PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Kewarganegaraan (PPKn) kembali.Salah satu alasan adalah nilai-nilai Pancasila dalam diri
peserta didik sudah mulai luntur,maka perlu menghadirkan Kembali nila-nilai Pancasila dari sila
pertama sampai dengan sila kelima kepada semua siswa.Rancangan ini masuk kurikulum 2013
namun pelaksanaanya masih belum merata di Indonesia sampai tahun 2016.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkaitan erat dengan peran dan kedudukan
serta kepentingan warga negara sebagai individu,anggota keluarga, aggota masyarakat dan
sebagai warga negara Indonesia yang terdidik,serta bertekad dan bersedia untuk mewujudkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
PPKn dapat juga sebagai upaya mengembangkan potensi individu sehingga memiliki
wawasan, sikap, dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab
dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pendidikan Kewarganegaraan?
2. Sebutkan Unsur-Unsur Kewarganegaraan!
3. Apa Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan?
4. Kapan Lahirnya Pendidikan Kewarganegaraan?
5. Sebutkan Asas-Asas Pendidikan Kewarganegaraan!
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari Penulisan Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk mengetahui sejarah
agar tidak simpang siur, dalam menjalani pada sebuah tempat yang ditempati.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
diubah menjadi Juli-Juni pada tahun1975, Nama Pendidikan kewarganegaraan diubah oleh
kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menjadi Pendidikan Moral Pancasila
(PMP).
Nama mata pelajaran PMP diubah lagi pada tahun 1994 menjadi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKN). pada masa reformasi PPKN diubah menjadi PKN dengan
menghilangkan kata Pancasila yang dianggap sebagai produk orde baru.
Untuk perguruan tinggi,jurusan Pendidikan kewarganegaraan awalnya menggunakan
nama jurusan civic hukum kemudian pada orde baru berubah menjadi program studi PMP-
KN dan saat ini banyak yang menggunakan Program Studi PPKn (Pkn)
Kembali ke Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Saat ini terjadi
perdebatan dan perbincangan di elit penentu kebijakan Pendidikan di Indonesia untuk
menambahkan Kembali kata Pancasila ke mata pelajaran PKn menjadi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn) kembali.
Salah satu alasan adalah nilai-nilai Pancasila dalam diri peserta didik sudah mulai
luntur,maka perlu menghadirkan Kembali nila-nilai Pancasila dari sila pertama sampai
dengan sila kelima kepada semua siswa.Rancangan ini masuk kurikulum 2013 namun
pelaksanaanya masih belum merata di Indonesia sampai tahun 2016.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkaitan erat dengan peran dan kedudukan
serta kepentingan warga negara sebagai individu,anggota keluarga, aggota masyarakat dan
sebagai warga negara Indonesia yang terdidik,serta bertekad dan bersedia untuk
mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
PPKn dapat juga sebagai upaya mengembangkan potensi individu sehingga memiliki
wawasan, sikap, dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung
jawab dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan
Pancasila.
dilahirkan. Asas ini lebih sesuai dengan kondisi global saat ini ketika kebangsaan dan
kewarganegaraan seseorang tidak ditentukan oleh dasar etnis, ras dan agama. Asas ini
memungkinkan terciptanya UU kewarganegaraan yang bersifat terbuka dan multikultural.
Beberapa negara yang menggunakan asas ius soli antara lain adalah Amerika Serikat,
Argentina, Brazil, Peru, dan Meksiko
.
b. Asas Keturunan
Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan keturunan (darah), bukan berdasar tempat kelahiran. Negara yang
menganut asas ini akan mengakui kewarganegaraan seorang anak sebagai warga
negaranya apabila salah satu atau kedua orang tua dari anak tersebut memiliki status
kewarganegaraan negara tersebut. Asas ini dianut oleh sebagian besar negara di Eropa
dan Asia.
c. Asas Kewarganegaraan Tunggal
Asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang. Menurut asas ini,
seseorang tidak diperkenankan memiliki kewarganegaraan lebih dari satu..
d. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas
Asas yang menentukan status kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam undang-undang. Pada saat anak tersebut mencapai umur 18
tahun, maka ia harus menentukan salah satu kewarganegaraannya sebagai tempat ia
menentukan pengenal atau identitas dirinya.
II. Asas Kewarganegaraan Khusus
Selain asas tersebut di atas, beberapa asas khusus juga menjadi dasar penyusunan
Undang-undang tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Asas-asas tersebut
menurut Jazim Hamidi dan Mustafa Lutfi antara lain ialah:
a. Asas kepentingan nasional, yaitu asas yang menentukan bahwa peraturan
kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional Indonesia, yang bertekad
mempertahankan kedaulatannya sebagai negara kesatuan yang memiliki cita-cita dan
tujuannya sendiri.
7
b. Asas perlindungan maksimum, yaitu asas yang menentukan bahwa pemeritah wajib
memberikan perlindungan penuh kepada setiap Warga Negara Indonesia dalam keadaan
apapun baik di dalam maupun di luar negeri.
c. Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintah, yaitu asas yang menentukan bahwa
setiap Warga Negara Indonesia mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum dan
pemerintahan.
d. Asas kebenaran substantif yaitu asas yang menerangkan bahwa prosedur
pewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga disertai
substansi dan syarat-syarat permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
e. Asas nondiskriminatif yaitu asas yang tidak membedakan perlakuan dalam segala hal
ikhwal yang berhubungan dengan Warga Negara atas dasar suku, ras, agama, golongan,
jenis kelamin dan gender.
f. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia yaitu asas yang dalam
segala hal ikhwal yang berhubungan dengan Warga Negara harus menjamin, melindungi,
dan memuliakan hak asasi manusia pada umumnya dan hak warga negara pada
khususnya.
g. Asas keterbukaan yaitu asas yang menentukan bahwa dalam segala hal ikhwal yang
berhubungan dengan warga negara harus dilakukan secara terbuka. Asas publisitas yaitu
asas yang menentukan bahwa seseorang yang memperoleh atau kehilangan
Kewarganegaraan Republik Indonesia agar masyarakat mengetahuinya.
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah diatas dengan judul yakni “Pendidikan Kewarganegaraan” adalah
menggali dan Mempelajari Sejarah Lahirnya Pendidikan Kewarganegaraan, serta melahirkan
generasi yang paham akan ilmu kewarganegaraan, dan bisa dijadikan sebagai bakal calon
penerus untuk masa depan pada suatu Negara yang ditempatinya.
Dan Tujuan lain dari pembuatan makalah ini yakni, menyelesaikan Tugas Makalah dari dosen
Pengampuh yang telah diberikan kepada mahasiswanya, untuk mendapatkan Nilai dari dosen
yang terlibat.
Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan Memiliki 3 Unsur yakni:
a. unsur darah keturunan (Ius sanguinis)
b. unsur daerah tempat kelahiran (Ius soli)
c. asas (pewarganegaraan naturalisasi)
dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pendididkan kewarganegaraan yakni: