Anda di halaman 1dari 19

1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan ke Hati

Muhammad SAW dengan perantara wahyu-Jibril a.s. - secara berangsur-

angsur dalam bentuk ayat-ayat dan surah-surah selama fase kerasulan (23

Tahun), dimulai dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-

Nas, disampaikan secara mutawatir mutlak, sebagai bukti kemukjizatan

1
atas kebenaran risalah Islam.

Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang bernilai mu’jizat,

yang diturunkan pada penutup para nabi dan rosul, dengan perantara

malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir, membaca

terhitung sebagai ibadah dan tidak ditolak kebenarannya.2 Penjelasan

tersebut sesuai dengan firman Allah dalam surat At-Takwir ayat 19-21:

o ‫اِنَّهٗ لَقَ ۡو ُل َرس ُۡو ٍل َك ِر ۡيم‬


ۡ
ِ ‫ِذ ۡى قُ َّو ٍة ِع ۡن َد ِذى ال َع ۡر‬
o ‫ش َم ِك ۡي ٍن‬
ٍ َ‫ُّمط‬
o ؕ‫اع ثَ َّم اَ ِم ۡي ٍن‬

Sesungguhnya Al Qur'aan itu benar-benar firman (Allah yang


dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang
mempunyai kedudukan Tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy, yang
ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.3

Dalam pembatasan isi Al-Qur’an, dapat juga dikatakan kalau

ia dimulai dengan ayat-ayat yang pertama turun dari surah al-‘alaq. Tapi

1
Abd al-Shabur Syahin, Saat Al-Qur’an Butuh Pembelaan (Jakarta: ERLANGGA, 2006), hal. 2
2
Ahsin Wijaya Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur‟an.(Jakarta: Amzah.2008).
3
Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung: Syaamil qur’an, 2012), hal. 586
1
2

ayat yang terakhir turun diperdebatkan.Artinya tidak ada batasannya yang

tegas dan pasti.Ada yang berpendapat, ayat-ayat yang terakhir turun adalah

surah al-Nashr.Ada yang berpendapat, yang terakhir turun adalah ayat-ayat

riba yang tedapat dalam surah al-Baqarah. Ada pula yang berpendapat,

ayat yang terakhir turun adalah firman Allah SWT, Q.S. Al-Baqarah: 281.

۟ ُ‫ۖ َوٱتَّق‬
ِ ‫وا يَوْ ًما تُرْ َجعُونَ فِي ِه ِإلَى ٱهَّلل‬
ْ ‫ت َوهُ ْم اَل ي‬
َ‫ُظلَ ُمون‬ ٍ ‫ثُ َّم تُ َوفَّ ٰى ُكلُّ نَ ْف‬
ْ َ‫س َّما َك َسب‬
Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang
pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah.kemudian
masing-masing diri diberi Balasan yang sempurna terhadap apa yang telah
dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).4

Berbeda dengan kitab-kitab suci yang diturunkan kepada rasul

sebelum Nabi Muhammad SAW. Nabi Ibrahim a.s. - bapaknya para nabi

diberi shuhuf( lembaran-lembaran suci) dalam satu waktu alias sekaligus.

Demikian pula dengan nabi Musa a.s. menerima al-alwah

(lembaran-lemberan suci) yang didalamnya terdapat teks-teks Taurat

dalam satu waktu. Dan, nabi Isa a.s. juga menerima kitab suci Injil

sekaligus. Lain halnya dengan Nabi Muhammad SAW. Allah SWT, telah

memilih untuk beliau sebuah proses penurunan wahyu yang berbeda. Di

balik hal tersebut, terdapat hikmah-hikmah ilahiyah, sebagaimana

diisyaratkan dalam berbagai ayat Al-Qur’an.5

Al-Qur’an Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai

ciri dan sifat. Salah satu diantaranya adalah bahwa ia merupakan kitab

4
Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Terjemah, op. cit. hal. 47
5
Abd al-Shabur Syahin,op. cit.hal. 11
3

yang keontetikannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab yang selalu

dipelihara, sebagaimana dalam firman Allah Q.S. Al-Hijr ayat 9

َ‫ِإنَّا نَحْ ُن نَ َّز ْلنَا ٱل ِّذ ْك َر َوِإنَّا لَهۥُ لَ ٰ َحفِظُون‬


Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan
Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.6

