Anda di halaman 1dari 40

AKIDAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hadis Maudhu’i

Disusun oleh:
Nida Ul Husna 18211029
Nur Syifa Azizah 18211040
Nurin nisa Arizmi 18211041

Dosen Pengampu:
Sofian Effendy, S.Th.I, MA

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA
1441 H/ 2020 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-NYA kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikn Tugas
Makalah ini dengan tepat waktunnya yang berjudul “Akidah“.
Makalah ini berisi tentang pembahasan judul di atas sehingga dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan untuk pembaca dan khususnya kelompok kami. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir penyelesaian.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Bekasi, 30 September 2020

Penyusun Makalah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Iman Kepada Allah SWT...................................................................................................3
B. Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah SWT.....................................................................7
C. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT..............................................................................10
D. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah SWT.............................................................................14
E. Iman Kepada Hari Kiamat..............................................................................................20
F. Iman Kepada Qada dan Qadar.......................................................................................26
BAB III PENUTUP.................................................................................................................35
Kesimpulan..........................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................36

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aqidah Islam berpangkal pada keyakinan, yaitu keyakinan tentang wujud
Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang menyekutuinya, baik dalam zat,
sifat-sifat maupun perbuatannya. Akhlak mulia berawal dari aqidah, jika
aqidahnya sudah baik maka dengan sendirinya akhlak mulia akan terbentuk. Iman
yang teguh pasti tidak ada keraguan dalam hatinya dan tidak tercampuri oleh
kebimbangan. Beriman kepada Allah pasti akan melaksanakan segala perintahnya
dan menjauhi larangannya. Beriman kepada Allah juga harus beriman kepada
Malaikat, Nabi, kitab, hari akhir, qada dan qadar Allah
Dalam tulisan ini, penulis mencoba mengkaji tentang Akidah, meliputi:
Iman Kepada Allah SWT, Iman Kepada Malaikat, Iman Kepada Kitab, Iman
Kepada Rasul, Iman Kepada Hari Kiamat, Iman Kepada Qada dan Qadar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Iman Kepada Allah SWT?
2. Bagaimana Iman Kepada Malaikat?
3. Bagaimana Iman Kepada Kitab-Kitab?
4. Bagaimana Iman Kepada Rasul?
5. Bagaimana Iman Kepada Hari Kiamat?
6. Bagaimana Iman Kepada Qada dan Qadar?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Iman Kepada Allah SWT
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Iman Kepada Malaikat
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Iman Kepada Kitab
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Iman Kepada Rasul
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Iman Kepada Hari Kiamat
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Iman Kepada Qada dan Qadar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Iman Kepada Allah SWT

Makna Beriman kepada Allah SWT yaitu dengan mengimani semua


penjelasan Allah dan Rasulnya tentang Allah SWT, dan itu mencakup 4 hal
berikut ini:
1. Beriman kepada wujud Allah atau eksistensi Allah
Kita mengetahui bahwa manusia bukanlah pencipta diri mereka sendiri, karna
sebelumnya manusia tidak ada, maka pasti ada yang menciptakannya. Dialah sang
pencipta yaitu Allah SWT yang juga menciptakan alam semesta1

ٍ ِ‫ ح َّد َثنا حَي بن س ع‬-19582


ٌ ‫ َح َّد َثنَا َع ْو‬: ‫ َوحُمَ َّم ُد بْ ُن َج ْع َف ٍر قَ ااَل‬،‫يد‬
‫ َح َّدثَيِن‬:‫ف قَ َال‬ َ ُ ْ ‫َ َ ْىَي‬
‫ص لَّى‬ َ ‫ َع ْن أَيِب ُم‬، ٍ‫ َع ْن قَ َس َامةَ بْ ِن ُزهَرْي‬،‫ ابْ ُن َج ْع َف ٍر‬:‫قَ َس َامةُ بْ ُن ُزهَرْيٍ قَ َال‬
َ ِّ ‫ َع ِن النَّيِب‬،‫وس ى‬
ِ ‫ض َها ِم ْن مَجِ ي ِع اأْل َْر‬
،‫ض‬ َ َ‫ض ةٍ َقب‬
ِ ‫ " إِ َّن اهلل ع َّز وج َّل خلَ ق‬:‫ال‬
َ ‫آد َم م ْن َقْب‬
َ َ َ ََ ََ َ َ‫اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ق‬

،‫لِك‬
َ ‫َس َو ُد َو َبنْي َ َذ‬ ِ ِ ‫آد َم َعلَى قَ ْد ِر اأْل َْر‬
ْ ‫ض َواأْل َمْح َ ُر َواأْل‬
ُ َ‫ َج اءَ مْن ُه ُم اأْل َْبي‬.‫ض‬ َ ‫فَ َج اءَ َبنُ و‬
ِ
2
"‫ك‬
َ ‫ َواحْلَْز ُن َو َبنْي َ ذَل‬،‫الس ْه ُل‬
َّ ‫ب َو‬ ُ ِ‫َواخْلَب‬
ُ ِّ‫ َوالطَّي‬،‫يث‬
Artinya: Ahmad ibn Hanbal berkata “Diceritakan kepada kami oleh Yahya ibn
Sa‘id, diceritakan kepada kami oleh ‘Auf, diceritakan kepada kami oleh Qasamah
ibn Zuhair dari Abu Musa dari Nabi saw. bersabda (Dalam riwayat yang lain)
ayahku (Ahmad ibn Hanbal) diceritakan kepada kami oleh Hauzah, diceritakan
kepada kami oleh ‘Auf dari Qasamah berkata, saya mendengar al-Asy‘ari berkata,
Rasulullah saw, bersabda: Sesungguhnya Allah swt. menciptakan Adam dari
segenggam tanah yang diambil dari seluruh tanah, maka anak cucuk Adam lahir
menurut kadar tanah, ada yang berkulit merah, putih, hitam atau di antara warna
1
https://www.youtube.com/channel/UCX-4mrOc5r691SzDhHtkOgw
2
Kitab Musnad Ahmad Ar-Risalah, bab Hadits abi musa al-asy’ari, no.19582, hal. 353
[Software-Maktabah Syamilah]

3
tersebut. Ada yang mudah, susah atau di antaranya, ada yang jelek dan ada yang
baik atau tengah-tengahnya.”
Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam hadis Nabi saw. menginformasikan
bahwa Adam as. tercipta dari segenggam tanah yang diambil dari seluruh unsur-
unsur tanah sehingga keturunannya berpotensi memiliki warna kulit yang berbeda
dan karakter yang berbeda. 3
2. Beriman bahwa Allah adalah Rabbul ‘Aalamiin
Maksudnya adalah beriman bahwa Allah adalah pencipta, pengatur, dan
penguasa alam semesta, serta pemberi rizki bagi alam semesta denga segenap
isinya. Beriman kepada Allah sebagai rabbul alamin dikenal dengan istilah Tauhid
Rububiyah. 4

َ َ‫ ق‬،‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬


،‫ " لَ َّما َخلَ َق اهللُ اخْلَْل َق‬:‫ال‬ َّ ‫ أ‬،َ‫) َع ْن أَيِب ُهَر ْي َرة‬2751(
َ َّ ‫َن النَّيِب‬
ِ ِ ِ ِِ ِ ‫َكتَ يِف‬
‫ضيِب‬ ُ ‫ إ َّن َرمْح َيِت َت ْغل‬:‫ َف ُه َو عْن َدهُ َف ْو َق الْ َع ْر ِش‬،‫ب كتَابه‬
َ ‫ب َغ‬ َ
5
"

Artinya; Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata,
“Tatkala Allah menciptakan makhluk-Nya, Dia menulis dalam kitab-Nya, yang
kitab itu terletak di sisi-Nya di atas ‘Arsy, “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih
mengalahkan kemurkaan-Ku.” (HR. Bukhari no. 7404 dan Muslim no. 2751). 6
Hadits tersebut menjelaskan bahwa rahmat Allah Ta’ala lebih dahulu ada dan
lebih luas daripada murka-Nya. Serta rahmat-Nya yang meliputi segala sesuatu
telah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an.
Orang-orang yang termasuk mengharap rahmat Allah adalah orang yang
berhijrah. Hijrah kepada Allah SWT asalnya adalah hijrah hati, untuk
memurnikan penghambaan dirinya kepada Allah. Kemudian, orang-orang yang
akan mendapat/mengharapkan rahmat Allah adalah orang yang berjihad di jalan
Allah.

3
Andi Marjani, S. Ag. Penciptaan Adam dalam Narasi Hadis
4
https://www.youtube.com/channel/UCX-4mrOc5r691SzDhHtkOgw
5
Kitab Shohih Muslim, Bab Fii sa’atun rohmatallah ta’ala wa ‘anha sabaqat, no. 2751,
hal. 2107 [Software-Maktabah Syamilah]
6
https://rumaysho.com/2538-faedah-tauhid-4-rahmat-allah-mendahului-murka-nya.html

4
ِ ِ
ُ‫الر ُج ُل َن ْف َسهَ َو َه َواه‬ َ َ‫ض ُل اجْل َهاد أَ ْن جُي‬
َّ ‫اه َد‬ َ ْ‫أف‬

Artinya: “Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad (berjuang) melawan
dirinya dan hawa nafsunya.” (HR. Ibnu Najjar). 7 Adapun melawan hawa nafsu
yaitu dengan belajar Agama Islam (dengan benar), lalu mengamalkannya,
kemudian mengajarkannya.8

3. Beriman bahwa Allah adalah Al ilaah

Yaitu satu-satunya Dzat yang berhak disembah dan di ibadahi dengan


benar, tidak selainnya. Kita tidak boleh menyelewengkan sedikitpun ibadah
kepada selain Allah SWT. Keimanan inilah yang dikenal dengan sebutan Tauhid
Uluhiyah.9

‫ فَِإ ْنلَ ْم تَ ُك ْن َتَراهُ فَغِنَّهُ َيَر َاك‬،ُ‫َّك َتَراه‬


َ ‫أَ ْن َت ْعبُ َد اللَّهَ َكأَن‬
“Hendaknya kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika
kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu”
Makna beribadah kepada Allah sepenuhnya adalah hendaknya seorang
hamba beribadah denga hati dan jasadnya khusyu’ dan merendahkan diri di
hadapan Allah Yang Maha Esa, menghadirkan (dalam hati) betapa besar
keagungan Allah, juga benar-benar merasa bahwa ia sedang bermunajat kepada
Allah SWT sebagamana yang disebutkan dalam hadits di atas. 10
Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-
Hakim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam beliau bersabda:

‫ َوإِ ْن‬،‫َس َّد َف ْقَر َك‬ ِ ِِ


َ ‫ يَا ابْ َن‬: ‫إِ َّن اللَّهَ َت َعاىَل َي ُق ْو ُل‬
َ ْ‫ أ َْمأل‬،ْ ‫آد َم! َت َفَّر ْغ لعبَ َاديِت‬
ُ ‫ َوأ‬، ‫ص ْد َر َك غىًن‬
‫َس َّد َف ْقَر ْك‬
ُ ‫ َومَلْ أ‬،ً‫ْت يَ َد َك ُش ْغال‬
ُ ‫الَ َت ْف َع ْل َمأل‬
7
https://umma.id/post/jihad-melawan-hawa-nafsu-632921?lang=id
8
https://www.alirsyad.or.id/agar-mendapat-rahmat-dari-allah/
9
https://www.youtube.com/watch?v=fi8c3Zs9yxg
10
https://almanhaj.or.id/964-beribadah-kepada-allah-sepenuhnya.html

5
Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam! beribadahlah
sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada
dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya
Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu
(kepada manusia)”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits tersebut menjelaskan,
bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah kepadaNya
sepenuhnya dengan dua hadiah, sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah
kepadaNya dengan sepenuhnya dengan dua siksa. Adapun dua hadiah itu adalah
Allah mengisi hati orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan
kekayaan serta memenuhi kebutuhannya. Sedang dua siksa itu adalah Allah
memenuhi kedua tangan orang yang tidak beribadah kepadaNya sepenuhnya
dengan berbagai kesibukan, dan ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya.11
4. Beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-Nya yang indah dan
sempurna

Sesuai dengan keagungan dan kemuliaan Allah SWT kita tidak boleh
melakukan Tamtsil (menyamakan Allah dengan sifat makhluk-Nya), tidak boleh
melakukan Takyif (menanyakan “Bagaimana hakikat sifat Allah?”), tidak boleh
melakukan Ta’thil (meniadakan atau menolak sifat Allah), juga kita tidak boleh
melakukan Ta’wil (mengartikan lain sifat Allah atau menyelewengkan makna dari
sifat Allah kepada makna yang lain). Keimanan terhadap nama-nama Allah dan
sifat-sifat Allah ini dikenal dengan sebutan Tauhid Asma’Wa sifat. 12

َ َ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ق‬


‫ «إِ َّن‬:‫ال‬ ِ َ ‫َن رس‬
َ ‫ول اللَّه‬
ِ
ُ َ َّ ‫ أ‬:ُ‫ َع ْن أَيِب ُهَر ْيَر َة َرض َي اللَّهُ َعْنه‬-2736
ِ ِ ِ ِ ِ ِِ
»َ‫اها َد َخ َل اجلَنَّة‬
َ‫ص‬ ْ ‫ َم ْن أ‬،‫للَّه ت ْس َعةً َوت ْسعنيَ امْسًا مائَةً إِاَّل َواح ًدا‬
َ ‫َح‬
13

11
https://almanhaj.or.id/964-beribadah-kepada-allah-sepenuhnya.html
12
https://www.youtube.com/watch?v=fi8c3Zs9yxg
13
Kitab Shohih Bukhori, Bab Ma yajuz min al-ishtirat wa tsania fii, no. 2736, hal. 198
[Software-Maktabah Syamilah]

6
Diriwayatkan dari Abu Hurairah: Nabi Muhammad bersabda, “Sesunguhnya
Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia
masuk surga.” (HR. Bukhari, no.2736).

Keterangan Syekh Abdul Aziz bin Baz megenai makna hadis: Makna dari
‘menjaga’ adalah dengan menghafalnya, merenungkan maknanya, dan
mengamalkan kandungan maknanya… mengingat adanya kebaikan yang
banyak dan ilmu yang bermanfaat dalam mengamalkan kandungan makna asmaul
husna tersebut. Karena mengamalkannya merupakan sebab kebaikan bagi hati,
kesempurnaan takut kepada Allah, dan menunaikan hak-Nya.14

B. Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah SWT

Iman kepada malaikat merupakan rukun iman yang kedua. Menurut


istilah, malaikat merupakan makhluk Allah yang diciptakan dari nur (cahaya) dan
bersifat gaib, dan patuh terhadap semua perintah Allah serta tidak pernah dusta
terhadap Allah SWT. Dikutip dalam buku 'Rukun Iman' oleh Hudarrohman,
malaikat bukan laki-laki dan bukan pula perempuan. Malaikat dibekali oleh Allah
akal akan tetapi tidak memiliki nafsu. Malaikat juga menjadi makhluk Allah SWT
yang paling taat.15

:‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ ُ ‫ال رس‬


َ ‫ول اهلل‬ ُ َ َ َ‫ ق‬:‫ت‬
ِ
ْ َ‫ قَ ال‬،‫) َع ْن َعائ َشةَرض ي اهلل عن ه‬2996( -
‫ف‬ ِ ‫ وخلِق مِم‬،‫ِج ِمن نَ ا ٍر‬ ِ ِ
ِ ُّ ‫ وخلِق اجْل‬،ٍ‫ت الْماَل ئِ َك ةُ ِمن نُ ور‬
َ ‫آد ُم َّا ُوص‬
َ َ َُ ْ ٍ ‫ان م ْن َم ار‬ َ َ َُ ْ َ ‫« ُخل َق‬
16
»‫لَ ُك ْم‬

Artinya: Dari Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā-, ia berkata, "Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi


wa sallam- bersabda, "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala
api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada kalian."

