Oleh :
2023
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat,taufiq,hidayah
serta inayahnya kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
tanpa halangan apapun.
Tak lupa shalawat serta salamnya ALLAH SWT kami sampaikan kepada junjungan kami
Nabi Agung MUHAMMAD SAW semoga kami mendapatkan syafaatnya di yaumil qiyamah amin
Ya Robbal Alamin.
Penulisan makalah berjudul “AMSALIL QUR’AN”bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
matkul ULUMUL QUR’AN. Kami telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin. Akan
tetapi kami sadar bahwa tak ada ranting yang tak luka, begitu juga pada makalah ini yang sangat
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, semua kritik dan saran demi perbaikan makalah ini akan
kami sambut dengan senang hati.
Akhirul kalam kami ucapkan terimakasih sebesar - besarnya kepada dosen dan teman – teman
yang telah mendukung terselesaikanya makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr. Wb
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci yang sempurna yang mengandung semua hal dalam kehidupan
manusia, baik kehidupan dunia yang berupa tuntunan ibadah, pergaulan dalam keluarga dan
masyarakat, cerita-cerita umat terdahulu, maupun kehidupah akhirat berupa hari kiamat, surga,
neraka dan lainnya. Dalam al-Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang menceritakan hal-hal yang
samar dan abstrak. Manusia tidak mampu mencernanya jika hanya mengandalkan akalnya saja.
Sehingga sering kali ayat-ayat tersebut diperumpamakan dengan hal-hal yang konkret agar
manusia mampu memahaminya.
Untuk memahami itu semua maka ulama’ tafsir menganggap perlu adanya ilmu yang
menjelaskan tentang perumpamaan dalam al-Qur’an agar manusia mampu mengambil pelajaran
dengan perumpamaan-perumpamaan tersebut. Karena itulah penulis mencoba menjelaskan
tentang ilmu tersebut, yaitu Ilmu Amtsal al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari amtsal al-qur’an?
2. Apa saja unsur-unsur amtsal al-qur’an?
3. Apa saja macam-macam amtsal al-qur’an?
C. Manfaat Makalah
1. Apakah pengertian dari amtsal al-qur’an?
2. Apa saja unsur-unsur amtsal al-qur’an?
3. Apa saja macam-macam amtsal al-qur’an?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Amtsal
Amtsal adalah bentuk jamak dari matsal. Kata matsal, mitsl dan matsil serupa dengan syabah,
syibh dan syabih, baik lafazh maupun maknanya. Amsal dalam sastra adalah penyerupaan suatu
keadaan dengan keadaan yang lain, demi tujuan yang sama, yaitu menyerupakan sesuatu dengan
yang aslinya.
Secara etimologi, kata amtsal adalah bentuk jamak dari mitsl dan matsal yang berarti serupa
atau sama. Namun, dapat juga diartikan sebagai contoh, teladan, peribahasa atau cerita
perumpamaan.
Sedangkan menurut istilah ada beberapa pendapat. Menurut istilah ulama ahli adab, amtsal
adalah ucapan yang banyak menyamakan keadaan sesuatu yang diceritakan dengan sesuatu yang
dituju.
Menurut ulama ahli tafsir, amtsal adalah menampakkan penampakan yang abstrak dalam
ungkapan yang indah, singkat dan menarik, yang mengena dalam jiwa, baik dalam bentuk tasybih
maupun majaz mursal.
5
4. Ada alat Tasybih, yaitu kaf, mitsil, kaana, dan semua lafaz yang menunjukkan makna
perserupaan.
2. Amtsal Kaminah adalah amtsal yang di dalamnya tidak disebutkan dengan jelas
lafaz tamtsil tetapi ia menunjukkan makna-makna yang indah, menarik, dalam kepadatan
redaksinya dan mempunyai pengaruh tersendiri bila dipindahkan kepada yang serupa dengannya.
Contoh pada al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 68 :
ع َوا ٌن َبيْنَ ذَلِكَ فَا ْف َعلُوا
َ ض َوال ِب ْك ٌر َ قَالُوا ادْعُ لَنَا َربَّكَ ُي َب ِي ْن لَنَا َما ه
ِ َِي قَا َل ِإنَّهُ َيقُو ُل ِإنَّ َها َبقَ َرة ٌ ال ف
ٌ ار
ََما تُؤْ َم ُرون
Artinya : Mereka menjawab: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan
kepada kami, sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa
sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu". (al-Baqarah : 68)
6
Ayat tersebut yang senada dengan suatu ungkapan “sebaik-baik perkara yang tidak
berlebihan, adil, dan seimbang.” Yaitu seperti firman Allah diatas yang artinya : “Sapi betina yang
tidak tua dan tidak muda, pertengahan di antara itu”
3. Amtsal Mursalah adalah kalimat-kalimat bebas yang tidak menggunakan lafaz tasybih secara
jelas, tetapi kalimat-kalimat itu berlaku sebagai matsal. Contoh pada al-Qur’an surat al-Mudatstsir
ayat 38
ٌت َرهِينَة َ كُ ُّل نَ ْف ٍس ِب َما َك
ْ س َب
Artinya:”Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.” .
َّ إِنَّ َما َمث َ ُل ْال َحيَاةِ الدُّ ْنيَا َك َماءٍ أ َ ْنزَ ْلنَاهُ ِمنَ ال
ِس َماء
Artinya: “Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalah seperti air (hujan) yang
kami turunkan dari langit.”
Dalam ayat tersebut jelas tampak adanya lafal al-matsal yang berarti perumpamaan.
