Tujuan Materi :
1. Agar peserta mengetahui bentuk Meninggalkan Al Qur’an dan bahayanya.
2. Agar peserta mengetahui solusi dari fenomena kaum muslimin yang menjauhi Al Qur’an
Bentuk-bentuk fenomena meninggalkan Al Qur’an
1. Tidak mengimani isinya.
a. Dalil wajibnya mengimani Al Qur’an
Al Baqarah : 41, Al An’am : 106, Al An’am : 155, Al A’raf : 3, Yunus : 109, Al Qasas :
85, Az Zumar : 55, Az zukhruf : 43, At Taghabun : 8.
b. Ancaman bagi yang tidak mengimani Al Qur’an.
Al Baqarah : 99, An Nahl 24-25, An Nahl : 104, Toha : 99-101, Al Furqan : 4, Luqman : 7,
Shad : 8, Fushilat : 52, Muhammad : 98.
c. Hukum dan Bentuk-bentuk mendustakan Al Qur’an.
Hukum : Ijma’ kufurnya orang yang mendustakan Al Qur’an. (disebutkan oleh Ibnu Abdil Bar
dalam Tamhid, Ibnu Qudamah dalam Hikayatul Manazhir, An Nawawi dalam Al Majmu’,
Ibnu Hazm dalam Al Muhalla)
Bentuk-bentuk mendustakan Al Qur’an :
1. Mengingkari dan mendustakan Al Qur’an secara terang-terangan. Saba’ : 31, Toha : 124.
2. Merasa sombong (takabur) terhadap Al Qur’an. Al A’raf : 40-41.
3. Mengimani sebagian dan mengingkari sebagian dari Al Qur’an. Al Baqarah : 85
2. Tidak mengagungkan Al Qur’an.
Contoh pengagungan terhadap Al Qur’an.
a. Memperhatikan adab membaca Al Qur’an : Menjaga taharah, menghadap kiblat,
mengawali dengan ta’awudz dan basmalah, tidak bercanda ketika mendengar dan
membacanya, menghayati.
b. Memperhatikan adab terhadap mushaf Al Qur’an : Tidak meletakkan Al Qur’an di lantai,
Tidak menjadikan Al Qur’an sekedar pajangan, tidak membawa Al Qur’an ke tempat
yang kotor.
3. Tidak menyimak Al Qur’an dengan baik.
a. Jenis-jenis manusia dalam menyimak Al Qur’an :
Tidak mau menyimak. Fusilat : 26.
Menyimak tapi tidak mengerti maknanya. Al An’am : 25
Mengerti maknanya tetapi tidak menerimanya. An Nisa : 46.
Menyimak, memahami maknanya, menerima, serta mengamalkannya. Al Maidah : 83.
b. Memperhatikan adab menyimak Al Qur’an ; menghayati dan tidak bercanda.
4. Meninggalkan belajar dan mengajarkan Al Qur’an
a. Fenomena meninggalkan belajar Al Qur’an
b. Fenomena meninggalkan mengajarkan Al Qur’an
5. Tidak membaca Al Qur’an
a. Keutamaan membaca Al Qur’an. Fatir : 29-30.
َ سنَةٌ َو ْال َح
سنَةُ بِعَ ْش ِر أ َ ْمثَا ِل َها الَ أَقُو ُل الم َ َّللاِ فَلَهُ بِ ِه َح
ب ه ِ َم ْن قَ َرأ َ َح ْرفًا ِم ْن ِكتَا
فٌ ف َو ِمي ٌم َح ْر ٌ ف َوالَ ٌم َح ْر ٌ ف َح ْرٌ ف َولَ ِك ْن أ َ ِل
ٌ حر
ْ
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka dia akan mendapatkan satu
kebaikan sedangkan satu kebaikan itu (bernilai) sepuluh kali lipatnya, aku tidak mengatakan
‘Alif Laam Miim ‘ sebagai satu huruf, akan tetapi ‘Alif sebagai satu huruf, ‘Laam ‘ sebagai
satu huruf dan ‘miim ‘ sebagai satu huruf.” (HR. At Tirmidzi)
فَ ِإ َّن، َو َرتِ ْل َك َما ُك ْنتَ ت ُ َرتِ ُل فِي ال ُّد ْنيَا،ق ْ َو،ْ ا ْق َرأ:آن
ِ َ ارت ِ ب ا ْلقُ ْر ِ اح َ " يُقَا ُل ِل
ِ ص
" آخ ِر آيَ ٍة ت َ ْق َر ُؤ َها
ِ َم ْن ِزلَكَ ِع ْن َد
“akan dikatakan kepada shahibul qur’an (di akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah dengan
tartil sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia. karena kedudukanmu
tergantung pada ayat terakhir yang engkau baca” (HR. Abu Daud).
b. Kemudahan dalam menghafalkan Al Qur’an
Allah firmankan dalam surah Al Qomar yang sampai diulang 4 kali, tentang kemudahan
menghafal Al-Quran,pd ayat 17,22,23 dan 40 ALLAH menyebutkan :
س ْرنَا ْالقُ ْرآنَ ِل ِلذ ْك ِر فَ َه ْل ِم ْن ُمده ِك ٍر
َولَقَ ْد يَ ه
Sungguh telah Kami mudahkan Al Qur’an sbg pelajaran,maka adakah yg mau mengambil
pelajaran ) Kaitanya bahwa menghafal Al-Quran itu nikmat, kemudian Allah berfirman
dalam surah Toha ayat 2.
َما أ َ ْنزَ ْلنَا َعلَي َْك ْالقُ ْرآنَ ِلت َ ْش َق ٰى
Kami tidak menurunkan Al Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah (sengsara).
Solusi : MEMBENTUK KELOMPOK-KELOMPOK KAJIAN AL QUR’AN. (Al Baqarah : 129, Ali Imran : 124, Al
Jumu’ah : 2)