14
https://konsultasisyariah.com/8686-99-nama-asmaul-husna.html
15
https://news.detik.com/berita/d-5129234/iman-kepada-malaikat-rukun-iman-yang-kedua
16
Kitab Shohih Muslim, Bab Fii ahaadiits mutafarroqoh, no. 2996, hal. 2294 [Software-
Maktabah Syamilah]

7
‫‪Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengabarkan tentang titik‬‬
‫‪permulaan penciptaan makhluk. Beliau menyebutkan bahwa para malaikat‬‬
‫‪diciptakan dari cahaya karena itu mereka semua tidak bermaksiat kepada Allah‬‬
‫‪dan tidak menyombongkan diri untuk beribadah kepada-Nya. Adapun jin‬‬
‫‪diciptakan dari api. Karena itu, banyak jin yang disifati dengan kesembongan,‬‬
‫‪kesia-siaan dan permusuhan. Sedangkan Adam diciptakan sebagaimana yang telah‬‬
‫‪diterangkan kepada kalian. Yaitu diciptakan dari tanah liat/lempung seperti‬‬
‫‪tembikar. Sebab prosesnya dari tanah menjadi tanah liat/lempung lalu menjadi‬‬
‫‪tembikar, maka dari sanalah Adam -'alaihissalām- diciptakan.17‬‬

‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬


‫ال‪َ :‬بْينَ َم ا حَنْ ُن عْن َد َر ُس ول اهلل َ‬
‫‪ -8‬ح َّدثَيِن أَيِب عُم ر بْن اخْلَطَّ ِ‬
‫اب قَ َ‬ ‫َُ ُ‬ ‫َ‬
‫اب‪َ ،‬ش ِد ُ ِ‬ ‫ٍ‬
‫َّع ِر‪ ،‬اَل يُ َرى َعلَْي ِه‬
‫يد َس َواد الش َ‬
‫اض الثِّي ِ‬ ‫ات َي ْوم‪ ،‬إِ ْذ طَلَ َع َعلَْينَ ا َر ُج ٌل َش ِد ُ‬
‫يد َبيَ ِ َ‬ ‫ذَ َ‬
‫ِ‬ ‫الس َف ِر‪ ،‬واَل يع ِرفُ ه ِ‬
‫َس نَ َد‬ ‫س إِىَل النَّيِب ِّ َ‬
‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم‪ ،‬فَأ ْ‬ ‫َ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ج‬
‫َ‬ ‫ىَّت‬‫ح‬‫َ‬ ‫‪،‬‬ ‫د‬
‫ٌ‬ ‫َح‬
‫َ‬ ‫أ‬ ‫َّا‬
‫ن‬ ‫م‬ ‫أَثَ ُر َّ َ َ ْ ُ‬
‫َخرِب ْ يِن َع ِن اإْلِ ْس اَل ِم‪،‬‬ ‫ض َع َكفَّْي ِه َعلَى فَ ِخ َذيْ ِه‪َ ،‬وقَ َ‬
‫ال‪ :‬يَ ا حُمَ َّم ُد أ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ُر ْكبََتْي ه إِىَل ُر ْكبََتْي ه‪َ ،‬و َو َ‬
‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‪« :‬اإْلِ ْس اَل ُم أَ ْن تَ ْش َه َد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل اهللُ َوأ َّ‬
‫َن حُمَ َّم ًدا‬ ‫ال رس ُ ِ‬
‫ول اهلل َ‬ ‫َف َق َ َ ُ‬
‫ض ا َن‪َ ،‬وحَتُ َّج‬ ‫يم الصَّاَل َة‪َ ،‬و ُت ْؤيِت َّ‬ ‫ِ َّ ِ‬ ‫ول ِ‬
‫اهلل َ َّ‬
‫وم َر َم َ‬
‫ص َ‬‫الز َك ا َة‪َ ،‬وتَ ُ‬ ‫َ‬ ‫صلى اهللُ َعلَْيه َو َسل َم‪َ ،‬وتُق َ‬ ‫َر ُس ُ‬
‫ال‪ :‬ص َدقْت‪ ،‬قَ َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫الْبي ِ‬
‫ال‪:‬‬ ‫ال‪َ :‬ف َعجْبنَ ا لَهُ يَ ْس أَلُهُ‪َ ،‬ويُ َ‬
‫ص ِّدقُهُ‪ ،‬قَ َ‬ ‫ت إِلَْيه َسبِياًل »‪ ،‬قَ َ َ َ‬ ‫ت إِن ْ‬
‫استَطَ ْع َ‬ ‫َْ َ‬
‫ِه‪َ ،‬و ُر ُس لِ ِه‪َ ،‬والَْي ْوِم اآْل ِخ ِر‪،‬‬
‫ِه‪ ،‬و ُكتُب ِ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫ال‪« :‬أَ ْن ُت ْؤم َن باهلل‪َ ،‬و َماَل ئ َكت َ‬
‫فَ أَخرِب يِن ع ِن اإْلِ ميَ ِ‬
‫ان‪ ،‬قَ َ‬ ‫ْْ َ‬
‫ال‪ :‬ص َدقْت‪ ،‬قَ َال‪ :‬فَ أَخرِب يِن ع ِن اإْلِ حس ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ان‪ ،‬قَ َال‪« :‬أَ ْن‬ ‫َْ‬ ‫ْْ َ‬ ‫َو ُت ْؤم َن بِالْ َق َد ِر خَرْيِ ه َو َش ِّرهِ»‪ ،‬قَ َ َ َ‬

‫اع ِة‪ ،‬قَ َ‬


‫ال‪:‬‬ ‫َخرِب ْ يِن َع ِن َّ‬
‫الس َ‬ ‫َّك َت َراهُ‪ ،‬فَ ِإ ْن مَلْ تَ ُك ْن َت َراهُ فَِإنَّهُ َي َر َاك»‪ ،‬قَ َال‪ :‬فَ أ ْ‬
‫َت ْعبُ َد اهللَ َكأَن َ‬

‫ِد اأْل ََم ةُ‬ ‫َخرِب ْ يِن َع ْن أ ََم َارهِتَا‪ ،‬قَ َ‬


‫ال‪« :‬أَ ْن تَل َ‬ ‫الس ائِ ِل» قَ َ‬
‫ال‪ :‬فَأ ْ‬ ‫ول َعْن َه ا بِأ َْعلَ َم ِم َن َّ‬
‫«ما الْ َم ْس ئُ ُ‬
‫َ‬

‫‪17‬‬
‫‪https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/8264‬‬

‫‪8‬‬
ِ ‫الش ِاء يتَطَاولُو َن يِف الْبْني‬ ِ
‫ مُثَّ انْطَلَ َق‬:‫ قَ َال‬،»‫ان‬ َُ َ َ َّ َ‫ َوأَ ْن َتَرى احْلَُف ا َة الْعُ َرا َة الْ َعالَةَ ر َع اء‬،‫َربََّت َها‬
:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،‫ اهللُ َو َر ُس ولُهُ أ َْعلَ ُم‬:‫ت‬
ُ ‫الس ائ ُل؟» ُق ْل‬ َ ُ َُ َ َ َ‫ مُثَّ ق‬،‫ت َملِيًّا‬
ِ َّ ‫ «ي ا عم ر أَتَ ْد ِري م ِن‬: ‫ال يِل‬
ُ ْ‫َفلَبِث‬
»‫يل أَتَا ُك ْم يُ َعلِّ ُم ُك ْم ِدينَ ُك ْم‬ ِِ ِ
ُ ‫«فَإنَّهُ جرْب‬
18

Artinya: Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk
disisi Rasulullah SAW suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang
mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak
padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami
yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu
menempelkan kedua lututnya kepada lututnya (Rasulullah SAW) seraya berkata:
Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?”,maka bersabdalah Rasulullah
SAW: “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang
disembah) selain Allah SWT, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika
mampu“, kemudian dia berkata: “anda benar“. Kami semua heran, dia yang
bertanya dia pula yang  membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan
aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan
engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk“, kemudian dia
berkata: “anda benar“.  Kemudian dia berkata lagi: “Beritahukan aku tentang
ihsan“. Lalu beliau bersabda: “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah
seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat
engkau”. Kemudian dia berkata: “Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan
kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang
bertanya “. Dia berkata:  “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya“, beliau
bersabda:  “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat
seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) 
berlomba-lomba meninggikan bangunannya“, kemudian orang itu berlalu dan aku
18
Kitab Shohih Muslim, Bab Ma’rifatul Iman wal Islam wa Taqdir, no.8, hal. 36
[Software-Maktabah Syamilah]

9
berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “Tahukah engkau siapa
yang bertanya ?”. aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau
bersabda: “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan
agama kalian“.

Hadits ini merupakan hadits yang sangat dalam maknanya, karena


didalamnya terdapat pokok-pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Juga
mengandung makna yang sangat agung karena berasal dari dua makhluk Allah
yang terpercaya, yaitu: Amiinussamaa’ (kepercayaan makhluk di langit, yaitu
Jibril) dan Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di bumi, yaitu Rasulullah)

Dengan demikian jelaslah bahwa iman kepada malaikat adalah salah satu
rukun aqidah Islamiyah dan tidak akan diterima iman seorang muslim tanpa
mengimani rukun ini. Mungkin terlintas di pikiran anda sebuah pertanyaan:
Kenapa iman kepada malaikat menjadi salah satu rukun iman ?

Jawabannya adalah seperti yang dijelaskan Muhammad Abduh didalam


tafsirnya ia berkata: “Bahwa iman kepada malaikat adalah pokok iman kepada
wahyu, karena malaikat penyampai wahyu adalah ruh yang berakal yang memiliki
ilmu yang luas dengan izin Allah, disampaikannya kepada ruh Nabi sebagai
pokok agama, karenanya penyebutan malaikat didahulukan atas penyebutan kitab
dan para Nabi. Sebab merekalah yang datang kepada para Nabi membawa kitab,
karenanya mengingkari malaikat berarti mengingkari wahyu, kenabian dan ruh,
yang demikian itu berarti mengingkari hari akhir, dan orang yang mengingkari
hari akhir tujuan utamanya adalah kenikmatan dunia, syahwat dan segala
tuntutannya. Hal ini adalah sumber kesengsaraan di dunia sebelum di akhirat. 19

C. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Iman kepada kitab-kitab Allah adalah memercayai dan meyakini dengan


sepenuh hati bahwa Allah menurunkan wahyu kepada pada rasūl nya berupa
kitab-kitab untuk pedoman hidup umatnya. Ktitab-kitab Allah yaitu :

19
https://tarbawiyah.com/2018/03/26/beriman-kepada-malaikat/#_ftnref2

10
1. Taurāt adalah kitab yang diturunkan kepada Nabī Musa as sebagai
pedoman hidup bagi kaum Banī Isrāīl. QS. Al-Isrā : 2
2. Zabūr adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud as untuk dijadikan
pedoman hidup bagi kaumnya. QS. Al-Isrā : 55
3. Injil adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa as sebagai pedoman
dan petunjuk hidup bagi Bani Israil. QS. Al-Māidah :46
4. Al-Qurān adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi terakhir, Muhammad
SAW sebagai petunjuk hidup umatnya. Berbeda dengan kitab-kitab
sebelumnya yang hanya terbatas untuk satu kaum, Al-Quran tidak hanya
diturunkan untuk bangsa Arab, melainkan untuk seluruh umat. QS.
Yūsuf:2

Cara beriman kepada kitab-kitab sebelum al Qurān: 1) Meyakini bahwa


kitab-kitab itu (Zabūr, Taurāt, Injil) adalah benar-benar wahyu Allāh, bukan
buatan para Rasūl. 2) Meyakini bahwa isi kitab-kitab itu benar. b. Cara beriman
kepada al Qurān: 1) Meyakini bahwa al Qurān itu benar-benar wahyu Allāh,
bukan karangan Nabi Muhammad SAW. 2) Meyakini bahwa isi al Quran itu
benar dan tidak ragu sedikitpun. 3) Mempelajari, memahami, dan menghayati isi
al Quran.20

‫ َع ْن‬،‫ َح َّدثَنَا ِهاَل ُل بْ ُن َعلِ ٍّي‬،‫ َح َّدثَنَا ُفلَْي ُح بْ ُن ُس لَْي َما َن‬،‫ان‬
ٍ َ‫ ح َّدثَنَا حُمَ َّم ُد بن ِسن‬- 3443
ُْ َ
:‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ َ َ‫ ق‬،َ‫ َع ْن أَيِب ُهَر ْي َرة‬،َ‫َعْب ِد الرَّمْح َ ِن بْ ِن أَيِب َع ْم َرة‬
ُ َ َ َ‫ ق‬:‫ال‬
‫ أ َُّم َه ا ُت ُه ْم‬،‫ َواأْل َنْبِيَ اءُ إِ ْخ َوةٌ لِ َعاَّل ٍت‬،‫يس ى ابْ ِن َم ْرمَيَ يِف ال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة‬ِ ِ ِ ‫«أَنَ ا أَوىَل الن‬
َ ‫َّاس بع‬ ْ
‫ص ْف َوا َن بْ ِن‬ ِ ِ َ َ‫ش ىَّت و ِدينهم وا ِح ٌد» وق‬
َ ‫ َع ْن‬،َ‫وس ى بْ ِن عُ ْقبَ ة‬
َ ‫ َع ْن ُم‬،‫يم بْ ُن طَ ْه َم ا َن‬
ُ ‫ إ ْب َراه‬:‫ال‬ َ َ ْ ُُ َ َ
‫ص لَّى‬ ِ ُ ‫ قَ َال رس‬:‫ عن أَيِب هري ر َة ر ِض ي اللَّه عْن ه قَ َال‬،‫ عن عطَ ِاء ب ِن يس ا ٍر‬،‫س لَي ٍم‬
َ ‫ول اللَّه‬ َُ ُ َ ُ َ َ َ ْ َُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ
21
‫اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬

20
Adya Sukma Dewi, 2016, “Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah
Inklusi Universitas Pendidikan Indonesia”
21
Imam Bukhari, Shahih Bukhari, Jilid 4, hlm 167

11
“… Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda: “Para nabi itu adalah
saudara seayah, ibu mereka berlainan, tetapi dien mereka adalah satu.” HR.
Bukhari

