Makalah:
Hadis Tahlili
Dosen Pengampu:
Oleh:
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisa Hadis
keistimewaan Nabi Muhammad SAW.”. Shalawat serta salam tetap tercurahkan
kepada Rasulullah SAW.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing
dalam pembuatan makalah yang berjudul “Analisa Hadis keistimewaan Nabi
Muhammad SAW.” sehingga dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan ataupun
kesalahan. Karena dalam proses peyusunan tak lepas dari hambatan dan rintangan.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran atas kesalahan dan kekurangan
tersebut untuk memperbaiki pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk
kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………... 1
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………. 14
B. Saran………………………………………………………………… 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril selama
kurang lebih dua puluh tiga tahun. Mu’jizat terbesar yang pernah dimili Makna Al-
Qur’an bagi kaoum muslimin adalah percakapan Allah yang diwahyukan beliau adalah
Al-Qur’an, oleh sebab itu abagi orang muslim adalah wajib hukumnya untuk senantiasa
membaca, menghayati serta mengamalkan kandungan yang ada didalamnya. Selain itu
fungsi Al-Quran adalah sebagai pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus. Petunjuk-
petunjuknya adalah sebagai jalan hidup menuju kesejahteraan baik didunia maupun di
akhirat baik secara pribadi maupun kelompok.
Bahkan Al-Qur’an memberikan pemikiran yang baru terhadap ilmu
pengetahuan dan fenomena kehidupan sebelum manusia menemukan teori-teori
mengenai cara kehidupan dan pengetahuan, dan Al-Qur’an memberikan gambaran
secara gamblang tentang sebelum kehidupan dan sesudah kehidupan. Al-Qur’an juga
membahas dengan sangat luar biasa betapa agung dan mulianya Al-Qur’an ia
merupakan sumber dari segala sumber hukum yang ada di dunia dan pengetahuan.
Sesunggunya ilmu manusia hanya sebatasnya saja dan tidak ada apa-apanya dibanding
dengan kehebatan dan kandungan ilmu Allah tersebut. Ilmu manusia sebatas jarum
yang dimasukkan kedalam lautan begitu luas dan tiada habisnya ilmu Allah yang
tertuang didalam Al-Qur’an. Dalam shal ini Rasulullah bertindak sebagai penerima Al-
Qur’an dan bertugas untuk menyampaikan petunjuk-petunjuk tersebut dan
mengajarkan kepada umat manusia di alam semesta.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat di tentukan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana Takhrij dan lambang periwayatan dalam hadis?
2. Bagaimana Kajian perawi (kritik sanad hadis) tersebut ?
1
2
Takhrij hadis
1
Muhammad bin ismail abu abdullah, shahih al-Bukhari, juz 9, Bab Al-Jami’u Al-Musnad Al-Shahih,
no indeks 335 (Beirut: Dar Tuq Al-Najah(, 74.
3
4
ير ،يَقُو ُل َ
س ِم ْعتُ س ِم ْعتُ يَ ِزيدَ ْالفَ ِق َ
َّار ،قَالََ :
سي ٌ ش ْي ٌمَ ،حدَّثَنَا َ - 9241أ َ ْخبَ َرنَا يَحْ يَى بْنُ َحسَّانَ َ ،حدَّثَنَا هُ َ