Demikianlah Allah menjamin keotentikan Al-Qur’an, jaminan

yang diberikan atas dasar kemahakuasaan dan kemahatahuan-Nya, serta

berkat upaya-upaya yang dilakukan oleh makhluk-makhluk-Nya, terutama

oleh manusia. Dengan jaminan ayat diatas, setiap muslim percaya bahwa

apa yang dibaca dan didengarnya sebagai Al-Qur’an tidak berbeda sedikit

pun dengan apa yang pernah dibaca oleh Rasulullah Saw., dan yang

didengar serta dibaca oleh para sahabat Nabi SAW.7

Menghafal Al-Qur’an bukanlah hal yang mustahil dan

merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Bagi orang Islam yang ingin

melakukannya, Allah telah memberi garansi akan mudahnya Al-Qur’an

untuk dihafalkan.

Berbicara tentang pemeliharaan Al Qur’an pada masa Nabi

Saw. Termasuk dalam pembahasan ilmu jama’ al-Qur’an. Kata jam’ Al-

Qur’an paling tidak memiliki dua makna, yaitu: Pertama: hifzuhu

(menghafalnya dalam hati). Makna ini sesuai dengan firman Allah dalam

Q.S. al-Qiyamah ayat 16-19.

6
Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Terjemah, op. cit. hal. 262
7
M. Qurais Shihab, Membumikan Al Qur’an (Bandung: MIZAN, 1995), hal. 21
4

ؕ‫ك لِت َۡع َج َل بِ ٖه‬ َ َ‫اَل تُ َحر ِّۡك بِ ٖه لِ َسان‬


ۚٗ‫اِ َّن َعلَ ۡينَا َجمۡ َعهٗ َوقُ ۡر ٰانَه‬

‌ٗ‫فَا ِ َذا قَ َر ۡا ٰنهُ فَاتَّبِ ۡع قُ ۡر ٰان َۚه‬


ؕ ٗ‫ثُ َّم اِ َّن َعلَ ۡينَا بَيَانَه‬

Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran


karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas
tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu
pandai) membacanya.Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka
ikutilah bacaannya itu.Kemudian, Sesungguhnya atas tanggungan kamilah
penjelasannya.8

Kedua; kitabuhu kullihi (penulisan al-Qur’an

semuanya).Pemeliharaan al Qur’an dengan cara menulis tidak lepas dari

sejarah tulismenulis pada saat itu. Pandangan yang berkembang adalah

bahwa bangsaArab adalah bangsa yang bodoh /jahiliyah (menutup hati

terhadap sesuatuyang baru) dan mayoritas ummatnya buta aksara.9

Pada awalnya, bagian-bagian al-Qur’an yang telah diwahyukan

kepada Nabi Muhammad dipelihara dalam hafalan Nabi dan disampaikan

kepada para sahabat.Selanjutnya para sahabat mengingatnya dalam hati

dan menyampaikan kepada sahabat yang lainnya.Banyak upaya yang

dilakukan oleh Nabi Saw. Untuk merangsang para sahabat menghafal al-

Qur’an, diantaranya yang terekam dalam hadits yang diriwayatkan oleh

Utsman bin Affan Bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “yang

8
Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Terjemah, op. cit. hal. 577
9
Tim Reviewer MKD, Studi Al-Qur’an(Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014), hal .37
5

terbaikdiantara kamu adalah mereka yang mempelajari al-Qur’an dan

mengajarkannya.”10

Agama Islam, yang memandang jalan hidup manusia yang

paling sempurna dan memuat ajaran yang menuntunumat manusia kepada

kebahagiaan dan kesejahteraan, dapat diketahui dasar-dasardan perundang-

undangannya melalui al-Qur’an.Al-Qur’an adalah sumber utama dan mata

air yang memancarkan ajaran Islam.Hukum-hukum Islam yang

mengandung serangkaian pengetahuan tentang akidah, pokok-pokok

akhlak dan perbuatan dapat dijumpai sumbernya yang asli dalam ayat-ayat

al-Qur’an.11Allah berfirman dalam Q.S. Al-Isra’ ayat 9 dan Q.S. An-Nahl

ayat 89.