َّ ‫ َع ِن‬،‫َخَبَرنَا جُمَالِ ٌد‬


،ِّ ‫الش ْعيِب‬ ِ ‫ ح َّدثَنَا سريج بن النُّعم‬- 15156
ْ ‫ أ‬،‫ َح َّدثَنَا ُه َشْي ٌم‬:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،‫ان‬ َ ْ ُ ْ ُ ْ َُ َ
ٍ َ‫ أَتَى النَّيِب َّ ص لَّى اهلل َعلَْي ِه وس لَّم بِ ِكت‬،‫اب‬
ِ َّ‫َن عُم ر بْن اخْلَط‬ ِ ِ ِ
‫اب‬ َ ََ ُ َ َ َ َ َّ ‫ أ‬،‫َع ْن َج اب ِر بْ ِن َعْب د اهلل‬
ِ ِ ِ ‫َصابَهُ ِم ْن َب ْع‬
ِ ُ‫ض أ َْه ِل الْ ُكت‬
َ ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم َفغَض‬
‫ب‬ َ ُّ ‫) النَّيِب‬2( ‫ َف َقَرأَهُ َعلَى‬، )1( ‫ب‬ َ‫أ‬
‫هِب‬ ِ ِِ ِ ِ ِ َّ‫ " أَمَته ِّو ُك و َن فِيه ا ي ا ابْن اخْلَط‬:‫ال‬
َ ‫ َوالَّذي َن ْفس ي بِيَ ده لََق ْد جْئتُ ُك ْم َ ا َبْي‬،‫اب‬
َ‫ض اء‬ َ َ َ َ ُ َ َ‫َوق‬
‫ َوالَّ ِذي‬،‫ص ِّدقُوا ب ِِه‬ ِ ِ ‫حِب‬ ٍ ِ
َ ُ‫ أ َْو بِبَاط ٍل َفت‬،‫وه ْم َع ْن َش ْيء َفيُ ْخرِب ُو ُك ْم َ ٍّق َفتُ َك ِّذبُوا بِه‬
ُ ُ‫ اَل تَ ْسأَل‬،ً‫نَقيَّة‬
22
" ‫ َما َو ِس َعهُ إِاَّل أَ ْن َيتَّبِ َعيِن‬،‫وسى َكا َن َحيًّا‬ َّ ‫نَ ْف ِسي بِيَ ِد ِه لَ ْو أ‬
َ ‫َن ُم‬
"Apakah engkau akan mengambil agamanya ahli kitab wahai Ibnu Khatab? Demi
Dzat yang jiwaku berada ditangan -Nya, sungguh aku telah datang pada kalian
dengan membaca cahaya yang terang benderang, tidaklah kalian menanyakan
kepada mereka sesuatu lalu mereka mengabarkan padamu tentang kebenaran
kemudian kalian mendustakannya, atau mengabarkan kebatilan lantas kalian
membenarkannya. Dan demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNya, kalau
sekiranya Musa hidup (kembali), maka tidak ada pilihan lain bagi dia melainkan
mengikuti diriku". HR Ahmad

ٍ َ‫ض ْيل بْ ُن ِعي‬ ‫ِ يِب‬


،‫اض‬ َ ُ‫ ثنا أَمْح َ ُد بْ ُن يُون‬،َ‫ َح َّدثَنَا حُمَ َّم ُد بْ ُن عُثْ َما َن بْن أَ َشْيبَة‬- 8003
ُ َ ُ‫ ثنا ف‬،‫س‬
ِ ُ ‫ قَ َال رس‬:‫ عن أَيِب أُمام ةَ قَ َال‬،‫يح‬ِ ٍ
ُ‫ص لَّى اهلل‬
َ ‫ول اهلل‬ َُ ََ ْ َ ٍ ‫ َع ْن أَيِب َمل‬،‫ َع ْن أَيِب بُ ْر َد َة‬،‫َع ْن لَْيث‬
ِ ِ‫ني َم َك ا َن اإْلِ جْن‬ِِ ِ َّ ‫ «آتَايِن َريِّب‬:‫َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬
‫ت‬
ُ ‫ض ْل‬
ِّ ُ‫ َوف‬،‫يل‬ َ ‫ َوالْمئ‬،‫الس ْب َع الطَِّو َال َم َك ا َن الت َّْو َراة‬
23
َّ ‫بِالْ ُم َف‬
»‫ص ِل‬
22
Imam Ahmad, Musnad Ahmad, Jilid 23, hlm 349
23
At-Thabrani, Mu’jam Al-Kabir LitThabrani, Jilid 8, hlm 258

12
“… Rasulullah  shallallahu `alahi wa sallam bersabda: “Saya diberi ganti dari
Taurat dengan as-sab`ut thiwaal (tujuh surat dalam al-Qur`an yang panjang-
panjang). Saya diberi ganti dari Zabur dengan al-mi`iin (surat yang jumlah
ayatnya lebih dari seratus). Saya diberi ganti dari Injil dengan al-matsani
(surat yang terulang-ulang pembacaannya dalam setiap rekaat shalat) dan saya
diberi tambahan dengan al-mufashshal (surat yang dimulai dari Qaf sampai
surat an-Naas)” HR. Thabrani
Satu-satunya referensi yang menjadi sumber untuk mengetahui kitab-kitab Ilahi
secara rinci adalah Al-Qur’an, karena Al-Qur’an dalah kitab yang terjaga
sedemikian rupa, tidak ada penambahan ataupun pengurangan, tidak ada
pendistorsian, tidak ada perubahan ataupun penggantian sama sekali di dalamnya.
Al-Qur’an akan terus terjaga dengan penjagaan Allah hingga mendekati ambang
batas akhir kehidupan dunia ini.
Kitab-kitab sebelum Al-Quran telah  dimansukh  (dihapus) seluruh
kitab-kitab terdahulu telah termansukhkan (terhapus) oleh al quran. Seperti yang
dijelaskan dalam QS. Al Maidah: 48, yang artinya :
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan sebagai muhaimin terhadap kitab-kitab yang lain itu…”

‫َخَب ريِن‬ ٍ ِ ‫يِن‬


َ ْ ‫ َوأ‬:‫ قَ َال‬،‫َخَبَرنَ ا ابْ ُن َو ْهب‬ ُ ُ‫) َح َّدثَ يُ ون‬153( - 240
ْ ‫ أ‬،‫س بْ ُن َعْب د اأْل َْعلَى‬
ِ ِ ِ
ُ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم أَنَّه‬
َ ‫ َع ْن َر ُس ول اهلل‬،َ‫ َع ْن أَيِب ُهَر ْي َرة‬،ُ‫ َح َّدثَه‬،‫س‬ َّ
َ ُ‫ أَن أَبَا يُون‬،‫َع ْم ٌرو‬
،ٌّ ‫ص َرايِن‬ ِ ‫ اَل يسمع يِب أَح ٌد ِمن ه ِذ ِه اأْل َُّم ِة يه‬،‫ «والَّ ِذي َن ْفس حُم َّم ٍد بِي ِد ِه‬:‫ال‬
ْ َ‫ َواَل ن‬،‫ي‬
ٌّ ‫ود‬ َُ َ ْ َ ََُْ َ َ ُ َ َ َ‫ق‬
ِ ‫َصح‬ ِ ِِ ‫مُثَّ مَيُوت ومَل ي ْؤ ِمن بِالَّ ِذي أُر ِس ْل‬
»‫النَّا ِر‬ ‫اب‬ َ ْ ‫ إِاَّل َكا َن م ْن أ‬،‫ت به‬
ُ ْ ْ ُْ َ ُ
24

“… Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: “Demi Dzat Yang jiwa


Muhammad berada di tangan-Nya! Tidaklah seorang pun dari Yahudi dan
Nasrani yang mendengar akan diutusnya aku, kemudian mati dalam keadaan
tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya, kecuali dia termasuk
penghuni neraka.” (HR. Bukahri dan Muslim)
24
Imam Muslim, Shahih Muslim, Jilid 1, hlm 134

13
Diturunkanya kitab merupakan di antara bentuk kasih sayang
Allah kepada hambanya karena besarnya kebutuhan hamba terhadap kitab Allah.
Akal manusia terbatas, tidak bisa meliputi rincian hal-hal yang dapat memberikan
manfaat dan menimbulkan madharat bagi dirinya.

D. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah SWT

Beriman kepada rasul berarti percaya dan yakin bahwa rasul itu benar-
benar utusan Allah SWT yang ditugaskan untuk membimbing umatnya agar
menempuh jalan yang benar dan diridhoi oleh Allah sehingga selamat dunia dan
akhirat. rasul menurut bahasanya berarti utusan. Yang dimaksudkan ialah utusan
Allah. Sedang menurut arti istilah rasul adalah orang yang diberi wahyu oleh
Tuhan berupa suatu syariah yang tertentu, diperintahkan menyampaikan wahyu
yang diterimanya itu kepada umatnya.25
Islam menjadikan iman kepada para nabi dan rasul sebagai salah satu
rukun Aqidah Islamiyah (rukun iman), yang merupakan rukun iman yang ke-4.
Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh
Muslim.

8- ‫وسلَّم‬ ِ ِ ‫ول‬
َّ َ ‫اهلل‬ ِ ‫ بينَما حَنْن ِعْن َد رس‬:‫ال‬ ِ
َ َ َ ‫صلى اهللُ َعلَْيه‬ َُ ُ َ َْ َ َ‫َح َّدثَيِن أَيِب عُ َم ُر بْ ُن اخْلَطَّاب ق‬
ِ ُ ‫ َش ِد‬،‫اب‬ ٍ
‫ اَل يَُرى َعلَْي ِه‬،‫َّع ِر‬
َ ‫يد َس َواد الش‬
ِ ‫اض الثِّي‬ ُ ‫ إِ ْذ طَلَ َع َعلَْينَا َر ُج ٌل َش ِد‬،‫ات َي ْوم‬
َ ِ َ‫يد َبي‬ َ َ‫ذ‬
ِ ِ
‫َسنَ َد‬ َ ِّ ‫س إِىَل النَّيِب‬
ْ ‫ فَأ‬،‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬ َ ‫ َواَل َي ْع ِرفُهُ منَّا أ‬،‫الس َف ِر‬
َ َ‫ َحىَّت َجل‬،‫َح ٌد‬ َّ ‫أَثَ ُر‬

،‫َخرِب ْ يِن َع ِن اإْلِ ْساَل ِم‬ َ َ‫ َوق‬،‫ض َع َكفَّْي ِه َعلَى فَ ِخ َذيِْه‬


ْ ‫ يَا حُمَ َّم ُد أ‬:‫ال‬
ِ ِ
َ ‫ َو َو‬،‫ُر ْكبََتْيه إِىَل ُر ْكبََتْيه‬
َّ ‫ «اإْلِ ْساَل ُم أَ ْن تَ ْش َه َد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل اهللُ َوأ‬:‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬
‫َن حُمَ َّم ًدا‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اهلل‬ ُ َ َ ‫َف َق‬
‫ َوحَتُ َّج‬،‫ضا َن‬ َّ ‫ َو ُت ْؤيِت‬،‫يم الصَّاَل َة‬ ِ َّ ِ ِ ‫ول‬
َّ َ ‫اهلل‬
َ ‫وم َر َم‬
َ ‫ص‬ُ َ‫ َوت‬،‫الز َكا َة‬ َ َ ‫ َوتُق‬،‫صلى اهللُ َعلَْيه َو َسل َم‬ ُ ‫َر ُس‬

25
Humaidi Tatapangsara, Kuliah Aqidah Lengkap, PT Bina, 1990, hlm.128

14
ِ َ َ‫ ق‬،‫ ص َدقْت‬:‫ال‬ ِ ِ ‫الْبي‬
:‫ال‬ َ ُ‫ َوي‬،ُ‫ َف َعجْبنَا لَهُ يَ ْسأَلُه‬:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،ُ‫ص ِّدقُه‬ َ َ َ َ‫ ق‬،» ‫ت إِلَْيه َسبِياًل‬ ْ ‫ت إِن‬
َ ‫استَطَ ْع‬ َ َْ
،‫ َوالَْي ْوِم اآْل ِخ ِر‬،‫ َو ُر ُسلِ ِه‬،‫ َو ُكتُبِ ِه‬،‫ َو َماَل ئِ َكتِ ِه‬،‫اهلل‬
ِ ِ‫ «أَ ْن ُت ْؤ ِمن ب‬:‫ال‬
َ
ِ َ‫فَأَخرِب يِن ع ِن اإْلِ مي‬
َ َ‫ ق‬،‫ان‬ َ ْْ
ِ ‫ فَأَخرِب يِن ع ِن اإْلِ حس‬:‫ال‬ ِ ِ ِ
‫ «أَ ْن‬:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،‫ان‬ َْ َ ْ ْ َ َ‫ ق‬،‫ت‬ َ :‫ قَ َال‬،»‫َو ُت ْؤم َن بِالْ َق َد ِر خَرْيِ ه َو َشِّره‬
َ ْ‫ص َدق‬

َ َ‫ ق‬،‫اع ِة‬
:‫ال‬ َّ ‫َخرِب ْ يِن َع ِن‬
َ ‫الس‬ ْ ‫ فَأ‬:‫ قَ َال‬،»‫ فَِإ ْن مَلْ تَ ُك ْن َتَراهُ فَِإنَّهُ َيَر َاك‬،ُ‫َّك َتَراه‬
َ ‫َت ْعبُ َد اهللَ َكأَن‬

َ َ‫ ق‬،‫َخرِب ْ يِن َع ْن أ ََم َارهِتَا‬


ُ‫ «أَ ْن تَلِ َد اأْل ََمة‬:‫ال‬ َ َ‫السائِ ِل» ق‬
ْ ‫ فَأ‬:‫ال‬ َّ ‫ول َعْن َها بِأ َْعلَ َم ِم َن‬
ُ ُ‫«ما الْ َم ْسئ‬
َ
ِ
ِ ‫َّاء يتَطَاولُو َن يِف الْبْني‬ ِ
‫ مُثَّ انْطَلَ َق‬:‫ قَ َال‬،»‫ان‬َُ َ َ ‫ َوأَ ْن َتَرى احْلَُفاةَ الْعَُراةَ الْ َعالَةَ ر َعاءَ الش‬،‫َربََّت َها‬
:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،‫ اهللُ َو َر ُسولُهُ أ َْعلَ ُم‬:‫ت‬
ُ ‫السائ ُل؟» ُق ْل‬ َ َُ ُ َ َ َ‫ مُثَّ ق‬،‫ت َملِيًّا‬
ِ َّ ‫ «يا عمر أَتَ ْد ِري م ِن‬: ‫ال يِل‬
ُ ْ‫َفلَبِث‬

ُ َ‫ِدين‬
ْ‫كم‬ ‫يل أَتَا ُك ْم يُ َعلِّ ُم ُك ْم‬ ِِ ِ
ُ ‫»«فَإنَّهُ جرْب‬
Artinya: Dari hadits Umar bin Al Khatab, selanjutnya ia berkata, "Hai
Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam." Rasulullah menjawab "Islam
itu engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain
Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan salat,
mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan ibadah
haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya."Orang itu berkata, "Engkau
benar." Kami pun heran, ia bertanya lalu membenarkannya, Orang itu berkata
lagi, "Beritahukan kepadaku tentang Iman." Rasulullah menjawab, "Engkau
beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para
rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk."
Orang tadi berkata, "Engkau Benar."
Kita wajib pula mencintai Rasul-Nya, setelah mencintai Allah SWT,
Muhammad sallallahu alaihi wa sallam; sebab beliau adalah orang yang menyeru
kepada Allah, yang mengenalkan kepadaNya, menyampaikan syari’atNya dan
yang menjelaskan hukum-hukumNya. Karena itu, kebaikannya yang diperoleh
kaum mukmuin, baik dunia maupun akhirat, adalah dari usaha Rasulullahu alaihi
wa sallam. Dan tidaklah seseorang masuk surga kecuali mentaati dan

