Anda di halaman 1dari 12

Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Persiapan UM

RANGKUMAN MATERI AL-QUR’AN HADIS BERDASARKAN KISI-KISI


UJIAN MADRASAH KELAS 9 TAHUN PELAJARAN 2020-2021

1. Disajikan QS. Al-Baqarah ayat 2, peserta didik dapat menentukan fungsi al-Qur’an
sebagai petunjuk dengan tepat
Fungsi Al-Qur’an sesuai dengan QS. Al-Baqarah: 2
٢ َ‫ب فِي َۛ ِه هُدٗى ِل ۡل ُمتَّقِين‬ ُ َ‫َٰذَلِكَ ۡٱل ِك َٰت‬
َ َۛ ‫ب ََل َر ۡي‬
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

2. Disajikan QS. Al Jumu’ah(62) ayat 9 dan HR. Abu Daud, peserta didik dapat
menentukan fungsi hadis dalam kehidupan beribadah dengan tepat
➢ QS. Al Jumu’ah ayat 9
‫ٱَّلل َوذَ ُرواْ ۡٱل َب ۡي َۚ َع َٰذَ ِل ُك ۡم‬ ۡ َ‫صلَ َٰو ِة ِمن َي ۡو ِم ۡٱل ُج ُم َع ِة ف‬
ِ َّ ‫ٱس َع ۡواْ ِإلَ َٰى ذ ِۡك ِر‬ َٰٓ
َ ‫َٰ َيأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓواْ ِإذَا نُود‬
َّ ‫ِي ِلل‬
َ‫ر لَّ ُك ۡم ِإن ُكنت ُ ۡم تَعۡ لَ ُمون‬ٞ ‫خ َۡي‬
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian
itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Di dalam ayat ini Allah menjelaskan mengenai kewajiban shalat Jumat bagi setiap orang
beriman. Ttp dalam hadis riwayat Abu Daud Rasulullah memberikan batasan-batasan
tentang orang-orang yang boleh tidak melaksanakan shalat jumat sebagaimana sabda beliau
berikut ini :
‫ع ْبدٌ َم ْملُ ْوكٌ اوامراة اوصبي‬
َ ‫ع ٍة اَِلَ اَ ْربَعَة‬
َ ‫ي َج َما‬
ْ ِ‫كل ُم ْس ِل ٍم ف‬ َ ٌ‫اَلُ ُج ْمعَةُ َح ٌّق َواجب‬
ِ ‫علَى‬
‫اومريض‬
ِ
Berarti kedudukan hadis pada masalah ini, berfungsi sebagai pembatas keumuman al-
Qur’an

3. Disajikan beberapa contoh perilaku tauhid dan Q.S. al-Fatihah ayat 2, peserta didik
dapat menentukan perilaku yang sesuai dengan ayat tersebut dengan tepat
➢ Q.S. al-Fatihah ayat 2
٢ َ‫ب ۡٱل َٰعَلَمِين‬ ِ َّ ِ ُ‫ۡٱل َح ۡمد‬
ِ ‫َّلل َر‬
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
➢ Ayat 2 ini yang dengan tegas menunjukkan akan tauhid rububiyah. Pada ayat tersebut
dinyatakan dengan tegas bahwa segala puji dan ucapan syukur atas suatu nikmat itu bagi
Allah, karena Allah adalah pencipta, pemelihara dan sumber segala nikmat yang terdapat di
alam ini.

4. Disajikan Q.S. an-Nas ayat 3, peserta didik dapat menentukan isi kandungan yang sesuai
dengan ayat tersebut dengan tepat
➢ Q.S. an-Nas ayat 3
Sembahan manusia ‫اس‬ِ َّ‫ِإ َٰلَ ِه ٱلن‬
Ayat ini mengandung tauhid uluhiyyah ditunjukkan dengan lafadz ” ‫ ” الـه‬Tuhan yang
disembah oleh manusia. Yang berhak menerima sesembahan dari manusia hanyalah Allah.

5. Disajikan narasi, peserta didik dapat menentukan makna hadis tentang iman riwayat
Muslim dari Abu Hurairah dengan tepat
➢ Hadis tentang iman riwayat Muslim dari Abu Hurairah
‫ضلُ َها قَـ ْو ُل الَاِلهَ اِالَّ هللاُ َواَ ْد ََن َها اَِماطَةُ اْألَذَى َع ِن الطَّ ِريْ ِق َوا ْْلَيَاءُ ُش ْعبَةٌ ِم َن‬
َ ْ‫اَ ِإليْ َـما ُن بِ ْض ٌع َو َسْبـ ُع ْو َن ُش ْعبَةً فَـأَف‬
) ‫ان ( رواه مسلم عن اىب هريرة‬ ِ ‫اإليْـم‬
َ
“Iman itu ada tujuh puluh satu cabang. Yang paling utama ialah ucapan laa ilaaha illallah,
sedang yang paling rendah ialah menyingkirkan ganguan dari tengah jalan. Adapun malu
juga sebagian dari iman.” ( HR. Muslim dari Abu Hurairah )

1
Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Persiapan UM

6. Disajiakan QS. al-Bayyinah ayat 8 , peserta didik dapat menentukan hukum bacaan
qalqalah dengan tepat
➢ QS. al-Bayyinah ayat 8
‫ع ۡن ُه ۡم‬ َّ ‫ي‬
َ ُ‫ٱَّلل‬ َ ‫ض‬ َ ُ‫َجزَ آَٰ ُؤه ُۡم ِعندَ َر ِب ِه ۡم َج َٰنَّت‬
ِ ‫ع ۡد ٖن ت َۡج ِري ِمن ت َۡحتِ َها ۡٱۡل َ ۡن َٰ َه ُر َٰ َخ ِلدِينَ فِي َها َٰٓ أَبَ ٗد ۖا َّر‬
َٰ َۚ َ ْ‫ضوا‬
َ ‫ع ۡنهُ ذَلِكَ ِل َم ۡن خ‬
٨ ُ‫َشِي َربَّ ۥه‬ ُ ‫َو َر‬
➢ Qalqalah
Qalqalah Kubro: apabila ada huruf qalqalah yang berharakat sukun pada akhir kata atau
karena waqaf
Qalqalah Sughra: apabila huruf qalqalah yang berharakat sukun pada tengah-tengah kata.
Huruf qalqalah ada 5 yaitu: ba, jim, dal, tho’ dan qaf ‫ب‬
َ ‫َج ِد‬
7. Disajikan beberapa contoh perilaku toleransi, peserta didik dapat menghubungkan
dengan isi kandungan Q.S. al- Kafirun ayat 6 dengan benar
➢ Q.S. al- Kafirun ayat 6 : ‫ِين‬
ِ ‫يد‬َ ‫( لَ ُك ۡم دِينُ ُك ۡم َو ِل‬Bagimu agamamu, bagiku agamaku)
Menjelaskan bagaimana seorang mukmin bersikap dengan orang-orang kafir. Perbedaan
keduanya jelas,keterpisahan keduanya jelas, maka jalan yang terbaik adalah masing-masing
saling menghormati.Seolah-olah dikatakan “aku di sini dan kamu di sana.
➢ Ayat 6 ini merupakan landasan hukum adanya tasamuh/toleransi dalam beragama.
➢ Kaum muslimin memberi kebebasan dan tidak boleh mengganggu orang kafir dalam
menjalankan agamnya. Sebaliknya, orang kafir pun tidak boleh mengganggu kaum
muslimin dalam menjalankan ajaran Islam. Hal ini telah diterapkan Rasulullah SAW. ketika
membangun masyarakat Madinah . Meskipun akhirnya orang Yahudi dan Nasrani
menghianatinya.

