Anda di halaman 1dari 20

PENGERTIAN ASBABUL WURUD

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah


Asbab Wurud al-Hadith

Dosen Pengampu:
Dr. Abdulloh Ubet, M.Ag

Disusun oleh:

Ahmad Fakhri Hidayat (07030521062)


Dafina Ainani Zahra (07040521073)
Ahmad Sabroni Al Fajri (07030521063)

PROGRAM STUDI ILMU HADIS


FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala hidayah dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini. Shalawat serta salam penulis panjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang lebih cerah.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Muhid, M.Ag


selaku dosen pengampu matakuliah Ilmu Sarh Al-Hadith karena telah
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat. Serta penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada seluruh pihak yang ikut serta dalam membantu menyusun
makalah ini.

Meski telah dibuat secara maksimal, penulis menyadari bahwa dalam


makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran apabila menemukan kesalahan atau
kekurangan dalam makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini dapat
membantu pembaca untuk menambah ilmu pengetahuannnya

Surabaya, 25 Maret 2023


Penulis
DAFTAR ISI

ii
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Asbabul Wurud
B. Faktor Kemunculan Suatu Hadis
C. Macam-Macam Asbabul Wurud
D. Urgensi dan Manfaat Asbabul Wurud
E. Contoh Hadis
F. Hadis Dari Segi Datangnya
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
iii
Latar Belakang

Ilmu Asababul Wurud ini merupakan ilmu yang membahas tentang sebab
lahirnya suatu hadis yang dalam Al-Qur’an dikenal sebagai Asbabun Nuzul. Ilmu
ini juga dapat membantu para pengkaji dan peneliti hadis untuk memahami hadis
secara kontekstual. Untuk mendapatkan pemahaman hadis secara sempurna, maka
diperlukan mengetahui peristiwa yang melatarbelakangi hadis tersebut1.

Dikalangan ulama ada yang mendahulukan sebab atau latarbelakang tetapi


ada pula ulama yang mendahulukan keumuman lafal (redaksi hadis). Menurut
‘Ajjaj al- Khatib, Asbabul Wurud memiliki kaitan erat dengan ilmu Naskh wa Al-
Mansukh karena dengan mengetahui latar belakamg dari suatu hadis dapat
mengetahui hadis yang menasakah dan yang dinasakh2

Rumusan Masalah
1. Definisi Asbab Wurud Al-Hadith menurut beberapa ulama Hadis?
2. Tujuan dan Manfaat mempelajari Asbab Wurud Al-Hadith?
3. Fungsi Asbab Wurud Al-Hadith dalam ilmu hadis?
4. Urgensi Asbab Wurud al-Hadith?
5. Contoh-contoh hadis yang memiliki Asbab Wurud?
Tujuan
1. Menjelaskan Definisi Asbab Wurud Al-Hadith menurut beberapa ulama Hadis.
2. Untuk mengetahui Tujuan dan Manfaat mempelajari Asbab Wurud Al-Hadith.

1
Idri dkk, Studi Hadits ( Surabaya: UIN Sunan Ampel Press
2015) hal 130-131 2 Ibid.
3. Untuk mengetahui urgensi Asbabul Wurud.
4. Untuk mengetahui Fungsi Asbab Wurud Al-Hadith dalam ilmu hadis.
5. Contoh-contoh hadis yang memiliki Asbab Wurud.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asbabul Wurud Menurut Ulama Hadis

Asbabul wurud berasal dari dua kata yaitu asbab yang merupakan bentuk
jama’ dari sebab yang memiliki arti sebab. Para ahli bahasa mengartikan ini
dengan al-habl (tali). Yang artinya disini dijelaskan sebagai segala sesuatu yang
menghubungkan benda dengan benda lain2. Sedangkan kata wurud merupakan
bentuk kata dari isim masdar yaitu “warada, yaridu, warudan” yang artinya
datang atau sampai3. Secara sederhana asbabul wurud dapat diartikan sebab-sebab
munculnya hadis4. Secara istilah asbabul wurud adalah:

‫علم يعرف به السبب الذى ورد الجله احلديث والزمان الذى جاء به‬

“Ilmu yang menerangkan sebab-sebab Nabi menyampaikan sabdanya dan masa-


masa Nabi menuturkannya”5

Banyak ulama yang telah mendefinisikan tentang ilmu ini. Imam as-
Suyuthi mendefinisikan asbab al-wurud dengan “Sesuatu yang menjadi thariq
(jalan atau metode) yang menentukan maksud suatu hadis yang bersifat umum
atau khusus, mutlaq atau muqayyad dan menentukan ada atau tidaknya naskh
(penghapusan pemberlakuan) dalam hadis tertentu dan lain sebagainya6. Nur al-
Din Itr mendefinisikan asbab wurud al-hadis dengan mengatakan
3
‫ما ورد احلديث متحدثا أيام وقوعه‬
Hadist yang muncul karena membicarakann sesuatu yang terjadi pada saat
kemunculannya7
Menurut ulama fiqh asbabul wuru dhadis adalah sebab-sebab datangnya
hadis, yakni hal-hal yang menyebabkan Nabi SAW mengucapkan suatu perintah,
2
larangan dan lainnya. Secara sederhana dapat diartikan bahwa asbabul wurud
2
Sulaiman, Asbabul Wurud Hadits (Suatu Kajian Tentang Faktor dan Urgensi Asbabul
Wurud Hadis) Jurnal Sintesa Vol. 15 No.2, Tahun 2016 hal 82
3
Agus Kusman, Ilmu Asbab Al-Wurud Serta Contoh-Contoh Hadisnya hal 1
4
Ibid.
5
Idri dkk, Studi Hadits ( Surabaya: UIN Sunan Ampel Press 2015) hal 131
6
Zainul Arifin, Asbab al-Wurud al-Hadis dalam memahami hadis Ahkam hal 186-187
7
Muhammad Ali, Asbab Wurud Al-Hadis, Tahdis Vol.6 No.2 tahun 2015 hal 86-87
adalah sebab-sebab datangnya sesuatu8. Menurut ulama hadis asbabul wurud yaitu
konteks historiositas yang melatarbelakangi munculnya suatu hadis. Ia dapat
berupa peristiwa atau pertanyaan yang terjadi pada saat hadis itu disampaikan oleh
Nabi SAW. Dengan kata lain asbabul wurud hadis adalah factor-faktor yang
melatarbelakangi munculnya suatu hadis9. Adapun menurut ulama tafsir asbabul
wurud hadis ialah:

‫ما ورد الحديث أيام وقوعه‬


“ Sesuatu (baik berupa perisiwa-peristiwa atau pertanyaan-pertanyaan) yang
terjadi pada waktu hadis itu disampaikan oleh Nabi SAW"10
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa asbab wurud al-
hadis adalah konteks historis, baik berupa pertanyaan-pertanyaan atau kejadian-
kejadian yang terjadi pada saat Nabi mensabdakan hadis tersebut, ia juga
berfungsi sebagai analisis apakah hadis tersebut hadis yang bersifat umum,
mutlak, muqayyad, naskh atau mansukh dan lain sebagainya11.

Ilmu ini merupakan suatu jalan yang paling tepat untuk memahami suatu
hadis, karena jika kita memahami suatu hadis maka akan mengetahui sebab dan
musabab hadis tersebut12. 4

B. Faktor penyebab kemunculan suatu hadis

1. Di dalam hadis, terdapat penyebab itu sendiri


Contohnya dalam hadis riwayat Abu Dawud dari Said al Khudri

8
Ibid., 38-39
9
Zainul arifin, “ asbab al wurud al- hadis dalam memahami hadis ahkam “, jurnal syari’ah dan
hukum vol. 3 no. 2, 2011, 186.
10
Ahmad Junaidi, “ Asbabul Wurud Sarana Memahami Konteks Suatu Hadis”
11
Muhammad Ali, Asbab Wurud Al-Hadis, Tahdis Vol.6 No.2 tahun 2015 hal 87
12
Nurudin itr, Ulumul Hadis (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA 2012) hal 346
ُّ ‫ َوحُمَ َّم ُد بْ ُن ُسلَْي َما َن اَأْلْنبَا ِر‬،‫ َواحْلَ َس ُن بْ ُن َعلِ ٍّي‬،‫َح َّدثَنَا حُمَ َّم ُد بْ ُن الْ َعاَل ِء‬
َ ‫ َح َّدثَنَا َأبُو‬:‫ قَالُوا‬،‫ي‬
،َ‫ُأس َامة‬

ٍ ‫ َع ْن عَُبْي ِد اللَّ ِه بْ ِن َعْب ِد اللَّ ِه بْ ِن َرافِ ِع بْ ِن َخ ِد‬،‫ب‬


‫ َع ْن َأيِب‬،‫يج‬ ِ ِ‫ع ِن الْول‬
ٍ ‫ َع ْن حُمَ َّم ِد بْ ِن َك ْع‬،‫يد بْ ِن َكثِ ٍري‬
َ َ
‫اعةَ َو ِه َي بِْئ ٌر يُطَْر ُح‬
َ‫ض‬ َ ُ‫ضُأ م ْن بِْئ ِر ب‬ َ َ َ َ َْ ُ َ
ِ ‫ َأنَّه قِيل لِرس‬,،‫ي‬
ِ َّ ‫ َأَنَتو‬:‫ول اللَّ ِه صلَّى اهلل علَي ِه وسلَّم‬ ٍِ
ُ َ َ ُ ِّ ‫َسعيد اخْلُ ْد ِر‬
ِ ِ ُ ‫ب والنَّنْت ؟ َف َق َال رس‬ ِ ِ ِ
ٌ ‫ «الْ َماءُ طَ ُه‬:‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
‫ور اَل‬ َ ‫ول اللَّه‬ َُ ُ َ ِ ‫ض َوحَلْ ُم الْكاَل‬
ُ َ‫ف َيها احْل ي‬
‫ض ُه ْم َعْب ُد الرَّمْح َ ِن بْ ُن َرافِ ٍع‬
ُ ‫ َوقَ َال َب ْع‬:‫ قَ َال َأبُو َد ُاو َد‬، »ٌ‫يُنَ ِّج ُسهُ َش ْيء‬
13

Artinya: "Bolehkan kita berwudu dari sumur Bidla'ah? Yaitu sumur yang
dilemparkan kedalamnya bekas kotoran haid, bangkai anjing, dan sesuatu yang
berbau busuk." Rasulullah ‫ ﷺ‬menjawab, "Air itu suci, tidak ada sesuatu pun yang
5 dapat menajiskannya." Abu Daud berkata, Sebagian mereka menyebutkan
Abdurrahman bin Rafi' (menggantikan posisi Abdullah bin Rafi').
2. Penyebabnya tidak tercantum dalam hadis, tetapi dijelaskan dalam hadis lain
Contohnya hadis riwayat Bukhari dan Muslim
ِ ‫ِ ِإ‬ ٍِ ٌ ِ‫َأخَبَرنَا َمال‬ ِ
َ ‫ َع ْن حُمَ َّمد بْ ِن ْبَراه‬،‫ َع ْن حَيْىَي بْ ِن َسعيد‬،‫ك‬
‫ َع ْن‬،‫يم‬ ْ :‫ قَ َال‬،َ‫َح َّدثَنَا َعْب ُد اللَّه بْ ُن َم ْسلَ َمة‬
‫ َولِ ُك ِّل‬،‫النيَّ ِة‬
ِّ ِ‫ال ب‬ ْ :‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم قَ َال‬
ُ ‫«اَألع َم‬ ِ َ ‫َأن رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ٍ َّ‫َع ْل َق َمةَ بْ ِن َوق‬
ُ َ َّ ‫ َع ْن عُ َمَر‬،‫اص‬
ِ َ‫ ومن َكان‬،‫ فَمن َكانَت ِهجرتُه ِإىَل اللَّ ِه ورسولِِه فَ ِهجرتُه ِإىَل اللَّ ِه ورسولِِه‬،‫ام ِرٍئ ما َنوى‬
ُ‫ت ه ْجَرتُه‬
ْ ْ ََ ُ ََ ُ َْ ُ ََ ُ َْ ْ َْ َ َ ْ
ِ ‫انت ِهجرته لِ ُد ْنيا‬ ‫ فَ ِه ْجرتُهُ ِإىَل ما َه ِإ‬،‫ َأ ِو ْامر ٍَأة يَتَز َّوج َها‬،‫صيب َها‬
ِ
‫يصْي ُبها أو‬ َ ُ َ ْ ْ ‫وم ْن َك‬ َ ‫اجَر لَْي ِه‬
َ َ َ ُ َ َ ُ ُ‫ُلد ْنيَا ي‬
14
‫إليه‬ ٍ
ِ ‫امرأة ينَ ِكحها ف ِهجرته إىل ما هاجر‬
ََ َ ُ َْ َ ُ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah, ia berkata, telah
mengabarkan kepada kami Malik dari Yahya bin Sa'id dari Muhammad bin
Ibrahim dari Alqamah bin Waqash dari Umar, bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
"Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang
13
Abu daud sualaiman bin al-`asy`ast bin Ishaq bin basyir bin syaddad bin `amr al-azdy as-
sijistani, Sunan abi daud, (Beirut: Al-maktabah al-`ashriyah, tt), no 66.
14
Muhammad bin ismail abu abdillah al-bukhari al-ju'fi, Al-jami' al-musnad al-shahih al-
mukhtashar min umuri rasulillah SAW wa sunanihi wa ayyamihi, (tp: dar tuq an-najah, 1422 H),
no 554.
(tergantung) apa yang diniatkan; Barang siapa niat hijrahnya karena Allah dan
rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan rasul-Nya. Barang siapa
niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang
perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia
diniatkan.".

Jika diperhatikan, asbabul wurud yang ada dalam hadis ini tidak terdapat
didalamnya. tetapi dapat dilihat dari hadis lain, yang bermata rantai sanad pula.
Yaitu hadis yang ditakhrij oleh Imam at-Thabari yang bersanad tsiqqah yaitu dari
Ibnu Mas’ud, katanya

َ‫ت اَ ْن َيَتَز َّو َجهاَ َحىَّت يُهاَ ِجَر َفَتَز َّو َجهاَ ُكنّا‬ ِ َ‫َكن بينناَ رجل خط‬
ْ َ‫ب ا ْمَرأةً يُ َق ُل هَل اَ (اُُّم َقْيس) فََأب‬
َ ٌ ُ َ ََ َ 6

ٍ َ‫نُ َس ِّم ِيه ُمهاَ ِجَر اُِّم ق‬


‫يس‬

Kenyataannya, pada rombongan ini seorang laki-laki mau melamar perempuan,


bernama Ummi Qais, tetapi perempuan itu menolak untuk dinikahi, jika laki-laki
tersebut enggan hijrah ke Madinah. Maka ia berhijrah dan lalu menikahinya. Lalu
laki-laki itu dijuluki Muhajir Ummi Qais15

C. Macam-Macam Asbabul Wurud

Asbabul Wurud dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu:


1. Sebab yang berupa ayat suci Al – qur’an.
Maksudnya, ayat Alqur’an itu menjadi penyebab Nabi Muhammad SAW untuk
mengeluarkan sabdanya.
Contoh firman Allah, yang berbunyi:
ٰٓ ۟ ِ‫ٱلَّ ِذين ءامنُو ۟ا ولَم ي ْلب‬
‫ٱَأْلم ُن َو ُهم ُّم ْهتَ ُدو َن‬ َ ‫يمَن ُهم بِظُل ٍْم ُأ ۟ولَِئ‬
ْ ‫ك ل َُه ُم‬ َٰ ‫س ٓوا ِإ‬
ُ َ ْ َ ََ َ

15
Ridlwan Nashir, Ilmu Memahami Hadits Nabi (Yogyakarta: Pustaka Pesantren) hal 91-92
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu
adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
2. Sebab berupa Hadis itu sendiri.
Pada waktu itu terdapat suatu hadis namun sebagian sahabat merasa kesulitan 7
untuk memahaminya, maka muncul hadis lain yang memberikan penjelasan
terhadap hadis tersebut.
Contoh hadis tersebut:

‫أ َْخبَ َرنَا َأبُو َع ْب ِد هللاِ ْال َحافِظُ نا َأحْ َم ُد ب ُْن َس ْل َمانَ ْالفَقِيهُ نا ْال َح َس ُن ب ُْن َساَّل ٍم نا يُونُسُ ب ُْن‬
ِ ‫ُم َح َّم ٍد َوَأ ْخبَ َرنَا َأبُو طَا ِه ٍر ْالفَقِيهُ َو ُم َح َّم ُد ب ُْن ُمو َسى قَااَل نا َأبُو ْال َعب‬
‫َّاس ُم َح َّم ُد ب ُْن‬
‫ال نا ُم َح َّم ُد ب ُْن ُعبَ ْي ِد هللاِ ْب ِن َأبِي دَا ُو َد ْال ُمنَا ِدي نا يُونُسُ َوهُ َو اب ُْن ُم َح َّم ٍد‬ َ ُ‫يَ ْعق‬
َ َ‫وب ق‬
‫ت قَا ِعدًا‬ ٍ َ‫س ع َْن َأن‬
ُ ‫ ُك ْن‬:‫س قَا َل‬ ٍ َ‫ْال ُمَؤ ِّدبُ نا َحرْ بٌ َوهُ َو اب ُْن َم ْي ُمونَ ع َِن النَّضْ ِر ب ِْن َأن‬
‫" َما هَ ِذ ِه ْال ِجنَا َزةُ؟ " قَالُوا‬:‫َّت ِجنَا َزةٌ فَقَا َل‬
ْ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَ َمر‬
َ ِ‫َم َع نَبِ ِّي هللا‬
":‫ِجنَا َزةُ فُاَل ٍن ْالفُاَل نِ ِّي َكانَ ي ُِحبُّ هللاَ َو َرسُولَهُ َويَ ْع َم ُل بِطَا َع ِة هللاِ َويَ ْس َعى فِيهَا فَقَا َل‬
‫" َما هَ ِذ ِه؟ " قَالُوا ِجنَا َزةُ فُاَل ٍن ْالفُاَل نِ ِّي‬:‫َّت ُأ ْخ َرى فَقَا َل‬
ْ ‫ت" َو َمر‬ ْ َ‫ت َو َجب‬ ْ َ‫ت َو َجب‬ْ َ‫َو َجب‬
‫ت‬ْ َ‫ت َو َجب‬ ْ َ‫" َو َجب‬:‫ْصيَ ِة هللاِ َويَ ْس َعى فِيهَا فَقَا َل‬ ِ ‫َكانَ يُب ِْغضُ هللاَ َو َرسُولَهُ َويَ ْع َم ُل بِ َمع‬
‫ َأ ْثنَى َعلَى اَأْل َّو ِل خَ ْيرًا‬،‫ت" فَقَالُوا يَا نَبِ ُّي هللاَ قَوْ لُكَ فِي ْال ِجنَازَ ِة َوالثَّنَا ِء َعلَ ْيهَا‬
ْ َ‫َو َجب‬
‫" نَ َع ْم يَا َأبَا بَ ْك ِر ِإ َّن هَّلِل ِ َماَل ِئ َكةً فِي‬:‫ال‬ ِ ‫َوَأ ْثنَى َعلَى اآْل‬
ْ َ‫خَر َوقَوْ لُكَ فِيهَا َو َجب‬
َ َ‫ت ق‬
‫ق َعلَى َأ ْل ِسنَ ِة بَنِي آ َد َم بِ َما فِي ْال َمرْ ِء ِمنَ ْال َخي ِْر َوال َّشرِّ" َوفِي ِر َوايَ ِة َأبِي‬ ِ ْ‫اَأْلر‬
ُ ‫ض تَ ْن ِط‬
ْ َ‫ت َو َجب‬
‫ت‬ ْ َ‫ت َو َجب‬ َ َ‫َّت بِ ِجنَازَ ٍة ُأ ْخ َرى َوق‬
ْ َ‫ال فَقُ ْلتَ فِيهَا َو َجب‬ ْ ‫َّت بِ ِجنَازَ ٍة َو َمر‬
ْ ‫َع ْب َد هللاٍ َمر‬
“Sesungguhnya Allah SWT memiliki para malaikat di bumi, yang dapat berbicara
melalui mulut manusia mengenai kebaikan dan keburukan seseorang.” [HR. Al-
Hakim]

3. Sebab yang berupa suatu yang berkaitan dengan pendengar dikalangan sahabat
Sebagai contohnya adalah persoalan yang berkaitan dengan sahabat Syuraid ibn
Suwaid al-Saqafi. Pada waktu Fath Makkah (pembukaan kota makkah) beliau
pernah datang kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau berkata: “Saya bernazar
akan shalat di Bait al-Maqdis”. Mendengar pernyataan tersebut, Nabi
bersabda:“Shalat di sini, yakni Masjid al-Haram itu lebih utama”. Kemudian Nabi
bersabda : “Demi zat yang jiwaku berada kekuasaan-Nya, seandainya kamu shalat
di Masjid al-Haram maka sudah mencukupi bagimu untuk memenuhi nazarmu”.
Kemudian Nabi bersabda lagi : “Shalat di Masjid ini, yaitu Masjid al-Haram lebih
utama daripada seratus ribu kali shalat di selain al-Masjid al-Haram.16

D. Urgensi dan Manfaat Asbabul Wurud


Asbab wurud al-hadits memiliki peranan yang sangat penting dalam memahami 8
suatu hadis. Pemahaman hadis yang mengabaikan peranan asbab wurud al-hadits
akan cenderung kaku, bahkan kurang akomodatif terhadap perkembangan zaman.
Dengan demikian, asbab wurud al-hadits memiliki urgensi, antara lain:

a. Mempermudah memahami hadis-hadis, khususnya yang bertentangan satu sama


lain. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pengetahuan terhadap sebab-sebab
terjadinya sesuatu merupakan sarana untuk mengetahui musabbab, contohnya:

‫ َع ْن َعطَ ِاء بْ ِن‬،‫ص ْف َوا ُن بْ ُن ُسلَْي ٍم‬ ِ


َ ‫ َح َّدثَني‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫َح َّد َثنَا َعلِ ُّي بْ ُن َع ْب ِد اللَّ ِه‬
َ َ‫ ق‬،‫ َح َّد َثنَا ُس ْفيَا ُن‬:‫ال‬

‫الج ُم َع ِة‬ َ َ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ ٍ ‫ َعن َأبِي س ِع‬،‫يسا ٍر‬
ُ ‫ «الغُ ْس ُل َي ْو َم‬:‫ال‬ َ ‫ َع ِن النَّبِ ِّي‬،‫ي‬
ِّ ‫يد ال ُخ ْد ِر‬ َ ْ ََ
17
» ‫ب َعلَى ُك ِّل ُم ْحتَلِ ٍم‬ ِ
ٌ ‫َواج‬
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah berkata, telah menceritakan
kepada kami Sufyan berkata, telah menceritakan kepadaku Shafwan bin Sulaim
dari 'Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi ‫ﷺ‬, beliau bersabda,
"Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi orang yang sudah bermimpi
(baligh)."