15
mengikutinya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Dalam suatu hadits
disebutkan bahwa ada tiga (3) perkara yang jika seseorang memilikinya akan
merasakan manisnya iman, yaitu bila Allah dan RasulNya lebih ia cinta daripada
selain keduanya, dan tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah serta benci
kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya daripadanya,
sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke Neraka.” (Muttafakun Alaih).Maka
mencintai Rasul berarti mencintai Allah, bahkan suatu keharusan dalam mencintai
Allah serta ia memiliki kedudukan kedua setelah mencintai-Nya.26
Kewajiban beriman kepada semua Rasul utusan Allah, tanpa membeda-
bedakan mereka juga terdapat pada firman Allah QS. Al-Baqarah : 136, yang
dimana sikap kamu muslimin seperti itu diajarkan langsung oleh Rasulullah
sebagaimana tergambar dalam hadits:27

‫اب َي ْقَرءُو َن الت َّْو َرا َة بِالْعِْبَرانِيَّ ِة‬


ِ َ‫ال َكا َن أ َْهل الْ ِكت‬
ُ َ َ‫َع ْن أَيِب ُهَر ْيَر َة َر ِض َي اللَّهُ َعْنهُ ق‬
ِ ِ ُ ‫ال رس‬ ‫ِ ِ أِل‬
َ ُ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم اَل ت‬
‫ص ِّدقُوا‬ َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ ‫َويُ َف ِّس ُرو َن َها بالْ َعَربِيَّة َْه ِل اإْلِ ْساَل ِم َف َق‬

ٌ‫اهلل َو َما اُنْ ِز َل اِلَْينَا) االَيَة‬


ِ ِ‫اب واَل تُ َك ِّذبوهم وقُولُوا (اَمنَّا ب‬
َ َ ُُ
ِ ِ
َ َ‫أ َْه َل الْكت‬

Artinya: Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu berkata, “Orang-orang ahlul kitab
mmbaca Taurat dengan bahasa ibrani dan menjelasakannya kepada orang-orang
Islam dengan bahasa Arab. Melihat hal itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “janganlah kalian mempercayai ahlul kitab dan jangan pula
mendustakannya. Tetapi ucapkanlah, ‘kami beriman kepada Allah dan kepada
apa yang telah diturunkan kepada kami. (Al-Baqarah:136).” (HR. Bukhori No.
4125)

Mencintai Rasulullah adalah wajib dan termasuk bagian dari iman.Semua


orang Islam mengimani bahwa Rasulullah adalah hamba Allah dan utusan-Nya.
Makna mengimani ajaran Rasulullah SAWadalah menjalankan ajarannya, menaati
perintahnya dan berhukum dengannya.Ahlus sunnah mencintai Rasulullah
26
AKHLAK TERHADAP ALLAH DAN RASULULLAH, jurnal sulesana vol 11 no 2 tahun 2017
27
https://tarbawiyah.com/2018/08/28/beriman-kepada-seluruh-nabi-dan-rasul/

16
SAWdan mengagungkannya sebagaimana para sahabat beliau mencintai beliau
lebih dari kecintaan mereka kepada diri mereka sendiri dan keluarga mereka,
sebagimana sabda Rasulullah saw,

ٍ ‫ص َهْي‬ ِ ِ ‫ح َّدثَنا يع ُقوب بن إِبر‬


ٍ َ‫ب َع ْن أَن‬
‫س َع ْن‬ ُ ‫ال َح َّدثَنَا ابْ ُن عُلَيَّةَ َع ْن َعْبد الْ َع ِزي ِز بْ ِن‬
َ َ‫يم ق‬‫اه‬
َ َْ ُ ْ ُ ْ َ َ َ
ِ
‫ال‬ ٍ َ‫ال َح َّدثَنَا ُش ْعبَةُ َع ْن َقتَ َاد َة َع ْن أَن‬
َ َ‫س ق‬ َ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم ح و َح َّدثَنَا‬
َ َ‫آد ُم ق‬ َ ِّ ‫النَّيِب‬
‫ب إِلَْي ِه ِم ْن َوالِ ِد ِه َو َولَ ِد ِه‬ َ ‫َح ُد ُك ْم َحىَّت أَ ُكو َن أ‬
َّ ‫َح‬ ِ ِ
َ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم اَل يُ ْؤم ُن أ‬
َ ُّ ‫ال النَّيِب‬
َ َ‫ق‬

َ‫أَمْج َعِني‬ ِ ‫َوالن‬


‫َّاس‬
Artinya, ”Tidak beriman salah seorang diantara kamu, sehingga aku lebih dicintai
olehnya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan manusia semuanya,
(HR. Bukhari Muslim) 28
Diantara cara beriman kepada Rasulullah adalah sebagai berikut:
1. Berdoa seperti do’a para nabi

Dalam Al Quran, telah banyak diketahui beberapa doa para nabi dalam
menghadapi setiap kesulitan. Maka dari itu, kita juga sebaiknya berdoa pada Allah
dengan menggunakan doa layaknya doa para nabi.

ٌ‫ لِ ُك ِّل نَيِب ٍّ َد ْع َوةٌ ُم ْستَ َجابَة‬:‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم قَ َال‬ ِ


َ ‫َن َر ُس ْو َل اللَّه‬
َّ ‫ أ‬:َ‫َع ْن أَيِب ْ ُهَر ْيَرة‬

ِ ْ‫ي ْدعو هِب ا وأُِري ُد أَ ْن أَختَبِئ د ْعويِت َش َفاعةً ِأل َُّميِت يِف ا‬
)‫آلخَر ِة (رواه البخاري و مسلم‬ ْ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ ُ َ
Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu (dia berkata), “Sesungguhnya
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Setiap Nabi memiliki
do’a yang mustajab yang dia berdo’a dengan do’a yang mustajab itu, maka aku
ingin menyimpan do’aku sebagai syafa’at untuk umatku di akherat.” [HSR.
Bukhari (6304 –dan ini lafazhnya- dan 7474) dan Muslim (198 & 199)].
2. Meneladani akhlak para rasul

Tanda keimanan seseorang pada rasul juga meneladani akhlak para rasul.
Rasul bersabda
28
AKHLAK TERHADAP ALLAH DAN RASULULLAH, jurnal sulesana vol 11 no 2 tahun 2017

17
ِِ ِ
21301- ‫أَبو‬
ُ ‫َصَب َهاىِن ُّ أَْنبَأَنَا أَبُو َسعيد بْ ُن األ َْعَراىِب ِّ َح َّد َثنَا‬
ْ ‫ف األ‬
َ ‫وس‬
ُ ُ‫َخَبَرنَا أَبُو حُمَ َّمد بْ ُن ي‬
ْ‫أ‬
‫صو ٍر َح َّد َثنَا َعْب ُد الْ َع ِزي ِز بْ ُن حُمَ َّم ٍد‬ ُ ِ‫ى َح َّد َثنَا َسع‬
ُ ‫يد بْ ُن َمْن‬ ُّ ‫وذ‬ ُّ ‫ حُمَ َّم ُد بْ ُن عَُبْي ٍد الْ َم ْر‬: ‫بَ ْك ٍر‬
ِ ‫ور‬

‫صالِ ٍح َع ْن أَىِب ُهَر ْيَر َة َر ِض َى‬ ِ ِ ‫َخَبَرىِن حُمَ َّم ُد بْ ُن َع ْجالَ َن َع ِن الْ َق ْع َق‬
َ ‫اع بْ ِن َحكي ٍم َع ْن أَىِب‬ ْ‫أ‬
ِ ِ ُ ‫ال رس‬
ُ ْ‫« إِمَّنَا بُعث‬: -‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ول اللَّه‬
‫ت ألُمَتِّ َم َم َكا ِر َم‬ ُ َ َ َ‫ال ق‬ َ َ‫اللَّهُ َعْنهُ ق‬

ِ ‫ن الدَّراو ْر ِد‬ ِ ‫األ‬.


‫ى‬ّ َ َ ِ ‫ى َع‬ َ ‫ َك َذا ُر ِو‬.» ‫َخالَق‬
ْ
Artinya: ”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh”.
(HR: Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman
dan Hakim No 21301).
3. Memperbanyak amalan
ِ ِ
‫وم‬
ُ ‫ص‬ُ َ‫ فَِإنَّهُ َكا َن ي‬،‫وم َش ْهًرا أَ ْكَثَر م ْن َش ْعبَا َن‬
ُ ‫ص‬ُ َ‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم ي‬
َ ُّ ‫مَلْ يَ ُك ِن النَّيِب‬
‫ فَِإ َّن اللَّهَ الَ مَيَ ُّل َحىَّت مَتَلُّوا ؛‬،‫الع َم ِل َما تُ ِطي ُقو َن‬ ِ ُ ‫َش ْعبَا َن ُكلَّهُ ؛ َو َكا َن َي ُق‬
َ ‫ ُخ ُذوا م َن‬:‫ول‬
ِ ِ ِ َّ ‫ب‬
َ ‫ َو َكا َن إِذَا‬،‫ت‬
‫صلَّى‬ ْ َّ‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم َما ُدو ِو َم َعلَْيه َوإِ ْن َقل‬
َ ِّ ‫الصالَة إِىَل النَّيِب‬ ُّ ‫َح‬
َ ‫َوأ‬
‫علَْي َها‬
َ ‫صالَةً َد َاو َم‬
َ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melaksanakan
puasa yang lebih banyak dalam sebulan melebihi puasa beliau di bulan Sya’ban.
Beliau melaksanakan puasa bulan Sya’ban seluruhnya. Beliau bersabda,
“Lakukanlah amal-amal yang kalian sanggup melaksanakannya, karena Allah
tidak akan bosan (dalam memberikan pahala) sampai kalian yang lebih dahulu
bosan (dari mengerjakan amal).” Dan salat yang paling Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam cintai adalah salat yang dijaga kesinambungannya sekalipun sedikit. Dan
bila beliau sudah terbiasa melaksanakan salat (sunah), Beliau menjaga
kesinambungannya.” (HR. Bukhari no. 1970 dan Muslim no. 741)

18
4. Rajin membaca Al Quran

Rasul juga sangat menyukai orang yang rajin membaca Al Quran. Selain
sebagai bentuk keimanan kepada rasul juga menjadi pahala.

َ َ‫َع ْن َعْب ِد اللَّ ِه بن مسعود رضى اهلل عنه ق‬


‫ فَِإنَّ ُك ْم ُت ْؤ َجُرو َن‬، ‫ َت َعلَّ ُموا َه َذا الْ ُق ْرآ َن‬: ‫ال‬

ٍ ِ‫ول ِب امل ولَ ِكن بِأَل‬


‫ف َوالٍَم َو ِمي ٍم‬ ٍ
ٍ َ‫ف ع ْشر حسن‬
ُ ُ‫ أ ََما إِىِّن الَ أَق‬، ‫ات‬ ِ ِ ِِ
ْ َ َ َ َ َ ‫بتالََوت ِه ب ُك ِّل َح ْر‬
‫ات‬ ٍ
ٍ َ‫ف ع ْشر حسن‬ ِ
َ َ ُ َ ‫ب ُك ِّل َح ْر‬.
Artinya: “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pelajarilah Al Quran
ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap hurufnya 10
kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk ‫ الم‬, akan tetapi untuk untuk Alif, Laam,
Miim, setiap hurufnya sepuluh kebaikan.” (Atsar riwayat Ad Darimy dan
disebutkan di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 660).
5. Mencintai beliau , keluarga, para sahabat dan segenap pengikutnya.

Rasulullah bersabda:

ِ ِ ‫ب إِلَي ِه ِمن والِ ِد ِه وولَ ِد ِه والن‬ ِ


َ ‫َّاس اَمْج َعنْي‬ َ َ َ َ ْ ْ َّ ‫ال يُ ْؤم ُن اَ َح ُد ُك ْم َحىَّت أَ ُك ْو َن اَ َح‬
Artinya: “Tidaklah beriman seorang sehingga aku lebih dia cintai dari pada orang
tuanya, anaknya dan seluruh manusia (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Jumlah Para Nabi dan Rasul
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Umamah, disebutkan bahwa
Abu Dzar pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Berapa
tepatnya jumlah para nabi.” Beliau menjawab,

‫ث ِمائٍَة َومَخْ َسةَ َع َشَر مَجًّا َغ ِف ًريا‬


ُ ‫ك ثَاَل‬
ِ
َ ‫الر ُس ُل ِم ْن َذل‬
ُّ ‫ف َوأ َْر َب َعةٌ َو ِع ْش ُرو َن أَلْ ًفا‬
ٍ ْ‫مِائَةُ أَل‬

Artinya: “Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 diantara mereka adalah rasul.
Banyak sekali.” (HR. Ahmad no. 22288 dan sanadnya dinilai shahih oleh al-
Albani dalam al–Misykah).

19
E. Iman Kepada Hari Kiamat

Beriman kepada Hari Akhir adalah meyakini bahwa hari kiamat atau akhir
zaman pasti akan terjadi. Seluruh alam semesta akan mengalami kehancuran dan
manusia akan dibangkitkan di kuburnya untuk mempertanggungjawabkan setiap
amalan selama hidup di dunia.Iman kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan
rukun iman ke lima. Hari akhir pasti datang dan dialami oleh semua umat
manusia.29

‫ َم ْن َكا َن يُ ْؤ ِم ُن‬: ‫ال‬


َ َ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ ِ َّ ‫َع ْن أَيِب ُهَر ْيَرةَ َر ِضي اهللُ َعْنهُ أ‬
َ ‫َن َر ُس ْو َل اهلل‬ َ
ِ ‫اهلل واْليوِم‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫اآلخ ِر َف ْليُ ْك ِر ْم‬ ْ َ َ ‫ َو َم ْن َكا َن يُ ْؤم ُن ب‬،‫ت‬ ْ َ‫بِاهلل َوالَْي ْوم اآلخ ِر َف ْلَي ُق ْل خَرْي اً أ ًْو لي‬
ْ ‫ص ُم‬
ِ ِ ِ ِ
َ ‫ َو َم ْن َكا َن يُ ْؤم ُن بِاهلل َوالَْي ْوم اآلخ ِر َف ْليُ ْك ِر ْم‬،ُ‫َج َاره‬
ُ‫ضْي َفه‬
[‫]رواه البخاري ومسلم‬

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi


wasallam bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir
hendaklah dia berkata baik atau diam, Barang siapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya”.30

Malaikat Jibril ‘alaihissalam pernah menjelma menjadi seorang laki-laki


dan datang kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬dan bertanya tentang kapan hari
kiamat terjadi. Maka beliau ‫ ﷺ‬menjawab,

‫السائِ ِل‬
َّ ‫َما الْ َم ْس ُؤ ْو ُل َعْن َها بِأ َْعلَ َم ِم َن‬
“Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui dari pada yang bertanya” (HR. Muslim)
Apabila Malaikat Jibril yang paling dekat dengan Allah ‫الَى‬ppp‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َع‬dan
Rasulullah ‫ﷺ‬, Nabi yang paling dekat dengan Allah tidak
mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, maka bagaimana selain keduanya bisa
29
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/05/iman-kepada-hari-akhir.html
30
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/05/iman-kepada-hari-akhir.html

20
mengetahui. Yang lebih penting dari pada itu bagi seorang hamba yang berakal
adalah mempersiapkan bekal yang cukup untuk menghadapi hari tersebut.31
Tentang kiamat, Al-Bukhari meriwayatkan dari Syaqiq, berkata, "Aku
pernah bersama ‘Abdullah dan Abu Musa, keduanya berkata, ‘Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ت َم َع َعْب ِد‬ َ َ‫ش َع ْن َش ِق ٍيق ق‬


ُ ‫ال ُكْن‬
ِ
َ ‫َّد َح َّدثَنَا عَُبْي ُد اللَّه بْ ُن ُم‬
ِ ‫وسى َع ْن اأْل َْع َم‬ ٌ ‫َح َّدثَنَا ُم َسد‬

‫اع ِة أَل َيَّ ًاما َيْن ِز ُل‬ َّ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم إِ َّن َبنْي َ يَ َد ْي‬
َ ‫الس‬ َ ُّ ‫ال النَّيِب‬
ِ
َ ‫اللَّه َوأَيِب ُم‬
َ َ‫وسى َف َقااَل ق‬

‫فِ َيها اجْلَ ْه ُل َويُْرفَ ُع فِ َيها الْعِْل ُم َويَك ُْث ُر فِ َيها اهْلَْر ُج َواهْلَْر ُج الْ َقْت ُل‬
“Telah menceritakan kepada kami Musaddad(1) telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah bin Musa(2) dari Al A'masy(3) dari Syaqiq(4) mengatakan; aku
bersama Abdullah(5) dan Abu Musa(6), keduanya mengatakan; Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Menjelang kiamat terjadi, terdapat hari-hari
yang ketika itu banyak kebodohan, ilmu diangkat, dan banyak alharaj, alharaj
adalah pembunuhan."32
Datangnya kebodohan dan hilangnya ilmu menjelang hari kiamat
dijelaskan dalam riwayat hadits tersebut. Terlebih sebelum kiamat tiba, orang-
orang salih, berakhlak serta berilmu akan diwafatkan karena mereka tidak akan
merasakan pedihnya hari akhir itu.
Diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ٍ ِ‫ح َّد َثنَا َعلِ ُّي بن حُمَ َّم ٍد ح َّد َثنَا أَبو معا ِويةَ َعن أَيِب مال‬
ٍ ‫ك اأْل َ ْش َجعِ ِّي َع ْن ِربْعِ ِّي بْ ِن ِحَر‬
‫اش‬ َ ْ َ َُ ُ َ ُْ َ
‫س اإْلِ ْساَل ُم َك َما‬ َّ ِ َّ َّ َ ‫ول اللَّ ِه‬ ِ ‫عن ح َذي َفةَ ب ِن الْيم‬
ُ ‫صلى اللهُ َعلَْيه َو َسل َم يَ ْد ُر‬ ُ ‫ال َر ُس‬
َ َ‫ان قَ َال ق‬ ََ ْ ْ ُ ْ َ
‫ص َدقَةٌ َولَيُ ْسَرى‬ ِ ِ
َ ‫ك َواَل‬
ٌ ‫صاَل ةٌ َواَل نُ ُس‬
َ ‫س َو ْش ُي الث َّْوب َحىَّت اَل يُ ْد َرى َما صيَ ٌام َواَل‬
ُ ‫يَ ْد ُر‬
ِ ‫ف ِم ْن الن‬
‫َّاس‬ ِ ِ ِ ‫اب اللَّ ِه عَّز وج َّل يِف لَيلَ ٍة فَاَل يب َقى يِف اأْل َر‬
ُ ‫ض مْنهُ آيَةٌ َوَتْب َقى طََوائ‬ ْ َْ ْ ََ َ
ِ َ‫َعلَى كِت‬

31
http://tokoabdu.com/makna-dan-dalil-beriman-kepada-hari-akhir/
32
Kitab Shahih Bukhori, No. 6538

21
‫وز َي ُقولُو َن أ َْد َر ْكنَا آبَاءَنَا َعلَى َه ِذ ِه الْ َكلِ َم ِة اَل إِلَهَ إِاَّل اللَّهُ َفنَ ْح ُن‬
ُ ‫الشَّْي ُخ الْ َكبِريُ َوالْ َع ُج‬

‫صاَل ةٌ َواَل ِصيَ ٌام َواَل‬ ِ َ ‫َن ُقوهُل ا َف َق‬


َ ‫ال لَهُ صلَةُ َما ُت ْغيِن َعْن ُه ْم اَل إِلَهَ إِاَّل اللَّهُ َو ُه ْم اَل يَ ْد ُرو َن َما‬ َ
ِ
َ ‫ض َعْنهُ ُح َذ ْي َفةُ مُثَّ َر َّد َها َعلَْي ِه ثَاَل ثًا ُك َّل َذل‬
ُ ‫ك يُ ْع ِر‬
ُ‫ض َعْنهُ ُح َذ ْي َفة‬ َ ‫ص َدقَةٌ فَأ َْعَر‬
َ ‫ك َواَل‬
ٌ ‫نُ ُس‬

‫ثًا‬ ‫ال يَا ِصلَةُ تُْن ِجي ِه ْم ِم ْن النَّا ِر ثَاَل‬


َ ‫مُثَّ أَْقبَ َل َعلَْي ِه يِف الثَّالِثَِة َف َق‬
“Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad(1) telah menceritakan
kepada kami Abu Mu'awiyah(2) dari Abu Malik Al Asyja'i(3) dari Rib'I bin
Hirasy(4) dari Hudzaifah bin Yaman(5) dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "(Ajaran) Islam akan terkikis sebagaimana hiasan baju yang
terkikis sehingga tidak di ketahui apa itu puasa, apa itu shalat, apa itu ibadah dan
apa itu sedekah, dan akan ditanggalkan Kitabullah di malam hari, sehingga tidak
tersisa di muka bumi satu ayat pun. Yang tersisa adalah beberapa kelompok
manusia yang telah lanjut usia dan lemah, mereka berkata, 'Kami menemui bapak-
bapak kami di atas kalimat 'Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah',
maka kami mengucapkannya." Shilah berkata kepadanya, "Kalimat LA ILAAHA
ILLALLAH tidak cukup bagi mereka, karena mereka tidak tahu apa itu shalat, apa
itu puasa, apa itu ibadah dan apa itu sedekah." Maka Hudzaifah berpaling darinya,
namun dia menolaknya, dan itu dilakukan sampai tiga kali, dan pada kali
ketiganya dia menerimanya dan berkata, "Wahai Shilah, kamu telah
menyelamatkan mereka dari neraka." Ia mengucapkannya sebanyak tiga kali.”33
Kemudian hadist lainnya menjelaskan, ketika kiamat tiba maka akan
datang dukhan atau kabut yang sangat tebal. Kemunculannya ini merupakan salah
satu azab yang sangat pedih bagi orang-orang yang tidak beriman.34

Kondisi mahluk ketika di padang Mahsyar35


 Tanpa Alas kaki
 Telanjang (tidak berpakaian)
33
Sunan Ibnu Majah, No, 4039
34
https://muslim.okezone.com/read/2020/07/06/614/2242188/dalil-tentang-hari-kiamat-
manusia-harus-waspada
35
https://ashhabulhadits.wordpress.com/2017/11/03/iman-kepada-hari-kiamat/

22
 tidak dikhitan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ُ ِ‫ان قَ َال َح َّدثَيِن َسع‬


‫يد بْ ُن‬ ِ ‫ح َّدثَنَا حُمَ َّم ُد بن َكثِ ٍري أَخبرنَا س ْفيا ُن ح َّدثَنَا الْمغِريةُ بن النُّعم‬
َْ ُْ َ ُ َ َ ُ ََ ْ ُْ َ
َ َ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
‫ال إِنَّ ُك ْم‬ ِ ٍ َّ‫جب ٍ عن اب ِن عب‬
َ ِّ ‫اس َرض َي اللَّهُ َعْن ُه َما َع ْن النَّيِب‬ َ ْ ْ َ ‫ُ َ رْي‬

ُ ِ‫ورو َن ُح َفا ًة عَُرا ًة غُ ْراًل مُثَّ َقَرأَ { َك َما بَ َدأْنَا أ ََّو َل َخ ْل ٍق نُع‬
‫يدهُ َو ْع ًدا َعلَْينَا إِنَّا ُكنَّا‬ ُ ‫حَمْ ُش‬
ِ‫هِب‬ ِ َ‫اعلِني } وأ ََّو ُل من يكْسى يوم الْ ِقيام ِة إِبر ِاهيم وإِ َّن أُن‬
ِ
َ ‫َص َحايِب يُ ْؤ َخ ُذ ْم َذ‬
‫ات‬ ْ ‫اسا م ْن أ‬
ً َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ َ‫ف‬
‫ِّين َعلَى أ َْع َقاهِبِ ْم ُمْن ُذ‬ ِ ُ ‫َص َحايِب َفَي ُق‬
َ ‫ول إن َُّه ْم مَلْ َيَزالُوا ُم ْرتَد‬ ْ ‫َص َحايِب أ‬ ُ ُ‫ِّم ِال فَأَق‬
ْ ‫ول أ‬ َ ‫الش‬
‫ت فِي ِه ْم َفلَ َّما‬ ً ‫ت َعلَْي ِه ْم َش ِه‬
ُ ‫يدا َما ُد ْم‬
ِ َّ ‫ال الْعب ُد‬
ُ ‫الصال ُح { ُكْن‬ ُ ُ‫فَ َار ْقَت ُه ْم فَأَق‬
َْ َ َ‫ول َك َما ق‬
ِ ِ ِِ ِ
ُ ‫َت َو َّفْيتَيِن إىَل َق ْوله الْ َعز ُيز احْلَك‬
}‫يم‬
“Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Katsir(1) telah mengabarkan
kepada kami Sufyan(2) telah bercerita kepada kami Al Mughirah bin an-
Nu'man(3) berkata telah bercerita kepadaku Sa'id bin Jubair(4) dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma(5) dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (pada hari qiyamat) dalam keadaan
telanjang dan tidak dikhitan". Lalu Beliau membaca firman Allah QS al-Anbiya'
ayat 104 yang artinya ("Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan yang
pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti dari
Kami. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya"). Dan orang yang
pertama kali diberikan pakaian pada hari qiyamat adalah Nabi Ibrahim
'Alaihissalam dan ada segolongan orang dari sahabatku yang akan diculik dari
arah kiri lalu aku katakan: "Itu Sahabatku, Itu sahabatku". Maka Allah Ta'ala
berfirman: "Sesungguhnya mereka menjadi murtad sepeninggal kamu". Aku
katakan sebagaimana ucapan hamba yang shalih (firman Allah dalam QS al-
Maidah ayat 117 - 118 yang artinya ("Dan aku menjadi saksi atas mereka selagi

23
aku bersama mereka. Namun setelah Engkau mewafatkan aku…) hingga firman-
Nya (….Engkau Maha Perkasa lagi Maha bijaksana"36
Matahari didekatkan.
Ketika manusia dikumpulkan di padang Mahsyar, matahari didekatkan
sejauh satu mil dari mereka, sehingga manusia berkeringat, hingga keringat
tersebut menenggelamkan mereka sesuai dengan amalan masing-masing ketika di
dunia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫صالِ ٍح َح َّدثَنَا حَيْىَي بْ ُن مَح َْزةَ َع ْن َعْب ِد الرَّمْح َ ِن بْ ِن َجابِ ٍر‬ َ ‫َح َّدثَنَا احْلَ َك ُم بْ ُن ُم‬
َ ‫وسى أَبُو‬
‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه‬ ِ َ ‫ال مَسِ عت رس‬ ِ ‫ح َّدثَيِن سلَيم بن ع ِام ٍر ح َّدثَيِن الْ ِم ْق َداد بن اأْل‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ ُ ْ َ َ‫َس َود ق‬
ْ ُْ ُ َ َ ُْ ُْ ُ َ
َ َ‫س َي ْو َم الْ ِقيَ َام ِة ِم ْن اخْلَْل ِق َحىَّت تَ ُكو َن ِمْن ُه ْم َك ِم ْق َدا ِر ِم ٍيل ق‬
‫ال‬ ُ ‫َّم‬ ُ ‫َو َسلَّ َم َي ُق‬
ْ ‫ول تُ ْدىَن الش‬
‫يل الَّ ِذي تُكْتَ َح ُل بِِه‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َّ ٍ ِ
َ ‫ُسلَْي ُم بْ ُن َعامر َف َوالله َما أ َْدري َما َي ْعيِن بالْم ِيل أ ََم َسافَةَ اأْل َْرض أ َْم الْم‬
‫َّاس َعلَى قَ ْد ِر أ َْع َماهِلِ ْم يِف الْ َعَر ِق فَ ِمْن ُه ْم َم ْن يَ ُكو ُن إِىَل َك ْعَبْي ِه َو ِمْن ُه ْم‬
ُ ‫ال َفيَ ُكو ُن الن‬
َ َ‫الْ َعنْي ُ ق‬

َ َ‫َم ْن يَ ُكو ُن إِىَل ُر ْكبََتْي ِه َو ِمْن ُه ْم َم ْن يَ ُكو ُن إِىَل َح ْق َويِْه َو ِمْن ُه ْم َم ْن يُْل ِج ُمهُ الْ َعَر ُق إِجْلَ ًاما ق‬
‫ال‬

‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم بِيَ ِد ِه إِىَل فِ ِيه‬ ِ ُ ‫َشار رس‬


َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ ‫َوأ‬
“Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa Abu Shalih(1) telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah(2) dari Abdurrahman bin Jabir(3)
telah menceritakan kepadaku Sulaim bin Amir(4) telah menceritakan kepadaku Al
Miqdad bin Al Aswad(5) berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wa Salam bersabda: " Pada hari kiamat, matahari di dekatkan ke manusia hingga
sebatas satu mil -berkata Sulaim bin Amir: Demi Allah, aku tidak tahu apakah
beliau memaksudkan jarak bumi ataukah mil yang dipakai bercalak mata- lalu
mereka berada dalam keringat sesuai amal perbuatan mereka, di antara mereka
ada yang berkeringat hingga tumitnya, ada yang berkeringat hingga lututnya, ada
yang berkeringat hingga pinggang dan ada yang benar-benar tenggelam oleh
36
Kitab Shaihih Bukhari, No.3100

24
keringat." Al Miqdad berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam menunjuk
dengan tangan ke mulut beliau”37
Golongan Yang Akan Mendapatkan Naungan ‘Arsy Allah Ta’ala.
Pada hari yang sangat panas itu, Allah Ta’ala akan memberikan naungan kepada
sebagian hamba pilihan-Nya. Tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan-
Nya semata.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Ada
tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada
hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.

