Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

AL-QUR’AN HADIST

“Pokok- pokok isi Al-Qur’an”

DOSEN PENGAMPU: M. Arsyad, S,Pd. I, M.Pd

DI SUSUN OLEH

PUTRI MARSHANDA (22.11.2862)


WULAN MAULIDYA (22.11.2890)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AN-NADWAH


KUALA TUNGKAL TAHUN AJARAN
2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat serta karuniaNya kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan tepat waktu .
Makalah ini disusun sedemikian rupa agar dosen dan teman-teman
mahasiswa dapat dengan mudah memahami isi dari Makalah ini.Harapan kami
semoga Makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan danpengalaman
bagi parapembaca.
Walaupun komposisi Makalah ini masih jauh dari unsur kesempurnaan,
terutama dari penyajian kelengkapan materi.Oleh karena itu, saran tak lupa saya
nantikan demi kesempurnaan Makalah ini.
Dengan selesainya Makalah ini, kami menghaturkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penyusunan
Makalah ini dari awal sampai akhir.

Kuala Tungkal , Maret 2023

Hormat kami pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-
Qur’an............................................................................................ …
B. Pokok-pokok isi kandungan Al-
Qura’an……………………………………………………………….
C. Faedah kisah-kisah dalam Al-
Qur’an………………………………………………………………..
D. Pengulangan kisah-kisah dan
hikmahnya……………………………………………………….

BAB III : PENUTUP


A.Kesimpulan

B.Saran

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Al quran adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT. Kepada nabi
Muhammad Saw.Berisi petunjuk-petunjuk bagi kehidupan dan penghidupan ummat islam
khususnya dan umatmanusia pada umumnya.
Al quran sifatnya universal, untuk itu dia hanya menetapkan pokok-pokok hukum
dasar,dari pokok-pokok hukum dasar tersebut dapat dikembangkan secara elastis sesuai
dengankemampuan, kondisi, dan situasi manusia yang bersangkutan.
Pokok- pokok kandungan Al quran pada prinsipnya terdapat pada kandungan
surat al-fatihah, yakni meliputi ; aqidah, ibadah dan muamalah, akhlak , hukum, sejarah
dan dasar-dasarsains ( ilmu pengetahuan ).
Karena surat al-fatihah berisikan pokok-pokok ajaran sebagai intisari seluruh isi
alquranatau merupakan kesimpulan daari seluruh isi alquran. Maka tepat sekali kalau
surat al-fatihahdinamakan juga;ummul kitab, ummul quran, asasul quran. Disamping nama-
namaya yang lain,ayat-ayat quran dalam surat- surat al fatihah, boleh jadi karena
kedudukan yang istimewa darisurat alfatihah yang demikian itu, maka surat alfatihah
wajib dibawa setiap rokaat dalam sholat.
Dan masih banyak juga keistimewaan yang ada pada surat alfatihah yang itu tidak
dimilikioleh surat surat yang lain di alquran,namun itu tidak mengurangi kemulyaann
dalam setiap baacaan surat apapun didalam alquran, karena semua surat dialquran
adalah benar- benar wahyu dari Allah SWT.

