Anda di halaman 1dari 7

‫أنواع الكلمات من حيث نكرتها و معرفتها‬

Macam-macam Kata Benda Dilihat dari Aspek Nakirah dan Ma’rifatnya

Dalam bahasa Arab, kata benda dikelompokkan pada dua jenis, yaitu (1) isim nakirah/ ‫اسم نكرة‬
dan (2) isim ma’rifat/‫معرفة اسم‬.
1. Isim Nakirah
Isim Nakirah adalah kata benda yang belum teridentifikasi secara jelas (indefine noun/
unknown person). Artinya kata benda tersebut belum termaksud sebagai sesuatu yang
dimaksudkan oleh pembicara (mutakallim). Dalam bahasa lain isim nakirah adalah kata benda
yang masih umum, yang belum teridentifikasi kepunyaan siapa,, dan lain sebagainya..
Dalam bahasa Arab, semua kata benda (isim nakirah) yang bertanwin adalah isim
nakirah. Dalam bahasa Inggris kata demikian biasanya diawali dengan a atau an. Secara rinci
isim nakirah mempunyai tanda berikut ini:
 Isimnya bertanwin ( ً ٍ ٌ )
 Biasanya tidak diawali dengan huruf Alif-Lam ( ‫ – ) ال‬dalam bahasa Inggris kata benda
ini tidak diawali the
 Menunjukan kata umum, bukan nama orang, sifat, waktu dan tempat tertentu.

Contoh:

Keterangan Arti Contoh Kalimat


Kata ‫اِلب‬N ‫ ٌ ط‬da ‫ٌع‬‫َج ا‬N ‫ ش‬adalah kata benda Seorang mahasiswa
nakirah. Dalam kalimat tersebut makna pemberani ‫َطاِلٌب ُشَج اٌع‬
mahasiswa pemebrani siapa dan di mana
mahasiswa pemberani itu belum dimaksud,
belum diketahui secara pasti.
Kata ‫ َض ْيٌف‬dalam kalimat tersebut belum Datang seorang tamu
menunjuk pada makna yang jelas/pasti. Siapa ‫َقِدَم َض ْيٌف‬
tamu tersebut, dari mana tamu itu, dan
sebagainya.

Pada buku ‫الحديثة‬ ‫المطا لعة‬dapat dilihat pada Buku 1 halaman 3 -6


Dalam Alquran, hadis Nabi Muhammad SAW, dan mahfudzat (kata mutiara) terdapat beberapa
contoh sebagai berikut:

5:‫سورة الشرح‬ Maka sesungguhnya dalam kesulitan itu ‫َفِإَّن َم َع اْلُعْس ِر ُيْسًرا‬
terdapat sebuah kemudahan
224 :‫ابن ماجه‬ Dari Anas ia berkata, Rasulullah SAW ‫ َق اَل‬: ‫َع ْن َأَنِس ْبِن َم اِلٍك َق اَل‬
bersabda: mencari ilmu adalah sebuah
kewajiban atas setiap Muslim. ‫َر ُس وُل ِهَّللا َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه‬
‫ «َطَلُب اْلِع ْلِم َفِر يَض ٌة‬: ‫َو َس َّلَم‬
‫َع َلى ُك ِّل ُم ْس ِلٍم‬