‫اِ َّن ٰه َذا ْالقُرْ ٰا َن يَ ْه ِديْ لِلَّتِ ْي ِه َي اَ ْق َو ُم َويُبَ ِّش ُر ْال ُمْؤ ِمنِي َْن‬
‫ت اَ َّن لَهُ ْم اَجْ رًا َكبِ ْير ًۙا‬
ِ ‫صلِ ٰح‬ّ ٰ ‫الَّ ِذي َْن يَ ْع َملُ ْو َن ال‬
Artinya: Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk
kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada
orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada
pahala yang besar.12

َ ِ‫ث فِ ْي ُكلِّ اُ َّم ٍة َش ِه ْيدًا َعلَ ْي ِه ْم ِّم ْن اَ ْنفُ ِس ِه ْم َو ِجْئنَا ب‬


‫ك َش ِه ْيدًا‬ ُ ‫َويَوْ َم نَ ْب َع‬

َ ‫ع َٰلى ٰهُٓؤاَل ۤ ۗ ِء َونَ َّز ْلنَا َعلَ ْيكَ ْال ِك ٰت‬


‫ب تِ ْبيَانًا لِّ ُكلِّ َش ْي ٍء َّوهُدًى َّو َرحْ َمةً َّوبُ ْش ٰرى‬

َ‫لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْين‬

10
Al-Bukhari, sahih Bukhari, “Kitab Fada’il al-Qur’an”, bab khayrukum man ta’allama al-Qur’an
11
Allamah Muhammad Husain Thabathaba’i, Mengungkap Rahasia Al-Qur‟an, penerjemah Malik
Madaniy dan hamim Ilyas (Bandung: Mizan 1993), hal. 21
12
Kementerian Agama, Al-Qur’an dan Terjemah, op. cit. hal. 577
6

Artinya: (dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan


pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan
Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat
manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira
bagi orang-orang yang berserah diri.

Dengan latar belakang inilah Penulis melakukan penelitian

yang berjudul “Pengaruh Program Al Qur’an di Pesantren Assalafiyah

Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Siswa SMA Assalafiyah Ciasem”.

2. Identifikasi Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku, bangsa dan

agama, khususnya agama Islam merupakan agama islam dengan penganut

terbesar dan terbanyak di seluruh dunia. Namun dengan jumlah penduduk

beragama islam terbesar ini penanaman nilai agama masih berada pada

tingkat rendah. Hal ini dibuktikan dengan pembacaan Al Qur’an pada para

pelajar tingkat SMA.Sebagian besar siswa SMA masih belum dapat

membaca Al Qur’an denga baik dan benar.

Berbanding terbalik dengan siswa yang sebelumnya atau

sedang mempelajari Al Qur’an di luar kegiatan sekolah, mereka cenderung

baik dan benar dalam hal membaca atau memahami kandungan ayat-ayat

Al Qur’an.

Oleh karena permasalahan tersebut maka sejumlah masalah

yang berkaitan dengan pendidikan agama Islam dapat diidentifikasikan

sebagai berikut:
7

a. Proses dan praktik membaca Al Qur’an

b. Metode membaca Al qur’an

3. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini hanya terbatas pada kajian hubungan antara

program Al Qur’an yang menjadi program Pesantren Assalafiyah dan

prestasi belajar siswa mata pelajaran pendidikan agama Islam.

Program Al Qur’an yang menjadi kajian penelitian antara lain:

metode, proses dan praktik membaca Al Qur’an.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang yang telah dipaparkan diatas,

rumusan masalahnya sebagai berikut:

1) Bagaimana Pelaksanaan Program Al Qur’an siswa SMA

Assalafiyah Ciasem di Pesantren Assalafiyah?

2) Bagaimana prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam siswa SMA Assalafiyah Ciasem?

3) Bagaimana pengaruh Program Al Qur’an di pesantren Assalafiyah

terhadap prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

siswa SMA Assalafiyah Ciasem?


8

4. Tujuan Dan Signifikansi Penelitian

1. Judul penelitian

Dari rumusan masalah di atas, terlihat bahwa penelitian ini

bertujuan:

a. Untuk mengetahui Program Al Qur’an siswa SMA Assalafiyah

Ciasem di pesantren Assalafiyah.

b. Untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam siswa SMA Assalafiyah Ciasem.

c. Untuk mengetahui pengaruh Program Al Qur’an di pesantren

Assalafiyah terhadap prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam siswa SMA Assalafiyah Ciasem.

2. Signifikansi Penelitian

a. Secara Teoritis penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan, acuan,

dan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang sejenis.

b. Secara praktis penelitian ini juga menjadi bahan referensi bagi

calon guru dan kepala sekolah dalam mengembangkan kurikulum,

terutama kurikulum yang berlandaskan pendidikan Islam.