2. Rumusan masalah
1. Apa pokok-pokok isi kandungan Al-Qur’an?

3. Tujuan penulisan
1. Menjelaskan isi kandunagan Al-Qur’an

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah kepada umat
manusia melalui Nabi Muhammad saw untuk dijadikan sebagai pedoman hidup.
Petunjuk-petunjukyang dibawanya pundapat menyinari seluruh isi alam ini. Sebagai kitab
bidayah sepanjangzaman, al-Qur’an memuat informasi-informasi dasar tentang berbagai
masalah, baikinformasi tentang hukum, etika, kedokteran dan sebagainya.Hal ini
merupakan salah satu bukti tentang keluasan dan keluwesan isi kandungan al-Qur’an
tersebut. Informasi yang diberikan itu merupakan dasar -dasarnya saja, dan manusialah
yang akan menganalisis dan merincinya, membuat keautentikan teks al-
Qur’an menjadi lebih tampak bila berhadapan dengan konteks persoalan-
persoalan kemanusiaan dankehidupan modern.Al-Quran juga merupakan kitab suci
agama islam untuk seluruh umat muslim di seluruhdunia dari awal diturunkan hingga
waktu penghabisan spesies manusia di dunia baik di bumimaupun di luar angkasa akibat
kiamat besar.Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alquran terkandung kandungan yang
secara garis besardapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta
pengertian atau artidefinisi dari masing-masing kandungan inti sarinya
Secara bahasa Al-Qur’an berasalah dari qara’a yang mempunyai arti menghimpun
atau menghimpun dan qira’ah mengumpulkan karakter-abjad dan kata-kata satu dengan
yang lainnya dalam satu ucapan yang tersusun rapih. Qur’an pada awalnya seperti
qira’ah, yakni masdar (infinitif) dari kata qara’a, qira’atan, qur’anan. Sedangakn secara
istilah, Qur’an dikhususkan sebagai nama bagi kitab yang diturunkan terhadap
Muhammad s.a.w., sehingga Qur’an menjadi nama khas kitab itu., selaku nama diri dan
secara gabungan kata itu dipakai untuk nama Qur’an secara keseluruhan begitu pula
untuk penamaan ayat-ayatnya. (Manna’ Khalil Al-Qaththan, 1992: 16). Syaikh Manna’
Al-Qaththan (1992: 1) juga mendefinisikan Al-Qur’anul Karim selaku mukjizat islam
yang abadi dan mukjizatnya senantiasa diperkuat oleh kemajuan pengetahuan, kitab ini
diturunkan oleh Alloh SWT terhadap Rasulullah Muhammad s.a.w untuk mengeluarkan
manusia dari situasi yang gelap menuju cahaya yang terang serta membimbing mereka ke
jalan yang lurus. Selain itu, Syaikh ‘Atho bin Khalil (1990: 68) mendefinisikan Al-
Qur’an selaku kalam Alloh yang diturunkan terhadap Rasul-Nya Muhammad s.a.w.
dalam bentuk wahyu melalui perantaraan jibril a.s. yang lafidz dan maknanya dari Alloh
yang menjadi mukjizat, membacanya adalah ibadah, yang diriwayatkan terhadap kita
secara mutawatir. Oleh karena itu, jika diamati secara konkret terhadap kitab suci Al-
Qur’an disertai dengan mengkombinasikan seluruh pertimbangan para ulama maka dapat
disimpulan bahwa Al-Qur’an yaitu kalam Alloh yang menjadi mukjizat islam yang
diturunkan terhadap Rasulullah Muhammad s.a.w. melalui malaikat jibril a.s. yang lafadz
maupun maknanya bersumber dari Alloh yang disampaikan kepada manusia secara
mutawatir untuk mengatur seluruh aspek kehidupan insan agar menerima ridho Alloh
serta keluar dari nilai-nilai kejahiliyaan.1

B. pokok-pokok isi kandungan Al-Qur’an


Secara umum ditinjau dari sisi penunjukan maknanya, maka Al-Qur’an mampu
diklasifikasikan menjadi beberapa bab, yakni mutasyabihat dan muhkamat, amar dan
nahyi, amm dan khas, mutlaq dan muqayyad, mujmal dan mubayyan, serta nasikh, dan
mansukh. Sedangkan jika ditinjau dari segi dimensi aturan maka ayat-ayat Al-Qur’an
dibagi menjadi 3 dimensi hukum ialah kekerabatan makhluk dengan Alloh, kekerabatan
insan dengan insan, dan relasi insan dengan dirinya sendiri.
Dimensi hukum yang menertibkan korelasi insan dengan Alloh yaitu ayat-ayat
Al-Qur’an yang membicarakan problem seputar doktrin akan wujud dan kekuasaan Alloh
SWT serta duduk perkara ibadah yang tata caranya telah dipatenkan oleh Alloh mirip
sholat, puasa ramadhan, haji, dll. Contohnya firman Alloh SWT:
ِ‫ِِوالنَّ َهارِِآل َياتِِألُوليِاْأل َ ْل َباب‬
َ ‫اختالَفِِاللَّيْل‬ َ ‫ِِواْأل َ ْرض‬
ْ ‫ِِو‬ َّ ‫إنَِِّفيِ َخلْقِِال‬
َ ‫س َم َوات‬
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang, terdapat gejala (ayat) bagi orang yang cerdik” (QS. Ali Imran: 190).
‫ِِوأ َ ْلو‬
َ ‫ِِوا ْختالَفِِأ َ ْلسنَتكُ ْم‬
َ ‫ِِواْأل َ ْرض‬
َ ‫س َم َوات‬ ُ ْ‫ََومنِِْآيَاتهِِ َخل‬
َّ ‫قِِال‬ َ ‫انكُ ِْم‬
Artinya “(Dan) Di antara gejala kekuasaan-Nya yaitu diciptakan-Nya langit dan
bumi serta berlain-lainannya bahasa dan warna kulitmu” (QS. Ar-Rum: 22).
ِِ‫ِوإلَى ِاْأل َ ْرض‬ َِ ‫ِوإلَى ِا ْلج َبالِ ِ َِكي‬
َ ، ْ‫ْف ِنُص َبت‬ َ ، ْ‫ْف ِ ُرف َعت‬ َّ ‫ِوإلَى ِال‬
َِ ‫س َماءِ ِكَي‬ َِ ‫أَفَالَِ ِ َي ْنظُ ُرو‬
َِ ‫ن ِإلَى ِاْإلبلِ ِكَي‬
َ ، ْ‫ْف ِ ُخلقَت‬
ِْ‫ْفِِسُط َحت‬
َ ‫َكي‬
Artinya: “Apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan?
Dan langit, bagaimana beliau ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana beliau
ditegakkan? Dan bumi, bagaimana beliau dihamparkan?” (QS. Al-Ghasyiyah: 17-20).
َ ‫صلْب‬
ِ‫ِِوالت ََّرائب‬ ُ ‫ِيَ ْخ ُر‬،‫قِِمنِِْ َماءِِدَافق‬
ُّ ‫جِِمنِِِْبَيْنِِال‬ َ ‫فَ ْليَ ْنظُرِِاْإل ْن‬
َ ‫ِ ُخل‬،َ‫سا ُنِِم َّمِِ ُخلق‬

1
coursehero.com/file/538398-AL-QURAN-POKOK-POKOK-ISI-KANDUNGdocx
Artinya: “Hendaklah insan memperhatikan dari apa ia diciptakan? Dia diciptakan
dari air menyembur, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dengan tulang dada
perempuan” (QS. At-Thariq: 5-7).

