Sudah sejak lama manusia tertarik pada ukuran-ukuran badan. Jika kita diam di
suatu keramaian dan mengamati orang yang berlalu-lalang di situ akan terlihat variasi
manusia berdasarkan morfologinya seperti gemuk, kurus, tinggi, pendek, berkaki panjang,
berdada bidang, bermuka bulat, bermuka tirus, berdagu runcing, berhidung mancung atau
pesek. Meskipun sudah sejak zaman kuno ukuruan-ukuran badan menarik perhatian, baru
pada abad ke-19 morfologi manusia menjadi studi kuantitatif formal. Sebelum
ditemukannya mikroskop yang membantu memahami variasi manusia di tingkat seluler-
morfologi menjadi alat utama untuk mengklasifikasikan fenomena alam.
Istilah Antropometri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang
berarti ukuran. Pada dasarnya manusia akan memiliki bentuk, ukuran (tinggi, lebar), berat
tubuh dan lain–lain yang berbeda satu dengan yang lainnya. Antropometri yaitu studi yang
berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang akan digunakan sebagai pertimbangan–
pertimbangan ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia dengan Ukuran yang
digunakan yaitu standar rata-rata/kurva normal.
Data antropometri diaplikasikan secara luas antara lain dalam perancangan area
kerja, perancangan peralatan kerja dan perancangan lingkungan kerja fisik. Perancangan
suatu produk harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh
manusia yaitu umur, jenis kelamin, suku/bangsa, posisi tubuh.
Menurut (Wignjosoebroto, 2008), antropometri adalah studi yang berkaitan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia. Bidang antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh
manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh,
panjang tungkai, dan sebagainya.
Menurut Stevenson (1989) Antropometri adalah suatu kumpulan data numeric yang
berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk, dan kekuatan serta
penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain.
Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus mempelajari ukuran
tubuh yang meliputi dimensi linear, serta, isi dan juga meliputi daerah ukuran, kekuatan,
kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh. Secara devinitif antropometri dapat dinyatakan
sebagai suatu studi yang berkaitan dengan ukuran dimensi tubuh manusia meliputi daerah
ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh manusia, menurut. Data
antropometri digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan stasiun kerja, fasilitas
kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak dengan dimensi
anggota tubuh manusia yang akan menggunakannnya.
Antripometri Statis
Antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan karakteristik tubuh dalam keadaan diam
(statis) untuk posisi yang telah ditentukan atau standar
Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam keadaan bergerak,
atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut
melaksanakan kegiatan.
1. Umur
Dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar seiring dengan berkembangnya
umur sejak awal kelahirannya sampai dengan umur sekitar 20 tahun untuk pria dan 17
tahun untuk wanita.
2. Jenis Kelamin
Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya lebih besar dibandingkan dengan wanita,
kecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu seperti lingkaran dada dan pinggul.
3. Suku/Etnis
Setiap suku bangsa ataupun etnis akan memiliki karakteristik fisik yang akan berbeda satu
dengan lainnya.
4. Postur Tubuh
Ukuran tubuh akan berbeda dipengaruhi oleh posisi tubuh pada saat akan melakukan
aktivitas tertentu yaitu structural dan functional body dimensions. Posisi standar tubuh
pada saat melakukan gerakan-gerakan dinamis dimana gerakan tersebut harus dijadikan
dasar pertimbangan pada saat data antropometri diimplementasikan.
5. Pakaian
Pakaian seperti model, jenis bahan, jumlah rangkapan, dan lain-lain yang melekat di tubuh
akan menambah dimensi ukuran tubuh manusia.
6. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan mewajibkan adanya persyaratan dalam menyeleksi dimensi tubuh manusia
seperti : tinggi, berat badan, lingkar perut, dan lain-lain.
Perbedaan pekerja buruh dermaga atau pelabuhan harus mempunyai postur tubuh yang
relatif besar dibandingkan dengan pegawai kantoran atau mahasiswa.
Cacat tubuh secara fisik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi variabilitas
dataantropometri. Seperti, orang normal dan orang yang memiliki keterbatasan fisiktidak
mempunyai lengan. Untuk dimensi tinggi siku, tinggi pinggul, tinggitulang ruas, tinggi
ujung jari, dan lain-lain sangatlah berbeda antara orangnormal dengan orang yang
memiliki keterbatasan fisik. Sehingga, dataantropometri yang digunakan dalam merancang
produk dan stasiun kerja untuk orang yang cacat tubuh secara fisik berbeda dengan orang
normal.
1. Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan umur
meningkatkan interpretasi status gizi salah. Batasan umur yang digunakan (Puslitbang Gizi
Bogor, 1980), yaitu:
b. Bulan usia penuh (completed month): untuk anak umur 0-2 tahun digunakan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melengkapi data umur, seperti:
a. Meminta surat kelahiran, kartu keluarga atau catatan lain yang dibuat oleh orang tuanya.
Jika tidak ada, bila memungkinkan catatan pamong desa
b. Jika diketahui kalender lokal seperti bulan Arab atau bulan lokal (Sunda, Jawa dll),
cocokan dengan kalender nasional
c. Jika tetap tidak ingat, dapat berdasarkan daya ingat ortu, atau berdasar kejadian penting
(lebaran, tahun baru, puasa, pemilihan kades, pemilu, banjir, gunung meletus dll)
d. Membandingkan anak yang belum diketahui umurnya dengan anak kerabat/ tetangga
yang diketahui pasti tanggal lahirnya.
e. Jika hanya bulan dan tahunnya yang diketahui, tanggal tidak diketahui, maka ditentukan
tanggal 15 bulan yang bersangkutan.
