Anda di halaman 1dari 15

‫‪1.

JUDUL‬‬
‫‪Metode Pembelajaran‬‬
‫‪ Metode Tanya Jawab‬‬
‫‪ Metode Drama‬‬

‫‪2. PENDAHULUAN‬‬

‫‪3. ISI‬‬
‫‪ Metode Tanya Jawab‬‬
‫‪a. Teks Hadits‬‬

‫اض الثِّيَ ا ِ‬
‫ب‬ ‫ِ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّم َذاتَ يَوْ ٍم إِ ْذ َ‬
‫طلَ َع َعلَ ْينَ ا َر ُج ٌل َش ِد ْي ُد بَيَ‬ ‫بَ ْينَ َما نَحْ نُ ُجلُوْ سٌ ِع ْن َد َرسُوْ ِل هللاِ َ‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّم‪,‬‬ ‫س إِلَى النَّبِ ِّي َ‬‫ْرفُهُ ِمنَّا أَ َح ٌد‪َ ,‬حتَّى َجلَ َ‬
‫ْر‪ ,‬الَ يُ َرى َعلَ ْي ِه أَثَ ُر ال َّسفَ ِر َوالَ يَع ِ‬
‫َش ِد ْي ُد َس َوا ِد ال َّشع ِ‬
‫ض َع َكفَّ ْي ِه َعلَى فَ ِخ َذ ْي ِه‪َ ,‬و قَا َل ‪ :‬يَا ُم َح َّم ُد أَ ْخبِ رْ نِ ْي َع ِن ا ِإل ْس الَ ِم‪ ,‬فَقَ ا َل َر ُس وْ ُل‬
‫فأ َ ْسنَ َد ُر ْكبَتَ ْي ِه إِلَى ُر ْكبَتَ ْي ِه‪َ ,‬و َو َ‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّم ‪ :‬اَ ِإل ْسالَ ُم أَ ْن تَ ْشهَ َد أَ ْن الَإِ لَهَ إِالَّ هللاُ َو أَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُوْ ُل هللاِ‪َ ,‬وتُقِ ْي ُم ال َّ‬
‫صالَةَ‪َ ,‬وتُ ْؤتِ َي‬ ‫هللاِ َ‬
‫ُص ِّدقُهُ‪.‬‬‫ت‪ .‬فَ َع ِج ْبنَا لَهُ يَ ْس ئَلُهُ َوي َ‬ ‫ضانَ ‪َ ,‬وتَ ُح َّج ْالبَيْتَ إِ ِن ا ْستَطَعْتَ إِلَ ْي ِه َسبِ ْيالً‪ .‬قَا َل ‪َ :‬‬
‫ص َد ْق ُ‬ ‫ال َّز َكاةَ‪َ ,‬وتَصُوْ َم َر َم َ‬
‫قَا َل ‪ :‬فَأ َ ْخبِرْ نِ ْي َع ِن ا ِإل ْي َما ِن‪ ,‬قَا َل ‪ :‬أَ ْن بِاهللِ‪َ ,‬و َمالَئِ َكتِ ِه‪َ ,‬و ُكتُبِ ِه‪َ ,‬و ُر ُسلِ ِه‪َ ,‬و ْاليَوْ ِم اآل ِخ ِر‪َ ,‬و تُ ْؤ ِمنَ بِ ْالقَ ْد ِر خَ ْي ِر ِه‬
‫ال ‪ :‬أَ ْن تَ ْعبُ َد هللاَ َكأَنَّ َ‬
‫ك تَ َراهُ فَ إ ِ ْن لَ ْم تَ ُك ْن تَ َراهُ فَإِنَّهُ‬ ‫اإلحْ َسا ِن‪ ,‬قَ َ‬ ‫ال ‪ :‬فَأ َ ْخبِرْ نِ ْي ع َِن ِ‬
‫ص َد ْقتَ ‪ .‬قَ َ‬ ‫َو َش ِّر ِه‪ .‬قَا َل ‪َ :‬‬
‫ال ‪ :‬فَأ َ ْخبِرْ نِ ْي ع َْن أَ َم َ‬
‫اراتِهَا‪,‬‬ ‫يَ َراكَ‪ .‬قَا َل ‪ :‬فَأ َ ْخبِرْ نِ ْي َع ِن السَّا َع ِة قَا َل ‪َ :‬ما ْال َم ْس ُؤوْ ُل َع ْنهَا بِأ َ ْعلَ َم ِمنَ السَّائِ ِل‪ .‬قَ َ‬
‫الش ا ِء يَتَطَ ا َولُوْ نَ فِ ْي ْالبُ ْنيَ ا ِن‪ ,‬ثم اَ ْنطَلَ قَ‪,‬‬
‫قَا َل ‪ :‬أَ ْن تَلِ َد األَ َمةُ َربَّتَهَا‪َ ,‬وأَ ْن تَ َرى ْال ُحفَ اةَ ْال ُع َراةَ ْال َعالَ ةَ ِر َع ا َء َّ‬
‫ال ‪ :‬فَإِنَّهُ ِجب ِْر ْي ُل أَتَ ا ُك ْم يُ َعلِّ ُم ُك ْم‬
‫ت ‪ :‬هللاُ َو َرسُوْ لُهُ أَ ْعلَ ُم‪ .‬قَ َ‬
‫ت َملًِي|ًّا‪ ,‬ثُ َّم قَا َل ‪ :‬يَا ُع َمرُ‪ ,‬أَتَ ْد ِريْ َم ِن السَّائِل؟ قُ ْل ُ‬
‫فَلَبِ ْث ُ‬
‫ِد ْينَ ُك ْم‪َ .‬ر َواهُ ُم ْسلِمٌ‬

