Anda di halaman 1dari 4

ZIKIR DAN DO’A

Pengertian Zikir
    Kata zikir berasal dari kata “zakaro" >> "yazkuru" >> "zikran", artinya; mengingat, menyebut,
menuturkan atau merenungi. Sedangkan menurut istilah adalah mengingat Allah Swt., dengan
maksud mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan cara menyebut semua sifat-sifat
keagungan-Nya atau kemulian-Nya, seperti membaca tasbih, tahmid, takbir dan tahlil.
Sebagaimana diterangkan dalam al-Qur’an:

ِ ‫َف ْاذ ُكرُونِي َأ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوا لِي َواَل َت ْكفُر‬


‫ُون‬

Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan
janganlah kamu ingkar kepada-Ku. (Qs. Al-Baqarah 2:152)

‫ِين آ َم ُنوا ْاذ ُكرُوا هَّللا َ ِذ ْكرً ا َكثِيرً ا‬


َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya)
sebanyak-banyaknya, (Qs. Al-Ahzab 33:41)

Diriwayatkan dari Abu Darda' ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: "Maukah kamu aku tunjukan amalan yang terbaik dan paling suci disisi Rabbmu, yang
paling mengangkat derajatmu. Lebih baik bagimu daripada menginfakkan emas dan perak dan
lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu lantas kamu memenggal leher mereka
atau mereka memnggal lehermu?" Para sahabat yang hadir menjawab; "Tentu saja wahai
Rasulullah!" Beliau bersabda: "Zikir kepada Allah yang Tinggi." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Pengertian Doa 
    Doa menurut bahasa adalah memanggil atau memohon sesuatu, sedangkan menurut istilah
adalah permohonan sesuatu yang disampaikan manusia sebagai makhluk kepada Allah Swt
sebagai Sang Pencipta dengan merendahkan diri dan tunduk kepada-Nya, baik untuk
kepentingan hidup di dunia maupun di akherat.

ُ ْ‫ان ۖ َف ْل َيسْ َت ِجيبُوا لِي َو ْليُْؤ ِم ُنوا ِبي َل َعلَّ ُه ْم َير‬ ‫ُأ‬ َ َ‫َوِإ َذا َسَأل‬
َ ‫ش ُد‬
‫ون‬ ِ ‫َّاع ِإ َذا َد َع‬
ِ ‫ك عِ َبادِي َع ِّني َفِإ ِّني َق ِريبٌ ۖ ِجيبُ دَعْ َو َة الد‬
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka
sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa
kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar
mereka memperoleh kebenaran. (Qs. Al-Baqarah 2:186)

Bagi seorang mukmin yang ingin berhasil dalam kehidupan ini, ada dua cara yang harus
ditempuhnya yaitu: berusaha dan berdoa kepada Allah. Kedua hal ini harus ditempuh, karena di
dalam kehidupan ini ada hal-hal yang dapat dijangkau oleh pemikiran manusia, tetapi ada pula
yang tidak dijangkaunya. Oleh karena itu kedua cara ini harus ditempuh secara bersama-sama.

Tata Cara Zikir dan Berdoa


    Mengucap zikir pada dasarnya tidak dibatasi jumlah bilangan. Demikian pula mengenai lafal,
waktu, cara dan tempat melaksanakannya. Akan tetapi, zikir seyogyanya dilakukan di tempat-
tempat yang suci dilandasi dengan niat yang ikhlas, di samping sikap kusyu dan tawadhu, Allah
Swt berfirman:
َ ‫ال َواَل َت ُكن م َِّن ْال َغافِل‬
‫ِين‬ ِ ‫ص‬ َ ‫ك َتضَرُّ ًعا َوخِي َف ًة َو ُد‬
َ ‫ون ْال َجه ِْر م َِن ْال َق ْو ِل ِب ْال ُغ ُدوِّ َواآْل‬ َ ‫َو ْاذ ُكر رَّ َّب‬
َ ِ‫ك فِي َن ْفس‬
Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak
mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang
yang lengah. (Qs. Al-A'raf  7:205)

Firman Allah Swt. di atas memuat tata cara (adab) berzikir, antara lain :
1. Zikir hendaknya dilakukan dengan sikap tadarru' (merasa dirinya hina dan papa di hadapan
Allah Swt). Dengan demikian orang yang berzikir harus memperlihatkan sikap tawadhu' kepada-
Nya.
2. Zikir dilakukan dengan rasa takut kepada Allah Swt. Takut kepada keagungan dan kemuliaan
Allah Swt.
3. Zikir dilakukan dengan suara yang lembut,pelan dan kusyuk.

Cara berzikir ada tiga macam, yaitu:


1. Zikir dengan hati
    Zikir dengan hati ialah dengan cara bertafakur memikirkan ciptaan Allah Swt, sehingga timbul
di dalam pikiran kita bahwa Allah Swt. adalah Dzat yang Maha Kuasa. Semua yang ada di dalam
alam semesta ini pastilah ada yang menciptakan dan mengaturnya, yaitu Allah Swt.
2. Zikir dengan perbuatan
    Yaitu dengan melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Semua itu mesti diawali
dengan niat untuk mendapatkan ridha Allah Swt. Jadi, menuntut ilmu, bersilaturahmi, mencari
nafkah, dan amalan-amalan lainnya yang diperintahkan oleh agama adalah termasuk dalam
lingkup zikir dengan perbuatan
3. Zikir dengan ucapan
    Zikir dengan ucapan yaitu dengan cara menyebut asma Allah atau dengan mengucapkan
kalimat-kalimat WD\\LEDK. Sehingga setiap kali menyebut-Nya akan semakin bertambah
keimanan kita kepada Allah Swt.
Contoh kalimat toyibah:

Adab Berdoa
1. Menghadap kiblat.
2. Memperhatikan saat yang tepat untuk berdoa, seperti di tengah malam dan sehabis shalat
fardhu.
3. Mengangkat kedua tangan setentang kedua bahu.
4. Memulai dengan istighfar, memuji Allah, dan membaca shalawat.
5. Harus ada sikap tawadhu' (rendah hati) dan Tadarru' (rendah diri) dan rasa takut.
6. Hendaklah disertai dengan hati yang khusyu’ dan meyakini bahwa doanya akan dikabulkan
oleh Allah Swt.

َ ‫ َوالَّ ِذ‬ )2(‫ُون‬
‫ين‬ ِ ‫ص‚اَل ِت ِه ْم َخ‬
َ ‫اش‚ع‬ َ ‫ين ُه ْم ِفي‬ َ ‚‫َق ْد َأ ْف َل َح ْالمُْؤ ِم ُن‬
َ ‫الَّ ِذ‬ )1(‫‚ون‬
َ ‫ُه ْم َع ِن اللَّ ْغ ِو مُعْ ِرض‬
 )3(‫ُون‬

Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya,
dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, (Qs. Al-
Mu'minun 23:3)

7. Menyederhanakan suara, antara bisik-bisik dengan suara keras. Firman Allah :

‫قُ ِل ْاد ُع‚‚وا هَّللا َ َأ ِو ْاد ُع‚‚وا ال‚‚رَّ حْ ٰ َم َن ۖ َأ ًّي‚‚ا مَّا َت‚ ْ‚دعُوا َف َل‚ ُه اَأْل ْس‚ َما ُء‬
‫‚ك‬َ ‚ِ‫‚غ َبي َْن ٰ َذل‬ ْ ‫ك َواَل ُت َخ‚ ا ِف‬
ِ ‚‫ت ِب َه‚‚ا َوا ْب َت‬ َ ‫صاَل ِت‬َ ‫ْالحُسْ َن ٰى ۚ َواَل َتجْ َهرْ ِب‬
‫َس ِبياًل‬
Katakanlah (Muhammad), “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana
saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asm±‘ul ¦usn±) dan
janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam shalat dan janganlah (pula) merendahkannya
dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu.” (Qs. Al-Isra 17:110)

8. Tidak berdoa untuk keburukan atau memutus tali silaturahim.


9. Tidak terburu-buru, maka doanya tidak akan dikabulkan.
10. Berdoa tidak boleh setulus hati dan berkata kepada Allah
11. Memilih kalimat-kalimat yang luas maknanya, tidak tertuju kepada kepentingan yang sesaat
dan ruang lingkupnya sempit. Misalnya: perkataan pangkat, jabatan, lulus ujian diganti kebaikan
dunia. Perkataan uang, materi tertentu diganti dengan rezeki yang luas. Perkataan badan
langsing, kurus, kuat, dan lain-lain diganti dengan kesehatan. Perkataan pintar, ilmu tinggi
diganti dengan ilmu yang manfaat. Perkataan anak yang bergelar tinggi diganti dengan anak
yang saleh
12. Jangan mendoakan diri, keluarga, anak, harta, pelayan dengan doa yang buruk Isi doanya
dimulai dari mendoakan diri sendiri dulu, baru untuk yang lain
13. Menyapu muka dengan kedua telapak tangan setelah selesai berdoa.

Waktu-waktu yang lebih utama untuk berdoa untuk berdoa


1. Pada bulan Ramadan, terutama pada malam Lailatul Qadar.
2. Pada waktu wukuf di ‘Arafah, ketika menunaikan ibadah haji.
3. Pada hari jumat (waktu antara dua khutbah).
4. Pada waktu seseorang sedang puasa.
5. Ketika turun hujan.
6. Sebelum dan sesudah.
7. Sesudah shalat lima waktu.
8. Di tengah malam (sepertiga malam yang terakhir)
9. Di antara azan dan iqamat.
10. Ketika I'tidal yang akhir dalam salat.
11. Ketika sujud dalam salat.
12. Ketika khatam (tamat) membaca Al-Quran 30 Juz.
13. Sepanjang malam, utama sekali sepertiga yang akhir dan waktu sahur.
14. Sepanjang hari Jumat, karena mengharap berjumpa dengan saatijabah (saat diperkenankan
doa) yang terletak antara terbit fajar hingga terbenam matahari pada hari Jumat, terutama antara
dua khutbah jumat.
15. Antara Zuhur dengan ‘Ashar dan antara ‘Ashar dengan Maghrib.
16. Pada saat kritis atau genting
17. Pada saat teraniaya.
18. Pada waktu minum air zam-zam.

Tempat-tempat yang baik untuk berdoa


1. Ketika melihat Ka’bah.
2. Ketika melihat masjid Rasulullah Saw.
3. Di tempat dan di kala melakukan thawaf.
4. Di sisi Multazam di dalam Ka’bah.
5. Di sisi sumur Zamzam.
6. Di belakang makam Ibrahim.
7. Di atas bukit Shafa dan Marwah.
8. Di ‘Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di sisi Jamarat yang tiga.

Manfaat Zikir dan Doa


1. Dapat menentramkan hati

ُّ‫ين آ َم ُن‚‚وا َو َت ْط َمِئنُّ قُلُ‚‚و ُبهُم ِب‚‚ ِذ ْك ِر هَّللا ِ ۗ َأاَل ِب‚‚ ِذ ْك ِر هَّللا ِ َت ْط َمِئن‬
َ ‫الَّ ِذ‬
ُ‫ْالقُلُوب‬
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (Qs. Ar-Rad 13:28)

2. Dapat menimbulkan kesabaran.


3. Menambah pahala dan menambahkan rasa kasih sayang kepada sesama.
4. Menimbulkan sifat berhati-hati.

Dengan sering kita berdoa setelah shalat fardu banyak manfaat yang akan diperoleh, diantaranya:
1. Akan terhindar dari sifat sombong dan congkak.
2. Akan terhindar dari sifat gampang putus asa.
3. Hati dan pikiran kita akan tenang dan tentram.
4. Akan memberi motivasi atau dorongan yang kuat dalam menjalani kehidupan ini.
5. Memberikan perlindungan dalam menempuh kehidupan.
6. Kita akan merasa semakin dekat dengan Allah Swt.
7. Di akhirat kelak, kita akan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah, yaitu surga

 Doa yang Tidak/Belum Terkabulkan    Dalam melaksanakan doa, ada beberapa sebab
mengada doa seseorang tidak atau belum dikabulkan, yaitu :
1. Ditunda untuk lain waktu.
2. Ditangguhkan pengabulannya di akherat atau dikabulkan dalam bentuk lain.
3. Jika dikabulkan, akan berakibat tidak baik bagi pemohon.

Anda mungkin juga menyukai