Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

HUBUNGAN PKN DENGAN ILMU SOSIOLOGI

Disusun oleh :

Nouval Atilla Zuhdi Aismi

(201910410311163)

Kelas Farmasi D

Semester 1

Dosen Pembimbing :

Yeni Oktarina S.pd

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang hubungan
pendidikan kewarganegaraan dengan ilmu sosiologi.

  Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Mengingat kemampuan yang kami miliki, maka dalam penulisan makalah ini tentu masih
banyak kekurangan baik pada materi maupun teknik penulisan, untuk itu kritk dan saran yang
membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini

   
                                                                                 

Malang,  21 September 2019

   
                                                                                      Penyusun

Nouval Atilla Zuhdi Aismi


BAB I

PENDAHULUAN

1) Latar Belakang

Kewarganegaraan dalam bahasa latin disebutkan “Civis”, selanjutnya dari kata “Civis”
ini dalam bahasa Inggris timbul kata ”Civic” artinya mengenai warga negara atau
kewarganegaraan. Dari kata “Civic” lahir kata “Civics”, ilmu kewarganegaraan dan Civic
Education, Pendidikan Kewarganegaraan.

Pelajaran Civics mulai diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1790 dalam rangka
“mengamerikakan bangsa Amerika” atau yang terkenal dengan nama “Theory of
Americanization”. Sebab seperti diketahui, bangsa Amerika berasal dari berbagai bangsa yang
datang di Amerika Serikat dan untuk menyatukan menjadi bangsa Amerika maka perlu diajarkan
Civics bagi warga negara Amerika Serikat. Dalam taraf tersebut, pelajaran Civics membicarakan
masalah ”government”, hak dan kewajiban warga negara dan Civics merupakan bagian dari ilmu
politik.

Di Indonesia Pendidikan Kewarganegaraan yang searti dengan “Civic Education” itu


dijadikan sebagai salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa di
Perguruan Tinggi untuk program diploma/politeknik dan program Sarjana (SI), baik negeri
maupun swasta.

Di dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional,


yang dipakai sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi pasal 39 ayat (2) menyebutkan
bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajin memuat a) Pendidikan
Pancasila, b) Pendidikan Agama, dan c) Pendidikan Kewarganegaraan yang mencakup
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).

Pendidikan Kewarganegaraan yang dijadikan salah satu mata kuliah inti sebagaimana
tersebut di atas, dimaksudkan untuk memberi pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan
dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dengan nengara, serta
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara sebagai bekal agar menjadi warga negara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara (SK Dirjen DIKTI no.267/DIKTI/Kep/2000 Pasal 3).
Melihat begitu pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan atau Civics Education ini bagi
suatu Negara maka hampir di semua Negara di dunia memasukkannya ke dalam kurikulum
pendidikan yang mereka selenggarakan. Bahkan Kongres Internasional Commission of Jurist
yang berlangsung di Bangkok pada tahun 1965, mensyaratkan bahwa pemerintahan suatu negara
baru dapat dikatakan sebagai pemerintahan yang demokratis manakala ada jaminan secara tegas
terhadap hak-hak asasi manusia, yang salah satu di antaranya adalah Pendidikan
Kewarganegaraan atau ”Civic Education”. Hal ini dapat dimaklumi, karena dengan
dimasukkannnya ke dalam sistem pendidikan yang mereka selenggarakan, diharapkan warga
negaranya akan menjadi warga negara yang cerdas dan warga negara yang baik (smart and good
citizen), yang mengetahui dan menyadari sepenuhnya akan hak-haknya sebagai warga negara,
sekaligus tahu dan penuh tanggung jawab akan kewajiban dirinya terhadap keselamatan bangsa
dan negaranya. Dengan demikian diberikannya Pendidikan Kewarganegaraan akan melahirkan
warga negara yang memiliki jiwa dan semanagt patriotisme dan nasionalisme yang tinggi.

Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan termasuk salah satu mata kuliah


Pengembangan Kepribadian (MKPK), dimana kelompok mata kuliah ini merupakan pendidikan
umum yang sifatnya sangat fundamental/mendasar.