ِ ‫ب بْ ُن َعْب ِد الرَّمْح َ ِن َع ْن َح ْف‬


‫ص‬ ِ ِ
ُ ‫َّد َح َّدثَنَا حَيْىَي َع ْن عَُبْيد اللَّه قَ َال َح َّدثَيِن ُخَبْي‬
ٌ ‫َح َّدثَنَا ُم َسد‬

َ َ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬


ٌ‫ال َسْب َعة‬ ِ ِ
َ ِّ ‫بْ ِن َعاص ٍم َع ْن أَيِب ُهَر ْيَر َة َرض َي اللَّهُ َعْنهُ َع ْن النَّيِب‬
‫اب نَ َشأَ يِف ِعبَ َاد ِة اللَّ ِه‬
ٌّ ‫يُ ِظلُّ ُه ْم اللَّهُ َت َعاىَل يِف ِظلِّ ِه َي ْو َم اَل ِظ َّل إِاَّل ِظلُّهُ إِ َم ٌام َع ْد ٌل َو َش‬

‫اجتَ َم َعا َعلَْي ِه َوَت َفَّرقَا َعلَْي ِه َو َر ُج ٌل‬ ِ ِ ِِ


ْ ‫َو َر ُج ٌل َق ْلبُهُ ُم َعلَّ ٌق يِف الْ َم َساجد َو َر ُجاَل ن حَتَابَّا يِف اللَّه‬
ٍ ِ‫َّق ب‬ َ ‫ب َومَجَ ٍال َف َق‬ ِ ‫دعْته امرأَةٌ َذات مْن‬
‫اها‬
َ ‫َخ َف‬
ْ ‫ص َدقَة فَأ‬ َ َ‫اف اللَّهَ َو َر ُج ٌل ت‬
َ َ ‫صد‬ َ ‫ال إِيِّن أ‬
ُ ‫َخ‬ ٍ‫ص‬ َ ُ َْ ُ َ َ
ِ ِ ِ ‫مِش‬
ُ‫عْينَاه‬
َ ‫ت‬ َ ‫َحىَّت اَل َت ْعلَ َم َالُهُ َما ُتْنف ُق مَي ينُهُ َو َر ُج ٌل ذَ َكَر اللَّهَ َخاليًا َف َف‬
ْ ‫اض‬
“Telah menceritakan kepada kami Musaddad(1) telah menceritakan kepada kami
Yahya(2) dari 'Ubaidullah(3) berkata, telah menceritakan kepada saya Khubaib
bin 'Abdurrahman(4) dari Hafsh bin 'Ashim(5) dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu(6) dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Ada tujuh (golongan
orang beriman) yang akan mendapat naungan (perlindungan) dari Allah dibawah
naunganNya (pada hari qiyamat) yang ketika tidak ada naungan kecuali
naunganNya. Yaitu; Pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan
dirinya dengan 'ibadah kepada Rabnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut
dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah, keduanya
bertemu karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak
berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, "aku takut
37
Kitab Shahih Muslim, No. 5108

25
kepada Allah", seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga
tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, dan
seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian
hingga kedua matanya basah karena menangis"38

F. Iman Kepada Qada dan Qadar

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, takdir merupakan ketentuan atau


ketetapan Allah SWT yang telah ditetapkan sejak zaman azali. Akan tetapi
manusia tetap berusaha serta bertawakal, selebihnya diserahkan kepada Allah
SWT. Sedangkan secara istilah, takdir merupakan segala yang terjadi, sedang
terjadi serta akan terjadi yang telah ditetapkan oleh Allah SWT baik yang baik
maupun yang buruk. Segala sesuatu yang terjadi atas rencananya pasti serta tentu,
namun manusia diberi hak untuk berusaha sekuat tenaga.39
Iman kepada qada dan qadar adalah keimanan yang kuat bahwa semua
kebaikan dan keburukan adalah ketentuan dan taqdir Allah. Allah akan berbuat
menurut kehendak-Nya, apa yang dikehendaki-Nya akan terjadi dan apa yang
tidak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi. Tidak ada peristiwa yang terjadi di alam
ini kecuali menurut kehendak dan taqdir-Nya, semuanya telah tercatat. 40 Seperti
hadis dibawah ini :

َّ ‫اهلِ ُّي‬
‫ َح َّدثَنَا َعْب ُد اللَّ ِه بْ ُن‬:‫الص ْن َعايِن ُّ قَ َال‬ ِ ‫ ح َّدثَنا إِبر ِاهيم بن عب ِد اللَّ ِه ب ِن املْن ِذ ِر الب‬- 2156
َ ُ ْ َْ ُ ْ ُ َ ْ َ َ
‫ أَنَّهُ مَسِ َع أَبَا‬،ُّ ‫ َح َّدثَيِن أَبُو َه انِ ٍئ اخلَ ْواَل يِن‬:‫ال‬
َ َ‫ َح َّدثَنَا َحْي َوةُ بْ ُن ُش َريْ ٍح ق‬:‫ال‬ ُ ‫يد امل ْق ِر‬
َ َ‫ئ ق‬ َ ‫يَِز‬
ُ
ِ َ ‫ مَسِ عت رس‬:‫ول‬ ِ ِ ُ ‫عب ِد الرَّمْح ِن احلبلِي ي ُق‬
ُ‫صلَّى اللَّه‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ ُ ْ ُ ‫ت َعْب َد اللَّه بْ َن َع ْم ٍرو َي ُق‬
ُ ‫ مَس ْع‬:‫ول‬ َ َّ ُُ َ َْ

38
Shahih Bukhari, No. 1334
39
Dedi Wahyudi, 2017, “Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside Circle Dalam
Mata Pelajaran Akidah Akhlak”, Jurnal Mudarrisuna Vol 7 Nomor 2.
40
Hariyani, 2014, “Nilai Keislaman dalam Novel Syahadat Cinta Karya Taufiqurrahman Al-
Azizy”, Jurnal Pendidikan Humaniora Vol 2 Nomor 3.

26
‫ول‪« :‬قَ دَّر اللَّه امل َق ِادير َقب ل أَ ْن خَي ْلُ ق َّ ِ‬
‫ات واألَر خِب ِ‬ ‫َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َي ُق ُ‬
‫ني أَلْ َ‬
‫ف‬ ‫ض َ ْمس َ‬
‫الس َم َو َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ َ َ َْ‬
‫‪41‬‬
‫َسنَ ٍة»‬
‫‪“… Ketetapan Allah telah ditetapkan 5000 tahun sebelum diciptakannya langit‬‬
‫‪dan bumi “ HR. Tirmidzi‬‬
‫‪Adapun syawahid hadis ini riwayat lain :‬‬
‫اه ِر أَمْح ُد بن عم ِرو ب ِن عب ِد ِ‬
‫اهلل بْ ِن َسر ٍح‪َ ،‬ح َّدثَنَا ابْن و ْه ٍ‬
‫ب‪،‬‬ ‫‪ )2653( - 16‬ح َّدثَيِن أَبو الطَّ ِ‬
‫َُ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ ُ َ ْ ْ َْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫أَخب ريِن أَب و ه انِ ٍئ اخْل واَل يِن ُّ‪ ،‬عن أَيِب عب ِد ال رَّمْح ِن احْل بلِي‪ ،‬عن عب ِد ِ‬
‫اهلل بْ ِن َع ْم ِرو بْ ِن‬ ‫َ ُُ ِّ َ ْ َْ‬ ‫َ ْ َْ‬ ‫َْ‬ ‫َْ َ ُ َ‬
‫ب اهللُ َم َق ِاد َير‬ ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‪َ ،‬ي ُق ُ‬
‫ول‪َ " :‬كتَ َ‬
‫ال‪ :‬مَسِ عت رس َ ِ‬
‫ول اهلل َ‬ ‫الْ َع ِ‬
‫اص‪ ،‬قَ َ ْ ُ َ ُ‬
‫ال‪َ :‬و َع ْر ُش هُ َعلَى الْ َم ِاء‬
‫ف َس نَ ٍة‪ ،‬قَ َ‬
‫ني أَلْ َ‬
‫ات واأْل َر خِب ِ‬
‫ض َ ْمس َ‬
‫ئِق َقب ل أَ ْن خَي ْلُ ق َّ ِ‬
‫الس َم َاو َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬
‫اخْلَاَل ْ َ‬
‫‪42‬‬
‫"‬
‫ِ‬
‫اح‪،‬‬ ‫‪َ - 4700‬ح َّد َثنَا َج ْع َف ُر بْ ُن ُم َسافِ ٍر اهْلَُذيِل ُّ‪َ ،‬ح َّد َثنَا حَيْىَي بْ ُن َح َّسا َن‪َ ،‬ح َّد َثنَا الْ َول ُ‬
‫يد بْ ُن َربَ ٍ‬
‫ت اِل بن ِ‬
‫ال‪ :‬قَ َال عب ادةُ بن َّ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ِه‪ :‬يَا بُيَنَّ‪،‬‬ ‫الص ام ْ‬ ‫َُ َ ْ ُ‬ ‫يم بْ ِن أَيِب َعْبلَ ةَ‪َ ،‬ع ْن أَيِب َح ْف َ‬
‫ص ةَ‪ ،‬قَ َ‬ ‫َع ْن إ ْب َراه َ‬
‫ِ‬ ‫ِد طَعم ح ِقي َق ِة اإْلِ ميَ ِ‬
‫ك مَلْ يَ ُك ْن ليُ ْخ ِطئَ َ‬
‫ك‪َ ،‬و َم ا‬ ‫َص ابَ َ‬ ‫ان َحىَّت َت ْعلَ َم أ َّ‬
‫َن َم ا أ َ‬ ‫إِن َ‬
‫َّك لَ ْن جَت َ ْ َ َ‬
‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ‪َ ،‬ي ُق ُ‬
‫ول‪ " :‬إِ َّن أ ََّو َل‬ ‫ك‪ ،‬مَسِ عت رس َ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ول اللَّه َ‬ ‫َخطَ أ ََك مَلْ يَ ُك ْن ليُص يبَ َ ْ ُ َ ُ‬
‫أْ‬
‫ب َم َق ِاد َير ُك ِّل‬
‫ال‪ :‬ا ْكتُ ْ‬ ‫ب َو َم اذَا أَ ْكتُ ُ‬
‫ب؟ قَ َ‬ ‫ال‪َ :‬ر ِّ‬
‫ب قَ َ‬ ‫َم ا َخلَ َق اللَّهُ الْ َقلَ َم‪َ ،‬ف َق َ‬
‫ال لَ هُ‪ :‬ا ْكتُ ْ‬
‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َي ُق ُ‬ ‫الس اعةُ " ي ا ب إِيِّن مَسِ عت رس َ ِ‬ ‫ٍ‬
‫ول‪:‬‬ ‫ول اللَّه َ‬ ‫ْ ُ َُ‬ ‫وم َّ َ َ ُيَنَّ‬ ‫َش ْيء َحىَّت َت ُق َ‬
‫‪43‬‬
‫س ِميِّن "»‬ ‫ِ‬
‫ات َعلَى َغرْي َه َذا َفلَْي َ‬
‫«م ْن َم َ‬
‫َ‬
‫‪41‬‬
‫‪At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, jilid 3, hlm458‬‬
‫‪42‬‬
‫‪Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 4, hlm 2044‬‬
‫‪43‬‬
‫‪Abu Daud, Sunan Abi Daud, jilid 4, hlm 225‬‬

‫‪27‬‬
“… Sesungguhnya makhluk pertama yang diciptakan Allah adalah pena, lalu
dikatakan kepadanya ‘Tulislah!’ , ia berkata : apa yang aku tulis, Allah berkata :
tulislah takdir setiap makhluk hingga hari kiamat …” HR. Abu Daud
Beriman kepada qada dan qadar adalah manusia percaya dengan sepenuh
hati bahwa semua yang terjadi pada dirinya baik yang disengaja ataupun tidak
disengaja merupakan ketetapan Allah SWT sejak zaman azali dan sudah tertulis
dalam Lauhul Mahfudz.

‫َخَبَرنَا‬
ْ ‫ أ‬:‫ال‬ َ َ‫َخَبَرنَا َعْب ُد اللَّ ِه بْ ُن املبَ َار ِك ق‬
ْ ‫ أ‬:‫ال‬
َ َ‫وس ى ق‬ َ ‫ َح َّد َثنَا أَمْح َ ُد بْ ُن حُمَ َّم ِد بْ ِن ُم‬- 2516
ُ
‫وح َّدثَنَا َعْب ُد اللَّ ِه بْ ُن َعْب ِد الرَّمْح َ ِن‬
َ ‫ ح‬،‫اج‬ ِ ‫س بْ ِن احلَ َّج‬ِ ‫ َع ْن َقْي‬،َ‫ َوابْ ُن هَلِ َيع ة‬،‫ث بْ ُن َس ْع ٍد‬ ُ ‫لَْي‬
‫ َح َّدثَيِن‬:‫ث بْ ُن َس ْع ٍد قَ َال‬ َّ ِ ِ‫ أَخبرنَا أَبو الول‬:‫ال‬
‫ املَْعىَن‬،‫اج‬
ِ ‫س بْ ُن احلَ َّج‬
ُ ‫ي‬
ْ ‫ق‬
َ ُ ‫ي‬
َْ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫ث‬
َ ‫د‬ ‫ح‬
َ : ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ ‫يد‬ َ ُ َ َ ْ َ َ‫ق‬
ِ ِ ٍ َّ‫ َع ْن ابْ ِن َعب‬،ِّ ‫الص ْن َعايِن‬
ُ‫ص لَّى اللَّه‬
َ ‫ف َر ُس ول اللَّه‬
َ ‫ت َخ ْل‬
ُ ‫ ُكْن‬:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،‫اس‬ َّ ‫ش‬ٍ َ‫ َع ْن َحن‬،‫َواحِ ٌد‬

ِ ،‫ك‬ ِ ،‫ات‬ ٍ ‫ك َكلِم‬ ِ َ ‫ َف َق‬،‫َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َي ْو ًما‬


َ‫اح َف ظ اللَّه‬
ْ َ ْ‫اح َفظ اللَّهَ حَيْ َفظ‬
ْ َ َ ‫ «يَا غُاَل ُم إيِّن أ َُعلِّ ُم‬:‫ال‬
َّ ‫ َو ْاعلَ ْم أ‬،‫اس تَعِ ْن بِاللَّ ِه‬
‫َن األ َُّمةَ لَ ْو‬ ْ َ‫ت ف‬
َ ‫اس َت َعْن‬
ِ َ‫ إِ َذا س أَلْت ف‬،‫ك‬
ْ ‫ َوإِ َذا‬،َ‫اس أَل اللَّه‬
ْ َ َ َ ‫اه‬
َ َ‫جَتِ ْدهُ جُت‬
ٍ َ ُ‫وك بِ َش ْي ٍء مَلْ َيْن َفع‬
‫اجتَ َمعُ وا‬ َ َ‫وك إِاَّل بِ َش ْيء قَ ْد َكتَبَ هُ اللَّهُ ل‬
ْ ‫ َولَ ْو‬،‫ك‬ َ ُ‫ت َعلَى أَ ْن َيْن َفع‬
ْ ‫اجتَ َم َع‬
ْ
ِ ‫ رفِع‬،‫ك‬ ٍ ٍ
‫ت األَقْاَل ُم‬ َ ُ َ ‫وك إِاَّل بِ َش ْيء قَ ْد َكتَبَ هُ اللَّهُ َعلَْي‬ ُ َ‫وك بِ َش ْيء مَلْ ي‬
َ ‫ض ُّر‬ ُ َ‫َعلَى أَ ْن ي‬
َ ‫ض ُّر‬

‫يح‬ ِ ‫يث حسن‬ ِ


ٌ ‫صح‬َ ٌ َ َ ٌ ‫ف» َه َذا َحد‬
ُ ‫الص ُح‬
ُّ ‫َّت‬
ْ ‫َو َجف‬
44
"

“…dan ketahuilah jika umat bersatu padu untuk memberi manfaat kepadamu
dengan sesuatu, maka tidak akan sampai manfaat itu kecuali yang telah
ditetapkan Allah untukmu; jika mereka bersatu padu untuk mencelakaimu, maka
engkau tidak akan celaka kecuali yang telah ditetapkan Allah untukmu. Pena
sudah diangkat dan lembaran catatan sudah kering.” (HR. Tirmidzi)