16
Muhammad Ali, “Asbab Wurud Al-Hadits,” Tahdis. Vol 6 No. 2 (2015): hal, 87-89.
17
Muhammad bin ismail abu abdillah al-bukhari al-ju'fi, Al-jami' al-musnad
al-shahih al-mukhtashar min umuri rasulillah SAW wa sunanihi wa
ayyamihi, (tp: dar tuq an-najah, 1422 H), no 858.
Hadis tersebut mempunyai sebab khusus, pada waktu itu ekonomi sahabat
Nabi pada umumnya masih dalam keadaan sulit, sehingga pada hari Jum’at cuaca
panas dan masjid masih sempit tiba-tiba aroma keringat dari orang yang memakai
baju wol kasar dan tidak mandi itu menerpa hidung Nabi yang sedah khutbah.
Lalu, Nabi bersabda dengan demikian hukum mandi ketika akan melaksanakan
shalat jum’at disesuaikan dengan kondisi. Hal tersebut diperkuat oleh hadis Nabi
yang mengatakan bahwa cukup dengan air wudhu’ saja ke Masjid, namun jika
9
mandi maka itu lebih baik baginya.

b. Membatasi pengertian hadis yang masih Mutlaq Sebagai contoh hadis:

َ َ‫ ق‬،‫اَأْلس َو ِد بْ ِن َع ِام ٍر‬


،‫ َأبُو بَ ْك ٍر‬:‫ال‬ ِ ِ
ْ ‫ كاَل ُه َما َع ِن‬،‫ َو َع ْم ٌرو النَّاق ُد‬،َ‫َح َّد َثنَا َأبُو بَ ْك ِر بْ ُن َأبِي َش ْيبَة‬

ُ ‫ َح َّد َثنَا َح َّم‬،‫َأس َو ُد بْ ُن َع ِام ٍر‬


،َ‫ َع ْن َعاِئ َشة‬،‫ َع ْن َأبِ ِيه‬،َ‫ َع ْن ِه َش ِام بْ ِن عُ ْر َوة‬،َ‫اد بْ ُن َسلَ َمة‬ ْ ‫َح َّد َثنَا‬

‫َم َت ْف َعلُوا‬ َ ‫ َف َق‬،‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َم َّر بَِق ْوٍم ُيلَ ِّق ُحو َن‬
ْ ‫ «ل َْو ل‬:‫ال‬ َ ‫َأن النَّبِ َّي‬
َّ ،‫س‬ ٍ ِ‫و َعن ثَاب‬
ٍ َ‫ َع ْن َأن‬،‫ت‬ ْ َ

:‫ال‬ َ ‫ ُقل‬:‫«ما لِنَ ْخلِ ُك ْم؟» قَالُوا‬


َ َ‫ ق‬،‫ْت َك َذا َو َك َذا‬ َ ‫ فَ َم َّر بِ ِه ْم َف َق‬،‫يصا‬
َ :‫ال‬
ِ
ً ‫ فَ َخ َر َج ش‬:‫ال‬
َ َ‫َصلُ َح» ق‬
َ‫ل‬
18
» ‫«َأْنتُ ْم َأ ْعلَ ُم بِ َْأم ِر ُد ْنيَا ُك ْم‬
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid
seluruhnya dari Al Aswad bin 'Amir, Abu Bakr berkata, telah menceritakan
kepada kami Aswad bin 'Amir, telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Salamah dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah dan dari Tsabit
dari Anas bahwa Nabi ‫ ﷺ‬pernah melewati suatu kaum yang sedang
mengawinkan pohon kurma lalu beliau bersabda, "Sekiranya mereka tidak
melakukannya, kurma itu akan (tetap) baik." Tapi setelah itu, ternyata kurma
tersebut tumbuh dalam keadaan rusak. Hingga suatu saat Nabi ‫ ﷺ‬melewati
mereka lagi dan melihat hal itu beliau bertanya: 'Ada apa dengan pohon kurma

18
Muslim bin al-hajjaj abu al-hasan al-qusyairi an-naisaburi, Al-musnad
as-shahih al-mukhtashar bi naqli al-`adl `an al-`adl ilaa Rasulillah,
(Beirut: Dar ihya` at-turats al-`arabi, tt), No 2363.
kalian? Mereka menjawab, Bukankah Anda telah mengatakan hal ini dan hal itu?
Beliau lalu bersabda, 'Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian.'

Hadis ini menjelaskan bahwa Nabi menyerahkan semua urusan duniawi


kepada para sahabat dan mendudukkan mereka sebagai orang yang lebih
mengetahui akan urusan duniawinya. Setelah dilihat asbab wurud-nya yang
menjelaskan bahwa hal itu berkaitan dengan proses pencangkokan pohon kurma,
maka bukan berarti Nabi sama sekali tidak memahami sesuatu yang bersifat 10
duniawi.

c. Merinci hadis yang masih bersifat global.


d. Menentukan ada atau tidak adanya nash-mansukh dalam suatu hadis.
e. Menjelaskan sebab-sebab ditetapkannya suatu hukum.
f. Menjelaskan maksud suatu hadis yang masih sulit dipahami.
g. Menentukan adanya takhsis hadis yang bersifat umum.
h. Mengetahui hikmah disyariatkan suatu hukum
Dengan mengetahui sabab al-wurud, seseorang dapat mengetahui hikmah-
hikmah ketetapan syariat dan syara’ terhadap kepentingan umum dalam
menghadapi segala peristiwa karena dasar kecintaan dan keringanan terhadap
umat.19
E. Contoh Hadis yang terkait dengan Asbabul Wurud

ِ ‫ام َعن َأبِ ِيه َعن ح ِك ِيم بْ ِن ِحز ٍام ر‬


ُ‫ض َي اللَّه‬
ِ ِ ‫ِإ‬
َ َ َ ْ ْ ٌ ‫ب َح َّد َثنَا ه َش‬
ٌ ‫يل َح َّد َثنَا ُو َه ْي‬ َ ‫َح َّد َثنَا ُم‬
َ ‫وسى بْ ُن ْس َماع‬

ُّ ‫ال الْيَ ُد الْعُلْيَا َخ ْي ٌر ِم ْن الْيَ ِد‬


ُ ُ‫الس ْفلَى َوابْ َدْأ بِ َم ْن َتع‬
‫ول‬ َ َ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َ ‫َع ْنهُ َع ْن النَّبِ ِّي‬

‫ال‬
َ َ‫ب ق‬ ْ ‫الص َدقَ ِة َع ْن ظَ ْه ِر ِغنًى َو َم ْن يَ ْسَت ْع ِف‬
ٍ ‫ف يُِع َّفهُ اللَّهُ َو َم ْن يَ ْسَتغْ ِن ُيغْنِ ِه اللَّهُ َو َع ْن ُو َه ْي‬ َّ ‫َو َخ ْي ُر‬

‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم بِ َه َذا‬ ِ ِ ِ


َ ‫ام َع ْن َأبِيه َع ْن َأبِي ُه َر ْي َرةَ َرض َي اللَّهُ َع ْنهُ َع ْن النَّبِ ِّي‬
ٌ ‫َأ ْخَب َرنَا ه َش‬
20

Muhammad Ali, “Asbab Wurud Al-Hadits,” Tahdis. Vol 6 No. 2 (2015): hal, 90-93.
19

Muhammad bin ismail abu abdillah al-bukhari al-ju'fi, Al-jami' al-


20

musnad al-shahih al-mukhtashar min umuri rasulillah SAW wa sunanihi


wa ayyamihi, (tp: dar tuq an-najah, 1422 H), no 1428.
11

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismail, telah menceritakan


kepada kami Wuhaib, Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya
dari Hakim bin Hiram RA dari Nabi SAW bersabda “Tangan yang diatas lebih
baik daripada tangan yang dibawah, maka mulailah untuk orang-orang yang
menjadi tanggungan mu dan sedekah yang baik adalah dari orang yang sudah
cukup (untuk kebutuhan dirinya). Maka barang siapa yang berusaha memelihara
dirinya Allah akan memeliharanya dan barangsiapa yang berusaha mencukupkan
dirinya maka Allah akan mencukupkannya.

Hadis di atas mengandung makna keutamaan memberi dan kejelekan meminta-


minta. Jika dilihat dari Asbab Wurudnya, maka dapat disimpulkan bahwa
kejelekan minta-minta apabila terus-terusan meminta-minta. Namun apabila
meminta hanya sekedarnya dan karena memang terpaksa, hal itu tidak
menjadikannya hina.21

F. Macam-Macam Hadis Dari Segi Datangnya

1) Hadis Ibtida’i
Hadist yang datang tanpa didahului sebab. Hadis ibtida’I jumlah nya lebih banyak
dari hadis sababi, karena hal ini sesuai dengan tugas nabi sebagai
penyampai syariat22

‫ال َأ ْخَب َرنَا َح ْنظَلَةُ بْ ُن َأبِي ُس ْفيَا َن َع ْن ِع ْك ِر َمةَ بْ ِن َخالِ ٍد َع ْن ابْ ِن‬ ِ
َ ‫َح َّد َثنَا عَُب ْي ُد اللَّه بْ ُن ُم‬
َ َ‫وسى ق‬

ٍ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم بُنِ َي اِإْل ْساَل ُم َعلَى َخ ْم‬


‫س‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬
ِ ‫عُمر ر‬
َ َ‫ض َي اللَّهُ َع ْن ُه َما ق‬
ُ َ َ َ‫ال ق‬ َ ََ

21
Agus Kusman, “Ilmu Asbab Al-Wurud Serta Contoh-Contoh Hadisnya,” hal, 14.
22
Abdul Majid Khon, Takhrij dan Metode Memahami Hadis (Jakarta: Amzah 2014) hal
‫ص ْوِم‬
َ ‫ْح ِّج َو‬
ِ َّ ‫الصاَل ِة وِإيت ِاء‬
َ ‫الز َكاة َوال‬ َ َ َّ ‫ول اللَّ ِه َوِإقَ ِام‬ َّ ‫اد ِة َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل اللَّهُ َو‬
ُ ‫َأن ُم َح َّم ًدا َر ُس‬ َ ‫َش َه‬
12
23
"‫ضا َن‬
َ ‫َر َم‬

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Musa, ia berkata, telah


mengabarkan kepada kami Hanzhalah bin Abi Sufyan dari 'Ikrimah bin Khalid
dari Ibnu Umar, ia berkata, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, "Islam dibangun di atas
lima (landasan):Persaksian dengan menafikan tuhan yang berhak disembah
selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat,
menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadan".

2. Hadis Sababi Hadis sababi adalah hadis yang datang karena adanya sebab
tertentu.
Contohnya seperti ada salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW
mengenai sesuatu, kemudian Rasulullah menjawab pertanyaan dari sahabat
tersebut.

:‫ قَ َال‬،‫س بْ ُن احْلَ َس ِن‬ ٍ ِ ‫ِإ‬ ‫ْ ِإ‬


ُ ‫ َأْنبََأنَا َك ْه َم‬:‫ قَ َال‬،‫َّضُر بْ ُن مُشَْيل‬
ْ ‫ َح َّد َثنَا الن‬:‫ قَ َال‬،‫يم‬
َ ‫َأخَبَرنَا ْس َح ُق بْ ُن ْبَراه‬
ِ َّ‫ ح َّدثَيِن عُمر بْن اخْلَط‬:‫َأن َعْب َد اللَّ ِه بْن عُمر قَ َال‬
‫اب‬ َّ ،‫ َع ْن حَيْىَي بْ ِن َي ْع َمَر‬،‫َح َّد َثنَا َعْب ُد اللَّ ِه بْ ُن بَُريْ َد َة‬
ُ َُ َ ََ َ
ٍ
ُ ‫ات َي ْوم ِإ ْذ طَلَ َع َعلَْينَا َر ُج ٌل َش ِد‬
ِ َ‫يد َبي‬
‫اض‬ ِ
َ ‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم َذ‬
ِ ِ ِ
َ ‫ َبْينَ َما حَنْ ُن عْن َد َر ُسول اللَّه‬:‫قَ َال‬
ِ ‫ حىَّت جلَس ِإىَل رس‬،‫ واَل يع ِرفُه ِمنَّا َأح ٌد‬،‫الس َف ِر‬ ِ ِ ُ ‫ َش ِد‬،‫اب‬
ِ ‫الثِّي‬
‫ول‬ َُ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َّ ‫ اَل يَُرى َعلَْيه َأَثُر‬،‫َّع ِر‬
َ ‫يد َس َواد الش‬ َ
‫ يَا حُمَ َّم ُد‬:‫ مُثَّ قَ َال‬،‫ض َع َكفَّْي ِه َعلَى فَ ِخ َذيِْه‬ ِ ِ
َ ‫ َو َو‬،‫َأسنَ َد ُر ْكبََتْيه ِإىَل ُر ْكبََتْيه‬
ِ
ْ َ‫ ف‬،‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
ِ
َ ‫اللَّه‬
ِ ِ َّ ُ ‫َأن حُم َّم ًدا رس‬ ‫ِإ ِإ‬ ِ ‫ْ رِب‬
،‫يم الصَّاَل َة‬
َ ‫ َوتُق‬،‫ول الله‬ ُ َ َ َّ ‫ َو‬،ُ‫ «َأ ْن تَ ْش َه َد َأ ْن اَل لَهَ اَّل اللَّه‬:‫َأخ ْ يِن َع ِن اِإْل ْساَل م؟ قَ َال‬

23
Muhammad bin ismail abu abdillah al-bukhari al-ju'fi, Al-jami' al-musnad al-shahih al-
mukhtashar min umuri rasulillah SAW wa sunanihi wa ayyamihi, (tp: dar tuq an-najah, 1422 H),
no 8.
‫ َف َع ِجْبنَا ِإلَْي ِه‬.‫ت‬
َ ْ‫ص َدق‬
ِ
َ :‫ت ِإلَْيه َسبِياًل » قَ َال‬
َ ‫استَطَ ْع‬
ِ ‫ وحَتُ َّج الْبي‬,،‫ضا َن‬
ْ ‫ت ِإن‬
َ َْ َ َ ‫وم َر َم‬
َ ‫ص‬ َّ ‫َو ُتْؤ يِت‬
ُ َ‫ َوت‬،َ‫الز َكاة‬ َ
،‫ َو ُر ُسلِ ِه‬،‫ َو ُكتُبِ ِه‬،‫ َو َماَل ِئ َكتِ ِه‬،‫ «َأ ْن ُتْؤ ِم َن بِاللَّ ِه‬:‫ان؟ قَ َال‬
ِ َ‫ َأخرِب يِن ع ِن اِإْل مي‬:‫ مُثَّ قَ َال‬،‫يسَألُه ويص ِّدقُه‬
َ ْْ ُ َ َُ ُ ْ َ
ِ ‫ فََأخرِب يِن ع ِن اِإْل حس‬:‫ قَ َال‬.‫ ص َدقْت‬:‫ والْ َق َد ِر ُكلِّ ِه خ ِ ِه و َشِّر ِه» قَ َال‬،‫والْيوِم اآْل ِخ ِر‬
‫ «َأ ْن‬:‫ان؟ قَ َال‬ َْ َ ْْ َ َ َ ‫َرْي‬ َ َْ َ
ِ ‫الس‬
‫«ما‬ َ َّ ‫َأخرِب ْ يِن َع ِن‬
َ :‫اعة؟ قَ َال‬ ْ َ‫ ف‬:‫ قَ َال‬. »‫ فَِإ ْن مَلْ تَ ُك ْن َتَراهُ فَِإنَّهُ َيَر َاك‬،ُ‫َّك َتَراه‬
َ ‫َت ْعبُ َد اللَّهَ َكَأن‬
ِ ‫هِت‬ َّ ‫َأعلَ َم هِبَا ِم َن‬
‫ فَ ْ رِب‬:‫ قَ َال‬. »‫الساِئ ِل‬
َ ‫ «َأ ْن تَل َد‬:‫َأخ ْ يِن َع ْن ََأم َارا َا؟ قَ َال‬
،‫اَأْلمةُ َربََّت َها‬ ْ ِ‫ول َعْن َها ب‬
ُ ‫الْ َم ْسُئ‬
ِ ِ
ُ ْ‫ َفلَبِث‬:‫ قَ َال عُ َمُر‬. »‫َوَأ ْن َتَرى احْلَُفاةَ الْعَُراةَ الْ َعالَةَ ِر َعاءَ الشَّاء َيتَطَ َاولُو َن يِف الُْبْنيَان‬
‫ مُثَّ قَ َال‬،‫ت ثَاَل ثًا‬

