Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hadis Maudhu’i
Disusun oleh:
Nida Ul Husna 18211029
Nur Syifa Azizah 18211040
Nurin nisa Arizmi 18211041
Dosen Pengampu:
Sofian Effendy, S.Th.I, MA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-NYA kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikn Tugas
Makalah ini dengan tepat waktunnya yang berjudul “Akidah“.
Makalah ini berisi tentang pembahasan judul di atas sehingga dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan untuk pembaca dan khususnya kelompok kami. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir penyelesaian.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Penyusun Makalah
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................2
A. Latar Belakang.................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Iman Kepada Allah SWT...................................................................................................3
B. Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah SWT.....................................................................7
C. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT..............................................................................10
D. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah SWT.............................................................................14
E. Iman Kepada Hari Kiamat..............................................................................................20
F. Iman Kepada Qada dan Qadar.......................................................................................26
BAB III PENUTUP.................................................................................................................35
Kesimpulan..........................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................36
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aqidah Islam berpangkal pada keyakinan, yaitu keyakinan tentang wujud
Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang menyekutuinya, baik dalam zat,
sifat-sifat maupun perbuatannya. Akhlak mulia berawal dari aqidah, jika
aqidahnya sudah baik maka dengan sendirinya akhlak mulia akan terbentuk. Iman
yang teguh pasti tidak ada keraguan dalam hatinya dan tidak tercampuri oleh
kebimbangan. Beriman kepada Allah pasti akan melaksanakan segala perintahnya
dan menjauhi larangannya. Beriman kepada Allah juga harus beriman kepada
Malaikat, Nabi, kitab, hari akhir, qada dan qadar Allah
Dalam tulisan ini, penulis mencoba mengkaji tentang Akidah, meliputi:
Iman Kepada Allah SWT, Iman Kepada Malaikat, Iman Kepada Kitab, Iman
Kepada Rasul, Iman Kepada Hari Kiamat, Iman Kepada Qada dan Qadar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Iman Kepada Allah SWT?
2. Bagaimana Iman Kepada Malaikat?
3. Bagaimana Iman Kepada Kitab-Kitab?
4. Bagaimana Iman Kepada Rasul?
5. Bagaimana Iman Kepada Hari Kiamat?
6. Bagaimana Iman Kepada Qada dan Qadar?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Iman Kepada Allah SWT
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Iman Kepada Malaikat
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Iman Kepada Kitab
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Iman Kepada Rasul
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Iman Kepada Hari Kiamat
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Iman Kepada Qada dan Qadar
2
BAB II
PEMBAHASAN
،لِك
َ َس َو ُد َو َبنْي َ َذ ِ ِ آد َم َعلَى قَ ْد ِر اأْل َْر
ْ ض َواأْل َمْح َ ُر َواأْل
ُ َ َج اءَ مْن ُه ُم اأْل َْبي.ض َ فَ َج اءَ َبنُ و
ِ
2
"ك
َ َواحْلَْز ُن َو َبنْي َ ذَل،الس ْه ُل
َّ ب َو ُ َِواخْلَب
ُ ِّ َوالطَّي،يث
Artinya: Ahmad ibn Hanbal berkata “Diceritakan kepada kami oleh Yahya ibn
Sa‘id, diceritakan kepada kami oleh ‘Auf, diceritakan kepada kami oleh Qasamah
ibn Zuhair dari Abu Musa dari Nabi saw. bersabda (Dalam riwayat yang lain)
ayahku (Ahmad ibn Hanbal) diceritakan kepada kami oleh Hauzah, diceritakan
kepada kami oleh ‘Auf dari Qasamah berkata, saya mendengar al-Asy‘ari berkata,
Rasulullah saw, bersabda: Sesungguhnya Allah swt. menciptakan Adam dari
segenggam tanah yang diambil dari seluruh tanah, maka anak cucuk Adam lahir
menurut kadar tanah, ada yang berkulit merah, putih, hitam atau di antara warna
1
https://www.youtube.com/channel/UCX-4mrOc5r691SzDhHtkOgw
2
Kitab Musnad Ahmad Ar-Risalah, bab Hadits abi musa al-asy’ari, no.19582, hal. 353
[Software-Maktabah Syamilah]
3
tersebut. Ada yang mudah, susah atau di antaranya, ada yang jelek dan ada yang
baik atau tengah-tengahnya.”
Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam hadis Nabi saw. menginformasikan
bahwa Adam as. tercipta dari segenggam tanah yang diambil dari seluruh unsur-
unsur tanah sehingga keturunannya berpotensi memiliki warna kulit yang berbeda
dan karakter yang berbeda. 3
2. Beriman bahwa Allah adalah Rabbul ‘Aalamiin
Maksudnya adalah beriman bahwa Allah adalah pencipta, pengatur, dan
penguasa alam semesta, serta pemberi rizki bagi alam semesta denga segenap
isinya. Beriman kepada Allah sebagai rabbul alamin dikenal dengan istilah Tauhid
Rububiyah. 4
Artinya; Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata,
“Tatkala Allah menciptakan makhluk-Nya, Dia menulis dalam kitab-Nya, yang
kitab itu terletak di sisi-Nya di atas ‘Arsy, “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih
mengalahkan kemurkaan-Ku.” (HR. Bukhari no. 7404 dan Muslim no. 2751). 6
Hadits tersebut menjelaskan bahwa rahmat Allah Ta’ala lebih dahulu ada dan
lebih luas daripada murka-Nya. Serta rahmat-Nya yang meliputi segala sesuatu
telah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an.
Orang-orang yang termasuk mengharap rahmat Allah adalah orang yang
berhijrah. Hijrah kepada Allah SWT asalnya adalah hijrah hati, untuk
memurnikan penghambaan dirinya kepada Allah. Kemudian, orang-orang yang
akan mendapat/mengharapkan rahmat Allah adalah orang yang berjihad di jalan
Allah.
3
Andi Marjani, S. Ag. Penciptaan Adam dalam Narasi Hadis
4
https://www.youtube.com/channel/UCX-4mrOc5r691SzDhHtkOgw
5
Kitab Shohih Muslim, Bab Fii sa’atun rohmatallah ta’ala wa ‘anha sabaqat, no. 2751,
hal. 2107 [Software-Maktabah Syamilah]
6
https://rumaysho.com/2538-faedah-tauhid-4-rahmat-allah-mendahului-murka-nya.html
4
ِ ِ
ُالر ُج ُل َن ْف َسهَ َو َه َواه َ َض ُل اجْل َهاد أَ ْن جُي
َّ اه َد َ ْأف
Artinya: “Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad (berjuang) melawan
dirinya dan hawa nafsunya.” (HR. Ibnu Najjar). 7 Adapun melawan hawa nafsu
yaitu dengan belajar Agama Islam (dengan benar), lalu mengamalkannya,
kemudian mengajarkannya.8
5
Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam! beribadahlah
sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada
dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya
Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu
(kepada manusia)”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits tersebut menjelaskan,
bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah kepadaNya
sepenuhnya dengan dua hadiah, sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah
kepadaNya dengan sepenuhnya dengan dua siksa. Adapun dua hadiah itu adalah
Allah mengisi hati orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan
kekayaan serta memenuhi kebutuhannya. Sedang dua siksa itu adalah Allah
memenuhi kedua tangan orang yang tidak beribadah kepadaNya sepenuhnya
dengan berbagai kesibukan, dan ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya.11
4. Beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-Nya yang indah dan
sempurna
Sesuai dengan keagungan dan kemuliaan Allah SWT kita tidak boleh
melakukan Tamtsil (menyamakan Allah dengan sifat makhluk-Nya), tidak boleh
melakukan Takyif (menanyakan “Bagaimana hakikat sifat Allah?”), tidak boleh
melakukan Ta’thil (meniadakan atau menolak sifat Allah), juga kita tidak boleh
melakukan Ta’wil (mengartikan lain sifat Allah atau menyelewengkan makna dari
sifat Allah kepada makna yang lain). Keimanan terhadap nama-nama Allah dan
sifat-sifat Allah ini dikenal dengan sebutan Tauhid Asma’Wa sifat. 12
11
https://almanhaj.or.id/964-beribadah-kepada-allah-sepenuhnya.html
12
https://www.youtube.com/watch?v=fi8c3Zs9yxg
13
Kitab Shohih Bukhori, Bab Ma yajuz min al-ishtirat wa tsania fii, no. 2736, hal. 198
[Software-Maktabah Syamilah]
6
Diriwayatkan dari Abu Hurairah: Nabi Muhammad bersabda, “Sesunguhnya
Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia
masuk surga.” (HR. Bukhari, no.2736).
Keterangan Syekh Abdul Aziz bin Baz megenai makna hadis: Makna dari
‘menjaga’ adalah dengan menghafalnya, merenungkan maknanya, dan
mengamalkan kandungan maknanya… mengingat adanya kebaikan yang
banyak dan ilmu yang bermanfaat dalam mengamalkan kandungan makna asmaul
husna tersebut. Karena mengamalkannya merupakan sebab kebaikan bagi hati,
kesempurnaan takut kepada Allah, dan menunaikan hak-Nya.14
14
https://konsultasisyariah.com/8686-99-nama-asmaul-husna.html
15
https://news.detik.com/berita/d-5129234/iman-kepada-malaikat-rukun-iman-yang-kedua
16
Kitab Shohih Muslim, Bab Fii ahaadiits mutafarroqoh, no. 2996, hal. 2294 [Software-
Maktabah Syamilah]
7
Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengabarkan tentang titik
permulaan penciptaan makhluk. Beliau menyebutkan bahwa para malaikat
diciptakan dari cahaya karena itu mereka semua tidak bermaksiat kepada Allah
dan tidak menyombongkan diri untuk beribadah kepada-Nya. Adapun jin
diciptakan dari api. Karena itu, banyak jin yang disifati dengan kesembongan,
kesia-siaan dan permusuhan. Sedangkan Adam diciptakan sebagaimana yang telah
diterangkan kepada kalian. Yaitu diciptakan dari tanah liat/lempung seperti
tembikar. Sebab prosesnya dari tanah menjadi tanah liat/lempung lalu menjadi
tembikar, maka dari sanalah Adam -'alaihissalām- diciptakan.17
17
https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/8264
8
ِ الش ِاء يتَطَاولُو َن يِف الْبْني ِ
مُثَّ انْطَلَ َق: قَ َال،»ان َُ َ َ َّ َ َوأَ ْن َتَرى احْلَُف ا َة الْعُ َرا َة الْ َعالَةَ ر َع اء،َربََّت َها
:ال
َ َ ق، اهللُ َو َر ُس ولُهُ أ َْعلَ ُم:ت
ُ الس ائ ُل؟» ُق ْل َ ُ َُ َ َ َ مُثَّ ق،ت َملِيًّا
ِ َّ «ي ا عم ر أَتَ ْد ِري م ِن: ال يِل
ُ َْفلَبِث
»يل أَتَا ُك ْم يُ َعلِّ ُم ُك ْم ِدينَ ُك ْم ِِ ِ
ُ «فَإنَّهُ جرْب
18
Artinya: Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk
disisi Rasulullah SAW suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang
mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak
padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami
yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu
menempelkan kedua lututnya kepada lututnya (Rasulullah SAW) seraya berkata:
Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?”,maka bersabdalah Rasulullah
SAW: “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang
disembah) selain Allah SWT, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika
mampu“, kemudian dia berkata: “anda benar“. Kami semua heran, dia yang
bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan
aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan
engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk“, kemudian dia
berkata: “anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “Beritahukan aku tentang
ihsan“. Lalu beliau bersabda: “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah
seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat
engkau”. Kemudian dia berkata: “Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan
kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang
bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya“, beliau
bersabda: “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat
seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian)
berlomba-lomba meninggikan bangunannya“, kemudian orang itu berlalu dan aku
18
Kitab Shohih Muslim, Bab Ma’rifatul Iman wal Islam wa Taqdir, no.8, hal. 36
[Software-Maktabah Syamilah]
9
berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “Tahukah engkau siapa
yang bertanya ?”. aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau
bersabda: “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan
agama kalian“.
Dengan demikian jelaslah bahwa iman kepada malaikat adalah salah satu
rukun aqidah Islamiyah dan tidak akan diterima iman seorang muslim tanpa
mengimani rukun ini. Mungkin terlintas di pikiran anda sebuah pertanyaan:
Kenapa iman kepada malaikat menjadi salah satu rukun iman ?
19
https://tarbawiyah.com/2018/03/26/beriman-kepada-malaikat/#_ftnref2
10
1. Taurāt adalah kitab yang diturunkan kepada Nabī Musa as sebagai
pedoman hidup bagi kaum Banī Isrāīl. QS. Al-Isrā : 2
2. Zabūr adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud as untuk dijadikan
pedoman hidup bagi kaumnya. QS. Al-Isrā : 55
3. Injil adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa as sebagai pedoman
dan petunjuk hidup bagi Bani Israil. QS. Al-Māidah :46
4. Al-Qurān adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi terakhir, Muhammad
SAW sebagai petunjuk hidup umatnya. Berbeda dengan kitab-kitab
sebelumnya yang hanya terbatas untuk satu kaum, Al-Quran tidak hanya
diturunkan untuk bangsa Arab, melainkan untuk seluruh umat. QS.
Yūsuf:2
َع ْن، َح َّدثَنَا ِهاَل ُل بْ ُن َعلِ ٍّي، َح َّدثَنَا ُفلَْي ُح بْ ُن ُس لَْي َما َن،ان
ٍ َ ح َّدثَنَا حُمَ َّم ُد بن ِسن- 3443
ُْ َ
:ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ِ ُ ال رس
َ ول اللَّه َ َ ق،َ َع ْن أَيِب ُهَر ْي َرة،ََعْب ِد الرَّمْح َ ِن بْ ِن أَيِب َع ْم َرة
ُ َ َ َ ق:ال
أ َُّم َه ا ُت ُه ْم، َواأْل َنْبِيَ اءُ إِ ْخ َوةٌ لِ َعاَّل ٍت،يس ى ابْ ِن َم ْرمَيَ يِف ال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِةِ ِ ِ «أَنَ ا أَوىَل الن
َ َّاس بع ْ
ص ْف َوا َن بْ ِن ِ ِ َ َش ىَّت و ِدينهم وا ِح ٌد» وق
َ َع ْن،َوس ى بْ ِن عُ ْقبَ ة
َ َع ْن ُم،يم بْ ُن طَ ْه َم ا َن
ُ إ ْب َراه:ال َ َ ْ ُُ َ َ
ص لَّى ِ ُ قَ َال رس: عن أَيِب هري ر َة ر ِض ي اللَّه عْن ه قَ َال، عن عطَ ِاء ب ِن يس ا ٍر،س لَي ٍم
َ ول اللَّه َُ ُ َ ُ َ َ َ ْ َُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ
21
اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم
20
Adya Sukma Dewi, 2016, “Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah
Inklusi Universitas Pendidikan Indonesia”
21
Imam Bukhari, Shahih Bukhari, Jilid 4, hlm 167
11
“… Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda: “Para nabi itu adalah
saudara seayah, ibu mereka berlainan, tetapi dien mereka adalah satu.” HR.