2) Rumusan Masalah
a) Apa itu Pendidikan Kewarganegaraan?\
b) Apa itu Ilmu Sosiologi?
c) Apa hubungan PKN dengan Ilmu Sosiologi

3) Tujuan
a) Untuk mengetahui pengertian dari PKN
b) Untuk mengetahui pengertian dari Ilmu Sosiologi
c) Untuk mengetahui hubungan antara PKN dan Ilmu Sosiologi
BAB II
PEMBAHASAN

1) Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang


memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia
dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan Kewarganegaraan mengalami
perkembangan sejarah yang sangat panjang, yang dimulai dari Civic Education, Pendidikan
Moral Pancasila, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, sampai yang terakhir pada
Kurikulum 2004 berubah namanya menjadi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan


dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang
diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai
individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Landasan PKn adalah Pancasila dan UUD 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada tuntutan perubahan zaman, serta Undang Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun
2004 serta Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran
Kewarganegaraan yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional-Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar Menengah-Direktorat Pendidikan Menengah Umum. PKN merupakan
pelaksanaan dari ilmu IKN yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu-ilmu
sosial,humaniora,pancasila,UUD 1945,dan politik.Dengan tujuan lahirnya warga Negara dan
warga masyrakat yang berjiwa pancasila,berimiman,berdemokrasi,mengerti tentang
pemerintahan,politik dan warga Negara yang mempunya karakter.

Mata Pelajaran Kewargaan Negara telah mengalami revitalisasi dari masa ke masa.
Sebelum mata pelajaran pendidikan Kewargaan Negara, kita pernah mengenal Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada kurikulum 1994, Pendidikan Moral Pancasila
(PMP) pada kurikulum1984, PKN pada kurikulum 1973.Civics tahun 1962 yang tampil
dalam bentuk indoktrinasi politik; civics tahun 1968 sebagai unsur dari pendidikan kewargaan
negara yang bernuansa pendidikan ilmu pengetahuan sosial; PKN tahun 1969 yang tampil dalam
bentuk pengajaran konstitusi dan ketetapan MPRS; PKN tahun 1973 yangdiidentikkan dengan
pengajaran IPS; PMP tahun 1975 dan 1984 yang tampil menggantikan PKN denganisi
pembahasan P4; dan PPKn 1994 sebagai penggabungan bahan kajian Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang tampil dalam bentuk pengajaran konsep nilai yang disaripatikan dari
Pancasiladan P4. Krisis operasional tercermin dalam terjadinya perubahan isi dan format buku
pelajaran, penataran guru yang tidak artikulatif, dan fenomena kelas yang belum banyak bergeser
dari penekanan pada proses kognitif memorisasi fakta dan konsep.
2) Ilmu Sosiologi
Seorang manusia akan memiliki perilaku yang berbeda dengan manusia lainnya walaupun
orang tersebut kembar siam. Ada yang baik hati suka menolong serta rajin menabung dan ada
pula yang prilakunya jahat yang suka berbuat kriminal menyakitkan hati. Manusia juga saling
berhubungan satu sama lainnya dengan melakukan interaksi dan membuat kelompok dalam
masyarakat.

Ilmu sosiologi memiliki makna bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang
modern. Istilah ”ilmu” sering kali disamakan dengan ”science”, padahal keduanya memiliki akar
etimologis yang berbeda. Ilmu berasal dari bahasa Arab ”ilm” yang eksis sebelum masehi,
sedangkan”science” berasal dari bahasa Inggris yang baru muncul setelah filsafat pencerahan di
Eropa Barat.. Jadi, sosiologi adalah ilmu yang membahas pergaulan manusia di masyarakat.
Pergaulan (interaksi) bisa terjadi antar individu, antar kelompok,atau antar individu dengan
kelompok. Oleh karena objek studinya adalah masyarakat, maka sosiologi disebut juga ilmu
kemasyarakatan. Fokusnya adalah hubungan timbal-balik antarmanusia dalam kehidupan
bersama (bermasyarakat)

Menurut ahli sosiologi lain yakni Emile Durkheim, sosiologi adalah suatu ilmu yang
mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir,
berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk
mengendalikan individu.

