TERMINOLOGI HADIST
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Muahammad Ubaidillah
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat, taufiq, hidayah serta karunianya makalah Model dan Strategi Pembelajaran PAI
dengan judul “TERMINOLOGI HADIST” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
ULUMUL HADIST . Dalam penyelesaian makalah ini, kami cukup banyak mengalami
kesulitan,terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
dengan cukup baik
Kami sadar sebagai seorang mahasiswa dan mahasiswi yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah
ini yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Ada kurang dan lebihnya kami mohon
maaf sebesar-besarnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan Masalah.........................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di karenakan hadist merupakan salah satu sumber hukum umat islam dan di rasa penting
bagi seluruh umat islam maka sangat penting untuk mempelajari ilmu hadist, mulai dari
pengertian sampai pada struktur struktur yang terdapat pada hadist.
B. RUMUSAN MASALAH
5. Strurktur Hadist
C. TUJUAN MASALAH
PEMBAHASAN
1. Hadist
Hadits ( )الحديثsecara bahasa berarti Al-Jadiid ( )الجديدyang artinya adalah sesuatu yang baru;
yakni kebalikan dari Al-Qadiim ( )القديمyang artinya sesuatu lama. Sedangkan hadits menurut
istilah para ahli hadits adalah :
ٍ ْ َأوْ َوص، َأوْ تَ ْق ِري ٍْر، َأوْ فِ ْع ٍل،صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِم ْن قَوْ ٍل
ف ِ َما ُأ
َ ضيفَ ِإلَى النَّبِ ِّي
Adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam baik
ucapan, perbuatan, persetujuan, maupun sifat.[1]
Dari definisi tersebut dapat kita ketahui bahwa hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam baik itu ucapan, perbuatan, persetujuan, sifat
fisik, maupun kepribadiannya.
Hingga gerak dan diamnya ketika terbangun maupun tertidur juga disebut sebagai hadits.
Maka dari itu pengertian ini juga mencakup setiap keadaan Nabi Muhammad shallallaahu
‘alaihi wasallam menurut para ahli hadits.
2. Sunnah
Sunnah ( )السنةsecara bahasa berarti As-Siirah Al-Muttaba’ah ( )السيرة المتبعةyang berarti jalan
yang diikuti. Setiap jalan dan perjalanan yang diikuti dinamakan sunnah, baik itu jalan yang
baik maupun jalan yang buruk.
Adapun sunnah menurut istilah para ahli hadits adalah : Segala sesuatu yang dinukil dari
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam baik itu ucapan, perbuatan, persetujuan, sifat fisik,
kepribadian, maupun perjalanan hidup, baik itu sebelum diutus maupun sesudah diutus
1. Khabar
Khabar ( )الخبرsecara bahasa berarti An-Naba’ ( )النبأyang berarti kabar atau berita. Adapun
secara istilah khabar ini semakna dengan hadits sehingga memiliki definisi yang sama dengan
hadits.
Namun, menurut pendapat yang lain menyatakan bahwa khabar ini lebih umum dari pada
hadits. Sehingga definisi khabar adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam dan juga kepada selain beliau. Syaikh Utsaimin
mengatakan :
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم وَِإلَى َغي ِْر ِه ِ ْال َخبَ ُر َما ُأ
َ ض ْيفَ ِإلَى النَّبِ ِّي
Khabar adalah segala sesuatu yang disandarkan pada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam
.dan juga disandarkan kepada selainnya
2. Atsar
Atsar ( )األثرsecara bahasa berarti Baqiyyatu Asy-Syaii’ (يءqqة الشqq )بقيyang berarti sisa dari
sesuatu, atau jejak. Adapun secara istilah, atsar adalah :
Adakalanya atsar juga didefinisikan dengan segala sesuatu yang disandarkan kepada
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Namun biasanya penyebutannya disandarkan dengan
redaksi “dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam” sehingga penyebutannya seperti ini :
C. SRUKTUR HADIST
1. Sanad . dari segi bahasa, sanad artinya yang menjadi sandaran, tempat bersandar, arti yang
lain sesuatu yang dapat dipegangi atau dipercaya. Dalam istilah ilmu hadis sanad ialah
rangkaian urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang menghubungkan satu
hadis atau sunnah sampai pada Nabi Saw. Sanad menurut istilah ahli hadis yaitu: “Jalan yang
menyampaikan kepada matan hadis.” Atau dalam istilah lain “Mata rantai para periwayat
hadis yang menghubungkan sampai ke matan hadis.” Menerangkan rangkaian urutan sanad
suatu hadis disebut isnad. Orang yang menerangkan sanad suatu hadis disebut musnid.
Sedangkan hadis yang diterangkan dengan menyebutkan sanadnya sehingga sampai kepada
Nabi Saw. disebut musnad.
