Anda di halaman 1dari 16

PENGERTIAN HADITS TARBAWI

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM IAII IBRAHIMY GENTENG BANYUWANGI
Pengertian Hadits
Hadits : Etimologi/Bahasa
Hadits (‫ )الحديث‬: Al-Jadiid (‫ )الجديد‬sesuatu yang baru; kebalikan
dari Al-Qadiim (‫ )القديم‬yang artinya sesuatu lama.
Hadits : Terminologi/Istilah Para Ahli
‫ َأْو َو ْص ٍف‬، ‫ َأْو َتْقِر ْيٍر‬، ‫ َأْو ِفْع ٍل‬، ‫َم ا ُأِض ْيُف ِإَلى الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِم ْن َقْو ٍل‬
Shalih Al Utsaimin, Mustholah Al Hadits, (1994 : 5)

Sunnah : Etimologi/Bahasa
Sunnah ‫ ) )السنة‬: As-Siirah Al-Muttaba’ah ‫ ) )السيرة المتبعة‬jalan
yang diikuti.
Setiap jalan dan perjalanan yang diikuti dinamakan sunnah,
baik itu jalan yang baik maupun jalan yang buruk.
Sunnah : Terminolohi/Istilah Para Ahli
Segala sesuatu yang dinukil dari Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasallam baik itu ucapan, perbuatan, persetujuan, sifat fisik,
kepribadian, maupun perjalanan hidup, baik itu sebelum diutus
maupun sesudah diutus.
‫‪Contoh Hadits‬‬

‫)‪1. Hadits Qouliy (Perkataan‬‬


‫َع ْن ُعَمَر ْب ِن اْلَخ َّط اِب َر ِض َي ُهَّللا َع ْن ُه َق اَل‪َ :‬ق اَل َر ُس وُل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ‪ِ :‬إَّن َم ا اَأْلْع َم اُل ِبالِّن َّي ِة‬
‫] ‪[HR. Nasa’iy no. 75‬‬
‫)‪2. Hadits Fi’liy (Perbuatan‬‬
‫َع ْن َع اِئَش َة َق اَلْت ‪َ :‬ك اَن َر ُس وُل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ُيَص ِّلي َق اِئًم ا َو َق اِع ًدا‪َ ،‬ف ِإَذ ا اْف َتَت َح الَّص اَل َة َق اِئًم ا َر َك َع‬
‫َق اِئًم ا‪َ ،‬و ِإَذ ا اْف َتَت َح الَّص اَل َة َق اِع ًدا َر َك َع َق اِع ًدا‬
‫]‪[HR. Nasa’iy no. 1647‬‬
‫)‪3. Hadits Taqriri (Persetujuan‬‬
‫َع ْن ُم ْخ َت اِر ْب ِن ُفْلُفٍل ‪َ ،‬ق اَل‪َ :‬س َأْلُت َأَن َس ْب َن َم اِلٍك َع ِن الَّت َط ُّو ِع َبْع َد اْلَعْص ِر ‪َ ،‬فَق اَل‪َ :‬ك اَن ُعَمُر َيْض ِر ُب اَأْلْي ِدي‬
‫َع َلى َص اَل ٍة َبْع َد اْلَعْص ِر ‪َ ،‬و ُكَّن ا ُنَص ِّلي َع َلى َعْه ِد الَّن ِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َر ْك َع َت ْي ِن َبْع َد ُغ ُر وِب الَّش ْم ِس َقْب َل‬
‫َص اَل ِة اْلَم ْغ ِر ِب‪َ ،‬ف ُقْلُت َلُه ‪َ :‬أَك اَن َر ُس وُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َص اَّل ُه َم ا؟ َق اَل‪َ :‬ك اَن َيَر اَن ا ُنَص ِّليِه َم ا َف َلْم َي ْأُمْر َن ا‪،‬‬
‫َو َلْم َي ْن َه َن ا‬
‫]‪[HR. Muslim No. 836‬‬
Perbedaan Antara Hadits dan Sunnah
Menurut prespektif ahli hadits,
Hadits adalah sesuatu yang diriwayatkan dari
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam setelah kenabiannya.
Sunnah pengertiannya lebih menyeluruh dan lebih umum.
Karena sunnah juga mencakup perjalanan hidup
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam sebelum kenabiannya
dan setelah kenabiannya.
Pengertian Khabar
Etimologi : Bahasa
Khabar ‫ ) )الخبر‬: An-Naba’ ‫ ) )النبأ‬: Bertita

