836]
6
2. Pengertian Sunnah
berarti jalan yang diikuti. Setiap jalan dan perjalanan yang diikuti dinamakan sunnah,
baik itu jalan yang baik maupun jalan yang buruk.
Adapun sunnah menurut istilah para ahli hadits adalah : segala sesuatu yang dinukil
dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam baik itu ucapan, perbuatan, persetujuan, sifat
fisik, kepribadian, maupun perjalanan hidup, baik itu sebelum diutus maupun sesudah
diutus.
3. Pengertian Khabar
Khabar ( )الخبرsecara bahasa berarti An-Naba’ ( )النبأyang berarti kabar atau berita.
Adapun secara istilah khabar ini semakna dengan hadits sehingga memiliki definisi yang
sama dengan hadits.
Namun, menurut pendapat yang lain menyatakan bahwa khabar ini lebih umum
dari pada hadits. Sehingga definisi khabar adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam dan juga kepada selain beliau. Syaikh Utsaimin
mengatakan :
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم وَِإلَى َغي ِْر ِه ِ ْالخَ بَ ُر َما ُأ
َ ضيْفُ ِإلَى النَّبِ ِّي
Khabar adalah segala sesuatu yang disandarkan pada Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasallam dan juga disandarkan kepada selainnya.
[Shalih Al Utsaimin, Mustholah Al Hadits, (Kairo: Maktabah Ilmi, 1994), hlm .5]
4. Pengertian Atsar
Atsar ( )األثرsecara bahasa berarti Baqiyyatu Asy-Syaii’ ( )بقية الشيءyang berarti sisa
dari sesuatu, atau jejak. Adapun secara istilah, atsar adalah :
ص َحابِي َأوْ التَّابِ ِعي ِ َما ُأ
َّ ضيْفُ ِإلَى ال
Segala sesuatu yang disandarkan pada sahabat atau tabi’in.
[Ibid.]
Adakalanya atsar juga didefinisikan dengan segala sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam . namun biasanya penyebutannya disandarkan
7
dengan redaksi “dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam” sehingga penyebutannya
seperti ini :
َ َوفِي اَأْلثَ ِر َع ِن النَّبِ ِّي
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
8
2. Sunnah Menurut Bahasa Dan Istilah
a. Menurut Bahasa :
Kata Sunnah adalah salah satu kosa kata bahasa Arab ( سنةsunnah). Secara
bahasa, kata ( السنةal-sunnah) berarti ( السيرة حسنة كانت أو قبيحةperjalanan hidup yang
baik atau yang buruk).
b. Menurut Istilah :
1). Muhadditsin: adalah segala sesuatu yang berasal dari Nabi baik berupa
perkataan, perbuatan, taqrir, sifat, kelakuan, maupun perjalanan hidup, baik
setelah diangkat ataupun sebelumnya.
2). Ushuliyyun: adalah segala sesuatu yang berasal dari Nabi selain Al-Qur’an
baik berupa perkataan, perbuatan ataupun taqrir yang bisa dijadikan dalil bagi
hukum syar’i.
3). Fuqoha: adalah sesuatu yang diterima dari Nabi Muhammad SAW, yang
bukan fardlu ataupun wajib.
9
1). Muhadditsin: suatu yang sandarkan pada Nabi (ma’ruf) para sahabat (maqwuf),
dan para ulama salaf.
2). Ushuliyyun: menurut ahli fiqh Khurasan, antara lain Abu Al-Qasim Al-
Fawraniy, sebagaimana dikutip oleh Al-Khasyu’iy Muhammad Al-Khasyu’iy,
Al-Atsar adalah sesuatu yang diriwayatkan dari shabatibiy. Jadi menurut ahli
fiqh Khurasan, Al-Atsar adalah sesuatu yang diriwayatkan dari selain Nabi
SAW.
3). Fuqoha: atsar adalah perkataan-perkataan Ulama Salaf, Sahabat, Tabi’in dan
lain-lain.
10
Matan ialah redaksi dari hadist. Dari contoh sebelumnya maka matan hadist bersangkutan
hadist ialah:
“Tidak sempurna iman seseorang diselang kalian sehingga ia cinta bagi saudaranya apa
yang ia cinta bagi dirinya sendiri”.
Terkait dengan matan atau redaksi, maka yag perlu dicermati dalam memahami hadist ialah:
Ujung sanad sebagai sumber redaksi, apakah berujung pada nabi Muhammad saw atau
bukan
Matan hadist itu sendiri dalam hubungannya dengan hadist lain yang semakin kuat
sanadnya (apakah mempunyai yang lemah atau menguatkan) dan selanjutnya dengan ayat
dalam al-quran (apakah mempunyai yang bertolak belakang).
