Anda di halaman 1dari 10

Hadits tentang Keutamaan Wudhu

Dosen Pengampu : M. Syahriza Rezkiannor, S. Ag, M. H

OLEH

MUHAMMAD RAFIF DZIKRI (22.01.21.1957)

JULIANA NAZWA (22.01.21.1954)

HAYATUN NAZAR (22.01.21.1952)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL FALAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH

BANJARBARU

2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami,
sehingga mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Hadits tentang Wudhu
dan Keutamaannya“ .

Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan


wawasan kita semua dapat bertambah. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada segenap
pembaca. Apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan,
Kami mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah.
Hanya Maha Kuasa yang paling sempurna, karena ilmu kami belum seberapa
banyak. Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun guna sempurna nya makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
dan pengetahuan bagi siapa saja yang memerlukannya dimasa yang akan datang.

Banjarbaru, 07 September, 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ........................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Wudhu ......................................................................................... 2
B. Keutamaan Wudhu Beserta Haditsnya........................................ 2

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 6
B. Saran ............................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Wudhu merupakan perintah langsung dari Allah Swt yang tertulis di dalam
Al-Qur’an sebagai salah satu cara bersuci sebelum melaksanakan sholat. Namun
jika dikaji dari dimensi syariat, tata cara berwudhu yang diajarkan Rasulullah Saw
ternyata mengandung hikmah dan rahasia-rahasia yang tersembunyi di dalamnya.
Penelitian-penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa berwudhu yang sesuai
dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw ternyata dapat memberikan
manfaat terhadap fisik dan psikis manusia . Wudhu sendiri mengandung dua aspek
kebersihan; yakni kebersihan lahir berupa pencucian bagian tubuh manusia, dan
kebersihan batin yang ditimbulkan oleh pengaruh wudhu kepada manusia berupa
pembersihan dari kesalahan dan dosa yang dilakukan oleh anggota-anggota tubuh .

Perintah melaksanakan wudhu ini bersamaan dengan perintah mengerjakan


shalat. Oleh karena itu, ulama sepakat bahwa wudhu merupakan syarat sahnya
shalat . Dalam Risalatul Mu’awamah dijelaskan, seharusnya kamu selalu
memperbaiki wudhumu disetiap sholat fardhu dan usahakan dengan sungguh-
sungguh untuk selalu suci .

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud wudhu ?

2. Apa saja Keutamaan Wudhu beserta Haditsnya ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian wudhu

2. Untuk mengetahui keutamaan wudhu beserta hadistnya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Wudhu

Wudhu adalah salah satu syarat sah untuk melaksanakan sholat, selain itu,
Wudhu adalah salah satu metode bersuci yang bertujuan untuk mengangkat hadas
kecil selain dari membersihkan badan dengan mandi. selain itu para Ulama juga
menyatakan bahwa salah satu kegunaan Wudhu ialah untuk meredakan rasa
amarah, keresahan, dan perasaan negatif lainnya. Dalam Abwabul Faraj karya
Syekh Muhammad bin Alwi Al-Maliki disebutkan bahwa membersihkan diri bisa
menjadi satu metode untuk mengurangi dan mencegah kesusahan dan rasa letih
sehari-hari. Dikutip dari Imam Umar bin Saqqaf As-Saqqaf bahwa hal yang dapat
melapangkan batin, menolak rasa susah, dan juga menyehatkan badan, adalah
memerhatikan kebersihan diri.

B. Keutamaan Wudhu beserta Haditsnya


1. Sebagai Syarat sah sholat
Bila seorang yang masuk dalam sholat, tanpa wudhu, maka sholatnya tak
akan diterima, bahkan tak sah, sebab wudhu adalah syarat sahnya wudhu’, dan
tercapainya pahala sholat. Nabi Muhammad SAW. Bersabda

َ ‫ضأ‬ َ َ‫صالَة ُ َم ْن أ َ ْحد‬


َّ ‫ث َحتَّى يَت ََو‬ َ ‫الَ ت ُ ْقبَ ُل‬

Artinya ;

“Tak akan diterima sholatnya orang yang ber-hadats sampai ia


berwudhu” [HR. Bukhori Muslim]

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolaniy berkata saat menjelaskan beberapa


faedah dari hadits ini, Hadits ini dijadikan dalil tentang batalnya sholat

2
3

disebabkan oleh hadats (seperti, kentut, buang air, junub dan lainnya), baik
hadats itu keluar karena pilihan (sadar), maupun terpaksa.1

2. Penghapus dosa kecil dan pengangkat derajat

Wudhu adalah amalan ringan, tapi pengaruhnya ajaib dan luar biasa.
Selain menghapuskan dosa kecil, wudhu’ juga mengangkat derajat dan
kedudukan seseorang dalam surga. Rasulullah –Shallallahu alaihi wa sallam–
bersabda :

َ ‫َّللاُ ِب ِه ْال َخ‬


‫طا َيا‬ َّ ‫علَى َما َي ْم ُحو‬ َ ‫سلَّ َم قَا َل أ َ َال أَدُلُّ ُك ْم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫ص َّلى‬
َ ُ‫َّللا‬ ُ ‫ع ْن أ َ ِبي ه َُري َْرةَ أَ َّن َر‬
ِ َّ ‫سو َل‬
َ ‫َّللا‬ َ
‫اج ِد‬
ِ ‫س‬َ ‫طا ِإ َلى ْال َم‬ َ ‫َار ِه َو َك ْث َرة ُ ْال ُخ‬
ِ ‫ع َلى ْال َمك‬َ ِ‫غ ْال ُوضُوء‬ ُ ‫َّللا قَا َل ِإ ْس َبا‬
ِ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫ت قَالُوا َبلَى َيا َر‬
ِ ‫َو َي ْرفَ ُع ِب ِه الد ََّر َجا‬
ُ ‫الربَا‬
‫ط‬ ِّ ِ ‫ص َالةِ فَذَ ِل ُك ْم‬َّ ‫ص َالةِ بَ ْعدَ ال‬ َّ ‫ار ال‬ َ ِ‫َوا ْنت‬
ُ ‫ظ‬

Artinya ;

“Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu (amalan) yang dengannya


Allah menghapuskan dosa-dosa, dan mengangkat derajat-derajat?” Mereka
berkata, “Mau, wahai Rasulullah!!” Beliau bersabda, “(Amalan itu) adalah
menyempurnakan wudhu’ di waktu yang tak menyenangkan, banyaknya
langkah menuju masjid, dan menunggu sholat setelah menunaikan sholat.
Itulah pos penjagaan”. [HR. Muslim]

Abul Hasan As-Sindiy berkata saat menjelaskan amalan-amalan yang


terdapat dalam hadits ini. Amalan-amalan ini akan menutup pintu-pintu setan
dari dirinya, menahan jiwanya dari nafsu syahwatnya, permusuhan jiwa, dan
setan sebagaimana hal ini tak lagi samar. Inilah jihad akbar (besar) yang
terdapat pada dirinya. Jadi, setan adalah musuh yang paling berat baginya.2

3. Menjadi penanda sebagai Umat Nabi Muhammad SAW. di padang


mashyar.

1
Ali Asy-Syibl, Fathul Bari Syarh Shohih Al-Bukhori, Jilid. 1, (Yaman: Darussalam),
2001, hal. 309.
2
Abul Hasan Al-Sindiy, Hasyiyah As-Sindiy ala Sunan An-Nasa’iy, Jilid. 1, (Arab Saudi:
Jarir Bookstore), 2015, hal. 114.
4

Nabi Muhammad SAW. telah mengabarkan kepada kita bahwa beliau


akan mengenali umatnya di Padang Mahsyar dengan adanya cahaya pada
anggota tubuh mereka, karena pengaruh wudhu’ mereka ketika di dunia.
‫ْث يَ ْبلُ ُغ ْال َوضُو ُء‬
ُ ‫ت َ ْبلُ ُغ ْالحِ ْليَةُ مِ ْن ْال ُمؤْ مِ ِن َحي‬
Artinya ;
“Perhiasan (cahaya) seorang mukmin akan mencapai tempat yang
dicapai oleh wudhu’nya”. [HR. Muslim]
Dan Dari Abu Hurairah RA. berkata :
َّ ‫ار قَ ْو ٍم ُمؤْ مِ نِينَ َوإِنَّا إِ ْن شَا َء‬
ُ‫َّللا‬ َ ‫سلَّ َم أَت َى ْال َم ْقب َُرة َ فَقَا َل الس ََّال ُم‬
َ َ‫علَ ْي ُك ْم د‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ ُ ‫أ َ َّن َر‬
ِ َّ ‫سو َل‬
َ ‫َّللا‬
‫ص َحا ِبي َو ِإ ْخ َوانُنَا‬ْ َ ‫َّللا قَا َل أَ ْنت ُ ْم أ‬
ِ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫ِب ُك ْم َالحِ قُونَ َو ِددْتُ أَنَّا قَدْ َرأ َ ْينَا ِإ ْخ َوانَنَا قَالُوا أ َ َولَ ْسنَا ِإ ْخ َوانَكَ يَا َر‬
ُ‫َّللا َف َقا َل أ َ َرأَيْتَ لَ ْو أَ َّن َر ُج اال لَه‬
ِ َّ ‫سو َل‬ ِ ْ ‫ف َم ْن َل ْم َيأ‬
ُ ‫ت َب ْعدُ مِ ْن أ ُ َّمتِكَ َيا َر‬ َ ‫الَّذِينَ لَ ْم َيأْتُوا َب ْعدُ فَقَالُوا َكي‬
ُ ‫ْف ت َ ْع ِر‬
ُ َ‫َّللا قَا َل فَإِنَّ ُه ْم َيأْتُون‬
‫غ ًّرا‬ ِ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫ف َخ ْيلَهُ قَالُوا َبلَى َيا َر‬ ُ ‫ي َخ ْي ٍل دُ ْه ٍم بُ ْه ٍم أ َ َال َي ْع ِر‬ َ َ‫غ ٌّر ُم َح َّجلَةٌ َبيْن‬
ْ ‫ظ ْه َر‬ ُ ‫َخ ْي ٌل‬
ُ ‫ضي َك َما يُذَادُ ْالبَ ِع‬
‫ير الضَّا ُّل‬ َ ‫ض أ َ َال لَيُذَادَ َّن ِر َجا ٌل‬
ِ ‫ع ْن َح ْو‬ ِ ‫علَى ْال َح ْو‬ ُ ‫ُم َح َّجلِينَ مِ ْن ْال ُوضُوءِ َوأَنَا فَ َر‬
َ ‫ط ُه ْم‬
‫س ْحقاا‬
ُ ‫س ْحقاا‬ ُ ‫أُنَادِي ِه ْم أ َ َال َهلُ َّم فَيُقَا ُل إِنَّ ُه ْم قَدْ بَدَّلُوا بَ ْعدَكَ فَأَقُو ُل‬
Artinya:
“Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- pernah mendatangi pekuburan
seraya bersabda, “Semoga keselamatan bagi kalian wahai rumah kaum
mukminin. Aku sangat ingin melihat saudara-saudara kami”. Mereka (para
sahabat) berkata, “Bukankah kami adalah saudara-saudaramu wahai
Rasulullah?” Beliau bersabda, “Kalian adalah para sahabatku. Sedang
saudara kami adalah orang-orang yang belum datang berikutnya”. Mereka
berkata, “Bagaimana anda mengenal orang-orang yang belum datang
berikutnya dari kalangan umatmu wahai Rasulullah?” Beliau bersabda,
“Bagaimana pandanganmu jika seseorang memiliki seekor kuda yang putih
wajah, dan kakinya diantara kuda yang hitam pekat. Bukankah ia bisa
mengenal kudanya”. Mereka berkata, “Betul, wahai Rasulullah”. Beliau
bersabda, “Sesungguhnya mereka (umat beliau) akan datang dalam keadaan
putih wajah dan kakinya karena wudhu’. Sedang aku akan mendahului mereka
menuju telaga. Ingatlah, sungguh akan terusir beberapa orang dari telagaku
sebagaimana onta tersesat terusir. Aku memanggil mereka, “Ingat,
kemarilah!!” Lalu dikatakan (kepadaku), “Sesungguhnya mereka melakukan
5

perubahan setelahmu”. Lalu aku katakan, “Semoga Allah menjauhkan


mereka”. [HR. Muslim]
Seorang muslim akan dikenali oleh Nabi Muhammad SAW. dengan
cahaya pada wajah dan tangannya. Maka hendaknya setiap orang diantara kita
menjaga cahaya ini dengan menjaga wudhu, dan sholat. Abdur Ra’uf Al-
Munawiy berkata. Barangsiapa yang lebih banyak sujudnya atau wudhunya di
dunia, maka wajahnya nanti akan lebih bercahaya dan lebih berseri
dibandingkan selain dirinya. Maka mereka (kaum mukminin) nanti di sana
akan bertingkat-tingkat sesuai besarnya cahaya.3

3
Abdur Ra'uf Al-Munawiy, "Faidhul Qodir", Jilid. 2, (Mesir: Dar Aqidah), 2007, Hal.
232
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wudhu adalah salah satu syarat sah untuk melaksanakan sholat, selain itu,
Wudhu adalah salah satu metode bersuci yang bertujuan untuk mengangkat hadas
kecil selain dari membersihkan badan dengan mandi. selain itu para Ulama juga
menyatakan bahwa salah satu kegunaan Wudhu ialah untuk meredakan rasa
amarah, keresahan, dan perasaan negatif lainnya. Keutamaan wudhu beserta hadist
nya ada 3 yaitu : Sebagai Syarat sah sholat , Penghapus dosa kecil dan pengangkat
derajat , dan Menjadi penanda sebagai Umat Nabi Muhammad SAW. di padang
mashyar.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun pembahasan makalah diatas.

6
DAFTAR PUSTAKA

Al-Munawiy, Abdur Ra'uf, "Faidhul Qodir", Jilid. 2, (Mesir: Dar Aqidah), 2007.

Al-Sindiy, Abul Hasan, “Hasyiyah As-Sindiy ala Sunan An-Nasa’iy”,


Jilid. 1, (Arab Saudi: Jarir Bookstore), 2015.

Asy-Syibl, Ali, “Fathul Bari Syarh Shohih Al-Bukhori”, Jilid. 1, (Yaman:


Darussalam), 2001

Anda mungkin juga menyukai