Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.1. Pengertian Al- Qur’an

Dari segi bahasa Al- Qur’an artinya yang dibaca. Sedang dari segi istilah ialah : Bahwa wahyu
Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw sebagai
sumber hukum dan pedoman hidup bagi pemeluk islam, jika dibaca menjadi ibadah kepada
Allah.

Maka firman Allah yang diturunkan kepada nabi- nabi yang lain tidak dinamakan Al- qur’an. Al-
qur’an memiliki nama- nama yang lain seperti Al- kitab, Kitabulloh, Al- furqon (membedakan
antara yang Haq dan yang batil), Adz- zikru artinya peringatan

2.1.2. PembagianHukumdalam Al- qur’an

¯ Hukum- hukum I’ tiqadiyah (hukum- hukum yang berkenaan dengan keimanan)

¯ Hukum- hukum Khuluqiiyah (Hukum- hukum yang berkenaan dengan akhlak)

¯ Hukum- hukum Amaliyah (Hukum- hukum yang berkenaan dengan syariah dan dalam
pengertian yang khusus)

Hukum amaliyah terbagi atas :

– Hablumminalloh : Hubungan dengan Allah.

– Hablumminannas : Hubungan dengan manusia.


2.1.3. Kedudukan dan Fungsi Al- Qur’an

Kedudukan Al- Qur’an :

Al- Qur’an berkedudukan sebagai sumber pertama dan utama, tak ada satu jenis hukumpun yang
tidak terdapat dasar- dasarnya dalam Al- Qur’an. Sebagaimana Firman Allah SAW :

ْ ‫َما فَ َّر‬
ِ َ‫طنَا فِي ْاا ِكت‬
‫ب ِم ْن َش ْي ٍء‬

Artinya :

“ Tiadalah kami alpakan sesuatupun dalam al- kitab”.(Qs. Al- an’am : 38)

Kedudukan Al- Qur’an itu sebagai sumber pertama dan utama bagi tasyri’ islam, maka segala
ketetapan hokum supaya senantiasa berpegang teguh kepada Al- Qur’an dalam perbuatannya.
Sebagaimana firman Allah SAW :

َ‫فَا ُستَ ْم ِس ْك بِا لَّ ِذيْ أُوْ ِح َي اِلَ ْيك‬

Artinya :

“Maka berpegang teguhlah kamu kepada apa yang telah diwahyukan kepadamu”. (Qs. Az-
Zuhruf: 43)

Betapa tingginya kedudukan Al- Qur’an sebagai dasar hukum yang penuh berkah dan rahmat
dari Allah SAW karena itulah sebagai syarat bertakwa kepada Allah SAW. Manusia diwajibkan
mengikuti hukum- hukum Al- Qur’an sebagaiman firman Allah:

ٌ ‫َوه َذا ِكتَبٌ اَ ْن َز ْلنَهُ ُمبَ َر‬


‫ك فَا تَّبِعُوْ هُ َواتَّقُوْ الَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُموْ ن‬

Artinya :
“Dan Al- qur’an itu adalah kitab yang kami turunkan yang diberkati , maka ikutilah dan
bertakwalah agar kamu di beri rahmat”. (Qs. An’am: 155)

Demikianlah kedudukan al-qur’an sebagai sumber hukum islam yang pertama dan utama

2.1.4. Fungsi Al-Qur’an

A. Al-Qur’an sebagaipenegastentangakidah.

Dalam bidanga kidah penegasan al-qur’anmerupakankhulasah(intisari) yang diprioritaskan


,diantaranyamengenaiimankepada yang wajib.

B. Sebagaipenegasbidangibadah.

Ibadah sebagi realisasi kepada akidah dapat di jadikan ukuran kualitas iman seseorang.Iman
menurut istulah menyangkut keyakinan, ucapan dan perbuatan.

C. Memberikan pelajaran kepada kita dengan pengalaman kisah–kisah masa silam sejarah masa
lalu yang dinyatakan dalam kisah-kisah yang diterangkan dalam Al- quran, baik yang bersifat
positif dengan memikul resiko yang menyenangkan yang bersifat negative dengan memikul
resiko yang tidak menyenagkan,merupakan pedoman bagi seluru umat islam.

D. Membawa kabar gembira (menyediakan pahala) bagi yang beramal sholeh dan member
peringatan ( mengacam dengan siksa) bagi yang durhaka.

Firman Allah SWT:


َ‫ض اَ ْكثَ ُرهُ ْم فَهُ ْم اَل يَ ْس َمعُوْ ن‬
َ ‫بَ ِش ْيرًا َّونَ ِذ ْيرًافَا ْع َر‬

Artinya :

“Yang memberi kabar gembira dan memberi peringatan,tetapi kebanyakan mereka


berpaling,maka mereka tidak mau mendengarkan”. (QS.Al-fussilat:4)

E. Menjadi pedoman hidup bagi setiap mukmin.

Firman Allah SWT :

َ‫َواِنَّهُ لَهُدًى و ََّرحْ َمةٌ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِ ْين‬

Artinya :

“ Dan sesungguhya Al- qur’an itu benar- benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang- orang
yang beriman.”

F. Sebagai obat bagi segala penyakit rohani.

Firman Allah SWT:

َ‫َونُنَ ِّز ُل ِم ْن ْالقُرْ اَ ِن َما هُ َو ِشفَا ٌءو ََّرحْ َمةٌ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِ ْين‬

Atinya :

“Dan kami turunkan dari Al- Qur’an suatu yang menjadi penawaran dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman.”

G. Memberikan motivasi/ dorongan untuk kemajuan teknologi .


Al-Qur’an diturunkan untuk member petunjuk sehingga menjadi rahmat. Sebelum dirasakan
sebagai rahmat, tentunya melalui proses tertentu dengan bantuan ilmu pengetahuan.

Firman Allah SWT :

ِ ْ‫ت َواْل َر‬


‫ض فَا‬ ِ ‫ار السَّمو‬ ِ ‫يَا َم ْع َش َر ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن‬
ِ َ‫س اِ ِن ا ْستَطَ ْعتُ ْم اَ ْن تَ ْنفُ ُزوْ ا ِم ْن اَ ْقط‬
Artinya:

“Haijama’ah dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintas) penjuru langit, maka
lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.” (Q.S. Ar- Rahman : 33)

1.2.1. Garis Besar Isi Al- Qur’an

Pokok- pokok isi Al- Qur’an ada lima, yaitu:

a. Tauhid, kepercayaan terhadap Allah, Malaikat- malaikat-Nya, Kitab- kitab-Nya, para Rasul-
Nya, hari kemudian dan Qada’ dan Qadar yang baik dan buruk.

b. Tuntutan ibadah sebagai perbuatan yang menghidupkan jiwa tauhid

c. Janji dan ancaman : Al- Qur’an menjanjikan pahala bagi orang yang mau menerima dan
mengamalkan isi Al-qur’an dan mengancam mereka yang mengingkarinya dengan siksa.

d. Hukum yang dihajati pergaulan hidup bermasyarakat untuk kebahagian dunia dan akhirat.
e. Inti sejarah orang- orang yang tunduk kepada Allah, yaitu orang- orang yang shaleh seperti,
Nabi- nabi dan Rasul- rasul, juga sejarah mereka yang mengingkari agama Allah dan hukum-
hukumNya.

Maksud sejarah ini ialah sebagai tuntutan dan tauladan bagi orang- orang yang hendak mencari
kebahagian dan meliputi tuntutan akhlaq.

1.2.2. Dasar- Dasar Al- Qur’an dalam Membuat Hukum

Al- Qur’an diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad untuk jadi petunjuk dan pengajaran bagi
seluruh umat manusia, dalam mengadakan perintah dan larangan. Al-Qur’an selalu berpedoman
pada hah- hal berikut, yakni :

1. Tidak memberatkan atau meyulitkan.

Sebagaimana fiman-Nya :

‫الَ يُ َكلِّفُ هللاُ نَ ْفسًا اِاَّل ُو ْس َعهَا‬.

Artinya:

Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya. (QS.Al-
Baqoroh:286)

Kesulitan itu dimungkinkan kerena keadaan seseorang yang berbeda-beda. Dalam ayat lain allah
berFirman:

‫ي ُِر ْي ُد هّللا ُ بِ ُك ُم ْاليُ ْس َر َواَل ي ُِر ْي ُد بِ ُك ْم ْال ُعس َْر‬

Artinya:
Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak meghendaki kesukaran bagimu.(QS.Al-
Baqoroh:185)

Kedua ayat diatas menunjukkan betapa Allah menyayangi manuasia sebagai muk’allaf,sehingga
dalam menetepkan hukum tidak dituntut pelaksanaanya di luar kesanggupannya.

2. Menyedikitkan beban

Prinsip kedua ini merupakan konsekuensi dari prinsip pertama yang tidak meyulitkan. Hal
tersebut sesuai dengan Firman Allah SWT :

Artinya :hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan pada Nabimu hal-hal yang
tidak diterangkan kepadamu, niscaya itu akan meyusahkan kamu, dan jika kamu menanyakanya
pada waktu Al-qur’an itu diturukan, niscaya itu akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan
kamu tentang hal- hal itu. Allah maha pengampun lagi maha penyantun.

Dari dasar ini pula ruksah dalam beberapa jenis ibadah, seperti:

a) Menjamak dan mengqasar sholat apabila dalam perjalanan yang sesuai dengan syarat yang
telah ditentukan.

b) Tidak berpuasa dalam perjalanan.

c) Bertayamum sebagai pengganti wudhu.

d) Mamakan makanan yang haram atau memaafkannya jika keadaan menghendaki (terpaksa).
3. Berangsur-angsur dalam menetapkan hukum.

Al-Qran telah menetapkan hukum-hukumdengan berangsur-angsur. Hal ini dapat diketahui


sebagi berikut:

a) Mengharamkan sesuatu secara beransur-angsur,seperti minum-minuman keras dan perjudian,


sebagaimana Firman Allah:

‫س َواِ ْث ُمهُ َما اَ ْكبَ ُر ِم ْن نَّ ْف ِع ِه َما‬


ِ ‫ك َع ِن الخ َخ ْم َر َو ْال َمي ِْس ِر قُلْ فِ ْي ِه َما اِ ْث ٌم َكبِ ْي ٌر َّو َمنَا فِ ُع لِلنَّا‬
َ َ‫يَض ْسا َ لُن‬

Artinya :

Mereka bertanya kepadamu tentang minuman yang memabukkan dan tentang perjudian,
katakanlah olehmu bahwa minuman yang memabukkan dan perjudian itu dosa besar dan ada
manfaatnya bagi manusia, tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya.(QS.Al-Baqarah:219)

Lalu datanglah fase yang kedua dari fase mengharamkannya sesaat sebelum sholat dan bahwa
bekas-bekasnya harus lenyap sebelum sholat,hal itu sesuai Firman Allah:

‫يايُّهَا الَّ ِذ ْينَ ا َمنُوْ ااَل تَ ْق َربُوْ االصَّلوةَ َواَ ْنتُ ْم ُس َكارى‬

Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mendekati sholat dikala kamu sedang mabuk.
(QS.an-nias’:43)

Kemudian datanglah fase yang terakhir yang mengharamkan arak dan judi, setelah banyak orang
yang meninggalkan kebiasaan itu dan setelah turun ayat yang pertama dan kedua. Yaitu Firman
Allah:

َ‫صا بُ َو ْاالَ ْزاَل ُم ِر ْخسٌ ِّم ْن َع َم ِل الِ َّش ْيطَا ِن فَاْجْ تَنِبُوْ هُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن‬
َ ‫يا َ يُّهَا الَّ ِذ ْينَ ا َمنُوْ ااِنَّ َما ْال َخ ْم ُر َو ْال َم ْي ِس ُر َو ْاالَ ْن‬
Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman,sesungguhnya arak, judi, berhala dan bertenung adalah perkara
yang keji termasuk perbuatan syetan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
memperoleh kebahagiaan.(QS.Al-Maidah:90)

Demikianlah Allah membuat larangan berangsur-angsur dan sebaiknya dalam pembinaan


hukumpun secara berangsur-angsur pula, misalnya pengumuman dasar peperangan dan jihat
dimasa permualaan islam di kota Madinah.

Nama-Nama Al- Qur’an

Adapunnama- nama Al- Qur’an yaitu :

1. Al- kitab (kitabullah),yang merupakan sinonim dari kata Al- Qur’an artinya kitab suci sebagai
petunjuk bagi orang yang bertakwa. Nama ini diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-
Baqarahayat 2.

2. Az-Zikr,artinya peringatan, nama ini diterangkandalam Al- Qur’an surat Al- Hijrayat 9.

3. Al- furqan, artinyapembeda,namainiditerangkandalamsurat al Furqanayat 1.

4. As-suhufberartilembaran-lembaran,seperti yang dijelaskandalam Al-Qur’an surat Al-


bayinahayat 2.

Pembagian surat dalam Al-Qur’an.


1. Assabi’uthiwaal, yaitutujuhsurat yang panjang,ketujuhsuratituyaitu al-baqarah (286), al-A’raf
(206), Ali Imran (200), an-nisa (176), al an’am (165),al-maidah (120), danYunus ( 109)

2. Al-Miuun, yaitusurat yang berisiseratusayatlebih.Maksudnyasurat-


surattersebutmemilikiayatsekitarseratusayatataulebih. Misalnya,suratHud (123 ayat),Yusuf (111
ayat), dan At-Taubah (129 ayat).

3. Al-Matsaani, yaitusurat-surat yang berisikurangdariseratusayat. Maksudnyasurat-


surattersebutkurangdariseratusyarat.Misalnya,surat Al-anfal (75 ayat),ar-rum (60 ayat) dan al-
hijr(99 ayat).

4. Al- Mufashshal, yaitu surat-surat pendek seperti al-ikhlas,ad-duha,dan an-nasr.suat-surat


seperti ini kebannyakan ditemukan dalam juz ke 30.

Wahyu yang pertama dan terakhir diturunkan .

Wahyu yang di turunkanoleh Allah swtkepadanabi Muhammad adalahsurat Al-Alaqayatke 1-5 di


guahira.Tepatnyapadatanggal 17 ramadan,tahunke 40 bertepatandengantanggal 6 Agustus 610
M.Proses turunnya Al-Qur’an ada 3 pendapat yang berkenaandengan proses turunnyaAl-Qur’an:

1. Al-Qur’an diturunkansekaligusAl-Qur’an diturunkansecarasekaliguspadamalamlailatulqadar


kemudianditurunkansecaraberangsur-angsurkepadaNabi Muhammad saw.

2. Al-Qur’an di turunkansecaraberangsur-angsur.Al-Qur’an diturunkansecaraberangsur-


angsurpadasetiapmalamlailatulqadar.

3. Al-Qur’an diturunkandariLauhulMahfuzkeBaitulizzah.AL-Qur’an diturunkanpertamakali


padamalamlailatulqadarsekaligusdariLauhulMahfuzkeBaitulizzah,kemudianbaruditurunkansedik
it demi sedikitkepadaNabi Muhammadsaw.
Sejarah diturunkannya Al-Qur’an

Allah SWT menurunkan Al-Qur’an denganperantaraanmalaikatjibrilsebagaipengentarwahyu


yang disampaikankepadaNabi Muhammad SAW di guahiropadatanggal 17 ramadhanketikaNabi
Muhammad berusia / berumur 41 tahunyaitusurat al alaqayat 1 sampaiayat 5.
Sedangkanterakhiral-Qur’anturunyaknipadatanggal 9 zulhijjahtahun 10 hijriahyakni surah
almaidahayat 3.Alquran turuntidaksecarasekaligus, namunsedikit demi sedikitbaikbeberapaayat,
langsungsatusurat, potonganayat, dansebagainya.
Turunnyaayatdansuratdisesuaikandengankejadian yang adaatausesuaidengankeperluan.
Selainitudenganturunsedikit demi sedikit, Nabi Muhammad SAW
akanlebihmudahmenghafalsertameneguhkanhati orang yang menerimanya. Lama al-
qur’anditurunkankebumiadalahkuranglebihsekitar 22 tahun 2 bulandan 22 hari.

HIKMAH DITURUNKANNYA AL-QUR’AN SECARA BERANGSUR-ANGSUR

1. UntukmenguatkanhatiNabiShallahu ‘AlaihiwaSallam .Firman-Nya:“Orang-orang kafirberkata,


kenapa Qur’an tidakturunkepadanyasekaliturunsaja? Begitulah, supaya kami
kuatkanhatimudengannyadan kami membacanyasecaratartil (teraturdanbenar).” (Al-Furqaan: 32)

2. Untukmenantang orang-orang kafir yang mengingkari Qur’an


karenamenurutmerekaanehkalaukitabsuciditurunkansecaraberangsur-angsur. Denganbegitu Allah
menantangmerekauntukmembuatsatusuratsaja yang (takperlumelebihi) sebandingdengannya.
Dan ternyatamerekatidaksanggupmembuatsatusuratsaja yang seperti Qur’an,
apalagimembuatlangsungsatukitab.

3. Supaya mudah dihapal dan dipahami.


4. Supaya orang-orang mukminantusiasdalammenerimaAl- Qur’an dangiatmengamalkannya.

5. Mengiringi kejadian-kejadian di masyarakatdanbertahapdalammenetapkansuatuhukum.

Pokok Ajaran Dalam Isi Kandungan AlQur’an

1. Akidah

akidah adalah keyakinan atau kepercayaan.Akidah islam adalah keyakinan atau kepercayaan
yang diyakini kebenarannya dengan sepenuh hati oleh setiap muslim.Dalam islam,akidah bukan
hanya sebagai konsep dasar yang ideal untuk diyakini dalam hati seorang muslim.Akan
tetapi,akidah tau kepercayaan yang diyakini dalam hati seorang muslim itu harus mewujudkan
dalam amal perbuatandantingkahlakusebagai seorang yang beriman.

2. Ibadah dan Muamalah

Kandungan penting dalam Al-Qur’an adalah ibadah dengan muamallah.Menurut Al-ur’an tujuan
diciptakannya jin dan manusia adalah agar mereka beribadah kepada Allah.Seperti yang
dijelaskan dalam (Q.S. Az,zariyat:56)

Manusia selain sebagai makhluk pribadi juga sebagai makhluk sosial.manusia memerlukan
berbagai kegiatan dan hubungan alat komunikasi .Komonikasi dengan Allah atau hablum
minallah ,seperti shalat,membayar zakat dan lainnya.Hubungan manusia dengan manusia atau
hablum minanas ,seperti silahturahmi,jual beli,transaksi dagang, dan kegiatan kemasyarakatan.
Kegiatan seperti itu disebut kegiatan Muamallah,tata cara bermuamallah di jelaskan dalam surat
Al-Baqarah ayat 82.

3. Hukum

Secara garis besar Al-Qur’an mengatur beberapa ketentuan tentang hukum seperti hukum
perkawinan,hukum waris,hukum perjanjian,hukum pidana,hukum musyawarah,hukum
perang,hukum antar bangsa.
4. Akhlak

Dalam bahasa Indonesia akhlak dikenal dengan istilah moral .Akhlak,di samping memiliki
kedudukan penting bagi kehidupan manusia,juga menjadi barometer kesuksesan seseorang dalam
melaksanakan tugasnya.Nabi Muhammad saw berhasil menjalankan tugasnya menyampaikan
risalah islamiyah,anhtara lain di sebabkan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
ajhlak.ketinggian akhlak Beliau itu dinyatakan Allah dalam Al-Qur’an surat al-Qalam ayat 4.

5. Kisah-kisah umat terdahulu

Kisah merupakan kandungan lain dalam Al-Qur’an.Al-Qur’an menaruh perhatian penting


terhadap keberadaan kisah di dalamnya.Bahkan,di dalamnya terdapat satu surat yang di namaksn
al-Qasas.Bukti lain adalah hampir semua surat dalam Al-Qur’an memuat tentang kisah. Kisah
para nabi dan umat terdahulu yang diterangkan dalam Al-Qur’an antara lain di jelaskan dalam
surat al-Furqan ayat 37-39.

6. Isyarat pengemban ilmu pengetahuan dan teknologi

Al-Qur’an banyak mengimbau manusia untuk mengali dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi.Seperti dalam surat ar-rad ayat 19 dan al zumar ayat 9.Selain kedua surat tersebut
masih banyak lagi dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi seperti dalam
kedokteran,farmasi,pertanian,dan astronomi yang bermanfaat bagi kemjuan dan kesejahteraan
umat manusia.

Dasar kehujjahan Al-Qur’an dan kedudukanya sebagi sumber hukum

Al-Qur’an memiliki kedudukan pertama dari sumber-sumber hukaum yanglain merupakan atuan
dasar tertinggi sumber hukaum maupun ketentuan norma yang tidak boleh bertentangan dengan
Al-Qur’an.
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SWA dan di ssampaikan kepada umat manusia
untuk di amalkan sebagai perintahnya dan ditingalkan sebagai larangannya. Hal tersebut sesuai
firman Alloh SWT:

ِ َ‫ك هللاُ َواَل تَ ُك ْن لِ ْلخَ ائِنِ ْينَ خ‬


‫ص ْي ًما‬ ِّ ‫َاب بِ ْال َح‬
ِ َّ‫ق لِتَحْ ُك َم بَ ْينَ الن‬
َ ‫اس بِ َما اَ َر‬ َ ‫ك ْال ِكت‬
َ ‫اِنَّا اَ ْنزَ ْلنَا اِلَ ْي‬

Artiya;

Sesunguhnya kami telah menurunkan kitab kepadamudengan membawa kebenaran, supaya kamu
mengadili manusia dengan apa yang telah Alloh wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu
menjadi penantang karena membela orang-oarang yang khianat.(QS.an-nisa’:105)

ِ ‫ك َعلَى‬
‫ص َرا ٍط ُّم ْستَقِي ٍْم‬ َ ‫فَا ْستَ ْم ِس ْك بِالَّ ِذ ْينَ اُوْ ِح َي اِلَ ْي‬.
َ َّ‫ك اِن‬

Artinya :

Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah di wahyukan kepadamu,
sesungguhnya kamu berada di jalan yang luraus.(QS.az-zuhruf:

ٌ ‫ َوهَ َذا ِكتَابٌ اَ ْنزَ ْلنَاهُ ُمبَا َر‬.


‫ك فَاتَّبِعُوْ هُ َواتَّقُوْ ا لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُموْ ِن‬

Artinya :

Dan Al-Qur’an adalah kitab yang kami (alloh) turunkan yang di berkati maka ikutilah dia dan
bertakwalah agar kamu diberikan rahmat olehnya.(QS.Al-an’am:155)

Sifat hukum yang di tunjukkan Al-Qur’an

Ayat-ayat hukum yang terdapat dalam al-qur’an pada umumnya bersifat “kulli” (umum) dan
sedikt sekali yang bersifat “juz’i” (terinci).

Ayat-ayat “kulli” adalah ayat-ayat yang memerlukan penjelasan.


Perintah sholat dalam al-quran secara jelas di sebutkan dengan menybutkan lafal “sholat”
demikian pula dengan lafal.

َ‫صلَوةَ َواَتُوا ال َّز َكوة‬


َّ ‫ َواَقِ ْي ُموا ال‬.

Artinya:

Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat.(QS.Al-Baqoroh:43)

Dari ayat di atas di jelaskan bahwa bagaimana cara dan berapa kadar zakat yang awajib di
keluarkan

Contoh lain yakni menegnai batas-batas muka ketika bertayamum

‫ص ِع ْيدًا طَيِّبًا فَا ْم َسحُوْ ا بِ ُوجُوْ ِه ُك ْم َواَ ْي ِديْك‬


َ ‫فَلَ ْم تَ ِج ُدوْ ا َما ٍء فَتَيَ َّم ُموْ ا‬

Artinya :

Kemudian kamu tidak mendapat air,maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik(suci)
sapulah muka dan tanganmu. (QS.An-Niasa’:43)

Dalam ayat di atas di sebutkan bartayamuam adalah menyapu muka dan tangan tetepi tidak di
jelaskan batas-batas kedua

Dalam mengambil suatu hukum tidaklah caukau dari al-quran tanpa mengetahui penjelasanya,
penjelasan ini adalah hadist. Penjelasan ini tidak ada yang berhak menjelasakan kecuali
Rosululloh SAW,hal tersebut sesuai firman alloh:

َ ‫َواَ ْنزَ ْلنَا اِلَ ْي‬


َّ ِ‫ك ال ِّذ ْك َر لِتُبَيِّنَ ل‬
‫لن‬

Artinya :

Dan kami turunkan Al-Qur’an agar kamu dapat menerangkanya kepada manusia.(QS.An-Nahl:

Lafad xxxxxx mengandung pengertian bahwa tugas Nabi Muhammad SAW selain
menyampaikan ayat dan hukum yang terkandung di dalam al-qur’an juga memberikan
penjelasan sejelas-jelasnya sehingga umat islam menerima,mengerti dan mengamalkan hukum-
hukum yang trkandung di dalamya
Lafad xxxxxx oleh sebagian ulam di artikan segala yang berasal dari Rasululloh SAW,baik
sabdanya perbuatanya dan sebagainya yang menjadi pnafsiran bagi al-qur’an dan dinamakan as-
sunnah.

Anda mungkin juga menyukai