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasallam baik itu ucapan, perbuatan, persetujuan, sifat fisik, maupun kepribadiannya. Salah satu
contohnya adalah Hadits qouliy (Perkataan) yang berupa sabda atau ucapan Nabi shallallaahu
‘alaihi wasallam. Biasanya disebutkan lafadz qaala ( )قَالdalam redaksinya. Contoh :
ِإنَّ َما اَأْل ْع َما ُل بِالنِّيَّ ِة: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم
َ ِ ال َرسُو ُل هَّللا
َ َ ق:ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ قَا َل ِ ع َْن ُع َم َر ْب ِن ْالخَ طَّا
ِ ب َر
Dari Umar Bin Khathab radliyallaahu ‘anhu berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam
bersabda : “Sesungguhnya amalan itu dengan niatnya.” [HR. Nasa’iy no. 75]
Sunnah ( )السنةsecara bahasa berarti As-Siirah Al-Muttaba’ah ( )السيرة المتبعةyang berarti
jalan yang diikuti. Setiap jalan dan perjalanan yang diikuti dinamakan sunnah, baik itu jalan yang
baik maupun jalan yang buruk.
Khabar adalah segala sesuatu yang disandarkan pada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam
dan juga disandarkan kepada selainnya. [Shalih Al Utsaimin, Mustholah Al Hadits, (Kairo:
Maktabah Ilmi, 1994), hlm .5]. Dan Atsar ( )األثرsecara bahasa berarti Baqiyyatu Asy-Syaii’ ( بقية
)الشيءyang berarti sisa dari sesuatu, atau jejak.
Adapun pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, Dan Atsar yang dikemukakakan oleh
Muhadditsin, Ushuliyyun, Dan Fuqoha, yaitu: Hadis Menurut Bahasa Jadid, yang artinya baru
dan lawannya qodim. Menurut istilah Fuqoha hadits adalah segala sesuatu yang ditetapkan Nabi
SAW yang tidak bersangkut-paut dengan masalah-masalah fardlu atau wajib. Sunnah menurut
Bahasa Kata Sunnah adalah salah satu kosa kata bahasa Arab ( سنةsunnah). Secara bahasa, kata
( السنةal-sunnah) berarti ( السيرة حسنة كانت أو قبيحةperjalanan hidup yang baik atau yang buruk).
Menurut Istilah Fuqoha adalah sesuatu yang diterima dari Nabi Muhammad SAW, yang bukan
fardlu ataupun wajib. Khabar Menurut Bahasa Khabar adalah berita yang disampaikan dari
seseorang kepada lain. Menurut Istilah Ushuliyyun: pendapat ini, antara lain, dikemukakan oleh
ahli fiqih Khurasan. Pendapatnya, al-khabar adalah sesuatu yang diriwayatkan dari Rasul SAW.
Atsar Menurut Bahasa Al-Atsar ( )األثرadalah salah satu kata bahasa Arab. Jamaknya adalah آثار
(atsar). Secara bahasa kata األثرberarti: ( بقية الشيءbekas sesuatu). Menurut Istilah Muhadditsin:
suatu yang sandarkan pada Nabi (ma’ruf) para sahabat (maqwuf), dan para ulama salaf.
Kemudian, Secara struktur haadis terdiri dari 2 komponen utama yakni sanad/isnad
(rantai penutur) dan matan (redaksi).
12
DAFTAR PUSTAKA
Sekolah Islam Shafa, Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, Atsar, dan Hadits Qudsi
(https://shaftasby.sch.id/berita-1799-pengertian-hadits-sunnah-khabar-atsar-dan-hadits-
qudsi.html, Diakses pada tanggal 19 September 2021)
Alawiyah Blog, Pengertian Hadits,Sunnah, Khabar dan Atsar secara Bahasa dan istilah
menurut Muhadditsin, Ushuliyyun dan Fuqoha
(http://alawiyahblog2.blogspot.com/2012/09/pengertian-hadits-sunnah-khabar-atsar.html?m=1,
Diakses pada tanggal 19 September 2021)
Alawiyah Blog, Filsafat Imam Al-Ghazali
(http://alawiyahblog2.blogspot.com/2015/12/filsafat-imam-al-ghazali.html?m=1, Diakses pada
tanggal 19 September 2021)
Academia, Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar. Sanad, Matan dan Rawi
(https://www.academia.edu/12836981/pengertian_hadits_sunnah_khabar_dan_atsar_sanad_mata
n_dan_rawi, Diakses pada tanggal 19 September 2021)
13