ضكُ ْم
ُ سسُوا َوال يَ ْغتَبْ بَ ْع َّ الظ ِن إِثْ ٌم َوال ت َ َج
َّ ض َ الظ ِن إِ َّن بَ ْع َّ َيرا ِمن ً ِيَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اجْ تَنِبُوا َكث
َ َّ َب ْعضًا أَي ُِحبُّ أ َ َحدُكُ ْم أ َ ْن َيأْكُ َل لَحْ َم أ َ ِخي ِه َم ْيتًا فَك َِر ْهت ُ ُموهُ َواتَّقُوا
َ َّ َللا ِإ َّن
َللا ت ََّوابٌ َر ِحي ٌم
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka, karena sebagian
dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”
Dalam ayat tersebut tidak terdapat kata-kata al-matsal (perumpamaan), tetapi arti itu jelas
menerangkan perumpaman , yaitu mengumpamamakan menggunjing orang lain yang disamakan
dengan makan daging bangkai saudaranya sendiri.[5])
3. Sighat majaz mursal
Yaitu sighat dengan bentuk perumpamaan yang bebas dan tidak terikat dengan asal
ceritanya. Contohya seperti dalam ayat 73 Surat Al hajj
7
َللا لَ ْن َي ْخلُقُوا ذُ َبابًا َولَ ِو اجْ ت َ َم ُعوا ِ ب َمث َ ٌل َفا ْست َِم ُعوا َلهُ ِإ َّن الَّذِينَ تَدْعُونَ ِم ْن د
ِ َّ ُون َ اس ض ُِر ُ َيا أَيُّ َها ال َّن
ُ ُطل
وب ْ ب َو ْال َم َّ ف
ُ الطا ِل َ ُش ْيئًا ال يَ ْست َ ْن ِقذُوهُ ِم ْنه
َ ُضع َ اب ُ َلَهُ َوإِ ْن يَ ْسلُ ْب ُه ُم الذُّب
Artinya: “Hai manusia, telah dibuat perumpamaan maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu.
Sesungguhnya segala yang kalian seru selain Allah sekali – kali tidak dapat menciptakan seekor
lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakanya. Dan jika lalat-lalat itu merampas
sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahnya
yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah .”
4. Sighat majaz Murakkab
Yaitu sighat dengan bentuk perumpamaan ganda yang segi persamaanya diambil dari dua
hal yang berkaitan, dimana kaitanya adalah perserupamaan yang telah biasa digunakan dalam
ucapan sehari-hari yang berasal dari isti’arah tamtsiliyah. Contohnya seperti melihat orang yang
ragu-ragu akan pergi atau tidak, maka diucapkan saya lihat kamu itu maju mundur saja. Dalam al-
qur’an contohnya seperti dalam QS Al – jumu’ah ayat 5
اس َواأل ْنعَا ُمُ َّض ِم َّما يَأْكُ ُل الن ْ ُط بِ ِه نَبَات
ِ األر َ َاختَل ْ َس َماءِ ف َّ إِنَّ َما َمث َ ُل ْال َحيَاةِ الدُّ ْنيَا َك َماءٍ أ َ ْنزَ ْلنَاهُ ِمنَ ال
ً علَ ْي َها أَت َاهَا أ َ ْم ُرنَا لَيْال أ َ ْو نَ َه
ارا َ َظ َّن أ َ ْهلُ َها أَنَّ ُه ْم قَاد ُِرون
َ َت َو َّ ض ُز ْخ ُرفَ َها َو
ْ ازيَّن ُ األرْ ت ِ ََحتَّى ِإذَا أ َ َخذ
َت ِلقَ ْو ٍم يَتَفَ َّك ُرون
ِ َص ُل اآليَا ِ صيدًا َكأ َ ْن لَ ْم ت َ ْغنَ ِباأل ْم ِس َكذَلِكَ نُف ِ فَ َج َع ْلنَاهَا َح
Artinya: “Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air yang Kami
turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di
antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah
sempurna keindahannya, dan memakai perhiasannya , dan pemilik-permliknya mengira bahwa
mereka pasti menguasasinya , tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau
siang, lalu Kami jadikan laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah
8
tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan kepada orang-orang
berfikir”.[7])
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Amsal adalah penyerupaan suatu keadaan dengan keadaan yang lain, demi tujuan yang sama.
Unsur-Unsur Amtsal Al-Qur’an diantaranya adalah musyabbah, musyabbah bih, wajhul
musyabbah, dan alat Tasybih,
Sedangkan Amtsal di dalam Al-Qur’an dibagi menjadi tiga macam, yaitu: Amtsal
Musarrahah, Amtsal Kaminah, Amtsal Mursalah.
Sighat Amtsalil Qur’an terdiri dari beberapa bentuk, antara lain : Sighat tasybih ash-sharih,
Sighat tasybih adh-dhimni, Sighat majaz mursal, Sighat majaz Murakkab, Sighat isyti’arah.
Sementara kegunaan amtsal al-qur’an adalah Pengungkapan pengertian yang abstrak dengan
bentuk yang kongkrit yang dapat ditangkap dengan indera manusia, Dapat mengumpulkan makna
yang indah, menarik dalam ungkapan yang singkat dan padat, mendorong giat beramal,
menghindarkan dari perbuatan tercela, Memberikan kesempatan kepada setiap budaya dan juga
bagi nalar para cendekiawan untuk menafsirkan dan mengaktualisasikan diri dalam wadah nilai-
nilai universalnya.
B. Saran
Bagi semua umat Islam, agar kiranya untuk lebih memahami ‘Ulumul Qur’an lebih mendalam
agar bertambah pula iman kita. Dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al-
Qur’an dan Al-Hadits.
10
DAFTAR PUSTAKA
11