Bukhari
12
“… Rasulullah shallallahu `alahi wa sallam bersabda: “Saya diberi ganti dari
Taurat dengan as-sab`ut thiwaal (tujuh surat dalam al-Qur`an yang panjang-
panjang). Saya diberi ganti dari Zabur dengan al-mi`iin (surat yang jumlah
ayatnya lebih dari seratus). Saya diberi ganti dari Injil dengan al-matsani
(surat yang terulang-ulang pembacaannya dalam setiap rekaat shalat) dan saya
diberi tambahan dengan al-mufashshal (surat yang dimulai dari Qaf sampai
surat an-Naas)” HR. Thabrani
Satu-satunya referensi yang menjadi sumber untuk mengetahui kitab-kitab Ilahi
secara rinci adalah Al-Qur’an, karena Al-Qur’an dalah kitab yang terjaga
sedemikian rupa, tidak ada penambahan ataupun pengurangan, tidak ada
pendistorsian, tidak ada perubahan ataupun penggantian sama sekali di dalamnya.
Al-Qur’an akan terus terjaga dengan penjagaan Allah hingga mendekati ambang
batas akhir kehidupan dunia ini.
Kitab-kitab sebelum Al-Quran telah dimansukh (dihapus) seluruh
kitab-kitab terdahulu telah termansukhkan (terhapus) oleh al quran. Seperti yang
dijelaskan dalam QS. Al Maidah: 48, yang artinya :
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan sebagai muhaimin terhadap kitab-kitab yang lain itu…”
13
Diturunkanya kitab merupakan di antara bentuk kasih sayang
Allah kepada hambanya karena besarnya kebutuhan hamba terhadap kitab Allah.
Akal manusia terbatas, tidak bisa meliputi rincian hal-hal yang dapat memberikan
manfaat dan menimbulkan madharat bagi dirinya.
Beriman kepada rasul berarti percaya dan yakin bahwa rasul itu benar-
benar utusan Allah SWT yang ditugaskan untuk membimbing umatnya agar
menempuh jalan yang benar dan diridhoi oleh Allah sehingga selamat dunia dan
akhirat. rasul menurut bahasanya berarti utusan. Yang dimaksudkan ialah utusan
Allah. Sedang menurut arti istilah rasul adalah orang yang diberi wahyu oleh
Tuhan berupa suatu syariah yang tertentu, diperintahkan menyampaikan wahyu
yang diterimanya itu kepada umatnya.25
Islam menjadikan iman kepada para nabi dan rasul sebagai salah satu
rukun Aqidah Islamiyah (rukun iman), yang merupakan rukun iman yang ke-4.
Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh
Muslim.
8- وسلَّم ِ ِ ول
َّ َ اهلل ِ بينَما حَنْن ِعْن َد رس:ال ِ
َ َ َ صلى اهللُ َعلَْيه َُ ُ َ َْ َ ََح َّدثَيِن أَيِب عُ َم ُر بْ ُن اخْلَطَّاب ق
ِ ُ َش ِد،اب ٍ
اَل يَُرى َعلَْي ِه،َّع ِر
َ يد َس َواد الش
ِ اض الثِّي ُ إِ ْذ طَلَ َع َعلَْينَا َر ُج ٌل َش ِد،ات َي ْوم
َ ِ َيد َبي َ َذ
ِ ِ
َسنَ َد َ ِّ س إِىَل النَّيِب
ْ فَأ،صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم َ َواَل َي ْع ِرفُهُ منَّا أ،الس َف ِر
َ َ َحىَّت َجل،َح ٌد َّ أَثَ ُر
25
Humaidi Tatapangsara, Kuliah Aqidah Lengkap, PT Bina, 1990, hlm.128
14
ِ َ َ ق، ص َدقْت:ال ِ ِ الْبي
:ال َ ُ َوي،ُ َف َعجْبنَا لَهُ يَ ْسأَلُه:ال
َ َ ق،ُص ِّدقُه َ َ َ َ ق،» ت إِلَْيه َسبِياًل ْ ت إِن
َ استَطَ ْع َ َْ
، َوالَْي ْوِم اآْل ِخ ِر، َو ُر ُسلِ ِه، َو ُكتُبِ ِه، َو َماَل ئِ َكتِ ِه،اهلل
ِ ِ «أَ ْن ُت ْؤ ِمن ب:ال
َ
ِ َفَأَخرِب يِن ع ِن اإْلِ مي
َ َ ق،ان َ ْْ
ِ فَأَخرِب يِن ع ِن اإْلِ حس:ال ِ ِ ِ
«أَ ْن:ال
َ َ ق،ان َْ َ ْ ْ َ َ ق،ت َ : قَ َال،»َو ُت ْؤم َن بِالْ َق َد ِر خَرْيِ ه َو َشِّره
َ ْص َدق
َ َ ق،اع ِة
:ال َّ َخرِب ْ يِن َع ِن
َ الس ْ فَأ: قَ َال،» فَِإ ْن مَلْ تَ ُك ْن َتَراهُ فَِإنَّهُ َيَر َاك،َُّك َتَراه
َ َت ْعبُ َد اهللَ َكأَن
ُ َِدين
ْكم يل أَتَا ُك ْم يُ َعلِّ ُم ُك ْم ِِ ِ
ُ »«فَإنَّهُ جرْب
Artinya: Dari hadits Umar bin Al Khatab, selanjutnya ia berkata, "Hai
Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam." Rasulullah menjawab "Islam
itu engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain
Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, engkau mendirikan salat,
mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan ibadah
haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya."Orang itu berkata, "Engkau
benar." Kami pun heran, ia bertanya lalu membenarkannya, Orang itu berkata
lagi, "Beritahukan kepadaku tentang Iman." Rasulullah menjawab, "Engkau
beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para
rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk."
Orang tadi berkata, "Engkau Benar."
Kita wajib pula mencintai Rasul-Nya, setelah mencintai Allah SWT,
Muhammad sallallahu alaihi wa sallam; sebab beliau adalah orang yang menyeru
kepada Allah, yang mengenalkan kepadaNya, menyampaikan syari’atNya dan
yang menjelaskan hukum-hukumNya. Karena itu, kebaikannya yang diperoleh
kaum mukmuin, baik dunia maupun akhirat, adalah dari usaha Rasulullahu alaihi
wa sallam. Dan tidaklah seseorang masuk surga kecuali mentaati dan
15
mengikutinya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Dalam suatu hadits
disebutkan bahwa ada tiga (3) perkara yang jika seseorang memilikinya akan
merasakan manisnya iman, yaitu bila Allah dan RasulNya lebih ia cinta daripada
selain keduanya, dan tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah serta benci
kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya daripadanya,
sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke Neraka.” (Muttafakun Alaih).Maka
mencintai Rasul berarti mencintai Allah, bahkan suatu keharusan dalam mencintai
Allah serta ia memiliki kedudukan kedua setelah mencintai-Nya.26
Kewajiban beriman kepada semua Rasul utusan Allah, tanpa membeda-
bedakan mereka juga terdapat pada firman Allah QS. Al-Baqarah : 136, yang
dimana sikap kamu muslimin seperti itu diajarkan langsung oleh Rasulullah
sebagaimana tergambar dalam hadits:27
Artinya: Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu berkata, “Orang-orang ahlul kitab
mmbaca Taurat dengan bahasa ibrani dan menjelasakannya kepada orang-orang
Islam dengan bahasa Arab. Melihat hal itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “janganlah kalian mempercayai ahlul kitab dan jangan pula
mendustakannya. Tetapi ucapkanlah, ‘kami beriman kepada Allah dan kepada
apa yang telah diturunkan kepada kami. (Al-Baqarah:136).” (HR. Bukhori No.
4125)
16
SAWdan mengagungkannya sebagaimana para sahabat beliau mencintai beliau
lebih dari kecintaan mereka kepada diri mereka sendiri dan keluarga mereka,
sebagimana sabda Rasulullah saw,
Dalam Al Quran, telah banyak diketahui beberapa doa para nabi dalam
menghadapi setiap kesulitan. Maka dari itu, kita juga sebaiknya berdoa pada Allah
dengan menggunakan doa layaknya doa para nabi.