2. Berat Badan
Merupakan ukuran antropometri terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir
(neonatus). Berat badan digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR. Pada masa
bayi-balita berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun
status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis (dehidrasi, asites, edema, atau adanya tumor).
Dapat juga digunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan.
Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan mineral pada tulang. Pada
remaja, lemak cenderung meningkat dan protein otot menurun. Pada klien edema dan asites,
terjadi penambahan cairan dalam tubuh. Adanya tumor dapat menurunkan jaringan lemak dan
otot, khususnya terjadi pada orang kekurangan gizi.
Terdapat beberapa alasan mengapa pengukuran berat badan merupakan pilihan utama, yaitu:
a. Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena
perubahan konsumsi makanan dan kesehatan
b. Memberikan gambaran status gizi sekarang, jika dilakukan periodik memberikan
gambaran pertumbuhan
g. Alat ukur dapat diperoleh di pedesaan dengan ketelitian tinggi, seperti: dacin
Alat ini dipergunakan pada bayi atau anak yang belum dapat berdiri.
b. Microtoise:
Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah, murah dan cepat.
Tidak memerlukan data umur yang terkadang susah diperoleh. Memberikan gambaran
tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. Lingkar lengan atas
mencerminkan cadangan energi, sehingga dapat mencerminkan:
b. KEK pada ibu WUS dan ibu hamil: risiko bayi BBLR
Alat yang dipergunakan untuk mengukur lingkar lengan atas adalah suatu pita pengukur dari
fiber glass atau sejenis kertas tertentu berlapis plastik.
c. Sensitif untuk suatu golongan tertentu (prasekolah), tetapi kurang sensitif untuk golongan
dewasa
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak secara praktis, biasanya
untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala.
Contoh: hidrosefalus dan mikrosefalus
Lingkar kepala dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak
meningkat secara cepat selama tahun pertama, tetapi besar lingkar kepala tidak
menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimanapun ukuran otak dan lapisan tulang
kepala dan tengkorak dapat bervariasi sesuai dengan keadaan gizi. Dalam antropometri gizi
rasio lingkar kepala dan lingkar dada cukup berarti dan menentukan KEP pada anak. Lingkar
kepala juga digunakan sebagai informasi tambahan daam pengukuran umur.
Biasa digunakan pada anak umur 2-3 tahun, karena pertumbuhan lingkar dada pesat sampai
anak berumur 3 tahun. Rasio lingkar dada dan kepala dapat digunakan sebagai indikator KEP
pada balita. Pada umur 6 bulan lingkar dada dan kepala sama. Setelah umur ini lingkar kepala
tumbuh lebih lambat daripada lingkar dada. Pada anak yang KEP terjadi pertumbuhan lingkar
dada yang lambat dengan rasio lingkar dada dan kepala < 1.
Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan, sehingga data tinggi badan didapatkan dari
tinggi lutut bagi orang tidak dapat berdiri atau lansia. Pada lansia digunakan tinggi lutut
karena pada lansia terjadi penurunan masa tulang, bertambah bungkuk, sehimgga bertambah
sukar untuk mendapatkan data tinggi badan akurat. Data tinggi badan lansia dapat
menggunakan formula atau nomogram bagi orang yang berusia >59 tahun.
Formula (Gibson, RS; 1993):
Pria : (2.02 x tinggi lutut (cm)) – (0.04 x umur (tahun)) + 64.19
Wanita : (1.83 x tinggi lutut (cm)) – (0.24 x umur (tahun)) + 84.88
Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang bervariasi. Antropometri dapat dilakukan
pada jaringan tersebut untuk menilai status gizi di masyarakat. Lemak subkutan
(subcutaneous fat), penilaian komposisi tubuh termasuk untuk mendapatkan informasi
mengenai jumlah dan distribusi lemak dapat dilakukan dengan beberapa metode, dari yang
paling sulit hingga yang paling mudah. Metode yang digunakan untuk menilai komposisi
tubuh (jumlah dan distribusi lemak sub-kutan) antara lain:
a. Ultrasonik
b. Densitometri (melalui penempatan air pada densitometer atau underwater weighting)
Metode yang paling sering dan praktis digunakan di lapangan adalah Antropometri fisik.
Standar atau jangkauan jepitan 20-40 mm2, ketelitian 0.1 mm, tekanan konstan 10 g/ mm2.
Jenis alat yang sering digunakan Harpenden Calipers, alatini memungkinkan jarum diputar
ke titik nol apabila terlihat penyimpangan. Ada beberapa pengukuran tebal lemak dengan
menggunakan kaliper, antara lain:
1. Kelebihan Antropometri
Ada beberapa kelebihan dari penggunaan pengukuran antropometri, yaitu :
A. Prosedur yang digunakan sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah
sampelcukup besar.
C. Alat yang digunakan murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dandibuat
didaerah setempat.
E. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang baik danbaik, karena sudah ada
batasan yang jelas.
2. Kelemahan antropometri
A. Tidak sensitive yaitu tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat,tidak
dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu, misal Fe dan Zn.
B. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat
menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri.
C. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi akurasi, dan
validitas pengukuran.