RAHAYU ALAM
NIM: 80600222010
PENDAHULUAN
صُرَك الْيَ ْوَم َح ِدي ٌد ِ َ لَ َق ْد ُكْنت ِِف َغ ْفلَ ٍة ِمن ه َذا فَ َك َش ْفنَا عْن
َ َك غطَاءَ َك فَب َ َ ْ َ
Terjemahnya:
Sungguh, kamu dahulu benar-benar lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami
singkapkan penutup matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat
tajam.2
Melalui ayat ini, kata kasyf dalam bentuk fi’il mud}ar> i ‚yuksyafu‛ berarti
menyingkap dalam menceritakan kehidupan pada Hari Kiamat bagi orang-orang
yang lalai, tidak memperhatikan seruan-seruan Allah. Catatan amalan mereka yang
buruk akan diperlihatkan dengan penglihatan mereka yang sangat tajam karena
penutup yang menutupi mata (hati) mereka telah disingkap oleh Allah.
1
Rohimin. Metodologi Ilmu Tafsir dan Aplikasi Model Penafsiran. (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2007), h. 2
2
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 758.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas kata kasyf ini dalam kajian
tafsir dengan menggunakan metode tematik.
METODOLOGI
Dalam pembahasan ini, metode yang digunakan penulis dalam menganalisis
bahan yang telah dihimpun ialah metode tematik (maud}u>’i>) yang diadopsi dari teori
Abdul Hay Al-Farmawi. Yaitu: Pertama, menentukan tema yang dibahas. Penulis
mengangkat tema tentang kasyf dalam al-Qur’an (Suatu kaji tematik). Kedua,
mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan tema. Dalam hal ini penulis
mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan tema menggunakan al-mu’jam al-
muhfaras li alfadz Al-Qur’an karya M. Fuad Abdul Baqi. Ketiga, menyusun
pembahasan dalam kerangka pembahasan yang sempurna. Keempat, mempelajari
ayat-ayat tersebut secara keseluruhan. Dan kelima, mencari jawaban dari rumusan
masalah dan menyimpulkan hasil penelitian.3
PEMBAHASAN
a. Makna Kasyf
Kata kasyf merupakan bentuk mas}dar dari kata kerja kasyafa-yaksyafu yang
berarti membuka atau mengungkapkan4. Secara bahasa, kasyf ialah membuka dari
sesuatu yang menutupi agar supaya kelihatan.5 Menurut Ibnu Faris, kasyf jika
ditinjau dari asal katanya kaf, syin, dan fa’ artinya tersingkapnya sesuatu terhadap
dikatakan:
3
Abu Hay Al-Farmawi, al-Bidayah fi> al-Tafsir al-Maud}u>’i>, (Kairo: al-Hadarah al-Arabiyah,
1976), h, 49-50.
4
Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap (Cet. XIV;
Surabaya: Pustaka Progresif, 1997), h. 1212.
5
M. Quraish Shihab, dkk.,Ensiklopedia al-Qur’an: Kajian Kosakata, Jilid I (Cet. I; Jakarta:
Lentera Hati, 1428 H/ 2007 M), h. 432.
6
Abu> al-H{asan Ahmad bin Fa>ris bin Zakariyya> al-Quzawaini@ al-Ra>zi@, Mu’jam Maqa>yi@s al-
Lugah, Juz V (Bairu>t: Da>r al-Fikr, 1399 H/ 1979 M), h. 181.
Disebutkan juga dalam kalimat lain َ كشف مغartinya ia telah dihilangkan
kegelisahan atau kesusahannya.7 Seperti yang tertuang dalam QS al-‘Ara>f/7: 134
ََ َ ََّ َ وَس ا ْد ُع مَيَا َرب َّ َم ِب َما َعِِدَ ِع ْيدَ كَ مَ ِ ِْئ َنشَ ْف َت َعيَّا ّ ِامر ْج َز مَ ُي ْْ ِم
َ َوم َ َّما َوكَ َع عَوَْيْ ِ ُم ّ ِامر ْج ُز كَامُوا ََي ُم
َ ْ َومَ ُ ُْن ِسوَ َّن َم َع َم ب َ ِِن ا
ْسائِي َل
ِ
Terjemahnya:
Ketika azab (yang telah diterangkan itu) menimpa mereka, mereka pun
berkata,‚Wahai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu sesuai
dengan janji-Nya kepadamu. Jika engkau dapat menghilangkan azab itu dari
kami, niscaya kami akan beriman kepadamu dan pasti akan Kami biarkan
Bani Israil pergi bersamamu.8
Selain itu, dalam terminologi tasawuf, Istilah kasyf juga digunakan. Mulanya
mencintai-Mu dengan dua cinta, cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu.
kulihat‛. Menurut sufi lain, keadan kasyf/kasyaf atau tersingkapnya tabir yang
menyelimuti seorang sufi sehingga dapat ‘melihat’ Tuhan dan mencapai ma’rifat.9
Dari beberapa definisi di atas dapat dijelaskan bahwa kata kasyf ialah
7
Abu>al-Qa>sim al-H}usain bin Muh}ammad al-Ra>gib al-As}faha>ni>, al-Mufrada>t fi> Gari>b al-
Qur’a>n, terj. Ahmad Zaini Dahlan, Kamus al-Qur’an: Penjelasan Lengkap Makna Kosa kata Asing
dalam al\-Qur’an, Jilid III, h. 330.
8
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf
al-Qur’an, 2019), h, 233-234.
9
M. Quraish Shihab, dkk.,Ensiklopedia al-Qur’an: Kajian Kosakata, Jilid I (Cet. I; Jakarta:
Lentera Hati, 1428 H/ 2007 M), h. 433.
10
Muhammad Fu’a>d ‘Abdu al-Ba>qi>, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfa>z al-Qur’an al-Kari>m
(Bandung: Penerbit Diponegoro, t.th.), h. 789.
kerja. Untuk mengetahui secara rinci mengenai bentuk pengungkapan derivasi kata
4
َك َش ْفنَا Al-‘Ara>f
Yu>nus
135
12 & 98
Al-Anbiya>’ 84
Al-Mukminu>n 75
Az-Zukhruf 50
Qa>f 22
6 ا ْن ِش ْف Al-Dukha>n 12
Kata kasyf terulang sebanyak 20 kali dalam 15 surah dalam berbagai bentuk
derivasinya. Kasyf jika dilihat dari penggunaanya dalam al-Quran dengan segala
bentuknya memiliki makna dan objek yang berbeda pula. Adapun penggunaan kasyf
Pengertian ini dalam al-Qur’an menggunakan kata kasyf dengan bentuk kata
kerja lampau. Ini digunakan di dalam kaitan dengan umat Nabi Musa as. yang ingin
membuktikan apakah Musa as. melalui kenabiannya itu dapat menghilangkan azab
dari mereka dengan cara memohon kepada Allah. Mereka berjanji, jika Musa melalui
doanya dapat menghilangkan azab, mereka akan beriman kepada Allah. Namun,
setelah azab itu dihilangkan, mereka, seperti Fir’aun dan ahli sihir mereka, balik
mengingkarinya.11 Dalam hal ini tercermin dalam QS Al-‘Araf/7: 134 dan 135, QS
az-Zukhruf/43: 50.
QS Al-‘Araf/7: 134
ََ َ ََّ َ وَس ا ْد ُع مَيَا َرب َّ َم ِب َما َعِِدَ ِع ْيدَ كَ م َ ِ ِْئ َنشَ ْف َت َعيَّا ّ ِامر ْج َز مَ ُي ْْ ِم
َ َومَ َّما َوكَ َع عَوَْيْ ِ ُم ّ ِامر ْج ُز كَامُوا ََي ُم
َ ْ َومَ ُ ُْن ِسوَ َّن َم َع َم ب َ ِِن ا
ْسائِي َل
ِ
Terjemahnya:
Ketika azab (yang telah diterangkan itu) menimpa mereka, mereka pun
berkata,‚Wahai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu sesuai
dengan janji-Nya kepadamu. Jika engkau dapat menghilangkan azab itu dari
kami, niscaya kami akan beriman kepadamu dan pasti akan kami.12
QS Al-Araf/7: 135
11
M. Quraish Shihab, dkk.,Ensiklopedia al-Qur’an: Kajian Kosakata, Jilid I, h. 432.
12
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 233-234
َج ٍل ُه ْم ََبلِغُوهُ إِ َذا ُه ْم يَْن ُكثُو َن ِ ِ فَلَ َّما َك َش ْفنَا َعْن ُهم
َ الر ْجَز إ ََل أ
ّ ُ
Terjemahnya:
Namun, setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu
yang harus mereka penuhi, ternyata mereka ingkar janji.13
QS Az-Zukhruf/43: 50
َ فَوَ َّما َنشَ ْفٌَا َعْنْ ُ ُم امْ َع َذ َاب ا َذا ُ ُْه ي َ ْي ُكث
ُون
ِ
Terjemahnya:
Maka, ketika Kami hilangkan azab itu dari mereka, seketika itu (juga) mereka
ingkar janji.14
meskipun kemudaratan telah dihilangkan oleh Allah dari diri mereka, mereka tetap
13
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 227.
14
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 718.
15
M. Quraish Shihab, dkk.,Ensiklopedia al-Qur’an: Kajian Kosakata, Jilid I, h. 433
16
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 330
darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat) seolah-olah dia tidak pernah berdoa
kepada Kami untuk (menghilangkan) kesusahan yang telah menimpanya.
Demikianlah, dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas
itu apa yang selalu mereka kerjakan.17
QS al-Nah}l/16: 54
فَوَ ْو َْل ََكه َْت كَ ْري َ ٌة أ ٓ َمٌَ ْت فٌََفَ َعَِا اميَاُنُ َا ا َّْل كَ ْو َم يُوو ُ َس مَ َّما أ ٓ َمٌُوا َنشَ ْفٌَا َعْنْ ُ ْم عَ َذ َاب امْ ِخ ْز ِي ِِف امْ َح َيا ِة
ِ ِ
ٍاُه ا َل ِحني ْ ُ ادلر هْ َيا َو َمتَّ ْع َي
ِ
Terjemahnya:
Mengapa tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang segera beriman
sehingga imannya itu bermanfaat kepadanya, selain kaum Yunus? Ketika
mereka beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam
kehidupan dunia dan Kami berikan kesenangan hidup (sementara) kepada
mereka sampai waktu yang ditentukan.18
QS ad-Dukha>n/44: 12-15
)21( ) اَنَّ ََك ِش ُفو امْ َع َذ ِاب كَ ِو ًيًل اى َّ ُ ُْك عَائِدُ ون21َ( َرب َّ َيا ا ْن ِش ْف َعيَّا امْ َع َذ َاب اَنَّ ُم ْْ ِمٌُون
ِ ِ ِ
Terjemahnya:
(Mereka berdoa,) ‚Wahai Tuhan kami, lenyapkan lah azab itu dari kami.
Sesungguhnya kami adalah orang-orang mukmin.‛(12) Sesungguhnya (kalau)
Kami melenyapkan azab itu sebentar saja, pasti kamu akan kembali (ingkar)
(15).19
QS al-Mukminu>n/23: 75.
َ ُِض نَوَ رجوا ِِف ُط ْغ َياُنِ ِ ْم ي َ ْع َم
ُون ْ ُ َوم َ ْو َر ِ ِْح َي
ٍ ّ ُ اُه َو َنشَ ْفٌَا َما ّبِ ِ ْم ِم ْن
Terjemahnya:
Seandainya Kami rahmati mereka dan Kami lenyapkan kemudaratan yang
menimpanya, niscaya mereka510) akan terus terombang-ambing dalam
kesesatannya.20
17
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 287
18
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 382
19
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 723-724
20
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 492
Di sini Allah menegaskan bahwa jika Allah tidak melenyapkan kemudaratan
yang mereka alami mereka akan terus terombang-ambing di dalam sikap keterlaluan
( ) ُط ْغ َي ِان mereka. Yang dimaksud adalah orang-orang musyrik dan kafir yang
Ayyssub yang pernah dikaruniai penyakit, kemudian, ia berdoa kepada Allah agar
penyakit yang dideritanya itu lenyap, dan Allah mengabulkan doanya.
QS Al-anbiya’/21: 84
ٍ ّ ُ فَا ْس َت َج ْب َيا َ َُل فَ َكشَ ْفٌَا َما ِب َِ ِم ْن
ُض َوأٓثَ ْيٌَا ٍُ َأُ َ َُْل َو ِمثْوَِ ُْم َم َعِ ُْم َر ْ َِح ًة ِم ْن ِع ْي ِدَنَ َو ِذ ْن َرى نِوْ َعا ِب ِد َين
Terjemahnya:
Maka, Kami mengabulkan (doa)-nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada
padanya, Kami mengembalikan keluarga nya kepadanya, dan (Kami
melipatganda kan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami dan
pengingat bagi semua yang menyembah (Kami).22
21
M. Quraish Shihab, dkk.,Ensiklopedia al-Qur’an: Kajian Kosakata, Jilid I, h. 433
22
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 467
23
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 550
Kata ini dalam arti menyingkap terlihat dalam QS. Qaf/50: 22, QS al-
صُرَك الْيَ ْوَم َح ِدي ٌد ِ َ لَ َق ْد ُكْنت ِِف َغ ْفلَ ٍة ِمن ه َذا فَ َك َش ْفنَا عْن
َ َك غطَاءَ َك فَب َ َ ْ َ
Terjemahnya:
Sungguh, kamu dahulu benar-benar lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami
singkapkan penutup matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat
tajam.24
Melalui ayat ini, kata kasyf dalam bentuk fi’il mud}ar> i ‚yuksyafu‛ berarti
yang lalai, tidak memperhatikan seruan-seruan Allah. Catatan amalan mereka yang
buruk akan diperlihatkan dengan penglihatan mereka yang sangat tajam karena
penutup yang menutupi mata (hati) mereka telah disingkap oleh Allah.25
suasana betis yang tersingkap karena akan lari akibat ketakutan dari huru-hara yang
hebat. Mereka diminta sujud, sebagai ujian. Namun, mereka tidak mampu
24
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 758
25
M. Quraish Shihab, dkk.,Ensiklopedia al-Qur’an: Kajian Kosakata, Jilid I, h. 433
26
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 836
27
M. Quraish Shihab, dkk.,Ensiklopedia al-Qur’an: Kajian Kosakata, Jilid I, h. 433
Kemudian dalam bentuk ََك ِش َف ٌةpada QS. An-Najm/53: 58,
ِ َّ ُون
اَّلل ََك ِش َف ٌة ِ م َ ْي َس مََِا ِم ْن د
Terjemahnya:
Tidak ada yang akan dapat mengungkapkan (terjadinya hari itu) selain
28
Allah.
Kata ini juga berarti menyingkap, digunakan untuk menjelaskan bahwa tidak
ada yang mengetahui kapan datangnya Hari Kiamat kecuali Allah swt.
sendiri.29Hal ini dapat dilihat melalui QS al-An’am/6: 17 dan 41, serta QS Az-
QS al-An’am/6: 17
َش ٍء كَ ِد ٌير ِّ ُ ُِّض فَ ًَل ََك ِش َف َ َُل ا َّْل ُ َُو َوا ْن ي َ ْم َس ْس َم ِ َِب ْ ٍْي فَِ َُو عَ ََل
َْ ك ُ َّ َوا ْن ي َ ْم َس ْس َم
ٍّ ُ اَّلل ب
ِ ِ ِ
Terjemahnya:
Jika Allah menimpakan kemudaratan kepadamu, tidak ada yang dapat
menghilangkannya selain Dia; dan jika Dia mem berikan kebaikan kepadamu,
Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.30
QS al-An’am/6: 42
ِ ْ ُ ُون امَ ْي َِ ا ْن َش َاء َوثًَْ َس ْو َن َما ج
َ ْش ُن
ون َ ُون فَ َي ْك ِش ُف َما ث َْدع
َ ب َ ْل ا ََّي ٍُ ث َْدع
ِ ِ ِ
Terjemahnya:
28
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 776
29
M. Quraish Shihab, dkk.,Ensiklopedia al-Qur’an: Kajian Kosakata, Jilid I, h. 432
30
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 175
kepadaNya, dan (karena dahsyatnya keadaan) kamu tinggalkan apa yang
kamu persekutukan (dengan Allah).31
QS az-Zumar/39: 38
اَّلل ا ْن َأ َراد ِ ََن ِ َّ ُون
ِ ُون ِم ْن د ُ َّ امس َم َاو ِات َو ْ َاْل ْر َض م َ َي ُلومُ َّن
َ اَّلل كُ ْل َأفَ َر َأيْ ُ ُْت َما ث َْدع َّ َومَ ِ ِْئ َسأَهَْتَ ُ ْم َم ْن َخوَ َق
ِ
َِ اَّلل عَوَ ْي
ُ َّ ُض ٍِ َأ ْو َأ َراد َِن ِب َر ْ َِح ٍة ُ َْل ُ َُّن ُم ْم ِس ََك ُت َر ْ َِحتِ َِ كُ ْل َح ْس ِ َِب
ِ ّ ُ ُِّض ُ َْل ُ َُّن ََك ِش َف ُات ٍ ّ ُ اَّلل ب
ُ َّ
َ ك امْ ُم َت َو ِ ّ ُّك
ون ُ َّ ي َ َت َو
Terjemahnya:
Sungguh, jika engkau (Nabi Muhammad) bertanya kepada mereka (kaum
musyrik Makkah) siapa yang menciptakan langit dan bumi, niscaya mereka men
jawab, ‚Allah.‛ Katakanlah, ‚Kalau begitu, tahu kah kamu tentang apa yang kamu
sembah selain Allah jika Allah hendak mendatangkan bencana ke padaku, apakah
mereka (sesembahan itu) mampu meng hilangkan bencana itu atau jika Allah hendak
mem beri rahmat kepadaku, apakah mereka dapat mencegah rahmat-Nya?‛ Kata
kanlah, ‚Cukuplah Allah (sebagai pelindung) bagi ku. Hanya kepada-Nya orang-
orang yang bertawakal berserah diri.‛32
D. KESIMPULAN
Dari data yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hakikat kata kasyf merupakan bentuk masdar dari kata kerja kasyafa-
2. Dari ayat yang sudah dikaji diatas, Kata kasyf terulang sebanyak 20 kali
diantaranya:
31
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 179
32
Kementerian Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 674-675
- kasyf berarti menghilangkan Kemudaratan
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an al-Kari>m
Abu Hay Al-Farmawi, al-Bidayah fi> al-Tafsir al-Maud}u’> i>, Kairo: al-Hadarah al-
Arabiyah, 1976.
Agama RI, Kementerian. al-Qur’an dan Terjemahnya .Jakarta: Lajnah Pentashihan
Mushaf al-Qur’an, 2019.
al-As}faha>ni>, Abu> al-Qa>sim al-H}usain bin Muh}ammad al-Ra>gib. al-Mufrada>t fi> Gari>b
al-Qur’a>n, terj. Ahmad Zaini Dahlan, Kamus al-Qur’an: Penjelasan Lengkap
Makna Kosa kata Asing dalam al\-Qur’an.
al-Ba>qi>, Muhammad Fu’a>d ‘Abdu. al-Mu’jam al-Mufahras li Alfa>z al-Qur’an al-
Kari>m Bandung: Penerbit Diponegoro, t.th.
al-Ra>zi@, Abu> al-H{asan Ahmad bin Fa>ris bin Zakariyya> al-Quzawaini@. Mu’jam
Maqa>yi@s al-Lugah, Juz V Bairu>t: Da>r al-Fikr, 1399 H/ 1979 M.
Munawwir, Ahmad Warson. Kamus al-Munawwir Arab Indonesia Terlengkap Cet.
XIV; Surabaya: Pustaka Progresif, 1997.
Rohimin. Metodologi Ilmu Tafsir dan Aplikasi Model Penafsiran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2007.
Shihab, M. Quraish dkk. ,Ensiklopedia al-Qur’an: Kajian Kosakata, Jilid I Cet. I;
Jakarta: Lentera Hati, 1428 H/ 2007 M.