Anda di halaman 1dari 11

Nama : Martha Setiyawan

NIM : 2381130787
Kelas : A21
Mata Kuliah : Ilmu Hadits
Dosen Pengampu : Herman Wicaksono, S.Pd.I, M.Pd

Kedudukan dan Fungsi Hadits


KEDUDUKAN HADITS
 Kedudukan hadits dalam Islam adalah sebagai sumber ajaran hukum Islam
yang kedua setelah Al-Qur’an
 Beberapa ayat yang menjadi bukti bahwa hadits merupakan sumber hukum
dalam Islam adalah sebagai berikut :

Qs. Al-Hasyr ayat 7 ‫ٓا ٰاٰتىُك الَّر ُل َفُخ ُذ ُه ا ٰه ىُك َعْنُه َفاْن ُه ۚا‬
‫َت ْو‬ ‫ْو َو َم َن ْم‬ ‫ُم ُسْو‬ ‫َو َم‬
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah, dan apa
yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah”

‫َمْن ُّيِط ِع الَّر َل َفَق ْد َاَطاَع الّٰل َۚه‬


Qs. An-Nisa’ ayat 80 ‫ُسْو‬
Barang siapa yang mengikuti Rasul (Muhammad), maka
sesungguhnya dia telah mentaati Allah
‫ّٰل‬ ‫ِخ‬ ‫ّٰل‬ ‫ّٰل‬
Qs. Al-Ahzab ayat 21
‫َلَق ْد َك اَن َلُك ْم ِفْي َرُسْو ِل ال ِه ُاْس َو ٌة َح َس َنٌة ِّلَم ْن َك اَن َيْرُج وا ال َه َواْلَيْوَم اٰاْل َر َو َذَك َر ال َه‬
‫َك ِث ۗا‬
Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu,
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat
‫ْيًر‬
serta yang banyak mengingat Allah
ARGUMENTASI KEHUJAHAN
HADITS
Argumentasi Rasional/Teologis
Nabi Muhammad SAW adalah penyampai wahyu
Allah SWT kepada umat manusia.

Argumentasi Alquran ( ‫) القرأن‬


Di dalam Alquran, banyak ayat-ayat yang
menyebutkan tentang umat Islam yang wajib
mentaati Rasulullah dan ajaran yang dibawanya.
Beberapa ayat tersebut antara lain: (QS. An-Nahl:
44) , (QS. An-Nisa’: 80), (QS. An-Nisa’:59)
ARGUMENTASI KEHUJAHAN HADITS
 Argumentasi Sunnah ( ‫) السّن ة‬
Beberapa sabda Nabi SAW menyatakan bahwa umatnya harus selalu
menjalankan Sunnah selain Al-Qur'an. diantaranya: “Aku wasiatkan kepada
kalian untuk bertakwa kepada Allah, tetap mendengar dan ta’at kepada
pemimpin walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari
Habasyah. Karena barangsiapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku
nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian
untuk berpegang pada sunnah-ku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang
mereka itu telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah
ia dengan gigi geraham kalian.” (HR. At Tirmidzi)
 Argumentasi Ijma’ ( ‫) اإلجماع‬
Selama masa hidup Nabi SAW, para sahabat melakukan apa yang
diperintahkan untuk mereka lakukan dan menghindari apa yang dilarang.
Bahkan sepeninggal Nabi SAW, ketika menghadapi masalah yang tidak
ditemukan dalam Al-Qur'an, mereka masih berpegang pada sunah Nabi SAW.
Setelah Al-Qur'an, umat Muslim sepakat dalam menjadikan hadis sebagai
sumber syari'at setelah Alquran.
KEHUJAHAN HADITS
1. Kehujjahan Hadis Ahad dan Mutawatir
Kehujjahan Hadis Mutawatir
Kehujjahan hadis mutawatir baik bi lafdzi maupun bi
makna adalah ‫وت‬777‫َقطعّي الثب‬, yakni tidak diragukan
kebenarannya, memberi keyakinan yang sangat kuat,
dan wajib diterima sebagai pedoman hidup
Kehujjahan Hadis Ahad
kehujjahan hadis ahad, bergantung pada pembagian
hadis berdasarkan kualitasnya yang terbagi pula
menjadi tiga; hadis shahih, hasan dan dha‘if.
KEHUJAHAN HADITS
2. Kehujjahan Hadis Shahih, Hasan, dan Dha’if
 Kehujjahan hadis Shahih ) ‫حيح‬77‫( ص‬. Hadis ṣaḥiḥ dapat dijadikan
hujjah. Yang dapat dijadikan hujjah disini maksudnya adalah hadis
yang matan dan sanadnya berkualitas.
 Kehujjahan hadis ḥasan ( ‫ن‬7‫ ) حس‬. Ulama berpendapat bahwa dapat
dijadikan hujjah seperti halnya dengan hadis shahih. Sebagian yang
lain berpendapat bisa dijadikan hujjah tapi letaknya tidak bisa
sejajar dengan hadis shahih.
 Kehujjahan hadis dha‘if ( ‫عيف‬7‫ )ض‬. Terkait kehujjahan hadis dhai‘f,
para ulama berbeda pendapat. Pertama, melarang kehujjahan hadis
dha‘if meskipun hanya untuk dorongan melakukan ibadah, hal ini
seperti yang disampaikan Abu Bakar Ibn al-‘Arabi. Kedua,
memperbolehkan pengamalan ibadah yang berasal dari hadis dha‘if
namun tidak meyakini dengan sungguh bahwa hadis tersebut
berasal dari Nabi.
FUNGSI HADITS TERHADAP AL-QUR’AN
Bayan Taqrir :
Memperkuat ayat Al-Qur’an
Bayan Tafsir : Menjelaskan atau
menafsirkan ayat Al-Qur’an yang
Hadits Sebagai masih bersifat umum
Bayan Al-Qur’an
Bayan Tasyri’ : Mewujudkan hukum
yang belum ada di dalam Al-Qur’an