8. Disajikan beberapa contoh perilaku yang menghalangi proses berdakwah, peserta didik
dapat menganalisa hubungan isi kandungan Q.S. al-Lahab(111) ayat 2 dengan dengan
tepat
➢ Q.S. al-Lahab(111) ayat 2
٢ ‫ب‬
َ ‫س‬ َ ‫َما َٰٓ أَ ۡغن ََٰى‬
َ ‫ع ۡنهُ َمالُ ۥهُ َو َما َك‬
“Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan”
➢ Apa yang direncanakannya dalam menghalangi dakwah Nabi SAW. tidaklah akan ada yang
berhasil. Ayat kedua menginformasikan Abu Lahab tidak ada peluang untuk selamat.
Sungguh binasa kedua tangannya, harta benda dan segala usahanya tidak dapat
menyelamatkan dari kebinasaan.

9. Disajiakan QS. An Nasr(110) ayat 2 , Peserta didik dapat menentukan hukum bacaan
mad 'iwadl dengan tepat
➢ QS. An Nasr ayat 2 ٢ ‫اجا‬ ٗ ‫ٱَّلل أَ ۡف َو‬ َ َّ‫َو َرأَ ۡيتَ ٱلن‬
ِ ‫اس يَ ۡد ُخلُونَ فِي د‬
ِ َّ ‫ِين‬
➢ Mad Iwad
Apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat fathah tanwin ( ‫ ) ـــًــ‬yang dibaca waqaf
(berhenti). Panjang bacaannya adalah dua harakat. Apabila ada salah satu huruf Al-Qur’an
berharakat fathah bertemu dengan huruf wawu sukun atau ya’ sukun dan diwaqafkan maka
disebut bacaan mad layyin. Untuk ta’ marbutah yang berharakat fathah tanwin ( ً ‫ ) ة‬jika
diwaqafkan tidak dibaca sebagai mad iwad, namun dibaca ha’ mati (h).
Contoh:
١١ ‫ُورا‬ٗ ‫عواْ ثُب‬
ُ ‫ف َي ۡد‬ َ َ‫ف‬
َ ‫س ۡو‬ ٨ ‫سِيرا‬ ٗ ‫سابٗ ا َي‬َ ‫ب ِح‬ ُ ‫س‬ َ ‫ف يُ َحا‬َ ‫س ۡو‬ َ َ‫ف‬
ً ‫ع ِز‬
٣ ‫يزا‬ ُ ‫ َويَن‬٢ ‫ص َٰ َر ٗطا ُّم ۡستَ ِق ٗيما‬
َّ َ‫ص َرك‬
َ ‫ٱَّللُ نَصۡ ًرا‬ ِ َ‫ َويَهۡ ِديَك‬..... ١ ‫ِإنَّا فَتَ ۡحنَا لَكَ فَ ۡت ٗحا ُّم ِب ٗينا‬
10. Disajikan beberapa ketentuan hukum bacaan mad layyin, peserta didik dapat
menentukan ciri hukum bacaan mad layyin dengan tepat

➢ Mad layyin
Apabila ada salah satu huruf Al-Qur’an berharakat fathah bertemu dengan huruf wawu
sukun atau ya’ sukun dan diwaqafkan maka disebut bacaan mad layyin.
Contoh:

2
Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Persiapan UM

ِ ‫ فَ ۡليَعۡ بُدُواْ َربَّ َٰ َهذَا ۡٱلبَ ۡي‬٢ ‫ف‬


َٰٓ ‫ ٱلَّذ‬٣ ‫ت‬
‫ِي‬ ِ ‫ص ۡي‬ ِ َ‫ إِۦ َٰلَ ِف ِه ۡم ِر ۡحلَة‬١ ‫ف قُ َر ۡي ٍش‬
َّ ‫ٱلشتَا َٰٓ ِء َوٱل‬ ِ َ‫ِ ِِلي َٰل‬
٤ ‫ف‬ ِ ‫وع َو َءا َمنَ ُهم ِم ۡن خ َۡو‬ ۡ َ
ٖ ‫أط َع َم ُهم ِمن ُج‬
11. Disajiakan beberapa ayat AlQur’an, Peserta didik dapat menentukan hukum bacaan
mad 'aridl lissukun dengan tepat
➢ Mad 'aridl lissukun
Apabila ada mad tabi’i atau mad layyin bertemu huruf yang diwaqafkan, maka hukum
bacaannya adalah mad arid lissukun. Panjang bacaannya ada tiga macam, yaitu dibaca dua
harakat, empat harakat maupun enam harakat..
ۡ َ‫َل أ‬
Contoh: ٢ َ‫عبُد ُ َما ت َعۡ بُد ُون‬ َٰٓ َ ٤ ‫ِين‬
ِ ‫ َٰ َم ِل ِك يَ ۡو ِم ٱلد‬٣ ‫ٱلر ِح ِيم‬
َّ ‫ٱلر ۡح َٰ َم ِن‬
َّ
12. Disajikan tabel tentang beberapa ayat dan hukum bacaan mad, peserta didik dapat
menentukan hukum bacaan mad 'iwadl dan mad layyin dengan tepat
➢ Materi sama dengan pembahasan nomor 9 dan 10

13. Disajikan beberapa contoh perilaku semangat dalam berusaha mencari rezeki Allah
SWT dan Q.S. al-Quraisy(106) ayat 4, peserta didik dapat menghubungkan perilaku
yang sesuai dengan ayat tersebut dengan tepat

‫ِي أَ ۡطعَ َم ُهم ِمن‬ ِ ‫ فَ ۡليَعۡ بُدُواْ َربَّ َٰ َهذَا ۡٱلبَ ۡي‬٢ ‫ف‬
َٰٓ ‫ ٱلَّذ‬٣ ‫ت‬ ِ ‫ص ۡي‬ ِ َ‫ إِۦ َٰلَ ِف ِه ۡم ِر ۡحلَة‬١ ‫ف قُ َر ۡي ٍش‬
َّ ‫ٱلشتَا َٰٓ ِء َوٱل‬ ِ َ‫ِ ِِلي َٰل‬
٤ ‫ف‬ ِ ‫وع َو َءا َمنَ ُهم ِم ۡن خ َۡو‬ ٖ ‫ُج‬
1. Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).
4. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari ketakutan.

➢ Isi Kandungan QS. Quraisy


• Surah Al Quraisy mengingatkan orang-orang Quraisy akan nikmat-nikmat Allah yang
dianugerahkan kepada mereka.
• Dengan banyaknya nikmat itu, orang-orang Quraisy semestinya hanya menyembah kepada
Allah dan tidak menyekutukan dengan siapapun juga.
• Dalam surah Al Quraisy digambarkan salah satu tradisi orang-orang Quraisy yakni
bepergian dagang dua kali dalam setahun yakni di musim dingin dan musim panas.
• Di antara nikmat Allah kepada Quraisy adalah kesejahteraan ekonomi berupa pangan dan
stabilitas keamanan. Dua nikmat ini merupakan dua hal sangat penting bagi kebahagiaan
masyarakat.
• Nikmat-nikmat itu dianugerahkan Allah kepada orang-orang Quraisy karena di Makkah
ada Ka’bah yang merupakan “ rumah” Allah yang dimuliakan dan kini menjadi kiblat umat
Islam.