سا َل ْم يُ ْع َ
ط ُه َّن نَ ِب ٌّ
ي ْطيتُ خ َْم ًسلَّ َم " :أُع ِ صلَّى اللهُ َ
علَ ْي ِه َو َ ع ْب ِد اللَّ ِه ،يَقُولُ :قَا َل َرسُو ُل اللَّ ِه َ
َجا ِب َر بْنَ َ
ي ْال َمغَانِ ُمَ ،و ُح ِر َم ْ
ت اس َكافَّةًَ ،وأ ُ ِحلَّ ْ
ت ِل َ صةًَ ،وبُ ِعثْتُ ِإلَى النَّ ِ
ث ِإلَى قَ ْو ِم ِه خَا َّ
ي يُ ْب َع ُ
قَ ْب ِليَ :كانَ النَّ ِب ُّ
ِيرة َ َ
ش ْه ٍر، ب ِمنَّا َ
عد ُُّونَا َمس َ ع ُ
وراَ ،و َي ْر َ ط ِي َبةً َمس ِْجدًا َو َ
ط ُه ً ي ْاأل َ ْر ُ
ض َ علَى َم ْن َكانَ قَ ْب ِليَ ،و ُج ِعلَ ْ
ت ِل َ َ
َ 2
شفَا َ
عة " َوأُع ِْطيتُ ال َّ
2. Hadis Shahih Muslim No Indeks 521.
ع ْن َجابِ ِر ب ِْن َ
ع ْب ِد يرَ ، ع ْن يَ ِزيدَ ْالفَ ِق ِ ع ْن َ
سي ٍَّارَ ، َ )349( - 3حدَّثَنَا يَحْ يَى بْنُ يَحْ يَى ،أ َ ْخبَ َرنَا هُ َ
ش ْي ٌمَ ،
ط ُه َّن أ َ َحد ٌ قَ ْب ِلي، سلَّ َم« :أُع ِْطيتُ خ َْم ً
سا لَ ْم يُ ْع َ صلَّى اللهُ َ
علَ ْي ِه َو َ اريِ ،قَالَ :قَا َل َرسُو ُل الل ِه َ الل ِه ْاأل َ ْن َ
ص ِ
ي ْالغَنَائِ ُمَ ،ولَ ْم ت ُ َح َّل صةًَ ،وبُ ِعثْتُ إِلَى كُ ِل أَحْ َم َر َوأَس َْودََ ،وأ ُ ِحلَّ ْ
ت ِل َ ث إِلَى قَ ْو ِم ِه خَا َّ
َكانَ كُ ُّل نَبِي ٍ يُ ْبعَ ُ
ص َّلى َحي ُ
ْث ورا َو َمس ِْجدًا ،فَأَيُّ َما َر ُج ٍل أَد َْر َكتْهُ ال َّ
ص َالة ُ َ طيِبَةً َ
ط ُه ً ض َ ي ْاأل َ ْر ُت ِل َ ِأل َ َح ٍد قَ ْب ِليَ ،و ُج ِعلَ ْ
َ 3
عة» ش ْه ٍرَ ،وأُع ِْطيتُ ال َّ
شفَا َ ِيرةِ َ
ي َمس َ ب بَيْنَ يَدَ ْ ص ْرتُ بِ ُّ
الر ْع ِ َكانَ َ ،ونُ ِ
3. Hadis Sunan An-Nasa’i No Indeks 432.
ير، ع ْن يَ ِزيدَ ْالفَ ِق ِ َّارَ ،
سي ٌ ش ْي ٌم قَالَ :أ َ ْنبَأَنَا َ - 234أ َ ْخبَ َرنَا ْال َح َ
سنُ بْنُ إِ ْس َما ِعي َل ب ِْن سُلَ ْي َمانَ قَالََ :حدَّثَنَا هُ َ
ط ُه َّن أ َ َحد ٌ
سا لَ ْم يُ ْع َ
ْطيتُ خ َْم ً سلَّ َم " :أُع ِ صلَّى اللهُ َ
علَ ْي ِه َو َ ع ْب ِد اللَّ ِه قَالَ :قَا َل َرسُو ُل اللَّ ِه َ ع ْن َجابِ ِر ب ِْن َ
َ
الر ُج َل ِم ْن ورا فَأ َ ْينَ َما أَد َْركَ َّ ض َمس ِْجدًا َو َ
ط ُه ً ت ِلي ْاأل َ ْر ُ ش ْه ٍرَ ،و ُج ِعلَ ِْيرة َ َ
ب َمس َ ص ْرتُ ِب ُّ
الر ْع ِ قَ ْب ِلي :نُ ِ
ياس َكافَّةًَ ،و َكانَ النَّ ِب ُّ ي قَ ْب ِليَ ،وبُ ِعثْتُ ِإلَى النَّ ِ عةَ َولَ ْم يُ ْع َ
ط نَ ِب ٌّ ْطيتُ ال َّ
شفَا َ ص ِليَ ،وأُع ِ أ ُ َّمتِي ال َّ
ص َالة ُ يُ َ
4
صةً "
ث ِإلَى قَ ْو ِم ِه خَا َّ
يُ ْب َع ُ
Lambang-lambang atau lafal-lafal yang digunakan dalam periwayatan hadis
digunakan dalam hal untuk kegiatan Tammul hadis, bentuknya bermacam-macam.