ْ ُ‫ اللَّهُ َو َر ُسولُه‬:‫ت‬
،‫َأعلَ ُم‬ ‫ «يا عمر هل تَ ْد ِري م ِن َّ ِئ‬:‫ول اللَّ ِه صلَّى اهلل علَي ِه وسلَّم‬
ُ ‫يِل َر ُس‬
ُ ‫السا ُل؟» ُق ْل‬ َ ْ َ َُ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ َ
24
»‫الساَل ُم َأتَا ُك ْم لُِي َعلِّ َم ُك ْم َْأمَر ِدينِ ُك ْم‬
َّ ‫يل َعلَْي ِه‬ ِ ِ ‫ِإ‬
ُ ‫ «فَ نَّهُ جرْب‬:‫قَ َال‬
"Pada suatu hari ketika kami bersama Rasulullah ‫ ﷺ‬tiba-tiba muncul di
hadapan kami orang yang sangat putih pakaiannya, hitam rambutnya, tidak
terlihat padanya bekas bepergian, dan tidak ada seorangpun di antara kami yang
mengenalnya, hingga ia duduk di hadapan Rasulullah ‫ ﷺ‬dan menyandarkan
lututnya kepada lutut beliau dan meletakkan kedua telapak tangannya pada
kedua paha beliau kemudian berkata, "Wahai Muhammad, beritahukan kepadaku
mengenai Islam." Beliau bersabda, "Engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah,
engkau mendirikan salat, membayar zakat, berpuasa Ramadan dan melakukan
haji ke Ka'bah apabila mampu pergi ke sana." Orang tersebut berkata, "Tuan
benar." Maka kami pun heran kepadanya, dia bertanya dan dia pula yang
membenarkannya. Kemudian dia berkata, "Beritahukan kepadaku mengenai
iman!" Beliau bersabda, "Engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya dan Hari Akhir serta seluruh takdir yang baik
dan yang buruk." Dia berkata, "Tuan benar." Dia berkata, "Beritahukan
kepadaku mengenai ihsan!" Beliau bersabda, "Ihsan adalah engkau menyembah
24
Abu Abdurrahman ahmad bin syu`aib bin ali al-khurasani an-nasai, Al-mujtaba mi as-sunan,
(Alepo: Maktabah al-muthbu`at al-islamiyah, tt), no 4990.
Allah seolah-olah engkau melihat-Nya dan apabila engkau tidak melihat-Nya
maka sesungguhnya Dia melihatmu." Dia berkata, "Beritahukan kepadaku
mengenai hari kiamat!" Beliau bersabda, "Orang yang ditanya tidaklah lebih
mengetahui daripada yang bertanya." Dia berkata, "Beritahukan kepadaku
mengenai tanda-tandanya!" Beliau bersabda, "Jika ada budak wanita yang
melahirkan tuannya, dan engkau melihat orang yang tidak beralas kaki, telanjang
dan tidak berkhitan serta menggembalakan kambing saling berlomba
meninggikan bangunan." Tiga hari kemudian beliau bertanya kepadaku, "Wahai
Umar, apakah engkau mengetahui siapakah yang bertanya?" saya menjawab,
"Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau bersabda, "Sesungguhnya dia
adalah Jibril 'alaihissalam, datang kepada kalian hendak mengajarkan kepada
kalian perkara agama kalian."
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asbabul wurud berasal dari dua kata yaitu asbab yang merupakan bentuk jama’
dari sebab yang memiliki arti sebab. Secara istilah asbabul wurud adalah , Ilmu
yang menerangkan sebab-sebab Nabi menyampaikan sabdanya dan masa-masa
Nabi menuturkannya. Nur al-Din Itr mendefinisikan asbab wurud al-hadis dengan
mengatakan, Hadis yang muncul karena membicarakann sesuatu yang terjadi pada
saat kemunculannya. Asbabul Wurud dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Sebab yang berupa ayat suci Al – qur’an.
Maksudnya, ayat Alqur’an itu menjadi penyebab Nabi Muhammad SAW untuk

mengeluarkan sabdanya.
2. Sebab berupa Hadis itu sendiri.
3. Sebab yang berupa suatu yang berkaitan dengan pendengar dikalangan sahabat.
asbab wurud al-hadits memiliki urgensi, antara lain:
a. Mempermudah memahami hadis – hadis, khususnya yang bertentangan satu sama
lain. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pengetahuan terhadap sebab – sebab
terjadinya sesuatu merupakan sarana untuk mengetahui musabbab.
b. Membatasi pengertian hadis yang masih mutlaq
c. Merinci hadis yang masih bersifat global.
d. Menentukan ada atau tidak adanya nash-mansukh dalam suatu hadis.
e. Menjelaskan sebab – sebab ditetapkannya suatu hukum.
f. Menjelaskan maksud suatu hadis yang masih sulit dipahami.
g. Menentukan adanya takhsis hadis yang bersifat umum.
h. Mengetahui hikmah disyariatkan suatu hukum.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat menjadi
tambahan wawasan untuk penyusunan makalah selanjutnya agar lebih sempurna.
Dan juga kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

15
Khon, Abdul Majid. 2014. Takhrij dan Metode Memahami Hadis. Jakarta:AMZAH

Khon, Abdul Majid. 2013. Ulumul Hadis. Jakarta: AMZAH

Itr, Nurudin. 2012. Ulumul Hadis. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA

Idri, dkk. 2015. Studi Hadits. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press

Zein, Ma’shum M. Ilmu Memahami Hadits Nabi. Yogyakarta: Pustaka Pesantren Agus

Kusman, Ilmu Asbab Al-Wurud Serta Contoh – Contoh Hadisnya

Ali, Muhammad. 2015. Asbab Wurud Al-Hadits Tahdis. Vol 6 No. 2

Husain, Said Agil Munawwar dan Abdul Mustaqim. 2001. Asbabul Wurud:
Studi Kritik Hadits Nabi Pendekatan Sosio-Historis-Kontekstual Yogyakarta: Pustaka
Pelajar

Sulaiman. 2015 Asbabul Wurud Hadits Suatu Kajian Tentang Faktor dan
Urgensi Asbabul Wurud Hadis Jurnal Sintesa
Ainul, Zarifin Asbab al-Wurud al-Hadis dalam memahami hadis Ahkam

Bukhari (al) Muhammad bin ismail abu abdillah al-ju'fi, Al-jami' al-musnad al-
shahih al-mukhtashar min umuri rasulillah SAW wa sunanihi wa ayyamihi, tp: dar
tuq an-najah, 1422 H.

Nasai (an) abu Abdurrahman ahmad bin syu`aib bin ali al-khurasani, Al-mujtaba
mi as-sunan, Alepo: Maktabah al-muthbu`at al-islamiyah, tt.

naisaburi (an) muslim bin al-hajjaj abu al-hasan al-qusyairi, Al-musnad as-shahih
al-mukhtashar bi naqli al-`adl `an al-`adl ilaa Rasulillah, Beirut: Dar ihya` at-
turats al-`arabi, tt.

Anda mungkin juga menyukai