Anda di halaman 1dari 23

L/O/G/O

SUMBER
HUKUM ISLAM

Tahun Pelajaran 2016/2017


Kelompok 4

XII-IPA5

1. Devi Aprillya N. (06)


2. M.Sulthon U. (18)
3. Ratna Aprilliyana (23)
4. Tria Nurmaratin(31)
Contents

Sumber Hukum Islam

Al-Quran

Hadist/Assunnah

Ijma

Qiyas
Pengertian Al-Quran

Secara etimologis, al-Quran berasal dari kata qaraa,


yaqrau, qiraaatan atau quraanan yang berarti mengumpulkan
(al-jamu) dan menghimpun (al-dlammu). Huruf-huruf serta
kata-kata dari satu bagian kebagian lain secara teratur
dikatakan al-Quran karena ia berisikan intisari dari semua
kitabullah dan intisari dari ilmu pengetahuan.
Sedangkan menurut para ulama klasik, al-Quran
didefinisikan sebagai berikut: C. Description of the contents
Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan pada Rasulullah
dengan bahasa Arab, merupakan mujizat dan diriwayatkan
secara mutawatir serta membacanya adalah ibadah.
PROSES DI TURUNKANNYA
AL QURAN KEPADA NABI MUHAMMAD SAW

Malaikat memasukkan wahyu itu ke dalam


hati nabi Muhammad saw
Malaikat menampakkan sebagai seorang
laki laki yang megucapkan kata kata kepada
nabi Muhammad saw
Wahyu datang kepada nabi muhammad saw
.seperti suara lonceng
Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi
Muhammad saw.dalam wujud yang asli
Pokok-pokok isi Al-Quran

1. Segi Kuantitas
03
Al quran terdiri dari 114 surat; 91 surat turun di Makkah dan 23 surat turun di
Madinah. Surat yang turun di Makkah dinamakan makiyyah, pada umumnya suratnya

02
pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlak, ditujukan kepada
manusia. Sedangkan yang turun di Madinah disebut surat Madaniyyah.
pada umumnya surat madaniyyah panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan
yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan dan seseorang dengan
sesamanya. 01
2. Segi Kualitas
Menurut para ahli, secara garis besar Al quran memuat soal-soal yang berkenaan dengan :
2. Aqidah
3. Syariah, terdiri ibadah dan muamalah
4. Akhlak
5. Kisah-kisah umat terdahulu
6. Berita-berita tentang jaman yang akan datang
7. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
Al-Quran mengandung tiga komponen dasar hukum, sebagai berikut:
1. Hukum Itiqadiah, yakni hukum yang mengatur hubungan rohaniah manusia dengan Allah SWT
dan hal-hal yang berkaitan dengan akidah/keimanan. Hukum ini tercermin dalam Rukun Iman.
Ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Tauhid, Ilmu Ushuluddin, atau Ilmu Kalam.
2. Hukum Amaliah, yakni hukum yang mengatur secara lahiriah hubungan manusia dengan Allah
SWT, antara manusia dengan sesama manusia, serta manusia dengan lingkungan sekitar. Hukum
amaliah ini tercermin dalam Rukun Islam dan disebut hukum syara/syariat. Adapun ilmu yang
mempelajarinya disebut Ilmu Fikih.
3. Hukum Khuluqiah, yakni hukum yang berkaitan dengan perilaku normal manusia dalam
kehidupan, baik sebagai makhluk individual atau makhluk sosial. Hukum ini tercermin dalam
konsep Ihsan. Adapun ilmu yang mempelajarinya disebut Ilmu Akhlaq atau Tasawuf.
Sedangkan khusus hukum syara dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni:
4. Hukum ibadah, yaitu hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, misalnya salat,
puasa, zakat, haji, dank urban.
5. Hukum muamalat, yaitu hukum yang mengatur manusia dengan sesama manusia dan alam
sekitarnya. Termasuk ke dalam hukum muamalat adalah sebagai berikut:
- Hukum munakahat (pernikahan). - Hukum al-khilafah (tata Negara/kepemerintahan).
- Hukum faraid (waris) - Hukum makanan dan penyembelihan..
- Hukum jinayat (pidana). - Hukum aqdiyah (pengadilan).
- Hukum hudud (hukuman). - Hukum jihad (peperangan).
- Hukum jual-beli dan perjanjian - Hukum dauliyah (antarbangsa)..
Sifat-sifat Al-Quran

Nur (cahaya )
Huda (petunjuk)
Syifa (obat )
Mauizah (nasihat )
Aziz (mulia )
Mubarak (yang diberkahi )
Bashir (pembawa kabar baik)
Nazir (pembawa kabar buruk)
Sifat-sifat ayat/dalil Al-Quran

Berikut merupakan sifat-sifat ayat Al-Quran:


Muhkamah ( Jelas )
Artinya ayat tersebut dapat ditafsirkan sebagaimana makna yang ada.Dengan
kata lain,maksud yang dikandungya sudah jelas.Contoh dari ayat muhkamah
antara lain adalah :



Artinya : Katakanlah(bahwa)Allah Maha Esa.
Ayat tersebut merupakan perintah bagi manusia untuk meyakini
bahwa Allah adalah Tuhan yang maha esa,tidak ada sekutu baginya.
Mutasabihat ( Belum Jelas )
Artinya ayat tersebut penafsirannya tidak sama dengan makna yang
ada,sehingga membutuhkan pendalaman lebih lanjut.Contohnya:





Dalam ayat tersebut,terdapat kata sebagai perumpamaan terhadap
kekuasan Allah.
Dalil Qati dan Zanni

Qati
Ayat yang bersifat Qathi adalah lafadz-lafadz yang mengandung
pengertian tunggal dan tidak bisa dipahami makna lain darinya.[11] Dalil-dalil
qathi dapat dipahami begitu saja dan penolakan terhadapnya berarti bentuk
kekufuran. Misalnya, masalah akidah, seperti keyakinan terhadap surga dan
neraka, serta Yaumul Hisab, adalah masalah-masalah agama yang tidak dapat
dibantah lagi kepastiannya sehingga kita tidak punya alasan untuk tidak
meyakininya.Contoh dalil qati:







Artinya : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah
tiap-tiap orang dari keduannya seratus kali dera. (Q.S An Nur : 2)
Kata seratus kali tidak mengandung kemungkinan tawil atau pemahaman
lain. Dengan demikian ayat ini bersifat qathi al-dalalah maksudnya bahwa had
zina itu seratus kali dera, tidak lebih, dan tidak kurang.
Zanni
Adapun ayat yang mengandung hukum zhanni adalah lafadz lafadz yang
dalam Al-Quran mengandung pengertian lebih dari satu dan memungkinkan
untuk di tawilkan.Contoh dalil zanni:
Q.S. Al Maidah : 3






Artinya:Diharamkan bagimu (memakan) bangkai dan darah(Q.S. Al-Maidah :
3).
Lafadz Al-Maitatu di dalam ayat tersebut Am, yang mempunyai
kemungkinan mengharamkan setiap bangkai atau keharaman itu dikecualikan
selain bangkai binatang laut/air. karenanya nash yang dimaksud ganda atau
lafadz Am mutlak dan yang seperti itu maka disebut zhanni dalalahnya. hal ini
disebabkan karena lafadz tersebut mempunyai suatu arti tetapi juga mungkin
berarti lain.
Fungsi Al-Quran

1. Sebagai mujizat Nabi Muhammad Saw (QS 17 : 88)


2. Pedoman hidup seorang muslim (QS 4 : 105)
3. Korektor dan penyempurna kitab-kitab Allah SWT terdahulu (QS : 48)
4. Sebagai penegas bidang Aqidah
5. Sebagai penegas bidang ibadah
6. Memberikan pelajaran bagi kita dengan pengalaman kisah-kisah masa
islam
7. Memberikan kabar gembita ( menyediakan pahala ) bagi yang beramal
sholeh dan memberi peringatan ( mengancam siksa ) bagi yang durhaka.
Kehujahan Al-Quran

12 12 11
Kumpulan wahyu Allah SWT
10 11 10
Sumber hukum Islam yang pertama
08 09 06

05 06 05

03 04 03

01 03 01
Pengertian Hadist/Assunnah

Hadist
Kata "Hadith" atau al-Hadith menurut bahasa berarti al-jadid (sesuatu yang
baru), lawan kata dari al-qadim (sesuatu yang lama). Kata Hadith juga berarti
al-Khabar (berita), yaitu sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari
seseorang kepada orang lain. Kata jamaknya, ialah al-ahadis.
ThemeGallery is a
Design Digital
Makna etimologis ketiga di atas lebih tepat dalam konteks istilah Ulumul
Content &
Hadis, karenaContents
di sini yang
mall dimaksud hadis adalah berita yang datang dari Nabi
SAW. Menurut Abu Al-Baqa,
developed by Guild hadis adalah isim dari kata at-tahditsyang
diartikan al-ikhbar = pemberitaan,
Design Inc. kemudian menjadi termin nama suatu
perkataan, perbuatan, dan persetujuan yang disandarkan kepada Nabi SAW.

Menurut ulama, hadith adalah sesuatu yang disandarkan kepada


Rasulullah SAW, baik berupa ucapan, perbuatan, penetapan, ataupun sifat.
Begitu juga sesuatu yang disandarkan kepada para sahabat dan tabiin, baik
berupa perkataan ataupun perbuatan.
Fungsi Hadist

Sebagai penguat bagi apa yang sudah tertera dalam


Al-Quran ( muakkadah )
Sebagai penafsir bagi ayat-ayat al-quran
( mubayyinah )
Mendatangkan hukum-hukum yang tidak tercantum
dalam al-quran. Misalnya cara mensucikan bejana
yang dijilat anjing, dengan membasuh tujuh kali, salah
satu dicampur dengan tanah
Macam-macam Hadist

Hadist Hadist
Shoheh Dhaif

Dari segi
sanadnya

Hadist
Hadist
Maudhu
Hasan
Dari Segi
Sumbernya

Hadist Hadist
Qudsi Nabawi
Dari
Hadist
Hadist Hadist
Segi Rawinya
Mutawatir
Mutawatir Ahad
(kuantitas)
Pengertian Assunnah

Sunnah menurut bahasa berarti : "Jalan dan kebiasaan yang baik


atau yang jelak".
Sedangkan, Sunnah menurut istilah muhadditsin (ahli-ahli Hadith) ialah
segala yang dinukilkan dari Nabi SAW., baik berupa perkataan, perbuatan,
maupun berupa taqrir, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup baik yang
demikian itu sebelum Nabi SAW., dibangkitkan menjadi Rasul, maupun
sesudahnya.
Pengertian Sunnah ditinjau dari sudut istilah, dikalangan ulama
terdapat perbedaan. Ada ulama yang mengartikan sama dengan Hadith, dan
ada ulama yang membedakannya, bahkan ada yang memberi syarat-syarat
tertentu, yang berbeda dengan istilah Hadith. Ulama ahli Hadith merumuskan
pengertian sunnah sebagai berikut :
"Segala yang bersumber dari Nabi SAW., baik berupa perkataan,
perbuatan, taqrir, tabiat, budi pekerti, atau perjalanan hidupnya, baik sebelum
diangkat menjadi Rasul, seperti ketika bersemedi di gua Hira maupun
sesudahnya.
Macam-macam Sunnah

Suunah Qauliyah

Sunnah Filiyah Assunnah


Sunnah Taqririyah

Sunnah Hammiyah
Kehujahan Hadist&Assunnah

Sebagai
sumber hukum
muttafaq
kedua dalam
Islam
Perbedaan Hadist dan Assunnah

Hadits terbatas pada perkataan, perbuatan, takrir yang


bersumber pada Nabi SAW, sedangkan sunnah segala yang
bersumber dari Nabi SAW baik berupa perkataan,
perbuatan, takrir, tabiat, budi pekerti atau perjalanan
hidupnya, baik sebelum di angkat menjadi rasul maupun
sesudahnya.
Hadist sering disebut juga Assunnah dan juga
sebaliknya.Meski secara istilahmakna hadist dan assunnah
adalah sama,namun ulama berbeda pendapat tentang
ruang lingkup hadist dan sunnah.Hadist lebih luas daripada
Assunnah.
L/O/G/O

Thank You!

Anda mungkin juga menyukai