Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat
dan salam juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Serta sahabat dan keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam
menegakkan agama Allah. Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Hadits-Hadits tentang
Aqidah di program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir kelas A semester 2, dengan
ini penulis mengangkat judul “Dasar-Dasar Aqidah: Islam, Iman, dan Ihsan”.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran-saran yang
dapat membangun atau memperbaiki demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………… 1
BAB I
A. Pendahuluan………………………………………...............3
B. Rumusan Masalah…………………………………………...3
C. Tujuan……………………………...………………………. 3
BAB II
A. Dasar-dasar Aqidah……………………………..…………. 4
1. Pengertian Islam……………..………………………… 7
2. Pengertian Iman………………………………………... 11
3. Pengertian Ihsan……………………….......…………... 13
a. Kedudukan Ihsan didalam Islam…………………... 13
b. Dalil dan perintah untuk berbuat Ihsan……………..14
c. Contoh perbuatan Ihsan…………………………….. 16
d. Cara menjadi seorang Muhsin (pelaku Muhsin)……. 17
Kesimpulan.......................................................................................... 18
Kritik dan Saran....................................................................................18
Daftar Pustaka………………..……………………………………... 19
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
A. DASAR-DASAR AQIDAH
]
Iman, Islam, dan Ihsan adalah pokok-pokok ajaran Islam. Iman adalah
kepercayaan atau keyakinan. Islam adalah pelaksanaan atau pembuktian
keyakinan. Ihsan adalah etika dalam keyakinan dan pengamalannya. Pelaku iman
disebut Mukmin. Pelaksana Islam disebut Muslim. Pengamal Ihsan disebut
Muhsin. Iman, Islam, dan Ihsan disebutkan langsung Rasulullah Saw dalam
sebuah hadits shahih berikut ini:1
صلَّى هللاُض َي هللاُ َع ْنهُ أَيْضا ً قَا َل :بَ ْينَ َما نَحْ ُن ُجلُوْ سٌ ِع ْن َد َرسُوْ ِل هللاِ َ ع َْن ُع َم َر َر ِ
ْر ،الَب َش ِد ْي ُد َس َوا ِد ال َّشع ِ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َذاتَ يَوْ ٍم إِ ْذ طَلَ َع َعلَ ْينَا َر ُج ٌل َش ِد ْي ُد بَيَ ِ
اض الثِّيَا ِ
ْرفُهُ ِمنَّا أَ َح ٌدَ ،حتَّى َجلَ َ
س إِلَى النَّبِ ِّي صلى هللا عليه يُ َرى َعلَ ْي ِه أَثَ ُر ال َّسفَ ِرَ ،والَ يَع ِ
ض َع َكفَّ ْي ِه َعلَى فَ ِخ َذ ْي ِه َوقَا َل :يَا ُم َح َّمد أَ ْخبِرْ نِي
وسلم فَأ َ ْسنَ َد ُر ْكبَتَ ْي ِه إِلَى ُر ْكبَتَ ْي ِه َو َو َ
ال َرسُوْ ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم َ :ع ِن ْا ِإل ْسالَ ِم ،فَقَ َ
صالَةَ ’’’‘ ش َه َد أَنْ الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوأَنَّ ُم َح َّمدًا َر ُ
س ْو ُل هللاِ َوتُقِ ْي َم ال َّ سالَ ُم أَنْ تَ ْ
ْا ِإل ِ
ستَطَعْتَ إِلَ ْي ِه َ
سبِ ْيالً ضانَ َ وت َُح َّج ا ْلبَيْتَ إِ ِن ا ْ ص ْو َم َر َم ََوت ُْؤتِ َMي ال َّزكاَةَ َوتَ ُ
ال :فَأ َ ْخبِرْ نِي ع َِن ْا ِإل ْي َما ِن قَا َل ص َد ْقتَ ،فَ َع ِج ْبنَا لَهُ يَسْأَلُهُ َويُ َ
ص ِّدقُهُ ،قَ َ :قَا َل َ :
اآلخ ِر َوت ُْؤ ِمنَ بِا ْلقَ َد ِر َخ ْي ِر ِه َوش َِّر ِه
سلِ ِه َوا ْليَ ْو ِم ِ.أَنْ ت ُْؤ ِمنَ بِاهللِ َو َمالَئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِMه َو ُر ُ
1
Al-Utsaimin, Muhammad Shalih. Syara Hadits Arbain Imam An-Nawawi. (Jakarta: Ummul Qura.