2. Isim Ma’rifah
Isim ma’rifat secara bahasa berarti kata benda yang sudah diketahui maknanya oleh pembicara,
dan atau yang mendengarnya. Atau dalam bahasa lain, isim ma’rifah adalah kata benda yang
maknanya dapat dipahami (sudah dimaksud) oleh orang berbicara dan mendengarnya.
Isim Ma’rifah dalam bahasa Arab terdiri atas tujuh jenis, yaitu:
a. Isim Dhamir/ ‫(سم ضمير‬Kata Ganti Orang/Benda I, II, dan III)
‫اسم ضمير‬menurut para ahli nahwu (tata bahasa Arab) merupakan kata benda paling ma’rifahnya
dari isim-isim ma’rifah setelah lafazh Jalalah (kata Allah/ ‫ )هللا‬contoh:
Keterangan Arti Contoh Kalimat
Kata ‫ أنا‬adalah kata benda nakirah. Dalam Saya adalah seorang ‫أَنا َعاِلٌم‬
kalimat tersebut makna mahasiswa pemebrani yang berilmu
siapa dan di mana mahasiswa pemberani itu
belum dimaksud, belum diketahui secara pasti.
Kata ‫ أْنِت‬dalam kalimat tersebut belum Kamu (perempuan) ‫أْنِت أم‬
menunjuk pada makna yang jelas/pasti. Siapa adalah seorang ibu
tamu tersebut, dari mana tamu itu, dan
sebagainya.
dst - ‫ هم‬- ‫ هما‬-‫ُهو‬
Pada buku ‫الحديثة‬ ‫ المطا لعة‬dapat dilihat pada Buku 2 halaman 3 -5

Dalam Alquran dan hadis Nabi SAW dapat dilihat pada kailimat berikut:
Keterangan Arti Contoh Kalimat
Surat Al-kafirun: 4 Dan aku bukanlah seorang
penyembah apa yang kalian
‫َو ال َأنا عاِبٌد َم ا َع َبْد تُّْم‬
sembah
Dari Abu Bakar RA, ia berkata
sesungguhnya ia permah berkata ‫َع ْن َأِبي َبْك ٍر الِّص ِّديِق َرِض َي‬
kepada Rasulullah SAW. Ya ‫ َأَّن ُه َق اَل ِلَر ُس وِل ِهَّللا‬:‫ُهَّللا َع ْنُه‬
Rasulullah ajarkan kepadaku ‫ َع ِّلْمِني‬: ‫َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم‬
sebuah doa yang doa tersebut
akan aku panjatkan dalam ،‫ُد َع اًء َأْدُع و ِب ِه ِفي َص َالِتي‬
shalatku. Maka Nabi menjawab: ‫ الَّلُهَّم ِإِّني َظَلْم ُت‬: ‫ " ُق ْل‬: ‫َق اَل‬
Ya Allah sesungguhnya aku
telah berbuat aniaya pada diriku
dengan penganiayaan yang
‫ َو َال َيْغ ِف ُر‬،‫َنْفِس ي ُظْلًم ا َك ِث يًرا‬
banyak, tidak ada yang ‫ َف اْغ ِفْر ِلي‬،َ‫ُّذ ُنوَب ِإاَّل َأْنت‬NNN‫ال‬
mengampuni dosa-dosa tersebut ‫ َو اْر َحْمِني‬، ‫َم ْغ ِف َر ًة ِم ْن ِع ْن ِد َك‬
kecuali Engkau. Maka ampuni
dari sisi-MU dodsa-diosa " ‫ِإَّنَك َأْنتَ الَغ ُفوُر الَّر ِح يُم‬
tersebut dengan sebuah
ampunan, sayangi aku.
Sesungguhnya Engkau
Mahapengampun lagi
Mahapenyayang.

b. Isim ‘Alâm/‫اسم عالم‬


Isim ‘Alâm adalah kata benda yang sudah menjadi nama orang, tempat, waktu, istilah khusus,
dan sebagainya.
Keterangan Arti Contoh Kalimat
Kata Zainab dan Khalid Zainab dan Khalid berada di ‫و َخ اِلد في جامعٌة َزْيَنُب‬
adalah nama orang yang kampus
dapat diketahui (terdefinisi)
oleh orang yng bicara dan
mendengarnya.
Bila disebut nama Mekah, Ini adalah kota Mekah ُ‫هذه َمَّكة‬
orang tentunya sudah paham
dengan nama kota tersebut

Pada buku ‫الحديثة‬ ‫ المطا لعة‬dapat dilihat pada Buku 1 halaman 11

c. Isim Isyarah/‫اسم إشارة‬

Isim Isyarah adalah kata tunjuk. Dilihat dari letak objek bendanya (‫ه‬NN‫ار إلي‬NN‫ ) مش‬isim isyarah
dikelompokkan menjadi dua, yaitu isim isyarah dekat (ini) dan jauh (itu).

Contoh:: ‫ َهُؤَالِء‬, ‫ ذِلَك‬, ‫ ِتْلَك‬, ،‫ َهِذِه‬،‫َهَذا‬


Keterangan Arti Contoh Kalimat

‫ِك‬ ‫ِل‬
‫ذ َك اْل ت اُب اَل َر ْيَب‬
Albaqarah: 2 Itulah Kitab Alquran yang
tiada keraguan sedikitpun di
dalamnya
‫ِل ِق‬ ‫ِف ِه‬
‫ي ُه دًى ْلُم َّت يَن‬
‫ق اُلوا ِتْل َك ِإذًا َك َّر ٌة‬
Al-Naziat: 12 Mereka (orang-orang kafir)
mentgatakan itulah (kembali)

‫خاِس َر ٌة‬
hidup sesudah kematian
adalah pengulangan hidup
yang merugikan (sengsara)
Al-Bukhari: 43 Dari Aisyah RA. ‫ َأَّن الَّنِبَّي َص َّلى‬،‫َع ْن َعاِئَش َة‬
Sesungguhnya Mani SAW
masuk ke kamar Aisyah dan ‫ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َد َخ َل َع َلْيَه ا‬
di samping Aisyah terdapat ‫ «َم ْن‬: ‫ َق اَل‬،‫َو ِع ْن َدَها اْم َر َأٌة‬
seorang perempuan. Nabi ‫ َت ْذ ُك ُر ِم ْن‬،‫ ُفَالَنُة‬: ‫َهِذ هِ؟» َقاَلْت‬
SAW pun bertanya kepada
Aisyah: “Ini siapa?” Aisyah ‫ َع َلْيُك ْم‬،‫ «َم ْه‬: ‫ َق اَل‬،‫َص َالِتَها‬
menjawab: Ini seorang ‫ َفَو ِهَّللا َال َيَم ُّل ُهَّللا‬، ‫ِبَم ا ُتِط يُقوَن‬
perempuan (Khawlaa binti
Tawit). Aisyah menyebutkan
‫َح َّتى َتَم ُّلوا» َو َك اَن َأَح َّب الِّديِن‬
bagaimana shalat peermpuan ‫ِإَلْيِه َم اَداَم َع َلْيِه َص اِح ُبُه‬
tersebut. Nabi SAW pun
bersabda: Wah, kerjakan apa
yang kalian mampu. Demi
Allah Allah tidak akan
memutus pahala seseorang
sehingga ia (oranf) itu
memutusnya. Dan Allah lebih
mencinta cara beragama
selama orang tersebut
memegang teguh agamanya.

Pada buku ‫الحديثة‬ ‫المطا لعة‬dapat dilihat pada Buku 1 halaman 9 -10 dan buku 2 halaman 6