C. Kerangka Metodologis
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research),

yakni suatu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung

kelokasi penelitian. Penelitian denga pendekatan penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang datanya berupa angka-angka (score, nilai) atau


9

pernyataan-pernyataan yang diangkakan (discore, dinilai), dan dianalisis

dengan analisis statistik. Misalnya dengan rumus korelasi, regresi, T-test,

analisis jalur dan lainnya untuk mencari koefisien tertentu, dan dari

perhitungan-perhitungan statistik itulah kemudian ditafsirkan.

Penelitian kuantitatif bertujuan untuk memperoleh penjelasan dan

hukum-hukum realitas. Dan untuk mendapatkan gambaran tentang

pengaruh antara program Al Qur’an terhadap prestasi belajar mata

pelajaran pendidikan agama islam secara sistematis, factual dan akurat.

2. Populasi Sampel dan Teknik Penarikan Sampel


a. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat

berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai,

peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat

menjadi sumber penelitian.13

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa/siswi

SMA Assalafiyah Ciasem kelas X (sepuluh) yang terdiri dari 3 kelas

dengan jumlah peserta didik sebanyak 112 orang.

b. Sampel
Sampel merupakan jumlah populasi yang dipilih untuk menjadi

sumber data.Sampel harus diambil dari bagian populasi.Dalam

penelitian ini sampel yang diambil dari dari masing-masing kelas yang

berjumlah 22 orang dari populasi, setiap kelas diambil 7 - 8 orang

13
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media Group,2005) Cet. Ke-
1, hal. 99
10

untuk dijadikan sampel dengan menggunakan teknik random sampling

atau sistem acak.

3. Instrumentasi Penelitian
Instrumentasi penelitian merupakan hal yang sangat menentukan

keberhasilan dalam melakukan penelitian, oleh karena itu instrumentasi

penelitian harus ada dalam kegiatan penelitian, apakah suatu penelitian itu

bersifat kuantitatif atau penelitian yang bersifat kualitatif maupun yang

bersifat pemikiran atau tokoh.

Instrumentasi penelitian yang penulis gunakan sebagai alat ukur dalam

penelitian ini adalah kuisioner/angket yang di dalamnya memuat indikator-

indikator masalah yang terkait dengan judul skripsi di atas melalui butir-

butir soal yang dirumuskan sebanyak 20 pertanyaan.

4. Tabel 3.1

5. Kisi-kisi Angket program Al-Qur`an

Variabel X Indikator No. Angket


1. Aktifitas 1.1. Pendapat siswa tentang kegiatan 2
Pembelajaran pembelajaran Al-Qur`an
Al Qur’an 1.2. Tujuan siswa mengikuti program 3
pembelajaran Al-Qur`an
1.3. Manfaat kegiatan pembelajaran
Al Qur’an 4
1.4. Waktu kegiatan pembelajaran 5
Al Qur`an
2. Sikap dan 2.1. Sikap siswa dalam melaksanakan 6
Motivasi mempelajari Al qur’an
11

Tabel 3.1 Sambungan


2.2. Perasaan siswa mengikuti 7
kegiatan Al-Qur`an
2.3. Rutinitas siswa di rumah 8
2.4. Motivasi orang tua 9
2.5. Motivasi siswa 10,11,12
3.Kemampuan 3.1. Kemampuan siswa dalam 13,14
Siswa mempelajari Al-Qur`an
3.2. Kemampuan siswa dalam 15
memilih metode belajar Al Quran
4. Kompetensi 4.1. Aktifitas pembimbing dalam 16
Pembimbing kegiatan Al Qur’an
4.2. Metode penyampaian Al Qur’an 17
yang digunakan pembimbing
4.3. Kompetensi pembimbing 18
terhadap materi Al Qur’an
dalam kegiatan belajar Al Qur’an
5. Pengaruh Hasil 5.1. Kaitan Kegiatan Al Qur’an 19
Belajar terhadap pelajaran pendidikan agama
islam
5.2. Hasil Nilai Pelajaran Pendidikan 20
Agama Islam setelah mengikuti
mengikuti kegiatan Al Qur’an
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa

teknik sebagai berikut:

a. Metode Angket
Angket diberikan kepada siswa agar dapat memperoleh

informasi mengenai kegiatan Al-Qur`an siswa.