َ ‫ِِوا ْلكت َابِ ِالَّذي ِأ َ ْن َز َِل ِمنِْ ِقَبْ ُل‬


ِِْ‫ِِو َمن‬ َ ِ ‫ِِوا ْلكت َابِ ِالَّذي ِنَ َّز َِل‬
َ َ‫عل‬
َ ‫ىِرسُوله‬ َ ِ‫يَاأَيُّ َها ِالَّذينَِ ِآ َمنُوا ِآمنُوا ِبالل‬
َ ‫ِو َرسُوله‬
‫ضالَلًِِبَعيدًا‬ َ ِِ‫ِِوا ْليَ ْومِِاْآلخرِِفَقَ ْد‬
َ ِِ‫ض َّل‬ َ ‫ِِو ُرسُله‬ َ ‫يَ ْكفُ ْرِِبالل‬
َ ‫ِِو َِمالَئكَته‬
َ ‫ِِوكُت ُبه‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan terhadap Kitab yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya dan terhadap
Kitab yang diturunkan sebelumnya. Dan siapa saja yang mengingkari Allah dan
Malaikat-Nya dan Kitab-Kitab-Nya dan Rasul-Rasul-Nya dan Hari Akhir maka ia sudah
sesat sejauh-jauh kesesatan” (QS. An-Nisa: 136)
Beberapa ayat-ayat diatas yaitu sebagian kecil dari ayat-ayat Al-Qur’an dengan
berhubungan dengan aqidah (kekerabatan insan dengan Alloh SWT). Alloh SWT juga
menegaskan di dalam Al-Qur’an beberapa ayat yang berhubungan dengan ibadah,
contohnya:
َِ‫ِِالراكعين‬
َّ ‫ار َكعُواِ َم َع‬ َ َ‫ُواِالزكَاة‬
ْ ‫ِِو‬ َّ َ َ‫( َوأَقي ُمواِالصَّالة‬٤٣)
‫ِِوآت‬
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-
orang yang ruku’ (Al-Baqarah: 43).
Yang dimaksud Ialah: shalat berjama’ah dan dapat pula diartikan: tunduklah
kepada perintah-perintah Allah bersama-sama orang-orang yang tunduk. Sedangkan ayat-
ayat Al-Qur’an yang berkubungan dengan hubugan manusia dengan manusia, contohnya:
َ ‫َوأ َ َح َّلِِللاُِِا ْلبَ ْي َع‬
‫ِِو َح َّر َمِِالربَا‬
Artinya: “Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
(QS. Al-Baqarah: 275).
ِ‫سبيلِِك َْيِِ َماِأَفَا َء‬ َّ ‫ِِوابْنِِال‬ َ ‫ساكين‬ َ ‫ىِوا ْل َم‬
َ ‫ىِوالْيَت َا َم‬
َ َ‫ِِولذيِا ْلقُ ْرب‬ َ ‫لرسُول‬ َ ‫ىِرسُولهِِمنِِْأ َ ْهلِِا ْلقُ َرىِفَللَّه‬
َّ ‫ِِول‬ َ َ‫ّللاُِِعَل‬
َّ
ُِ‫ِّللاَ ِشَديد‬
َِّ َِّ‫ِّللا ِإن‬ ََِّ ‫ِواتَّقُوا‬َ ‫ِو َما ِنَ َهاكُ ِْم ِعَ ْن ِه ُ ِ َفانْ ِت َ ُهوا‬
َ ‫سو ُِل ِ َف ُخذُو ُِه‬
ُ ‫ِالر‬
َّ ‫ِو َما ِآت َاكُ ُِم‬ ْ ‫ن ِاأل‬
َ ‫غنيَاءِ ِم ْنكُ ِْم‬ َِ ‫ن ِدُولَ ًةِ ِ َب ْي‬
َِ ‫ل ِ َيكُو‬
ِ‫ص ُرونَِ ِ ا ْلعقَاب‬ ُ ْ‫ِويَن‬
َ ‫ِورض َْوانًا‬ َِّ َِ‫ِوأ َ ْم َواله ِْم ِيَبْتَغُونَِ ِفَضْال ِمن‬
َ ‫ِّللا‬ َ ‫ن ِالَّذينَِ ِأ ُ ْخر ُجوا ِمنِْ ِدياره ِْم‬ َِ ‫(ل ْلفُقَ َراءِ ِا ْل ُم َهاجري‬٧)
َِ‫ِِو َرسُولَهُِِأُولَئكَِِهُ ُمِِالصَّادقُون‬
َ ‫ّللا‬
َ َّ (٨)
Artinya: “apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah terhadap
RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari masyarakatkota-kota Maka yaitu untuk
Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang
yang dalam perjalanan, agar harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja
di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang
dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Amat keras hukumannya. (juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari
kampung halaman dan dari harta benda mereka (alasannya) mencari karunia dari Allah
dan keridhaan-Nya dan mereka membantu Allah dan RasulNya. mereka Itulah orang-
orang yang benar.
َ ‫سارقَةُِِفَا ْق‬
‫طعُواِأَيْديَ ُه َما‬ َّ ‫ِِوال‬
َ ‫ق‬
ُ ‫سار‬
َّ ‫َوال‬
Artinya: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah
tangan keduanya” (QS. Al-Maidah: 38).
Dua ayat diatas adalah sebagian kecil dari ayat-ayat yang mengontrol kekerabatan
manusia dengan insan. Sedangkan acuan ayat-ayat Al-Qur’an yantg bekerjasama dengan
kekerabatan manusia dengan dirinya sendiri ialah:
َ ‫ش ْي‬
َ ِِ‫طانِِإنَّهُِِلَكُ ْم‬
ِ‫عدُوِِ ُمبين‬ َّ ‫خطُ َواتِِال‬ َ ً‫يِاألرضِِ َحاللِطَيب‬
ُِ ِ‫اِولِتَت َّبعُوا‬ ْ ُ َّ‫( يَاِأَيُّ َهاِالن‬١٦٨)
‫اسِِكُلُواِم َّماِف‬
Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kau mengikuti langkah-langkah syaitan; alasannya
adalah Sesungguhnya syaitan itu ialah lawan yang nyata bagimu” (QS. Al-Baqarah:
168)
َ ِ‫ِِوقُولُواِقَ ْول‬
‫سديدًا‬ َ َ‫واِّللا‬
َّ ُ‫( يَاِأَيُّ َهاِالَّذينَِِآ َمنُواِاتَّق‬٧٠)
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kau kepada Allah dan
Katakanlah Perkataan yang benar” (QS. Al-Ahzab: 70)2

