JAWAB
1. Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia dimulai pada tahun 1957 di masa
pemerintahan Sukarno atau yang lebih dikenal dengan istilah civic
Pada tahun 1968 Kewarganegaraan berubah nama menjadi pendidikan Kewarganegaraan.
Kemudian berubah menjadi PMP (Pendidikan Moral Indonesia) 1975
Selanjutnya menjadi PPKn (1994)
2. Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik Mempelajari pendidikan
kewarganegaraan dapat membantu mahasiswa untuk lebih memahami hak dan kewajiban
sebagai warga negara.
Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme Mempelajari pendidikan
kewarganegaraan juga dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme pada
mahasiswa.
3. smart and good citizen itu merupakan warga negara yang memahami akan hak dan
kewajiban, mengetahui dan memahami nilai-nilai luhur bangsa yaitu Pancasila, mampu
menegakan hukum, serta memiliki ide-ide kreatif dan inovatif
setiap warga Negara dalam hal ini calon mahasiswa juga bagian dari warga Negara
agar setiap warga negara menjadi warga negara yang baik (to be good citizens),
yakni warga yang memiliki kecerdasan (Civic Intelligence) baik intelektual, emosional,
sosial, maupun spiritual; memiliki rasa bangga dan tanggung jawab (Civic
Responsibility); dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat
4. Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia dimulai pada tahun 1957 di masa
pemerintahan Sukarno atau yang lebih dikenal dengan istilah civics. Civics diartikan
sebagai suatu studi yang berkaitan dengan tugas-tugas pemerintahan dan hak kewajiban
warga Negara.
Pada tahun 1968 Kewarganegaraan berubah nama menjadi pendidikan Kewarganegaraan.
Dalam mata pelajaran SD tahun 1968, istilah “civic education” digunakan sebagai nama
mata pelajaran, yang meliputi sejarah Indonesia, geografi Indonesia, dan
kewarganegaraan (diterjemahkan sebagai ilmu kewarganegaraan). Kemudian pada tahun
1994 diubah menjadi PPKN kemudian diubah lagi pada tahun 2003 dan berlaku sampai
sekarang
5. membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menjadi tutor atau mentor bagi
siswa di sekolah atau universitas. Dalam peran ini, mahasiswa dapat membantu siswa
dalam belajar, membimbing siswa dalam memahami materi pelajaran, dan memberikan
motivasi agar siswa lebih bersemangat dalam belajar.