2. Matan . Dari segi bahasa,matan berarti Punggung jalan, Tanah gersang atau tandus,
membelah, mengeluarkan, mengikat. Matan menurut istilah ilmu hadis yaitu: "Perkataan
yang disebut pada akhir sanad, yakni sabda Nabi Saw. yang disebut sesudah habis disebutkan
sanadnya."
3. Rawi . Rawi yaitu orang yang memindahkan hadis dari seorang guru kepada orang lain
atau membukukannya ke dalam suatu kitab hadis. Rawi pertama adalah para sahabat dan rawi
terakhir adalah orang yang membukukannya, seperti Imam Bukhari , Imam Muslim, Imam
Ahmad dan lain-lain. Suatu Hadis yang telah sampai kepada kita dalam bentuknya yang
sudah ditadwin/terkodifikasikan (terbukukan) dalam buku-buku Hadis, melalui beberapa rawi
dan sanad. Rawi terakhir Hadis yang termaksud dalam sahih Bukhari atau dalam Sahih
Muslim, ialah Imam Bukhari atau Imam Muslim. Seorang penyusun atau pengarang, bila
hendak menguatkan suatu hadis yang ditakhrijkan dari suatu kitab hadis, pada umumnya
membubuhkan nama rawi (terakhirnya) pada akhir matan hadisnya.
. Contoh Sanad, Matan dan Rawi Hadits. Untuk lebih memperjelas pemahaman kalian
tentang berbagai unsur dalam sebuah hadis, perhatikan contoh berikut:
ب ع َْن َح ْمزَ ةَ ب ِْن َع ْب ِد هَّللا ِ ب ِْن ُع َم َر َأ َّن ا ْبنَ ُع َم َر قَال
ٍ ْث قَا َل َح َّدثَنِي ُعقَ ْي ٌل ع َْن ا ْب ِن ِشهَا ُ َح َّدثَنَا َس ِعي ُد بْنُ ُعفَي ٍْر قَا َل َح َّدثَنِي اللَّي
اري ثُ َّم
ِ َظف ْ ي يَ ْخ ُر ُج فِي َأ َّ ْت َحتَّى ِإنِّي َأَل َرى ال ِّر ُ َح لَبَ ٍن فَ َش ِرب ُ ِصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل بَ ْينَا َأنَا نَاِئ ٌم ُأت
ِ يت بِقَد َ ِ ْت َرسُو َل هَّللا
ُ َس ِمع
رواه البخارى.. ب قَالُوا فَ َما َأو َّْلتَهُ يَا َرسُو َل هَّللا ِ قَا َل ْال ِع ْل َم ِ ْت فَضْ لِي ُع َم َر ْبنَ ْالخَطَّا ُ َأ ْعطَي
ARTINYA: Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin ‘Ufair berkata, Telah menceritakan
kepadaku Al Laits berkata, Telah menceritakan kepadaku ‘Uqail dari Ibnu Syihab dari
Hamzah bin Abdullah bin Umar bahwa Ibnu Umar berkata: aku mendengar Rasulullah saw.
bersabda: “Ketika aku tidur, aku bermimpi diberi segelas susu lalu aku meminumnya hingga
aku melihat pemandangan yang bagus keluar dari kuku-kukuku, kemudian aku berikan
sisanya kepada sahabat muliaku Umar bin Al Khathab”.
Orang-orang bertanya: “Apa ta’wilnya wahai Rasulullah Saw.?” Beliau menjawab: “Ilmu”.
(HR. Bukhari) Dari contoh hadis tersebut yang dinamai sanad adalah:
َ َب ع َْن َح ْم َزةَ ب ِْن َع ْب ِد هَّللا ِ ب ِْن ُع َم َر َأ َّن ا ْبنَ ُع َم َر ق
ال ٍ ال َح َّدثَنِي ُعقَ ْي ٌل ع َْن ا ْب ِن ِشهَا ُ َح َّدثَنَا َس ِعي ُد بْنُ ُعفَي ٍْر قَا َل َح َّدثَنِي اللَّي
َ َْث ق
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل
َ ِ ْت َرسُو َل هَّللا
ُ َس ِمع
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hadist, dan sunnah merupakan suatu ucapan perilaku yang pernah dilakukan rasulullah dan
juga sahabat yang tetap berpegang teguh dan tidak menyimpang dengan syariat yang di bawa
rasulullah SAW. Dan hadist dan sunnah merupakan bagian dari hukum hukum islam dan
menjadi pedoman umat islam dalam hal ibadah maupun muamalah .yang mana terdapat
pembagian pembagian dan juga struktur dalam hadist dan sunnah.
B. SARAN
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan, pembaca di harapkan lebih banyak
membaca buku-buku tentang pengertian hadits, khobar, dan atshar, sehingga lebih banyak
menambah ilmu dan wawasan tentang pengertian tersebut.
Kritik dan saran juga kami harapkan dari pembaca, untuk membuat makalah-makalah
selanjutnya agar lebih baik amiin alfateha…