Anda di halaman 1dari 24

Mirjam Nilsson​

Metode memahami alquran


A
Al-Qur’an
Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan
Al-Qur’an sebagai firman Allah Subhana wa
Ta’ala yang tiada tandingannya, diturunkan
kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wasalam penutup para nabi dan rasul,
dengan perantaraan Malaikat Jibril as, dan
ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian
disampaikan kepada kita secara mutawatir,
membaca dan mempelajarinya merupakan
ibadah yang dimulai dari surah al-Faatihah
dan ditutup dengan surah an-Naas.

Presentation title 2
Tujuan Al-Qur’an
 ۗ ‫ ُم ْسلِ ِمي َْن‬2‫ب تِ ْبيَانًا لِّ ُك ِّل َش ْي ٍء َّوهُ ًدى َّو َرحْ َمةً َّوبُ ْش ٰرى لِ ْل‬
َ ‫ْك ْال ِك ٰت‬
َ ‫… َونَ َّز ْلنَا َعلَي‬.
Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-
orang yang berserah diri. (QS. An-Nahl : 89)

Alqur’an terbagi dalam 30 juz, dan terdapat 114 surah, 6.236 ayat, 77.439
kata, dan 323.015 huruf.

Presentation title 3
Metode memahami al-quran

Tafsir bi al-ma’tsur atau bi-ar riwayah Tafsir bir ar ra’yi atau dirayah (dengan akal)
(berdasarkan dalil)
tafsir Bi al­Ma’tsur adalah penafsiran Al­Qur’an Yaitu tafsir Al­Qur’an yang didasarkan atas sumber
berda­sarkan Hadis atau ucapan sahabat untuk ijti­had dan pemikiran Mufasir. Cara ditempuh
menjelaskan kepada sesuatu yang dikehendaki melalui pengua­saan bahasa Al­Qur’an,
Allah SWt. Al-Hafizh Ibnu Katsir menyatakan, jalan kesusasteraannya dan teori ilmu pengetahuan.
yang paling benar dalam menafsirkan Al Quran ialah:
tafsir ini dibagi menjadi dua :
1. Al-quran dengan Al-Qur’an
1. Mahmud
2. Al-quran dengan as-sunnah
2. Madzmum
3. Al-quran dengan penafsiran sahabat (atsar)

Presentation title 4
Tafsir bi al-ma’tsur atau bi ar-riwayah
(dalil)
Pertama, Al-qur’an Ditafsirkan Dengan Al-Qur’an. Karena apa yang disebutkan oleh Alquran secara
global di satu tempat, terkadang telah dijelaskan pula dalam Alquran secara luas di tempat yang lain.
Jika hal itu menyusahkanmu ( yakni Anda tidak mendapatkan penjelasan ayat dari ayat lainnya) maka
wajib me-rujuk kepada as-Sunnah, karena ia merupakan penjelas bagi Al-Qur’an
contoh ayat yang ditafsirkan dengan ayat lain adalah sebagai berikut. Dalam potongan surah al-Fatihah
ayat 7, disebutkan,
َ ‫ط ال َّ ِذ ْينَ اَ ْن َع ْم‬
‫ت َعلَ ْي ِه ْم‬ َ ‫ص َرا‬
ِ
"(Yaitu) orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka."
Dalam ayat ini, tidak dijelaskan siapakah orang-orang yang diberikan nikmat itu. Maka, Allah Subhana
wa ta’ala menjelaskan dalam surah An-Nisa ayat 69,
ٰۤ ُ
‫صلِ ِحي َْن‬ ِّ ‫ول ِٕى َك َم َع ال َّ ِذي َْن اَ ْن َع َم هّٰللا ُ َعلَ ْي ِه ْم ِّم َن النَّبِ ٖيّ َن َوال‬
ّ ٰ ‫ص ِّد ْيقِي َْن َوال ُّشهَ َد ۤا ِء َوال‬ ‫فَا‬
artinya, "Mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,
yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah sebaikbaik teman."

Presentation title 6
Kedua, Memahami Alquran Dengan Sunnah Nabi SAW yang shahih. Ibnu Taimiyyah berkata,
"Cara yang paling sahih dalam memahami Alquran adalah menafsirkan Alquran dengan Alquran
Contoh tafsir Al­Qur’an dengan Sunnah, firman Allah QS. al-An’aam (6) ayat 82:
ٰۤ ُ ْ ُ
‫ك لَهُ ُم ااْل َ ْم ُن َوهُ ْم ُّم ْهتَ ُد ْون‬
َ ‫ول ِٕى‬ ‫اَلَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا َولَ ْم يَ ْل ِبس ُْٓوا اِ ْي َمانَهُ ْم ِبظل ٍم ا‬.
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat
rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.”

diriwayatkan oleh Imam Bukhari: “Dari ‘Abdullah berkata; ‘Ketika turun firman Allah ta’ala yang
artinya: (Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
kezaliman…) (QS. al-An’aam [8] ayat 82), membuat kaum Muslimin men­jadi ragu lalu mereka
berkata: Wahai rasulullah SAW, adakah orang di antara kami yang tidak menzalimi diri­ nya? Maka
beliau berkata: Bukan itu maksudnya. Sesung­guhnya yang dimaksud dengan kezaliman pada ayat itu
adalah syirik. Apakah kalian belum pernah mendengar apa yang diucapkan Luqman kepada anaknya
saat dia memberi pelajaran: (Wahai anakku, janganlah kamu ber-buat syirik (menyekutukan Allah),
karena sesungguhnya syirik itu benar-benar kezaliman yang besar). (Hr. Bukhari)

Presentation title 7
Ketiga, memahami Alquran dengan pemahaman para sahabat dan tabiin (atsar).
Menafsirkan Al­Qur’an dengan pendapat sahabat yaitu bila tidak ditemukan dalam al­Qur’am dan
Sunnah maka yang digunakan adalah pendapat sahabat, karena mereka adalah orang yang paling
mengetahui soal­soal penafsir­ an serta yang paling mengetahui contohnya ketika diturunkan ayat Al­
Qur’an itu. Seperti penafsiran Siti Aisya r.a. dalam surah an-Nisaa’ (4) ayat 3 yang artinya :
“Dari Ibn Syihab, ia berkata; Urwah bin Zubair mengabarkan kepadaku bahwa ia bertanya kepada
Aisyah mengenai firman Allah SWT: ‘Jika kalian takut tidak berbuat adil kepada anak yatim maka
nikahilah apa yang kalian suka dari wanita’,
ia berkata 'wahai anak saudariku yang dimaksud adalah seorang gadis yatim, yang berada di peliharaan
walinya, ia membantu dengan hartanya, lalu walinya takjub dengan harta dan kecantikannya dan ia
ingin menikahinya namun tidak disertai berbuat adil dalam maharnya seperti adat yang berlaku dengan
memberinya seperti yang diberikan oleh orang selainnya. Maka mereka dilarang untuk menikahi gadis-
gadis itu kecuali jika berbuat adil dan memberi sebaik-baik mahar kepada mereka, sehingga mereka
bisa memperoleh setinggi-tinggi mahar seukuran kondisi yang berlaku. Maka mereka diperintahkan
untuk menikahi wanita yang baik selain anak-anak perempuan yatim itu." (HR. An-Nasa'i)

Presentation title 8
Tafsir bi ar-ra’yi atau dirayah (akal)
Menurut Syekh Yusuf Qordhowi tafsir birro'yi kebalikan dari tafsir bilma'tsur, nama lain dari
tafsir birro'yi adalah tafsir biddiroyah. Lebih lanjut beliau menjelaskan yang dimaksud
arro'yu disini adalah ijtihad, mempergunakan akal dan dengan akalnya itu seseorang bisa
mengetahui makna al-Qur'an serta memahaminya tanpa keluar dari koridor pengetahuan
bahasa arab dan kaedah dalam menafsirkan. Di samping itu seorang mufassir harus memiliki
kapabilitas dan mempunyai perangkat untuk menjadi seorang mufassir yang baik dan benar.
Keunggulan tafsir bil-ro’yi :
Mufassir dapat menafsirkan seluruh komponen ayat Al-Qur’an secara dinamis sesuai denga
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
Kekurangan tafsir bil-ro’yi :
Terjadinya penafsiran yang dipaksakan, Subyektif, Hal-hal tertentu sulit membedakan antra
pendekatan ilmiah yang sesungguhnya dengan kecenderungan subyektifitas mufasirnya

Presentation title 10

Mahmuddah (terpuji) adalah penafsiran seseorang
yang tahu betul terhadap kaidah bahasa Arab,


tanggap dengan uslub-uslubnya, serta mengetahui
aturan syariat
Contoh tafsir Mahmud:
Surat Al-Zalzalah ayat 7 dan
‫فَ َم ْن يَّ ْع َملْ ِم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َخ ْي ًرا يَّ َر ٗۚه‬
Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Kata-kata“dengan benda-benda terkecil” misalnya atom, newton
dan energy yang oleh ulama-ulama klasik ditafsirkan dengan biji
sawi, biji gandum, semut gatal dll.

Presentation title 12

Madzmumah (tercela) adalah bersumber dari pemikirannya
sendiri, tanpa melalui proses intelektual, tidak memahami


kaidah bahasa Arab,yang hanya menunjukkan
kebodohannya sendiri, dan para ulama sangat melarang
tafsir madzmum ini
Contoh tafsir Madzmum:
Contohnya pada surat ad dzariat ayat 6-7

7 ‫الَّتِ ْي تَطَّلِ ُع َعلَى ااْل َ ْفـِٕ َد ۗ ِة‬.


Artinya : yang (membakar) sampai ke hati.
Mereka berpendapat, ayat ini menunjukkan macam-macam sinar yang berhasil ditemukan pada abad
XX dan mampu mendeteksi bagian tubuh manusia (Xray/ Rotgen). Terlihat jelas kalau mereka
membawa ayat di atas ke pada makna yang tidak memungkinkan,
padahal apabila dihubungkan dengan ayat sebelumnya, maka yang diamksud ayat di atas adalah neraka
jahanam pada hari kiamat
6 ُ‫نَا ُر هّٰللا ِ ْال ُم ْوقَ َد ۙة‬.
Artinya : (Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan,

Presentation title 14
Contoh tafsir Madzmum:
‫ض فَا ْنفُ ُذ ْو ۗا اَل تَ ْنفُ ُذ ْو َن اِاَّل‬
ِ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ َ‫ط ْعتُ ْم اَ ْن تَ ْنفُ ُذ ْوا ِم ْن اَ ْقط‬
ِ ‫ار الس َّٰم ٰو‬ ِ ‫ٰي َم ْع َش َر ْال ِج ِّن َوااْل ِ ْن‬
َ َ‫س اِ ِن ا ْست‬
33 ‫بِس ُْل ٰط ۚ ٍن‬.
Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus
(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan
mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah). (QS.Ar-
rahman Ayat 33

Presentation title 15
Contoh tafsir Al­Qur’an dengan Sunnah, firman Allah QS. al-
An’aam (6) ayat 82:
ٰۤ ُ ْ ُ
‫ك لَهُ ُم ااْل َ ْم ُن َوهُ ْم ُّم ْهتَ ُد ْون‬
َ ‫ول ِٕى‬ ‫اَلَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا َولَ ْم يَ ْلبِس ُْٓوا اِ ْي َمانَه ُْم بِظل ٍم ا‬.

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan


syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka
Kedua, memahami mendapat petunjuk.”

Alquran dengan Sunnah diriwayatkan oleh Imam Bukhari: “Dari ‘Abdullah berkata;
Nabi SAW yang shahih. ‘Ketika turun firman Allah ta’ala yang artinya: (Orang-orang
yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka
Ibnu Taimiyyah berkata,
dengan kezaliman…) (QS. al-An’aam [8] ayat 82), membuat
"Cara yang paling sahih
kaum Muslimin men­jadi ragu lalu mereka berkata: Wahai
dalam memahami Alquran rasulullah SAW, adakah orang di antara kami yang tidak
adalah menafsirkan menzalimi diri­nya? Maka beliau berkata: Bukan itu maksudnya.

Alquran dengan Alquran Sesung­guhnya yang dimaksud dengan kezaliman pada ayat itu
adalah syirik. Apakah kalian belum pernah mendengar apa yang
diucapkan Luqman kepada anaknya saat dia memberi pelajaran:
(Wahai anakku, janganlah kamu ber-buat syirik (menyekutukan
Allah), karena sesungguhnya syirik itu benar-benar kezaliman
Presentation title 16
yang besar). (Hr. Bukhari)
contohnya ketika diturunkan ayat Al­Qur’an itu. Seperti penafsiran
Siti Aisya r.a. dalam surah an-Nisaa’ (4) ayat 3 yang artinya :

“Dari Ibn Syihab, ia berkata; Urwah bin Zubair mengabarkan


kepadaku bahwa ia bertanya kepada Aisyah mengenai firman Allah

Ketiga, memahami Alquran SWT: ‘Jika kalian takut tidak berbuat adil kepada anak yatim maka
nikahilah apa yang kalian suka dari wanita',
dengan pemahaman para
sahabat dan tabiin (atsar). ia berkata 'wahai anak saudariku yang dimaksud adalah seorang
gadis yatim, yang berada di peliharaan walinya, ia membantu
Menafsirkan Al­Qur’an dengan
dengan hartanya, lalu walinya takjub dengan harta dan
pendapat sahabat yaitu bila tidak
kecantikannya dan ia ingin menikahinya namun tidak disertai
ditemukan dalam al­Qur’am dan
berbuat adil dalam maharnya seperti adat yang berlaku dengan
Sunnah maka yang digunakan
memberinya seperti yang diberikan oleh orang selainnya. Maka
adalah pendapat sahabat, karena
mereka dilarang untuk menikahi gadis-gadis itu keauali jika
mereka adalah orang yang paling
berbuat adil dan memberi sebaik-baik mahar kepada mereka,
mengetahui soal­soal penafsir­ an sehingga mereka bisa memperoleh setinggi-tinggi mahar seukuran
serta yang paling mengetahui kondisi yang berlaku. Maka mereka diperintahkan untuk menikahi
wanita yang baik selain anak-anak perempuan yatim itu." (HR. An-
Nasa'i) (Abdul Hamid, (2016). Pengantar Studi Al-Qur’an. Jakarta :
Kencana. hal.164).
Presentation title 17
Meet our team

Takuma Hayashi​ Mirjam Nilsson​ Flora Berggren​ Rajesh Santoshi​


President Chief Executive Officer Chief Operations Officer VP Marketing

Presentation title 18
Berikut contoh ayat yang ditafsirkan dengan ayat lain
adalah sebagai berikut. Dalam potongan surah al-
Fatihah ayat 7, disebutkan,

Al-Hafizh Ibnu Katsir menyatakan, َ ‫ص َراطَ الَّ ِذي َْن اَ ْن َع ْم‬


‫ت َعلَ ْي ِه ْم‬ ِ
jalan yang paling benar dalam
menafsirkan Al Quran ialah: "(Yaitu) orang-orang yang telah Engkau berikan

Pertama, Al-Qur’an ditafsirkan dengan


nikmat kepada mereka." Dalam ayat ini, tidak
Al-qur’an. Karena apa yang disebutkan dijelaskan siapakah orang-orang yang diberikan
oleh Alquran secara global di satu tempat, nikmat itu.
terkadang telah dijelaskan pula dalam
Alquran secara luas di tempat yang lain. Maka, Allah Subhana wa ta’ala menjelaskan dalam
Jika hal itu menyusahkanmu ( yakni Anda surah An-Nisa ayat 69,
tidak mendapatkan penjelasan ayat dari ٰۤ ُ
ِّ ‫ َو‬2 ‫ النَّبِ ٖيّ َن‬2 ‫ ِّم َن‬2 ‫ هّٰللا ُ َعلَ ْي ِه ْم‬2 ‫ اَ ْن َع َم‬2 ‫ الَّ ِذي َْن‬2 ‫ َم َع‬2 ‫ك‬
2 ‫ ِّد ْيقِي َْن َوال ُّشهَ َد ۤا ِء‬2 ‫الص‬ َ ‫ول ِٕى‬ ‫فَا‬
ayat lainnya) maka wajib me-rujuk kepada
as-Sunnah, karena ia merupakan penjelas ّ ٰ ‫َوال‬
‫صلِ ِحي َْن‬
bagi Al-Qur’an
artinya, "Mereka itu akan bersama-sama dengan
orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,
yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang
Presentation title 19
saleh. Dan mereka itulah sebaikbaik teman."
Meet our extended team

Takuma Hayashi​ Mirjam Nilsson​ Flora Berggren​ Rajesh Santoshi​


President Chief Executive Officer Chief Operations Officer VP Marketing

Graham Barnes Rowan Murphy Elizabeth Moore Robin Kline


VP Product SEO Strategist Product Designer Content Developer

Presentation title 20
Plan for product launch 

Planning Marketing Design Strategy Launch

Synergize scalable Disseminate Coordinate e- Foster holistically Deploy strategic


e-commerce standardized business superior networks with
metrics applications methodologies compelling e-
business needs

Presentation title 21
Timeline

Sep 20XX  Jan 20XX May 20XX


Synergize scalable e-commerce Coordinate e-business Deploy strategic networks with
applications compelling e-business needs

Foster holistically superior


Disseminate standardized metrics methodologies
Nov 20XX Mar 20XX

Presentation title 22
F
Areas of focus
B2B market scenarios
• Develop winning strategies to keep ahead of the
competition
• Capitalize on low-hanging fruit to identify a ballpark
value
• Visualize customer directed convergence

Cloud-based opportunities
• Iterative approaches to corporate strategy
• Establish a management framework from the inside

Presentation title 23
Mirjam Nilsson​

Thank you mirjam@contoso.com

www.contoso.com

Anda mungkin juga menyukai