Anda di halaman 1dari 10

Hadist-Hadist Pilihan

Nadhifah Fatisyah – 04020321069


BKI/B3
A. Sayyidul Istighfar
1. Hadist dan Terjemahan

‫فاز أ َ ْن ٌَقُ ُْ َل ا ْلعَ ْب ُد‬


ِ ‫سخِ ْغ‬ َ : ‫سلَّ َم قَا َل‬
ِ ْ ‫س ٍِّ ُد‬
ْ ‫اْل‬ َ ََ ًِ ٍْ َ‫عل‬
َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ُ‫شدَّا ِد ب ِْه أ َ َْ ٍس َز ِض ًَ هللا‬
َ ِ ًّ ‫ع ْىًُ ع َِه الىَّ ِب‬ َ ‫ع َْه‬
ُ ‫ أَع ُُْذ‬، ُ‫طعْج‬ َ َ ‫سخ‬ْ ‫ع ٍْدِكَ ََ ََ ْعدِكَ َما ا‬ َ ‫علَى‬ َ ‫ ََأَوَا‬، َ‫ع ْبدُك‬َ ‫ َْل إِ ٰلـًَ إِْلَّ أ َ ْوجَ َخلَ ْقخَى ًِْ ََأَوَا‬، ًْ ِّ‫ اَللَّ ٍُ َّم أ َ ْوجَ َزب‬:
َ‫ُب إِْلَّ أ َ ْوج‬
َ ُ‫ فَ ِإوًَُّ َْل ٌَ ْغف ُِس الرُّو‬، ًِْ ‫ ََأَبُ ُْ ُء بِرَ ْوبِ ًْ فَا ْغف ِْس ل‬، ًَّ َ‫عل‬
َ َ‫ أَبُ ُْ ُء لَلَ بِىِ ْعم ِخل‬، ُ‫صىَعْج‬
َ ‫بِلَ مِ ْه ش ِ َّس َما‬
َ‫ ََ َم ْه قَالٍََا مِ ه‬، ‫ َف ٍُُ ِم ْه أ َ ٌْ ِل ا ْل َجىَّ ِت‬، ًَ ‫س‬ ِ ‫ٌُمِ ًِ قَبْل أ َ ْن ٌُ ْم‬ ْ ‫ فَ َمـاثَ ِم ْه‬، ‫َاز ُم ُْقِىًا بٍَِا‬ ِ ٍَّ‫َم ْه قَالٍََا مِ هَ الى‬
1
‫ا ْل َج َّى ِت‬ ‫أ َ ٌْ ِل‬ ‫مِ ْه‬ َُ ٍُ َ‫ف‬ ، ‫ص ِب َح‬
ْ ٌُ ‫أ َ ْن‬ ‫قَ ْب َل‬ َ‫فَ َماث‬ ‫بٍَِا‬ ٌ‫ُم ُْقِه‬ َُُ ٌََ ‫اللَّ ٍْ ِل‬
Artinya : “Dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu anhu dari Nabi
Shallallahu „alaihi wa sallam , “Sesungguhnya Istighfâr yang paling baik
adalah seseorang hamba mengucapkan : Allahumma anta rabbii laa illahaa
illaa anta khalaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika
mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu`u laka bini’matika
‘alayya wa abuu`u bidzanbii faghfirlii fa innahu laa yaghfiru adz dzunuuba
illaa anta (Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak
diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan
aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai
dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan
perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku
kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni
dosa selain Engkau). (Beliau bersabda) “Barangsiapa mengucapkannya di
waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum
waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di
waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu
pagi, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari)

2. Makna Mufradat
َ‫ع ٍْدِك‬
َ Perjanjianmu َ ُ‫الرُّو‬
‫ُب‬ Dosa-dosa
َ َ ‫سخ‬
ُ‫طعْج‬ ْ ‫َما ا‬ Semampuku ‫ُم ُْقِىًا بٍَِا‬ Keyakinan

1
Al-Imam Muhammed ben Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari, (Lebanon : Dar Al-Kotob Al-
Ilmiyah, 2017), hal. 1154
َ‫ََ ََ ْعدِك‬ Aku berjanji َ‫فَ َمـاث‬ Dan dia meninggal
padamu
ُ‫صىَعْج‬
َ ‫مِ ْه ش ِ َّس َما‬ Dari ْ ‫مِ ْه‬
kejahatan ًِ‫ٌُم‬ Pada hari itu
yang aku lakukan
َ‫أَبُ ُْ ُء لَل‬ Aku mengaku ِ ‫قَبْل أ َ ْن ٌُ ْم‬
ًَ ‫س‬ Sebelum malam
ْ ٌُ ‫قَ ْب َل أ َ ْن‬
‫صبِ َح‬ Sebelum pagi

3. Penjelasan Hadist
Hadist ini merupakan hadis sahih yang tidak hanya diriwayatkan oleh
Imam Bukhari, tetapi juga diriwayatkan oleh beberapa imam lain. Di antara
imam yang juga meriwayatkan hadis ini adalah Imam an-Nasai, Imam Ibnu
Hibban, Imam ath-Thabrani, Imam Ahmad, dan Imam al-Baghawi. Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menamakan lafazh istigfâr ini dengan Sayyidul
Istighfâr karena terkandung dalam hadits ini makna taubat dan merendahkan
diri di hadapan Allâh Azza wa Jalla, yang tidak terdapat dalam hadits-hadits
taubat lainnya.2 Imam ath-Thibiy mengatakan dalam Fathul Bari bahwa
penyebab lafadz ini dinamakan sayyid adalah karena dalam lafad ini termuat
makna-makna taubat secara menyeluruh. Yang mana sayyid sendiri berarti
induk atau pimpinan.
Bacaan istighfar yang paling sempurna adalah penghulu istighfar
(sayyidul istighfar).3 Karena dalam bacaan sayyidul istighfar sendiri telah
mengandung pengakuan seorang pada Rabbnya, pada penciptanya, dan pada
yang memberinya rizki bahwa dirinya adalah seorang hamba yang hina. Di
dalam sayyidul istighfar juga termuat janji seorang hamba bahwa dia akan
berpegang pada perjanjian yang dia ambil atas Rabbnya dan akan
melaksanakan perjanjian itu sesuai dengan kemampuan.
4. Analisis Relevansi

Secara umum, dakwah dapat didefinisikan sebagai sebuah kegiatan


peyampaian, mengajak, dan menyeru orang lain agar mau mempelajari serta
mengamalkan ajaran agama. Dalam perkembangannya, dakwah lazimnya

2
Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, “Keutamaan Sayyidul Istighfar”, diakses dari
https://almanhaj.or.id/12552-keutamaan-sayyidul-istighfar-2.html, pada 3 Juni 2022
3
Canra Krisna Jaya, “Al-Taubat dalam Perspektif Hadits Nabi”, Jurnal Al Ashriyyah, Vol. 6, No.
1 (Mei-2020), hal. 29
disampaikan oleh seorang pendakwah atau ustadz. Hal ini kemudian
membuat sebuah persepsi berkembang di masyarakat bahwa dakwah atau
menyebarkan ilmu agama adalah tugas ulama semata. Padahal bukan
demikian. dakwah bukan hanya kewenangan ulama atau tokoh agama. Setiap
muslim bisa melakukan dakwah, karena dakwah bukan hanya ceramah
agama.4

Dalam lingkup yang lebih sempit, dakwah dapat juga dilakukan seorang
konselor. Hal ini mungkin dilakukan dengan menyampaikan materi dakwah
kepada konseli pada saat kegiatan konseling dilakukan. Langkah yang dapat
dilakukan agar konseli dapat menemukan pemecahan masalah adalah dengan
terlebih dahulu menerima masalahnya. Hal ini sejalan dengan kandungan
yang termuat dalam lafal Sayyidul Istighfar, tatkala seorang hamba mengaku
pada Rabbnya bahwa dirinya telah berdosa. Rasulullah sangat menganjurkan
ummatnya untuk selalu melafalkkan kata Istighfar disetiap kesempatan
sebagai pengakuan bentuk dari kesalahan baik yang dilakukan dengan unsur
kesengajaan maupun ketidak sengajaan.5 Apabila seseorang telah menerima
masalahnya dan juga menerima keadaan dirinya sebagaimana adanya, maka
hal itu akan memudahkan bagi orang tersebut untuk mengetahui langkah apa
yang harus dilakukan selanjutnya.

5. Kesimpulan
a. Sayyidul istighfar merupakan bacaan istighfar yang aling sempurna.
Karena di dalamya mengandung pengakuan dosa seorang hamba pada
Rabbnya, perjanjian seorang hamba pada Rabbnya, serta permohonan
perlindungan dari perbuatan-perbuatan buruk.
b. Dakwah merupakan hal yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana
saja, termasuk dapat dilakukan oleh seorang konselor pada sesi
konseling. Sayyidul istighfar dapat dimanfaatkan konselor sebagai bahan
terapi untuk klien. Yakni dengan memohon ampun pada Allah Swt dan
menerima masalah yang sedang dihadapi yang kemudian fokus untuk
mencari jalan keluar atau solusi permasalahan.

4
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: K E N C A N A, 2017), hal. 2
5
Mochammad Dimas Al Faruqi, Skripsi: “Konseling Islam dengan Terapi Sayyidul Istighfar untuk
Mengatasi Kebiasaan Mabuk pada Remaja di Desa Kejayan Pasuruan” (Surabaya: UIN Sunan
Ampel, 2021), hal. 30
Daftar Pustaka

Al-Bukhari, Al-Imam Muhammed ben Ismail. 2017. Shahih Bukhari. Lebanon: Dar Al-
Kotob Al-Ilmiyah

Aziz, Moh. Ali. 2017. Ilmu Dakwah. Jakarta: K E N C A N A

Faruqi, Mochammad Dimas Al, 2021. “Konseling Islam dengan Terapi Sayyidul Istighfar
untuk Mengatasi

Kebiasaan Mabuk pada Remaja di Desa Kejayan Pasuruan”. Skripsi. Surabaya: UIN
Sunan Ampel

Jaya, Canra Krisna. 2020 “Al-Taubat dalam Perspektif Hadits Nabi”, Jurnal Al
Ashriyyah, Vol. 6, No. 1.

Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, “Keutamaan Sayyidul Istighfar”, diakses pada 3 Juni 2022,
pukul 09.32
dari https://almanhaj.or.id/12552-keutamaan-sayyidul-istighfar-2.html
Ni’mah Hanum Lailatul Fajriyah – 04020321071
BKI/B3

B. Zikir Terhindar dari Bala’

1. Hadist dan Terjemahan

َ ‫عثْ َم‬
،‫ان‬ ُ ‫ان ْب َه‬ َ َ‫ أَب‬،‫س ِم َع‬
َ ‫ع َّم ْه‬ َ ،ٍ‫ َح َّدثَىَا أَبُُ َم ُْدَُد‬،‫سلَ َم َت‬ ْ ‫َّللاِ ْبهُ َم‬ َ ‫َح َّدثَىَا‬
َّ ‫ع ْب ُد‬
ُ‫صلَّى هللا‬ َ ‫َّللا‬
ِ َّ ‫سُ َل‬ ُ ‫س ِمعْجُ َز‬ َ ‫ ٌَقُُ ُل‬،‫ان‬ َ َّ‫عف‬ َ ‫ان ٌَ ْعىًِ ا ْب َه‬ َ ‫عثْ َم‬
ُ ُ‫س ِمعْج‬ َ :‫ٌَقُُ ُل‬
ًِ‫ ف‬،‫س ِم ًِ ش ًَْ ٌء‬ ْ ‫َّللاِ الَّرِي َْل ٌَض ُُّس َم َع ا‬ َّ ‫س ِم‬ ْ ِ‫ « َم ْه قَا َل ب‬:‫سلَّ َم ٌَقُُ ُل‬َ ََ ًِ ٍْ َ‫عل‬َ
ُ‫ لَ ْم ح ُ ِص ْبًُ فَجْ أَة‬،ٍ‫د َم َّساث‬َ ‫ ث َ ََل‬،‫س ِمٍ ُع ا ْلعَ ِلٍ ُم‬
َّ ‫ ََ ٌُ َُ ال‬،‫اء‬ ِ ‫س َم‬َّ ‫ ََ َْل فًِ ال‬،‫ض‬ ِ ‫ْاْل َ ْز‬
ُ ‫ لَ ْم ح ُ ِص ْبًُ فَجْ أَة‬،ٍ‫د َم َّساث‬ ُ ‫ص ِب ُح ثَ ََل‬ ْ ٌُ ‫ٍه‬ َ ‫ ََ َم ْه قَالَ ٍَا ِح‬،َ‫ص ِبح‬ ْ ٌُ ‫ َحخَّى‬، ٍ‫َب ََلء‬
َ ‫َب ََلءٍ َحخَّى ٌُ ْمس‬
6
.‫ًِ» زَاي أبُ داَد‬
Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah berkata, telah


menceritakan kepada kami AbuMaudud dari seseorang yang mendengar
Aban bin Utsman ia berkata; Aku mendengar Utsman - maksudnya
Utsman bin Affan- berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa mengucapkan: “Bismillahilladzii
laa ya dlurru ma’asmihi syaiu fil ardli wa laa fii ssamaa wa hua ssami’ul
‘aliimu” (dengan nama Allah yang tidak ada sesuatu pun di bumi dan di
langit yang bisa memberikan bahaya. Dan Dia Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui) sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan tertimpa
musibah yang datang dengan tiba-tiba hingga pagi hari. Dan barangsiapa
membacanya pada pagi hari sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan
tertimpa bencana yang datang dengan tiba-tiba hingga sore hari. (HR.
Abu Dawud).

2. Makna Mufradat

Arti Mufradat

6
Abou Dawoud Al-Sijistani , Sunan abi Dawud (Lebanon : Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah – Beirut,
2015) hal.795
Tidak membahayakan ‫َْل ٌَض ُُّس‬
(Mendatangkan madharat)
Mushibah / bencana ًُ‫ح ُ ِص ْب‬
Tertimpa / datang-Nya Bala’ ُ ٍ‫فَجْ أَة بَ ََلء‬
Pagi ‫ص ِب َح‬
ْ ٌُ
Sore ًِ
َ ‫ٌُ ْمس‬

3. Penjelasan Hadist

Hadist diatas merupakan salah satu hadist yang termasuk dalam kitab
kutubu sitta yang mana di riwayatkan oleh imam Abu dawud dan juga
imam Tirmidzi. Yang membahas tentang salah satu keutamaan
membaca dzikir. Menurut KBBI dzikir artinya puji-pujian kepada
Allah yang diucapkan berulang-ulang, doa atau puji-pujian berlagu,
perbuatan mengucapkan zikir. Dan secara etimologi dalam kamus Al-
Munawwir kata dzikir bisa bermakna menyebut,
mengucapkan,mengagungkan, menyucikan, mengingat, mengerti,
memperingatkan, memberi nasihat, dan menjaga.7 Dzikir merupakan
upaya untuk mengatasi keadaan lalai mengingat Allah, ibadah yang
mulia dan mudah dikerjakan. Dengan memperbanyak dzikir tentu akan
menambah tingkat keimanan kita kepada Allah.8

Nah dalam hadist di atas Rasulullah bersabda barangsiapa yang


membaca dzikir/doa “Bismillahilladzii laa ya dlurru ma’asmihi syaiu
fil ardli wa laa fii ssamaa wa hua ssami’ul ‘aliimu” sebanyak tiga kali
niscaya orang tersebut akan terhindar dari datangnya bala‟yang tiba-
tiba hingga pagi hari, dan barang siapa yang membacanya tiga kali saat
pagi hari maka niscaya ia tidak akan tertimpa bencana yang datang
secara tiba-tiba sampai sore hari. Dilihat dari penjelasan tersebut kita
tahu betapa dasyatnya kekuatan dzikir bagi kehidupan kita.itulah

7
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir; Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya:Pustaka Progressif,
1997), Cet. IV, 448.
8
Dzkiah Azizah Luthfiyana, Dzikir Sebagai Media Dakwah (Studi pada Majlis Ta’lim At Tadkir
Kelurahan Sumberejo Kecamatan Kemiling Bandar Lampung), (Lampung : UINRIL, 2018) hal.70
sebabnya Rasulullah sangat menganjurkn kita untuk membaca kalimat
kalimat dzikir, agar kita selalu ingat kepada allah dan betapa besar
kuasanya.

4. Analisis Relefansi dengan Dakwah

Konsep dakwah berasal dari Al quran dan al sunnah dan bukan dari
pemikiran manusia ataupun penemuan lapangan. Dari dua sumber tersebut
pemikiran konsep dakwah di kembangkan dengan ilmu tauhid, ilmu fikih,
dan ilmu akhlak.9 Hadist diatas merupakan ajakan untuk membaca dzikir,
dzikir bisa mengantar pada ketentraman jiwa.10 Dalam kaitannya dengan
Dakwah tentu hadist di atas memiliki keterkaitan dengan dakwah. Karena
jika dilihat dari pengertian dakwah sendri artinya menyeru, memanggil,
mengajak, mengundang. dan secara etimologis terkadang digunakan dalam
arti mengajak kepada kebaikan yang pelakunya ialah Allah swt., para Nabi
dan Rasul serta orang-orang yang telah beriman dan beramal shaleh.11
Yang mana pengertian dakwah tersebut sesuai dengan maksud dan sabda
nabi di atas yaitu mengajak umat muslim khususnya umat manusia untuk
berdzikir kepada Allah SWT.

5. Kesimpulan.
a. Dzikir merupakan upaya untuk mengatasi keadaan lalai mengingat
Allah, ibadah yang mulia dan mudah dikerjakan. Dengan
memperbanyak dzikir tentu akan menambah tingkat keimanan kita
kepada Allah. Yang mana di dalamnya berisikan kalimat-kalimat
pujian yang indah kepada Allah SWT. Salah satu bacaaan dan
keutamaannya telah di sebutkan dalam hadist di atas, yang mana

9
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta : Prenada Media, 2004) hal.59
10
M. Quraish Shihab, Wawasan Al- Qur’an tentang Zikir dan Do’a, (Tangerang Selatan: Lentera
Hati, 2018), hal 121
11
Muhammad Qadaruddin Abdullah, Pengantar Ilmu Dakwah, (Pasuruan: Penerbit Qiara Media,
2019), hal. 2
dengan berdzikir kita dapat terhindar dari datangnya mushibah
yang berbeda beda.
b. Pengertian dakwah sendiri adalah menyeru, memanggil, mengajak,
mengundang, yang mana pengertian tersebut sesuai dengan
maksud dan sabda nabi di atas yaitu mengajak umat muslim untuk
berdzikir kepada Allah SWT. Yaitu membaca bacaan
“Bismillahilladzii laa ya dlurru ma’asmihi syaiu fil ardli wa laa fii
ssamaa wa hua ssami’ul ‘aliimu” agar terhindar dari datangnya
bala‟ yang datang secara tiba tiba.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. Muhammad Qadaruddin. 2019 Pengantar Ilmu Dakwah.


Pasuruan: Penerbit Qiara Media.
Al-Sijistani. Abou Dawoud. 2015 Sunan abi Dawud. Lebanon : Dar Al-
Kotob Al-Ilmiyah – Beirut.
Aziz. Moh. Ali. 2004 Ilmu Dakwah Jakarta : Prenada Media.

Luthfiyana. Dzakiah Azizah. 2018 Dzikir Sebagai Media Dakwah (Studi


pada Majlis Ta’lim At Tadkir Kelurahan Sumberejo Kecamatan
Kemiling Bandar Lampung). Lampung : Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
Munawwir. Ahmad Warson. 1997 Al-Munawwir; Kamus Arab-Indonesia.
Surabaya : Pustaka Progressif Cet. IV.

Shihab. M. Quraish. 2018 Wawasan Al- Qur’an tentang Zikir dan Do’a,.
Tangerang Selatan: Lentera Hati.

Anda mungkin juga menyukai