Anda di halaman 1dari 5

Berpedoman Pada Al Qur’an dan Hadist

Al Qur’an

Pengertian Al Quran sesuai bahasa adalah bacaan atau yang dibaca. Menurut istilah,
pengertian Al Quran adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Al Quran diturunkan melalui malaikat Jibril yang dihimpun dalam mushaf yang
merupakan mukjizat Nabi Muhammad.

Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti ada manfaatnya. Al Quran mengandung
banyak pokok ajaran sehingga seluruh hidup dan kehidupan ini menjadi teratur

Hadist

Istilah hadits berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti berita atau cerita, atau wacana.
Hadits adalah catatan tradisi atau ucapan-ucapan Nabi Muhammad. Umat muslim meyakini
bahwa hadits merupakan kata-kata, dan juga perbuatan serta persetujuan yang dilakukan oleh
Nabi Muhammad. Ketika hadits-hadits ini terkumpul, maka muncul gambaran yang lebih besar
atau disebut dengan sunnah.

Hadits ini diterima oleh umat muslim sebagai sumber hukum agama dan pedoman moral
setelah Al-Quran. Hadits atau sunnah ini bisa didefinisikan sebagai biografi Nabi Muhammad
yang diabadikan oleh ingatan para sahabat-sahabatnya. Perkembangan hadits adalah elemen
paling penting selama tiga abad pertama dalam sejarah islam.

Hadits juga disebut sebagai tulang punggung dalam peradaban islam dan di dalam agama
islam otoritas hadits sebagai sumber hukum agama dan pedoman hidup menempati urutan kedua
setelah kitab suci Al-Quran. Otoritas hadits berasal dari Al-Quran yang memerintahkan umat
islam untuk mentaati dan mengikuti ucapan Nabi Muhammad. Hal ini tertera dalam surat An-nur
ayat 54 dan surat Al-Ahzab ayat 21, yang berbunyi,

‫ُقْل َاِط ْيُعوا َهّٰللا َو َاِط ْيُعوا الَّر ُسْو َۚل َفِاْن َتَو َّلْو ا َفِاَّنَم ا َع َلْيِه َم ا ُح ِّم َل َو َع َلْيُك ْم َّم ا ُح ِّم ْلُتْۗم َو ِاْن ُتِط ْيُعْو ُه َتْهَتُد ْو ۗا‬

‫َو َم ا َع َلى الَّر ُسْو ِل ِااَّل اْلَبٰل ُغ اْلُم ِبْيُن‬

“Katakanlah, “Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul; jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya kewajiban Rasul (Muhammad) itu hanyalah apa yang dibebankan kepadanya,
dan kewajiban kamu hanyalah apa yang dibebankan kepadamu. Jika kamu taat kepadanya,
niscaya kamu mendapat petunjuk. Kewajiban Rasul hanyalah menyampaikan (amanat Allah)
dengan jelas.”
‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفْي َر ُسْو ِل ِهّٰللا ُاْس َو ٌة َح َس َنٌة ِّلَم ْن َك اَن َيْر ُجوا َهّٰللا َو اْلَيْو َم اٰاْل ِخَر َو َذ َك َر َهّٰللا َك ِثْيًر ۗا‬

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat
Allah.”

Meskipun jumlah ayat yang berkaitan dengan hukum dalam Al-Quran tidak terlalu
banyak, hadits memberikan arahan tentang segala hal mulai dari rincian kewajiban ritual seperti
mandi, wudhu, dan tata cara sholat, sampai bentuk salam yang benar hingga pentingnya berbuat
baik kepada para budak. Jadi, sebagian besar aturan syariah atau hukum islam berasal dari hadits,
bukan dari Al-Quran.

Menerapakan Al Quran Dan Hadist Sebagai Pedoman Hidup Umat Manusia

Alquran dan hadits adalah sumber pedoman hidup, dan sumber hukum dan ajaran islam
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Alquran adalah sumber pertama dan utama yang
mengandung banyak ajaran umum. Oleh karena itu, Hadits sebagai sumber ajaran kedua dapat
menjelaskan keumuman dari Al-Qur’an itu sendiri. Fungsi tersebut antara lain menjelaskan isi
dan menerapkan metode pengajaran yang masih bersifat luas bagi manusia. Sebagai pedoman
hidup, Alquran adalah pedoman bagi seluruh umat manusia. M.Quraish Shihab menyampaikan
bahwa yang dimaksud de Al-Quran secara linguistik berasal dari istilah "qara'a-yaqra'u-
qira'atan-Quran", yang merupakan sesuatu yang dibaca atau dinarasikan. Pada saat yang sama,
dari segi terminologi, adalah Kalamullah yang diutus kepada Nabi Muhammad yang sampai
kepada kita secara mutawatir atau berangsur-angsur dan membacanya bisa berfungsi sebagai
ibadah. Secara etimologis, Hadits berasal dari kata (‫ ) حدث – يحدث‬yang berarti al-jadid "hal baru"
atau khabar "berita". Atau Hadits juga bisa diartikan sebagai “pernyataan, perbuatan, persetujuan
diam-diam atau sifat Nabi Muhammad SAW”.

Al-Quran dan hadits adalah aturan hidup dan sumber dari semua hukum yang harus
diikuti dalam hidup. Aturan, opini, dan perilaku apa pun tidak boleh bertentangan dengan
Alquran dan hadits. Jika ada perbedaan pendapat di antara umat Islam, termasuk para ulama,
mereka harus kembali ke Alquran dan hadits untuk mencegah umat Islam saling menuduh dan
bertentangan. Alquran dan Hadis sebagai pedoman hidup memberikan gambaran lengkap tentang
aturan hidup manusia yang dapat menciptakan kehidupan yang nyaman, bahagia dan sejahtera.
Aturan yang paling mendasar adalah bahwa setiap orang memiliki kewajiban untuk menjaga
keamanan agama, agama Allah, jiwa (hidup), akal, keturunan, dan harta benda.

Tuntunan adalah tuntunan agama atau hukum Islam, yaitu aturan yang mengatur dunia
dan keselamatan hidup di masa yang akan datang. Aturannya adalah arah jalan yang lurus.
Dalam praktiknya, para ulama meyakini bahwa Alquran adalah yang utama dan hadits
adalah yang kedua. Kesepakatan tersebut didasarkan pada Alquran sebagai firman Allah, dan
Hadits berasal dari Nabi, yang merupakan makhluk atau hamba Allah, meskipun ia memiliki
beberapa kelebihan khusus lainnya. Kesepakatan mengenai kedudukan tersebut mengacu kepada
perkataan Nabi kepada Muadz bin Jabal sebagaimana berikut;

“Rasulullah SAW bersabda kepada Mu’adz bin Jabal: Bagaimana kamu akan
memutuskan perkara jika dihadapkan pada suatu persoalan hukum? Mu’adz menjawab: saya
akan memutuskannya berdasarkan kitab Allah (al-Qur’an). Rasulullah bersabda: jika kamu tidak
menjumpainya dalam al-Qur’an?. Mu’adz menjawab: maka berdasarkan pada sunnah Rasul.
Rasulullah bersabda: jika tidak menjumpainya juga dalam sunnah Rasul? Muadz menjawab: saya
akan berijtihad berdasarkan akal pikiran saya.” (HR Imam Abu Dawud)

Melihat dialog yang disebutkan di atas antara Nabi dan Muadz, dapat dimengerti bahwa
itu sumber hukum yang utama adalah Al-Quran dan kemudian hadits. Dialog tersebut juga
diperlukan bagi mujtahid, jika ingin merujuk sebuah hukum harus dilakukan di bawah tuntunan
Alquran sebelum mengambil pedoman dari hadits nabi, tetapi jika tidak ditemukan juga maka
diperbolehkan mengambil dari hadits Nabi.