➢ Penerapan dalam kehidupan sehari-hari dari QS. Quraisy:


• Semangat dalam berusaha mencari yang disediakan oleh Allah SWT. serta tidak malas-
malasan ;
• Mencari dengan cara yang halal yang di ridhai oleh Allah SWT
• Merealisasikan syukur dengan cara mengikhlaskan ibadah hanya kepada Alah semata;

14. Disajikan beberapa contoh perilaku peduli terhadap sesama dan hadis riwayat Bukhori
dari Abdullah ibnu Umar tentang perilaku tolong menolong, peserta didik dapat
menentukan lafadz dari terjemahan yang bergaris bawah dengan tepat
Hadis tentang tolong menolong

ُ‫َخ َََبه‬ َّ ‫اَّللِ بْ َن عُ َمَر َر ِض َي‬


ْ ‫اَّللُ َعْنـ ُه َما أ‬ َّ ‫َن َعْب َد‬ َ َ‫اَّللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َّ ‫ال أ‬ َّ ‫صلَّى‬ َِّ ‫ول‬
َ ‫اَّلل‬ َّ ‫أ‬
َ ‫َن َر ُس‬
‫اجتِ ِه‬ َّ ‫َخ ِيه َكا َن‬ِ ‫الْمسلِم أَخو الْمسلِ ِم َال يظْلِمه وَال يسلِمه ومن َكا َن ِِف حاج ِة أ‬
َ ‫اَّللُ ِِف َح‬ َ َ ْ ََ ُ ُ ْ ُ َ ُ ُ َ ُْ ُ ُُْ

3
Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Persiapan UM

ِ ِ ِ ِ ِ ِ َّ ‫َوَم ْن فَـَّر َج َع ْن ُم ْسلِ ٍم ُكْربَةً فَـ َّر َج‬


ُ‫اَّللُ َعْنهُ ُكْربَةً م ْن ُكُرََبت يـَ ْوم الْقيَ َامة َوَم ْن َس َََت ُم ْسل ًما َس َََته‬
‫اَّللُ يـَ ْوَم الْ ِقيَ َام ِة‬
َّ ) ‫( صحيح البخاري‬
1) Terjemahan Hadis
Artinya : Bahwasanya Abdullah bin Umar r.a. mengabarkan, bahwa Rasulullah SAW..
bersabda:” Muslim yang satu adalah saudara muslim yang lain; oleh karena itu ia tidak boleh
menganiaya dan mendiamkannya. Barang siapa memperhatikan kepentingan saudaranya,
maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu kesulitan
seorang muslim, maka Allah akan membantu kesulitannya dari beberapa kesulitannya nanti
pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan
menutupi (aib)nya pada hari kiamat.(HR Bukhari)

15. Disajiakan beberapa ayat AlQur’an, peserta didik dapat menentukan hukum bacaan ra
dengan tepat
➢ Tiga macam hukum bacaan ra.
a. Tafhim ( ‫ ) تـفـحـيـم‬artinya tebal / Mufakhkhamah
Ra tafkhim atau mufakhkhamah adalah ra yang dibaca tebal. Sedangkan di
dalam Ilmu Tajwid Ra ( ‫ ) ر‬dibaca tebal jika dalam 5 keadaan, yaitu :
1. Jika ra difathah atau difathatain ( ‫ ر‬/ ‫) َر‬
Contoh :
- Ra difathah )‫(ر‬ ‫تـر‬
َ ‫ الـم‬- ‫ غـفـ َرلـه‬- ‫ب الـفـلـق‬
ِ ‫ َر‬- ‫َربُـكـم‬
- Ra difathatain )‫(ر‬
‫ شـرا‬- ‫ طـيـرا‬- ‫ خـيـرا‬- ‫نـارا‬
2. Jika ra didhammah atau dhammatain ( ‫ ر‬/ ‫) ُر‬
Contoh :
- Ra dhammah ) ‫نـصـراللـه ( ُر‬
ُ - ‫ أكـبـ ُر‬- ‫كـفـروا‬
ُ - ‫ُرزقـنـا‬
- Ra dhammatain ) ‫ نـور ( ر‬- ‫ـبـرور‬ُ ‫ َم‬- ‫ أجـر‬- ‫غـفـور‬
3. Jika ra disukun jatuh sesudah huruf yang difathah atau didhammah
(‫ر‬+ ُُ / ‫ر‬+ َُ )
Contoh :
- Ra sukun jatuh sesudah huruf difathah ( ‫ ر‬+ َُ )
‫ وانـ َحـر‬- ‫ فـأ ثـَرن بـه‬- ‫ تـَرمـيـهـم‬- ‫وأَرسـل‬
- Ra sukun jatuh sesudah huruf didhammah ( ‫ ر‬+ ُُ )
‫ ُمـرتـفـقـا‬- ‫ قـ ُرآن‬- َ‫ ُمـرسـلـيـن‬- ‫تـ ُرحـمـون‬
4. Jika ra disukun dan huruf sebelumnya dikasrah tetapi kasrahnya tidak asli dari kalimat
itu. ( ‫ر‬ + ُِ / kasrah tidak asli )
Contoh : ‫ ارحـمـنـا ارفـعـوا‬- ‫ اركـب‬- ‫ارجـعـى‬
5. Jika ra berharakat sukun sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli, namun
sesudah ra sukun itu ada huruf ISTI’LA ( ‫ ) إسـتـعـالء‬yang tidak dikasrah (huruf
isti’la tidak dikasrah + ‫ ْر‬+ ِِ / kasrah asli ). Sedangkan huruf isti’la itu ialah
‫ ق‬- ‫ غ‬- ‫ خ‬- ‫ ظ‬- ‫ ط‬- ‫ ض‬-‫ص‬
Contoh : ‫ مـرصـاد‬- ‫ فِـرقـة‬- ‫قـرطـاس‬
b. Tarqiq ( ‫ ) تـرقـيـق‬tipis / Muraqqaqah
Ra tarqiq atau muraqqaqah ialah ra yang dibaca tipis. Di dalam ilmu tajwid ra
( ‫ ) ر‬dibaca tipis jika dalam 4 keadaan, yaitu :
1. Jika ra dikasrah atau dikasratain ( ‫ ٍر‬/ ‫) ِِر‬
Contoh :
- Ra dikasrah ( ‫) ِِر‬ ‫ تـجـرى‬- ‫ مـن الرجـال‬- ‫ كـري ٌـم‬- ْ‫ـاحـكـُم‬ ِ
ُ ‫ِرَم‬
- Ra dikasratain ( ‫) ٍر‬ ‫ لـفى حـسـر‬- ‫ـضـر‬
ُ ‫ب‬

4
Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Persiapan UM

2. Jika ra disukun dan huruf sebelumnya dikasrah yang asli tetapi huruf sesudahnya
bukan huruf isti’la. ( bukan huruf isti’la + ‫ ْر‬+ ِِ ).

Contoh : ‫ ِمـْرفـقـا‬- ‫ وأنـذربـه‬- ‫ فـبـشـره‬- ‫فـرعـون‬


Jika ra diwaqafkan dan huruf sebelumnya ya sukun ( ra waqaf + ‫ي‬
3. ْ )

Contoh : -‫ وهـوالـسـمـيع الـخـبـيـر‬-‫شـيئ قـد يـر‬

‫ لـكـُمُ الـخـيـر‬-‫سـميـعٌ بـصـي ٌـر‬


4. Jika ra diwaqafkan dan huruf sebelumnya dikasrah ( ra waqaf + ِِ )

Contoh : ‫ بـمـصـيـطـر‬- ‫ هـوالـكاف ُـر‬- ‫ الـسـرآئ ُـر‬- ‫وال نـاصـر‬


c. Jawazul Wajhain ( ‫ ) جـواز الـوجـهـيـن‬artinya boleh dibaca tebal dan boleh
dibaca tipis
Huruf ra boleh dibaca tafkhim atau tarqiq jika ra itu disukun dan huruf sebelumnya
dikasrah sedangkan setelah ra sukun itu ada huruf isti’la yang dikasrah. (huruf isti’la yang
dikasrah + ‫ ْر‬+ ِِ )

Contoh : ‫ بـحـرص‬- ‫مـن عـرضـه‬


16. Disajikan beberapa ketentuan hukum bacaan ra, peserta didik dapat menentukan ciri
hukum bacaan ra dengan tepat
➢ Pembahasan sdh ada pada kisi-kisi nomor 15