Bayan Nasakh :
Menghapus/melakukan perubahan
terhadap sesuatu yang telah
ditetapkan pada ayat Al-Qur’an
Bayan Taqrir
Memperkuat dan memperkokoh sesuatu/hukum yang telah dijelaskan
di dalam Al-Qur’an

‫َن‬ ‫َّد​ۚ َوَاۡو ُفۡو ا اۡل َك ۡي َل َواۡل ِم ۡي َزا‬


‫ٗه‬ ‫ُش‬‫َا‬ ‫َغ‬‫ُل‬ ‫َواَل َتۡق َرُبۡو ا َم اَل اۡل َيِتۡي ِم ِااَّل ِباَّلِت ِه َاۡح َس ُن َح ىّٰت َيۡب‬
Contohnya, Qs. Al-An’am ayat 152 ‫ِد‬: ‫ِا‬ ‫ۡف ِا َى‬
‫ِباۡل ِق ۡس ِط​ۚ اَل ـُنَك ِّلُف َن ًس ا اَّل ُوۡس َعَها​ۚ َو َذا ُق ُتۡم َفاۡع ُلۡو ا َو َلۡو َك اَن َذا ُقۡر ىٰب ​ۚ َو ِبَعۡه‬
‫ِد‬ ‫ۡل‬
ۙ ‫الّٰلِه َاۡو ُفۡو ​اؕ ٰذ ِلُك ۡم َو ّٰص ٮُك ۡم ِبه َلَعَّلُك ۡم َتَذَّك ُرۡو َن‬
dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan
sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar
kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu Berlaku adil, Kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan
penuhilah janji Allah. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat
Ayat tersebut diperkuat oleh hadits berikut :
‫ وَقْتُل النفِس‬، ‫ والسحُر‬،‫ الشرُك باهلل‬:‫ وما ُه َّن ؟ قال‬،‫ يا رسول اهلل‬:‫ قالوا‬،‫ "اجتنبوا السبع الُم وِبَق ات‬:‫عن أبي هريرة رضي اهلل عنه مرفوعًا‬
‫ وقذُف المحصناِت الَغاِفالت المؤمنات” متفق عليه‬، ‫ والَّتَو ّلي يوَم الَّزْح ِف‬،‫ وأكُل ماِل اليتيم‬،‫ وأكُل الِّربا‬،‫التي َح َّرَم اهلل إال بالحق‬
Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan secara marfū': "Jauhilah oleh kalian tujuh dosa yang
membinasakan!" Para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah! Apa saja dosa-dosa yang membinasakan itu?” Beliau
menjawab, “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang telah Allah haramkan melainkan dengan sebab yang benar,
memakan riba, memakan harta anak yatim, berpaling (lari) dari medan pertempuran, dan menuduh wanita yang beriman
lagi suci nan menjaga kehormatannya dengan tuduhan berbuat zina
Bayan Tafsir
Menjelaskan maksud Al-Qur’an, yaitu dengan cara merinci yang mujmal
(yang tidak diketahui), membatasi yang mutlak (tetap), mengkhususkan
yang umum, dan menjelaskan yang musykil (tidak jelas)
Contohnya Qs. Al-Baqoroh ayat 43

‫ي‬ ‫َأِقي وا الَّص اَل َة آُتوا الَّزَك اَة ا َك وا الَّراِكِع‬


‫َن‬ ‫َو ْر ُع َمَع‬ ‫َو‬ ‫َو ُم‬
dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang
ruku'
Ayat tersebut diperjelas oleh hadits berikut :