‫)‪b. Kosakata (Mufradat‬‬

‫أَ ْن تَ ْشهَ َد‬ ‫‪= Engkau bersaksi artinya mengakui dan menjelaskan‬‬
‫‪kepada‬‬ ‫‪oranglain.‬‬
‫‪َ =Mendirikan shalat dengan syarat dan rukunnya.‬وتُقِ ْي ُم َّ‬
‫الص الَةَ‬
‫بِ ْالقَ ْد ِر‬ ‫‪=Dengan qadar,ketentuan,ukuran,ataukepastian.‬‬
‫السَّا َع ِة‬ ‫‪= Saat, waktu disini dimaksudkan waktu kiamat.‬‬
‫أَ َما َراتِهَا‬ ‫‪= Tanda tandanya‬‬
‫َربَّتَهَا‬ ‫‪=Tuannya atau majikan‬‬
‫ْال ُحفَاةَ‬ ‫‪= Berjalan nyeker, tak punya alas kaki‬‬
‫ْال ُع َراةَ‬ ‫‪= Telanjang tak berpakaian‬‬
َ‫ْال َعالَة‬ = Keluarga miskin
‫ِرعَا َء ال َّشا ِء‬ = Pengembala Kambing
َ‫اولُوْ ن‬
َ َ‫يَتَط‬ = Saling tinggi tinggian, berlomba
‫َملًِي|ًّا‬ = Waktu yang lama

c. Terjemahan

Dari umar bin Khattab r.a berkata : Pada suatu hari ketika kami ada
disamping Rasul datanglah seorang laki laki yang berpakaian sangat
putih,berambut sangat hitam, tidak diketahui dari arah mana dia datang dan
tidak ada yang mengenalinya di antara kami seorang pun, sehingga dia duduk
mendekati Nabi dan menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut nabi dan
meletakkan kedua telapak tangannya ke atas kedua pahanya. Lalu berkata : ‘’
Hai Muhammad beritahu padaku tentang islam. Lalu rasul bersabda: ‘’ islam
itu, kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwasanya
Muhammad itu utusan Allah,dan kamu menegakkan shalat,menunaikan
zakat,berpuasa Ramadhan dan pergi haji ke Baitullah jika kamu mampu.’’
Lalu orang itu berkata ‘’ Kamu benar’. Umar berkata: ‘’Kami heran, dia
bertanya dan dia bertanya dan dia membenarkannya’’. Lalu dia berkata lagi ‘’
Beritakan padaku tentang Iman’’. Lalu nabi Bersabda: ‘’Kamu percaya pada
Allah, para Malaikat-Nya, kitab kitab-nya,Rasul rasul-Nya,hari akhir dan
kamu percaya pada takdir baik dan buruk-Nya.’’ Lalu orang itu berkata: ‘’
Kamu benar’’: kemudian dia berkata lagi, ‘’Beritakan padaku tentang Ihsan’’.
Lalu Rasul bersabda: ‘’ Kamu menyembah Allah seakan akan kamu melihat-
Nya, dan jika kamu tidak dapat melihat-Nya maka sesungguhnya Allah
melihat kamu.’’ Orang itu berkata lagi: ‘’Beritakan padaku tentang tanda
tanda hari kiamat itu’’. Lalu nabi bersabda: ‘’Diantara tanda tandanya jika
telah muncul budak melahirkan majikannya,dan kamu melihat orang yang
berjalan nyeker ( tidak beralas kaki), telanjang dan miskin berlomba
membangun berbagai bangunan’’. Kemudian pergilah orang tersebut,maka
diamlah aku beberapa waktu. Kemudian Nabi bersabda kepadaku: ‘’hai umar
apakah kamu tahu siapa yang bertanya itu? Saya menjawab ‘’ Hanya Allah
dan Rasul-Nya yang mengetahui’’. Nabi bersabda: ‘’ Sesungguhnya dia adalah
Malaikat Jibril datang Kepadamu untuk mengajarkan kamu tentang agama
kamu.’’ ( HR. Muslim )

d. Penjelasan (Syarah Hadits)

Hadist di atas mengajarkan kepada para sahabat dan kita semua tentang
rukun agama,yaitu ada tiga perkara: Iman,Islam,Ihsan serta tanda tanda hari
kiamat. Ketika Malaikat Jibril menjelma seperti seorang laki laki yang
berpakaian putih dan berambut hitam muncul di hadapan Nabi. Namun para
sahabat yang duduk bersama Rasulullah tidak ada yang tahu dari mana
munculnya seorang putih tersebut, tahu tahu di hadapan Beliau. Kondisi ini
mendidik etika atau adab para pelajar,murid dan santri di hadapan seorang
alim atau gurunya. Duduk yang paling sopan di hadapan Rasulullah seperti
kondisi duduk tahhiyat awal (iftirasy)atau tahiyyat akhir (tawarruk ) dalam
shalat atau minimal bersila. Dunia pendidikan modern sekarang menggunakan
kursi,bangku dan lain lain. Tentunya sekalipun duduk etika seperti di atas sulit
dilaksanakan pada saat sekarang karena situasi dan kondisi. Namun pesan
moral penting disini adalah tetap menjaga sopan santun di hadapan guru sesuai
dengan tradisi dan budaya setempat,misalnya tidak etis duduk salah satu
kakinya di atas yang lain atau di atas kursi atau meja dan lain lain. Kemudian
laki laki itu memanggil nama Muhammad sebelum bertanya sesuatu : ‘’ Hai
Muhammad!’’ jibril memanggil nama Muhammad belaka tanpa memanggil
jabatan beliau seperti Allah ketika memanggilnya dalam berbagai tempat
dalam Al qur an:
‘’ Wahai Nabi! wahai Rasul…!’’
Panggilan Jibril di atas agar lebih bersembunyi tidak ada yang tahu
semula kalau penanya itu Jibril atau dalam pendidikan panggilan kesayangan
atas nama guru terhadap murid. Hal ini tidak bertentangan dengan larangan
Allah pada QS. An nuur (24):63
ً ‫ض ُك ْم بَ ْع‬
‫ضا‬ ِ ‫ول بَ ْي نَ ُك ْم َك ُد َع‬
ِ ‫اء بَ ْع‬ َ ‫اَل تَ جْ َع لُ وا ُد َع‬
ِ ‫اء الرَّ ُس‬
‘’ Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan
sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain)’’. 
Panggilan Jibril tidak bertentangan dengan ayat di atas karena Jibril di
luar kitab Al qurán. Ada empat hal yang ditanyakan Jibril pada Hadits di atas
yaitu tentang apa itu Islam, Apa itu Iman,Apa itu Ihsan dan kapan datangnya
hari kiamat. Metode penyampaian pelajaran melalui Tanya jawab atau dialog
antara Jibril dengan Nabi dan antara Nabi dengan sesame Sahabat atau antara
guru dengan murid dan antara murid dengan sesame murid,jadi terjadi
interaktif antar beberapa arah. Untuk lebih jelasnya berikut ini diuraikan
materi pembelajarannya sebagai berikut.

a.Islam
Pertanyaan Jibril kepada Nabi yang pertama adalah apa itu islam ?
beliau menjawab ‘’ islam adalah bersyahadat …. ( shalat,zakat,puasa dan
haji ).’’ Islam disini sebenernya sudah dimulai pengakuan keimanan yakni
membaca dua kalimat syahadat. Setelah seorang itu beriman baru mau
melaksanakan perintah perintah agama seperti shalat,zakat,puasa,dan haji.
Islam seseorang belum dikatakan beragama islam dengan sempurna jika
belum melakukan lima perkara secara keseluruhan. Kecuali jika disyaratkan
adanya kemampuan seperti zakat dan haji. Rukun islam ini sebagaimana pula
disebutkan pula dalam hadits lain yang meriwayatkan oleh ibnu umar r.a
rasulullah Saw. Bersabda :

َّ ‫ َو إِقَ ِام ال‬، ِ ‫ َشهَا َد ِة أَ ْن اَل إِلهَ إِاَّل هللا ُ َو أَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُوْ ُل هللا‬: ‫س‬
:‫صاَل ِة‬ ٍ ‫ بُنِ َي اإْل ِ ْساَل ُم َعلَى َخ ْم‬،

‫رواه البخاري و مسلم‬. َ‫ضان‬


َ ‫صوْ ِم َر َم‬ ِ ‫ َو َح ِّج ْالبَ ْي‬، ‫ َو إِ ْيتَا ِء ال َّز َكا ِة‬.
َ ‫ َو‬، ‫ت‬

Islam dibangun di atas lima: persaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak
disembah dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, naik haji, dan puasa Ramadhan. ( HR.
al Bukhari )

Setelah pertnyaan rukun islam itu dijawab Nabi penanya itu membenarkan :
ُ ‫ص َد ْق‬
‫ت‬ َ ‘’benar engkau’’ . para sahabat heran orang bertanya kok membenarkan,
karena pada umumnya penanya itu tidak tahu masalah yang ditanyakan.

b. Iman
factor kedua tentang keimanan diawali dengan pertanyaan: ‘’apa itu
iman ? Nabi Menjawab: ‘’ kamu percaya pada Allah, para malaikat-Nya
,kitab kitab-Nya, Rasul rasul-Nya, Hari akhir dan kamu percaya pada takdir
baik dan buruknya ‘’.

Percaya itu pekerjaan hati, oleh karena itu beriman itu tempatnya
dalam hati yang mengetahui secara yakni diikrarkan kepada orang lain
sebagaimana dalam syahadat ( persaksian ). Factor factor yang diimani ada
enam perkara sebagaiman di atas yang kemudian disebut rukun iman. Iman
adalah membenarkan dasar dasar islam sebagaimanadi atas sedangkan islam
adalah kepatuhan perbuatan lahir secara syara’. Keduanya berbeda, tetapi
selalu bersama dan saling melazimi. Jika disebut salah satunya yang lain
sudah include di dalamnya. Kata islam sebenarnya sudah memasukkan
iman,karena substansi rukun islam pertama yakni syahadatain adalah bagian
pokok dari iman. Demikian juga, makna kata iman yang sebenarnya adalah
sudah memasukkan perbuatan lahir, sebagaiman sabda Rasulullah Saw:
‘’Tidaklah iman itu hanya angan angan dan hiasan saja tetapi ia adalah
sesuatu yang bersemayam dalam hati dan dibenarkan oleh amal
perbuatan.’’ ( HR. al Daylami).

Hadist di atas sekalipun dha’if menurut al suyuthi dalam al jami’a


shaghir, namun maknanya benar harus ada keterikatan antara keyakinan dan
amal perbuatan. Lebih tegas lagi di tegakkan oleh sebagian ulama bahwa
iman adalah :

‘’Pembenaran dalam hati, pengakuan dilisan dan perbuatan pada


seluruh anggota badan ‘’. Tetapi iman dan islam juga berbeda ketika
terpisah, karena iman perbuatan batin tidak bisa dibohongi. Sedangkan islam
perbuatan lahir bisa dibohongi misalnya berpura pura shalat dan lain lain.
Pada ayat di atas dibedakan antara iman dan islam ketika orang arab Badui
( arab pegunungan berpura pura beriman di hadapan Nabi saw. Turunlah ayat
tersebut yang menolak pengakuan iman mereka. ‘’ kami beriman’’, tetapi
katakanlah ‘’ kami islam’’.

c. Ihsan
Berikutnya Jibril bertanya Apa itu Ihsan ? Nabi menjawab :

….:‫أَ ْن تَ ْعبُ َد هللاَ َكأَنَّك‬

‘’ Kamu menyembah Allah sekan akan kamu melihat –Nya dan jika kamu
tidak dapat melihat –Nya maka sesungguhnya Allah melihat kamu “.