Demikianlah islam memandang Alquran dan hadits sebagai pedoman hidup yang
dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hal beribadah, kehidupan
berkeluarga, kegiatan ekonomi/berdagang, hubungan dengan Allah (hablumminallah), hubungan
dengan manusia (hablumminannas), hingga dalam adab dalam menuntut ilmu. Sehingga dengan
berpegang teguh dengan keduanya, kita tidak akan tersesat selama-lamanya.

Mari Merenungkan Kekuasaan Dan Rahmat Allah Swt

QS Asy syam 91, 1-10 tentang kekuasaan dan rahmat Allah

Berikut ini adalah kandungan dari surat As Syams (91) ayat 1-10 yaitu:

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala bersumpah dengan matahari, bulan, siang, malam, langit,
bumi, dan jiwa (ayat 1-7).
 Ada jalan kejahatan dan ketakwaaan yang diilhamkan kepada manusia.
 Pada ayat ke-9 barulah disebutkan sebab-sebab dari sumpah Allah yaitu "Sungguh
beruntung orang yang menyucikan Jiwa".
 Dan pada ayat ke-10 disebutkan bahwa sungguh merugi orang yang mengotori jiwa
tersebut.

Berikut ini adalah kandungan dari surat Ali Imran (3) ayat 190 yaitu:
 Allah Subhanahu Wa Ta'ala mejelaskan bahwa di dalam penciptaan langit dan bumi itu
merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bagi orang-orang yang
mau menggunakan akalnya.

Hadis tentang keuasaan dan rahmat Allah riwayat Nuhari dari Abu Hurairah yaitu:

‫َع ْن َأِبى ُهَر ْيَر َة َع ِن الَّنِبِّى – صلى هللا عليه وسلم – َقاَل « َلَّم ا َخ َلَق ُهَّللا اْلَخ ْلَق َكَتَب ِفى ِكَتاِبِه – ُهَو‬
‫ َو ْهَو َو ْض ٌع ِع ْنَد ُه َع َلى اْلَع ْر ِش – ِإَّن َر ْح َم ِتى َتْغ ِلُب َغ َض ِبى‬، ‫» َيْك ُتُب َع َلى َنْفِسِه‬

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Tatkala Allah
menciptakan makhluk-Nya, Dia menulis dalam kitab-Nya, yang kitab itu terletak di sisi-Nya di
atas ‘Arsy, “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mengalahkan kemurkaan-Ku.” (HR. Bukhari no.
7404 dan Muslim no. 2751)

Membiasakan Sifat Pemurah dan Menjauhi Sifat Kikir

Qs Al Lail 92 1 - 11 Tentang Sifat Pemurah Dan Menjauhi Sifat Kikir

Berikut ini adalah kandungan dari surat Al Lail ayat 1-11 yaitu

 Allah Subanahu Wa Ta'ala dengan malam, dengan siang, dengan penciptaan laki-laki dan
perempuan (ayat 1-3).
 Sumpah tersebut untuk apa? untuk menegaskan bahwa semua usaha beraneka ragam ada
yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, maka balasannya Surga, dan diberikan jalan
menuju kebahagian (4-7).
 Adapun bagi yang kikir dan tidak membutuhkan pertolongan Allah, mendustakan pahala,
maka dimudahkan jalannya menuju kesengsaraan (8-10).
 Harta tidak bermanfaat baginya jika telah binasa (11).

Berikut ini adalah hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menutup aib seseorang di dunia maka Allah juga akan menutup
aibnya di akhirat (Yaitu ketika di Hisab). Hal ini sebagai balasan bagi seseorang yang menutup
aib sodara dan dirinya ketika di dunia. [HR. Muslim No. 4691].

Berikut ini adalah hadis riwayat Muslim dari Jabir bin Abdillah:

Seseorang yang berjalan di atas Tauhid dan kemudian meninggal maka akan masuk surga. Dan
Sebaliknya barangsiapa seseorang yang meninggal di atas kesyirikan, yaitu menyekutukan Allah
dengan sesuatu apapun maka akan masuk neraka Jahanam. [HR. Muslim no 136].

Anda mungkin juga menyukai