1.Akidah
Akidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang
pastiwajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Al-Qur’an mengajarkan akidah
tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang
tidak pernah tidurdan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu
butir rukun imanyang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut
sebagai orang-orang kafir.
2Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian
“fuqaha” ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan
untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT.Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam
yakni seperti yang tercantum dalam lima butir rukum islam. Mengucapkan dua
kalimahsyahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan,
dan beribadah haji bagi yang telah mampu menjalankannya

2
://wargamasyarakat.org/-isi-dan-kandungan-al-quran/
.
3.Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji
atauakhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT
mengutus Nabi Muhammad SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki a
khlak.Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
4.Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah
untukmengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada sesama manusia
yangterbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Al-Qur’an ada beberapa jenis
ataumacam seperti jinayat, mu’amalat, munakahat, faraidh,dan jihad.Sebagai sumber
hukum yang utama,maka al-Qur’an memuat sisi-sisi hukumyang mencakup berbagai
bidang. Secara garis besar Al-Qur’an memuat tiga sisi pokok hukum , yaitu:
a)Hukum-hukum I’tiqadiyah. Yakni huku-hukum yang berkaitan dengan
kewajibanorang mukallaf, meliputi keimanan kepada Allah, Malaikat-malaikat, Kitab-
kitab,Rasul-rasul, hari Qiyamat dan ketetapan Allah (qadha dan qadar)
b)Hukum-hukum Moral atau akhlak. Yaitu hukum-hukum yang berhubungan
dengan perilaku orang mukallaf guna menghiasi dirinya dengan sifat-
sifat keutamaan danmenjauhkan diri dari segala sifat tercela yang menyebabkan kehinaan
.c)Hukum-hukum Amaliyah, yakni segala aturan hukum yang berkaitan dengan
segala perbuatan, perjanjian, dan muamalah sesama manusia. Segi hukum inilah yanglazi
mnya disebut dengan fiqh Al-Qur’an dan itulah yang dicapai dan dikembangkan
oleh ilmu Ushul Al-Fiqh.Hukum amaliyah tersebut secara garis besar terbagi
menjadi dua bagian,
a.Hukum-hukum yang mengatur tingkah laku dan perbuatan lahiriah manusia
dalamhubungannya dengan Alloh SWT., seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Hukum
inidisebut hukum ibadah dalam arti khusus.