Pengertian ihsan adalah menyembah Allah seakan akan melihat Nya


dihadapan kita. Tentunya melihat-nya dengan hati karena keimanan itu
tempatnya dalam hati. Kalau tidak mampu demikian, kita selalu ingat bahwa
allah melihat kita . bagaimana ibadahnya seorang yang Allah dan dilihat Nya
. Maksutnya kita sempurnakan ibadah kita dengan sebaik mungkin, baik
bacaan, gerakan badan,gerakan batin, yakni ikhlas,khusyuk,dan khuduk serta
cara berpakaian karena kita sedang berhadapan atau bermuawajah dengan
Allah yang maha segala galanya. Jangan samapai kita tidak sopan dan tidak
mempunyai etika berhadapan dengan Nya. Sementara ketika kita berhadapan
dengan sesame manusia yang agung saja kita sangat memerhatikan etika
dalam pertemuan. Ihsan yang disebutkan dalam hadits adalah dalam ibadah .
adapun ihsan di luar ibadah maknanya kita bawa makanan ihsan tersebut
dalam segala kehidupan kita,dimana saja,dan kapan saja kita selalu ingat
diawasi oleh Allah.

d.HariKiamat

‘’Sesungguhnya hanya allah yang mengetahui datangnya hari kiamat “.


Lantas jibril mengejar bertanya tentang tanda tanda kiamat. Kemudian dijawab
Nabi saw. Yaitu :’‘’ Di anatara tanda tandanya jika telah muncul budak
melahirkan majikannya dan kamu melihat orang yang berjalan nyeker ( tidak
beralas kaki ), telanjang dan miskin berlomba membangun berbagai
bangunan ‘’.

Dalam Hadits ini ada dua hal yang di sebutkan Nabi sebagai tanda tanda
kiamat tiba yaitu :
a. Jika telah muncul budak melahirkan majikannya . Maksutnya adakalanya
diartukan memang banyak budak yang punyak anak. Anak budak ini terhadap
tuan ibunya menempati kedudukan tuannya,karena harta warisan akan
mengalir kepada anak ini. Atau di artikan banyak anak yang durhaka terhadap
orang tua. Karena jika budak melahirkan tuannya logikanya tuan yang
semestinya dihormati telah menjadi anak yang boleh
disuruh,diperintah,diajar,dipukul,dan lain lain.

b. kamu melihat orang yang berjalan ceker ( tidak beralas ) telanjang dan
miskin berlomba membangun berbagai bangunan. Maknanya telah banyak
orang miskin kampungan atau yang hidup di daerah pegunungan, tidak
berpengalaman, tidak mengerti perkembangan dan kemajuan berlomba
membangun bangunan yang indah indah . adakalanya diartikan orang yang
semula hidup di pedalaman dan miskin menjadi kaya raya banyak harta dan
berlombakebanggan bangunan. Atau diartikan secara metafora yakni jika
suatu perkara diserahkan kepada yang bukan bidangnya. Tidak sesuai dengan
yang seharusnya sebagaimana dalam pepatah the rich ma in the rich place.

Setelah mengajukan beberapa pertanyaan tersebut, laki laki itu pergi:


‘’ kemudian pergilah orang tersebut maka diamlah aku beberapa waktu’’
Dalam riwayat al turmudzi diamnya umar bin khattab dan para sahabat
lain sampai ada tiga hari. Setelah itu barulah nabi bertanya : hai umar tahukah
engkau penanya itu ? Umar menjawab Allah dan Rasulnya maha lebih
Mengetahui . Begitu jawaban seorang sahabat yang tawaddu’dan begitu pula
jawaban pada umumnya para sahabat sekalipun mereka mengetahui ketika
ditanya nabi jawabnnya selalu Wallah wa rasuluhu a’lam . sungguh ini sifat
manusia yang baik berbudi pekerti tidak sok tahu. Selain itu baru rasul
menjelaskan bahwa laki laki itu adalah jibril datang untuk mengajarkan
agama.

e. Pelajaran Yang Dipetik dari Hadits


1. Malaikat dapat berubah ubah bentuk atau menjelma bentuk apa saja yang
dikehendaki
2. Adab seorang murid terhadap seorang alim yang tawadhu’baik dalam
sikap maupun ucapan
3. Islam dan iman jika berkumpul, iman diartikan perbuatan batin atau hati
seperti yang disebutkan dalam rukun rukunnya. Sedang islam diartikan
perbuatan lahir,seperti shalat, zakat,puasa dan haji.
4. Iman, islam dan ihsan dinamanakan agama atau rukun agama
5. Penyampaian agama yang dilakukan Malaikat Jibril kepada nabi SAW.
Menggunakan metode dialog dan Tanya jawab .
6. Allah tidak memberitahu pada siapa pun tentang kapan terjadi hari akhir ,
tetapi hanya diketahui tanda tandanya
7. Bagi manusia harus mendekatkan diri pada Allah dan bahwasanya Allah
SWT selalu mengawasinya.

f. Biografi Singkat Perawi Hadits

Umar bin Khattab bin Nufayl bin Abd al U’zza bin Rabbah bin
Abdillah biun Qurdz bin Zah bin Kaáb bin Ghalib al Qurasy al Adawiy, Nama
panggilannya Abu Hafs Amir Al mukminin. Beliau pernah menjadi delegasi
Quraisy ke berbagai kabilah pada zaman jahiliyyah. Pada awal islam beliau
terkenal seorang yang kejam penindas terhadap kaum muslimin. Tetapi setelah
masuk islam beliau menjadi kebanggan dan kemudahan bagi mereka. Beliau
masuk islam pada tahun ke 6 dari kenabian dan ikut berhijrah ke madinah
secara terang terangan di mata kaum quraisy. Beliau banyak menghadiri di
berbagai peperangan bersama Rasulullah dan dibaiat menjadi khalifah pada
tahun 13 H setelah khalifah abu bakar . pada masa kekhalifahannya dapat
memperluas ekspansi wilayah islam. Beliau akhirnya wafat pada tahun 23 H
setelah ditusuk pedang oleh Abu lukluah seorang Majusi ketika beliau
melaksanakan shalat shubuh.

 Metode Drama
a. Teks Hadits

‫ان َفَٔا َت انِي‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬


َ ‫ض‬ َ ‫صلَّي ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِب َح ْفظِ َز َك ا ِة َر َم‬ َ ِ ‫َعنْ َٔا ِبي ه َُري َْر َة َرضِ َي ُ َع ْن ُه َقا َل َو َّكلَنِي َرس ُْو ُل‬
‫ص لَّي هّٰللا ُ َعلَ ْي ِه َو َس لَّ َم َق ا َل ِا ِّني‬ ‫هّٰللا‬
َ ِ ‫ك ِٕالَي َر ُس ْو ِل‬ َ ‫ت َو ِ َٔاَل َر َف َع َّن‬
‫الطعام َفَٔا َخ ْذ ُت ُه وقُ ْل ُ هّٰللا‬
َ ِ َ
َّ ْ‫ت َف َج َع َل َيحْ ُث ْو مِن‬ ٍ ‫ٓا‬
‫هّٰللا‬
‫ص لَّي ُ َعلَ ْي ِه َو َس لَّ َم َيأَا َب ا‬ ُ ْ‫ْت َع ْن ُه َفَٔاصْ َبح‬ ُ ‫اج ٌة َش ِد ْي َدةٌ َقا َل َف َخلَّي‬
َ ُّ‫ت َف َق ا َل ال َّن ِبي‬ َ ‫مُحْ َتا ٌج َو َعلَيَّ عِ َيا ٌل َولِي َح‬
‫هّٰللا‬
‫ْت َس ِب ْيلَ ُه َق ا َل‬ ُ ‫اج ًة َش ِد ْي َد ًة َوعِ َيااًل َف َر ِح ْم ُت ُه َف َخلَّي‬ َ ‫ارس ُْو َل ِ َش َكا َح‬ َ ‫ت َي‬ُ ‫ار َح َة َقا َل قُ ْل‬ ِ ‫ك ْال َب‬ َ ‫ه َُري َْر َة َما َف َع َل َٔاسِ ْي ُر‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫ص ْد ُت ُه‬ َ ‫ص لَّي ُ َعلَ ْي ِه َو َس لَّ َم ِٕا َّن ُه َس َيع ُْو ُد َف َر‬ َ ِ ‫ت َٔا َّن ُه َس َيعُو ُد لِ َق ْو ِل َرس ُْو ِل‬ ُ ‫ك َو َس َيع ُْو ُد َف َع َر ْف‬ َ ‫َٔا َما ِا َّن ُه َق ْد َك َذ َب‬
‫صلَّي هّٰللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل دَعْ نِي َفِٕا ِّني مُحْ َت ا ٌج‬ ‫هّٰللا‬
‫ك ِٕالَي َرس ُْو ِل ِ َ‬ ‫ت َٔاَل َر َف َع َّن َ‬ ‫الط َع ِام َفَٔا َخ ْذ ُت ُه َفقُ ْل ُ‬
‫َف َجَٔا َبحْ ُث ْو مِنْ َّ‬
‫ص لَّي هّٰللا ُ َعلَ ْي ِه َو َس لَّ َم َيأَا َب ا‬ ‫هّٰللا‬
‫ت َف َق ا َل لِي َر ُس ْو ُل ِ َ‬ ‫ص َبحْ ُ‬ ‫ْت َس ِب ْيلَ ُه َفَٔا ْ‬ ‫َو َعلَيَّ عِ َيا ٌل اَل اَ ُع ْو ُد َف َر ِح ْم ُت ُه َف َخلَّي ُ‬
‫ْت َس ِب ْيلَ ُه َق ا َل َٔا َم ا ِٕا َّن ُه َق ْد‬ ‫هّٰللا‬
‫اج ًة َش ِد ْي َد ًة َوعِ َيااًل َف َر ِح ْم ُت ُه َف َخلَّي ُ‬ ‫ارس ُْو َل ُ َش َكا َح َ‬ ‫ت َي َ‬‫ك قُ ْل ُ‬ ‫ه َُري َْر َة َما َف َع َل َٔاسِ ْي ُر َ‬
‫ك ِٕالَي َر ُس ْو ِل هّٰللا ِ َو َه َذا ٓا ِخ ُر‬ ‫ت َٔاَلرْ َف َع َّن َ‬‫الط َع ِام َفَٔا َخ ْذ ُت ُه َفقُ ْل ُ‬ ‫الثالِ َث َة َف َجَٔا َيحْ ُث ْو مِنْ َّ‬ ‫ص ْد ُت ُه َّ‬ ‫ك َو َس َيع ُْو ُد َف َر َ‬ ‫َك َذ َب َ‬
‫ْت‬ ‫ت َم ا ُه َو َق ا َل ِٕا َذا َٔا َوي َ‬ ‫ك هّٰللا ُ ِب َه ا قُ ْل ُ‬ ‫ت َي ْن َف ُع َ‬‫ك َعلِ َم ا ٍ‬ ‫ك َت ْز ُع ُم اَل َتع ُْو ُد ُث َّم َتع ُْو ُد دَعْ نِي ُٔا َعلِّ ْم َ‬ ‫ت َٔا َّن َ‬
‫ث مَرَّ ا ٍ‬ ‫َثاَل ِ‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫ك مِنْ ِ‬ ‫ك لَنْ َي َزا َل َعلَ ْي َ‬ ‫ك َفا ْق َرْٔا ٓا َي َة ْال ُكرْ سِ يِّ ُ اَل ِٕالَ َه ِٕااَّل ه َُو ْال َحيُّ ْال َقي ُّْو ُم َح َّتى َت ْخ ِت َم آاْل َي َة َفِٕا َّن َ‬ ‫ِٕالَي ف َِراشِ َ‬
‫صلَّي هّٰللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َم ا‬ ‫هّٰللا‬
‫ت َف َقا َل لِي َرسُو ُل ِ َ‬ ‫ْت َس ِب ْيلَ ُه َفَٔاصْ َبحْ ُ‬ ‫ك َش ْي َطانٌ َح َّتى ُتصْ ِب َح َف َخلَّي ُ‬ ‫َحاف ٌ‬
‫ِظ َواَل َي ْق َر َب َ‬
‫ِي‬ ‫ْت َس ِب ْيلَ ُه َق ا َل َم ا ه َ‬ ‫ت َي ْن َف ُعنِي هّٰللا ُ ِب َه ا َف َخلَّي ُ‬ ‫ارس ُْو َل هّٰللا ِ َز َع َم َٔا َّن ُه ُي َعلِّ ُمنِي َكلِ َما ٍ‬ ‫ت َي َ‬ ‫ار َح َة قُ ْل ُ‬ ‫ُك ْال َب ِ‬ ‫َف َع َل َٔاسِ ْير َ‬
‫ت َت ْخ ِت َم آاْل َي َة هّٰللا ُ اَل ِٕالَ َه ِٕااَّل ُه َو ْال َحيُّ‬ ‫ك َف ا ْق َرْٔا ٓا َي َة ْال ُكرْ ِس يِّ مِنْ اَوَّ لِ َه ا َح َّ‬ ‫ْت ِٕالَي ف َِراشِ َ‬ ‫ت َقا َل لِي ِٕا َذا َٔا َوي َ‬ ‫قُ ْل ُ‬
‫ْٔى َعلَي‬ ‫ك َش ْي َطانٌ َح َّتي ُتصْ ِب َح َو َكا ُنوا َٔاحْ َر َ‬ ‫ِظ َواَل َي ْق َر َب َ‬ ‫ك مِنْ هّٰللا ِ َحاف ٌ‬ ‫ْال َقي ُّْو ُم َو َقا َل لِي لَنْ َي َزا َل هد َعلَ ْي َ‬
‫ص َش ي ٍٔ ٍ‬
‫هّٰللا‬
‫ال‬‫ث لَ َي ٍ‬ ‫ك َو ُه َو َك ُذ ْوبٌ َتعْ لَ ُم َمنْ ُت َخ اطِ بُ ُم ْن ُذ َثاَل ِ‬ ‫ص َد َق َ‬ ‫صلَّي ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َٔا َما ِٕا َّن ُه َق ْد َ‬ ‫ْال َخي ِْر َف َقا َل ال َّن ِبيُّ َ‬
‫ْطانٌ (ٔاخرجه البخارى)‬ ‫ك َشي َ‬ ‫َيأَا َبا ه َُري َْر َة َقا َل اَل َقا َل َذا َ‬