), ‘anحدثنا) <), Haddasanaحدثني) <(, Haddasaniسمعنا( ), Sami’naسمعت( Misalnya, Sami’tu
2
Abu Muhammad Abdullah bin Abdurrahman, Sunan Ad-Darimi, juz 4, Bab : Al-Ma’ruf, No indeks
1429 (Beirut: Dar Al-Mugni Al-Saudi) 873
3
>Muslim bin Al-Haja>j, S}ahih Muslim, Juz 1, bab: Syu’b al-I<ma<n, no. indeks 521 (Beirut: Da>r Ih}ya
at-Thirath al-‘Arabiyya), 63
4
Abu Abdurrahman,Sunan An-Nasa’i, Bab : Tayamum, No. Indeks 432 (Cairo: Da>r T}uq al-Naja>h),
209
5
()عن.5 Pada hadis shahih riwayat Imam Muslim diatas periwayatan sanadnya
menggunakan metode al-Sama<’ ( )حدثناyaitu penggambaran hadis yang dilakukan
dengan cara seorang murid mendengarkan guru meriwayatkan hadis kepadanya secara
langsung.6
Kemudian yang kedua menggunakan lambang periwayatan عنhadis yang
diriwayatkan menggunakan kata عنdisebut hadis Mu’an’anah. Menurut jumhur ulama
dapat diterima karena asal periwayatnya tidak mudallis (menyimpan cacat) dan
dimungkinkan adanya pertemuan dengan gurunya, jika tidak memenuhi dua
persyaratan tersebut maka tidak bisa dihukumi Muttasil. 7
5
Ahmad Izzan, Studi Takhrij Hadis (Kajian Tentang Metodologi Takhrij Hadis Dan Penelitian Hadis),
1st edn (Bandung: Tafakur (Kelompok Humaniora)Anggota Ikapi, 2012), 160.
6
Prof. Dr. H. Idri, Hadis Dan Orientalis (Perspektif Ulama Hadis Dan Orientalis Tentang Hadis Nabi),
1st edn (Depok: Kencana, 2017), 118.
7
Ir. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Ulumul Hadis, 2nd edn (Jakarta: AMZAH (Imprint Bumi Aksara),
2012),112.
8
Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf al-Mizzi, Tahdhi>b al-Kama>l fi> Asma’ al-Rija>l, Vol. 25, (Beirut:
Muassasah al-Risalah, 1992), hal, 320
9
Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf al-Mizzi, Tahdhi>b al-Kama>l fi> Asma’ al-Rija>l, Vol. 30, (Beirut:
Muassasah al-Risalah, 1992), hal, 272
6
10
Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf al-Mizzi, Tahdhi>b al-Kama>l fi> Asma’ al-Rija>l, Vol. 11, (Beirut:
Muassasah al-Risalah, 1992), hal,88
11
Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf al-Mizzi, Tahdhi>b al-Kama>l fi> Asma’ al-Rija>l, Vol. 12, (Beirut:
Muassasah al-Risalah, 1992), hal, 313
12
Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf al-Mizzi, Tahdhi>b al-Kama>l fi> Asma’ al-Rija>l, Vol. 32, (Beirut:
Muassasah al-Risalah, 1992), hal, 165
7
C. Kualitas Hadis
Setelah ditinjau dari penilitian yang menggunakan metode Takhrij al-Hadis,
penulis menyimpulkan bahwa seluruh sanad hadis yaitu Muttasil (bersambung) antar
perawi, hal tersebut bisa dilihat dari tahun wafatnya, dan ketersambungan antara guru
dan muridnya. Dilihat dari kritik sanad nya bahwa status Hadits dari yang saya temukan
adalah “Sahih” karena berada dalam Kutubut sittah dan Biografi perawi-perawi yang
berada dalam Hadits memenuhi standar kriteria Hadis Sahih dan juga banyak
mendapati kritikan “Tsiqoh” (Dhobith dan adil). Dalam segi matan hadits ini juga
dinilai “Sahih” karena mantannya tidak Syadz dan tidak ada Illat dan juga tidak
bertentangan dengan al-Quran dan dapat dijadikan Hujjah.