ِ ْي ْدعو هِب ا وأُِري ُد أَ ْن أَختَبِئ د ْعويِت َش َفاعةً ِأل َُّميِت يِف ا
)آلخَر ِة (رواه البخاري و مسلم ْ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ ُ َ
Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu (dia berkata), “Sesungguhnya
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Setiap Nabi memiliki
do’a yang mustajab yang dia berdo’a dengan do’a yang mustajab itu, maka aku
ingin menyimpan do’aku sebagai syafa’at untuk umatku di akherat.” [HSR.
Bukhari (6304 –dan ini lafazhnya- dan 7474) dan Muslim (198 & 199)].
2. Meneladani akhlak para rasul
Tanda keimanan seseorang pada rasul juga meneladani akhlak para rasul.
Rasul bersabda
28
AKHLAK TERHADAP ALLAH DAN RASULULLAH, jurnal sulesana vol 11 no 2 tahun 2017
17
ِِ ِ
21301- أَبو
ُ َصَب َهاىِن ُّ أَْنبَأَنَا أَبُو َسعيد بْ ُن األ َْعَراىِب ِّ َح َّد َثنَا
ْ ف األ
َ وس
ُ َُخَبَرنَا أَبُو حُمَ َّمد بْ ُن ي
ْأ
صو ٍر َح َّد َثنَا َعْب ُد الْ َع ِزي ِز بْ ُن حُمَ َّم ٍد ُ ِى َح َّد َثنَا َسع
ُ يد بْ ُن َمْن ُّ وذ ُّ حُمَ َّم ُد بْ ُن عَُبْي ٍد الْ َم ْر: بَ ْك ٍر
ِ ور
صالِ ٍح َع ْن أَىِب ُهَر ْيَر َة َر ِض َى ِ ِ َخَبَرىِن حُمَ َّم ُد بْ ُن َع ْجالَ َن َع ِن الْ َق ْع َق
َ اع بْ ِن َحكي ٍم َع ْن أَىِب ْأ
ِ ِ ُ ال رس
ُ ْ« إِمَّنَا بُعث: -صلى اهلل عليه وسلم- ول اللَّه
ت ألُمَتِّ َم َم َكا ِر َم ُ َ َ َال ق َ َاللَّهُ َعْنهُ ق
18
4. Rajin membaca Al Quran
Rasul juga sangat menyukai orang yang rajin membaca Al Quran. Selain
sebagai bentuk keimanan kepada rasul juga menjadi pahala.
Rasulullah bersabda:
Artinya: “Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 diantara mereka adalah rasul.
Banyak sekali.” (HR. Ahmad no. 22288 dan sanadnya dinilai shahih oleh al-
Albani dalam al–Misykah).
19
E. Iman Kepada Hari Kiamat
Beriman kepada Hari Akhir adalah meyakini bahwa hari kiamat atau akhir
zaman pasti akan terjadi. Seluruh alam semesta akan mengalami kehancuran dan
manusia akan dibangkitkan di kuburnya untuk mempertanggungjawabkan setiap
amalan selama hidup di dunia.Iman kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan
rukun iman ke lima. Hari akhir pasti datang dan dialami oleh semua umat
manusia.29
السائِ ِل
َّ َما الْ َم ْس ُؤ ْو ُل َعْن َها بِأ َْعلَ َم ِم َن
“Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui dari pada yang bertanya” (HR. Muslim)
Apabila Malaikat Jibril yang paling dekat dengan Allah الَىppp ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعdan
Rasulullah ﷺ, Nabi yang paling dekat dengan Allah tidak
mengetahui kapan terjadinya hari kiamat, maka bagaimana selain keduanya bisa
29
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/05/iman-kepada-hari-akhir.html
30
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/05/iman-kepada-hari-akhir.html
20
mengetahui. Yang lebih penting dari pada itu bagi seorang hamba yang berakal
adalah mempersiapkan bekal yang cukup untuk menghadapi hari tersebut.31
Tentang kiamat, Al-Bukhari meriwayatkan dari Syaqiq, berkata, "Aku
pernah bersama ‘Abdullah dan Abu Musa, keduanya berkata, ‘Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
اع ِة أَل َيَّ ًاما َيْن ِز ُل َّ صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم إِ َّن َبنْي َ يَ َد ْي
َ الس َ ُّ ال النَّيِب
ِ
َ اللَّه َوأَيِب ُم
َ َوسى َف َقااَل ق
فِ َيها اجْلَ ْه ُل َويُْرفَ ُع فِ َيها الْعِْل ُم َويَك ُْث ُر فِ َيها اهْلَْر ُج َواهْلَْر ُج الْ َقْت ُل
“Telah menceritakan kepada kami Musaddad(1) telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah bin Musa(2) dari Al A'masy(3) dari Syaqiq(4) mengatakan; aku
bersama Abdullah(5) dan Abu Musa(6), keduanya mengatakan; Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Menjelang kiamat terjadi, terdapat hari-hari
yang ketika itu banyak kebodohan, ilmu diangkat, dan banyak alharaj, alharaj
adalah pembunuhan."32
Datangnya kebodohan dan hilangnya ilmu menjelang hari kiamat
dijelaskan dalam riwayat hadits tersebut. Terlebih sebelum kiamat tiba, orang-
orang salih, berakhlak serta berilmu akan diwafatkan karena mereka tidak akan
merasakan pedihnya hari akhir itu.
Diriwayatkan dari Hudzaifah radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ٍ ِح َّد َثنَا َعلِ ُّي بن حُمَ َّم ٍد ح َّد َثنَا أَبو معا ِويةَ َعن أَيِب مال
ٍ ك اأْل َ ْش َجعِ ِّي َع ْن ِربْعِ ِّي بْ ِن ِحَر
اش َ ْ َ َُ ُ َ ُْ َ
س اإْلِ ْساَل ُم َك َما َّ ِ َّ َّ َ ول اللَّ ِه ِ عن ح َذي َفةَ ب ِن الْيم
ُ صلى اللهُ َعلَْيه َو َسل َم يَ ْد ُر ُ ال َر ُس
َ َان قَ َال ق ََ ْ ْ ُ ْ َ
ص َدقَةٌ َولَيُ ْسَرى ِ ِ
َ ك َواَل
ٌ صاَل ةٌ َواَل نُ ُس
َ س َو ْش ُي الث َّْوب َحىَّت اَل يُ ْد َرى َما صيَ ٌام َواَل
ُ يَ ْد ُر
ِ ف ِم ْن الن
َّاس ِ ِ ِ اب اللَّ ِه عَّز وج َّل يِف لَيلَ ٍة فَاَل يب َقى يِف اأْل َر
ُ ض مْنهُ آيَةٌ َوَتْب َقى طََوائ ْ َْ ْ ََ َ
ِ ََعلَى كِت
31
http://tokoabdu.com/makna-dan-dalil-beriman-kepada-hari-akhir/
32
Kitab Shahih Bukhori, No. 6538
21
وز َي ُقولُو َن أ َْد َر ْكنَا آبَاءَنَا َعلَى َه ِذ ِه الْ َكلِ َم ِة اَل إِلَهَ إِاَّل اللَّهُ َفنَ ْح ُن
ُ الشَّْي ُخ الْ َكبِريُ َوالْ َع ُج
22
tidak dikhitan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ُ ِورو َن ُح َفا ًة عَُرا ًة غُ ْراًل مُثَّ َقَرأَ { َك َما بَ َدأْنَا أ ََّو َل َخ ْل ٍق نُع
يدهُ َو ْع ًدا َعلَْينَا إِنَّا ُكنَّا ُ حَمْ ُش
ِهِب ِ َاعلِني } وأ ََّو ُل من يكْسى يوم الْ ِقيام ِة إِبر ِاهيم وإِ َّن أُن
ِ
َ َص َحايِب يُ ْؤ َخ ُذ ْم َذ
ات ْ اسا م ْن أ
ً َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ َف
ِّين َعلَى أ َْع َقاهِبِ ْم ُمْن ُذ ِ ُ َص َحايِب َفَي ُق
َ ول إن َُّه ْم مَلْ َيَزالُوا ُم ْرتَد ْ َص َحايِب أ ُ ُِّم ِال فَأَق
ْ ول أ َ الش
ت فِي ِه ْم َفلَ َّما ً ت َعلَْي ِه ْم َش ِه
ُ يدا َما ُد ْم
ِ َّ ال الْعب ُد
ُ الصال ُح { ُكْن ُ ُفَ َار ْقَت ُه ْم فَأَق
َْ َ َول َك َما ق
ِ ِ ِِ ِ
ُ َت َو َّفْيتَيِن إىَل َق ْوله الْ َعز ُيز احْلَك
}يم
“Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Katsir(1) telah mengabarkan
kepada kami Sufyan(2) telah bercerita kepada kami Al Mughirah bin an-
Nu'man(3) berkata telah bercerita kepadaku Sa'id bin Jubair(4) dari Ibnu 'Abbas
radliallahu 'anhuma(5) dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (pada hari qiyamat) dalam keadaan
telanjang dan tidak dikhitan". Lalu Beliau membaca firman Allah QS al-Anbiya'
ayat 104 yang artinya ("Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan yang
pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti dari
Kami. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya"). Dan orang yang
pertama kali diberikan pakaian pada hari qiyamat adalah Nabi Ibrahim
'Alaihissalam dan ada segolongan orang dari sahabatku yang akan diculik dari
arah kiri lalu aku katakan: "Itu Sahabatku, Itu sahabatku". Maka Allah Ta'ala
berfirman: "Sesungguhnya mereka menjadi murtad sepeninggal kamu". Aku
katakan sebagaimana ucapan hamba yang shalih (firman Allah dalam QS al-
Maidah ayat 117 - 118 yang artinya ("Dan aku menjadi saksi atas mereka selagi
23
aku bersama mereka. Namun setelah Engkau mewafatkan aku…) hingga firman-
Nya (….Engkau Maha Perkasa lagi Maha bijaksana"36
Matahari didekatkan.
Ketika manusia dikumpulkan di padang Mahsyar, matahari didekatkan
sejauh satu mil dari mereka, sehingga manusia berkeringat, hingga keringat
tersebut menenggelamkan mereka sesuai dengan amalan masing-masing ketika di
dunia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صالِ ٍح َح َّدثَنَا حَيْىَي بْ ُن مَح َْزةَ َع ْن َعْب ِد الرَّمْح َ ِن بْ ِن َجابِ ٍر َ َح َّدثَنَا احْلَ َك ُم بْ ُن ُم
َ وسى أَبُو
صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه ِ َ ال مَسِ عت رس ِ ح َّدثَيِن سلَيم بن ع ِام ٍر ح َّدثَيِن الْ ِم ْق َداد بن اأْل
َ ول اللَّه ُ َ ُ ْ َ ََس َود ق
ْ ُْ ُ َ َ ُْ ُْ ُ َ
َ َس َي ْو َم الْ ِقيَ َام ِة ِم ْن اخْلَْل ِق َحىَّت تَ ُكو َن ِمْن ُه ْم َك ِم ْق َدا ِر ِم ٍيل ق
ال ُ َّم ُ َو َسلَّ َم َي ُق
ْ ول تُ ْدىَن الش
يل الَّ ِذي تُكْتَ َح ُل بِِه ِ ِ ِ ِ ِ ِ َّ ٍ ِ
َ ُسلَْي ُم بْ ُن َعامر َف َوالله َما أ َْدري َما َي ْعيِن بالْم ِيل أ ََم َسافَةَ اأْل َْرض أ َْم الْم
َّاس َعلَى قَ ْد ِر أ َْع َماهِلِ ْم يِف الْ َعَر ِق فَ ِمْن ُه ْم َم ْن يَ ُكو ُن إِىَل َك ْعَبْي ِه َو ِمْن ُه ْم
ُ ال َفيَ ُكو ُن الن
َ َالْ َعنْي ُ ق
َ ََم ْن يَ ُكو ُن إِىَل ُر ْكبََتْي ِه َو ِمْن ُه ْم َم ْن يَ ُكو ُن إِىَل َح ْق َويِْه َو ِمْن ُه ْم َم ْن يُْل ِج ُمهُ الْ َعَر ُق إِجْلَ ًاما ق
ال
24
keringat." Al Miqdad berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam menunjuk
dengan tangan ke mulut beliau”37
Golongan Yang Akan Mendapatkan Naungan ‘Arsy Allah Ta’ala.
Pada hari yang sangat panas itu, Allah Ta’ala akan memberikan naungan kepada
sebagian hamba pilihan-Nya. Tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan-
Nya semata.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Ada
tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada
hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.
25
kepada Allah", seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga
tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, dan
seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian
hingga kedua matanya basah karena menangis"38
َّ اهلِ ُّي
َح َّدثَنَا َعْب ُد اللَّ ِه بْ ُن:الص ْن َعايِن ُّ قَ َال ِ ح َّدثَنا إِبر ِاهيم بن عب ِد اللَّ ِه ب ِن املْن ِذ ِر الب- 2156
َ ُ ْ َْ ُ ْ ُ َ ْ َ َ
أَنَّهُ مَسِ َع أَبَا،ُّ َح َّدثَيِن أَبُو َه انِ ٍئ اخلَ ْواَل يِن:ال
َ َ َح َّدثَنَا َحْي َوةُ بْ ُن ُش َريْ ٍح ق:ال ُ يد امل ْق ِر
َ َئ ق َ يَِز
ُ
ِ َ مَسِ عت رس:ول ِ ِ ُ عب ِد الرَّمْح ِن احلبلِي ي ُق
ُصلَّى اللَّه
َ ول اللَّه ُ َ ُ ْ ُ ت َعْب َد اللَّه بْ َن َع ْم ٍرو َي ُق
ُ مَس ْع:ول َ َّ ُُ َ َْ
38
Shahih Bukhari, No. 1334
39
Dedi Wahyudi, 2017, “Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside Circle Dalam
Mata Pelajaran Akidah Akhlak”, Jurnal Mudarrisuna Vol 7 Nomor 2.
40
Hariyani, 2014, “Nilai Keislaman dalam Novel Syahadat Cinta Karya Taufiqurrahman Al-
Azizy”, Jurnal Pendidikan Humaniora Vol 2 Nomor 3.