‫)‪b. Kosakata (Mufradat‬‬


‫َو َّكلَنِي‬ ‫‪= Rasulul mewakilkan kepadaku‬‬
‫ان‬
‫ض َ‬‫َز َكا ِة َر َم َ‬ ‫‪= Zakat Fitrah‬‬
‫َيحْ ُث ْو‬ ‫‪= Mengambil segenggam‬‬
‫َفَٔا َخ ْذ ُت ُه‬ ‫‪= Maka aku tangkap dia‬‬
‫َف َخلَّي ُ‬
‫ْت َع ْن ُه‬ ‫‪= Maka aku lepaskan dia‬‬
‫َٔاَلرْ َف َع َّن َ‬
‫ك‬ ‫‪= Sungguh akan aku laporkan engkau‬‬
‫َفِٕا ِّني مُحْ َتا ٌج‬ ‫)‪= Sesungguhnya aku orang yang berhajat (miskin‬‬
‫َو َعلَيَّ عِ َيا ٌل‬ ‫‪= Aku harus memberi nafkah keluarga‬‬
‫ص ْد ُت ُه‬
‫َف َر َ‬ ‫‪= Maka aku mengawasinya‬‬
‫َٔاسِ ْي ُر َ‬
‫ك‬ ‫‪= Tawananmu‬‬
‫ِٕا َذا َٔا َوي َ‬
‫ْت‬ ‫‪= Ketika kamu akan berangkat‬‬
‫َو َكا ُنوا‬ ‫)‪= Mereka (sahabat‬‬

‫‪c. Terjemahan‬‬
‫‪Dari Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah SAW mewakilkan saya‬‬
‫‪untuk menjaga zakat pada bulan ramadhan, kemudian ada seseorang datang‬‬
‫‪dan mengambil segenggam makanan maka orang itu saya tangkap dan saya‬‬
‫‪berkata : “Sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah SAW”, Ia‬‬
‫‪berkata : “Sungguh saya adalah orang miskin dan saya mempunyai banyak‬‬
tanggungan keluarga serta saya sangat membutuhkan makanan”. Maka saya
lepaskan orang itu, pagi harinya Rasulullah SAW bersabda : “Wahai Abu
Hurairah apa yang dibuat tawananmu tadi malam?” Saya menjawab : “Wahai
Rasululah ia mengeluh sangat membutuhkan makanan sedangkan ia
mempunyai banyak tanggungan keluarga maka saya kasihan kepadanya lantas
saya lepaskan”. Beliau bersabda : “Sesungguhnya ia berdusta kepadamu dan ia
akan datang lagi”. Saya percaya ia akan datang lagi karena Rasulullah SAW
telah menyabdakan hal itu, maka saya awasi dia. Kemudian orang itu datang
lagi dan mengambil segenggam makanan, maka saya berkata : “Sungguh
kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah SAW”. Ia menjawab : “Maafkan
saya, karena sesungguhnya saya adalah orang miskin dan mempunyai banyak
keluarga, saya tidak akan mengulangi lagi”, saya pun merasa kasihan
kepadanya maka saya lepaskan. Pagi harinya Rasulullah SAW bertanya
kepada saya : “Wahai Abu Hurairah apa yang dibuat tawananmu tadi
malam?”. Saya menjawab : “Wahai Rasululah ia mengeluh sangat
membutuhkan makanan sedangkan ia mempunyai banyak keluarga maka saya
merasa kasihan kepadanya lantas saya lepaskan”, Beliau bersabda :
“Sesungguhnya ia berdusta kepadamu dan ia akan datang lagi”. Kemudian
saya jaga benar untuk ketiga kalinya. Tiba-tiba ia datang kembali dengan
mengambil segenggam makanan maka orang itu saya tangkap dan saya
berkata : “Sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah SAW ini
adalah perbuatan yang ketiga kalinya di mana kamu berjanji tidak akan
mengulangi tetapi ternyata kamu mengulangi lagi. Ia berkata : “Lepaskan
saya, pasti saya ajarakan beberapa kalimat yang mana Allah memberi manfaat
kepadamu dengannya”. Saya bertanya apakah kaliamat itu? Ia berkata :
“Apabila kamu hendak tidur maka bacalah ayat kursi yang berbunyi :
“Allahula la illaha illa huw al-hayyu al-qayyum... sampai akhir ayat. Maka
kamu senantiasa mendapat perlindungan dari Allah dan setan tidak akan
datang mendekat kepadamu sampai waktu pagi. Kemudian ia saya lepaskan.
Pagi harinya Rasulullah SAW bertanya kepada saya : “Apa yang diperbuat
tawananmu tadi malam?”. Saya menjawab : “Wahai Rasulullah, ia
memberitahu kepada saya beberpa kalimat yang mana Allah memberi manfaat
kepada saya dengannya, maka saya lepaskan. Beliau bertanya : “Kalimat-
kalimat apa itu?” Saya menjawab : “Ia berkata kepada saya, apabila kamu
hendak tidur maka bacalah ayat kursi dari awal sampai akahir, yaitu ayat :
Allahu la illaha illa huw al-hayyul qayyum. Dan ia berkata pula kepada saya :
niscaya Allah selalu memberi perlindungan kepadamu dan setan tidak akan
datang kepadamu sampai waktu pagi”. Kemudian beliau bersabda :
“Sesungguhnya ia berkata benar kepadamu walaupun ia adalah pembohong.
Tahukah kamu siapa yang datang kepadamu selama tiga malam itu wahai Abu
Hurairah?” Saya menjawab : “Tidak tahu”. Beliau bersabda :” Itu adalah
setan”. (HR. Al-Bukhari)