Angket kegiatan Al-Qur`an mengacu kepada aspek aspek

kegiatan mempelajari Al-Qur`an, sikap dan motivasi, kemampuan

siswa, kompetensi pembimbing dan hasil belajar yang terdiri dari

20 item.
12

b. Metode Dokumentasi

Metodedokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkip,

buku, notulen rapat agenda dan lain-lain.64

Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berupa nilai mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa SMA Assalafiyah Ciasem

tahun pelajaran 2021/2022.Dalam hal ini peneliti mengambil nilai dari

Raport siswa.

c. Metode Observasi

Dalam metode ilmiah, observasi diartikan dengan pengamatan

dan pencatatan sistematik fenomena-fenomena yang

diselidiki.Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang

kondisi sekolah atau deskripsi lokasi penelitian.

d. Metode Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang lebih

mendalam dan untuk mengkomparasikan data yang diperoleh

melalui angket.

1. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah cara yang digunakan untuk

menguraikan keterangan-keterangan atau data yang didapat agar data

tersebut bisa dipahami bukan oleh orang yang mengumpulkan data saja,

tapi juga oleh orang lain. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah

sebagai berikut:
13

1. Editing

Dalam pengolahan data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing.Ini berarti bahwa semua angket harus diteliti satu persatu

tentang kelengkapan dan kebenaran pengisian angket sehingga

terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.

2. Scoring

Setelah melalui tahapan editing, maka selanjutnya penulis memberikan

skor terhadap pertanyaan yang ada pada angket. Adapun pemberian

skor untuk tiap-tiap jawaban adalah:

Tabel 3.2

Skor Jawaban Angket Pembelajaran Al-Qur`an

Positif (+) Negatif (-)


Jawaban Skor Jawaban Skor
Selalu 4 Tidak pernah 1
Sering 3 Kadang-kadang 2
Kadang-kadang 2 Sering 3
Tidak pernah 1 Selalu 4

Setelah itu, untuk mengetahui besar prosentase jawaban angket dari

responden, dengan rumus berikut ini:

RHo=P=1−
∑ D2
N .¿¿

Ketentuan skala persentase yang digunakan adalah:

100 % = Seluruhnya

85 % - 99 % = Hampir seluruhnya

68 % - 84 % = Sebagian besar
14

51 % - 67 % = Lebih dari setengah

50 % = Setengah

34 % - 49 % = Hampir setengah

17 % - 33 % = Sebagian kecil

0% = tidak ada

Kemudian hasil seluruh jawaban siswa dengan melihat rata-rata jumlah

skor, dengan klasifikasi sebagai berikut:

Tabel 3.3

Klasifikasi Skor Angket Pembelajaran Al-Qur`an

Klasifikasi Keteranga Jumlah Skor Jawaban


25 – 50 Rendah
51 – 75 Sedang
76 – 100 Tinggi

Selanjutnya adalah penghitungan terhadap hasil skor yang

telah ada. Karena penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada

pengaruh antara program kegiatan Al-Qur`an dengan prestasi belajar

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Untuk mengetahui Pengaruh program Al Qur’an di Pesantren

Assalafiyah terhadap prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam siswa SMA Assalafiyah Ciasem digunakan analisis

regresi linier sederhana. Analisis regresi digunakan untuk mempelajari

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.14 Untuk mencari

dengan regresi ini menggunakan rumus:


14
Arikunto Suharsimi,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: RinekaCipta,
2010), h.275
15

Y = α + bX

Keterangan :

Y : subjek dalam variable bebas (independen variabel) yang

diprekdisikan.

a : harga Y bila X = 0 ( harga konstan)

b : angkaarah atau nilai koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variable terikat (dependent variabel).

Bila b positif (+) maka naik, dan bila negative (-) maka terjadi

penurunan.

X : subjek pada variable bebas (independent variable) yang

mempunyai nilai tertentu.

D. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hypo (di bawah, lemah) dan thesa

(kebenaran).Dari dua akar katanya dapat disimpulkan bahwa hipotesa

adalah kebenaran yang lemah.Kebenaran hipotesis dikatakan lemah karena

kebenarannya baru teruji pada tingkat teori.15

Menurut sifatnya, hipotesis dapat berupa hipotesis nol

(nullhypotesis) dan hipotesis alternatif.Hipotesis nol adalah keadaan yang

mencerminkan tidak terbuktinya dugaan hipotesis.Sedangkan hipotesis

alternatif adalah hipotesis yang diterima apabila hipotesis nol ditolak.

15
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi Dan Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka
Belajar. 2012), hal. 145
16

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data-data yang

terkumpul.16

Berdasarkan teori di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis

sebagai berikut:

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada pengaruh yang signifikan antara program Al Qur’an di pesantren

Assalafiyah terhadap prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam siswa SMA Assalafiyah Ciasem.