44
At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, jilid 4, hlm 667

28
‫ِ‬
‫اهلل بن ميم ٍ‬ ‫‪ - 2144‬ح َّد َثنَا أَبو اخلَطَّ ِ‬
‫ون‪َ ،‬ع ْن‬ ‫ال‪َ :‬ح َّد َثنَا َعْب ُد ْ ُ َ ْ ُ‬ ‫ص ِر ُّ‬
‫ي‪ ،‬قَ َ‬ ‫اب ِزيَ ُ‬
‫اد بْ ُن حَيْىَي البَ ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه‬ ‫ال رس ُ ِ‬ ‫جع َف ِر ب ِن حُم َّم ٍد‪ ،‬عن أَبِي ِه‪ ،‬عن ج ابِ ِر ب ِن عب ِد ِ‬
‫ول اهلل َ‬ ‫ال‪ :‬قَ َ َ ُ‬
‫اهلل قَ َ‬ ‫َ ْ َ ْ َْ‬ ‫َْ ْ َ َْ‬
‫َص ابَهُ مَلْ يَ ُك ْن‬ ‫َو َس لَّ َم‪ :‬اَل يُ ْؤ ِم ُن َعْب ٌد َحىَّت يُ ْؤ ِم َن بِال َق َد ِر خَرْيِ ِه َو َش ِّر ِه‪َ ،‬حىَّت َي ْعلَ َم أ َّ‬
‫َن َم ا أ َ‬
‫لِي ِ‬
‫صيبَهُ‪.‬‬ ‫َخطَأَهُ مَلْ يَ ُك ْن‬ ‫لِيُ ْخ ِطئَهُ‪َ ،‬وأ َّ‬
‫ُ‬ ‫َن َما أ ْ‬
‫‪45‬‬

‫‪“… Rasulullah bersabda : Seorang hamba tidaklah beriman sampai dia beriman‬‬
‫‪kepada adanya qadar Allah baik dan buruknya, sehingga dia tahu bahwa segala‬‬
‫‪sesuatu yang semestinya menimpanya maka tidak akan bisa menghindarinya dan‬‬
‫‪apa yang tidak semestinya” HR. Tirmidzi‬‬
‫‪Berdasarkan Al Hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, kejadian‬‬
‫‪manusia di dalam rahim ibunya melalui beberapa proses yang harus dilewati :‬‬

‫ش‪َ ،‬ع ْن َزيْ ِد بْ ِن‬


‫ص‪َ ،‬ع ِن األ َْع َم ِ‬ ‫الربِي ِع‪َ ،‬ح َّدثَنَا أَبُ و األ ْ‬
‫َح َو ِ‬ ‫َح َّدثَنَا احلَ َس ُن بْ ُن َّ‬ ‫‪- 3208‬‬

‫وق‪،‬‬ ‫ص ُد ُ‬ ‫ول اللَّ ِه ص لَّى اهلل علَي ِه وس لَّم وه و َّ ِ‬ ‫ال َعْب ُد اللَّ ِه‪َ :‬ح َّدثَنَا َر ُس ُ‬ ‫و ْه ٍ‬
‫الص اد ُق املَ ْ‬ ‫ُ َ ْ َ َ َ َ َُ‬ ‫َ‬ ‫ب‪ ،‬قَ َ‬ ‫َ‬

‫ني َي ْومًا‪ ،‬مُثَّ يَ ُك و ُن َعلَ َق ةً ِمثْ َل َذ َ‬


‫لِك‪ ،‬مُثَّ‬ ‫ِ ِ‬
‫َح َد ُك ْم جُيْ َم ُع َخ ْل ُق هُ يِف بَطْ ِن أ ُِّمه أ َْربَع َ‬ ‫قَ َ ِ‬
‫ال‪ " :‬إ َّن أ َ‬
‫ب‬ ‫ث اللَّه ملَكًا َفي ْؤمر بِأَرب ِع َكلِم ٍ‬ ‫ض غَةً ِمثْ َل َذ َ‬
‫ال لَ هُ‪ :‬ا ْكتُ ْ‬
‫ات‪َ ،‬ويُ َق ُ‬ ‫ُ َُ ْ َ َ‬ ‫لِك‪ ،‬مُثَّ َيْب َع ُ ُ َ‬ ‫يَ ُك و ُن ُم ْ‬

‫الر ُج َل ِمْن ُك ْم لََي ْع َم ُل‬


‫وح‪ ،‬فَِإ َّن َّ‬ ‫َجلَ هُ‪َ ،‬و َش ِق ٌّي أ َْو َس عِي ٌد‪ ،‬مُثَّ يُْن َف ُخ فِ ِيه ُّ‬
‫الر ُ‬ ‫َع َملَ هُ‪َ ،‬و ِر ْزقَهُ‪َ ،‬وأ َ‬
‫َحىَّت َم ا يَ ُك و ُن َبْينَ هُ َو َبنْي َ اجلَن َِّة إِاَّل ِذ َراعٌ‪َ ،‬فيَ ْس بِ ُق َعلَْي ِه كِتَابُهُ‪َ ،‬فَي ْع َم ُل بِ َع َم ِل أ َْه ِل النَّا ِر‪،‬‬

‫اب‪َ ،‬فَي ْع َم ُل بِ َع َم ِل‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬


‫َو َي ْع َم ُل َحىَّت َم ا يَ ُك و ُن َبْينَ هُ َو َبنْي َ النَّا ِر إِاَّل ذ َراعٌ‪َ ،‬فيَ ْس بِ ُق َعلَْي ه الكتَ ُ‬
‫‪46‬‬
‫"‬ ‫أ َْه ِل اجلَن َِّة‬

‫‪45‬‬
‫‪At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, jilid 4, hlm 19‬‬
‫‪46‬‬
‫‪Imam Bukhori, Shahih Bukhari, jilid 4, hlm 111‬‬

‫‪29‬‬
“…Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari
dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi
segumpal daging, kemudian Allah mengutus malaekat untuk meniupkan ruh ke
dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya,
amal perbuatannya, dan (jalan hidupny) sengsara atau Bahagia …” HR. Bukhari
Maksud dari empat ketentuan diatas adalah dituliskannya empat macam
keketapan, yaitu: ilmunya, ilmu disisni bukan hanya ilmu pengetahuan namun jika
penerapan dari ilmu yang telah didapatkannya. Banyaknya rezeki yang akan dia
dapatkan. Selanjutnya lama dia akan hidup di dunia. Dan yang terakhir adalah
nasibnya, apakah dia akan masuk surga atau dia akan ke neraka. Keempat hal
tersebut sudah ditetapkan sejak zaman azali.
Manusia harus hidup dengan ikhtiar untuk memahami qada dan qadar.
Dalam kehidupan kita sehari-hari takdir Allah SWT berkaitan erat dengan usaha
yang dilakukan oleh manusia. Usaha manusia harus maksimal serta optimal dan
diiringi dengan doa serta tawakal. Tawakal yang dimaksud yaitu menyerahkan
segala yang terjadi setelah kita berusaha kepada Allah SWT, sementara kita terus
berikhtiar serta yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi di akhir ada di tangan
Allah SWT.47 Seperti hadis berikut :

‫ َح َّد َثنَا حَيْىَي بْ ُن‬: ‫ قَ ااَل‬،‫وب‬


َ ‫يد بْ ُن َي ْع ُق‬ ُّ ‫َح َّد َثنَا حُمَ َّم ُد بْ ُن مُحَْي ٍد ال َّرا ِز‬
ُ ِ‫ َو َس ع‬،‫ي‬ - 2139

ِّ ‫َّه ِد‬
‫ َع ْن َس ْل َما َن‬،‫ي‬ ِ ٍ ِ ْ‫الض َري‬
ْ ‫ َع ْن أَيِب عُثْ َم ا َن الن‬،‫ َع ْن ُس لَْي َما َن التَّْيم ِّي‬،‫ َع ْن أَيِب َم ْو ُدود‬،‫س‬ ُّ
ِ ِ ُ ‫ال رس‬
‫يد يِف‬ َ ‫ض اءَ إِاَّل الد‬
ُ ‫ َواَل يَِز‬،ُ‫ُّعاء‬ َ ‫ «اَل َي ُر ُّد ال َق‬:‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ ق‬:‫ال‬
َ َ‫ق‬
ِ ‫يث حس ن َغ ِريب ِمن ح ِد‬ ِ ٍ ِ ِ ‫ِ رِب‬
‫يث‬ َ ْ ٌ ٌ َ َ ٌ ‫ َويِف البَ اب َع ْن أَيِب أَس يد َو َه َذا َح د‬:»ُّ ‫العُ ْم ِر إاَّل ال‬
‫ال‬
ُ ‫ يُ َق‬:‫َح ُدمُهَا‬ ِ ٍ ِ ْ‫الض َري‬ ِ ‫س ْلما َن اَل َنع ِرفُ ه إِاَّل ِمن ح ِد‬
ُّ ‫يث حَيْىَي بْ ِن‬
َ ‫ أ‬،‫ َوأَبُو َم ْو ُدود ا ْثنَ ان‬،‫س‬ َ ْ ُ ْ َ َ

47
Dedi Wahyudi, 2017, “Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside Circle Dalam
Mata Pelajaran Akidah Akhlak”, Jurnal Mudarrisuna Vol 7 Nomor 2.

30
‫ و َكانَا يِف‬،ٌّ ‫ي َواآْل َخ ر َم َديِن‬
َ ُ ٌّ ‫ص ِر‬ َ ‫ أ‬،‫الع ِزي ِز بْ ُن أَيِب ُسلَْي َما َن‬
ْ َ‫َح ُدمُهَا ب‬ َّ ِ‫ ف‬:ُ‫لَه‬
َ ‫ َعْب ُد‬:‫ َواآْل َخ ُر‬،ُ‫ضة‬
48
ٌّ ‫ص ِر‬
‫ي‬ َّ ِ‫يث امْسُهُ ف‬
ْ َ‫ضةُ ب‬
ِ ِ ٍ ٍ ِ ‫عص ٍر و‬
َ ‫ َوأَبُو َم ْو ُدود الَّذي َر َوى احْلَد‬،‫احد‬ َ َْ
“…Tidak ada yang mampu menolak takdir Allah kecuali doa, dan tidaklah
menambah usia kecuali kebaikan”... HR. Tirmidzi
ِ ِ ‫ َع ِن األ َْع َم‬،ُ‫ َح َّدثَنَا ُش ْعبَة‬،‫آد ُم‬
‫ِّث‬
ُ ‫ حُيَ د‬،َ‫ت َس ْع َد بْ َن عَُبْي َدة‬
ُ ‫ مَس ْع‬:‫ قَ َال‬،‫ش‬ َ ‫ َح َّدثَنَا‬- 4949
‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه‬ َ َ‫ َع ْن َعلِ ٍّي َر ِض َي اللَّهُ َعْن هُ ق‬،‫الس لَ ِم ِّي‬
َ ُّ ‫ َك ا َن النَّيِب‬:‫ال‬ ُّ ‫َع ْن أَيِب َعْب ِد ال رَّمْح َ ِن‬
‫َح ٍد إِاَّل‬ ِ ِ
َ ‫«م ا مْن ُك ْم م ْن أ‬
َ :‫ال‬
َ ‫ َف َق‬،‫ض‬ ِ ‫ فَأَخ َذ َش يئا فَجع ل يْن ُك‬،‫وس لَّم يِف جنَ از ٍة‬
َ ‫ت بِه األ َْر‬
ُ َ َ َ َ ًْ َ َ َ َ ََ
ِ َّ َ ‫ ي ا رس‬:‫ وم ْقع ُده ِمن اجلن َِّة» قَ الُوا‬،‫وقَ ْد ُكتِب م ْقع ُده ِمن النَّا ِر‬
ُ ‫ أَفَاَل َنتَّك‬،‫ول الله‬
‫ِل َعلَى‬ َُ َ َ َ ُ َ ََ َ ُ َ َ َ َ
‫ أ ََّما َم ْن َك ا َن ِم ْن أ َْه ِل‬،ُ‫لِق لَ ه‬ ِ ِ
َ ‫ « ْاع َملُ وا فَ ُك لٌّ ُميَ َّس ٌر ل َم ا ُخ‬:‫ال‬ َ ُ‫ َونَ َدع‬،‫كتَابِنَ ا‬
َ َ‫الع َم َل؟ ق‬

‫الش َق ِاء َفُييَ َّس ُر لِ َع َم ِل أ َْه ِل‬ َّ ‫الس َع َاد ِة َفُييَ َّس ُر لِ َع َم ِل أ َْه ِل‬
َّ ‫ َوأ ََّما َم ْن َك ا َن ِم ْن أ َْه ِل‬،‫الس َع َاد ِة‬ َّ
49
َ‫] اآليَة‬6 :‫َّق بِاحلُ ْسىَن } [الليل‬
َ ‫صد‬َ ‫ {فَأ ََّما َم ْن أ َْعطَى َو َّات َقى َو‬:َ‫ مُثَّ َقَرأ‬،»ِ‫الش َق َاوة‬
َّ
“… Ali radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pernah Nabi shallallahu ‘alaihi
wasalllam mendatangi jenazah, lalu beliau mengambil sesuatu, kemudian beliau
menusuk-nusuk tanah dengan dan bersabda:“Tidak ada seorangpun dari kalian
melainkan telah ditetapkan tempatnya di neraka dan tempatnya di surga”. Para
shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, kenapa kita tidak bersandar saja atas
ketetapan yang telah dituliskan atas kita dan meninggalkan amal?”, beliau
menajwab: “Tetaplah kalian beramal, karena setiap sesuatu akan dimudahkan
terhadap (ketetapan) yang ia diciptakan untuknya, siapa yang termasuk orang
yang ditakdirkan bahagia, maka akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan
penghuni surga, adapun siapa yang ditakdirkan termasuk dari dari orang yang

48
At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, jilid 4, hlm 448
49
Imam Bukhori, Shahih Bukhari, jilid 6, hlm 171

31
ditkadirkan sengsara, maka ia akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan
penghuni neraka”. Kemudian beliau membaca QS.Al-Lail:6.” HR.Bukhari

Hubungan antara qada dan qadar dengan ikhtiar, para ulama berpendapat
bahwa takdir ada dua macam, yaitu: takdir mu’allaq dan takdir mubran. Takdir
mu’allaq, yaitu takdir yang masih tergantung pada usaha yang dilakukan manusia,
maksudnya takdir tersebut masih dapat diubah sesuai dengan usaha yang telah
dilakukan manusia itu sendiri. Takdir mubran, merupakan takdir seseorang yang
tidak dapat ditawar-tawar lagi dan tidak dapat diusahakan lagi. Misalnya,
kelahiran, kematian, jenis kelamin. Apapun yang terjadi pada manusia adalah
takdir, jika manusia sudah berusaha dan berdoa maka ia akan ikhlas menerima apa
yang terjadi padanya.50

- ‫ كِاَل مُهَ ا َع ْن مَحَّ ِاد بْ ِن َزيْ ٍد‬،‫يد‬


ٍ ِ‫ و ُقتيب ةُ بن س ع‬،‫الربِي ِع الْعت ِكي‬
َ ُ ْ َْ َ َ ُّ ََ َّ ‫) َح َّد َثنَا أَبُ و‬2889( - 19

،‫ َع ْن َث ْوبَ ا َن‬،َ‫ َع ْن أَيِب أَمْسَاء‬،َ‫ َع ْن أَيِب قِاَل بَ ة‬،‫وب‬ ِ ُ ‫واللَّ ْف‬