d. Penjelasan (Syarah Hadits)


Hadis diatas menjelaskan bahwa Abu Hurairah dipercayakan atau
dijadikan wakil rasul untuk menjaga zakat fitrah. Wakil tentunya akan
melaksanakan segala pekerjaan yang diwakilkan. Atau akan mengatur segala
kebijakan dengan izin orang yang mewakilkan. Zakat fitrah disebut zakat
Ramadhan, karena hanya dikeluarkan pada bulan Ramadhan sekalipun waktu
kewajibannya pada malam takbiran. Harta zakat fitrah (kurma) itu dihimpun
oleh para sahabat untuk dibagikan kepada yang berhak pada malam takbiran
atau malam lebaran Idul Fitri.

Harta zakat ini dicuri oleh sesorang yang berpenampilan seorang


miskin sebanyak segenggam tangannya. Lalu ia ditangkap ole Abu Hurairah
dan akan dilaporkan kepada Rasulullah SAW. Tetapi pencuri tersebut
beralasan : saya ini orang miskin, saya punya keluarga yang sangat
membutuhkan. Maka pencuri itu dilepaskan. Pagi harinya Abu Hurairah
ditanya Rasul : Apa yang engkau lakukan terhadap tawananmu tadi malam?”
Abu Hurairah menceritakan kejadian semalam dan karena kasihan pencuri itu
dilepas. Rasul bersabda :

َ ‫َٔا َما ِا َّن ُه َق ْد َك َذ َب‬


‫ك َو َس َيع ُْو ُد‬

“Sesungguhnya ia berdusta kepadamu dan ia akan kembali lagi”.

Rasulullah memberi isyarat bahwa alasan pencuri itu bohong atau


sekedar membohongi Abu Hurairah dan Beliau mengetahui bahwa pencuri itu
akan kembali. Ini di antara mukjizat Beliau yang mengetahui apa yang tidak
diketahui oleh umumnya manusia termasuk Abu Hurairah. Abu Hurairah
dapat melihat pencuri sekalipun setan, karena dalam periwayatan Abi al-
Mutawakkil, bahwa ketika Abu Hurairah lapor kepada Rasul dipesan ketika
kamu ingin menangkapnya bacalah do’a :

ٍ ‫مد‬
َّ ‫ح‬
َ ‫م‬ َ ‫َّر‬
ُ ِ‫ك ل‬ َ ‫سخ‬َ ‫ن‬
ْ ‫م‬
َ ‫ن‬
َ ‫حا‬
َ ْ ‫سب‬
ُ

“Mahasuci Dzat yang menundukkan engkau kepada Muhammad.”

Ketika dibacakan doa ini Abu Hurairah bilang: “Ketika aku bacakan
doa ini dia berdiri di hadapanku dan aku tangkap dia.”

Pada malam kedua ternyata betul datang lagi seorang pencuri tersebut
yang mencuri segenggam makanan dari harta zakat dan ditangkap serta
dilepas, karena alasan yang sama kemudian mendapat komentar yang sama
dari Rasulullah. Pada malam ketiga terulang kembali dan tidak ada maaf dari
Abu Hurairah, karena ia selalu bohong dan bohong. Tetapi kepandaian pencuri
ini memang luar biasa pada saat ketika akan ditindak tegas, ia menggunakan
jurus yang tinggi untuk menghindarkannya. Pencuri itu bilang :
‫ُٔا‬
ُ ّٰ ‫ك الل‬
‫ه بِهَا‬ َ ُ‫ات يَنْفَع‬
ٍ ‫م‬َ ِ ‫ك كَل‬ ْ ِّ ‫دَعْن ِي عَل‬
َ ‫م‬

“Lepasakan aku pasti aku ajarkan beberapa kalimat yang mana Allah
memberi manfaat kepadamu dengannya.”