26
ول« :قَ دَّر اللَّه امل َق ِادير َقب ل أَ ْن خَي ْلُ ق َّ ِ
ات واألَر خِب ِ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َي ُق ُ
ني أَلْ َ
ف ض َ ْمس َ
الس َم َو َ ْ َ َ َ ُ َ َ َْ
41
َسنَ ٍة»
“… Ketetapan Allah telah ditetapkan 5000 tahun sebelum diciptakannya langit
dan bumi “ HR. Tirmidzi
Adapun syawahid hadis ini riwayat lain :
اه ِر أَمْح ُد بن عم ِرو ب ِن عب ِد ِ
اهلل بْ ِن َسر ٍحَ ،ح َّدثَنَا ابْن و ْه ٍ
ب، )2653( - 16ح َّدثَيِن أَبو الطَّ ِ
َُ ْ َ ْ ُ َ ْ ْ َْ ُ َ
أَخب ريِن أَب و ه انِ ٍئ اخْل واَل يِن ُّ ،عن أَيِب عب ِد ال رَّمْح ِن احْل بلِي ،عن عب ِد ِ
اهلل بْ ِن َع ْم ِرو بْ ِن َ ُُ ِّ َ ْ َْ َ ْ َْ َْ َْ َ ُ َ
ب اهللُ َم َق ِاد َير ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َمَ ،ي ُق ُ
ولَ " :كتَ َ
ال :مَسِ عت رس َ ِ
ول اهلل َ الْ َع ِ
اص ،قَ َ ْ ُ َ ُ
الَ :و َع ْر ُش هُ َعلَى الْ َم ِاء
ف َس نَ ٍة ،قَ َ
ني أَلْ َ
ات واأْل َر خِب ِ
ض َ ْمس َ
ئِق َقب ل أَ ْن خَي ْلُ ق َّ ِ
الس َم َاو َ ْ َ َ ِ
اخْلَاَل ْ َ
42
"
ِ
اح، َ - 4700ح َّد َثنَا َج ْع َف ُر بْ ُن ُم َسافِ ٍر اهْلَُذيِل َُّ ،ح َّد َثنَا حَيْىَي بْ ُن َح َّسا َنَ ،ح َّد َثنَا الْ َول ُ
يد بْ ُن َربَ ٍ
ت اِل بن ِ
ال :قَ َال عب ادةُ بن َّ ِ ِ ِ ِ
ِه :يَا بُيَنَّ، الص ام ْ َُ َ ْ ُ يم بْ ِن أَيِب َعْبلَ ةََ ،ع ْن أَيِب َح ْف َ
ص ةَ ،قَ َ َع ْن إ ْب َراه َ
ِ ِد طَعم ح ِقي َق ِة اإْلِ ميَ ِ
ك مَلْ يَ ُك ْن ليُ ْخ ِطئَ َ
كَ ،و َم ا َص ابَ َ ان َحىَّت َت ْعلَ َم أ َّ
َن َم ا أ َ إِن َ
َّك لَ ْن جَت َ ْ َ َ
ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َ ،ي ُق ُ
ول " :إِ َّن أ ََّو َل ك ،مَسِ عت رس َ ِ ِ ِ
ول اللَّه َ َخطَ أ ََك مَلْ يَ ُك ْن ليُص يبَ َ ْ ُ َ ُ
أْ
ب َم َق ِاد َير ُك ِّل
ال :ا ْكتُ ْ ب َو َم اذَا أَ ْكتُ ُ
ب؟ قَ َ الَ :ر ِّ
ب قَ َ َم ا َخلَ َق اللَّهُ الْ َقلَ َمَ ،ف َق َ
ال لَ هُ :ا ْكتُ ْ
ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َي ُق ُ الس اعةُ " ي ا ب إِيِّن مَسِ عت رس َ ِ ٍ
ول: ول اللَّه َ ْ ُ َُ وم َّ َ َ ُيَنَّ َش ْيء َحىَّت َت ُق َ
43
س ِميِّن "» ِ
ات َعلَى َغرْي َه َذا َفلَْي َ
«م ْن َم َ
َ
41
At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, jilid 3, hlm458
42
Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 4, hlm 2044
43
Abu Daud, Sunan Abi Daud, jilid 4, hlm 225
27
“… Sesungguhnya makhluk pertama yang diciptakan Allah adalah pena, lalu
dikatakan kepadanya ‘Tulislah!’ , ia berkata : apa yang aku tulis, Allah berkata :
tulislah takdir setiap makhluk hingga hari kiamat …” HR. Abu Daud
Beriman kepada qada dan qadar adalah manusia percaya dengan sepenuh
hati bahwa semua yang terjadi pada dirinya baik yang disengaja ataupun tidak
disengaja merupakan ketetapan Allah SWT sejak zaman azali dan sudah tertulis
dalam Lauhul Mahfudz.
َخَبَرنَا
ْ أ:ال َ ََخَبَرنَا َعْب ُد اللَّ ِه بْ ُن املبَ َار ِك ق
ْ أ:ال
َ َوس ى ق َ َح َّد َثنَا أَمْح َ ُد بْ ُن حُمَ َّم ِد بْ ِن ُم- 2516
ُ
وح َّدثَنَا َعْب ُد اللَّ ِه بْ ُن َعْب ِد الرَّمْح َ ِن
َ ح،اج ِ س بْ ِن احلَ َّجِ َع ْن َقْي،َ َوابْ ُن هَلِ َيع ة،ث بْ ُن َس ْع ٍد ُ لَْي
َح َّدثَيِن:ث بْ ُن َس ْع ٍد قَ َال َّ ِ ِ أَخبرنَا أَبو الول:ال
املَْعىَن،اج
ِ س بْ ُن احلَ َّج
ُ ي
ْ ق
َ ُ ي
َْل اَنث
َ د ح
َ : ال
َ ق
َ يد َ ُ َ َ ْ َ َق
ِ ِ ٍ َّ َع ْن ابْ ِن َعب،ِّ الص ْن َعايِن
ُص لَّى اللَّه
َ ف َر ُس ول اللَّه
َ ت َخ ْل
ُ ُكْن:ال
َ َ ق،اس َّ شٍ َ َع ْن َحن،َواحِ ٌد
“…dan ketahuilah jika umat bersatu padu untuk memberi manfaat kepadamu
dengan sesuatu, maka tidak akan sampai manfaat itu kecuali yang telah
ditetapkan Allah untukmu; jika mereka bersatu padu untuk mencelakaimu, maka
engkau tidak akan celaka kecuali yang telah ditetapkan Allah untukmu. Pena
sudah diangkat dan lembaran catatan sudah kering.” (HR. Tirmidzi)
44
At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, jilid 4, hlm 667
28
ِ
اهلل بن ميم ٍ - 2144ح َّد َثنَا أَبو اخلَطَّ ِ
ونَ ،ع ْن الَ :ح َّد َثنَا َعْب ُد ْ ُ َ ْ ُ ص ِر ُّ
ي ،قَ َ اب ِزيَ ُ
اد بْ ُن حَيْىَي البَ ْ ُ َ
ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه ال رس ُ ِ جع َف ِر ب ِن حُم َّم ٍد ،عن أَبِي ِه ،عن ج ابِ ِر ب ِن عب ِد ِ
ول اهلل َ ال :قَ َ َ ُ
اهلل قَ َ َ ْ َ ْ َْ َْ ْ َ َْ
َص ابَهُ مَلْ يَ ُك ْن َو َس لَّ َم :اَل يُ ْؤ ِم ُن َعْب ٌد َحىَّت يُ ْؤ ِم َن بِال َق َد ِر خَرْيِ ِه َو َش ِّر ِهَ ،حىَّت َي ْعلَ َم أ َّ
َن َم ا أ َ
لِي ِ
صيبَهُ. َخطَأَهُ مَلْ يَ ُك ْن لِيُ ْخ ِطئَهَُ ،وأ َّ
ُ َن َما أ ْ
45
“… Rasulullah bersabda : Seorang hamba tidaklah beriman sampai dia beriman
kepada adanya qadar Allah baik dan buruknya, sehingga dia tahu bahwa segala
sesuatu yang semestinya menimpanya maka tidak akan bisa menghindarinya dan
apa yang tidak semestinya” HR. Tirmidzi
Berdasarkan Al Hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, kejadian
manusia di dalam rahim ibunya melalui beberapa proses yang harus dilewati :
وق، ص ُد ُ ول اللَّ ِه ص لَّى اهلل علَي ِه وس لَّم وه و َّ ِ ال َعْب ُد اللَّ ِهَ :ح َّدثَنَا َر ُس ُ و ْه ٍ
الص اد ُق املَ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ َُ َ ب ،قَ َ َ
45
At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, jilid 4, hlm 19
46
Imam Bukhori, Shahih Bukhari, jilid 4, hlm 111
29
“…Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut ibunya selama 40 hari
dalam bentuk nuthfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi
segumpal daging, kemudian Allah mengutus malaekat untuk meniupkan ruh ke
dalamnya dan menuliskan empat ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya,
amal perbuatannya, dan (jalan hidupny) sengsara atau Bahagia …” HR. Bukhari
Maksud dari empat ketentuan diatas adalah dituliskannya empat macam
keketapan, yaitu: ilmunya, ilmu disisni bukan hanya ilmu pengetahuan namun jika
penerapan dari ilmu yang telah didapatkannya. Banyaknya rezeki yang akan dia
dapatkan. Selanjutnya lama dia akan hidup di dunia. Dan yang terakhir adalah
nasibnya, apakah dia akan masuk surga atau dia akan ke neraka. Keempat hal
tersebut sudah ditetapkan sejak zaman azali.
Manusia harus hidup dengan ikhtiar untuk memahami qada dan qadar.
Dalam kehidupan kita sehari-hari takdir Allah SWT berkaitan erat dengan usaha
yang dilakukan oleh manusia. Usaha manusia harus maksimal serta optimal dan
diiringi dengan doa serta tawakal. Tawakal yang dimaksud yaitu menyerahkan
segala yang terjadi setelah kita berusaha kepada Allah SWT, sementara kita terus
berikhtiar serta yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi di akhir ada di tangan
Allah SWT.47 Seperti hadis berikut :
ِّ َّه ِد
َع ْن َس ْل َما َن،ي ِ ٍ ِ ْالض َري
ْ َع ْن أَيِب عُثْ َم ا َن الن، َع ْن ُس لَْي َما َن التَّْيم ِّي، َع ْن أَيِب َم ْو ُدود،س ُّ
ِ ِ ُ ال رس
يد يِف َ ض اءَ إِاَّل الد
ُ َواَل يَِز،ُُّعاء َ «اَل َي ُر ُّد ال َق:ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم
َ ول اللَّه ُ َ َ َ ق:ال
َ َق
ِ يث حس ن َغ ِريب ِمن ح ِد ِ ٍ ِ ِ ِ رِب
يث َ ْ ٌ ٌ َ َ ٌ َويِف البَ اب َع ْن أَيِب أَس يد َو َه َذا َح د:»ُّ العُ ْم ِر إاَّل ال
ال
ُ يُ َق:َح ُدمُهَا ِ ٍ ِ ْالض َري ِ س ْلما َن اَل َنع ِرفُ ه إِاَّل ِمن ح ِد
ُّ يث حَيْىَي بْ ِن
َ أ، َوأَبُو َم ْو ُدود ا ْثنَ ان،س َ ْ ُ ْ َ َ
47
Dedi Wahyudi, 2017, “Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside Circle Dalam
Mata Pelajaran Akidah Akhlak”, Jurnal Mudarrisuna Vol 7 Nomor 2.
30
و َكانَا يِف،ٌّ ي َواآْل َخ ر َم َديِن
َ ُ ٌّ ص ِر َ أ،الع ِزي ِز بْ ُن أَيِب ُسلَْي َما َن
ْ ََح ُدمُهَا ب َّ ِ ف:ُلَه
َ َعْب ُد: َواآْل َخ ُر،ُضة
48
ٌّ ص ِر
ي َّ ِيث امْسُهُ ف
ْ َضةُ ب
ِ ِ ٍ ٍ ِ عص ٍر و
َ َوأَبُو َم ْو ُدود الَّذي َر َوى احْلَد،احد َ َْ
“…Tidak ada yang mampu menolak takdir Allah kecuali doa, dan tidaklah
menambah usia kecuali kebaikan”... HR. Tirmidzi
ِ ِ َع ِن األ َْع َم،ُ َح َّدثَنَا ُش ْعبَة،آد ُم
ِّث
ُ حُيَ د،َت َس ْع َد بْ َن عَُبْي َدة
ُ مَس ْع: قَ َال،ش َ َح َّدثَنَا- 4949
ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َ َ َع ْن َعلِ ٍّي َر ِض َي اللَّهُ َعْن هُ ق،الس لَ ِم ِّي
َ ُّ َك ا َن النَّيِب:ال ُّ َع ْن أَيِب َعْب ِد ال رَّمْح َ ِن
َح ٍد إِاَّل ِ ِ
َ «م ا مْن ُك ْم م ْن أ
َ :ال
َ َف َق،ض ِ فَأَخ َذ َش يئا فَجع ل يْن ُك،وس لَّم يِف جنَ از ٍة
َ ت بِه األ َْر
ُ َ َ َ َ ًْ َ َ َ َ ََ
ِ َّ َ ي ا رس: وم ْقع ُده ِمن اجلن َِّة» قَ الُوا،وقَ ْد ُكتِب م ْقع ُده ِمن النَّا ِر
ُ أَفَاَل َنتَّك،ول الله
ِل َعلَى َُ َ َ َ ُ َ ََ َ ُ َ َ َ َ
أ ََّما َم ْن َك ا َن ِم ْن أ َْه ِل،ُلِق لَ ه ِ ِ
َ « ْاع َملُ وا فَ ُك لٌّ ُميَ َّس ٌر ل َم ا ُخ:ال َ ُ َونَ َدع،كتَابِنَ ا
َ َالع َم َل؟ ق
الش َق ِاء َفُييَ َّس ُر لِ َع َم ِل أ َْه ِل َّ الس َع َاد ِة َفُييَ َّس ُر لِ َع َم ِل أ َْه ِل
َّ َوأ ََّما َم ْن َك ا َن ِم ْن أ َْه ِل،الس َع َاد ِة َّ
49
َ] اآليَة6 :َّق بِاحلُ ْسىَن } [الليل
َ صدَ {فَأ ََّما َم ْن أ َْعطَى َو َّات َقى َو:َ مُثَّ َقَرأ،»ِالش َق َاوة
َّ
“… Ali radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pernah Nabi shallallahu ‘alaihi
wasalllam mendatangi jenazah, lalu beliau mengambil sesuatu, kemudian beliau
menusuk-nusuk tanah dengan dan bersabda:“Tidak ada seorangpun dari kalian
melainkan telah ditetapkan tempatnya di neraka dan tempatnya di surga”. Para
shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, kenapa kita tidak bersandar saja atas
ketetapan yang telah dituliskan atas kita dan meninggalkan amal?”, beliau
menajwab: “Tetaplah kalian beramal, karena setiap sesuatu akan dimudahkan
terhadap (ketetapan) yang ia diciptakan untuknya, siapa yang termasuk orang
yang ditakdirkan bahagia, maka akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan
penghuni surga, adapun siapa yang ditakdirkan termasuk dari dari orang yang
48
At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, jilid 4, hlm 448
49
Imam Bukhori, Shahih Bukhari, jilid 6, hlm 171
31
ditkadirkan sengsara, maka ia akan dimudahkan untuk mengamalkan amalan
penghuni neraka”. Kemudian beliau membaca QS.Al-Lail:6.” HR.Bukhari
Hubungan antara qada dan qadar dengan ikhtiar, para ulama berpendapat
bahwa takdir ada dua macam, yaitu: takdir mu’allaq dan takdir mubran. Takdir
mu’allaq, yaitu takdir yang masih tergantung pada usaha yang dilakukan manusia,
maksudnya takdir tersebut masih dapat diubah sesuai dengan usaha yang telah
dilakukan manusia itu sendiri. Takdir mubran, merupakan takdir seseorang yang
tidak dapat ditawar-tawar lagi dan tidak dapat diusahakan lagi. Misalnya,
kelahiran, kematian, jenis kelamin. Apapun yang terjadi pada manusia adalah
takdir, jika manusia sudah berusaha dan berdoa maka ia akan ikhlas menerima apa
yang terjadi padanya.50
َوأَ ْن اَل يُ َس لِّ َط َعلَْي ِه ْم َع ُد ًّوا،ت َريِّب أِل َُّميِت أَ ْن اَل يُ ْهلِ َك َه ا بِ َس نَ ٍة َع َّام ٍة
ُ ْ َوإِيِّن َسأَل،ض
َ ََواأْل َْبي
ُض اءً فَِإنَّه َ َ يَا حُمَ َّم ُد إِيِّن إِذَا ق: َوإِ َّن َريِّب قَ َال،ضَت ُه ْم ِ ِِ ِ ِ
َ َت ق
ُ ضْي َ َفيَ ْستَب،م ْن س َوى أَْن ُفسه ْم
َ يح َبْي
50
Dedi Wahyudi, 2017, “Penerapan Model Pembelajaran Inside Outside Circle Dalam
Mata Pelajaran Akidah Akhlak”, Jurnal Mudarrisuna Vol 7 Nomor 2.
51
Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 4, hlm 2215
32
“… Sesungguhnya Tuhanku berkata padaku: Wahai Muhammad! Sesungguhnya
Aku kalau sudah menentukan sesuatu maka tiada seorangpun yang sanggup
menolaknya ….” HR. Muslim
مَجِ ًيعا َع ْن ُس لَْي َما َن بْ ِن،وخ ُّ َّاب بْ ُن َخالِ ٍد اأْل َْز ِد
َ َو َشْيبَا ُن بْ ُن َفُّر،ي ُ ) َح َّدثَنَا َهد2999( - 64
َع ْن َعْب ِد ال رَّمْح َ ِن بْ ِن أَيِب،ت ِ ُ واللَّ ْف- الْمغِري ِة
ٌ ِ َح َّدثَنَا ثَ اب، َح َّدثَنَا ُس لَْي َما ُن- ظ ل َش ْيبَا َن َ َ ُ
، « َع َجبًا أِل َْم ِر الْ ُم ْؤ ِم ِن:ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ِ ُ قَ َال رس:ال
َ ول اهلل َُ ٍ ص َهْي
َ َ ق،ب ُ َع ْن،لَْيلَى
ِ ِ ٍ ولَيس َذ َاك أِل،إِ َّن أَم ره ُكلَّه خي ر
َ إِ ْن أ،َح د إِاَّل ل ْل ُم ْؤم ِن
فَ َك ا َن َخْي ًرا،َص َابْتهُ َس َّراءُ َش َكَر َ َ ْ َ ٌ َْ ُ ُ َ ْ
»ُلَه صَبَر فَ َكا َن َخْيًرا
َ ،ُضَّراء َ َوإِ ْن أ،ُلَه
َ َُص َابْته
52
52
Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 4, hlm 2295
33
ِِ ِ ٍ ِ يِب
َ َح َّد َثنَا َعْب ُد اهلل بْ ُن إ ْدر: قَ ااَل، َوابْ ُن مُنَرْي،َ) َح َّد َثنَا أَبُو بَ ْك ر بْ ُن أَ َش ْيبَة2664( - 34
،يس
َ َ ق، َع ْن أَيِب ُهَر ْي َر َة، َع ِن اأْل َْع َر ِج، َع ْن حُمَ َّم ِد بْ ِن حَيْىَي بْ ِن َحبَّا َن،َع ْن َربِ َيع ةَ بْ ِن عُثْ َم ا َن
:ال
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh daripada mukmin yang
lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk
mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada
Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa
lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata,
“Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu”. Tetapi
katakanlah, “Qadarullah wa ma sya-a fa’al* (hal ini telah ditakdirkan Allâh
dan Allâh berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya). Karena ucapan
“seandainya” akan membuka pintu perbuatan syaitan”. HR. Muslim
53
Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 4, hlm 2052
34
suatu ilmu yang bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya, maka kata ‘seandainya’
dalam hal ini adalah sesuatu yang terpuji dan diperbolehkan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Beriman kepada Kitab-kitab Allah SWT merupakan hal wajib dipercayai, karena
Allah menurunkan kitab-kitab agar manusia punya pedoman hidup, dan Al-
Qur’an sebagai pelengkap dan penutup kitab-kitab sebelumnya.
Beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT merupakan salah satu rukun iman
Diantara yang harus diyakini oleh seorang mu’min. Sebagai muslim yang taat,
kita wajib melakukan berbagai perbuatan yang menunjukkan keimanan kita
kepada rasul.
Beriman kepada Hari Kiamat. dinamakan demikian, karena tidak ada hari
setelahnya. Tidak ada lagi hari yang kita kenal yang dimulai dengan terbitnya
matahari dan diakhiri dengan tenggelamnya. Makna beriman kepada hari akhir
adalah beriman dengan segala hal yang berkaitan dengan hari akhir tersebut,
Beriman kepada qada dan qadar yakni percaya bahwa takdir yang terjadi atau
yang akan terjadi itu semua sudah merupakan kekuasaan Allah, sudah dicatat di
lauh mahfudz sebelum diciptakannya langit dan bumi.
35
DAFTAR PUSTAKA
36
https://www.youtube.com/channel/UCX-4mrOc5r691SzDhHtkOgw
Imam Ahmad, Musnad Ahmad, Jilid 23, hlm 349
Imam Bukhari, Shahih Bukhari, Jilid 4, hlm 167
Imam Bukhori, Shahih Bukhari, jilid 4, hlm 111
Imam Bukhori, Shahih Bukhari, jilid 6, hlm 171
Imam Muslim, Shahih Muslim, Jilid 1, hlm 134
Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 4, hlm 2052
Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 4, hlm 2215
Imam Muslim, Shahih Muslim, jilid 4, hlm 2295
Shahih Bukhari, No. 1334
Kitab Shahih Muslim, No. 5108
https://ashhabulhadits.wordpress.com/2017/11/03/iman-kepada-hari-kiamat/
Kitab Shaihih Bukhari, No.3100
Sunan Ibnu Majah, No, 4039
https://muslim.okezone.com/read/2020/07/06/614/2242188/dalil-tentang-hari-
kiamat-manusia-harus-waspada
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/05/iman-kepada-hari-akhir.html
http://tokoabdu.com/makna-dan-dalil-beriman-kepada-hari-akhir/
Kitab Shahih Bukhori, No. 6538
Atsar riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat Al
Ahadits Ash Shahihah, no. 660
Kitab Shahih Bukhari, No.14
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/05/iman-kepada-hari-akhir.html
Kitab Shahih Bukhori No. 5829
Kitab Sunan Baihaqi Kabir, No. 21301, jilid. 10, hlm. 191
Targhib Wat Tarhib Mundziri, jilid. 2, hlm, 73
Kitab Shahih Bukhori. No. 4125
AKHLAK TERHADAP ALLAH DAN RASULULLAH, jurnal sulesana
vol 11 no 2 tahun 2017
Kitab Shahih Bukhori, no. 14
https://umma.id/article/share/id/1002/375404
https://tarbawiyah.com/2018/08/28/beriman-kepada-seluruh-nabi-dan-rasul/
37
Humaidi Tatapangsara, Kuliah Aqidah Lengkap, PT Bina, 1990, hlm.128
Kitab Shohih Muslim, Bab Ma’rifatul Iman wal Islam wa Taqdir, no.8, hal. 36
Kitab Musnad Ahmad Ar-Risalah, bab Hadits abi musa al-asy’ari,
no.19582, hal. 353 [Software-Maktabah Syamilah]
Kitab Shohih Bukhori, Bab Ma yajuz min al-ishtirat wa tsania fii, no.
2736, hal. 198 [Software-Maktabah Syamilah]
Kitab Shohih Muslim, Bab Fii ahaadiits mutafarroqoh, no. 2996, hal. 2294
[Software-Maktabah Syamilah]
Kitab Shohih Muslim, Bab Fii sa’atun rohmatallah ta’ala wa ‘anha sabaqat, no.
2751, hal. 2107 [Software-Maktabah Syamilah]
Kitab Shohih Muslim, Bab Ma’rifatul Iman wal Islam wa Taqdir, no.8, hal. 36
[Software-Maktabah Syamilah]
38