2012)hlm. 27
4
َ َ ق،ان
ال ِ قَا َل فَأ َ ْخبِرْ نِي ع َِن ْا ِإلحْ َس، َص َد ْقت َ قَا َل:
أَنْ تَ ْعبُ َد هللاَ َكأَنَّ َك تَ َراهُ فَإِنْ لَ ْم تَ ُكنْ تَ َراهُ فَإِنَّهُ يَ َرا َك
َ َ ق، فَأ َ ْخبِرْ نِي َع ِن السَّا َع ِة:قَا َل:
ال
قَا َل، قَا َل فَأ َ ْخبِرْ نِي ع َْن أَ َما َراتِهَا.سائِ ِلَّ ل َع ْن َها بِأ َ ْعلَ َم ِمنَ الMُ سؤ ُْو
ْ َما ا ْل َم
اولُ ْونَ فِيَ َأَنْ تَلِ َد ْاألَ َمةُ َربَّتَ َها َوأَنْ تَ َرى ا ْل ُحفَاةَ ا ْل ُع َراةَ ا ْل َعالَةَ ِرعَا َء الشَّا ِء يَتَط
ا ْلبُ ْنيَان
ُ يَا ُع َم َر أَتَ ْد ِري َم ِن السَّائِ ِل ؟ قُ ْل: ال
ُ هللاُ َو َرسُوْ لُه: ت ُ ق فَلَبِ ْث
َ َ ثُ َّم ق،ت َملِيًّا َ َثُ َّم ا ْنطَل
َ َ ق. أَ ْعلَ َم
ال
ْفَإِنَّهُ ِج ْب ِر ْي ُل أَتـَا ُك ْم يُ َعلِّ ُم ُك ْم ِد ْينَك
Dari Umar r.a. ia berkata: ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah Saw suatu
hari, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat
putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan
jauh dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Hingga
kemudian dia duduk di hadapan Nabi Saw lalu menempelkan kedua lututnya
kepada kepada lututnya (Rasulullah Saw) seraya berkata:
Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah)
selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau
mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika
mampu.
5
Lalu dia bersabda:
Beliau bersabda: “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “.
Dia berkata: “Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “.
Beliau bersabda: “Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau
melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba,
(kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya."
Kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar.
2
Riwayat Muslim Hadits Arba’in No. 2. Hadis ini diriwayatlan juga oleh Bukhari, Abu Dawud, at-
Turmudzi, Ibnu Majah, Ahmad bin Hambal.
6
ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan3 dengan izin Allah. yang demikian
itu adalah karunia yang Amat besar.” 4
1. Pengertian Islam
Islam secara bahasa artinya berserah diri dan damai. Islam adalah agama
Allah SWT.
Kata Islam berasal dari bahasa Arab yaitu aslama yang artinya patuh,
pasrah, menyerah diri atau selamat. Pemeluk Islam atau orang yang tunduk dan
patuh berserah diri kepada Allah disebut Muslim.
3
Yang dimaksud dengan orang yang Menganiaya dirinya sendiri ialah orang yang lebih banyak
kesalahannya daripada kebaikannya, dan pertengahan ialah orang-orang yang kebaikannya
berbanding dengan kesalahannya, sedang yang dimaksud dengan orang-orang yang lebih dahulu
dalam berbuat kebaikan ialah orang-orang yang kebaikannya Amat banyak dan Amat jarang
berbuat kesalahan.
4
QS. Fathir:32
5
QS. Ali-Imran:19
6
Imam Ibnu Daqiqil’led, Syarah Empat Puluh Hadits,(( :محيي الدين النوور – الرياض
ه1429), hlm. 21
7
1) Mengucapkan dua kalimat syahadat.
2) Mendirikan shalat.
4) Membayar zakat.
Sanggahan ini di jawab dengan pendapat ke dua dan pendapat kedua inilah
yang rajih, bahwa mereka bukan orang orang mukmin dengan iman yang
sempurna, tetapi mereka bukan pula orang orang munafik, makna ini di tunjukkan
oleh indikator ayat dan konteksnya. Surat ini, dari awal hingga ayat ini adalah
7
QS. Al-Hujurat:14
8
Imam Al-Mundziri, Mukhtashar Shahih Muslim(Jakarta:Ummul Qura, 2016), hlm. 224-225
8
tentang larangan terhadap kemasiatan kemaksiatan, hukum hukum sebagian
pelaku kemaksiatandn lainnya, tidak ada yang menyinggung orang orang
munafik. Kemudian allah berfirman sesudahnya;
....‘’Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi
sedikitpun pahala amalanmu.’’9.....
9
.... "Kami mengakui, bahwa Sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah".....11
Demikian juga siapa yang bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan allah,
dia tidak di anggap menegakkan kesaksian ini dengan sebenarnya kecuali bila dia
membenarkan rasulullah dalam segala apa yang beliau bawa. Maka terbentuklah
syahadat tauhid. Bila syahadat La ilaha illallah di satukan dengan syahadat
Muhammad Rasulullah, maka yang di maksud dengan yang pertama adalah
menetapkan tauhid dan yang di maksud dengan yang keduanya adalah yang
menetapkan risalah.
2. Pengertian Iman
Iman adalah kepercayaan atau keyakinan. Kata iman berasal dari bahasa
Arab, yaitu amana-yu'minu yang artinya percaya atau menerima. Menurut
istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan
memperbuat dengan anggota badan (beramal). Tashdiqun bil qolbi ikrarun bil
12
lisan wa 'amalun bil arkan. Orang beriman disebut mukmin.
Allah swt. berfirman:
11
QS. Munafiqun ; 1
12
Risalahislam.com/2018/01/pengertian-iman-islam-dan-ihsan-trilogi.html, 14:45, 16 Maret 2020
10
....
.....
‘’ Akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi.’’....13
Contoh iman dalam bentuk ucapan lisan adalah: zikr, do’a, amar ma’ruf
nahi munkar, membaca Al-qur’an dan lain-lain. Dan dalam bentuk keyakinan hati,
seperti meyakini ke-esaan allah dalam rububiyah, uluhiyah dan asma’ wa sifat,
keyakinan tentang wajibnya beribadah hanya untuk Allah semata tanpa
menyekutukan nya dengan suatu apapun dan hal-hal lain berhubungan dengan
niat.14
Dan termasuk dalam kategori iman, perbuatan hati, seperti rasa cinta,
takut, pasrah, tawakkal kepada Allah dan sebagainya.begitu pula amalan-amlan
anggota badan termasuk dalam kategori iman, sperti: shalat, puasa, dan rukun
islam lainnya, Allah swt berfirman:
Dan iman seorang hamba akan bertambah dan meningkat bila mana
ketaatan dan ibadah nya bertambah dan meningkat, sebaiknya keimanannya akan
13
QS. Al-Baqarah:177
14
Erwandi Tarmizi, Rukun Iman, Universitas Islam Madinah Bidang Riset & kajian Ilmiah, hlm.
8-9
15
QS. Al-Anfal:2
11
menurun bila mana kadar ketaatan dan ibadahnya menurun. Sebagaimana
perbuatan maksiat sangat berpengaruh kepada iman seseorang , apabila
kemaksiatan tersebut dalam bentuk syirik besar atau kekufuran, maka bisa
mengikis keimanan sampai ke akar-akarnya. Apabila kemaksiatan tersebut tidak
sampai ketingkatan syirik atau kufur, maka akan menghambat kesempurnaan
iman yang wajib di miliki setiap orang, atau bisa megeruhkan kejernihannya, atau
melemahkannya.
3. Pengertian Ihsan
Selain dalam hal ibadah kepada Allah SWT, ihsan juga bermakna akhlak
atau perilaku baik kepada sesama sebagai pengamalan iman dan Islam. Rasulullah
Saw bersabda:
فَ ْليُ ْك ِر ْ¡م، وم اآل ِخ ِر ¡ِ َ َو َم ْن َكانَ ي ُْؤ ِمنُ باهللِ َوالي، ُاره َ فَالَ ي ُْؤ ِذ َج، اآلخر
ِ ِ ََم ْن َكانَ ي ُْؤ ِمنُ باهلل َوالي
وم
ق َعلَي ِه ٌ َت )) ُمتَّفْ فَ ْليَقُلْ خَ يْراً أَوْ لِيَ ْس ُك، اآلخ ِر
ِ وم ¡ِ َ َو َم ْن َكانَ ي ُْؤ ِمنُ باهللِ َوالي، ُض ْيفَه
َ
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan kepada hari akhir, hendaknya ia
tidak menyakiti tetangganya, barangisiapa yang beriman kepada Allah dan
kepada hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan kepada hari akhir, hendaknya ia berkata baik atau
diam.” 18
16
Risalahislam.com/2018/01/pengertian-iman-islam-dan-ihsan-trilogi.html, 14:45, 16 Maret 2020
17
HR. Bukhari
18
Sunarto, Achmad. Mutiara Hadits Shahih Muslim,(Surabaya:Karya Agung Surabaya,2007),hlm.
201
12
a. Kedudukan Ihsan di dalam Islam
Ihsan menduduki posisi tertinggi didalam Islam diatas derajat iman dan
Islam, dapat dikatakan bahwa seorang muhsin ia sudah pasti muslim dan mu’min,
seorang mu’min sudah pasti muslim tapi belum tentu muhsin, sedangkan seorang
muslim belum tentu mu’min apalagi muhsin.
Kedudukan Ihsan diatas iman dan Islam ini berdasarkan dalil dari sebuah
hadits yang sangat populer yang dikenal dengan hadits Jibril riwayat Muslim
Hadits Arba’in No. 2. Hadis ini diriwayatlan juga oleh Bukhari, Abu Dawud, at-
Turmudzi, Ibnu Majah, Ahmad bin Hambal.
Sangat banyak dalil baik dari Al-quran maupun As-sunnah (hadits) yang
memuji perilaku ihsan dan mendorong untuk menjadi muhsin, diantaranya
adalah hadits Jibril. Diantara dalil dari Al-quran firman Allah Ta’ala:
13
ِ إِ َّن هَّللا َ يَأْ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل ِ حْ َس
ان َوإِيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َويَ ْنهَ ٰ¡ى َع ِن ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُمن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِ¡ي ۚ يَ ِعظُ ُك ْم
َلَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُون
َو َم ْن أَحْ َسنُ ِدينًا ِّم َّم ْن أَ ْسلَ َم َوجْ هَهُ هَّلِل ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن َواتَّبَ َع ِملَّةَ إِب َْرا ِهي َم َحنِيفًا ۗ َواتَّخَ َذ هَّللا ُ إِب َْرا ِهي َم
َخلِياًل
‘’Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan Ihsan
(kebaikan), dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil
Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.’’ 20
َ ْۖ قُلْ تَ َعالَوْ ا أَ ْت ُل َما َح َّر َم َربُّ ُك ْم َعلَ ْي ُك ْم ۖ أَاَّل تُ ْش ِر ُكوا بِ ِه َش ْيئًا ۖ َوبِ ْال َوالِ َدي ِْن إِح
…سانًا
19
QS. An-Nahl: 90
20
QS. An-Nisa: 125
21
QS. Al-An’am: 151
22
QS. Ali- Imran: 134
14
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam dalam sebuah konteks hadits tentang ihsan
dalam menyembelih hewan untuk dimakan bersabda,
َّ وإذا ذبحتم فأحسنوا، فإذا قتلتم¡ فأحسنوا القِ ْتلَة،إن هللا كتب اإلحْ َسان على كلِّ شيء
((،الذبح َّ
فليُرح ذبيحته،))وليُ ِح َّد أحدكم َش ْف َرتَه
Pada dasarnya ihsan adalah kesadaran diri atas tugas dan tanggung jawab
seorang hamba kepada Allah Ta’ala yang telah mempercayakan hidup kepadanya
23
HR. Muslim no. 1955
24
https://islamdalil.com/arti-ihsan-menurut-bahasa-dan-istilah-tingkatan-dan-contohnya/, 15:23,
16 Maret 2020
15
untuk menanggung amanah sebagai khalifah di muka bumi untuk menjadi hamba
Allah yang terbaik dalam segala aspek kehidupan. Dengan kesadaran dan rasa
tanggung jawab ini maka muncullah sifat ihsan yang tercermin dalam ucapan,
perilaku dan perbuatannya.
Ihsan adalah suatu akhlak yang sangat mahal dan berharga. Menjadi
muhsin dan memiliki perilaku ihsan terus menerus adalah anugrah Allah yang
sangat besar kepada hamba Nya yang tidak semua orang bisa meraihnya.
25
Ibid.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Erwandi Tarmizi. Rukun Iman. Universitas Islam Madinah Bidang Riset &
kajian Ilmiah.
Hamid, Mulkan dan Labib. Koleksi Hadits Nabi yang Disepakati Bukhari
dan Muslim Dilengkapi dengan Penjelasan. Jawa: Yayasan “Amanah” Tuban.
1997.
https://islamdalil.com/arti-ihsan-menurut-bahasa-dan-istilah-tingkatan-dan-
contohnya/, 15:23, 16 Maret 2020
Risalahislam.com/2018/01/pengertian-iman-islam-dan-ihsan-trilogi.html,
14:45. 16 Maret 2020
18