b.Hukum-hukum yang mengatur tingkah laku lahiriah manusia dalam


hubungannyadengan manusia atau alam sekitarnya, seperti jual beli, kawin, pembunuhan,
danlainnya. Hukum-hukum ini disebut hukum mu’amalah dalam arti umum.
Ayat-ayat al-qur’an dari segi kejelasan artinya ada dua macam, keduanya di
jelaskandalam Al-Qur’an surat ali imran ayat 7 , yaitu secara muhkam dan mutasyabih,
yangartinya:“Dia-lah yang menurunkan Al-kitab (Al-Qur’an) kepada kamu di antara(isi)
nyaada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Al-Qur’an dan yang lainnya
(ayat-ayat) mutasyabihat”.
a)Ayat muhkam adalah ayat yang jelas maknanya, tersingkap secara terang,
sehinggamenghindarkan keraguan dalam mengartikannya dan menghilangkan
adanya beberapa kemungkinan pemahaman
b)Ayat mutasyabih adalah kebalikan yang muhkan, yaitu ayat yang tidak pasti arti
danmaknanya, sehingga dapat dipahami dengan beberapa kemungkinan.
5.Peringatan
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada
manusiaakan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka. Tadzkir juga bisa berupa kabar
gembira bagi orang-orang yang beriman kepada-
Nya dengan balasan berupa nikmat surga. Disamping itu ada pula gambaran yang
menyenangkan di dalam Al-Qur’an atau disebut juga targhib dan kebalikannya gambaran
yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.
6.Kisah
Al-qur’an juga berisi kisah-kisah mengenai orang-orang terdahulu , baik
yangmengalami kebinasaan akibat tidak taat kepada Alloh SWT ataupun kisah-kisah
orangyang mendapatkan kejayaan karena ketaatannya kepada Alloh SWT. Kisah-kisah
tersebutagar bisa menjadi pelajaran bagi orang-orang sesudahnya.Jenis-jenis kisah dalam
al-qur’an , diantaranya;
a) Kisah para NabiKisah ini mengandung dakwah mereka kepada kaumnya,
mukjizat-mukjizat yangmemperkuat dakwahnya, sikap-sikap orang yang
memusuhinya, tahapan-tahapandakwah dan perkembangannya, serta akibat-
akibat yang diterima oleh mereka yangmempercayai dan golongan yang
mendustakan. Misalnya kisah Nabi Nuh, NabiIbrahim, Nabi Musa, Nabi
Harun, Nabi Isa, Nabi Muhammad, dan nabi-nabi sertarosul lainnya.
b) Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada
masa laludan orang-orang yang tidak dipastikan kenabiannya. Misalnya kisah
orang yang keluardari kampung halaman, yang beribu-ribu jumlahnya karena
takut mati, kisah talut
dan jalut, dua putra Adam, penghuni gua, zulkarnaen, orang-
orang yang menangkap ikan pada hari sabtu, maryam, dan lain-lain.
c) Kisah-kisah yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada
masarosululloh, seperti perang badar dan perang uhud dalam surah Ali-Imron,
perang tabukdalam surat At-Taubat, perang ahzab dalam surat al-Ahzab,
hijrah, isra miraj, dan lain-lain.
C.Faedah kisah-kisah dalam al-Qur’an di antaranya;
1.Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Alloh dan menjelaskan pokok-pokok
syariat yangdi bawa oleh para nabi.
2.Meneguhkan hati Rasulullah dan hati umat nabi Muhammad atas agama
Alloh,memperkuat kepercayaan orang mukmin tentang menangnya kebenaran dan
para pendukungnya serta hancurnya kebatilan serta pembelanya.
3.Membenarkan para nabi yang terdahulu, menghidupkan kenangan terhadap
mereka sertamengabadikan jejak dan peninggalannya
.4.Menampilkan kebenaran nabi Muhammad SAW dalam dakwahnya dengan apa
yangdiberitakannya tentang hal ihwal orang-orang terdahulu di sepanjang kurun dan
generasi.
5.Menyingkap kebohongan para ahli kitab dengan cara membeberkan keterangan
yangsemula mereka sembunyikan. Kemudian menantang mereka dengan menggunakan
ajarankitab mereka sendiri yang masih asli, yaitu sebelum kitab itu di ubah dan diganti
.6.Kisah termasuk bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para
pendengarmempengaruhi jiwa.