Objek dari sosiologi adalah masyarakat dalam berhubungan dan juga proses yang
dihasilkan dari hubungan tersebut. Tujuan dari ilmu sosiologi adalah untuk meningkatkan
kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.

3) Hubungan PKN dengan Ilmu Sosiologi


Objek material pada proses pembelajaran dalam bidang Ilmu PKn adalah segala hal yang
berkaitan dengan warga negara baik yang empirik maupun yang non empirik, yang meliputi
wawasan, sikap, dan perilaku warga negara dalam kesatuan bangsa dan negara. Dan Objek
formalnya adalah sudut pandang tertentu yang dipilih untuk membahas objek material tersebut.
Objek formal PKn adalah hubungan antara warga negara dengan negara dan Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur social, proses social, dan perubahan -
perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Sosiologi bertujuan untuk memperkenalkan konsep-
konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkunganya, memiliki kesadaran
terhadap nilai – nilai social dan kemanusiaan, serta memiliki kemampuan berkomunikasi,
bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk. Dan Konsep awal dalaam
studi sosiologo adalah budaya, norma dan kelembagaan. Dalam ilmu sosiologi, ada empat (4)
pokok bahasan:

a)   Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu
dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Seperti contoh
kewajiban seorang mahasiswa menaati aturan yang berlaku dikampus.
b)   Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang
lain. Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi
menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba, mendapat perhatian orang lain,
merupakan tindakan sosial.
c)    Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun
yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu
memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat
untuk melakukan khayalan sosiologis adalah permasalahan (troubles) dan isu (issues).
Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan
hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu. Contoh, jika suatu daerah hanya
memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah masalah. Masalah
individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota
tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran
tersebut merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
d)   Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh
sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan
objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta
menghindari penilaian normatif.
BAB III

Penutup
1) Kesimpulan
Sosiologi merupakan ilmu tentang masyarakat. Yang mana yang dibahas tidak hanya
keteraturan dalam masyarakat tetapi juga penyimpangan sosial. Salah satu penyebab terjadi
penyimpangan sosial yaitu kekurang pahaman masyarakat terhadap hak dan kewajibannya
sebagai warga negara. Contoh kasus keterkaitan sosiologi dengan pendidikan kewarganegaraan,
dalam sebuah desa mempunyai kendala dalam aksesbilitas. Seperti kurang memadainya jalan
raya untuk masyarakat desa untuk keluar dari desa dalam rangka memenuhi kebutuhan, seperti
berjualan, melanjutkan pendidikan, dan membeli kebutuhan rumah tangga yang tidak disediakan
desa. Namun hal tersebut terkendala sehingga menimbulkan ketergangguan pola kehidupan
masyarakat, terjadinya konflik antar masyarakat dan meresahkan kondisi desa. Bagi masyarakat
yang paham dengan haknya sebagai warganegara maka mereka akan menuntutnya sesuai
prosedur tanpa harus meresahkan kampungnya sendiri. Kemudan jika mereka memahami tentang
kewajiban sebagai warga negara maka mereka akan berusaha memenuhi kewajibannya seperti
pajak supaya pemerintah dapat membangun sarana umum seperti yang diinginkan dan mengelola
sumberdaya alam dengan baik. Jadi pendidikan kewarganegaraan dapat menjad solusi
permasalahan di masyarakat. Sama-sama mengkaji masyarakat / warga negara.

2) Saran
Dari hasil akhirnya, dalam pembuatan makalah ini tentunya memerlukan saran atau
rekomendasi baik bagi penulis ataupun pembaca. Hal ini dikarenakan, agar penulis dapat
mengetahui kesalahan atau yang lain sebagainya dalam menyusun makalah ini. Sehingga, ke
depannya dapat mengevaluasi kembali, menambah wawasan dan bermanfaat untuk yang lain
Sumber
https://www.scribd.com/document/343242868/Contoh-Makalah-Pkn-Nova

http://sosiologis.com/ilmu-sosiologi

http://izzati-site.blogspot.com/2013/01/makalah-ilmu-sosiologi.html

http://dwiulfafebriwahyu.blogspot.com/2015/09/hubungan-pendidikan-
kewarganegaraanterh.html

Anda mungkin juga menyukai