Maksud kalimat ini adalah ayat jursi. Barang siapa yang membacanya
niscaya Allah memberi perlindungan dan setan tidak akan datang kepadanya
sampai waktu pagi. Kemudian ia lepaskan dan pagi harinya Abu Hurairah
ditanya rasulullah SAW : Apa yang engkau lakukan terhadap tawananmu
semalam? Ia menjawab :”Aku lepask, karena ia mengajarkan aku beberapa
kalimat yang bermanfaat”. Apa itu sahut Rasul : Abu Hurairah menjelaskan
sebagaimana keterangan dari pencuri yang tertangkap tersebut yakni :”Barang
siapa yang membacanya niscaya Allah memberi perlindungan dan setan tidak
akan datang kepadaya sampai waktu pagi”. Lantas dijawab Beliau :
‫َٔا‬
ٌ ْ‫ك وَهُوَ كَذ ُو‬
‫ب‬ َ َ‫صدَق‬
َ ْ ‫ه قَد‬
ُ َّ ‫ما ِٕان‬
َ
“Sesungguhnya ia berkata benar kepadamu tetapi ia pembohong.”

Apa yang dikatakannya yakni materi yang diajarkannya adalah benar,


yakni temtang fadhilah ayat kursi itu memang benar. Lantas beliau
memperjelas bahwa pencuri tersebut adalah setan.

Dalam hadis tersebut terjadi proses pembelajaran, guru yang


sebenarnya dalah Nabi, Abu Hurairah sebagai murid dan materi pengajarannya
tentang keutamaan ayat kursi. Metode pengajaran yang digunakan dramatisasi
atau sosiodram, yakni bentuk metode mengajar dengan memerankan cara
bertingkah laku didalam hubungan sosial suatu tema. Adapun pencurian harta
zakat sebagai sebab wurudnya Hadis atau sebab timbulnya pengajaran. Dalam
ilmu Hadis pengakuan nabi terhadap apa yang dilihat dan apa yang didengar
dari seorang sahabat –di sini adalah Abu Hurairah-disebut Hadis Taqriri.

Aktor drama pembelajaran dilakukan tiga unsur:

1. Penjaga harta zakat


Penjaga zakat dilakukan Abu Hurairah yang kemudian menerima
pengajaran (sebagai murid). Tentunya sebagai murid Abu Hurairah merasa
termotivasi menerima pengajaran, karena materi yang diajarkan sesuai
dengan kebutuhan. Pada saat pengamanan terhadap tugas diperlukan,
pencuri menawarkan suatu pengajaran bacaan kalimat untuk
mengamankan dirinya dan hartanya.

2. Pencuri
Sesuai dengan karakternya sebagai pencuri dilakukan oleh setan
dan sekaligus menunjukkan kelemahannya ketika dibacakan ayat kursi.
Hal ini akan lebih terpercaya karena dia sendiri terlibat. Tampaknya dia
sebagai aktor pencuri dan sebagai orang pintar yang mengajarkannya
sekalipun pada saat terdesak terpepet, yakni kasusnya ketika akan
dilaporkan kepada Rasulullah.

3. Guru
Guru yang sebenarnya adalah Rasulullah SAW yang membenarkan
materi ajar yang disampaikan Abu Hurairah tentang pengajaran setan.
Rsulullah mengajarkan keutamaan ayat kursi melalui proses sebab wujud
pencurian harta zakat yang dijaga Abu Hurairah agar lebih mudah
dipahami dan lebih dirasakan pada saat terjadi yang sesungguhnya di
lapangam.

e. Pelajaran Yang Dipetik Dari Hadits


1. Pengajaran tentang keutamaan ayat al-kursi dengan metode sosiodrama.
2. Aktor pengajar ayat kursi setan lebih mengena karen aia merasakan
langsung pengaruh dari bacaan ayat tersebut.
3. Jin dan setan dapat dapat mengganggu makanan yang tidak dibacakan atau
tidak disebutkan nama Allah.
4. Pencuri tidak dipotong tangannya karena lapar atau karena belum
mencukupi batas minimal (nisab).
5. Boleh menerima alasan orang yang diduga benar.
6. Nabi melihat sesuatu yang tidak dilihat manusia (gaib).
7. Boleh menghimpun dan menerima zakat fitrah sebelum malam takbiran
dan mewakilkan kepada orang lain untuk menjaga dan membagikannya.

f. Biografi Singkat Perawi Hadits


Abu Hurairah r.a. adalah nama gelar yang diberikan Rasulullah SAW
artinya bapaknya kucing. Nama aslinya adalah Abdus Syamsi, kemudian
setelah masuk islam pada tahun ke-7 H, saat Perang Khaibar, ia berganti nama
Abdur Rahman bin al-Shakhr. Abu Hurairah adalah salah seorang sahabat dari
penghuni shuffah yang selalu menyertai Rasulullah SAW dan sangat
memperhatikan Hadis serta selalu menghadiri majelis beliau. Pada suati
majelis Rasul bersabda :”Siapa yang membentangkan selendangnya lalu aku
bacakan do’a kemudian dilipat maka tidak akan lupa apa yang didengarnya”.
Abu Hurairah segera membentangkan selendangnya, Nabi melakukan apa
yang disabdakannya kemudian dilipatnya. Abu Hurairah berkata :”Demi Dzat
aku di bawah kekuasaannya, aku tidak pernah lupa apa yang aku dengar sejak
itu”.
Rasulullah mempersaksikan kesungguhannya dalam hadis. Ibnu Umar
berkata :” kita selalu bersama Rasulullah dan Abu Hurairah memberitahukan
hadisnya kepada kita”. Demikian juga Umar meriwayatkan yang sama.
Bukhari berkata, bahwa Abu Hurairah adalah orang paling hafal di antara
perawi Hadis pada masanya. Hadisnya diriwayatkan oleh 800 orang ahli ilmu
dan diantara sahabat yang paling banyak meriwayatkan Hadis. Menurut Baqi’
bin Mukhlid ia meriwayatkan Hadis sebanyak 5.374 hadis. Abu Hurairah
meninggal dalam usia 78 tahun, pada tahun 59 H.

4. DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN


5. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai