Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam kehiduan di dunia, ada saja masalah
yang muncul, baik itu masalah dalam beragama maupun dalam kehidupan sosial.
Oleh karena itu, ketika masalah tersebut muncul, dibutuhkan sumber hukum islam
yang bisa dijadikan sebagai landasan ataupun pedoman bagi umat islam.
Keberadaan sumber hukum islam dipergunakan sebagai pedoman ataupun rujukan
bagi umat muslim ketika menjalani di dunia ini.
1. Al – Quran
Secara bahasa al – quran adalah bahasa arab yang artinya “bacaan” atau
“sesuatu yang dibaca berulang – ulang”. Al – quran diturunkan menjadi
pegangan bagi mereka yang ingin mencapai kebahagian dunia dan akhirat.
Dalil Al Quran sebagai dasar hukum disebutkan dalam Surat Az Zukhruf
ayat 43. Allah SWT berfirman:
ِ ي اُوْ ِح َي ِالَ ْيكَ ۚاِنَّكَ ع َٰلى
٤٣ ص َرا ٍط ُّم ْستَقِي ٍْم ْٓ فَا ْستَ ْم ِس ْك بِالَّ ِذ
2. Hadits / Sunnah
Hadits adalah suatu perkataan atau berita. Hadits merupakan suatu
perkataan, informasi dari Rasulullah Saw. Sedangkan al – sunnah
merupakan jalan hidup yang dilewati atau dijalani. Sunnah rasul yaitu
yang biasa dijalankan dalam kebiasaan hidup rasulullah berupa seperti
perkataan dan perbuatan serta persetuan rasul. Hadits atau sunnah
merupakan sumber hukum islam kedua yang memiliki peranan penting
setelah al – quran. Karena al – quran sebagai kitab suci dan pedoman
hidup umat islam dan diturunkan pada umumnya dalam kata – kata yang
perlu dirinci dan dijelaskan lebih lanjut, agar dapat dipahami dan
diamalkan. Hadits juga berfungsi untuk penjelas terhadap ayat – ayat al –
quran yang belum jelas atau menjadi penentu hukum yang tidak ada dalam
al – quran.
3. Ijma’
Ijma’ merupakan kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum
– hukum dalam agama berdasarkan al – quran dan hadits dalam suatu
perkara yang terjadi. Ijma’ adalah keputusan bersama yang dilakukan oleh
para ulama dengan cara ijtihad untuk kemudian dirundingkan dan
disepakati.
Secara etimologis, Ijma’ berasal dari akar kata ajma’a, yajmi’u, ijma’an,
yang wazannya kata if’alan, yang mengandung dua makna. Pertama,
bermakna“ketetapan hati terhadap sesuatu (al-‘azam wa at-taṣmim ‘ala al-
amr)”. Pemaknaan ini ditemukan dalam QS: Yunus (10): 71,
ُ فَ َعلَى هّٰللا ِ ت ََو َّك ۡل
ًت فَا َ ۡج ِمع ُۡۤوا اَمۡ َر ُكمۡ َو ُش َر َكآ َء ُكمۡ ثُ َّم اَل يَ ُك ۡن اَمۡ ُر ُكمۡ َعلَ ۡي ُكمۡ ُغ َّمة
Ijma’ merupakan dasar agama yang sah dan menjadi sumber hukum ketiga
dalam islam setelah al – quran dan hadits. Hukum dalam permasalahan
yang telah di putuskan dalam ijma’ tersebut memiliki nilai qath’iy tidak
dapat dihapus ataupun ditantang oleh hasil ijtihad, contohnya seperti
kesepakatan pendapat dari para mujtahid dalam ijma’ itu sudah
menunjukkan kebenaran yang sesuai dengan jiwa syari’ah dan dasar –
dasar yang umum.
4. Qiyas
Qiyas adalah sumber hukum islam keempat yang sepakati oleh para ulama.
Dalam hal ini, qiyas menempati posisi keempat setelah al – quran, hadits,
dan ijma’. Qiyas yaitu menyamakan sesuatu yang tidak memiliki nash
hukum dengan sesuatu yang ada nash hukum berdasarkan kesamaan yang
diperhatikan syara. Qiyas juga dapat di artikan sebagai kegiatan
melakukan pandangan suatu hukum terhadap hukum lain.
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat
tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya”.
Maka dapat kita simpulkan bahwa sumber – sumber hukum islam adalah
segala sesuatu yang melahirkan ketentuan hukum yang mengatur umat islam. Kita
sebagai umat islam sangat berharap adanya kesatuan pendapat dan persatuan
seagama yang kuat bagi seluruh umat muslim sedunia saat ini. Karena diyakini
bahwa hanya berdasarkan sumber hukum islam sajalah peradaban umat di dunia
ini akan baik, sempurna, dan mendatangkan kesejahteraan yang berwibawa.