Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

SUMBER HUKUM ISLAM


KOMPETENSI INTI:
1. (K1): Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. (K2): Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. (K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
4. (K4) :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR:
1.8 Meyakini al-Qur’an, Hadis dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
2.8 Menunjukkan perilaku ikhlas dan taat beribadah sebagai implemantasi pemahaman terhadap kedudukan al-
Qur’an, hadis, dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
3.8 Menganalisis kedudukan al-Qur’an, hadis, dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam
4.8 Mendeskripsikan macam-macam sumber hukum Islam
INDIKATOR:
1. Mampu menyebutkan pengertian sumber hukum Islam
2. Mampu menjelaskan pengertian Al Qur'an
3. Mampu menjelaskan pengertian Al Hadis
4. Mampu menjelaskan pengertian Ijtihad
5. Mampu menjelaskan pengertian Ijma
6. Mampu menjelaskan pengertian Qiyas
7. Mampu menjelaskan kedudukan sumber hukum Islam

SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM


Sumber hukum Islam ialah dasar pijakan/rujukan atau asal pengambilan hukum dalam menetapkan
keputusan atas segala sesuatu yang berhubungan dengan perbuatan orang mukallaf baik yang
berhubungan dengan perintah, larangan atupun anjuran.
Islam sebagai agama samawi memiliki kitab suci Al Qur'an sebagai sumber hukum yang pertama
dalam menetapkan suatu keputusan. Selain itu ada sumber hukum lain yang dapat dijadikan pijakan
hukum selagi tidak bertentangan dengan Al Qur'an yakni Al Hadis
Adapun yang dapat dijadikan sumber-sumber hukum Islam ialah:

A. Al Qur'an
Al Qur'an menurut bahasa artinya yang dibaca sedang menurut istilah ialah kalamullah yang
mengandung mukjizat, disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, tertulis dalam shokhifah
diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya termasuk ibadah.
Diturunkan kepada nabi Muhammad SAW dalam 2 periode yaitu Makiyah dan Madaniyah
selama 22 tahun lebih.

Isi Pokok Al Qur'an meliputi:


1. Aqidah: Yaitu pokok (dasar) keyakinan yang wajib dipegang teguh oleh setiap umat Islam
sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. An Nisa: 136 dan suatu hadis dalam bab keimanan.
2. Hukum yang mengatur manusia dalam beribadah maupun bermuammalah.
3. Akhlak: ialah tingkah laku yang melekat pada diri manusia yang dilakukan berulang-ulang secara
spontanitas tanpa memperhitungkan untung rugi. Bila perbuatan itu baik maka disebut akhlakul
karimah dan bila jelek disebut Akhlakul madzmumah. Al Qur'an memerintahkan kepada kita untuk
berakhlak mulia seperti jujur (Q.S At Taubah: 119), Sabar (Q.S. Hud: 115), membalas kejahatan
dengan kebaikan (Q.S. Al Furqan:63), Pemaaf (Q.S. Ali Imran:134) dan tolong menolong (Q.S. Al
Maidah:2).
37
4. Dorongan memperhatikan alam semesta sebagai sarana memperoleh Ilmu pengetahuan
5. Sejarah umat terdahulu sebagai pelajaran umat masa kini
6. Berita gembira untuk orang yang beriman bahwa mereka akan mendapat kebahagiaan di
dunia dan di akhirat serta peringatan untuk orang yang ingkar kepada hukum-hukum Allah
bahwa mereka akan mendapatkan azab di dunia maupun di akhirat.
Al Qur'an merupakan sumber hukum Islam yang pertama dalam menetapkan hukum.
Firman Allah:
)٥٩:‫َألم ِر ِمْن ُك ْم (النساء‬ َّ ‫يَـآيُّ َها الَّ ِذيْ َن َآمُن ْوا اَ ِطْيعُ ْوا اهللَ َو اَ ِطْيعُ ْوا‬
ْ ْ‫الر ُس ْو َل َواُوىِل ا‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan Ulil amri
diantara kamu. (Q.S. AnNisa : 59)
Sabda Rasulullah:
‫اهلل َو ُسنَّةَ َر ُس ْولِِه‬
ِ ‫ضلُّوا اَب ًدا كِتَاب‬
ِ ِ‫هِب‬ ِ ِ ‫َتر ْك‬
‫(رواه البخاري‬ َ َ ْ َ‫ت فْي ُك ْم اَْمَريْ ِن َما ا ْن مَتَ َّسكْتُ ْم ماَ لَ ْن ت‬
ُ َ
)‫ومسلم‬
Artinya: Bersabda Rasulullah:Aku tinggalkan kepadamu dua perkara, apabila kamu
berpegang teguh kepada keduanya kamu tidak akan sesat selamanya yaitu kitab Allah (Al
Qur'an) dan Sunnah Rasulnya (Al Hadis)

B. Al Hadis
Hadis menururt bahasa artinya ucapan atau sesuatu yang baru , sedang menurut istilah
ialah ucapan (qauli), perbuatan (fi'li) dan ketetapan (taqrir) nabi atas perbuatan shahabat.
Jadi menurut bentuknya hadis dibagi menjadi 3 (tiga):
1. Hadis qauliyah ialah hadis yang berdasarkan ucapan nabi Muhammad SAW , hadis ini
biasanya diawali dengan QALA RASULULLAH
2. Hadis fi'liyah ialah hadis yang berdasarkan perbuatan nabi Muhammad SAW , contoh
hadis tentang kaifiyah pelaksanaan shalat, manasik haji atau beberapa bentuk ibadah
yang dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW
3. Hadis taqririyah ialah hadis yang berdasarkan ketetapan nabi Muhammad SAW atas
pebuatan shahabat misalnya lafadz azan yang maul-mula dikumandangkan oleh shabat
Bilal, dan tentang bolehnya berijtihad , sebagaimana nabi menyetujui shahabat Muaz bin
Jabal ketika diutus untuk menjadi gubernur di Yaman .
Unsur-unsur yang harus ada dalam hadis ada tiga yaitu:
1. Rawi: ialah orang yang menyampaikan atau menuliskan (meriwayatkan) dalam suatu
kitab tentang sesuatu yang pernah didengar dan diterima dari seseorang (gurunya)
2. Matan hadis: ialah pembicaraan atau materi berita yang diterima dari sanad terakhir.
3. Sanad: ialah jalan yang dapat menghubungkan matan hadis kepada sumber utama hadis
yaitu Rasulullah Muhammad SAW.
Hadis merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Al Qur'an sebagaima disebutkan
dalam dalil yang terdahulu.

Fungsi hadis terhadap Al Qur'an ialah:


1.Mempertegas hukum yang telah disebut dalam Al Qur'an, Seperti syirik, durhaka kepada
orang tua, dusta disebutkan dalam Qur'an maupun hadis.
Seperti larangan syirik disebut dalam Q.S. An Nisa: 48 dan larangan dusta dalam Q.S. Al
Haj: 30 sebagai berikut:

ُّ ‫َو ْجتَنِبُوا َق ْو َل‬


)۳٠:‫الز ْو ِر (احلج‬
Artinya: Dan jauhilah perkataan dusta… (Q.S Al Haj: 30)

Kemudian hadis yang mempertegas ialah:


38
ِ ‫ْال ْشر ُك ِبا‬
‫هلل َوعُ ُق ْو ُق ال َْوالِ َديْ ِن َو َك ا َن‬ ِ ‫اَالَ اَُنبُئ ُكم بَِأ ْكب ِرالْ َكباَِئ ِر ؟ ُقلْنَا بلَى يا رسو َل‬
ِ َ َ‫اهلل ق‬
َ َ‫ال ا‬ ُْ َ َ َ َ ْ ّ
‫الز ْو ِر‬
ُّ ‫ال اَالَ َو َق ْو َل‬
َ ‫س َف َق‬ ِ
َ َ‫ُمتَّكًئا فَ َجل‬
Artinya: Ingatlah aku akan menjelaskan tentang sebesar-besar dosa besar (kami para
shabat) menjawab: Baik ya Rasulullah Beliau bersabda : "Syirik kepada Allah, duhaka
kepada orang tua" Saat itu beliau sedang bersandar, kemudian beliau duduk seraya
berkata : Awas jauhilah perkataan dusta (H.R. Imam Bukhari dan Muslim)

2.Penjelasan terhadap ayat Al Qur'an yang masih global, seperti


a. Kaifiyah (tata cara) shalat, puasa, dan haji
b. Pengkhususan hal yang bersifat umum seperti halalnya hati dan limpa, ikan
dan belalang.
c. Contoh ayat yang bersifat umum:
َّ ‫ت َعلَْي ُك ُم ال َْم ْيتَةُ َو‬
)۳:‫(املائدة‬.... ‫الد ُم‬ ْ ‫ُح ِّر َم‬
Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai dan darah … (Q.S. Al Maidah:3)
Contoh Hadis yang bersifat khusus:
ِ ‫الدم‬
ُ ‫ان فَالْ َكبِ ُد َوالطِّ َح‬
‫ال‬ َ َّ ‫ْج َر ُد َواََّما‬
َ ‫ت َوال‬
ُ ‫ْح ُو‬ ِ ِ ِ ْ َّ‫اُ ِحل‬
ُ ‫ت لَنَا َم ْيـتَـتَان َو َد َم ان فَ ََّأما ال َْم ْيـتَـتَان ال‬
)‫(رواه ابن ماجه واحلاكم‬
Artinya: Dihalalkan bagimu dua macam bangkai dan dua macam darah, adapun dua
macam bangkai yaitu ikan dan belalang dan dua macan darah yaitu hati dan limfa.
3.Menetapkan hukum yang tidak disebutkan dalam Al Qur'an, seperti cara mensucikan najis
mughollazoh .
Sabda Rasulullah:
ِ ‫طُهور ِإنَ ِاء اَح ِد ُكم اِ َذا ولِ َغ فِْي ِه الْ َك ْلب اَ ْن ي ْغ ِسل سْبع مَّر ٍاة اُوالَ ُه َّن بِالتُّر‬
‫اب‬ َ ْ َََ َ ُ ُ ُ ْ َ ُ ُْ
Artinya: Menyucikan bejanamu yang dijilat anjing, membasuhnya tujuh kali , salah
satunya dicamur dengan tanah. (H.R Muslim)

C. Ijma'
Ijma' menurut bahasa artinya kesepakatan, sedang menurut istilah ialah kesepakatan para
ulama (mujtahid) setelah wafat Nabi Muhammad SAW dalam menetapkan suatu perkara
(kasus hukum)

Sedang yang dimaksud mujtahid ialah orang yang melakukan ijtihad (mengerahkan seluruh
kemampuan untuk menetapkan hukum Islam yang belum ada ketentuan hukum yang tegas
(dalil qath'i) dari Al Qur'an dan Hadis.

Ijtihad menurut bahasa artinya berusaha keras atau bersungguh-sungguh. Menurut istilah
yaitu memecahkan suatu masalah yang tidak ada (dalil qath'i) ketetapan hukum tegas dari Al
Qur'an maupun hadis dengan menggunakan akal pikiran yang sehat dan jernih serta
berpedoman kepada cara-cara menetapkan hukum yang telah ditentukan. Hasil ijtihad para
ulama disebut Ijma yang merupakan sumber hukum Islam yang ke tiga. Hal ini didasarkan
kepada dialog antara nabi Muhammad SAW dengan shahabat Muadz bin Jabal, ketika dia
diutus ke negeri Yaman. Waktu itu Nabi bertanya kepada Muadz:"Bagamana kamu akan
menetapkan hukum kalau dihadapkan kepadamu suatu persoalan yang memerlukan ketetapan
hukum ? " Muadz bin Jabal menjawab: Saya akan menetapkan hukum dengan Al Qur'an. Rasul
bertanya lagi Kalau tidak ditemukan ketetapannya dalam Al Qur'an ? Muadz menjawab: Akan
39
saya tetapkan dengan Al Hadis. Rasul bertanya lagi: Kalau seandainya tidak ditemukan
ketetapannya dalam Al Qur'an dan Al Hadis ? Muadz menjawab: "Saya akan berijtihad dengan
pendapat saya sendiri". Kemudian Rasulullah SAW menepuk-nepuk bahu Muadz , sebagai
tanda setuju.
Islam sangat menghargai hasil ijtihad seseorang selagi dilakukan dengan ketentuan,
sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
‘‫ْحاكِ ُم فَاْ ْجَت َه َد ثُ َّم اَ ْخطََأ َفلَ ه‬ ِ ِ ِ ‫اِذَا ح َكم ال‬
َ ‫اب َفلَه‘ اَ ْج َران َواذَا َح َك َم ال‬
َ ‫ص‬َ َ‫اجَت َه َد ثُ َّم ا‬
ْ َ‫ْحاك ُم ف‬
َ َ َ
)‫اح ٌد (رواه البخاري ومسلم‬ ِ ‫اَجر و‬
َ ٌْ
Artinya: Apabila seorang hakim menetapkan hukum dan berijtihad lalu menghasilkan
keputusan yang benar maka mendapat dua pahala dan apabila menetapkan hukum dan
berijtihad lalu menghasilkan keputusan yang salah, maka mendapat satu pahala.

Adapun syarat-syarat untuk dapat melakukan ijtihad ialah sebagai berikut:


1.Mengetahui isi Al Qur'an dan hadis yang berhubungan dengan hukum tersebut.
2.Mengetahui bahasa Arab
3.Mengetahui ilmu usul fiqih dan qaidah-qaidah fiqih
4.Mengetahui ilmu hadis
5.Mengetahui nasih mansuh dari Al Qur'an
6.Mengetahui rahasia-rahasia syariat
Diantara contoh hasil ijtihad ialah :
1. Mengambil sebagian organ tubuh orang hidup atau yang sudah meninggal untuk
dicangkokkan kepada orang lain.
2. Dalam hal Muammalah seperti asuransi, perbankan dll.
3. Penggunan alat-alat kontrasepsi

D. Qiyas
Menurut bahasa artinya mengukur atau mempersamakan, sedang menurut istilah ialah
menetapkan suatu perbuatan yang belum ada ketentuan hukumnya berdasarkan suatu hukum
yang sudah ditentukan oleh nash (Al Qur'an) disebabkan adanya persamaan illat
(sebab/alasan) antara keduannya. Dengan kata lain qiyas disebut juga dengan analogi dengan
ketentuan hukum yang telah ada.
Contoh qiyas yang lain adalah:
1. Haramnya memukul ibu bapak diqiyaskan dengan haramnya memaki/membentak
keduanya (Q.S. Al Isra: 23).
2. Haramnya membakar harta anak yatim diqiyaskan dengan memakannya (Q.S. Al Isra: 34)
3. Boleh membayar zakat fitrah dengan beras diqiyaskan dengan kurma atau gandum.

MUHASABAH 4
1. UMAT ISLAM HARUS BERPEDOMAN KEPADA SUMBER HUKUM NYA DALAM
BERIBADAH MAUPUN BERMUAMMALAH
2. SUMBER HUKUM ISLAM YANG DIJADIKAN PEDOMAN DIANTARANYA AL
QUR’AN, HADIS, IJMA’ DAN QIYAS
3. MEMAHAMI AL QUR’AN TIDAK CUKUP DARI KALIMAT YANG TERTULIS
DALAM AL QUR’AN TETAPI HARUS MELALUI ILMUNYA PARA ULAMA
MUJTAHID YANG MEMAHAMI HUKUM-HUKUM AL QUR’AN
4. MENGIKUTI ULAMA DALAM BERIBADAH DAN BERMUAMMALAH BERARTI
MENGIKUTI AL QUR’AN DAN HADIS
UJI KOMPETENSI 4
40
A. PILIHAN GANDA
1. Asal atau rujukan pengambilan suatu aturan/ketentuan hukum dalam Islam disebut…
a. Sumber hukum Islam
b. Urf.
c. Mashalikhul mursalah
d. Istidlal
e. Ijma
2. Arti Qur'an menurut bahasa ialah…
a. Yang mulia
b. Tulisan
c. Yang dibukukan
d. Yang suci
e. Yang dibaca
3. Yang tidak termasuk pokok isi Al Qur'an ialah…,
a. Tauhid
b. Kisah umat masa lalu
c. Ibadah
d. Kebudayaan
e. Akhlak
4. Turunnya Al Qur'an ada dua periodisasi yaitu….
a. Makiyah dan Arafah
b. Madaniyah dan Arafah
c. Makiyah dan Madaniyah
d. Qobla hijrah dan ba'da hijrah
e. Makiyah dan Muzdalifah
5. Diantara tanda surat / ayat madaniyah ialah….
a. Ayatnya pendek-pendek
b. Membicarakan masalah keimanan
c. Membicarakan masalah hukum/kemasyarakatan
d. Dengan nida (seruan) " ya ayyuhannas"
e. Diturunkan bersamaan dengan nabi hijrah
6. Fungsi Al Qur'an bagi manusia yang disebutkan dalam Q.S. Al Baqarah: 2 ialah…
a. Tuntunan ibadah
b. Tuntunan Muammalah
c. Petunjuk ummat Nabi Muhammad SAW.
d. Petunjuk orang yang bertakwa
e. Penyempurna kitab sebelumnya
7. Arti hadis menurut istilah ialah segala ucapan , perbuatan dan ….
a. Cara berpakaian nabi
b. Pendapat nabi
c. Tindakan shahabat nabi
d. Ketetapan nabi
e. Hasil perenungan nabi

8. Hadis yang berdasarkan ucapan nabi Muhammad SAW. disebut….


a. Hadis Qauliyah
b. Hadis Shahih
c. Hadis fi'liyah
d. Hadis Hasan
e. Hadis taqririyah

41
9. Berikut ini yang merupakan produk hukum dari ijtihad (ijma) ialah…
a. Haramnya darah
b. Boleh zakat fitrah dengan beras
c. Haramnya minuman yang mengandung alkohol
d. Boleh mencangkokkan organ tubuh manusia
e. Haramnya memukul orang tua

10. Orang yang melakukan ijtihad disebut…


a. Muqallid
b. Muttabi'
c. Mujtahid
d. Mujahid
e. Muballigh
11. Menyamakan hukum yang telah ada dengan hukum yang belum ada ketentuannya,
disebabkan karena adanya persamaan illat /sebab dan sifat disebut…
a. Ijma
b. Qiyas
c. Istidlal
d. Mashalikhul mursalah
e. 'Urf
12. Apabila seorang hakim berijtihad dan hasil ijtihadnya salah, maka…
a. Mendapat dua pahala
b. Mendapat satu pahala
c. Tidak mendapat pahala
d. Mendapat dosa
e. Hasil ijtihadnya tidak boleh digunakan
13. Hadis taqririyah ialah hadis yang berupa….
a. Ucapan Nabi
b. Perbuatan Nabi
c. Cita-cita Nabi
d. Diamnya nabi sebagai pertanda setuju atas perbuatan shahabat
e. Ucapan dan perbuatan shahabat
14. Hukum taklifi dibebankan kepada…
a. Semua manusia
b. Semua orang Islam
c. Semua orang mukallaf
d. Semua orang laki-laki
e. Semua orang Perempuan
15. Orang yang menyampaikan atau menuliskan (meriwayatkan) dalam suatu kitab tentang
sesuatu yang pernah didengar dan diterima dari seseorang (gurunya).
a. sanad
b. perowi
c. matan
d. nara sumber
e. sumber hukum

B. URAIAN
42
1. Jelaskan pengertian Al Qur'an menurut bahasa !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. Jelaskan pengertian Al Qur'an istilah !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan pengertian hadis !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Sebutkan tiga bentuk hadis !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Sebutkan fungsi hadis terhadap Al Qur'an !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
6. Jelaskan pengertian ijtihad !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
7. Sebutkan syarat-syarat ijtihad !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
8. Jelaskan pengertian ijma’ !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

9. Jelaskan pengertian qiyas !

43
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
10. Sebutkan contoh qiyas !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

NILAI FARAF GURU

44

Anda mungkin juga menyukai