2. Hipotesis Nihil (Ho)

E. Sistematika Penulisan Proposal

Adapun sistematikka pembahasan skripsi ini secara garis besar


dibagi menjadi lima bab, diantaranya adalah sebagai berikut:
Bab 1 : Pendahuluan, meliputi Latar Belakang Masalah,
Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan
dan Signifikasi Penelitian, dan Sistematika Penyusunan.
Bab II:Tinjauan Pustaka, berisi Deskripsi teori, Kerangka
Berfikir dan Hipotesis.
Bab III : Tinjauan Pustaka, berisi tentang Metode Penelitian,
Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel, Instrumentasi
Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan
Uji Kesohehan Data.
Bab III : Prosedur Penelitian, berisi tentang Metode Penelitian,
Populasi, Sampel dan Teknik penarikan Sampel, Instrumentasi
penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan
Uji Kesohehan Data.
Bab IV : Hasil Penelitian, yang terdiri dari Deskripssi
Daerah/Institusi yang Diteliti dan Penyajian.
Bab V : Penutup, berisi tentang Kesimpulan dan Rekomendasi.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: Rineka Cipta, 2002) Cet.
Ke- 5, hal. 71
17

LAMPIRAN LAMPIRAN
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL 0
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA SIDANG MUNAQOSYAH iii
HALAMAN ORISINILITAS iv
HALAMAN KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 6
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 7
D. Tujuan dan Signifikansi Penelitian 8
E. Sistematika Penulisan 9

BAB II : LANDASAN TEORI PENELITIAN


A. Tinjauan tentang Program Al Qur’an 10
1. Pengertian Program Al Qur’an 10
2. Proses dan Praktik Mempelajari Al Qur’an 11
B. Tinjauan tentang Prestasi Belajar 12
1. Pengertian Belajar 12
2. Pengertian Prestasi Belajar 13
C. Tinjauan tentang Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
14
1. Pengertian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
15
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam 18
D. Kerangka Berfikir 21
E. Hipotesis 24
18

BAB III : KERANGKA METODOLOGIS


A. Metode Penelitian 26
B. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 26
C. Instrumentasi Penelitian27
D. Teknik Pengumpulan Data 28
E. Teknik Analisis Data 29

BAB IV : HASIL PENELITIAN


A. Deskripsi SMA Assalafiyah Ciasem 34
B. Deskripsi Karakteristik Responden 38
C. Penyajian Analisis Data 38
D. Interpretasi Data53

BAB V : PENTUP
A. Kesimpulan 54
B. Rekomendasi 55

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
19

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid & Dian Andayani, 2004, Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi (konsep dan implemantasi kurikulum 2004), Bandung:Remaja
Rosdakarya

Abu Ahmadi dan Noor Salimi, 1991, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam,
Jakarta : Bumi Aksara

Al-Bukhari, sahih Bukhari, Kitab Fada’il al-Qur’an,bab khayrukum man


ta’allama Al-Qur’an

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,


Jakarta: PT. Rineka Cipta

Daradjat, Zakiyah, 1991, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara


bekerjasama dengan Depag RI

Dimyati, Moh. Fathoni, 2009, Ensiklopedi Al-Qur’an kumpulan ayat-


ayatberedaksi mirip,Mojokerto: Al-MABA

Hasil Observasi di SMA Assalafiyah Ciasem, pada tgl 08 Maret 2018

Kementerian Agama, 2012, Al-Qur’an dan Terjemah, Bandung: Syaamilqur’an

Muhaimin, 2004, et.al, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: PT


RemajaRosdakarya

Rohendi, S.T, Kaur Tata Usaha SMA Assalafiyah Ciasem, Data atauArsip
Sekolah, tgl 08 Maret 2018

Sumaatmadja, Nursid, 2002, Pendidikan Pemanusiaan Manusia Manusiawi,


Bandung: Alfabeta

Syah, Muhibbin, 1995, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru,Bandung:


Remaja Rosdakarya

Syahin, Abd al-Shabur, 2006, Saat Al-Qur’an Butuh Pembelaan,


Jakarta:ERLANGGA

Wahid, Wiwi Alawiyah, 2014, Cara Cepat Bisa Menghafal Al-Qur’an,


Jogjakarta: DIVA Press
Zawawie, Mukhlishoh, 2011, Pedoman Membaca, Mendengar, dan Menghafal
Al-Qur’an, Solo: Tinta Medina

Anda mungkin juga menyukai