Anda di halaman 1dari 25

ULUMUL QUR'AN

Kelompok 1

Jenni Siregar 2010100012


Nurhasanah Siregar 2010100001

Dosen pengampu :
Anni Kholidah Ritonga, M.Ag.

PROGRAM STUDI AHWAL SYAKHSIYYAH


FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-quran merupakan pedoman pertama dan utama bagi
umat Islam. Alquran diturunkan dalam bahasa Arab
namun yang menjadi masalah dan pangkal perbedaan
adalah kapasitas manusia yang sangat terbatas dalam
memahami Alquran. Hal itu menyadarkan para sahabat
dan ulama generasi berikutnya akan kelangsungan dalam
memahami Alquran, mereka merasa perlu membuat
rambu-rambu dalam memahami Alquran terlebih lagi
penyebaran Islam semakin meluas dan kebutuhan pada
pemahaman Alquran menjadi sangat mendesak.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Ulumul Quran?


2. Apa saja ruang lingkup dan pokok bahasan
Ulumul Quran?
3. bagaimana sejarah pertumbuhan ilmu
Alquran?
TUJUAN
Tujuan utama Ulumul Qur'an adalah untuk
mengetahui arti-arti dari untaian kalimat al-Qur'an,
penjelasan ayat-ayatnya dan keterangan makna-
maknanya dan hal-hal yang samar, mengemukakan
hukum-hukumnya dan selanjutnya melaksanakan
tuntunannya untuk memperoleh kebahagiaan dunia
dan akhirat.
MANFAAT
Manfaat mempelajari Ulumul Qur’an yaitu antara lain :
1. Menambah khazanah ilmu pengetahuan yang penting yang berkaitan
dengan al-Quran Al-Karim.
2. Membantu umat Islam dalam memahami al-Qur’an dan menarik
(istinbath) hukum dan adab dari al-Qur’an, serta mampu menafsirkan
ayat-ayatnya.
3. Mengetahui sejarah kitab al-Qur’an dari aspek nuzul (turunnya),
periodenya, tempattempatnya, cara pewahyuannya, waktu dan
kejadian-kejadian yang melatar-belakangi turunnya al-Qur’an.
4. Menciptakan kemampuan dan bakat untuk menggali pelajaran,
hikmah dan hukum dari alQur’an al-Karim.
5. Sebagai senjata dan tameng untuk menangkis tuduhan dan keraguan
pihak lawan yang menyesatkan tentang isi dan kandungan dari al-
Qur’an
2.
PEMBAHASAN
A. Pengertian 'Ulumul Qur'an

Istilah Ulumul Quran berasal dari bahasa Arab


yang terdiri dari 2 kata yaitu "Ulum" dan
"Alquran" kata ulum adalah bentuk jamak dari
kata "ilm" yang berarti ilmu-ilmu Alquran adalah
kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW. untuk menjadi pedoman
hidup bagi manusia.
Secara istilah para ulama telah merumuskan berbagai definisi
Ulumul Quran yaitu sebagai berikut :

Az-Zarqani:
‫مباحث تتعلق بالقران الكريم من ناحية نزوله وترتيبه وجمعه‬
‫وكتابته وقراءته وتفسيره واعجازه وناسخه ومنسوخه ودفع الشبه عنه‬
‫ونحو ذالك‬.
Artinya : “Beberapa pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an
dari sisi turun, urutan penulisan, kodifikasi, cara membaca, tafsirnya,
kemu’jizatannya, nasikh,mansukh,dan penolakan hall-hal yang
menimbukan keraguan terhadapnya serta hal-hal lain.”
al-Qathan
‫العلم الذي يتناولـ األبحاث المتعلقة بالقرأن من حيث معرفة‬
‫أسباب النزول و جمع القرأن و ترتيبه و معرفة المكى و المدنى‬
‫و الناسخ و المنسوخ و المحكم و المتشابه الى غير ذالك مما له‬
‫صلة‬
Artinya : "Ilmu yang mencakup pembahasan-pembahasan yang
berkaitan dengan Al-Qur’an dari sisi informasi tentang asbab an-
nuzul turunnya Al-Qur’an, kodifikasi dan tertib penulisan Al-Qur’an,
ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah (makkiyah) dan ayat-ayat yang
diturunkan di Madinah (madaniyyah), dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan Al-Qur’an.”
B. Ruang Lingkup Pembahasan
'Ulumul Qur'an

 persoalan Nuzul
 persoalan Sanad
 persoalan ada Al qira'ah atau cara membaca
Alquran
 persoalan yang menyangkut lafal Alquran

 Persoalan makna Alquran yang


berhubungan dengan hukum
 Persoalan makna Alquran yang
berhubungan dengan lafal
Contoh Ayat 'Ulumul
Ayat yangQur'an
menunjukkan tentang waktu turunnya Al-
Qur’an :
ِ َّ ‫آن ُه ًدى لِ ّلن‬
‫اس‬ ُ ‫يه ال ْ ُق ْر‬ِ ‫نز َل ِف‬ ِ ُ ‫ان ال َّ ِذ َي أ‬
َ ‫َش ْه ُر َر َم َض‬
‫ان‬ِ ‫ات ِ ّم َن ال ُْه َدى َوال ْ ُف ْر َق‬
ٍ َ ‫َوبَ ِيّن‬
Artinya : “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda.” (Q.S. Al-
Baqarah : 185)

Ayat yang menunjukkan tentang hukum khamr :


‫ير َو َمنَا ِف ُع‬ ٌ ‫ب‬
ِ َ ‫ك‬ ‫م‬
ٌ َْ ‫ث‬ ‫إ‬
ِ ‫ا‬‫م‬‫يه‬
ِ ِ
‫ف‬ ‫ُل‬
ْ ‫ق‬ ‫ر‬
ِ ‫س‬ِ ‫ي‬ ‫ْم‬ ‫ل‬
َْ َ ْ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ر‬
ِ ‫م‬‫ْخ‬
َ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬
ِ ‫ع‬ َ
َ َ ‫يَ ْسأ‬
‫ك‬
َ ‫ن‬‫ُو‬ ‫ل‬
‫اس ِإثْ ُم ُه َما أَك ْبَ ُر ِمن ن َّ ْف ِع ِه َما‬
‫لِلن ّ َ ِ َو‬
Artinya : “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr
dan judi. Katakanlah, pada keduanya itu terdapat dosa
besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar daripada manfaatnya.” (Q.S. Al-
Baqarah : 219)
Ayat tentang perumpamaan orang-orang musyrik :
‫تبَيْتًا‬
ْ ‫خ َذ‬
َ َّ‫وت ات‬ِ ُ‫ون الل ّ َ ِه أ َ ْولِيَاء ك ََمثَ ِل ال َْعنك َب‬
ِ ‫خ ُذوا ِمن ُد‬ َ ‫َمثَ ُل ال ّ َ ِذ‬
َ َّ‫ين ات‬
‫ون‬ ِ ُ‫ت ال َْعنك َب‬
َ ‫وتل َْو ك َانُوا يَ ْعل َُم‬ ِ ُ‫َو ِإ َّن أ َ ْو َه َن ال ْبُي‬
ُ ْ‫وت ل َبَي‬
Artinya : “Perumpamaan orang-orang yang mengambil
pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-
laba yang membuat rumah dan sesungguhnya rumah
yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau
mereka mengetahui.” (Q.S. Al-Ankabut: 41)
C. Sejarah Perkembangan 'Ulumul Qur'an
1. Fase Sebelum Kodifikasi
Pada fase sebelum kodifikasi, ulumul qur’an telah
dianggap sebagai benih yang kemunculannya sangat
dirasakan sejak masa Nabi. Hal itu ditandai dengan
kegairahan para sahabat untuk mempelajari al-qur’an
dengan sungguh-sungguh terlebih lagi diantara mereka
sebagaimana diceritakan oleh Abu Abdurrahman As-
Sulami, memiliki kebiasaan untuk tidak berpindah
kepad ayat lain, sebelum memahami dan
mengamalkan ayat yang sedang dipelajarinya.
2. Fase Kodifikasi
Sebagaimana diketahui pada fase sebelum kodifikasi,
ulumul qur’an dan ilmu-ilmu lainnya sebelum
dikodifikasikan dalam bentuk kitab atau mushaf, satu-
satunya yang sudah dikodofikasikan pada saat itu
hanyalah Al-Qur’an. Hal itu terus berlangsung sampai
ketika Ali Bin Abi Thalib memerintahkan Abu Al-
Aswad untuk menulis nahwu. Perintah Ali lah yang
membuka gerbang pengkodifikasian ilmu agama dan
bahasa arab, pengkodifikasian itu semakin marak dan
meluas ke tika islam berada dibawah pemerintahan
Bani Umayyah dan Abbasyah pada awal
pemerintahan.
3. Perkembangan Ulumul Qur’an Abad II H
Pada masa penyusunan ilmu-ilmu agama yang dimulai
sejak permulaan abad II H. pada ulama memberikan
prioritas atas penyusunan tafsir sebab sebab tafsir
merupakan induk ulumul qur’an. Diantara ulama abad II.
Adalah : Syu’bah Bin Hijjaj, Sufyan Bin Umayah,
Sufyan Ats-Tsauri, Waqi’ Bin Al-Jarrh, Muqotil Bin
Sulaiman, Ibn Jarir Ath-Thobari.

4. Perkembangan Ulumul Qur’an Abad III H.


Pada abad III selain tafsir dan ilmu tafsir para ulama
mulai menyusun beberapa ilmu Al-Qur’an (ulumul
qur’an), diantaranya :
 Ali Bin Al-Madani karyanya Ilmu Asbab
An-Nuzul
 Abu Ubaid Al-Qosimi Bin Salam karyanya
Ilmu Nasikh Wa Al-Mansukh, Ilmu Qiraat,
Dan Fadha’il Al-Qur’an
 Muhammad Bin Khalaf Al-Marzuban
karyanya Kitab Al-Hawei Fi Ulum Al-Qur’an

5. Perkembangan Ulumul Qur’an Abad IV


H.
Pada abad IV H. Mulai disusun ilmu gharib
al-qur’an dan beberapa diantaranya memakai
istilah ulumul qur’an, diantara kitabnya
adalah :
 Gharib Al-Qur’an
 Aja’ib Ulum Al-Qur’an
 Al-Mukhtazan Fi Ulum Al-Qur’an
 Al-Astigna’ Fi Ulum Al-Qur’an.

6. Perkembangan Ulumul Qur’an Abad V


H.
Pada abad ini mulai disusun ilmu-ilmu I’rab
al-qur’an dalam satu kitab. Namun demikian
penulisan kitab-kitab ulumul qur’an masih
terus dilakukan . ulama masa ini diantaranya :
 Ali Bin Ibrahim Bin Sa’id Al-Hufi
 Abu Amr-Dani
7. Perkembangan Ulumul Qur’an Abad VI H.
Pada abad ini disamping ada ulama yang meneruskan
pengembangan ulumul qur’an, juga terdapat ulama
yang mulai menyusun ilmu mubhamat al-qu’an
diantaranya :
 Abu Al-Qosim Bin Abdurrahamn As-Suhali
karyanya Kitab Mubhamat Al-Qur’an
 Ibn Al-Jauzi karyanya Funun Al-Afnan Fi Aja’ib Al-
Qur’an Dan Kitab Al-Mujtab Fi Ulum Tata’allaq Bi
Al-Qur’an
8. Perkembangan Ulumul Qur’an Abad VII H.
Pada abad VII H ilmu-ilmu Al-qur’an terus
berkembang dengan mulai tersusunnya ilmu majaz
al-qur’an dan ilmu qira’at. Diantara ulamanya :
 Alamuddin As-Sakhawi karyanya Hidayat Al-
Murtab Fi Mutasyabih
 Ibn ‘Abd As-Salam / Al Izz karyanya Ilmu
Majaz Al-Qur’an
 Abu Syamah karyanya Al-Mursyid Al-Wajiz Fi
Ulum Al-Qur’an Tata’allaq Bi Al-Qur’an Al-
Aziz

9. Perkembangan Ulumul Qur’an Abad VIII


H.
Pada abad ini muncullah ulama yang menyusun
ilmu-ilmu baru tentang al-qur’an, namun
demikian penulisan kitab-kitab tentang ulumul
qur’an tetapo berjalan, diantaranya :
 Ibn Abi Al-Isba’ karyanya Ilmu Badu’i Al-Qur’a
 Najmuddin Ath-thufi karyanya Ilmu Hujjaj Al-Qur’an
 Perkembangan Ulumul Qur’an Abad IX dan X H.

10. Pada abad IX dan permulaan abad X.


Makin banyak karya para ulama tentang ulumul qur’an pada
masa ini ulumul qur’an mencapai kesempurnaan. Diantara
ulamanya antara lain :
 Jalaludin Al-Bulqini karyanya Mawaqi’ An-Nujum
 Muhammad Bin Sulaiman Al-Kafiyaji karyanya At-
Tafsir Fi Qowa’id At-Tafsir
 Jalaludin Abdurrahman Bin Kamaluddin As-Suyuti
karyanya At-Tahbir Fi Ulum At-Tafsir
Setelah as-suyuti wafat pada tahun 911 H. perkemba ngan
ilmu al-qur’an seakan telah mencapai puncaknya dan
berhenti dengan berhentinya para ulama’dalam
pengembangan ilmu-ilmu al-qur’an keadaan ini berlanjut
sampai abad XIII H.
11. Pengembangan Ulumul Qur’an Abad Modern.
Sebagaimana penjelasan diatas, bahwa setelah wafatnya
imam as-suyuti tahun 911 H, maka terhentilah gerakan
penulisan al-qur’an dan pertumbuhannya sampai abad
ke-XIV H. sebab pada abad ke-XIV H atau pada abad
modern ini bangkit kembali kegiatan penulisan ulumul
qur’an dan perkembangan kitab-kitabnya. Hal itu
ditandai dengan banyaknya ulama’ yang mengarang
ulumul qur’an dan menuls kitab-kitabnya,
Diantara para ulama’ yang menulis tafsir/ ulumul
qur’an pada abad modern ini adalah sebagai
berikut.
 Ad-Dahlawi karyanya Al-Fauzul Kabir Fi
Ushulil Tafsir
 Thahir Al-Jaziri karyanya At-Tibyan Fi
‘Ulumil Qur’an.
 Abu Daqiqah karyanya ‘Ulumul Qur’an
 M. Ali Salamah karyanya Minhajul Furqon Fi
‘Ulumil Qur’an
3. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disebutkan
di atas dapat disimpulkan bahwa kata
Ulumul Qur’an secara etimologi berasal
dari bahasa Arab yang terdiri dari dua
kata, yaitu “ulum” dan “Al-Qur’an”.

Kata ulum adalah bentuk jama’ dari kata “ilim”


yang berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang
disandarkan kepada kata Al-Qur’an telah
memberikan pengertian bahwa ilmu ini
merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang
berhubungan dengan Al-Qur’an,
baik dari segi keberadaanya sebagai Al-
Qur’an maupun dari segi pemahaman
terhadap petunjuk yang terkandung di
dalamnya.
Sedangkan secara terminologi dapat
disimpulkan bahwa ulumul qur’an adalah ilmu
yang membahas hal-hal yang berhubungan
dengan Al-Qur’an, baik dari aspek
keberadaanya sebagai Al-Qur’an maupun
aspek pemahaman kandunganya sebagai
pedoman dan petunjuk bagi manusia.
B. Saran

Setelah mempelajari study qur’an,


kita sebagai umat islam harus
mempercayai kebenaran ilmu-ilmu
Al-Qur’an dan mengamalkannya
serta mengembangkan ilmu Al-
Qur’an agar dapat memajukan umat
islam.
Daftar Pustaka

Amin Suma, Prof. Dr. H. Muhammad, Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an 3 Jakarta:


Pustaka Firdaus, cet. ke-3 2004
Anwar Rosihon, M. Ag. Drs, ULUMUL QURAN, Bandung: CV Pustaka Setia,
cet. Ke-2 2000 As-Sholih Dr. Subhi, Membahas Ilmu-ilmu al-Qur'an. Jakarta,
Pustaka Firdaus,
Ash shiddieq, M. Hasbi, Ilmu-ilmu Al-Qur'an. Bulan Bintang. Jakarta 1992.
Az-Shalih, Dr. Subhi, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur'an: Pustaka Firdaus, cet.
Ke-6 Jakarta, 1996
Chrizin, Drs. Muhammad, M.Ag. Al Qur'an dan ulumul Qur'an. Dana Bhakti
Prima Yasa yogyakarta 1998
Hasani Ahmad Syamsuri. Studi Ulumul Qur'an: Zikra Multi Service, Jakarta,
2009
Izzan, Drs. Ahmad, M.Ag, Ulumul Qur'an, Bandung:kelompok Humaniora,
2005.

Anda mungkin juga menyukai