13
Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf al-Mizzi, Tahdhi>b al-Kama>l fi> Asma’ al-Rija>l, Vol. 4, (Beirut:
Muassasah al-Risalah, 1992), hal, 443
8
ع ْب ِد اللَّ ِه
َ َجابِ ُر ب ُْن
14
Siti Badi’ah, ‘Metode Kritik Hadis Di Kalangan Ilmuwan Hadis’, Jurnal Al-Dzikra: Jurnal Studi
Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis, 09 (2015)
9
سيَّار
َ
ُه َ
شيْم
صحيح بخاري
a. Skema sanad gabungan
ع ْب ِد اللَّ ِه
َجا ِب ُر ب ُْن َ
سيَّار
َ
ُه َ
شيْم
يَحْ يَى بْنُ َحسَّانَ صحيح مسليم
10
َ ْال َح
سنُ بْنُ ِإ ْس َما ِعيل سنن الدريمي
صحيح بخاري
G. Fiqih Hadis
Rasulullah saw adalah manusia yang paling sempurna yang diciptakan oleh
Allah swt dibandingkan manusia yang ada di dunia ini. Banyak keistimewaan yang
Allah berikan kepada Rasulullah saw dibandingkan dengan manusia lain, baik itu nabi
lain ataupun manusia biasa.
Dari Jabir bin Abdillah, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Aku diberikan
lima hal yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelum aku (1) Aku ditolong
dengan rasa takut (di hati musuhku) selama satu bulan. (2) Bumi dijadikan sebagai
tempat shalat dan suci bagiku. (3) Siapa saja dari umatku yang sampai waktu shalat
padanya, maka hendaklah ia melaksanakan shalat. (4) Aku diberi syafaat. (5) Seorang
nabi di utus untuk kaumnya saja, aku diutus untuk seluruh manusia”. (HR. Imam al-
Bukhari dan Muslim)
15
Muhammad Alif Maulvi Nurhidayat, Keistimewaan Nabi Muhammad saw (SMA PLUS AL-AQSA,
2019), 13-14.
12
Kelima keistimewaan yang diberikan Rasulullah tidak diberikan kepada nabi yang
lain, sehingga umat ini mendapatkan sebagian diantara kelebihan dan kemuliaan
tersebut karena berkah Nabi Muhammad saw yang mulia yang diberkahi. 16
Ibnu Katsir menjelaskan maksud sabda nabi terkait ditolong melalui rasa takut
yang menghinggapi musuh nabi dari jarak sebulan perjalanan yaitu jika Rasulullah
bermaksud menyerang suatu kaum, maka kaum tersebut akan merasakan takut
kepadanya sebulan sebelum beliau menyerang mereka.
Sedangkan makna sabda, dijadikan bagi nabi bumi ini sebagai tempat sujud dan
alat bersuci adalah seperti yang disebutkan di dalam sebuah hadis riwayat oleh Imam
Ahmad dalam musnadnya: “Sesungguhnya orangorang sebelum kita tidak boleh sholat
di rumah. Mereka harus mengerjakannya di tempat-tempat ibadah mereka”.
Adapun sabda nabi, dihalalkan bagi rasulullah harta rampasan perang, karena nabi-
nabi sebelumnya jika mendapatkan harta rampasan perang, mereka mengeluarkan
sebagiannya lalu meletakkan di suatu tempat.
Keistimewaan syafaat nabi juga karena dia memiliki al-maqaam al-mahmud
(kedudukan yang terpuji) yang diidam-idamkan orang-orang terdahulu dan sekarang.
Yaitu sebuah maqam (kedudukan) yang selalu didambakan setiap makhluk.
Kemudian Nabi Muhammad saw juga istimewa karena diutus kepada seluruh
umat, bahkan kepada golongan jin. Sementara nabi-nabi lain hanya diutus untuk
kaumnya saja.
H. Intisari Hadis
Nabi Muhammad di utus oleh Allah swt ke muka bumi ini sebagai contoh teladan,
untuk memperbaiki akhlak manusia dan segala makhluk.