Terminologi; Istilah Para Ahli


Istilah khabar ini semakna dengan hadits sehingga memiliki
definisi yang sama dengan hadits.
Namun, menurut pendapat yang lain menyatakan bahwa khabar
ini lebih umum dari pada hadits. Sehingga definisi khabar
adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi
shallallaahu ‘alaihi wasallam dan juga kepada selain beliau.
Syaikh Utsaimin mengatakan :
‫اْلَخ َبُر َم ا ُأِض ْيُف ِإَلى الَّن ِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َو ِإَلى َغ ْي ِر ِه‬
Shalih Al Utsaimin, Mustholah Al Hadits, (1994 : 5)
Pengertian Atsar
Etimologi/Bahasa
Atsar ‫ ) )األثر‬: Baqiyyatu Asy-Syaii’ ‫ ) )بقية الشيء‬: sisa dari sesuatu,
atau jejak.
Terminlogi/Istilah
‫َم ا ُأِض ْيُف ِإَلى الَّص َح اِبي َأْو الَّتاِبِعي‬

Adakalanya atsar juga didefinisikan dengan segala sesuatu yang


disandarkan kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Namun
biasanya penyebutannya disandarkan dengan redaksi “dari Nabi
shallallaahu ‘alaihi wasallam” sehingga penyebutannya seperti
ini :
‫َو ِفي اَأْلَث ِر َع ِن الَّن ِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم‬
Dalam sebuah atsar dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam . . .
Pengertian Hadits Qudsi
Hadits qudsi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Nabi Saw
dari Allah ta’ala. Hadits qudsi ini juga terkadang disebut
dengan hadits rabbaaniy atau hadits ilaahiy.
Syaikh Utsaimin mengatakan :
‫ َم ا َر َو اُه الَّن ِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َع ْن َر ِّب ِه َت َع اَلى‬:‫اْلَح ِد ْي ُث اْلُقْد ِس ي‬
Shalih Al Utsaimin, Mustholah Al Hadits, (1994 : 5)

Contoh hadits qudsi :


‫ َأَن ا ِع ْن َد َظ ِّن َعْب ِدي‬:‫ َي ُقوُل ُهَّللا َت َع اَلى‬: ‫ َق اَل الَّن ِبُّي َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم‬:‫ َق اَل‬، ‫َع ْن َأِبي ُه َر ْيَر َة َر ِض َي ُهَّللا َع ْن ُه‬
‫ َو ِإْن َذ َك َر ِني ِفي َم ٍإَل َذ َك ْر ُتُه ِفي َم ٍإَل َخ ْي ٍر‬،‫ َف ِإْن َذ َك َر ِني ِفي َن ْف ِس ِه َذ َك ْر ُتُه ِفي َن ْف ِس ي‬،‫ َو َأَن ا َمَع ُه ِإَذ ا َذ َك َر ِني‬،‫ِبي‬
‫ِم ْن ُهْم‬
(HR. Bukhari No. 7405)
Perbedaan Hadits Nawabi, Hadits Qudsi dan Al Quran
Perbedaannya terletak pada penisbatan redaksi dan
maknanya. Redaksi dan makna Al Quran dinisbatkan kepada
Allah ta’ala. Sedangkan hadits nabawi, redaksi dan maknanya
dinisbatkan kepada Nabi Saw. Adapun hadits qudsi, hanya
maknanya saja yang dinisbatkan kepada Allah ta’ala, bukan
redaksinya.

Maka dari itu, membaca hadits qudsi tidak dinilai sebagai


ibadah, tidak dapat digunakan sebagai qiraat dalam shalat,
tidak terdapat tantangan (bagi orang kafir untuk
menandinginya), dan juga tidak dinukil secara mutawatir
sebagaimana Al Quran. Sehingga hadits qudsi juga ada yang
shahih, dha’if, bahkan palsu
HADITS TARBAWI
 Hadits (etimologi) : berarti cara atau
jalan hidup yang biasa dipraktekkan,
baik ataupun buruk.
 Hadits (terminologi) : segala sesuatu
yang dinisbatkan (disandarkan) kepada
Nabi saw., baik perkataan (qauli),
perbuatan (fi’li), sikap/ketetapan
(taqriri) maupun sifat fisik dan psikis
Rasulullah saw.
 Tarbawi: terjemahan dari bahasa Arab,
yakni Rabba-Yurabbi-Tarbiyyatan. Kata
tersebut bermakna : Pendidikan,
pengasuhan dan pemeliharaan
 Jadi Hadits Tarbawi adalah hadits
yang membahas pentang pendidikan
yang diajarkan oleh rasulullah.
Pendidikan mutlak harus ada pada
manusia, karena pendidikan
merupakan hakikat hidup dan
kehidupan.
TUJUAN MEMPELAJARI HADITS TARBAWI
1. Menjadi dasar pemikiran bagi para calon
pendidik agar memiliki pola pikir yang
searah dengan hadits Rasul SAW. setelah
al-qur'an.
2. Gemar mengkaji hadits-hadits setelah al-
qur'an terutama yang berkaitan dengan
pendidik guna munjunjung disiplin
ilmunya sebagai calon pendidik atau
calon sarjana pendidikan islam.
3. Terhindar dari taklid buta sehingga tidak
menyesatkan pemikiran para peserta
didiknya.
4. Menjadi bahan analisis sebagai bentuk
prerbandingan dengan model atau
metode pendidikan para ahli pendidikan
modern.
5. Dapat merefleksikan isi hadits tarbawi
dalam kehidupan sehari-hari.lebih
terbuka pada konsep pemikiran orang
lain dan tidak merasa benar sendiri.
MANFAAT MEMPELAJARI HADITS TARBAWI
1. Mempunyai dasar yang jelas dalam
berfikir, berperilaku dan bermasyarakat
2. Terbina dan terbimbingnya peserta didik
untuk tidak memiliki pola pikir dan
berperilaku taklid buta.
3. Terbina dan terbimbing serta peserta
didik dalam menelaah dan menganalisis
hadits-hadits tarbawi lebih luas dan
mendalam
4. Memiliki tauladan yang jelas dalam
hidup,
baik sebagai makhluk individu maupun
sebagai anggotas bermasyarakat.
Hadits : Ruang Lingkup Hadits Tarbawi
(Pendidikan Islam)

Ruang Lingkup Hadits Tarbawi (Pendidikan


Islam) :
1.Tujuan Pendidikan Islam
2. Pendidik/Guru
3. Peserta Didik/Murid
4. Metode Pendidikan
5. Materi Pendidikan
6. Alat Pendidikan
7. Evaluasi
8. Perbutan Mendidik
9. Lingkungan Pendidikan (Nur Uhbiyati,
1997 : 16).
‫‪TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM‬‬
‫‪Hadits : Tujuan Pendidikan Islam‬‬
‫‪Menjadi pencinta ilmu pengetahuan‬‬
‫َق اَل الَّن ِبُّي صلى هللا عليه وسلم‪ُ :‬ك ْن َع اِلًم ا َاو ُم َت َع ِّلًم ا َاو ُمْس َت ِم ًع ا َاو ُم ِحًّب ا َو اَل َتُك ْن َخ اِم ًس ا َفُتْه ِلَك (رواه‬
‫البيهقي)‬

Anda mungkin juga menyukai