‫ «َص ُّلوا َك ا َأْيُت ويِن‬: ‫ َقاَل ُس وُل اِهلل َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َس َّل‬: ‫َعْن َم اِلِك ْبِن اُحْل ْيِرِث ِض اُهلل َعْنُه َقاَل‬
‫َم َر ُم‬ ‫َو َم‬ ‫َر‬ ‫َو َر َي‬
‫ َرَواُه الُبَخ اِرُّي‬،»‫ُأَص ِّلي‬.
Dari Malik bin Al-Huwairits radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalatlah kalian (dengan cara) sebagaimana kalian
melihatku shalat.” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 628 dan Ahmad, 34:157-158]
Bayan Tasyri’

 Mewujudkan/menentukan suatu hukum atau ajaran-ajaran yang tidak didapati


dalam Al-Qur’an
Contohnya Qs. At-taubah ayat 103
﴿ ‫﴾ُخ ْذ ِم ْن َأْم َو اِلِه ْم َص َد َقًة ُتَطِّه ُرُه ْم َو ُتَزِّك يِه م ِبَه ا َو َص ِّل َعَلْيِه ْم ۖ ِإَّن َص اَل َتَك َس َك ٌن َّلُه ْم ۗ َوالَّلُه َس ِم يٌع َعِليٌم‬
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

Ayat tersebut ditentukan dengan hadits berikut :


‫ِض‬ ‫ِه‬ ‫ِف‬ ‫ِع‬ ‫ِد‬
‫ْبُن َحُمَّم ْبِن الَّس َك ِن َح َّد َثَنا َحُمَّم ُد ْبُن َج ْه َض ٍم َح َّد َثَنا ِإَمْسا يُل ْبُن َج ْع َف ٍر َعْن ُعَم َر ْبِن َنا ٍع َعْن َأِبي َعْن اْبِن ُعَم َر َر َي الَّلُه‬ ‫َح َّد َثَنا ْحَيىَي‬
‫َف َض ُس وُل الَّلِه َص َّلى الَّلُه َعَلْيِه َس َّل َزَك اَة اْلِف ْطِر َص اًعا ِم ْن ْمَتٍر َأْو َص اًعا ِم ْن َش ِعٍري َعَلى اْلَعْبِد اُحْلِّر الَّذَك ِر اُأْلْنَثى الَّصِغِري‬ ‫َعْنُه َم ا َقاَل‬
‫َو‬ ‫َو‬ ‫َو َو‬ ‫َو َم‬ ‫َر َر‬
‫ َرَواُه الُبَخ اِرُّي‬. ‫اْلُمْس ِل َني َوَأَم َر َهِبا َأْن ُتَؤَّدى َقْبَل ُخ ُروِج الَّناِس ِإىَل الَّصاَل‬
‫ِة‬ ‫ِم‬
‫ْن‬
‫اْلَك ِبِري ِم‬
‫َو‬
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Muhammad bin As-Sakkan telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Jahdham telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari 'Umar bin Nafi' dari bapaknya dari 'Abdullah bin
'Umar radliallahu 'anhua berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mewajibkan zakat fithri satu sha' dari kurma
atau sha' dari gandum bagi setiap hamba sahaya (budak) maupun yang merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil
maupun besar dari kaum Muslimin. Dan Beliau memerintahkan agar menunaikannya sebelum orang-orang berangkat
untuk shalat ('Ied) ". HR. Bukhori
Bayan Nasakh

 Berfungsi untuk melakukan penghapusan/perubahan terhadap apa-


apa yang telah ditetapkan oleh ayat Alqur’an

Contohnya Qs. Al Baqarah ayat 180


‫ُك ِتَب َعَلۡي ُك ۡم ِاَذا َح َض َر َاَح َدُك ُم اۡل َم ۡو ُت ِاۡن َتَرَك َخ ۡي َرا ۚۖ ۨا ۡل َوِص َّيُة ِلۡل َواِلَد ۡي ِن َواۡل َاۡق َرِبۡي َن ِباۡل َم ۡع ُرۡو ِۚف َح ًّق ا َعَلى اۡل ُم َّتِق ۡي َؕن‬
“Diwajibkan kepadamu apabila seseorang di antara kamu didatangi (tanda-tanda) maut
sedang dia meninggalkan kebaikan (harta yang banyak), berwasiat kepada kedua orang
tua dan karib kerabat dengan cara yang patut (sebagai) kewajiban bagi orang-orang yang
bertakwa”

Ayat tersebut dihapus/dinasakh dengan Hadits berikut :


) ‫إن اهلل قد أعطى كل ذي حق حقه فال وصية لوارث ( رواه النسائي‬
Sungguh Allah telah memberikan hak kepada setiap yang berhak menerimanya, dan
tidak ada wasiat bagi pewaris. (H.R Nasa’i)

Anda mungkin juga menyukai