Faedah-faedah Hadits:
1. Ada makna dalam dan cakupan luas serta faedah yang banyak dari hadits-hadits
Nabi Muhammad saw.
16
https://www.islampos.com di akses pada tanggal 29 Oktober 2021, 14:14.
13
2. Musuh-musuh Nabi saw dan kaum muslimin bisa dikalahkan dengan sebab
pertolongan Allah swt.
3. Rampasan perang dihalalkan untuk uabi Muhammad dan umatnya
4. Tanah hukumnya suci sehingga bisa digunakan untuk mengilangkan najis dan
tayamum.
5. Nabi Muhammad saw diutus kepada seluruh umat manusia dan bahkan bangsa jin,
maka dari itu semua wajib beriman dan mengikuti ajaran beliau, jika tidak mau
maka hukumnya kafir.17
I. Istinbath Hukum
Istinbath merupakan suatu cara menemukan beberapa hukum syara’ dalam al-
Qur’an dan As-Sunnah, padahal Al-Qur’an dan Sunnah adalah dalil hukum Islam.
Istinbath digunakan ketika adanya pertantangan satu dalil dengan dalil lainnya.
17
Abu Bassam, Mutiara Hadis: Keutamaan Nabi Muhammad SAW (Pondok Pesantren
Jamilurrahman, 2016).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Allah swt telah menjadikan Nabi Muhammad saw sebagai suri tauladan bagi
umatnya. Allah memberikan 5 keistimewaan kepada Nabi Muhammad saw yang tidak
dimiliki oleh para nabi sebelumnya yaitu:
1. Allah menanamkan rasa takut di hati musuh Rasulullah dari jarak sebulan
perjalanan.
2. Allah menjadikan tanah bersifat suci bagi Rasul dan umatnya.
3. Tidak dihalalkan bagi kaum-kaum terdahulu untuk mengambil harta rampasan
perang, namun Allah menghalalkan bagi Rasulullah dan kaumnya.
4. Rasulullah di utus kepada manusia.
5. Rasulullah diberikan hak syafaat di akhir kelak.
14
DAFTAR PUSTAKA
Abu Abdurrahman,Sunan An-Nasa’i, Bab : Tayamum, No. Indeks 432 (Cairo: Da>r T}uq
al-Naja>h)`
Abu Bassam, Mutiara Hadis: Keutamaan Nabi Muhammad SAW (Pondok Pesantren
Jamilurrahman, 2016)
Abu Muhammad Abdullah bin Abdurrahman, Sunan Ad-Darimi, juz 4, Bab : Al-
Ma’ruf, No indeks 1429 (Beirut: Dar Al-Mugni Al-Saudi)
Ahmad Izzan, Studi Takhrij Hadis (Kajian Tentang Metodologi Takhrij Hadis Dan
Penelitian Hadis), 1st edn (Bandung: Tafakur (KelompokHumaniora)Anggota
Ikapi, 2012)
https://www.islampos.com di akses pada tanggal 29 Oktober 2021
Ir. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Ulumul Hadis, 2nd edn (Jakarta: AMZAH (Imprint
Bumi Aksara), 2012)
Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf al-Mizzi, Tahdhi>b al-Kama>l fi> Asma’ al-Rija>l, Vol.
25, (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1992)
Muhammad bin ismail abu abdullah, shahih al-Bukhari, juz 9, Bab Al-Jami’u Al-
Musnad Al-Shahih, no indeks 335 (Beirut: Dar Tuq Al-Najah(
Muslim bin Al-Haja>j, S}ahih Muslim, Juz 1, bab: Syu’b al-I<ma<n, no. indeks 521
(Beirut: Da>r Ih}ya> at-Thirath al-‘Arabiyya)
Prof. Dr. H. Idri, Hadis Dan Orientalis (Perspektif Ulama Hadis Dan Orientalis
Tentang Hadis Nabi), 1st edn (Depok: Kencana, 2017)
Siti Badi’ah, ‘Metode Kritik Hadis Di Kalangan Ilmuwan Hadis’, Jurnal Al-Dzikra:
Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis, 09 (2015)
15