ٌ َّ‫ َح َّد َثنَا مَح‬- َ‫ظ ل ُقَتْيبَ ة‬
َ َّ‫ َع ْن أَي‬،‫اد‬ َ
ِ ِ ُ ‫ال رس‬
‫ت َم َش ا ِر َق َها‬ َ ‫ " إِ َّن اهللَ َز َوى يِل اأْل َْر‬:‫صلَّى اهللُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم‬
ُ ْ‫ َف َرأَي‬،‫ض‬ َ ‫ول اهلل‬ ُ َ َ َ‫ ق‬:‫ال‬
َ َ‫ق‬
ِ ِ ِ ِ
َ ‫ َوإ َّن أ َُّميِت َس يَْبلُ ُغ ُم ْل ُك َه ا َم ا ُز ِو‬،‫َو َمغَار َب َه ا‬
ُ ‫ َوأ ُْعط‬،‫ي يِل مْن َه ا‬
‫يت الْ َكْن َزيْ ِن اأْل َمْح َ َر‬

‫ َوأَ ْن اَل يُ َس لِّ َط َعلَْي ِه ْم َع ُد ًّوا‬،‫ت َريِّب أِل َُّميِت أَ ْن اَل يُ ْهلِ َك َه ا بِ َس نَ ٍة َع َّام ٍة‬
ُ ْ‫ َوإِيِّن َسأَل‬،‫ض‬
َ َ‫َواأْل َْبي‬

ُ‫ض اءً فَِإنَّه‬ َ َ‫ يَا حُمَ َّم ُد إِيِّن إِذَا ق‬:‫ َوإِ َّن َريِّب قَ َال‬،‫ضَت ُه ْم‬ ِ ِِ ِ ِ
َ َ‫ت ق‬
ُ ‫ضْي‬ َ ‫ َفيَ ْستَب‬،‫م ْن س َوى أَْن ُفسه ْم‬
َ ‫يح َبْي‬

‫ُس لِّ َط َعلَْي ِه ْم َع ُد ًّوا ِم ْن‬ ٍ ٍ ِ ِ َ ِ‫ك أِل َُّمت‬


َ ُ‫ َوإِيِّن أ َْعطَْيت‬،‫اَل يَُر ُّد‬
َ ‫ َوأَ ْن اَل أ‬،‫ك أَ ْن اَل أ ُْهل َك ُه ْم ب َسنَة َع َّامة‬
َ َ‫ أ َْو ق‬- ‫اجتَ َم َع َعلَْي ِه ْم َم ْن بِأَقْطَا ِر َه ا‬
ْ ‫ َولَ ِو‬،‫ض َت ُه ْم‬ ِ ِِ ِ
َ ‫ال َم ْن َبنْي‬ ُ ‫ يَ ْس تَب‬،‫س َوى أَْن ُفس ه ْم‬
َ ‫يح َبْي‬
ِ
‫ضا‬ ُ ‫ َويَ ْسيِب َب ْع‬،‫ضا‬
ً ‫ض ُه ْم َب ْع‬ ً ‫ك َب ْع‬ ُ ‫ َحىَّت يَ ُكو َن َب ْع‬- ‫أَقْطَا ِر َها‬
ُ ‫ض ُه ْم يُ ْهل‬
51
"

50
Dedi Wahyudi, 2017, “Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside Circle Dalam
Mata Pelajaran Akidah Akhlak”, Jurnal Mudarrisuna Vol 7 Nomor 2.
51
Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 4, hlm 2215

32
“… Sesungguhnya Tuhanku berkata padaku: Wahai Muhammad! Sesungguhnya
Aku kalau sudah menentukan sesuatu maka tiada seorangpun yang sanggup
menolaknya ….” HR. Muslim

‫ مَجِ ًيعا َع ْن ُس لَْي َما َن بْ ِن‬،‫وخ‬ ُّ ‫َّاب بْ ُن َخالِ ٍد اأْل َْز ِد‬
َ ‫ َو َشْيبَا ُن بْ ُن َفُّر‬،‫ي‬ ُ ‫) َح َّدثَنَا َهد‬2999( - 64
‫ َع ْن َعْب ِد ال رَّمْح َ ِن بْ ِن أَيِب‬،‫ت‬ ِ ُ ‫ واللَّ ْف‬- ‫الْمغِري ِة‬
ٌ ِ‫ َح َّدثَنَا ثَ اب‬،‫ َح َّدثَنَا ُس لَْي َما ُن‬- ‫ظ ل َش ْيبَا َن‬ َ َ ُ
،‫ « َع َجبًا أِل َْم ِر الْ ُم ْؤ ِم ِن‬:‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ ُ ‫ قَ َال رس‬:‫ال‬
َ ‫ول اهلل‬ َُ ٍ ‫ص َهْي‬
َ َ‫ ق‬،‫ب‬ ُ ‫ َع ْن‬،‫لَْيلَى‬
ِ ِ ٍ ‫ ولَيس َذ َاك أِل‬،‫إِ َّن أَم ره ُكلَّه خي ر‬
َ ‫ إِ ْن أ‬،‫َح د إِاَّل ل ْل ُم ْؤم ِن‬
‫ فَ َك ا َن َخْي ًرا‬،‫َص َابْتهُ َس َّراءُ َش َكَر‬ َ َ ْ َ ٌ َْ ُ ُ َ ْ
»ُ‫لَه‬ ‫صَبَر فَ َكا َن َخْيًرا‬
َ ،ُ‫ضَّراء‬ َ ‫ َوإِ ْن أ‬،ُ‫لَه‬
َ ُ‫َص َابْته‬
52

“… Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala


urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat
kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia
bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik
untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui)
bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” HR Muslim

Sudah sunnatullah jika setiap kejadian yang terjadi mengandung hikmah


serta tujuan, dan pasti ada sebab dan akibat yang ditimbulkannya. . Setelah
seseorang itu berikhtiar hendaklah mereka tawakkal yaitu berserah diri kepada
Allah atas seluruh usaha yang dilakukan secara maksimal tersebut. Maksudnya,
menyerahkan seluruh yang terjadi pada diri kita kepada Allah dengan tetap
berusaha semaksimal mungkin. Apabila yang terjadi padanya kebahagiaan, maka
ia bersyukur, dan apabila yang terjadi itu musibah, maka ia bersabar. Itulah
seorang mukmin yang beriman kepada qada dan qadar Allah.

52
Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 4, hlm 2295

33
ِِ ِ ٍ ‫ِ يِب‬
َ ‫ َح َّد َثنَا َعْب ُد اهلل بْ ُن إ ْدر‬: ‫ قَ ااَل‬، ‫ َوابْ ُن مُنَرْي‬،َ‫) َح َّد َثنَا أَبُو بَ ْك ر بْ ُن أَ َش ْيبَة‬2664( - 34
،‫يس‬

َ َ‫ ق‬،‫ َع ْن أَيِب ُهَر ْي َر َة‬،‫ َع ِن اأْل َْع َر ِج‬،‫ َع ْن حُمَ َّم ِد بْ ِن حَيْىَي بْ ِن َحبَّا َن‬،‫َع ْن َربِ َيع ةَ بْ ِن عُثْ َم ا َن‬
:‫ال‬

‫اهلل ِم َن الْ ُم ْؤ ِم ِن‬


ِ ‫ب إِىَل‬
ُّ ‫َح‬ ُّ ‫ «الْ ُم ْؤ ِم ُن الْ َق ِو‬:‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ َخْي ٌر َوأ‬،‫ي‬
ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اهلل‬ ُ َ َ َ‫ق‬
ِ ِ ‫ و‬،‫ك‬ ِ ِ‫الضَّع‬
‫ك‬ َ ‫ َوإِ ْن أ‬،‫اس تَع ْن بِاهلل َواَل َت ْع َج ْز‬
َ َ‫َص اب‬ ْ َ َ ُ‫ص َعلَى َما َيْن َفع‬ ْ ‫ َويِف ُك ٍّل َخْيٌر‬،‫يف‬
ْ ‫اح ِر‬
ِ ‫ ولَ ِكن قُل قَ َدر‬،‫ فَاَل َت ُقل لَو أَيِّن َفع ْلت َكا َن َك َذا و َك َذا‬،‫َشيء‬
‫ فَِإ َّن لَ ْو‬،‫اهلل َو َما َشاءَ َف َع َل‬ ُ ْ ْ َ َ ُ َ ْ ْ ٌْ
ِ َ‫َت ْفتَح عمل الشَّيط‬
»‫ان‬ ْ َ ََ ُ
53

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh daripada mukmin yang
lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk
mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada
Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa
lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata,
“Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu”. Tetapi
katakanlah, “Qadarullah wa ma sya-a fa’al* (hal ini telah ditakdirkan Allâh
dan Allâh berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya). Karena ucapan
“seandainya” akan membuka pintu perbuatan syaitan”. HR. Muslim

Maksud dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya


perkataan seandainya membuka (pintu) perbuatan setan adalah karena di dalam
kata-kata seandainya menunjukkan adanya kesedihan yang mendalam dan
mencela terhadap takdir Allah ta’ala ketika seseorang tidak mendapatkan
sesuatu yang diinginkannya. Sedangkan sikap yang demikian ini meniadakan
sikap sabar dan ridha terhadap takdir Allh ta’ala. Jika perkataan ‘seandainya’
tersebut mengandung cita-cita dan harapan untuk kebaikan, karena
menginginkan mendapat petunjuk, ataupun karena menginginkan mendapat

53
Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 4, hlm 2052

34
suatu ilmu yang bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya, maka kata ‘seandainya’
dalam hal ini adalah sesuatu yang terpuji dan diperbolehkan.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Beriman kepada Allah adalah dengan mempercayai dan mengimani semua


penjelasan Allah dan Rasulnya tentang Allah SWT.

Beriman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT dengan mempercayai bahwa


malaikat adalah makhluk yang Allah ciptakan untuk menunaikan tugas yang
diperintahkan oleh Allah kepada masing-masing malaikat.

Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT merupakan hal wajib dipercayai, karena
Allah menurunkan kitab-kitab agar manusia punya pedoman hidup, dan Al-
Qur’an sebagai pelengkap dan penutup kitab-kitab sebelumnya.

Beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT merupakan salah satu rukun iman
Diantara yang harus diyakini oleh seorang mu’min. Sebagai muslim yang taat,
kita wajib melakukan berbagai perbuatan yang menunjukkan keimanan kita
kepada rasul.

Beriman kepada Hari Kiamat. dinamakan demikian, karena tidak ada hari
setelahnya. Tidak ada lagi hari yang kita kenal yang dimulai dengan terbitnya
matahari dan diakhiri dengan tenggelamnya. Makna beriman kepada hari akhir
adalah beriman dengan segala hal yang berkaitan dengan hari akhir tersebut,

Beriman kepada qada dan qadar yakni percaya bahwa takdir yang terjadi atau
yang akan terjadi itu semua sudah merupakan kekuasaan Allah, sudah dicatat di
lauh mahfudz sebelum diciptakannya langit dan bumi.

35
DAFTAR PUSTAKA

Adya Sukma Dewi, 2016, “Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam


Di Sekolah Inklusi Universitas Pendidikan Indonesia”
Andi Marjani, S. Ag. Penciptaan Adam dalam Narasi Hadis
At-Thabrani, Mu’jam Al-Kabir LitThabrani, Jilid 8, hlm 258
At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, jilid 4, hlm 19
At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, jilid 4, hlm 448
At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, jilid 4, hlm 667
Dedi Wahyudi, 2017, “Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside
Circle Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak”, Jurnal Mudarrisuna Vol 7 Nomor
2.
Dedi Wahyudi, 2017, “Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside
Circle Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak”, Jurnal Mudarrisuna Vol 7 Nomor
2.
Hariyani, 2014, “Nilai Keislaman dalam Novel Syahadat Cinta Karya
Taufiqurrahman Al-Azizy”, Jurnal Pendidikan Humaniora Vol 2 Nomor 3.
https://almanhaj.or.id/964-beribadah-kepada-allah-sepenuhnya.html
https://www.youtube.com/watch?v=fi8c3Zs9yxg
https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/8264
https://konsultasisyariah.com/8686-99-nama-asmaul-husna.html
https://news.detik.com/berita/d-5129234/iman-kepada-malaikat-rukun-
iman-yang-kedua
https://rumaysho.com/2538-faedah-tauhid-4-rahmat-allah-mendahului-
murka-nya.html
https://tarbawiyah.com/2018/03/26/beriman-kepada-malaikat/#_ftnref2
https://umma.id/post/jihad-melawan-hawa-nafsu-632921?lang=id
https://www.alirsyad.or.id/agar-mendapat-rahmat-dari-allah/

36
https://www.youtube.com/channel/UCX-4mrOc5r691SzDhHtkOgw
Imam Ahmad, Musnad Ahmad, Jilid 23, hlm 349
Imam Bukhari, Shahih Bukhari, Jilid 4, hlm 167
Imam Bukhori, Shahih Bukhari, jilid 4, hlm 111
Imam Bukhori, Shahih Bukhari, jilid 6, hlm 171
Imam Muslim, Shahih Muslim, Jilid 1, hlm 134
Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 4, hlm 2052
Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 4, hlm 2215
Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 4, hlm 2295
Shahih Bukhari, No. 1334
Kitab Shahih Muslim, No. 5108
https://ashhabulhadits.wordpress.com/2017/11/03/iman-kepada-hari-kiamat/
Kitab Shaihih Bukhari, No.3100
Sunan Ibnu Majah, No, 4039
https://muslim.okezone.com/read/2020/07/06/614/2242188/dalil-tentang-hari-
kiamat-manusia-harus-waspada
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/05/iman-kepada-hari-akhir.html
http://tokoabdu.com/makna-dan-dalil-beriman-kepada-hari-akhir/
Kitab Shahih Bukhori, No. 6538
Atsar riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat Al
Ahadits Ash Shahihah, no. 660
Kitab Shahih Bukhari, No.14
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/05/iman-kepada-hari-akhir.html
Kitab Shahih Bukhori No. 5829
Kitab Sunan Baihaqi Kabir, No. 21301, jilid. 10, hlm. 191
Targhib Wat Tarhib Mundziri, jilid. 2, hlm, 73
Kitab Shahih Bukhori. No. 4125
AKHLAK TERHADAP ALLAH DAN RASULULLAH, jurnal sulesana
vol 11 no 2 tahun 2017
Kitab Shahih Bukhori, no. 14
https://umma.id/article/share/id/1002/375404
https://tarbawiyah.com/2018/08/28/beriman-kepada-seluruh-nabi-dan-rasul/

37
Humaidi Tatapangsara, Kuliah Aqidah Lengkap, PT Bina, 1990, hlm.128
Kitab Shohih Muslim, Bab Ma’rifatul Iman wal Islam wa Taqdir, no.8, hal. 36
Kitab Musnad Ahmad Ar-Risalah, bab Hadits abi musa al-asy’ari,
no.19582, hal. 353 [Software-Maktabah Syamilah]
Kitab Shohih Bukhori, Bab Ma yajuz min al-ishtirat wa tsania fii, no.
2736, hal. 198 [Software-Maktabah Syamilah]
Kitab Shohih Muslim, Bab Fii ahaadiits mutafarroqoh, no. 2996, hal. 2294
[Software-Maktabah Syamilah]
Kitab Shohih Muslim, Bab Fii sa’atun rohmatallah ta’ala wa ‘anha sabaqat, no.
2751, hal. 2107 [Software-Maktabah Syamilah]
Kitab Shohih Muslim, Bab Ma’rifatul Iman wal Islam wa Taqdir, no.8, hal. 36
[Software-Maktabah Syamilah]

38

Anda mungkin juga menyukai