d. Isim Maushul/ ‫اسم موصول‬


Isim Maushul adalah kata sandang atau kata yang menunjukkan sifat benda yang disebutkan
sebelumnya. Contoh isim maushul: ‫ اَّلِذْيَن‬، ‫ اَّلِتْي‬، ‫ا َّلِذْي‬
Al-Baqarah: 3 (Orang-oranfg bertakwa) ‫اَّل ِذ يَن ُيْؤ ِم ُن وَن ِب اْلَغْيِب‬
adalah orang-orang yang
beriman kepada segala hal ‫َو ُيِقيُم وَن الَّص الَة َو ِمَّم ا‬
yang gaib, mendirikan shalat ‫َر َز ْقناُهْم ُيْنِفُقوَن‬
dan membelajakan rizki apa
yang Kamu berikan kepada
mereka
Al-Zukhruf: 72 Dan itulah surge yang ‫َو ِتْل َك الَج َّن ُة اَّلِتي ُأوِر ْثُتُم وَه ا‬
‫‪dikaruniakan kepada kalian‬‬ ‫ِبَم ا ُكْنُتْم َتْع َم ُلوَن‬
‫‪sebagai pahala atas perbuatan‬‬
‫‪baik kalian‬‬
‫‪Al-Bukhari: 45‬‬ ‫‪Dari “Umar bin al-Khaththab‬‬ ‫َع ْن ُع َم َر ْبِن الَخ َّط اِب‪َ ،‬أَّن‬
‫‪RA., sesunguhnya seorang‬‬
‫‪Yahudi berkata kepadanya:‬‬ ‫َر ُج اًل ‪ِ ،‬م َن الَيُهوِد َق اَل َل ُه‪َ :‬ي ا‬
‫‪Ya Amirul Mu’minin…..‬‬ ‫َأِم يَر الُم ْؤ ِمِنيَن ‪ ،‬آَيٌة ِفي ِكَت اِبُك ْم‬
‫َتْقَر ُء وَنَه ا‪َ ،‬ل ْو َع َلْيَن ا َم ْعَش َر‬
‫الَيُه وِد َن َز َلْت ‪َ ،‬الَّتَخ ْذ َنا َذ ِل َك‬
‫الَيْو َم ِع يًدا‪َ .‬قاَل ‪َ :‬أُّي آَيٍة؟ َق اَل ‪:‬‬
‫ْو َم َأْك َم ْلُت َلُك ْم ِد يَنُك ْم‬ ‫{الَي‬
‫َو َأْتَم ْم ُت َع َلْيُك ْم ِنْع َم ِتي‬
‫َو َر ِض يُت َلُك ُم اِإل ْس َالَم ِد يًن ا}‬
‫[المائدة‪َ ]3 :‬ق اَل ُع َم ُر‪َ« :‬ق ْد‬
‫َع َر ْفَن ا َذ ِل َك الَي ْو َم ‪َ ،‬و الَم َك اَن‬
‫اَّل ِذ ي َن َز َلْت ِفي‪ِNNN‬ه َع َلى الَّنِبِّي‬
‫َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ‪َ ،‬و ُه َو‬
‫َقاِئٌم ِبَعَر َفَة َيْو َم ُج ُم َعٍة‬

‫‪e. Isim yang dima’rifahkan oleh Al-Ta’rif‬‬


‫‪Maksud isim yang dima’rifatkan dengan atau oleh al-ta’rif adalah kata benda yang‬‬
‫‪).‬ال( ‪dimulai/ditambah awal katanya dengan al‬‬
‫‪Contoh:‬‬
‫‪Al-Baqarah: 3‬‬ ‫اَّلِذ يَن ُيْؤ ِم ُنوَن ِباْلَغْيِب َو ُيِقيُم وَن الَّصالَة َو ِمَّم ا َر َز ْقناُهْم ُيْنِفُقوَن‬
‫‪Al-Zukhruf: 72‬‬ ‫َو ِتْلَك الَج َّنُة اَّلِتي ُأوِر ْثُتُم وَها ِبَم ا ُكْنُتْم َتْع َم ُلوَن‬
‫‪Al-Bukhari: 45‬‬ ‫َع ْن ُع َم َر ْبِن الَخ َّطاِب‪َ ،‬أَّن َر ُج اًل ‪ِ ،‬م َن الَيُهوِد َق اَل َل ُه‪َ :‬ي ا َأِم يَر‬
‫الُم ْؤ ِمِنيَن ‪ ،‬آَي ٌة ِفي ِكَت اِبُك ْم َتْقَر ُء وَنَه ا‪َ ،‬ل ْو َع َلْيَن ا َم ْعَش َر الَيُه وِد‬
‫َنَز َلْت ‪َ ،‬الَّتَخ ْذ َنا َذ ِل َك الي‪َْN‬و َم ِع ي‪ًNN‬دا‪َ .‬ق اَل ‪َ :‬أُّي آَي ٍة؟ َق اَل ‪{ :‬الي‪َْN‬و َم‬
‫َأْك َم ْلُت َلُك ْم ِد يَنُك ْم َو َأْتَم ْم ُت َع َلْيُك ْم ِنْع َم ِتي َو َرِض يُت َلُك ُم اِإل ْس َالَم‬
‫ِد يًنا} [المائدة‪َ ]3 :‬قاَل ُع َم ُر‪َ« :‬قْد َع َر ْفَنا َذ ِل َك الَي ْو َم ‪َ ،‬و الَم َك اَن‬
‫اَّلِذ ي َن َز َلْت ِفي‪ِN‬ه َع َلى ال َّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ‪َ ،‬و ُه َو َق اِئٌم‬
‫ِبَعَر َفَة َيْو َم ُج ُم َعٍة‬
‫‪halaman 17-19 dan buku 2 halaman 9 dan seterusnya 1‬المطا لعة الحديثة ‪Pada buku‬‬
f. Isim Mudhaf pada isim ma’rifah
Maksud isim mudhaf pada isim ma’rifah adalah ada kata benda nakirah yang disandarkan kepada
kata benda yang ma’rifat. Setelah disandarkan ke kata benda ma’rifat, kata benda nakirah
tersebut menjadi kata benda ma’rifat.
Contoh:
Keterangan Arti Kalimat
Al-Qiyamah:1 Sungguh Aku bersumpah ‫اَل ُأْقِس ُم ِبَيْو ِم اْلِقياَم ِة‬
dengan hari Kiamat
Kata ‫ َي ْو ِم‬semula adalah kata
benda nakirah. Setelah di-
idhafah-kan/disandarkan ke
kata ‫( اْلِقياَم ِة‬kata benda
ma’rifat, nama hari yang
sudah dimaksud dan terdapat
al-ta’rif, maka kata ‫َي ْو ِم‬
menjadi kata benda ma’rifat

Contoh lain pada hadis al-Bukhari : 45 pada kalimat َ ‫َأِم‬،


‫ير الُم ْؤ ِمِنيَن‬
Pada buku ‫المطا لعة الحديثة‬dapat dipelajari pada buku 1 halaman 31 dan selanjutnya

7. Isim Munada
Isim munada adalah isim nakirah yang dipanggil atau disebut.
Keterangan Arti Kalimat

Kata ‫ ُ َطاِلُب‬jika tidak diawali Hai mahasiswa, perhatikan


dengan ya munada (huruf untuk ke langit ‫َيا َطاِلُب انطر إلى السماء‬
memanggil) maka kata tersebut
nakirah. Dengan adanya ya
munada di depannya, maka kata
‫ َط اِلُب‬menjadi ma’rifah karena
kata benda tersebut telah
dimaksud; orang yang
mendengarnya juga paham
dengan maksud kalimat tersebut
Referensi:

Al-Sayyid Ahmad al-Hasyimy, al-Qawaid al-Asasiayh li al-Lughah al-‘Arabiyah, (Kairo:


Muassasah al-Mukhtar, 2005).

Al-Bukhari, Shahih al-Bukhary

Fu’ad Ni’mah, Mulakhash al-Qawaid al-Lughah al-‘Arabiyah, (Surabaya: al-Hidayah, tth)

Mahmud Yunus, al-Muthala’ah al-Haditsah, (Jakarta: Maktabah al-Sa’diyah Putera, tth).

Mumammad Thalib, Alquran Tarjamah Tafsiriyah, (Yogyakarta: Ma’had Nbawy, 2012).

Anda mungkin juga menyukai