A. Refleksi
b. Bayan Tafsir
Bayan tafsir yaitu hadis berfungsi sebagai
penjelasterhadap Alquran. Fungsi inilah yang
terbanyak pada umumnya dilakukan hadis terhadap
Alquran. Bayan tafsir ini terdiri dari tiga macam, yaitu
sebagai berikut :
1) Tafsil al-Mujmal
Tafsil al-Mujmal Hadis memberi
penjelasan secara terperinci pada ayat-ayat
Alquran yang masih global, baik menyangkut
masalah ibadah maupun hukum. Sebagian ulama
menyebutnya bayan tafshil atau bayan tafsir.
2) Takhshish al-`Amm
Takhshish al-`Amm Pada fungsi ini, hadis
mengkhususkan (mengecualikan) ayat-ayat
Alquran yang bersifat umum. Sebagian ulama
menyebut fungsi ini dengan bayan takhshish.
3) Taqyid al-Muthlaq
Taqyid al-Muthlaq Maksud dari taqyid al-
Muthlaq adalah hadis berfungsi membatasi
kemutlakan ayat-ayat Alquran. Alquran pada
sebagian ayatnya menunjukkan ketentuan yang
bersifat mutlak.
4) Bayan Tasyri’
Yang dimaksud bayan tasyri‘ yaitu hadis
berfungsi menciptakan hukum syariat yang
belum dijelaskan oleh Alquran atau dalam
Alquran hanya terdapat pokok-pokoknya saja
(Suparta, 2016: 64). ‘Abbas Mutawalli Hamadah
menyebut fungsi ini dengan “za’id ‘ala kitab al-
karim” (Hamadah, 1965: 161)
Ibn al-Qayyim mengatakan bahwa hadis-
hadis Rasul saw yang merupakan tambahan
terhadap Alquran, merupakan kewajiban atau
aturan yang harus ditaati, tidak boleh menolak
atau mengingkarinya; dan ini bukanlah sikap
Rasul mendahului Alquran, melainkan semata-
mata karena perintah-Nya (al-Jauziyyah, 1955:
289)
5) Bayan Nasakh
Bayan Nasakh Hadis pada fungsi adalah
membatalkan atau menghapus ketentuan yang
terdapat dalam Alquran. Para ulama berbeda
pendapat. Di antara mereka ada yang mengakui
fungsi ini dan ada juga yang menolaknya.
4. KESIMPULAN
Jelaslah bahwa hadis dan Alquran memiliki hubungan
yang integral dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
lainnya. Hal ini karena keduanya berdasarkan wahyu yang
datang dari Allah swt kepada Nabi Muhammad saw untuk
disampaikan kepada umatnya yang tidak mungkin
kontradiktif antara satu dan lainnya. Hal yang membedakan
hanyalah proses penyampaiannya dan periwayatannya.
Dan bahwa orang yang berilmu diberikan banyak
maziya (keistimewaan). Keistimewaan ini semata diberikan
oleh Allah karena ilmu yang dimilikinya. Maka, tatkala
ilmu itu hilang, hilang pulalah keistimewaannya.
Peta Konsep
KRITERIA KESAHIHAN
DAN FUNGSI HADIS TERHADAP ALQURAN
BAYAR TAFSIR
KESIMPULAN