17. Disajikan surah QS. al-Humazah(104) peserta didik dapat menentukan isi kandungan
dari ayat tersebut dengan tepat
➢ QS. al-Humazah
ۖ َّ ‫ َك‬٣ ‫ب أَ َّن َمالَ َٰٓهُۥ أَ ۡخلَدَهُۥ‬
‫َّل لَيُنبَذَ َّن ِفي‬ َ ‫ ٱلَّذِي َج َم َع َم ٗاَل َو‬١ ٍ‫ل ِل ُك ِل هُ َمزَ ٖة لُّ َمزَ ة‬ٞ ‫َو ۡي‬
َ ‫ يَ ۡح‬٢ ‫عدَّدَهُۥ‬
ُ ‫س‬
٧ ‫علَى ۡٱۡل َ ۡفِ ِِدَ ِة‬ َ ‫ط ِل ُع‬ َّ َ‫ ٱلَّ ِتي ت‬٦ ُ ‫ٱَّلل ۡٱل ُموقَدَة‬
ِ َّ ‫َار‬ُ ‫ ن‬٥ ُ‫ط َمة‬ َ ‫ َو َما َٰٓ أَ ۡد َر َٰىكَ َما ۡٱل ُح‬٤ ‫ط َم ِة‬
َ ‫ۡٱل ُح‬
َ ‫ فِي‬٨ ‫ة‬ٞ َ‫صد‬
٩ ِ‫ع َم ٖد ُّم َمدَّدَة‬ َ ‫علَ ۡي ِهم ُّم ۡؤ‬َ ‫ِإنَّ َها‬
1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,
2. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,
3. dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,
4. sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
5. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?
6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
7. yang (membakar) sampai ke hati.
8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,
9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

➢ Isi kandungan
Ayat 1
Humazah lumazah mempunyai arti orang yang menjatuhkan orang lain dengan mencelanya.
atau mengejek di hadapan orang yang diejek
Ayat 2
Yaitu orang yang terus menerus mengumpulkan harta lalu menghitungnya tanpa henti.
Maksudnya orang yang terlena dengan harta bendanya dan merasa senang dengannya dan
ketika malam hari tiba orang ini (yang mengumpulkan harta) seumpama orang tersebut tidur
bagaikan bangkai yang telah membusuk.
Ayat 3 dan 4
Manusia mengira dengan harta yang telah dia kumpulkan dia akan kekal hidupnya di dunia ini
bersama dengan kekekalan hartanya.
Namun, prasangka tersebut disanggah dalam ayat setelahnya yaitu ayat 4 dengan kata Kalla
yang berarti sekali-kali tidak, yaitu perbuatan yang sebenarnya tidak akan terjadi seperti yang
mereka (para pencela dan pengumpul hrta) kira.

5
Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Persiapan UM

Sesungguhnya orang yang menghimpun harta lalu menghitungnya tanpa henti itu akan di
masukkan ke dalam hutamah atau api yang tidak berhenti menyala-nyala.
Neraka ini akan menghancurkan dan meluluhlantahkan segala yang masuk ke dalamnya
termasuk para pengumpat dan pengumpul harta.
Ayat 5-7
Para pengumpat dan pengumpul harta akan dimasukkan ke dalam neraka hutamah yang mana
neraka itu akan membakar hingga ke jantung/hati mereka, sedangkan merka masih dalam
keadaan hidup.
Dan ketika azabnya mencapai puncaknya,yang bisa mereka (orang yang mengumpat dan
mencela) lakukan hanya menjerit dan menangis karena merasakan sakitnya yang tiada
tandingannya
Api neraka hutamah membakar semua anggota tubuh penghuninnya dan apabila api tersebut
sudah membakar semua anggota tubuh penghuninnya hingga ke hati hinggga mencapai batas
tenggorokkannya, maka api itu akan kembali ke tubuhnya dan membakar berulang seperti itu.
Ayat 8
“ Sungguh api (neraka hutamah) itu ditutup dengan rapat atas diri mereka”
Maksudnya bila orang-orang yang tadi telah masuk ke dalam neraka tadi maka tidak akan bisa
keluar lagi karena pintunya sudah ditutup dengan rapat. Pintu neraka hutamah sudah ditutup
dengan rapat sehingga para pengumpat dan pengumpul harta tadi tidak akan pernah bisa keluar.
Ayat 9
” (Dan mereka) diikat pada tiang-tiang yang tinggi “ Menurut Attiyah Al-Aufi tiang-tiang
tersebut terbuat dari besi. Mereka (para pengumpat dan pengumpul harta) dipasung, dan leher
mereka dibelenggu, lalu pintu neraka ditutup.

18. Disajikan surah QS. at-Takasur(102) ayat 6 peserta didik dapat menerjemahkan ayat
tersebut dengan tepat
‫ َك ََّّل لَ ۡو‬٤ َ‫ف تَعۡ َل ُمون‬ َ ‫س ۡو‬ َ ‫ ث ُ َّم َك ََّّل‬٣ َ‫ف تَعۡ لَ ُمون‬ َ ‫س ۡو‬ َ ‫ َك ََّّل‬٢ ‫ َحتَّ َٰى ُز ۡرت ُ ُم ۡٱل َمقَا ِب َر‬١ ‫أَ ۡل َه َٰى ُك ُم ٱلتَّ َكاث ُ ُر‬
‫ع ِن‬َ ‫سِ َِلُ َّن يَ ۡو َمئِ ٍذ‬ۡ ُ ‫ ث ُ َّم لَت‬٧ ‫ين‬ ِ ‫ع ۡينَ ۡٱليَ ِق‬ َ ‫ لَت ََر ُو َّن ۡٱل َج ِح‬٥ ‫ين‬
َ ‫ ث ُ َّم لَت ََر ُونَّ َها‬٦ ‫يم‬ ِ ‫تَعۡ لَ ُمونَ ِع ۡل َم ۡٱليَ ِق‬
٨ ‫ٱلنَّ ِع ِيم‬
1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,
2. sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
4. dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,
6. niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,
7. dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin.
8. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-
megahkan di dunia itu).

19. Disajikan lafadz hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah tentang perilaku
keseimbangan hidup di dunia dan akhirat, peserta didik dapat mengartikan ayat
tersebut dengan tepat
َ‫استـَعِ ْـن َِب ََّّللِ َوال‬ ِ ِ ‫اَّللِ ِمن الْم ْؤِم ِن الضَّعِ ْـي‬ ِ ُّ ‫أح‬ ُّ ‫الـْ ُم ْؤِم ُن الْـقـَِو‬
ْ ‫ك َو‬ ْ ‫ف َوِِف ُك ٍل َخيـٌْر ا ْح ِر‬
َ ُ‫ص َعلَ َى َما يـَْنـفـَع‬ ُ َ َّ ‫ب إ ََل‬ َ ‫ي َخ ْْيٌ َو‬
) ‫تـَْع َج ْز ( رواه مـسـلـم عـن أبـى هـريـرة‬

Terjemahan:
Mukmin yang kuat lebih baaik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang lemah,
sedangkan pada masing-masing ada kebaikannya. Bersemangatlah kamu mencapai sesuatu
yang bermanfaat bagimu. Mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu merasa
tak berdaya. (HR.Muslim dari Abu Hurairah)

20. Disajikan matan hadis riwayat Bukhori dari Zubair bin Awwam dan terjemahannya,
peserta didik dapat menganalisis sikap seseorang yang sesuai dengan hadis tersebut
dengan tepat

6
Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Persiapan UM

‫َّاس أ ُْع ِط َي‬ َ ‫اَّللُ بِِه َو ْج َههُ َخ ْْيٌ ِم ْن أ ْن يَ ْس‬


َ ‫أل الن‬ َّ ‫ف‬ ٍ َ‫أحبَـالً فـَ َِ ََيْ ُخـذَ ُح ْزَمةً ِم ْن َحط‬
َّ ‫ب فَـيَبِْي َع فَـيَ ُك‬ ْ ‫أح ُد ُك ْم‬
َ َ‫أل ْن ََي ُخـذ‬
) ‫أ َْم ُمنِ َع ( رواه الـبـخـا رى عـن الـزبـيـرابـن الـعـوام‬
Terjemahan
Sungguh jika salah seorang diantara kamu membawa seutas tali untuk mencari seikat kayu
bakar, lalu kayu itu dijual sehingga Allah mencukupkan kebutuhan hidupnya dengan hasil
jualannya, lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik diberi maupun ditolak
(tidak diberi) (HR. Al-Bukhari dari Zubair bin Awwam).

21. Disajikan ayat-ayat al-Qur’an peserta didik dapat menentukan hukum bacaan mad
lazim mukhaffaf kilmi dengan tepat
Mad lazim mukhaffaf kilmi terdiri dari 4 kata yaitu mad artinya panjang, lazim berarti pasti (harus di
baca panjang), mukhaffaf berarti diringankan, dan kilmi berarti kalimat. Mad lazim mukhaffaf kilmi
yaitu apabila ada mad thabi’i bertemu dengan huruf yang disukun dan tidak di akhir kata.
Cara membacanya : tiga alif atau enam harakat.
Contoh di dalam al-Qur’an hanya ada satu contoh yaitu yang terdapat dalam surat Yunus ayat 51 dan
91, yang berbunyi : ‫ْآالَ َن‬
٥١ َ‫أَث ُ َّم ِإذَا َما َوقَ َع َءا َمنتُم ِب َۚ ِ َٰٓهۦ َءآَٰ ۡل َٰـنَ َوقَ ۡد ُكنتُم ِبِۦه ت َۡستَعۡ ِجلُون‬
٩١ َ‫ص ۡيتَ قَ ۡب ُل َو ُكنتَ ِمنَ ۡٱل ُم ۡف ِسدِين‬ َ ‫ع‬ َ ‫َءآَٰ ۡل َٰـنَ َوقَ ۡد‬
22. Disajikan tabel ayat-ayat al-Qur’an dan hukum bacaan mad lazim peserta didik dapat
menentukan hukum bacaan mad lazim mutsaqqal kilmi dan ayat dengan tepat
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ( ‫مد الزم مثقل كلمي‬ )
Mad lazim mustaqqal kilmi yaitu apabila ada mad thabi’i bertemu dengan huruf yang bertasydid dalam
satu kata. Mustaqqal artinya diberatkan.
Cara membacanya : tiga alif atau 6 harakat
Contoh :
No Contoh Keterangan

ُ‫اخة‬ َّ ‫فَإِذَا َجاءَ ِت‬


َّ ‫الص‬
1 Q.S. ‘Abasa : 33

‫فَإِ َذا َجاءَ ِت الطَّ َّامةُ الْ ُك ْ ََبى‬


2 Q.S. an-Nazi’at : 34

3
ِ ‫ْادخلُوا ِِف‬
ً‫السلْ ِم َكافَّة‬
Q.S. al-Baqarah : 208
ُ
23. Disajikan tabel ayat-ayat al-Qur’an dan hukum bacaan mad lazim mukhaffaf harfi
peserta didik dapat menentukan hukum bacaan mad lazim mukhaffaf harfi dengan tepat
Mad lazim mukhaffaf harfi menurut bahasa adalah mad berarti panjang, lazim berarti pasti
(harus dibaca panjang), mukhaffaf berarti diringankan karena tidak terjadi idqam dan harfi
berarti huruf.
Mad lazim mukhaffaf harfi menurut istilah yaitu apabila salah satu huruf lima yaitu
‫ ر‬- ‫ح – ي – ط – هـ‬
Berada pada awal surat (Fawatihus suwar) Cara membacanya : 1 alif atau 2 harakat ( seperti mad
thabi’i ). Contoh: ‫طه‬ , ‫يس‬
َٰٓ , ‫حَٰ م‬
24. Disajikan narasi dan surah al-Muthaffifin peserta didik dapat mengartikan ayat tersebut
dengan tepat
‫ أَ ََل‬٣ َ‫ َو ِإذَا َكالُوه ُۡم أَو َّوزَ نُوه ُۡم ي ُۡخس ُِرون‬٢ َ‫اس يَ ۡست َۡوفُون‬ ِ َّ‫علَى ٱلن‬ َ ْ‫ ٱلَّذِينَ ِإذَا ۡٱكتَالُوا‬١ َ‫ط ِففِين‬ َ ‫ل ِل ۡل ُم‬ٞ ‫َو ۡي‬
َٰٓ
ِ ‫ب ۡٱلفُ َّج‬
‫ار لَ ِفي‬ َ َ‫َّل ِإ َّن ِك َٰت‬
َٰٓ َّ ‫ َك‬٦ َ‫ب ۡٱل َٰ َعلَ ِمين‬ ِ ‫اس ِل َر‬ُ َّ‫ َي ۡو َم َيقُو ُم ٱلن‬٥ ‫ع ِظ ٖيم‬ َ ‫ ِل َي ۡو ٍم‬٤ َ‫ظ ُّن أ ُ ْو َٰلَئِكَ أَنَّ ُهم َّم ۡبعُوثُون‬ ُ ‫َي‬
ِ ‫ ٱلَّذِينَ يُ َك ِذبُونَ بِيَ ۡو ِم ٱلد‬١٠ َ‫ل يَ ۡو َمئِ ٖذ ِل ۡل ُم َك ِذبِين‬ٞ ‫ َو ۡي‬٩ ‫وم‬
‫ِين‬ ٞ ُ‫ب َّم ۡرق‬ٞ َ‫ ِك َٰت‬٨ ‫ين‬ ٞ ‫ َو َما َٰٓ أَ ۡد َر َٰىكَ َما ِس ِج‬٧ ‫ين‬ ٖ ‫ِس ِج‬
ۡۜ ۖ
َ َ‫ َك ََّّل بَ ۡل َران‬١٣ َ‫ير ٱۡل َّولِين‬
‫علَ َٰى‬ َ ۡ ُ ‫س ِط‬ َ َٰ ۡ َ
َ ‫ ِإذَا تُتلَ َٰى‬١٢ ‫ِب ِب ِ َٰٓهۦ ِإ ََّل ُك ُّل ُمعۡ تَ ٍد أثِ ٍيم‬
َ َٰ ‫علَ ۡي ِه َءايَتُنَا قَا َل أ‬ ُ ‫ َو َما يُ َكذ‬١١
١٦ ‫صالُواْ ٱل َج ِح ِيم‬ۡ َ َ‫ ث ُ َّم ِإنَّ ُه ۡم ل‬١٥ َ‫عن َّر ِب ِه ۡم َي ۡو َم ِئ ٖذ لَّ َم ۡح ُجوبُون‬ َٰٓ َّ ‫ َك‬١٤ َ‫قُلُو ِب ِهم َّما َكانُواْ َي ۡك ِسبُون‬
َ ‫َّل ِإنَّ ُه ۡم‬
١٧ َ‫ث ُ َّم يُقَا ُل َٰ َهذَا ٱلَّذِي ُكنتُم بِ ِهۦ ت ُ َك ِذبُون‬
1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang

7
Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Persiapan UM

2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dipenuhi,
3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
4. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
5. pada suatu hari yang besar,
6. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
7. Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan
dalam sijjin.
8. Tahukah kamu apakah sijjin itu?
9. (Ialah) kitab yang bertulis.
10. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,
11. (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.
12. Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang
melampaui batas lagi berdosa,
13. yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan
orang-orang yang dahulu"
14. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi
hati mereka.
15. Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat)
Tuhan mereka.
16. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.
17. Kemudian, dikatakan (kepada mereka): "Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan".

25. Disajikan surah al-Muthaffifin peserta didik dapat menganalisa kandungan dari ayat
tersebut dengan tepat
Ayat 1-4. Azab besar bagi orang orang yang curang dalam takaran dan timbangannya, Yaitu
orang orang yang bila mereka membeli dari manusia dengan takaran atau timbangan, mereka
menakar dan menimbang secara penuh, Tetapi manakala mereka menimbang dan menakar
untuk manusia, mereka mengurangi timbangan dan takaran. Bagaimana keadaan orang yang
mencuri dan mengambil barang-barang yang ditakar dan ditimbang,serta mengurangi hak-hak
manusia? Dia lebih patut diancam dari pada orang orang yang mengurangi takaran dan
timbangan. Apakah orang-orang yang berbuat curang itu tidak yakin bahwa Allah akan
membangkitkan mereka dan menghisab amal perbuatan mereka?
Ayat 5-6. Pembangkitan mereka akan terjadi pada hari yang sangat menakutkan, Hari yang
mana manusia akan bangkit berdiri dihadapan Allah kemudian Allah menghitung amal yang
sedikit dan yang banyak. Hari itu mereka semuanya tunduk kepada tuhan alam semesta.
Ayat 7-9. Benar,tempat kembali orang orang durhaka adalah tempat yang sempit. Tahukah
kamu apakah tempat yang sempit ini? Ia adalah penjara abadi dan azab yang pedih. Inilah yang
ditulis bagi mereka untuk kembali kepadanya, ditetapkan dan diberlakukan, tidak ditambah dan
tidak dikurangi.
Ayat 10-17. Azab besar pada hari itu bagi orang orang yang mendustakan. Yaitu orang orang
yang mendustakan hari pembalasan. Tidak ada yang mendustakannya kecuali orang yang
dzhalim dan banyak berbuat dosa. Apabila ayat-ayat al-qur’an dibacakan kepadanya,
diaberkata,”ini adalah kebatilan-kebatilan orang orang dulu.” Perkaranyatidaksebagaimana
yang merekatuduhkan, sebaliknya al-qur’an adalah firman Allah dan wahyu NYA kepada nabi
Nya. Yang membuat hati mereka terhalang untuk membenarkan adalah apa yang menutupinya
akibat banyaknya dosa-dosa yang mereka lakukan. Perkaranya tidak sebagaimana yang
diucapkan oleh orang orang kafir, sebaliknya pada hari kiamat,mereka terhalang sehingga tidak
bias melihat tuhan mereka di surga. Kemudian orang-orang kafir itu masuk kedalam api
neraka,mereka merasakan panasnya, Kemudian kepada mereka dikatakan, “ini adalah balasan
yang dulu kalian dustakan.”

26. Disajikan surah al-An’am: 152 peserta didik dapat menganalisis kandungan lafadz yang
bergaris bawah dengan tepat
‫ف‬ُ ‫شدَّ ۥَۚهُ َوأَ ۡوفُواْ ۡٱل َك ۡي َل َو ۡٱل ِميزَ انَ بِ ۡٱل ِق ۡس ِۖط ََل نُ َك ِل‬
ُ َ‫س ُن َحتَّ َٰى يَ ۡبلُ َغ أ‬َ ‫ِي أَ ۡح‬ ۡ
َ ‫َو ََل ت َۡق َربُواْ َما َل ٱليَتِ ِيم إِ ََّل بِٱلَّتِي ه‬
َ‫ص َٰى ُكم ِب ِهۦ لَ َعلَّ ُك ۡم تَذَ َّك ُرون‬ َۚ
َّ ‫ٱَّلل أَ ۡوفُواْ َٰذَ ِل ُك ۡم َو‬ ۡ َ‫سا ِإ ََّل ُو ۡس َع َه ۖا َو ِإذَا قُ ۡلت ُ ۡم ف‬
ً ‫ن َۡف‬
ِ َّ ‫ٱع ِدلُواْ َولَ ۡو َكانَ ذَا قُ ۡربَ َٰ ۖى َو ِب َعهۡ ِد‬
١٥٢

8
Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Persiapan UM

152. Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat,
hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak
memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu
berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah
janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.

Penjelasan Ayat
Jangan menggunakan harta anak yatim kecuali dengan cara terbaik yang dapat menjamin dan
mengembangkannya, sampai ia mencapai usia dewasa dan mampu mengatur sendiri
keuangannya dengan baik. Saat itu, serahkan harta itu kepadanya. Ketujuh, jagan mengurangi
timbangan atau ukuran saat kalian memberi dan jangan meminta lebih atau tambahan saat
kalian menerima. Lakukanlah timbangan itu secara adil semampu kalian. Allah tidak
membebani manusia kecuali sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya, tanpa merasa
terpaksa. Kedelapan, apabila kalian mengucapkan sesuatu tentang hukum, persaksian, berita
dan sebagainya, jangan sampai condong kepada perilaku tidak adil dan tidak jujur. Lakukanlah
itu tanpa melihat hubungan kebangsaan, warna kulit, kekerabatan, dan sebagainya.
Kesembilan, jangan melanggar janji kepada Allah yang telah memberikan tugas. Juga, jangan
mlanggar janji di antara sesama kalian, berkenaan dengan urusan yang disyariatkan. Tepatilah
semua janji itu. Allah menekankan perintah menjauhi larangan ini kepada kalian, agar kalian
ingat bahwa ketentuan itu memang untuk maslahat kalian.

27. Disajikan paparan isi kandungan QS. Al-Muthaffifin dan surah al-An’am: 152 ,peserta
didik dapat menentukan keterkaitan dari kedua surah tersebut dengan benar.
Q.S. Al Muthoffifin ayat 1-17 pada ayat yang awal memiliki keterkaitan dengan Q.S Al An’am
ayat 152, yaitu tentang bagaimana hubungan muamalah antar sesama manusia, terutama ketika
berhubungan dengan masalah takaran dalam urusan jual-beli atau apapun yang ada
hubungannya dengan kebutuhan sesama manusia. Kedua surat tersebut juga di sampaikan
larangan berlaku curang dalam menakar atau menimbang bahkan Allah memperingatkan
dengan ancaman yang juga tidak dikurangi ataupun di tambah sesuai perbuatannya.

28. Disajikan tabel tentang matan hadis riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas dan artinya peserta
didik dapat menentukan pasangan kata dan artinya dengan tepat
‫ت فِْي ِه ْاأل َُم ُم‬ َّ ‫صلَّى هللاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ََي َم ْع َشَر الت‬
ْ ‫ُّجا ِر إِنَّ ُك ْم قَ ْد َولَْيـتُ ْم أ َْمًرا َهلَ َك‬
ِ
َ ‫َعن ابِ ْن َعبَّاس قاَ َل قاَ َل َر ُس ْو ُل هللا‬
)‫السالَِفةُ الْ ِمكْياَ ُل َوالْ ِمْيـَزان (رواه البيهاقي‬
َّ
Terjemahan:
Dari Ibnu Abbas R.A. , ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, ”Wahai para pedagang
sesungguhnya kalian semua telah di amanahi dua hal dimana umat dahulu sebelum kalian
binasa karena dua hal tersebut : yaitu takaran dan timbangan”. (HR.Baihaqy).
Penjelasan
“Allah membinasakan dan menghancurkan kaum Syu’aib dikarenakan mereka berbuat curang
dalam takaran dan timbangan.”
Hukum mengurangi timbangan dalam Islam termasuk dalam dosa besar atau sama dengan dosa
orang yang melalaikan shalatnya. Allah akan membawa pelakunya ke neraka Wayl

29. Disajikan beberapa contoh perilaku curang peserta didik dapat menghubungkan
perilaku tersebut dengan hadis riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas dengan tepat
Penjelasan ada di kisi-kisi nomor 29.

30. Disajikan ayat-ayat al-Qur’an peserta didik dapat menentukan hukum bacaan imalah dengan
tepat
Imalah dalam arti bahasa berarti condong atau miring. Sedangkan menurut istilah adalah
mencondongkan bacaan harakat fathah pada harakat kasrah sekitar dua pertiganya.
Adapun contoh hukum bacaan imalah, berdasarkan riwayat Imam Hafs, di dalam Al-Qur’an
hanya terletak pada satu tempat yaitu pada Surat Hud ayat 41 :
ٞ ُ‫س َٰى َه َۚا َٰٓ إِ َّن َربِي لَغَف‬
‫يم‬ٞ ‫ور َّر ِح‬ ِ َّ ‫َوقَا َل ۡٱر َكبُواْ فِي َها بِ ۡس ِم‬
َ ‫ر َٰى َها َو ُم ۡر‬ٜ ‫ٱَّلل َم ۡج‬
Cara membacanya yaitu dengan mengganti bacaan “ro” menjadi “re” (agak ditekan dan
disamarkan), sehingga terdengar seolah dibaca “majreha”.

9
Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Persiapan UM

31. Disajikan beberapa cara membaca bacaan gharib peserta didik dapat menentukan cara
membaca bacaan tashil dengan tepat
Tas-hil artinya mudah. Adapun yang dimaksud bacaan tashil menurut ulama Qurra’ adalah
upaya memindahkan bacaan ayat-ayat al-Quran dengan cara memindahkan harakat atau
membuang huruf tertentu. Tujuannya adalah agar lafadh tersebut tidak sukar diucapkan.
Misalnya dalam Al-Qur’an pada Surat Fushilat ayat 44 :
ِ ُ‫َولَ ۡو َج َع ۡل َٰنَهُ قُ ۡر َءانًا أَ ۡع َج ِم ٗيا لَّقَالُواْ لَ ۡو ََل ف‬
َ ‫ي َو‬ٞ ‫صلَ ۡت َءا َٰ َيت ُ ۖ َٰٓۥهُ َء ۬ا ۡع َج ِم‬
‫ّي‬ٞۗٞ ‫ع َر ِب‬
Cara membacanya :
Cara membacanya adalah dengan menyambungkan dua hamzah qatha’ sehingga dibaca
panjang “aa’jamiyyun”. Ini dikarenakan dalam lafadz “aa'jamiyun” terdapat 2 hamzah qatha’
dalam terletak berurutan, sedangkan llidah orang Arab cukup berat untuk melafadzkan
“a’a’jamiyyun”, sehingga dibaca panjang “aa’jamiyyun”.

32. Disajikan beberapa pengertian hukum bacaan gharib peserta didik dapat menentukan
pengertian dari hukum bacaan naql dengan tepat
Naql berasal dari akar kata yang artinya memindah. Sedangkan menurut istilah ulama Qurra’
adalah memindahkan harakat huruf yang hidup pada huruf yang mati sesudahnya.
Tujuan Naql dalam membaca al-Qur’an adalah untuk mempermudah bacaannya. Karena
dengan adanya bacaan naql ini, seorang pembaca mudah melafadkan kalimat tertentu dan tanpa
mengalami kesulitan karena harakat hurufnya.
Dalam riwayat Imam Hafs, hukum bacaan naql terletak pada satu tempat di dalam Al-Qur’an,
yaitu pada Surat Al-Hujurat ayat 11 :
َّ َٰ ‫ٱِلي َٰ َم َۚ ِن َو َمن لَّ ۡم َيت ُ ۡب فَأ ُ ْو َٰلََٰٓئِكَ هُ ُم‬
َ‫ٱلظ ِل ُمون‬ ُ ُ‫س ٱِل ِۡس ُم ۡٱلف‬
ِ ۡ َ‫سو ُق َبعۡ د‬ َ ‫ِب ۡئ‬
Cara membacanya :
Dalam kaidah ilmu qira’ah pada lafadz “bi'salismu” terdapat 2 hamzah washal, yaitu hamzah
pada al-ta’rif dan hamzah pada lafadz “ismu”, sehingga kedua hamzah washal tersebut tidak
perlu dibaca ketika disambungkan dengan kalimat sebelumnya. Jadi, cara membacanya bukan
“bi’sal ismu”, tetapi “bi’salismu”.

33. Disajikan ayat-ayat Al-Qur’an peserta didik dapat menentukan hukum bacaan naql dengan tepat
Sudah dibahas pada kisi-kisi nomor 32

34. Disajikan tabel surah ‘Abasa(80): 1-4 dan terjemahnya peserta didik dapat menentukan
pasangan dengan tepat
‫ أَ َّما‬٤ ‫ى‬ َٰٓ َٰ ‫ أَ ۡو يَذَّ َّك ُر فَتَنفَعَهُ ٱلذ ِۡك َر‬٣ ‫ َو َما يُ ۡد ِريكَ لَعَلَّ ۥهُ يَ َّز َّك َٰ َٰٓى‬٢ ‫ أَن َجا َٰٓ َءهُ ۡٱۡل َ ۡع َم َٰى‬١ ‫س َوت ََولَّ َٰ َٰٓى‬َ َ‫عب‬
َ
‫ َوه َُو َي ۡخش ََٰى‬٨ ‫ َوأَ َّما َمن َجا َٰٓ َءكَ َي ۡس َع َٰى‬٧ ‫علَ ۡيكَ أَ ََّل َي َّز َّك َٰى‬ َ ‫ َو َما‬٦ ‫صد ََّٰى‬ َ َ‫ فَأَنتَ لَهُۥ ت‬٥ ‫ٱست َۡغن ََٰى‬ ۡ ‫َم ِن‬
١٠ ‫ع ۡنهُ تَلَ َّه َٰى‬ َ َ‫ فَأ َنت‬٩
1) Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, 2) karena telah datang seorang buta
kepadanya. 3) Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), 4) atau
dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? 5)
Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, 6) maka kamu melayaninya. 7) Padahal
tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). 8) Dan adapun orang
yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), 9) sedang ia takut
kepada (Allah), 10) maka kamu mengabaikannya.

Penjelasan Ayat:
Dalam QS. ‘Abasa: 1-10 ini, Allah Swt.. memerintahkan Nabi Saw.. agar tidak
berpaling dari orang yang ingin membersihkan jiwanya, membersihkan diri dari akhlak tercela,
dan ingin mendapatkan pengajaran, kemudian tidak terlalu berharap kepada para pemuka
Quraisy akan keislamannya, Allah lah yang akan memberikan petunjuk bagi yang dikehendaki
Nya.
Allah Swt.. juga memerintahkan Nabi Saw.. agar tidak mengkhususkan memberi
peringatan kepada seseorang, namun wajib menyampaikannya kepada siapa saja, tidak
membedakan kaya atau miskin, pejabat atau orang biasa

10
Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Persiapan UM

Kewajiban kita adalah mendidik kaum muslimin, terutama bagi yang menginginkan
pengetahuan dan pengajaran. Ayat-ayat diatas mengajari kita akan pentingnya kepedulian
terhadap sesama muslim dan menebarkan ilmu keislaman kepada mereka.
QS. ‘Abasa: 1-10 mengandung beberapa hal yang terkait dengan etika pengajaran,
antara lain sebagai mu’min: (1) wajib mengenali orang yang membutuhkan bantuan, (2)
memberikan pelayanan yang proporsional dan profesional, (3) pelayanan yang diberikan harus
dengan niat yang ikhlas dan menyerahkan hasilnya kepada Allah Swt.
Ayat-ayat di atas juga mengajarkan kita bahwa sebagai guru hendaknya: memberikan
penghargaan dan pelayanan yang sama, selalu husnudzon, harus bersikap cermat dan hati-hati
dalam mengambil suatu tindakan, adil, penuh kasih sayang, menjunjung tinggi kesopanan, dan
lemah lembut terhadap muridnya.

35. Disajikan narasi tentang perilaku adil sebagai guru dan surah ‘Abasa(80): 5-7 peserta
didik dapat menganalisis hubungan dari narasi dan surah tersebut dengan tepat
Sudah dibahas pada kisi-kisi nomor 34

36. Disajikan beberapa kandungan ayat dalam AlQur’an, peserta didik dapat menganalisis
kandungan surah al-Mujadilah(58): 11 dengan tepat
ْ‫ش ُزوا‬
ُ ‫ش ُزواْ فَٱن‬
ُ ‫ٱَّللُ لَ ُك ۡۖم َو ِإذَا ِقي َل ٱن‬
َّ ‫ح‬ َ ‫س ُحواْ َي ۡف‬
ِ ‫س‬ َ ‫س ُحواْ ِفي ۡٱل َم َٰ َج ِل ِس فَ ۡٱف‬ َّ َ‫َٰ َيَٰٓأَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنُ َٰٓواْ ِإذَا ِقي َل لَ ُك ۡم تَف‬
١١ ‫ير‬ٞ ِ‫ٱَّللُ بِ َما تَعۡ َملُونَ َخب‬ َّ ‫ت َو‬ ٖ َۚ ‫ٱَّللُ ٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ ِمن ُك ۡم َوٱلَّذِينَ أُوتُواْ ۡٱل ِع ۡل َم دَ َر َٰ َج‬َّ ‫يَ ۡرفَ ِع‬
11. Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Penjelasan:
Ayat ini Allah memerintahkan kaum muslim untuk melakukan perbuatan yang
menguatkan persaudaraan, menumbuhkan empati dan kepedulian sosial, antara lain dengan
memberikan tempat kepada orang lain, terutama saat mencari ilmu, memberi kelapangan,
usaha mencari kebajikan dan kebaikan, berusaha menyenangkan hati orang lain, memberi
pertolongan.
Para ulama berpendapat bahwa orang-orang yang hadir dalam suatu majelis hendaknya
mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam majelis itu, antara lain: Saling
menghormati, datang pada waktunya, selalu menjaga suasana yang baik, menjaga
persaudaraan, saling bertenggang rasa, bagi yang lebih dahulu datang, hendaknya memenuhi
tempat di depan, bagi orang yang terlambat datang, hendaknya menerima dengan lapang.
Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman, taat dan patuh kepada-Nya,
melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan- Nya, berusaha menciptakan suasana damai,
aman, dan tenteram dalam masyarakat, juga orang-orang berilmu yang menggunakan ilmunya
untuk menegakkan kalimat Allah.
Dari ayat ini dipahami bahwa orang-orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi
di sisi Allah ialah orang yang beriman dan berilmu yang diamalkan sesuai dengan perintah
Allah dan Rasul-Nya. Di akhir ayat, Allah menegaskan bahwa Dia Maha Mengetahui secara
detil semua yang dilakukan manusia, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Dia akan
memberi balasan yang adil sesuai dengan perbuatan masing-masing.

37. Disajikan beberapa adab dalam majelis, peserta didik dapat menganalisis adab yang
sesuai dengan surah al-Mujadilah: 11 dengan tepat
Penjelasan sudah dibahas pada kisi-kisi nomor 37

38. Disajikan tabel matan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah dan artinya, peserta
didik dapat menentukan pasangan kata dan artinya dengan tepat
ِ ِ ِ ‫ك طَ ِريـ ًقا يـلْتَ ِم‬ َّ ِ َّ َ ِ‫ال َر ُس ْو ُل هللا‬ ِ ‫عن أَِِب هريـرةَ ر‬
ُ‫س فْيه علْ ًما َس َّه َل هللا‬
ُ َ ْ َ َ‫صلى هللاُ َعلَْيه َو َسل َم َم ْن َسل‬ َ َ‫ال ق‬
َ َ‫ض َي هللاُ َعْنهُ ق‬ َ ََْ ُ ْ َ
)‫ـجن َِّة (رواه مسلم‬ ِ
َ ْ‫لَهُ بِه طَ ِريْـ ًقا إِ ََل ال‬
“Dari Abu Hurairah bahwasannya Rosulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa yang menempuh
satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah menudahkan baginya jalan menuju
surga.”(H.R. Muslim)
11
Rangkuman Materi Al-Qur’an Hadis Persiapan UM

Penjelasan Hadis:
Seseorang yang menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu, maka akan dimudahkan jalannya
menuju surge. Seorang muslim yang berjuang untuk menuntut ilmu, terutama dalam
mempelajari agamanya dengan benar dan ikhlas, lalu mengamalkannya sesuai dengan ajaran
Rasulullah Saw, dia akan dapat beribadah dengan benar, berbuat kebaikan, melakukan hal-hal
yang bermanfaat, menolong sesamanya, maka dia menjadi hamba yang diridhai Allah Swt dan
balasannya adalah surga. Hal ini dapat dimaknai bahwa seseorang yang berjuang keras untuk
mencari ilmu dia akan dimudahkan jalannya untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

39. Disajikan beberapa keutamaan menuntut ilmu, peserta didik dapat menganalisis
keutamaan yang sesuai dengan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah dengan tepat.
Penjelasan sudah dibahas pada kisi-kisi nomor 39

40. Menganalisis keutamaan menuntut ilmu dengan hadis riwayat Ibnu Majah dari Safwan
bin ‘Assal al-Muradi dengan tepat
ِ َ َ‫ب الْعِلْ َم ق‬ ِ ْ‫ال ما جآء بِك فَـ ُقل‬ َّ ‫ص ْف َو ِان بْ ِن َع َّس ٍال الْ ُمَر ِاد‬
ُ ‫ال فَإِِّن ََس ْع‬
‫ت َر ُس ْوَل‬ ُ ُ‫ت أَطْل‬
ُ ْ‫ت جئ‬ ُ َ َ َ َ َ ‫ي فَـ َق‬ َ ‫َع ْن‬
ُ‫ت لَهُ الْ َمآلئِ َكة‬ ِ
َ ‫ب الْعِْل ِم إِالَّ َو‬ِ َ‫ج ِم ْن بـَْيتِ ِه ِِف طَل‬ ِ ِ
ْ ‫ض َع‬ ُ ‫صلَّى هللاُ َعلَْيه َو َسلَّ َم يـَ ُق ْو ُل َما م ْن َخارٍِج ََيُْر‬
َ ‫هللا‬
)‫صنَ ُع (رواه ابن ماجة‬ ِ ً ‫أَجنِحتَـها ِر‬
ْ َ‫ضا ِبَا ي‬ َ َ ْ
“Dari Shafwan bin Assal al-Muradi, ia berkata; "Ada apa engkau datang?" aku lalu
menjawab; "Aku ingin mengambil ilmu dari sumbernya." Ia berkata; Sesungguhnya aku
mendengar Rasulullah Saw.. bersabda: "Tidaklah seseorang yang keluar dari rumahnya untuk
menuntut ilmu kecuali para malaikat akan mengepakkan sayapsayapnya untuk orang tersebut
karena ridha dengan apa yang ia kerjakan."

Penjelasan Hadis:
Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk mencari ilmu, maka para malaikat akan
meletakkan sayap-sayapnya untuk orang tersebut. Sebagian ulama berpendapat seperti halnya
manusia menengadahkan tangan untuk berdoa, karena ia mencari sesuatu yang sangat
berharga untuk kehidupan dan keselamatan dunia dan akhirat.
Jalan yang dilalui orang yang mencari ilmu adalah jalan menuju surga, yakni menempuh
jalan untuk mencari ilmu yang mengantarkan kepada ridha Tuhan. Sebagai balasannya, para
malaikat pun meletakkan sayapnya sebagai bentuk ketawadhuan, penghormatan, dan
pemuliaan terhadap ilmu yang ia miliki, yaitu warisan para nabi.
Menuntut ilmu membutuhkan motivasi, kesabaran, keuletan dan perjuangan yang tinggi
untuk meraih mutiara kehidupan, yaitu ilmu yang bermanfaat. Semangat untuk mengamalkan
ilmu juga sebagai pendorong yang kuat dalam penguasaan ilmu.

12

Anda mungkin juga menyukai