D. Pengulangan Kisah dan Hikmahnya


Al-Quran banyak mengandung kisah-kisah yang diungkapkan secara berulang
kali di beberapa tempat. Sebuah kisah terkadang berulang kali disebutkan dalam AQur’an
dan dikemukakan dalam berbagai bentuk yang berbeda. Di satu tempat ada bagian-bagian
yang didahulukan, sedang di tempat lain diakhirkan. Demikian pula terkadang di
kemukakan secararingkas dan kadang-kadang secara panjang lebar, dan sebagainya. Di
antara hikmahnya ialah
:1.Menjelaskan ke balaghah an Al-Quran dalam tingkat paling tinggi, sebab di
antarakeistimewaan balaghah adalah mengungkapkan sebuah makna dalam berbagai
macam bentuk yang berbeda, dan kisah yang berulang itu di kemukakan disetiap tempat
anguslub yang berbeda satu dengan yang lainnya serta di tuangkan dalam pola
yang berlainan pula, sehingga tidak membuat orang bosan karenanya, bahkan dapat
menambahke dalam jiwanya makna-makna baru yang tidak didapatkan disaat membaca
ditempatlain
.2.Menunjukan kehebatan mukjizat Al-Qur’an, sebab mengemukakan sesuatu makna
dalam berbagai bentuk susunan kalimat dimana salah satu bentuk pun tidak dapat di tandi
ngioleh sastrawan arab, merupakan tantangan dahsyat dan bukti bahwa Al-Qur’an
itudatangdari Alloh SWT
.3.Memberikan perhatian besar terhadap kisah tersebut agar pesan-pesannya lebih
berkesandan melekat dalam jiwa. Karena itu pada dasarnya pengulangan merupakan
salah satu metode pemantapan nilai. Misalnya kisah musa dengan fir’aun. Kisah ini
menggambarkan secara sempurna pergulatan sengit antara kebenaran dengan
kebatilan.Dan sekalipun kisah itu sering di ulang-ulang, tetapi pengulangannya tidak
pernah terjadidalam sebuah surat
.4.Setiap kisah memiliki maksud dan tujuan berbeda. Karena itulah kisah-kisah
itudiungkapkan. Maka sebagian dari makna-maknanya itulah yang di perlukan,
sedangmakna-makna lainnya dikemukakan di tempat yang lain, sesuai dengan tuntutan
keadaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Al-Qur’an merupakan kitab suci agama islam yang mempunyai fungsi utama
sebagai petunjuk bagi manusia dalam menjalani kehidupannya dibumi, sebagai
petunjuk bagi kehidupan manusia,firman Alloh SWT.
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan ramadhan, bulan yang didalamnya
diturunkan(permulaan) Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda(antara yang haq dan yang bathil).
Al-Qur’an memuat pesan-pesan yang dapat dijadikan sebagai sandaran bagi
manusia dalamsegala aspek kehidupannya, secara umum, kandungan ayat-ayat Al-Qur’an
dapat dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya; tentang akidah yang merupakan dasar
penting dalam agama islam,dan juga merupakan ilmu yang mengajarkan kepada manusia
mengenai kepercayaan yang wajibdiyakini oleh setiap orang.
Al-Qur’an mengajarkan akidah tauhid kepada manusia, yaitu menanamkan
keyakinan terhadap keesaan Alloh SWT.Adapula yang mengenai akhlak, akhlak
merupakan tolak ukur keimanan seseorang. Dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa keimanan
sseorang tidak cukup hanya dengan sekadar iman kepada Alloh, malaikat, nabi-nabi, dan
lainnya. Akan tetapi, keimanan harus disertai dengan akhlak dan perilaku yang baik.
Berdasarkan pada klarifikasi diatas, maka juga dapat disimpulakan bahwa:
1. Al-Qur’an ialah kalam Alloh yang menjadi mukjizat islam yang
diturunkan kepada Rasulullah Muhammad s.a.w. melalui malaikat jibril a.s. yang
lafadz maupun maknanya bersumber dari Alloh yang disampaikan terhadap insan
secara mutawatir untuk menertibkan seluruh aspek kehidupan insan biar
mendapatkan ridho Alloh serta keluar dari nilai-nilai kejahiliyaan.
2. Al-Qur’an yaitu kitab suci yang terbukti kebenrannya secara
rasional yang tidak dapat terbantahkan sepanjang zaman.
3. Pengumpulan dan pembukuan Al-Qur’an dilaksanakan di kala
khulafaurrasyidin dengan sistem yang mutawatir.
4. Dimensi hukum di dalam Al-Qur’an terbagi menjadi 3 bab yaitu
hubungan insan dengan Alloh, relasi manusia dengan insan, dan kekerabatan
insan dengan dirinya sendiri.

B. Saran

Dari penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan,
baik dari segi penulisan maupun isi dari makalah ini.Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Hafidz. 2012. Ushul Fiqih, Membangun Paradigma Berpikir Tasyri’i.


Cetakan Kedua. Al Azhar Press. Bogor
An-Nabhani, Taqiyuddin. 2004. Nizham al-Islam. Cetakan Ketiga Belas. Hizbut Tahrir
Indonesia. Jakarta.
As-Suyuthi, Jalaluddin. 2008. Al-Itqan fi Ulumil Qur’an. Cetakan Pertama. Indiva
Pustaka. Surakarta.
Al-Qaththan, Manna Khalil. 2013. Mabahis fi Ulumil Qur’an. Cetakan Keenam belas.
Pustaka Litera Antarnusa. Bogor
Khalil, ‘Atho Bin. 2011. Taisir al-Wushul ila al-Ushul. Cetakan Keempat. Pustaka
Thariqul Izzah. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai