ﺮﺣﻟ
ﺮﺣﻤﻦﺍ
ﻟﺑﺴﻢﺍﷲﺍ
AL ISLAM
ﻡ
ﺍﻹﺳﻼ
ﺔﻓﺮ
ﻌﻣ
Muqadimah
Ketika Allah SWT menjadikan Islam sebagai jalan kehidupan bagi kaum
muslimin, tentulah Allah sudah mengetahui akan berbagai hal yang akan dihadapi
oleh manusia (baca; kaum muslimin) itu sendiri. Karena Islam menginginkan
adanya penyelesaian dan kedamaian atas segala hal yang menimpa manusia dalam
kehidupan mereka. Dan seperti itulah sesungguhnya profil al-Islam. Islam
merupakan pegangan hidup manusia yang mampu mengantarkan mereka pada
kebahagiaan hakiki, baik di dunia maupun di akhirat, serta mampu mengentaskan
segala problematika yang mereka hadapi.
Sejarah telah memperlihatkan kepada kita, betapa Islam mampu menjadi
poros dunia yang memimpin serta menguasai peradaban dalam waktu yang relatif
lama. Dan jika diperhatikan, kejayaan dan kemajuan Islam sangat identik dengan
kekomitmenan mereka terhadap Islam. Demikian juga sebaliknya, ketika komitmen
tersebut telah meluntur maka kejayaan Islampun mulai pudar, seiring pudarnya
keimanan kaum muslimin. Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya telah
mengingatkan kepada kita:
ﺍﷲ
ِ ﺎﺏ
َﺘ
َﺎﻛ
ِﻤ
َﻬ
ِْﺑ
ِﻢ
ﺘ
ُﻜ
ْ
َﺴ
ﱠﻤﺗ
َ
ﺎﺍﻣ
َﻮﻠ
ﱡ
َﻀ
ِ ﺗ
َﻦ
ْ ﻟ
ْﻦ
ِﻳﺮ
َﻣ
ْﺃ
َ
ﻢ
ْﻜ
ُﻴ
ُْﻓ
ِْﺖ
ﻛﺮ
َ ﺗ
َ
:َﻢ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َ
ُﻋ
َ ﺍﷲ
ﱠﻰﻠ
ِﺻ
َ ﺍﷲ
ْﻝ
ُﻮَﺳ
َُﺭ
ﺎﻝ
ﻗ
َ
ﻪ
ِﻴ
ِ
ﺒ
ِﻧ
َﺔ
َﻨ
ﱠَﺳ
ُﻭ
(ﻤﻚﻟ
ﺎﻩﻣﺍﺭ
ﻭ)
‘
Rasulullah SAW ber sabda,‘Akut inggalkanpadakal i
anduaper kara,yangkal ian
tidak akan pernah tersesat selagi masih berpegang teguh pada keduanya; yaitu
kitabullah (al-Qur’
an)dansunahnabi nya(al-Hadits)
.’(HR.Imam Mal ik)
Kemundur an kaum musl imin j uga mer upakan bagian dar i‘ kesesat
an’
sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits di atas. Karena
dalam kondisi mundur, sangat mudah bagi musuh-musuh Islam untuk melancarkan
berbagai hujaman kepada Islam, baik berbentuk politik, ekonomi, militer,
pendidikan dan lain sebagainya, sebagaimana yang terjadi sekarang ini. Kemudian
kemunduran seperti inipun disebabkan karena mengendurnya komitmen kaum
muslimin terhadap Islam. Untuk itulah, perlu kiranya bagi kita untuk mengkaji
ulang tentang hakekat dinul Islam secara utuh dan menyeluruh agar kita dapat
kembali meraih kejayaan yang telah hilang dari tangan kita.
Mengenal Islam
Dari segi bahasa, Islam berasal dari kata aslama yang berakar dari kata
salama. Kata Islam merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata aslama ini.
ﺎﻠﻢﺇﺳﻼﻣ ﻠﻢﻳﺴ ﺭﻣﻦﺃﺳ ﺍﻹﺳﻼﻡﻣﺼﺪ
Ditinjau dari segi bahasanya yang dikaitkan dengan asal katanya, Islam memiliki
beberapa pengertian, diantaranya adalah:
1. Berasal dari ‘salm’(ْﻢ ﻠﻟﺴ
ﱠ ) yang berarti damai.
ﺍ
Dalam al-Qur ’
anAllahSWTber f
irman( QS.8:61)
ﻢ
ُ
ﻴﻠ
ِ
ﻌ
َﻟ
ْ
ﺍﻊ
ُﻴ
ﻤ
ِﻟﺴ
ﱠﺍﻮ
َُﻫ
ُﻪﻧ
ﱠ
ﺇ
ِﻪ
ِﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍَﻰ
ﻠ
ْﻋ
َﱠﻞ
ﻛ
ﻮ
َﺗ
َﺎﻭ
َﻬ
َﻟ
ََﺢ
ْﻨ
ﺎﺟ
ْ ِﻓ
َﻢ
ﻠ
ْﻠﺴ
ﱠﻟ
ِﺍ
ﻮَﺤ
ُﻨ
ْﺟ
َ ِﻥ
ﺇ
ﻭ
َ
“Danj i
kamer ekacondongkepadaperdamaian, maka condonglah kepadanya dan
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.”
Kata ‘
salm’dalam ayat di atas memiliki arti damai atau perdamaian. Dan ini
merupakan salah satu makna dan ciri dari Islam, yaitu bahwa Islam merupakan
agama yang senantiasa membawa umat manusia pada perdamaian. Dalam
sebuah ayat Allah SWT berfirman : (QS. 49 : 9)
ﺍﻮﻠ
ُ
ﺗ
ِ
ﺎﻘ
َ
َﻯﻓ
َ ﺮُﺧ
ْﺍﻷَﻰ
ﻠ
ﺎﻋ
َ ﻤ
َﻫ
ُ
ﺍﺪ
َِﺣ
ْﺇ
َﺖ
ْ ﻐ
ﺑ
َِﻥ
ْﺈﺎﻓ
َﻤ
َﻬ
ُﻨ
َ
ﻴ
ْ
ﺑ
َﺍﻮ
ِﺤ
ُﻠَﺻ
ْ ﺄ
ﺍﻓ
َﻮﻠ
ُ
ﺘ
َﺘ
َ
ﻗ
ْﺍ
ﻴﻦ
َ ﻨ
ِﻣ
ِ
ﺆ
ْﻤ
ُﻟ
ْ
ﺍِﻦ
َِﻣ
ﺎﻥﺘ
َ
ﻔ
َﺋ
ِ
ﺎ
ْﻃ
َ ِﻥ
ﺇﻭ
َ
ِﺐ
ﱡُﺤ
ﻳﻪ
َﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻥ
ﱠﺇﺍ
ﻮِﻄ
ُْﺴ
ﻗ
ﺃ
َِﻭ
َْﻝ
ﺪ
ﻌ
َﻟ
ْﺎ
ﺑ
ِﺎ
ﻤ
َﻬ
ُﻨ
َ
ﻴ
ْﺑ
َﺍ
ﻮِﺤ
ُﻠ
َﺻ
ْ ﺄ
ْﻓ
ََﺕ
ءﺎْﻓ
َِﻥ
ﺈ
ِﻓ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﺮ
ِﻣ
ْﺃ
ََﻰ
ﻟ
ﺇ
ِء
َِﻲ
ﻔ
ﺗ
َﱠﻰ
ﺘِﻲﺣ
َ ﻐﺒ
ْﺗ
َِﻲ
ﺘ
ﻟ
ﱠﺍ
ﻴﻦ
َِﻄ
ِْﺴ
ﻘﻤ
ُ
ﻟ
ْﺍ
“
Danj i
kaadaduagol ongandar iorang-orang mu'min berperang maka damaikanlah
antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap
golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga
golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada
perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-or angyangber l
akuadi l
.”
Sebagai salah satu bukti bahwa Islam merupakan agama yang sangat
menjunjung tinggi perdamaian adalah bahwa Islam baru memperbolehkan kaum
muslimin berperang jika mereka diperangi oleh para musuh-musuhnya. Dalam
Al-Qur’
anAl l
ahber fi
rman:(QS.22:39)
ﺮ
ٌ
ﻳﺪ
ِﻘ
َ
ﻟ
َﻢ
ْﻫ
ِ
ﺮ
َِﺼ
ْﻧَﻰ
ﻠ
َﻋ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻥ
ﱠﺇ
ﺍﻭ
َ ﻮ
ﻤ
ُﻠ
ِْﻇ
ُﻢﻬ
ُ
ﻧ
ﱠﺄ
َ
ﺑ
ِﻮﻥ
َﻠ
ُﺗ
َ
ﺎﻘ
َ
ﻳ
ُﻳﻦ
َﺬ
ِﻠ
ﱠ
ﻟ
ِِﻥ
َﺫ
ﺃ
ُ
“
Telahdi i
zinkan( ber perang)bagior ang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya
mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong
mer ekaitu.”
Karena sesungguhnya jika kita renungkan, bahwa seluruh makhluk Allah baik
yang ada di bumi maupun di langit, mereka semua memasrahkan dirinya
kepada Allah SWT, dengan mengikuti sunnatullah-Nya. Allah berfirman: (QS. 3 :
83) :
3
ﻮﻥ
َﻌ
ُْﺟ
َﺮﻳ
ُ
ﻪ
ِﻴ
ْﻟ
َ
ﺇ
ِ
ﺎﻭ
َ ﻫ
ً
ﺮ
ْﻛ
َﺎﻭ
َْﻋ
ًﻮِﻃ
َْﺽﺭ
ﺍﻷ
َ ِﻭ
َﺍﺕ
ﻮ
َﻤ
َﻟﺴ
ﱠﺍِﻲ
ْﻓ
َﻦ
َﻣ
ﻢ
ﻠ
ََﺳ
ْﺃ
ﻪ
ُﻟ
ََﻭ
َﻮﻥ
ﻐ
ُﺒ
ْﻳ
َ
ﻪ
ِﻠ
ﱠﻟ
ﺍﻳﻦ
َِﺩ
ِﺮﻴ
ْ
ﻐ
َﻓ
َ
ﺃ
َ
“
Makaapakahmereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-
lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun
terpaksadanhanyakepadaAl lahlahmer ekadi kembal i
kan.”
Oleh karena itulah, sebagai seorang muslim, hendaknya kita menyerahkan diri
kita kepada aturan Islam dan juga kepada kehendak Allah SWT. Karena insya
Allah dengan demikian akan menjadikan hati kita tentram, damai dan tenang
(baca;mut ma’ inah).
Makna ini sebenarnya sebagai penguat makna di atas (poin kedua). Karena
sebagai seorang muslim, kita benar-benar diminta untuk secara total
menyerahkan seluruh jiwa dan raga serta harta atau apapun yang kita miliki,
hanya kepada Allah SWT. Dimensi atau bentuk-bentuk penyerahan diri secara
total kepada Allah adalah seperti dalam setiap gerak gerik, pemikiran, tingkah
laku, pekerjaan, kesenangan, kebahagiaan, kesusahan, kesedihan dan lain
sebagainya hanya kepada Allah SWT. Termasuk juga berbagai sisi kehidupan
yang bersinggungan dengan orang lain, seperti sisi politik, ekonomi, pendidikan,
sosial, kebudayaan dan lain sebagainya, semuanya dilakukan hanya karena
Allah dan menggunakan manhaj Allah. Dalam Al-Qur ’
anAl lahberf
irman( QS.2:
208)
ﻴﻦ
ٌﺒ
ِﱞﻣ
ُﻭﺪ
ُ
ْﻋ
َ ﻢ
ﻜ
ُﻟ
َﻪ
ُ
ﻧ
ﱠﺇ
ِﺎﻥ
ِْﻄ
َﻴﻟﺸ
ﱠﺍﺍﺕ
ِﻮ
َُﻄ
ُﺍﺧ
ﻮﻌ
ُﺒ
ِ
ﺘ
ﱠ
َﺗ
ََﻻ
ًﻭ
ﺔﻓ
ﱠ
ﺎِﻛ
َﻢ
ﻠ
ْﻟﺴ
ﱢﺍِﻲ
ﺍﻓ
ﻮﻠ
ُ
ْﺧ
ُﺩﺍ
ﺍﻮﻨ
ُ
ﻣ
َﺍ
َء
َﻳﻦ
ﺬ
ِﻟ
ﱠ
ﺍﺎ
ﻬ
َﻳ
ﱡ
ﺃ
َﺎ
ﻳ
َ
“Haiorang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara
keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya
syai
tani t
umusuhyangnyat abagi mu. ”
Masuk Islam secara keseluruhan berarti menyerahkan diri secara total kepada
Allah dalam melaksanakan segala yang diperintahkan dan dalam menjauhi
segala yang dilarang-Nya.
4. Ber
asaldar ikat
a‘ saliim’( ْﻢ
ٌﻴﻠ
ِ )ﺳyang berarti bersih dan suci.
َ
Mengenai makna ini, Allah berfirman dalam Al-Qur ’
an( QS.26:89)
:
ﻢ
ٍ
ﻴﻠ
ِ
ٍﺳ
َْﺐ
ﻠ
ﻘ
َﺑ
ِ
ﻪ
َﻠ
ﱠﻟ
ﺍَﻰ
ﺗ
ﺃ
ََﻦ
ْﱠﻣ
ِﻻ
ﺇ
“
Kecual
ior
ang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.
”
Hal ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang suci dan bersih, yang
mampu menjadikan para pemeluknya untuk memiliki kebersihan dan kesucian
jiwa yang dapat mengantarkannya pada kebahagiaan hakiki, baik di dunia
maupun di akhirat. Karena pada hakekatnya, ketika Allah SWT mensyariatkan
4
berbagai ajaran Islam, adalah karena tujuan utamanya untuk mensucikan dan
membersihkan jiwa manusia. Allah berfirman: (QS. 5 : 6)
ﻭﻥ
َﺮ
ُﻜ
َُﺸ
ْﺗﻢ
ْ
ﻜ
ُﻠ
ﱠ
ﻌ
َﻟ
َﻢ
ْ
ﻜ
ُﻴ
ْ
ﻠ
َُﻋ
َﻪﺘ
َ
ﻤ
َﻌ
ْﻧ
ِ
ﻢ
ﱠﺘ
ِﻴ
ُ
ﻟ
ِ
ْﻭ
َ ﻢ
ﻛ
ُﺮ
َﻬ
ﱢ
ُﻄ
َﻴﻟ
ِ
ﺪ
ُﻳﺮ
ِ
ﻳ
ُِﻦ
ْﻜ
ﻟ
ٍَﻭ
ََﺝ
ﺮْﺣ
َِﻦ
ْﻣ
ﻢ
ﻜ
ُﻴ
ْ
ﻠ
ََﻋ
ََﻞ
ﻌ
َﺠ
ْﻴﻟ
ِ
ﻪ
ُﻠ
ﱠﻟ
ﺍﺪ
ُﻳ
ﺮ
ِﻳ
ُﺎ
ﻣ
َ
“Al
lahsesungguhnyat idakmenghendakidar i(adanyasyar i
’atIsl
am)i tuhendak
menyulitkan kamu, tetapi sesungguhnya Dia berkeinginan untuk membersihkan kamu
dan menyempurnakan ni`mat-Nyabagi mu,supayakamuber syukur
.”
5. Ber asaldar i‘
salam’( َﻡ
ٌ )ﺳyang berarti selamat dan sejahtera.
َﻼ
Allah berfirman dalam Al-Qur’
an:( QS.19:47)
ﺎ
ﻴ
ﻔ
ِِﻲﺣ
َ ﺑ
ﺎﻥ
َ ُﻛ
َﻪﻧ
ﱠ
ﺇ
ِﱢﻲ
ﺑ
َﺭ
ََﻚ
ﻟﺮ
ُ
ﻔ
ِﻐ
ْﺘ
َ
َﺳ
ْﺄَﺳ
َْﻚ
ﻴ
ﻠ
ٌَﻋ
َﻡَﻼ
ََﺳ
ﺎﻝ
ﻗ
َ
Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta
ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.
Adapun dari segi istilah, (ditinjau dari sisi subyek manusia terhadap dinul
Islam) ,I slam adal ah ‘ketundukan seor ang hamba kepada wahyu Ilahi yang
diturunkan kepada para nabi dan rasul khususnya Muhammad SAW guna dijadikan
pedoman hidup dan juga sebagai hukum/ aturan Allah SWT yang dapat
membimbing umat manusia ke jalan yang lurus, menuju ke kebahagiaan dunia dan
akhi r
at.’
Definisi di atas, memuat beberapa poin penting yang dilandasi dan didasari
oleh ayat-ayat Al-Qur ’an.Diant arapoi
n-poinnya adalah:
1. Islam sebagai wahyu ilahi (ِﻲ َﻬ
ﻟ
ْﻹ
ُِﺍ
ْﻲَﺣ
ﻮﻟ
ﺍ)
Mengenai hal ini, Allah berfirman QS. 53 : 3-4 :
َﻰ
ﻮﺣ
ﻳ
ُْﻲ
ٌَﺣ
ﱠﻭ
ِﻻ
ﺇﻮ
َ
ْﻫ
ُ ِﻥ
ﺇ
* َﻯ
ﻮ
ﻬ
َﻟ
ْﺍ
َﻦ
ُِﻋ
ِﻖ
ْﻄ
ﻨ
ﻳ
َﺎ
ﻣ
َﻭ
َ
“
Dantiadal
ahyangdi
ucapkannyai
tu(AlQur'
an)menurutkemauanhawanaf sunya.
Ucapannyai
tuti
adalai
nhanyalahwahyuyangdi
wahyukan( kepadanya)
.”
ُ
ﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
َﻝ
َﺰﻧ
ْﺃ
َﺎ
ِﻣ
َْﺾﻌﺑ
َ
َﻦ
ْ َﻋ
ﻮﻙﻨ
ُﺘ
ِ
ﻔ
ْﻳ
ََﻥ
ْﺃﻢ
ْ
ﻫ
ُﺭ
ْﺬ
َﺍﺣ
ْْﻭ
َ ﻢ
ﻫ
ُء
َﺍ
ﻮ
َﻫ
ْﺃ
َﻊ
ْﺒ
ِﺘ
ﱠ
ﺗ
ََﻻ
َُﻭ
ﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍَﻝ
َﺰﻧ
ْ
ﺃ
َﺎﻤ
َْﺑ
ِﻢ
ﻬ
ُﻨ
َ
ﻴ
ْﺑ
َﻢ
ْ
ﻜ
ُﺍﺣ
ْ َﻥ
ِﺃ
ﻭ
َ
*َ
ﻮﻥﻘ
ُ
ﺎﺳ
ِ ﻔ
َ
ﻟ
َﺎﺱ
ِ ﻨ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻦ
َﺍﻣﺮ
ًﻴ
ﺜ
ِﱠﻛ
َِﻥ
ﺇ
ْﻭ
َ ﻢﻬ
ِ
ﺑ
ِﻮﻧ
ُ
ِﺫ
ُ ْﺾﻌ
ﺒ
َﺑ
ِﻢ
ْ
ﻬ
ُﺒ
َﻴ
ُﺼ
ِ ﻳَﻥ
ْﺃﻪ
ُﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﺪ
ُﻳ
ﺮ
ِﻳ
ُ ﺎ
ﻤ
َﻧ
ﱠ
ﺃ
َﻢ
ْﻠ
َ
ﺎﻋ
ْ ﺍﻓ
َﻮ
ْﻟ
ﱠ
ﻮ
َﺗ
َِﻥ
ْﺈ
َﻓ
َْﻚ
ﻴﻟ
َ
ﺇ
ِ
ﻮﻥ
َ ﻨ
ُ
ﻗ
ِﻮﻳ
ُﻡ
ٍ
ﻮ
ْﻘ
َﻟ
ِﺎ
ﻤ
ًﻜ
ِْﺣ
ُﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍِﻦ
َُﻣ
َﻦ
ْﺴ
َﺣ
ﺃَﻦ
ْﻣَﻭ
َﻮﻥﻐ
ُﺒ
ْ
ﻳ
َﺔ
ِﻴ
ﱠﻠ
ِ
ﻫ
ِﺎ
ْﺠ
َ ﻟ
ﺍﻢ
َﻜ
ْ
َﺤ
ُﻓﺃ
َ
“Danhendakl ahkamumemut uskanper kar adiantaramer ekamenur utapayang
diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-
hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari
sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari
hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-
dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik
daripada (hukum) Allah bagi orang-or
angyangyaki n?”
Keuniverselan Islam
Islam merupakan pedoman hidup yang universal, yang mencakup segala
aspek kehidupan manusia dalam semua dimensi waktu, tempat dan sisi kehidupan
manusia.
Rahmat bagi semesta alam artinya bagi seluruh makhluk Allah di muka bumi ini
sepanjang masa. Rasulullah SAW sendiripun diutus sebagai nabi dan rasul
terakhir yang ada di muka bumi, yang menyempurnakan syariat nabi-nabi
terdahulu. Allah berfirman (QS. 33 : 40)
ﺎ
ﻤ
ًﻴ
ﻠ
ٍِﻋ
َءَﻲ
ْﱢﺷ
ُﻞ
ﻜ
ﺑ
ِﻪ
ُﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﺎﻥ
َﻛ
ََﻭ
َﻴﻦ
ﻴ
ﱢﺒ
ِ
ﻨ
ﱠ
ﻟﺍﻢ
َ
ﺗ
َﺎ
َﺧ
َِﻭ
ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﻮﻝ
ََﺳ
ُْﺭ
ِﻦ
ﻜ
ﻟ
َْﻭ
َﻢﻜ
ُ
ﻟ
ِﺎ
ِﺟ
َْﺭ
ِﻦ
ٍﻣ
ﺪ
َﺣ
َﺃﺎ
ﺑ
َ
ﺃ
َﺪ
ٌﻤ
ﱠ
ُﺤ
ََﻣ
ﺎﻥ
ﺎﻛ
َ ﻣ
َ
6
“Muhammadi tusekal i
-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi
dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.”
Sebagai nabi dan rasul terakhir berarti tidak akan ada lagi nabi dan rasul yang
lain yang akan menasakh (menghapus) syariat yang dibawa oleh Rasulullah
SAW, sebagaimana yang Rasulullah SAW lakukan terhadap syariat para nabi
dan rasul yang lain. Hal ini juga menunjukkan bahwa risalah nabi Muhammad
merupakan risalah abadi hingga akhir zaman.
a. Peribadahan
QS. 51 : 56
ﻭﻥ
ِﺪ
ُﺒ
ُﻌ
ْ
ﻴ
َﻟ
ِِﻻ
ﱠﺇْﺲ
َﻧﺍﻹ
ِﱠﻭ
َِﻦ
ْﺠ
ﻟ
ﺍْﺖ
ُﻘ
ﻠ
َﺎﺧ
َ ﻣ
َ
ﻭ
َ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-
Ku.
c. Ekonomi
QS. 59 : 7
ﻢ
ْ
ﻜ
ُﻨ
ْ
ِﻣ
ِءﺎ
ﻴ
َ
ﻨ
َِﻏ
ْﺍﻷْﻦ
َﻴ
ﺑ
َﺔ
ًﻟ
َ
ﻭَﺩ
ُﻮﻥ
ﻜ
ُﻳ
َْﻻ
ََﻲ
ﻛ
“
supayahar
tai
tuj
anganhanyaber
edardiantar
aor
ang-orang kaya saja di antara
kamu.“
d. Politik
7
QS. 5 : 51
ﻢ
ْ
ﻬ
ُﻟ
ﱠ
ﻮ
َﺘ
َ
ﻳ
ََﻦ
ْﻣ
ٍﻭ
َ ْﺾ
ﻌ
ﺑ
َء
ُﺎ
ﻴ
َ
ﻟ
ِﻭ
ْﺃ
َ
ﻢ
ْﻬ
ُْﻀ
ُﻌﺑ
َء
َﺎ
ﻴ
َﻟ
ِ
ﻭ
ْﺃ
ََﻯ
ﺭﺎ
ﱠﺼ
َ ﻨ
ﻟﺍ
َﻭ
َﺩﻮ
ﻬ
ُﻴ
َﻟ
ْ
ﺍﺍ
ﻭﺬ
ُ
ﱠﺨ
ِﺘﺗ
َ
ﺍﻻ
َ ﻮ
ﻨ
ُﻣ
َﺍ
َء
َﻳﻦ
ﺬ
ِﻟ
ﱠ
ﺍﺎ
ﻬ
َﻳ
ﱡ
ﺃ
َﺎ
ﻳ
َ
ﻢ
ْ
ﻬ
ُﻨ
ْ
ُﻣ
ِ ﻪ
ﻧ
ﱠﺈ
ِ
ْﻓ
َﻢﻜ
ُ
ﻨ
ْﻣ
ِ
ﻴﻦ
َﻤ
ِﻟ
ِ
ﺎﻟﻈ
ﱠﺍﻡ
َﻮ
ْ
ﻘ
َﻟ
ْ
ﺍِﻱ
ﺪﻬ
ْﻳ
َ
َﻻ
َ ﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ِﻥ
ﱠﺇ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan
Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin
bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi
pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
e. Sosial
QS. 5 : 2
ﺍﻥ
ِﻭ
َﺪ
ْ
ﻌ
ُﻟ
ْ
ﺍِﻭ
َﻢﺛ
ْ
ﺍﻹ
ِ َﻰ
ﻠ
ﺍﻋ
َ ﻮ
ﻧ
ُﻭ
َﺎ
ﻌ
َﺗ
ََﻻ
ََﻯﻭ
ﻮ
ﻘ
ْﺘ
ﱠ
ﻟﺍ
ﱢﻭ
َﺮﺒ
ِ
ﻟ
ْ
ﺍَﻰ
ﻠ
ﺍﻋ
َ ﻮ
ﻧ
ُﻭ
َﺎ
ﻌ
َﺗ
َ
ﻭ
َ
“
Dant
olongmenolongl
ahkali
andal
am kebaikandanketaqwaan,danjanganl
ah
kali
ant
olongmenolongdal
am perbuatandosadanpermusuhan.”
f. Pendidikan
QS. 31 : 13
ﻢ
ٌ
ﻴَﻈ
ٌِﻋ
ﻢﻠ
ْ
َﻈ
ُﻟْﻙ
َﺮﻟﺸ
ﱢﺍِﻥ
ﱠﺇ
ﻪ
ِﻠ
ﱠﻟ
ﺎ
ﺑ
ِِﻙ
ْﺮُﺸ
ْﺗﱠﻻ
ََﻲ
ﻨ
ﺑ
ُﺎ
ﻳ
َﻪ
ُِﻈ
ُﻌ
ﻳ
َﻮ
َﻫ
ُ
ِﻭ
َ ﻪ
ﻨ
ِﺑ
ْ
ُﻹ
ِ ﺎﻥ
ﻤ
َﻘ
ْ
ﻟ
ُﺎﻝ
َْﻗ
َﺫﺇ
ِ
ﻭ
َ
“Dan( i
ngat l
ah)keti
kaLuqmanber katakepadaanaknya,diwakt uiamember i
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah)
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Karakteristik Islam
Sebagai agama terakhir yang sempurna, Islam memiliki karakteristik (baca;
khasa’i
sh) yang membedakannya dengan agama-agama yang terdahulu. Diantara
karakteristik Islam adalah:
Dengan karakteristik ini, Islam sangat berbeda dengan agama manapun yang ada
di dunia pada saat ini. Karena semua agama selain Islam, adalah buatan manusia,
atau paling tidak terdapat campur tangan manusia dalam pensyariatannya.
“
Berbuatadill
ahkal i
an,kar enakeadi l
anitudapatl ebihmendekat kankalianpada
ketaqwaan. Dan bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
terhadap apa yangkal i
anker jakan.
”
Penutup
Inilah sekelumit informasi mengenai Al-Islam, yang tidak lain dan tidak
bukan adalah agama yang benar-benar bersumber dari Allah SWT, yang tiada
keraguan sedikitpun mengenai kebenarannya. Islam merupakan agama sempurna
yang menyempurnakan agama-agama terdahulu yang sudah banyak dikotori oleh
campur tangan pemeluknya sendiri.
Tiada jalan bagi kita semua melainkan hanya menjadikan Islam sebagai
pegangan hidup dalam segala hal, dalam beribadah, bermuamalah, berpolitik,
berekonomi, berpendidikan, bersosial dan lain sebagainya. Kebagahian merupakan
hal yang insya Allah akan dipetik, oleh mereka-mereka yang memiliki komitmen
untuk melaksanakan Islam secara kaffah, sebagaimana para pendahulu-pendahulu
kita. Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-hamab-Nya yang baik. Amiin.
Wal lahuA’lam Bishowab.
By. Rikza Maulan, Lc., M.Ag.
Bahan Bacaan
ﻴﻢ
ﺮﺣﻟ
ﺮﺣﻤﻦﺍ
ﻟﺑﺴﻢﺍﷲﺍ
MEMAHAMI ASSYAHADATAIN
ﺗﻲ
ﺩﺎ
ﻬﻟﺸ
ﺎ
ﺑﻳﻒ
ﺮﻌﺘ
ﻟ
ﺍ
Muqadimah
Syahadat merupakan hal yang sangat penting bagi seseorang, yang akan
menentukan perjalanan kehidupannya. Dengan syahadat, orientasi duniawi (baca;
materiil) akan berubah menjadi orientasi ukhrawi yang secara langsung atau tidak
10
dapat merubah tujuan dan perjalanan hidup seseorang. Dan dengan syahadat ini
pulalah, Rasulullah SAW mengubah kondisi masyarakat Arab, dari kehidupan yang
jahili menuju kehidupan yang Islami.
Syahadat membawa perubahan mendasar dalam jiwa setiap insan. Syahadat
merubah kondisi masyarakat dari akarnya yang paling bawah; yaitu dari sisi relung
hatinya yang paling dalam. Ketika hati telah berubah, maka segala gerak gerik,
tingkah laku, pola pikir, kejiwaan dan segala tindak tanduk akan berubah pula.
Namun tentulah untuk dapat mewujudkan perubahan seperti itu, harus
terlebih dahulu memahami hakekat yang terkandung dalam kalimat yang
membawa perubahan itu. Para sahabat, yang mereka semua sebagian besar orang
Arab, sangat memahami makna yang terkandung dalam kalimat tersebut. Sehingga
ketika mereka mengucapkannya, merekapun mengetahui dan memahami
konsekwensi yang bakal mereka terima dari ucapannya. Oleh karena itulah, tidak
sedikit kasus adanya penolakan dari mereka untuk mengucapkan kalimat tersebut.
Bahkan diantara mereka ada yang mengatakan akan dapat mengatakan sepuluh
kalimat, asalkan bukan kalimat yang satu itu.
Urgensi Syahadatain
Dari sinilah, kita dapat memetik urgensi (baca ; ahamiyah) dari syahadat. Dan
terdapat beberapa urgensi syahadat penting lainnya. Diantaranya adalah:
1. (ِ
َﻡ
ْﻼِﺳْﻹ
َﻰﺍﻟ ٌﺇ
َِﻞ
ْﺧ )ﻣ
َﺪ
Syahadat merupakan pintu gerbang masuk ke dalam Islam.
Karena pada hakekatnya, syahadat merupakan pemisah seseorang dari
kekafiran menuju Iman. Artinya dengan sekedar mengucapkan syahadat,
seseorang telah dapat dikatakan sebagai seorang muslim. Demikian pula
sebaliknya, tanpa mengucapkan syahadat, seseorang belum dapat dikatakan
sebagai seorang muslim, kendatipun baiknya orang tersebut.
Dalam syahadat seseorang akan mengakui bahwa hanya Allah lah satu-satunya
Dzat yang mengatur segala sesuatu yang ada di jagad raya, termasuk mengatur
segala aspek kehidupan manusia dengan mengutus seorang rasul yang
ditugaskan untuk membimbing umat manusia, yaitu nabi Muhammad SAW.
2. (ِ
َﻡ
ْﻼِﺳ
ْﻹ
ِﺍْﻢ
ﻴﻟ
ِ
ﺎﻌ
َُﺗ
ََﺔ
َﺻ
ُﻼ)ﺧ
Syahadat merupakan intisari dari ajaran Islam.
Karena syahadat mencakup dua hal: Pertama konsep la ilaha ilallah;
merealisasikan segala bentuk ibadah hanya kepada Allah, baik yang dilakukan
secara pribadi maupun secara bersamaan (berjamaah). Dari sini akan
melahirkan keikhlasan kepada Allah SWT. Kedua, konsep Muhammad adalah
utusan Allah, mengantarkan pada makna bahwa konsep ini menjadi konsep
yang mengharuskan kita untuk mengikuti tatacara penyembahan kepada Allah
sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Atau dengan kata lain sering
disebut dengan ittiba’
.
3. (ِ
َﺏِﻼْﻘ
ﻧْﻹ
ُِﺍ
ﺎﺱ َﺳ
َ )
ﺃ
Syahadat merupakan dasar perubahan total, baik pribadi maupun masyarakat.
Karena syahadat dapat merubah kondisi suatu masyarakat, bangsa dan negara
secara menyeluruh, dengan sentuhan yang sangat dalam yaitu dari dalam tiap
diri insan. Karena jika seseorang dapat berubah, maka ia akan menjadi perubah
yang akan merubah masyarakatnya. Allah berfirman dalam (QS. 13 : 11) :
ﻢ
ْ
ﻬ
ُِﺴ
ِﻔ
ﻧ
ْﺄ
َ
ﺑ
ِﺎ
ﺍﻣ
َ ﻭ
ﺮ
ُﻴ
ﱢﻐ
َ
ﻳ
ُﱠﻰ
ﺘ
ٍﺣ
َ ﻡ
ﻮ
ْﻘ
َﺑ
ِ
ﺎُﻣ
َﺮﻴ
ﱢ
ﻐ
َﻳ
َُﻻ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻥ
ﱠﺇ
“
SesungguhnyaAl
laht
idakakanmerubah kondisi suatu kaum, hingga mereka mau
merubahdi
rimerekasendi ri
.”
11
4. (َ
ﱠﻢ
ﻠَﺳ
َِﻭ
ْﻪ
ﻴﻠ
َ
ُﻋ
َ ﱠﻰﺍﷲ ﻠ
ِﺻ
َ ِﺍﷲْﻝ
ﻮ
َﺳ
ُ ِﺭ
ﺓ ﻮ
َ
َﻋ
ْ ُﺩ
َﺔ
ْﻘ
ﻴ )ﺣ
َﻘ
ِ
Syahadat merupakanhakekatda’ wahRasulullah SAW.
Karena pada hekekat nya da’ wah Rasulullah SAW adal ah da’ wah unt
uk
menegakkan dua hal; yaitu mentauhidkan Allah. Dan kedua menggunakan
metode Rasulullah SAW dalam merealisasikan ibadah kepada Allah SWT.
5. (ٌ
َﺔ
ْﻤ
ﻴَﻈ
ٌِﻋِﻞﺋ
ﺎَﻀ
َﻓ)
Syahadat memiliki keutamaan yang besar.
Diantaranya keutamaanya adalah sebagaimana yang digambarkan dalam hadits
berikut:
ْﻻ
ََﻥ
ﺃ
ﺪ
َﻬ
ِْﺷ
ََﻦ
ُﻣ
ﻮﻝ
ﻘ
ُﻳ
َﻢ
َ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َ
ُﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﱠﻰ
ﻠ
ِﺻ
َ ﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ﻮﻝ
َ َﺳ
ُُﺭْﺖ
ﻌﻤ
ِ
َﺳ
َ ﺎﻝ
ُﻗ
َﻪﻧ
ﱠ
ﺃ
َِﺖ
ِﻣﺎ
ﻟﺼ
ﱠ ﺍ
ْﻦ
ِﺑﺓ
َ
ﺩ
َﺎ
ﺒ
َْﻋ
َُﻦ
ﻋ
ﺍﺪ
ً
ﻤ
ﱠُﺤ
َﱠﻣ
َﻥ
ﺃ
ُﻭ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍِﻻ
ﱠﺇﻪ
َﻟ
َ
ﺇ
ِ
ﺭ
َﺎ
ﻨ
ﱠﻟ
ﺍﻪ
ِﻴ
ْ
ﻠ
َ
ُﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﻡ
َﺮ
ﱠ
ِﺣ
َ ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﻮﻝ
ُ َﺳ
ُﺭ
“DariUbadah bin al-Shamit, aku mendengar Rasulullah SAW ber sabda,‘
Bar angsiapa
yang bersaksi tiada tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah,
makaAl l
ahakanmenghar amkam ner akabaginya”.(
HR.Musl i
m)
ﻢ
ْ
ﺘ
ُﻧ
ْ
ﺃ
َْﻭ
َﻢﺗ
ُ
ﺭ
ْﺮ
َﻗ
ْ
ﺃ
َﻢ
ﱠﺛ
ُ
ﻢ
ْﻛ
ُﺭ
ِ
ﺎﻳ
َ
ْﺩ
ِِﻦ
ْﻣ
ﻢ
ﻜ
ُُﺴ
َﻔ
ﻧ
ْﺃ
َ
ﻮﻥ
َ ِﺟ
ُﺮُﺨ
ْﺗَﻻ
َْﻭ
ﻢﻛ
ُ
ء
َﺎﻣ
َ
َﺩ
ِﻮﻥ
ﻜ
ُﻔ
َِﺴ
ْﺗْﻻ
َﻢﻜ
ُ
ﻗ
َﺎ
ﺜ
َﻴ
ﺎﻣ
ِ ﻧ
َ
ﺬ
َْﺧ
َﺃ
ﺫ
ْﺇ
ِﻭ
َ
ﻭﻥ
َ ﺪ
ُﻬ
َ
َﺸ
ْ ﺗ
“Dan(ingat
lah),keti
kaKamimengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan
menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu
(saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan
memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya. ”
2. (ﻠﺸﻚ ﻓﻲﻟﺎﻨﻟﻤ
ﻴﻦﺍﻴﻘ
ﻟ) Didasari dengan keyakinan
ﺍ
Artinya seseorang ketika mengucapkan syahadat, tidak hanya sekedar didasari
rasa t ahu bahwa tiada t uhan sel ain Al
lah,namun r asa ‘
tahu’t
ersebutharus
menjadi sebuah keyakinan dalam dirinya bahwa memang benar-benar hanya
Allah Rab semesta alam. Allah berfirman (QS. 49 : 15):
ﻴﻞ
ِﺒ
ِ
ِﻲﺳ
َ ْﻓ
ﻢ
ﻬ
ُِﺴ
ِﻔ
ﻧ
ْﺃ
َ
ْﻭ
َﻢﻬ
ِ
ﻟ
ِﺍ
ﻮ
َﻣ
ْﺄ
َ
ﺑ
ِﺍ
ﻭﺪ
ُ
ﻫ
َﺎَﺟ
َﺍﻭ
ﻮﺑ
ُﺎ
ﺗ
َ
ﺮ
ْﻳ
َﻢ
ْﻟ
َ
ﻢ
ﱠﺛ
ُﻪ
ِﻟ
ِ
ﻮَﺳ
ُﺭِﻭ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺎﺑ
ِﺍ
ﻮﻨ
ُ
ﻣ
ََﺁ
ﻳﻦ
ﺬ
ِﻟ
ﱠ
ﺍﻮﻥ
َﻨ
ُﻣ
ِﺆ
ْ
ﻤ
ُﻟ
ْﺍ
ﺎﻤ
َﻧ
ﱠ
ﺇ
ِ
ﻮﻥ
َ ﻗ
ُ
ﺩ
ِﺎ
ﻟﺼ
ﱠ ﺍﻢ
ُ
َﻫ
ُ ِﻚ
ﺌ
ﻟ
َ
ﻭﺃ
ُﻪ
ِﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍ
“
Sesungguhnyaor ang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan
harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-or
angyangbenar .
”
ﻳﻦ
َُﺩ
ِِﻚ
ﻟ
ﺫ
ََﻭ
َﺓ
ﺎﻛ
َ
ﺰ
ﱠﻟﺍ
ﺍﻮﺗ
ُ
ﺆ
ْﻳ
ُ
َﻭ
َﺓﱠﻼ
َﻟﺼﺍ
ﺍﻮﻤ
ُ
ﻴﻘ
ِ
ﻳ
َُﻭ
َءﺎ
ﻔ
َ
ﻨ
ََﺣ
ُ ﻳﻦ
ﺪ
ﱢﻟ
ﺍﻪ
ُﻟ
َ
ﻴﻦ
َ ِﺼ
ِﻠُﺨ
َْﻣ
ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﺍﻭ
ﺪ
ُﺒ
ُﻌ
ْ
ﻴ
َﻟ
ِِﻻ
ﱠﺇﺍ
ﻭﺮ
ُﻣ
ِ
ﺃ
ُﺎﻣ
َ
ﻭ
َ
ﺔ
ِﻤ
َ
ﻴ
ﱢﻘ
َ
ﻟ
ْﺍ
“
Padahalmer ekati
dakdi suruhkecualisupayamenyembahAl lahdenganmemur ni
kan
keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka
mendiri
kanshal atdanmenunai kanzakat;danyangdemi kiani t
ulahagamayangl urus.”
4. (ﻠﻜﺬﺏ ﻓﻲﻟﺎ
ﻨﻟﻤ ﻟﺼﺪﻕﺍ ﺍ) Didasari dengan kejujuran
Persaksian itu juga harus dilandasi dengan kejujuran, artinya apa yang
diucapkannya oleh lisannya itu sesuai dengan apa yang terdapat dalam hatinya.
Karena jika lisannya mengucapkan syahadat, kemudian hatinya meyakini
sesuatu yang lain atau bertentangan dengan syahadat itu, maka ini merupakan
sifat munafik. Allah berfirman (QS. 2 : 8 –9):
ﻳﻦ
َﺬ
ِﻟ
ﱠ
ﺍَﻭ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﻮﻥ
َِﻋ
ُﺩﺎ
ُﺨ
ََ*ﻳ
ﻴﻦ
ﻨ
ِﻣ
ِﺆ
ْ
ﻤ
ُﺑ
ِﻢ
ْﺎﻫ
ُﻣ
َِﻭ
َﺮﺍﻵﺧ
ِ ﻡ
ِﻮ
ْ
ﻴ
َﻟ
ْ
ﺎﺑ
ِ
ِﻭ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺎﺑ
ِ
ﺎﻨ
ﱠ
ﻣ
َﺍُء
َﻮﻝ
ﻘ
ُﻳ
ََﻦ
ِْﻣ
ﺎﺱﻨ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻦ
َﻣ
ﻭ
َ
*َ
ﻭﻥﺮ
ُ
ﻌ
َُﺸ
ْﻳﺎﻣ
َ
ْﻭ
َ ﻢ
ﻬ
ُُﺴ
َﻔ
ﻧ
ْﺃ
َ
ِﻻ
ﱠ ﺇ
ﻮﻥ
َ َﻋ
ُﺪَﺨ
ْﺎﻳ
ﻣ
َﺍﻭ
َ ﻮﻨ
ُ
ﻣ
َﺍ
ء
َ
“Diant aramanusiaadayangmengat akan:" Kamiber imankepada Allah dan Hari
kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, pada hal mereka hanya
menipudi ri
nyasendi risedangmer ekat i
daksadar .”
5. (ﺍﻫﺔ
ﺮﻟﻜﺍ
ﻐ ﺾﻭ ﺒﻠ
ﻴﺔﻟﻓ
ﺎﻨﻟﻤ
ﺒﺔﺍ
ﻟﻤﺤ) Didasari dengan rasa cinta/ keridhaan
ﺍ
Maknanya adalah bahwa seseorang harus memiliki rasa kecintaan kepada Allah
SWTdalam bersyahadat. Karena dengan adanya rasa cinta ini, akan dapat
menghilangkan rasa kebencian kepada Allah dan al-Islam. Allah SWT berfirman
(QS. 2 : 165):
ﻮ
ْ
ﻟ
َِﻭ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ِﺎ
ﺒ
ﱡﺣ
ُﺪَﺷ
َﺃ
ﺍﻮﻨ
ُ
ﻣ
َﺁﻳﻦ
َﺬ
ِﻟ
ﱠ
ﺍِﻭ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍُﺐ
ﱢَﺤ
ْﻛﻢ
ﻬ
ُﻧ
َ
ﻮﺒ
ﱡُﺤ
ِﻳﺍ
ﺩ
ًﺍ
ﺪ
َﻧ
ْ
ﺃ
َﻪ
ِﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﻭﻥ
ِ ْﺩ
ُِﻦ
ُﻣ
ﺬ
ﱠﺨ
ِ ﺘ
ﻳ
ََﻦ
ِْﻣ
ﺎﺱﻨ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻦ
َﻣ
ﻭ
َ
ﻳﻦ
َﺬ
ِﻟ
ﱠﺍ
َﻯﺮ
ﻳ
َ
ﺍﺏ
ِ ﺬ
َ
ﻌ
َﻟ
ْﺍ
ﺪ
ُﻳﺪ
ِ
َﺷ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍَﻥ
ﱠﺃ
ﺎﻭ
َ ﻌ
ً
ﻴﻤ
ِِﺟ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ِﺓ
َﻮ
ﱠﻘ
ُ
ﻟ
ْ
ﺍَﻥ
ﱠﺃﺍﺏ
َ ﺬ
َ
ﻌ
َﻟ
ْﺍ
ْﻥ
َﻭﺮ
َﻳ
َﺫ
ْ
ﺇ
ِﺍﻮ
ﻤ
ُﻠ
َﻇ
َ
“Dandiant aramanusi aadaor ang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang
yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan
itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya
merekamenyesal ).
”
6. (ﺩﺮ
ﻠﻓﻲﻟﺎﻨﻟﻤﻮﻝﺍﺒﻟﻘ
ﺍ) Didasari dengan rasa penerimaan
Syahadat yang diucapkan juga harus diiringi dengan rasa penerimaan terhadap
segala makna yang terkandung di dalamnya, yang sekaligus akan
menghilangkan r asa “ ketidak pener i
maan” t erhadap makna yang dikandung
syahadat tersebut. Allah berfirman (QS. 33 : 36):
َﻦ
ْﻣ
ْﻭ
َ ﻢ
ﻫ
ِﺮ
ِﻣ
ْ
ﺃ
َِﻦ
ُْﻣ
ﺓ
ﺮ
َﻴ
َْﺨ
ِﻟ
ﺍﻢ
ُﻬ
ُ
ﻟ
َﻮﻥ
َﻜ
ُﻳ
ََﻥ
ْﺃﺍ
ﺮ
ًﻣ
ْﺃ
َ
ﻪ
ُﻟ
ُﻮ
َﺳ
ُﺭُﻭ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
َﻰَﻀ
ﺍﻗ
ﺫ
َﺇ
ِﺔ
ٍ
ﻨ
َﻣ
ِﺆ
ْ
َﻣ
ُ َﻻ
ٍﻭ
ِﻦ
ﻣ
ﺆ
ْﻤ
ُﻟ
ِ
ﺎﻥ
َ ﺎﻛ
َﻣ
َﻭ
َ
ﻪ
َ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍْﺺ
ِ ﻌ
ﻳ
َ
ﺎﻨ
ً
ﻴﺒ
ِ
ًﻣ
َُﻻ
َﻼ
ﱠﺿَﻞ
ْﺿﺪﻘ
َ
ُﻓ
َﻪﻟ
َ
ﻮَﺳ
ُﺭﻭ
َ
“
Dant idakl ahpat utbagil aki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah
dan Rasul-Nyamakasungguhl ahdiatelahsesat ,sesatyangnyat a.”
7. (ﻌﻤﻞﻟﺮﻙﻭﻋﺪﻡﺍ ﺘ
ﻟﺍ
ﺎﻉﻭ ﻨ
ﺘﻓﻲﻟﻺﻣ ﺎ
ﻨﻟﻤﺩﺍ
ﺎﻴﻧﻘ
ﺍﻹ)
Didasari dengan rasa kepatuhan (terhadap konsekwensi syahadat).
14
Makna Syahadatain
1. Uraian makna dan fungsi kata La ilaha ilallah (ﻟﻪﺇﻻﺍﷲ
)ﻵﺇ
c) Amir (ﺮﻴ
ﺍﻷﻣ) : Pemerintah (yang berhak memberikan perintah)
Tiada pemerintah (yang berhak memberikan perintah atau larangan) selain
Allah SWT. Dalam Al-Qur ’anAllahmengat akan(QS.7: 54) :
ﻴﻦ
َﻤ
ِﻟ
َ
ﺎﻌ
َ
ﻟ
ْﺍَﺏ
ﱡُﺭ
ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
َﺍَﻙ
ﺭ
ﺎﺒ
َ
ﺗ
َﺮ
ُﻣ
ْ
ﺍﻷ
َ ُﻭ
َْﻖ
ﻠ
ْﺨ
َﻟ
ﺍﻪ
ُﻟ
َ
َﻻ
َ ﺃ
“
Ingat
lah,menci
ptakandanmemeri
ntahhanyal
ahhakAl
lah.MahaSuciAl
lah,Tuhan
semest
aalam. ”
g) Marghub (ﻮﺏ
ﺮﻏﻟﻤ
ﺍ): Yang diharapkan
16
Tiada yang diharapkan selain Allah SWT. Allah berfirman dalam Al-Qur
’an
(QS. 94 : 8) :
َﺐ
ْْﻏ
ﺭﺎ
َﻓ
َﱢﻚ
ﺑ
َﻰﺭ
َ ﻟ
ﺇ
ِ
ﻭ
َ
“
DanhanyakepadaTuhanmul
ahhendaknyakamuber
har
ap.
”
i) Mu’dzam (ﻌﻈﻢﻟﻤ):
ﺍ
Tiada yang diagungkan selain Allah SWT. Dalam Al-Qur
’an Al
lah SWT
mengatakan (QS. 22 : 32):
ﻮﺏ
ِ ﻠ
ُ
ﻘ
ُ
ﻟ
ْﺍَﻯ
ﻮ
ﻘ
ْﺗ
َِﻦ
ْﺎﻣ
ﻬ
َﻧ
ﱠ
ﺈ
ِِﻓ
َﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﺮ
َﺋ
ِ
ﺎ
ﻌ
َْﺷ
َﻢَﻈ
ﱢﻌ
ﻳ
َُﻦ
ْﻣ
َﻭ
َ ِﻚ
ﻟ
ﺫ
َ
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi`ar-syi`ar Allah,
maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.
ﻭﻥ
َﺮ
ُﻓ
ِﺎ
ﻜ
َﻟ
ْ
ﺍﻢ
َُﻫ
ُِﻚ
ﺌ
ﻟ
َﻭ
ﺄ
ُُﻓ
َﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍَﻝ
َﺰﻧ
ْ
ﺃ
َﺎ
ﻤ
َﺑ
ِﻢ
ْ
ﻜ
َُﺤ
ْﻳﻢ
ْ
ﻟ
ََﻦ
ْﻣ
ﻭ
َ
Dan barang siapa yang tidak menughukum dengan apa yang telah ditirunkan Allah (Al-
Qur’an),makamer ekait
uadalahor ang-orangkaf i
r.”
Penutup
Pada intinya, jika seseorang memahami dan mengetahui dengan baik apa
yang terkandung dalam kalimat syahadat, tentulah mereka akan dapat memiliki
keimanan dan komitmen yang tinggi kepada Allah, yang dapat mengantarkannya
pada derajat ketaqwaan sebagaimana para sahabat Rasulullah SAW. Barangkali
kualitas keimanan kita yang rendah adalah karena kurangnya pemahaman yang
utuh mengenai kalimat ini. Sehingga meskipun sering diucapkan lisan, namun
belum dapat diterjemahkan dalam kehidupan rill sehari-hari.
Dengan memahami kembali makna syahadat beserta hal-hal lain yang
terkait dengan dua kalimat ini, semoga dapat menjadikan keimanan dan keislaman
kita lebih baik lagi. Wajar, jika terdapat beberapa hal yang masih kurang dalam
keimanan kita. Karena kita adalah manusia dengan segala kekurangan yang kita
miliki. Oleh karena itulah, marilah kita memperbaiki hal-hal tersebut dengan yang
lebih baik lagi. Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang
bertaqwa.
Wal l
ahuA’ lam BisShawab.
By. Rikza Maulan, Lc., M.Ag.
Bahan Bacaan
ﻴﻢ
ﺮﺣﻟ
ﺮﺣﻤﻦﺍ
ﻟﺑﺴﻢﺍﷲﺍ
MA’
RIFATULLAH
ﺍﷲ
ﺔﻓﺮ
ﻌﻣ
Muqadimah
Mengenal Allah merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan
setiap insan. Karena dengan mengenal Allah, seseorang akan lebih dapat
mengenali dirinya sendiri. Dengan mengenal Allah seseorang juga akan dapat
19
3. Karena wujud (eksistensi) dan keberadaan Allah SWT didukung oleh dalil-dalil
yang kuat:
a) Dalil Naqli (tekstual)
Allah berfirman (QS. 6 : 19):
ِ
ﻪْﺑ
ِﻢﻛ
ُﺭ
َﺬ
ِ
ﻧ
ُْﻷ
ُﺁﻥ
ﺮ
ْﻘ
ُﻟ
ْ
ﺍﺍ
ﺬ
َﱠﻫ
ََﻲ
ﻟﺇ
ِ
ِﻲ
َ ﻭﺣﺃ
ُ
ْﻭ
َ ﻢ
ﻜ
ُﻨ
َ
ﻴ
ْﺑ
َ
ِﻲﻭ
َ ﻨﻴ
ْ
ﺑ
َﺪ
ٌﻴ
ﻬ
ُِﺷ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ُﻞ
ًِﻗ
ﺓ
ﺩ
َﺎ
ﻬ
َُﺷ
َﺮﺒ
َ
ﻛ
ْﺃ
َء
ٍَﻲ
ْﱡﺷ
َﻱ
ﺃُﻞ
ْﻗ
ِﻲ
ﻨ
ﻧ
ﱠﺇ
ِ
ٌﻭ
َﺪﺍﺣ
ٌِﻭ
َ ﻪ
ﻟ
َﺇ
ِﻮ
َ
ﺎﻫ
ُ ﻤ
َﻧ
ﱠ
ﺇ
ُِﻞ
ُْﻗ
ﺪ
ﻬ
ََﺷ
ْ ﺃ
ْﻻ
َ ُﻞ
َﻯﻗ
ﺮُﺧ
ْﺃﺔ
ًﻬ
َﻟ
ِ
ﺁﻪ
ِﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ﻊ
َﱠﻣ
ََﻥ
َﺃ
ﻭﻥﺪ
ُ
ﻬ
ََﺸ
ْﺘ
ﻟ
َﻢ
ْﻜ
ُ
ﻨ
ﱠﺋ
ِ
َﺃ
َﻎﻠ
َﺑ
َ
َﻦ
ْ ﻣ
ﻭ
َ
ﻮﻥ
َ ﻛ
ُﺮ
ِ
ُﺸ
ْ ﺗ
ﺎﻤ
ﱠٌﻣ
ِءِﻱ
ﺮﺑ
َ
“Katakanlah:" Siapakahyangl ebihkuatper saksi
annya?"Kat akanlah:"Allah.Di a
menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya
dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang
sampai Al Qur'an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada
tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui".
Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya
aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)".
b) Dalil Akal
Allah berfirman (QS. 3 : 190):
َﺏ
ِﺎ
ﺒ
ْﻟ
َ
ﺍﻷِﻲ
ﻟ
ﻭٍﻷ
ُﺎﺕ
ﻳ
َِﻷ
َﺭﺎ
ﻬ
َﻨ
ﱠ
ﻟﺍ
ِﻭ
َْﻞ
ﻴ
ﻠ
ﱠ
ﻟﺍَﻑ
ِِﻼ
ﺘ
ﺍﺧ
ِْﻭ
َْﺽﺭ
ﺍﻷ
َ ِﻭ
َﺍﺕ
ﻮ
َﻤ
َﻟﺴ
ﱠﺍْﻖ
ِﻠ
ِﻲﺧ
َ ﱠﻓ
ِﻥ
ﺇ
“
Sesungguhnyadal am penci ptaanl angi
tdanbumi ,dansil
ihber
ganti
nyamal
am dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orangyangber
akal.
”
c) Dalil Fitrah
Allah berfirman (QS. 7 : 172):
ﺍ
ﻮﻟ
ُ
ﺎْﻗ
َﻢ
ﻜ
ُﺑ
ﱢ
ﺮ
َﺑ
ِْﺖ
َُﺴ
ﻟ
ﺃ
َﻢ
ْﻬ
ِ
ُﺴ
ِﻔﻧ
ْ
ﺃ
ََﻰ
ﻠ
ْﻋ
َﻢﻫ
ُﺪ
َ
ﻬ
ََﺷ
ْﺃ
ْﻭ
َ ﻢ
ﻬ
ُﺘ
َﻳ
ﱠ
ﺭ
ﱢْﺫ
ُﻢﻫ
ِﺭ
ِ
ﻮﻬ
ُْﻇ
ُِﻦ
َﻣ
ﻡﺩ
َ
ﺁِﻲ
ﻨ
ﺑ
َِﻦ
َْﻣ
ﱡﻚ
ﺑ
َﺭ
َﺬَﺧ
َﺃ
ﺫ
ْﺇ
ِﻭ
َ
ﻴﻦ
َﻠ
ِﻓ
ِ
ﺎﺍﻏ
َﺬ
َْﻫ
ََﻦ
ﺎﻋﻨ
ﱠ
ﺎﻛ
ُ ﻧ
ﱠ
ﺇ
ِﺔ
ِﻣ
َ
ﺎﻴ
َ
ﻘ
ِﻟ
ْ
ﺍﻡ
َﻮ
ْ
ﻳ
َﺍﻮﻟ
ُ
ﻮﻘ
ُ
ﺗ
ََﻥ
ْﺃ
ﺎﻧ
َ
ﺪ
ْﻬ
ِ
َﻰﺷ
َ ﻠﺑ
َ
“Dan( ingatl
ah),ketikaTuhanmumengel uar kanket urunananak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan
kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat
kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
ﻭﻥ
َﺪ
ُﺘ
َﻬ
ْ
ْﻣ
ُ ﻢ
ﻫ
ُُﻭ
َْﻦ
ﻣ
ﺍﻷ
َ ﻢ
ُ
ﻬ
ُﻟ
َِﻚ
َﺌ
ﻟ
َﻭ
ﺃ
ُﻢ
ٍﻠ
ْ
ِﻈ
ُﺑﻢ
ْ
ﻬ
ُﻧ
َ
ﺎﻤ
َ
ﻳﺇ
ِﺍ
ﻮِﺴ
ُﺒ
ﻠ
ْ
ﻳ
َﻢ
ْﻟ
َ
ﺍﻭ
َ ﻮ
ﻨ
ُﻣ
َﺁ
ﻳﻦ
َ ﺬ
ِ
ﻟ
ﱠﺍ
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan
kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan
mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
f) Mardhatillah. (ﺓﺍﷲﺎ
ﺮﺿ )ﻣ
Allah berfirman (QS. 98 : 8)
ﻢ
ْ
ﻬ
ُﻨ
ْ
ُﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍِﻲ
ََﺿ
ﺍﺭ
ﺪ
ًﺑ
َ
ﺃ
َﺎ
ﻬ
َﻴ
َﻓ
ِﻳﻦ
ﺪ
ِﻟ
ِ
ﺎُﺧ
َﺭﺎ
ﻬ
َﻧ
ْ
ْﻷ
َ ﺍ
ﺎﻬ
َﺘ
ِ
َﺤ
ْﺗِﻦ
ِْﻱﻣ
ﺮَﺠ
ْﺗْﻥ
ٍﺪُﻋ
َﺎﺕ
ﻨ
ﱠْﺟ
َﻢﻬ
ِ
ﺑ
ﱢَﺭ
َﺪﻨ
ْ
ْﻋ
ِ ﻢ
ﻫ
ُﺅ
ُﺍ
ﺰ
َﺟ
َ
ﻪ
ُ
ﺑ
ﱠَﺭ
َِﻲ
َﺸ
ْﺧَﻦ
ﻤﻟ
ِ
ِﻚ
َ ﻟ
ُﺫ
َ ﻪ
ﻨ
ْﺍﻋ
َﻮَﺿ
ُﺭ ﻭ
َ
“
Balasanmer ekadisisiTuhanmer eka ialah surga `Adn yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap
mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi
orangyangt akutkepadaTuhannya. ”
Untuk menuju tujuan tertentu, tentulah diperlukan cara atau metode yang
telah tertentu pula. Metode yang baik dan benar akan dapat mengantarkan kita
pada hasil yang baik dan benar pula. Demikian juga sebaliknya, cara atau metode
yang salah, akan membawa kita pada hasil yang salah pula. Dan secara garis
besar, terdapat dua cara untuk mengenal Allah SWT. Pertama, melalui ayat-ayat
Allah yang bersifat qauliyah. Kedua, melalui ayat-ayat Allah yang bersifat kauniyah.
mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezki kepadamu dari
langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah:
"Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".
Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara
yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan
dibangkitkan. Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai
(kesana) malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka
butadar ipadanya.”
Selain dua contoh di atas, masih banyak sekali contoh-contoh lain yang dapat
mengantarkan kita untuk dapat mengenal dan lebih mengenal Allah SWT lagi.
Bahkan dalam ayat lain, Allah seolah memberikan tantangan kepada orang yang
tidak mengakui ciptaan-Nya, untuk menunjukkan ciptaan-ciptaan selain-Nya. Allah
mengatakan (QS. 31 : 11)
ﻴﻦ
ٍﺒ
ٍِﻣ
َُﻝ
َﻼ
ِﻲ ﺿ
َﻓ
ﻮﻥ
ﻤ
ُﻟ
ِﺎ
ﻟﻈ
ﱠ ﺍ
َﻞ
ِﺑﻪ
ِ
ﻧ
ِﻭْﺩ
ُِﻦ
َﻣ
ﻳﻦ
ﺬ
ِﻟ
ﱠ
ﺍَﻖ
َﻠ
ﺍﺧ
َ ﺫ
َ
ﺎِﻲﻣ
َ ﻧ
ﻭﺭ
ُﺄ
َ
ِﻓ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍْﻖ
ُﻠ
ﺍﺧ
َ ﺬ
َ
ﻫ
َ
“
Ini
lahci
ptaanAll
ah,makaper l
ihatkanl ahol ehmukepadakuapayangt elahdi ciptakanol eh
sembahan-sembahan (mu) selain Allah. Sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada di
dal am kesesat anyangnyat a.”
Pada intinya adalah bahwa sesungguhnya segala apa yang ada di bumi, di langit, di
jagad raya, juga di dalam diri kita sendiri, merupakan tanda-tanda kebesaran Allah
SWT. Tanda-tanda tersebut demikian banyaknya hingga dapat dikatakan tak
terbilang. Hanya karena keterbatasan kitalah, kita tidak mampu untuk menghitung
ayat-ayat Allah tersebut. Berikut adalah diantara ayat-ayat kauniyah yang dapat
mengenalkan kepada Allah SWT:
1. Fenomena adanya alam.
Jika terdapat sesuatu yang sangat indah dan mempesona, maka pastilah ada
yang membuatnya. Sebagai contoh, ketika kita melihat ada sebuah rumah yang
sangat bagus dan indah. Tentulah rumah tersebut ada yang membangunnya.
Karena tidak mungkin, rumah itu ada dan berdiri sendiri dengan kebetulan,
tanpa ada yang menciptakannya. Demikian juga dengan alam yang sangat
indah ini, dengan berbagai siklus alamnya yang demikian sempurna. Ada sinar
matahari yang tidak membakar kulit, ada oksigen yang kadar dan komposisinya
sangat sesuai dengan manusia, ada air yang merupakan sumber kehidupan, ada
pepohonan, ada hewan, ada bakteri dan demikian seterusnya. Sesungguhnya
24
hal seperti itu merupakan tanda-tanda yang jelas mengenai Allah SWT. Bila
ciptaan-Nya saja begitu indah dan sempurna, maka apatah lagi dengan
Penciptanya.? Mengenai hal ini, Allah berfirman (QS. 3 : 190):
ﺎﺏ
ِﺒ
َﻟ
ْ
ﺍﻷ
َ ِﻲ
ﻟ
ﻭٍﻷ
ُﺎﺕ
ﻳ
َِﻵ
ﺭ
ﺎﻬ
َﻨ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻭ
َْﻞ
ﻴ
ﻠ
ﱠ
ﻟﺍَﻑ
ِِﻼ
ﺘ
ﺍﺧ
ِْﻭ
َْﺽﺭ
ﺍﻷ
َ ِﻭ
َﺍﺕ
ﻮ
َﻤ
َﻟﺴ
ﱠﺍْﻖ
ِﻠ
ِﻲﺧ
َ ﱠﻓ
ِﻥ
ﺇ
“
Sesungguhnyadal am penci ptaanl angi
tdanbumi ,dansil
ihber
ganti
nyamal
am dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orangyangber
akal.
”
Kita dapat membayangkan, sekiranya dunia ini tidak diselimuti oleh atmosfer,
atau tiada pepohonan yang mengeluarkan oksigen, atau tiada penawar kotoran
seperti lautan, atau hal-hal lain yang menyeimbangkan siklus perputaran
kehidupan di dunia? Barangkali kita semua saat ini sudah punah. Belum lagi jika
kita menengok ke angkasa raya, di mana seluruh planet berserta gugusan
bintang-bint ang, semua ber jal
an sesuai dengan ‘ jalurnya’ masi ng-masing.
Sehingga tiada yang saling bertabrakan satu dengan yang lainnya. Lagi-lagi
sebuah pertanyaan muncul, siapakan yang dapat mengatur segalanya dengan
sangat teliti, sempurna dan tiada cacat? (Biarkanlah relung hati kita yang paling
dalam untuk menjawabnya sendiri..)
َﱡ
ﻖْﺤ
ﻟ
ﺍﻪ
ُﻧ
ﱠ
ﺃ
َﻮﻥ
َ ﻤ
ُﻠ
َ
ﻌ
ْﻴ
َ
ﺍﻓ
َ ﻮﻨ
ُﻣ
َ
ﺁﻳﻦ
َ ﺬ
ِﻟ
ﱠ
ﺍﺎ
ﻣ
ﱠﺄ
َ
ﺎﻓ
َ ﻬ
َﻗ
َ
ﻮ
ْﺎﻓ
َ ﻤ
ًَﻓ
َﺔﻮﺿ
َ ﻌ
ُﺑ
َﺎًﻣ
ََﻼ
ﺜَﻣ
َِﺏﺮَﻀ
ْْﻳ
َﻥ
ﺃِﻲ
ﻴَﺤ
ْﺘ
َﺴ
ْ ﻳَﻻ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ِﻥ
ﱠﺇ
ﺍ
ﺮ
ًﻴﺜ
ِ
ِﻛ
َﻪﺑ
ِِﻱ
ﺪﻬ
ْ
ﻳ
َﺍﻭ
َﺮ
ً ﻴ
ﺜ
ِِﻛ
َﻪﺑ
ِِﻞ
ﱡُﻀًﻳ
َﻼ
ﺜﺍﻣ
َ ﺬ
َ
ﻬ
َﺑ
ِﻪ
ُﻠ
ﱠﻟ
ﺍﺩ
َﺍ
ﺭ
َﺃ
َﺍ
ﺫ
َﺎ
َﻣ
َ ﻮﻥﻟ
ُ
ﻮﻘ
ُﻴ
َ
ﺍﻓ
َ ﻭﺮ
ُﻔ
َ
َﻛ
َﻳﻦﺬ
ِﻟ
ﱠ
ﺍﺎ
ﻣ
ﱠﺃ
َْﻭ
َﻢﻬ
ِ
ﺑ
ﱢْﺭ
َِﻦ
ﻣ
ﻪ
ِﺑ
ِﻪ
ُ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﺮ
َﻣ
َﺃ
َ
ﺎَﻣ
َﻮﻥﻌ
ُْﻄ
َﻘﻳ
َ
ِﻭ
َ ﻪﻗ
ِ
ﺎﺜ
َ
ﻴ
ِﻣ
ِ ﺪ
ﻌ
ْﺑ
َِﻦ
ِْﻣﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﺪ
َﻬ
َْﻋ
َﻮﻥُﻀ
ُ ﻘﻨ
ْ
ﻳ
َﻳﻦ
َ ﺬ
ِﻟ
ﱠ
ﺍ*َ
ﻴﻦ
ﻘ
ِﺎﺳ
ِ ﻔ
َ
ﻟ
ْ
ﺍِﻻ
ﱠ ﺇ
ﻪ
ِﺑ
ِِﻞ
ﱡُﻀﻳﺎ
ﻣ
َﻭ
َ
*َ
ﻭﻥﺮ
ُﺎﺳ
ِ ْﺨ
َﻟ
ﺍﻢ
َُﻫ
ُِﻚﺌ
ﻟ
َ
ﻭﺃ
ُْﺽ
ِ ﺭﺍﻷ
َ ِﻲ
َﻓ
ﻭﻥﺪ
ُْﺴ
ِﻔﻳ
ُ
َﻭ
ََﻞ
ﻮﺻ ﻳ
َُﻥ
ْﺃ
“ SesungguhnyaAl laht iada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang
lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa
perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan:
"Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu
banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang
yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang
yang fasik. (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu
teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk
menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang
yangr ugi.
”
4. Kedustaan (ﻟﻜﺬﺏ
ﺍ)
Kedustaan merupakan sikap bohong dan pengingaran. Dalam hal ini adalah
membohongi dan mengingkari ayat-ayat Allah SWT. Allah berfirman QS. 2 : 10
ﻮﻥ
َﺑ
ُﺬ
ِﻜ
ْ
ﻳ
َﺍﻮ
ﻧ
ُﺎ
ﺎﻛ
َ ﻤ
َ
ﺑ
ِﻢ
ٌﻴ
ﻟ
ِ
ﺃ
َﺍﺏ
ٌﺬ
َْﻋ
َﻢﻬ
ُ
ﻟ
َﺎﻭ
ََﺿ
ً ﺮ
ُﻣ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﻢ
ُﻫ
ُ
ﺩ
َﺍﺰ
َ
ٌﻓ
َ َﺽ
ﺮ
ْﻣ
َ ﻢ
ﻬ
ِﺑ
ِ
ﻮﻠ
ُ
ِﻲﻗ
ُ ﻓ
“
Dal
am hat
imer
eka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka
si
ksayangpedi h,di sebabkanmer ekaberdust a.
”
ﻪ
ِ
ﻠ
ﱠﻟ
ِﺪ
ُ
ﻤ
ْْﺤ
َﻟ
ﺍُﻞ
ُِﻗ
ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍُﻦ
ﱠﻟ
ﻮﻘ
ُ
ﻴ
َﻟ
َ
ﺎﻬ
َﺗ
ِ
ﻮ
ِْﻣ
َﺪ
ﻌ
ْﺑ
َِﻦ
َْﻣ
ْﺽﺭﺍﻷ
َ ﻪ
ِ
ﺑ
ِﺎﻴ
َ
َﺣ
ْﺄًﻓ
َءﺎ
ِﻣ
َءﺎ
ﻤ
َﻟﺴ
ﱠﺍِﻦ
ََﻣ
ﱠﻝ
ﺰﻧ
َ
َﻦ
ْ ْﻣ
ﻢ
ﻬ
ُﺘ
َ
ﻟ
ْﺄ
َ
ْﺳ
َ ِﻦ
ﺌ
ﻟ
َ
ﻭ
َ
ﻮﻥ
َﻠ
ُﻘ
ِ
ﻌ
ْﻳ
َْﻻ
َﻢﻫ
ُ
ﺮ
ُﺜ
َﻛ
ْ
ﺃ
ََﻞ
ْ ﺑ
“
Dansesungguhnyaj ikakamumenanyakankepadamer eka:" Siapakahyang
menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?"
Tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah: "Segala puji bagi Allah", tetapi
kebanyakanmer ekatidakmemahami( nya).
”
9. Kelalaian (ﻠﺔﻐﻔ
ﻟﺍ)
Allah berfirman dalam (QS. 7 : 179):
ﺎ
ﻬ
َﺑ
ِﻭﻥ
َﺮ
ُْﺼ
ِﺒﻳ
ُ
ٌﻻ
َ ُﻦ
ﻴ
َﻋ
ْﺃﻢ
ْ
ﻬ
ُﻟ
َﺎﻭ
َﻬ
َﺑ
ِﻮﻥ
َ ﻬ
ُﻘ
َ
ﻔ
ْﻳ
ٌَﻻ
َﻮﺏﻠ
ُْﻗ
ُﻢ
ﻬ
ُﻟ
َْﺲ
ِ ﻧ
ﺍﻹ
ِ ﱢﻭ
َِﻦ
ْﺠ
ﻟ
ﺍِﻦ
َﺍﻣ
ﺮ
ًﻴﺜ
ِ
َﻛ
َﻢﻨ
ﱠ
ﻬ
َِﺠ
َﻟ
ﺎﻧ
َ
ﺃ
ْﺭ
َ
ْﺫ
َ ﺪ
ﻘ
َﻟ
َ
ﻭ
َ
ﺍﻥ
ٌﺫ
َْﺁ
ﻢﻬ
ُ
ﻟ
َﻭ
َ
ﻮﻥ
َ ﻠ
ُ
ﻓ
ِ
ﺎﻐ
َﻟ
ْ
ﺍﻢ
َُﻫ
ُِﻚ
ﺌ
ﻟ
َﻭﺃ
ُ
َﻞ
ﱡَﺿﺃﻢ
ْْﻫ
َُﻞ
ﺑﻡ
ِﺎ
ﻌ
َﻧ
ْ
ْﻷ
َﺎَﻛ
َِﻚ
ﺌﻟ
َ
ﻭﺃ
ُﺎ
ﻬ
َﺑ
ِﻮﻥ
َﻌ
ُﻤ
ََﺴ
ْﻳﻻ
َ
“DansesungguhnyaKamij adikanunt uki sinerakaJ ahannam kebanyakandar iji
ndan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yangl
alai.”
Tauhidullah
Tauhidullah berarti mengesakan Allah SWT, dari segala apapun yang ada di
dunia ini. Dan secara garis besar, tauhid dibagi menjadi tiga bagian; pertama
Tauhid Rububiyah. Kedua; Tauhid Mulkiyah, dan Ketiga; Tauhid Uluhiyah.
1. Tauhid Rububiyah.
27
Dari segi bahasa, Rububiyah berasal dari kata rabba yarubbu (ّ ﺮﺏـ
ﻳ- ّ
ﺭﺏ ) yang
memiliki beberapa arti, yaitu : ( ـﻲ ﺑ
ﺮ ﺍ/al-Murabbi) Pemelihara, ( ﺮ
ﻟﻤ ﻴ
ـﻨﺼﻟ/al-
ﺍ
Nashir) Penolong, ( ـﻚ ـ
ﻠﻟﻤ ﺍ/al-Malik) Pemilik, ( ﻠﺢ ـ
ـﻟﻤﺼ ﺍ/ al-Muslih) Yang
Memperbaiki, ( ﻴﺪﻟﺴ ﺍ/al-Sayid) Tuan dan ( ﻟﻲﻮﻟﺍ/ al-Wali) Wali.
Sifat rububiyah bagi Allah merupakan sifat Allah sebagai Maha Pencipta, Maha
Pemilik, dan Maha Pengatur seluruh alam. Dalam tauhid ini, kita diminta untuk
mengesakan Allah sebagai Pencipta yang telan mencipta segala sesuatu dari
yang paling kecil hingga yang paling besar. Hanya Allah-lah yang memberikan
rizki dan hanya Allah lah sebagai Penguasa yang menguasai seluruh alam ini.
Menurut fungsinya, tauhid rububiyah pada Dzat Allah terbagi menjadi tiga:
Tauhid rububiyah ini merupakan landasan bagi seluruh kaum muslimin untuk
bersyukur kepada Allah SWT. Karena pada hakekatnya dalam menempuh
kehidupan dunia, mereka senantiasa bertemu dengan ciptaan Allah, dengan
pember i
an ri
zkidar iAll
ah dan j uga menggunakan segal a‘fasi
li
tas’mi
li
kiAllah
SWT. Mereka tidak mungkin lari dari kenyataan ini.
2. Tauhid Mulkiyah.
28
Dari segi bahasa, mulkiyah berasal dari kata malika yamliku (ـﻚ
ﻠﻳﻤ- ـﻚ
ﻠ)ﻣ, yang
artinya memiliki dan berkuasa penuh atas yang dimiliki. Sedangkan dari segi
istilahnya adalah mengesakan Allah SWT sebagai satu-satunya penguasa,
pemimpin, satu-satunya pembuat hukum (aturan) dan pemerintah. Tauhid
mulkiyah pada Allah meliputi
a) Allah sebagai pemimpin (ﺎ ﻴ
ﻟﻭ)
Allah berfirman (QS. 7 : 196):
ﻴﻦ
َِﺤ
ِﻟ
ﺎﻟﺼ
ﱠ ﺍ
ﱠﻰﻟ
ﻮ
َﺘ
َ
ﻳ
َﻮ
َﻫ
ُ
َﻭ
َ ﺎﺏ
ﺘ
َ
ﻜ
ِﻟ
ْﺍ
ﱠﻝ
َﺰﻧ
َ
ِﻱﺬ
ﻟ
ﱠﺍﻪ
ُ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﱢﻲ
َﻴ
ﻟ
ِﱠﻭ
َِﻥ
ﺇ
“
Sesungguhnyapel
indungkuialahAl l
ahyangt elahmenur
unkanAlKi
tab(
AlQur
'an)
dan Dia melindungi orang-or
angyangsal
eh.”
3. Tauhid Uluhiyah.
Uluhiyah berasal dari kata Al iha ya’
lihu, (ـﻪـ
ﻟﺄ
ﻳ- ـﻪ
ـ
ﻟﺃ) artinya menyembah.
Sedangkan dari segi istilah adalah mengesakan Allah SWT dalam penyembahan/
peribadahan. Tauhid uluhiyah pada Allah ini mencakup tiga hal:
a) Allah sebagai tujuan (ﻳﺔﺎ)ﻏ
Allah berfirman (QS. 6 : 162):
ﻴﻦ
َﻤ
ِﻟ
َ
ﺎﻌ
َ
ﻟ
ْﺍَﺏ
ﱢِﺭ
ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ِِﻲ
ﺗ
ﺎ
ﻤ
َﻣ
ََﻭ
َﺎﻱ
ﻴ
ََﺤ
ْﻣ
ِﻲﻭ
َ ﻜ
ُﺴ
ُﻧِﻲﻭ
َ ﺗ
َﻼ
َﱠﺻِﻥ
ﺇ
ُﻞ
ْﻗ
“
Kat
akanl
ah:"
Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah
untukAl l
ah,Tuhansemest aal am.”
Dengan mentauhidkan Allah melalui tiga bentuknya ini, insya Allah akan membawa
kita untuk menjadikan Allah sebagai:
1. (ﺍﺩ
ﻮﺎﻣﻘﺼﺑﺭ)
Rab yang menjadi tujuan segala amalan dan aktivitas kita, baik yang bersifat
ibadah ataupun muamalah, bersifat individu maupun secara bersama-sama.
Karena tiada tujuan lain dalam hidup kita selain hanya Allah dan Allah.
2. (ﺎ
ﺎﻋﺎﻣﻄﻠﻜ)ﻣ
Penguasa yang senantiasa kita taati segala undang-undang dan aturan hukum
yang Allah berikan kepada kita, baik yang terdapat dalam Al-Qur’an maupun
yang terdapat dalam sunnah Rasulullah SAW.
3. (ﺍ
ﺩ ﻮﺒ
ﻌﺎﻣﻟﻬﺇ)
Tuhan yang senantiasa kita sembah, di mana tiada sesembahan lain dalam hati
kita, dalam fikiran kita dan dalam jasad kita selain hanya untuk pengabdian
kepada Allah SWT.
Penutup
Dengan mengenal Allah SWT, kita akan lebih dapat untuk mendekatkan diri
kita kepada-Nya secara baik dan benar. Karena pemahaman yang baik akan
mengantarkan pada amalan yang baik. Amalan yang baik akan mengarah pada
hasil yang baik. Dan hasil yang baik, insya Allah akan mendapatkan keridhaan Allah
SWT. Semoga Allah SWT menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yang
benar-benar mentauhidkannya dalam segenap aspek kehidupan kita. Dan kita
berlindung kepada-Nya dari kemusyrikan-kemusyrikan, baik yang kita sadari
ataupunyangt idakkitasadar i
…
ﻪ
ﻤﻠ
ﻌﻧﺎﻻ
ﻤﻟﺮﻙ
ﻔﻐﺘ
ﻧﺴﻪﻭ
ﻤﻠ
ﻌﻧﺎ
ﺌ
ﻴﺑﻚﺷ
ﺮﻙﻧﺸ
ﺃﻥﺑﻚﻣﻦ
ﺫﻮﻌ
ﻧﺎﻧ
ﺇﻢﻬ
ﻠﻟ
ﺍ
Wal l
ahuA’ lam BisShawab.
By. Rikza Maulan, Lc. M.Ag.
Bahan Bacaan
Azzam, Abdullah. Al-Aqi dahwaAt saruhaf iBina’al-Jail. 1991 –1411. Cet I. Kairo –
Mesir : Dar al-Isr
a’.
Al-Buraikan, Ibrahim Muhammad bin Abdullah. Pengantar Studi Aqidah Islam. Terj.
1998. Cet. I. Jakarta : Robbani Press & Al-Manar.
Al-Munawir, Ahmad Warson. Al-Munawir : Kamus Arab – Indonesia. Tanpa tahun.
Yogyakarta : Unit Pengadaan Buku-buku Ilmiah Keagamaan Pondok Pesantren
Al-Munawir.
Al-Qardhawi, Yusuf. Wuj udul l
ah (Sil
silah Aqa’id al
-Islam I). 1990 –1410. Cet. III.
Kairo –Mesir : Maktabah Wahbah.
Kelompok Studi Islam Al-Ummah Jakarta. Aqidah Seorang Muslim. 1994. Jakarta :
Nidzam Press.
CD. ROM. Al-Qur’ an 6. 50 & Al -Hadits. Syirkah Sakhr li Baramij al-Hasib (1991 –
1997).
30
CD. ROM. Mausu’ ah al-Hadits al-Syarif 2.00 (Al-Ishdar al-Tsani). Syirkah al-
Baramij al-Islamiyah al-Dauliyah.
ﻴﻢ
ﺮﺣﻟ
ﺮﺣﻤﻦﺍ
ﻟﺑﺴﻢﺍﷲﺍ
MA’
RIFATUR RASUL
ﻮﻝ
ﺮﺳﻟ
ﺍﺔﻓ
ﺮﻌﻣ
Muqadimah
Dalam setiap kehidupannya, fitrah seorang insan akan senantiasa mengakui
keberadaan suatu Dzat yang Maha segala-galanya. Namun dalam perjalanannya,
untuk memahami secara benar mengenai Dzat yang Maha segala-galanya ini
manusia tidak mungkin dapat mengetahuinya hanya dengan mengandalkan fitrah
dan akal nya saj a.Manusi a‘ memer l
ukan’seor ang penuntun yang mengant arkan
dirinya pada Allah, beserta cara untuk menyembah-Nya dengan baik dan benar.
Di sinilah, Allah SWT mengutus para rasul, guna membimbing mereka ke
jalan yang benar . Rasulyang j uga meluruskan ber bagaifenomena ‘ kekeli
ruan’
dalam menyembah Allah. Di tambah lagi dengan adanya kelicikan syaitan yang
senantiasa menjerumuskan insan dalam berbagai bentuk kemusyrikan. Tanpa
seorang rasul, maka dapat dipastikan seluruh manusia akan tersesat dalam lembah
kehinaan yang sangat mencekam.
Oleh karena itulah, sangat urgen bagi kita semua untuk kembali memahami
hakekat para rasul, kedudukannya, urgensitasnya, sifat-sifatnya, tugas-tugasnya
dan yang terakahir mengenai karakteristik risalah Nabi Muhammad SAW. Karena
31
semua rasul adalah manusia. Semua rasul, mengajak pada satu ajaran yaitu
mengesakan Allah dengan merealisasikan ibadah hanya kepada-Nya.
Ta’rifRasul .
Dari segi bahasa, rasul berasal dari kata ‘ rasala’yang berarti mengutus.
Sedangkar rasul, adalah bentuk infinitif (baca; masdar) dari kata ‘r
asal a’ini berarti
utusan, atau seseorang yang diutus. Adapun dari segi istilahnya rasul adalah:
ﺎﺱ
ِ ﻨ
ﱠ
ﻟ
ﺍَﻰ
ﻟ
ﺇ
ِﺔ
ِﻟ
َ
ﺎ
ﱢﺳ
َﺮﻟ
ﺎ
ﺑ
ِﺍﷲ
ِ ِﻦ
َُﻣ
َﻞ
ْﺳ
ﺮﻤ
ُ
ﻟ
ْﺍَﻲ
ﻔ
ْﻄ
َُﺼ
ﻤﻟ
ْ
ﺍُﻞ
ُﱠﺟ
ﺮﻟ
ﺍ
Seorang laki-laki yang dililih dan diutus Allah SWT dengan membawa risalah kepada umat
manusia.
Rasul merupakan seorang pilihan diantara sekian banyak manusia yang berada di
muka bumi. Ia adalah manusia yang mulia dan terbaik, karena akan mengemban
sebuah amanah yang tidak ringan, yaitu menunjukkan jalan Allah kepada umat
manusia. Oleh karena itulah, sejak kecil, seorang rasul sudah terlihat dengan
memiliki ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki oleh orang lain. Karena ia akan
membawa amanah yang tidak ringan. Secara garis besar, amanah yang
diembankan kepada rasul adalah:
1. (ﻟﺔ
ﺎﺮﺳ ﻟ
ﺎﻣﻞﺍ )ﺣMembawa dan menyampaikan risalah (al-Islam)
Mengenai hal ini, Allah berfirman (QS. 5 : 67):
ِﻦ
ََﻣ
ُﻚ
ﻤْﺼ
ِﻌﻳ
َ
ﻪ
ُﻠ
ﱠﻟ
ﺍ
ُﻭ
َ ﻪ
ﺘ
َﻟ
َ
ﺎِﺳ
ََﺭ
ْﺖ
ﻐﻠ
ﱠ
ﺑ
َﺎﻤ
َ
ْﻓ
ََﻞ
ﻌﻔ
ْ
ْﺗ
َﻢﻟ
َ
ِﻥ
ْﺇَﻭ
َﱢﻚ
ﺑْﺭ
َِﻦ
َﻣ
ْﻚ
ﻴﻟ
َ
ﺇ
ِِﻝ
َﺰﻧ
ْ
ﺃ
ُﺎ
ْﻣ
َﻎﻠ
ﱢ
ﺑ
َﻮﻝ
ُﱠﺳ
ُﺮﻟ
ﺍﺎ
ﻬ
َﻳ
ﱡ
ﺃ
َﺎ
ﻳ
َ
ﻳﻦ
َﺮ
ِﻓ
ِﺎ
ﻜ
َﻟ
ْ
ﺍﻡ
َﻮ
ْ
ﻘ
َﻟ
ْ
ﺍِﻱ
ﺪﻬ
ْ
ﻳ
ََﻻ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍِﻥ
ﱠﺇﺎﺱ
ِ ﻨ
ﱠ
ﻟ
ﺍ
“
HaiRasul,sampai kanl
ahapayangdit urunkankepadamudar iTuhanmu.Danj ikat i
dak
kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan
amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-or angyangkaf ir
.”
2. (ﻟﺔﺎـ
ﺮﺳ ﻟـﻖﺍ ﻴﺒ
ـﻲﺗﻄﺓﻓﻭـﺪﻗ) menjadi qudwah (baca; tauladan) bagi umat manusia
dalam mengaplikasikan risalah yang dibawanya. Karena manusia tidak akan
mungkin dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Al-Qur ’an ji
ka t i
dak
dengan contoh dan tauladan dari Rasulullah SAW. Demikian juga para nabi-nabi
yang lain, mereka memiliki tugas untuk menjadi qudwah dalam mengaplikasikan
risalah. Allah SWT berfirman (QS. 33 : 21) :
ﺍ
ﺮ
ًﻴ
ﺜ
َِﻛ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﺮ
َﻛ
َ
ﺫ
ََﻭ
َﺮﺍﻵﺧ
ِ ﻡ
َﻮ
ْﻴ
َ
ﻟ
ْ
ﺍَﻭ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﻮْﺟ
ُﺮﻳ
َ
ﺎﻥ
َ ْﻛ
ََﻦ
ﻤ
ﻟ
ِﺔ
ٌﻨ
َ
َﺴ
ٌَﺣ
ﺓﻮ
َ
ُﺳ
ْﺃﻪ
ِ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﻮﻝ
َِﺳ
ُِﻲﺭ
ْﻓ
ﻢ
ﻜ
ُﻟ
َﺎﻥ
َْﻛ
َﺪﻘ
َ
ﻟ
َ
“Sesungguhnyat elahadapada( diri)Rasulull
ahi tusur itel
adanyangbai kbagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
di
abanyakmenyebutAl l
ah. ”
Kemudian sebagai seorang muslim, kita perlu tahu secara jelas mengenai rasul
beserta ciri-cirinya. Diantara ciri-ciri rasul adalah sebagai berikut:
32
2. (ﺍﺕﺰﻌﺠﻟﻤ)Memi
ﺍ li
kimu’ ji
zat
.
Salah satu cont ohnya adalah mu’ ji
zatRasul
ull
ah SAW ket
ika membel
ah bul
an.
Allah berfirman dalam (QS. 54 : 1 - 2):
*ﱞ
ﺮ
ﻤ
ِﺘ
َُﺴ
ٌْﻣ
ﺮِﺤ
ْﺍﺳ
ﻮﻟ
ُ
ﻮﻘ
ُ
ﻳ
َﺍﻭ
َﻮِﺿ
ُﺮﻌ
ْ
ﻳ
ُﺔ
ًﻳ
َ
ﺁﺍ
ﻭ
ْﺮ
َﻳ
َ
ِﻥ
ْ ﺇ
ُ *ﻭ
َ ﺮ
ﻤ
َﻘ
َﻟ
ْ
ﺍَﻖ
ﱠْﺸ
ﻧ
ﺍ
ُﻭ
َ ﺔ
ﺎﻋ
َ ﻟﺴ
ﱠﺍَﺖ
ِﺑ
ﺮ
َﺘ
َ
ﻗ
ْﺍ
“Tel
ahdekat( datangnya)saati tudant elahterbelah bulan. Dan jika mereka (orang-
orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mu`jizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini
adalah) sihir yang terus menerus".
3. (ﺍﺕﺭ
ﺎﺒﺸﻟ) Berita kedatangannya.
ﺍ
Dalam al-Qur’anAl lahmengat akan(
QS.61:6)
:
ﺓ
ِ
ﺍ
ﺭ
َﻮ
ْﺘ
ﱠﻟ
ﺍِﻦ
َﱠﻣ
َﻱ
ﺪﻳ
َْﻦ
َﻴﺑ
َ
ﺎﻤ
َﻟ
ِﺎ
ﻗ
ًﺪ
ﱢ
ُﺼ
َ ْﻣ
ﻢﻜ
ُ
ﻴ
ْﻟ
َ
ﺇ
ِﻪ
ِﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ﻮﻝ
ُ َﺳ
ُﱢﻲﺭ
ﻧﺇ
ِﻴﻞ
َﺋ
ِ
ﺍﺮ
َِﺳ
ْﺇِﻲ
ﻨﺑ
َ
ﺎﻳ
َ
ﻢ
َﻳ
َﺮ
ْ
ُﻣ
َ ْﻦ
ﺑ
ﺍَﻰ
ﻴﺴَﻋ
ِﺎﻝ
ْﻗ
َﺫﺇ
ِ
ﻭ
َ
ﻴﻦ
ٌﺒ
ٌِﻣ
ُﺮِﺤ
ْﺍﺳ
ﺬ
َ ﺍﻫ
َﻮﻟ
ُﺎ
ِﻗ
َﺎﺕﻨ
َ
ﻴ
ﱢﺒ
َ
ﻟ
ْﺎ
ﺑ
ِﻢ
ْﻫ
ُ
ء
َﺎﺎﺟ
َ ﻤ
ﱠ
ﻠ
َُﻓ
َﺪ
ﻤ
ََﺣ
ْﺃ
ﻪ
ُﻤ
ُﺍﺳ
ْ ِﻱ
ﺪﻌ
ْ
ﺑ
َ ِﻦ
ِْﻲﻣ
ﺗﺄ
ْ
ﻳ
َﻮﻝ
ٍ َﺳ
ُﺮﺑ
ِ
ﺍﺮ
ًَﺸ
ﱢﺒ
ﻣ
ُﻭ
َ
“Dan(ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu
Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan
datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)" Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah
sihir yang nyata".
4. (ﺍﺕﻮﺒﻨ
ﻟ) Berita kenabian.
ﺍ
Setiap rasul senantiasa membawa perintah Allah untuk mengajak umatnya ke
jalan yang baik. Perihal kerasulan merekapun Allah beritahukan. Dalam al-
Qur ’
anAl l
ahber fi
rman( QS.7:158)
ﻮ
َ
ﱠﻫ
ُ ِﻻ
ﺇ
ﻪ
َﻟ
َﺇ
ِ
ِﻻ
َ ْﺽ
ﺭﺍﻷ
َِﻭ
َ ﺍﺕ
ﻮ
َﻤ
َﻟﺴ
ﱠﺍْﻚ
ُﻠُﻣ
ُﻪﻟ
َِﻱ
ﺬﻟ
ﱠ
ﺍﺎﻌ
ً
ﻴﻤ
ِْﺟ
َﻢﻜ
ُﻴ
ْ
ﻟ
َ
ﺇ
ِﻪ
ِﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍ ﻮﻝ
ُ َﺳ
ُﱢﻲﺭ
ﻧﺇ
ِﺎﺱ
ُ ﻨ
ﱠ
ﻟﺍﺎ
ﻬ
َﻳ
ﱡ
ﺃ
َﺎ
ﻳ
َُﻞ
ْﻗ
ﻪ
ِﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺎﺑ
ِﺍ
ﻮﻨ
ُﻣ
ِ
ﺂُﻓ
َﻴﺖﻤ
ِﻳ
ُ
ِﻲﻭ
َ ﻴُﺤ
ْﻳ
ﻭﻥ
َ ﺪ
ُ
ﺘ
َﻬ
ْ
ﺗ
َﻢ
ْﻜ
ُ
ﻠ
ﱠﻌ
َ
ﻟ
َ ﻩ
ُ
ﻮﻌ
ُﺒ
ِ
ﺗ
ﱠﺍ
ِﻭ
َﻪﺗ
ِ
ﺎﻤ
َﻠ
ِ
ﻛ
َِﻭ
َﻪﻠ
ﱠﻟ
ﺎ
ﺑ
ِِﻦ
ُﻣﺆ
ْﻳ
ُِﻱ
ﺬﻟ
ﱠ
ﺍﱢﻲ
ﱢﻣﺍﻷ
ُ ِﻲ
ﱢ ﺒ
ﻨ
ﱠ
ﻟﺍﻪ
ِ
ﻟ
ِﻮَﺳ
ُﺭﻭ
َ
“Kat akanlah:" Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua,
yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu
kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada
kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat
petunjuk".
5. (ﺍﺕﺮ
ﺜﻤ ﻟ)Adanyahasi
ﺍ ldarida’wahyangdi lakukannya.
Hali nidapat ki t
al i
hat, pada hasi lda’ wah Rasul
ull
ah SAW yang dar isegi
kualitas, mereka memiliki keimanan yang sangat kokoh, tidak tergoyahkan oleh
apapun juga. Kemudian dari segi kuantitas, jumlah mereka demikian
banyaknya, tersebar kesluruh pelosok jazirah Arab, bahkan melewati jazirah
Arab. Allah SWT berfirman (QS. 48 : 29):
ﻮﻥ
َﻐ
ُﺘ
َﺒ
ْ
ﻳ
َﺍ
ﺪ
ًُﺠ
ﱠﺎﺳﻌ
ً
ﻛ
ﱠْﺭ
ُﻢﻫ
ُ
ﺍﺮ
َﺗ
َ
ﻢ
ْﻬ
ُﻨ
َ
ﻴ
ْ
ﺑ
َء
ُﺎﻤ
َ
ُﺣ
َِﺭﺭ
ﺎﻔ
ﱠ
ﻜ
ُﻟ
ْﺍَﻰ
ﻠُﻋ
َءﺍ
ﺪ
ﱠَﺷ
ِﺃﻪ
ُ
ﻌ
ََﻣ
َﻳﻦ
ﺬ
ِﻟ
ﱠ
ﺍِﻭ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﻮﻝ
َُﺳ
ٌُﺭ
ﺪﻤ
ﱠ
ُﺤ
َﻣ
ﺎﻧ
ً
ﺍ
ﻮ
َِﺿ
ْ ﺭ
ِﻭ
َ ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻦ
َ ًﻣ
ْﻼ
َﻀﻓ
33
ََ
ﺝﺮَﺧ
ْﺃ
ْﻉ
ٍ ﺭ
ﺰ
َِﻛ
َ ﻴﻞ
ْﺠ
ِﻧﺍﻹ
ِ ِﻲ
ْﻓ
ﻢﻬ
ُﻠ
ُ
ﺜ
َ
ﻣ
َ ِﻭ
َﺓﺍﺭ
َ
ﻮ
ْﺘ
ﱠﻟ
ﺍِﻲ
ْﻓ
ﻢﻬ
ُ
ﻠ
ُﺜ
َ
َﻣ
َ ِﻚ
ﻟِﺫ
َﺩ
ﻮﱡﺠ
ُﻟﺴﺍﺮ
ِ
ﺛ
َﺃ
َِﻦ
ْْﻣ
ﻢﻬ
ِ
ﻫ
ِﻮُﺟ
ُِﻲﻭ
ْﻓ
ﻢﻫ
ُ
ﺎﻤ
َﻴ
ﺳ
ِ
ﻳﻦ
َﺬ
ِﻟ
ﱠ
ﺍﻪ
ُﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ﺪ
ََﻋ
ََﻭ
ﺭﺎﻔ
ﱠﻜ
ُ
ﻟ
ْﺍﻢ
ُﻬ
ِ
ﺑ
ِﻴﻆ
َ ﻐ
ِﻴ
َﻟ
ِﺍﻉ
َﺭ
ﱠﺰ
ﱡﻟ
ﺍِﺐ
ُ ْﺠ
ﻌﻳ
ُ
ﻪ
ِﻗ
ِﻮَﻰﺳ
ُ ﻠ
َﻯﻋ
َ ﻮﺘ
َ
ﺎﺳ
ْ َﻓ
ََﻆ
ﻠ
ﻐ
ْﺘ
َ
ﺎﺳ
ْ ُﻓ
َﻩ
ﺭ
َﺯ
َﺂ
ُﻓ
َﻩﺄ
َ
َﻄ
ْﺷ
ﺎ
ﻤ
ًﻴَﻈ
ِﺍﻋﺮ
ًَﺟ
ْﺃًﻭ
َﺓﺮ
َﻔ
ِ
ﻐ
ْْﻣ
َﻢﻬ
ُﻨ
ْ
ِﻣ
ِﺎﺕِﺤ
َ ﻟ
ﺎ
ﻟﺼ
ﱠ ﺍ
ﺍﻮﻠ
ُ
ﻤ
َِﻋ
َﺍﻭﻮﻨ
ُ
ﻣ
َﺁ
“Muhammadi tuadal ahut usanAllahdanor ang-orang yang bersama dengan dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat
mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka
tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam
Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan
tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan
tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya
karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-
orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amalyangsal ehdiantaramer ekaampunandanpahal ayangbesar .
”
Kedudukan Rasul.
Sebagai manusia, seorang rasul juga memiliki ciri dan sifat yang sama
dengan manusia lain pada umumnya. Rasulullah SAW juga demikian, beliau
memiliki fisik yang sama sebagaimana sahabatnya, beliau juga memiliki nasab.
Hanya beliau mendapatkan wahyu yang tentunya tidak didapatkan oleh orang lain,
dan beliau memiliki kewajiban untuk menyampaikan risalah tersebut kepada
seluruh umat manusia. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai kedudukan
Rasulullah SAW:
1. (ﺩﺍﷲ ﺎﺒ
ﺒﺪﻣﻦﻋ )ﻋ
Seorang rasul, ia merupakan seorang hamba diatara hamba-hamba Allah
lainnya. Rasulullah SAW merupakan seroang hamba Allah sebagaimana yang
lainnya. Beliau juga beraktivitas sebagaimana mereka beraktivitas. Beliau
makan, minum, pergi ke pasar, beristri dan lain sebagainya. Beliau juga
merasakan sesuatu yang kita rasakan, baik rasa suka ataupun rasa duka. Beliau
juga mengalami sakit dan penderitaan sebagaimana kita mengalaminya. Bahkan
penderitaan yang beliau rasakan, jauh lebih besar daripada penderitaan kita.
Oleh karena itulah, sesungguhnya hal-hal yang beliau lakukan, juga dapat kita
lakukan. Karena kita sama-sama manusia. Dan sesungguhnya tidak ada alasan
bagi kita untuk mengerjakan perintah Rasul karena Allah telah mengutus rasul
itu dari kalangan mereka sendiri yang sangat dekat dengan kehidupan mereka.
Hanya yang membedakannya adalah bahwa beliau mendapatkan wahyu dari
Allah SWT. Allah berfirman (QS. 18 : 110)
َﻼ
ًﻤ
ْﻋ
َ َﻞ
ﻤ
ﻌ
ْﻴ
َﻠ
ْ
ِﻓ
َﻪﺑ
ﱢ
َﺭ
َءﺎ
ﻘ
َ
ﻟ
ِﺍﻮ
ْﺟ
ُﺮﻳ
َ
ﺎﻥ
َ ْﻛ
ََﻦ
ﻤٌﻓ
َﺪ
ﺍﺣ
ِ ٌﻭ
َﻪﻟ
َ
ﺇ
ِﻢ
ْﻜ
ُ
ﻬ
ُﻟ
َ
ﺇ
ِﺎ
ﻤ
َ ﻧ
ﱠ
ﺃ
ََﻲ
ﱠﻟ
ﺇ
َِﻰ
ﻮﺣ
ﻳ
ُﻢ
ْﻜ
ُ
ﻠ
ُﺜ
ْ
ٌﻣ
ِﺮَﺸ
َﺑﺎ
ﻧ
َ
ﺃ
َﺎﻤ
َ
ﻧ
ﱠﺇ
ُِﻞ
ْﻗ
ﺎ
ِﺤ
ًﻟ
ﺎﺻ
َ
ﺍ
ﺪ
ًَﺣ
َﺃ
ﻪ
ِ ﺑ
ﱢ
ِﺭ
َﺓﺩ
َﺎ
ﺒ
َﻌ
ِ
ْﺑ
ِِﻙ
ﺮُﺸ
ْﻳَﻻ
َﻭ
Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa".
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan
amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat
kepada Tuhannya".
2. (ﻴﻦﻠ
ﺮﺳ ﻟﻤ ﻮﻝﻣﻦﺍﺭﺳ)
Rasulullah SAW merupakan seorang rasul diantara para rasul lainnya.
Rasulullah SAW selain sebagai hamba biasa juga sebagai rasul yang mempunyai
keutamaan dan ciri-ci ri ker asul
an. Rasul ull
ah SAW memi li
ki mu’
ji
zat
34
sebagaimana para nabi dan rasul yang lain, dengan berbagai keutamaan
lainnya. Allah berfirman (QS. 3 : 144)
َﻦ
ْﻣ
ْﻭ
َ ﻢ
ﻜ
ُﺑ
ِ
ﺎﻘ
َ
َﻋ
ْﺃَﻰ
ﻠ
ْﻋ
َ ﻢ
ﺘ
ُﺒ
ْ
ﻠ
َﻘ
َ
ﻧ
ْﺍ
ِﻞ
َﺘْﻗ
ُﻭ
ﺃ
َ ﺎﺕ
َ ْﻣ
َِﻥ
ﺈ
ﻓ
َﺃ
َُﻞ
ُﱡﺳ
ﺮﻟ
ﺍﻪ
ِﻠ
ِ
ﺒ
ْْﻗ
َِﻦ
ْﻣ
َﺖﻠ
ْﺧ
َﺪٌﻗ
َﻮﻝَﺳ
ُﱠﺭ
ِﻻ
ﺇﺪ
ٌ
ﻤ
ﱠُﺤ
َﺎﻣ
ﻣ
َﻭ
َ
ﻳﻦ
َﺮ
ِﻛ
ِﺎ
ﻟﺸ
ﱠﺍﻪ
ُﻠ
ﱠ
ﻟﺍِﻱ
ﺰَﺠ
ْﻴَﺳ
َﺎﻭ
ﺌ
ًﻴ
ْ
َﺷ
َ ﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ﺮ
ﱠَﻀ
ُ ْﻳ
َﻦ
ﻠِﻓ
َﻪ
ﻴ
ْﺒ
َ
ﻘ
َِﻰﻋ
َ ﻠْﻋ
َِﺐﻠ
ﻘ
َ
ﻨ
ْﻳ
َ
“Muhammadi t
ut idakl ai
nhanyal ahseor angr asul,sungguht el
ahber l
al usebel umnya
beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang
(murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan
mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-
orangyangber syukur .”
Sifat-sifat Rasul.
35
4. (ﻧﺔﺎﻟﻔﻄ) Cerdas.
ﺍ
Allah berfirman (QS. 48 : 27)
َﻴ
ﻦﻘ
ِﻠ
ﱢ
ُﺤ
ََﻣﻴﻦﻨ
ِ
ﻣ
ُِﺁ
ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍء
َﺎ
ْﺷ
َ ِﻥ
ﺇﻡ
َﺍ
ﺮ
َْﺤ
َﻟﺍ
ﺪ
َْﺠ
َِﺴ
ﻤ
ﻟ
ْﺍُﻦ
ﱠﻠ
ْﺧ
ُﺪﺘ
َ
ﻟ
ََﻖ
ﱢْﺤ
ﻟ
ﺎ
ﺑ
ِ ﺎ
ﻳ
َ
ﺅ
ْﺮ
ﱡﻟ
ﺍﻪ
ُﻟ
َ
ﻮَﺳ
ُُﺭ
ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍَﻕ
َﺪْﺻ
َ ﺪ
ﻘ
َﻟ
َ
ﺎﺒ
ً
ﻳﺮ
ِﺎﻗ
َ ْﺤ
ًﺘ
َﻓ
َِﻚ
ﻟ
ِﺫ
َ ﻭﻥ
ْﺩ
ُ ِﻦ
َﻣ
َﻞ
ﻌَﺠ
َﺍﻓ
ﻮﻤ
ُﻠ
َ
ﻌ
ْﺗ
َﻢ
ْ
ﻟ
َﺎَﻣ
َﻢ
ﻠ
ِﻌ
َ
َﻓ
َﻮﻥﻓ
ُ
ﺎَﺨ
َﺗَﻻ
َﻳﻦ
ﺮ
َِﺼ
ﱢ ﻘ
ﻣ
ُْﻭ
َﻢﻜ
ُ
ﻭﺳ
َ ء
ُﺭ
ُ
“SesungguhnyaAl lahakan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran
mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki
Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan
mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang
tiadakamuket ahuidanDi amember ikansebelum it
ukemenanganyangdekat .”
5. (ﻧﺔﺎ ) Amanah.
ﺍﻷﻣ
Allah berfirman (QS. 69 : 44-46)
*َ
ﻴﻦ
ﺗ
ِﻮ
َ
ﻟ
ْﺍﻪ
ُ
ﻨ
ْﺎﻣ
ِﻨ
َﻌ
ْ
َﻄ
َﻘﻟ
َ
ﻢ
ﱠﺛ
ُ*ِ
ﻴﻦ
ﻤ
ِﻴ
َ
ﻟ
ْﺎ
ﺑ
ِﻪ
ُﻨ
ْ
ﺎﻣ
ِ ﻧ
َ
ﺬ
َْﺧ
َِ *ﻷ
ﻳﻞ
ﻭ
ِﺎ
ﻗ
َﺍﻷ
َ ْﺾ
َ ﻌ
ﺑ
َﺎﻨ
َ
ﻴ
ْ
ﻠ
ََﻋ
َﱠﻝ
ﻮ
ﻘ
َﺗ
َﻮ
ْ
ﻟ
َﻭ
َ
“
Seandai nyadi a(Muhammad)mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami.
Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar
Kamipot ongur attalijant
ungnya.”
6. (ﻴﻎﻠﺒ
ﺘﻟ) Menyampaikan.
ﺍ
Allah berfirman (QS. 5 : 67)
36
ِﻦ
ََﻣ
ُﻚ
ﻤْﺼ
ِﻌﻳ
َ
ﻪ
ُﻠ
ﱠﻟ
ﺍ
ُﻭ
َ ﻪ
ﺘ
َﻟ
َ
ﺎِﺳ
ََﺭ
ْﺖ
ﻐﻠ
ﱠ
ﺑ
َﺎﻤ
َ
ْﻓ
ََﻞ
ﻌﻔ
ْ
ْﺗ
َﻢﻟ
َ
ِﻥ
ْﺇَﻭ
َﱢﻚ
ﺑْﺭ
َِﻦ
َﻣ
ْﻚ
ﻴﻟ
َ
ﺇ
ِِﻝ
َﺰﻧ
ْ
ﺃ
ُﺎ
ْﻣ
َﻎﻠ
ﱢ
ﺑ
َﻮﻝ
ُﱠﺳ
ُﺮﻟ
ﺍﺎ
ﻬ
َﻳ
ﱡ
ﺃ
َﺎ
ﻳ
َ
ﻳﻦ
َﺮ
ِﻓ
ِﺎ
ﻜ
َﻟ
ْ
ﺍﻡ
َﻮ
ْ
ﻘ
َﻟ
ْ
ﺍِﻱ
ﺪﻬ
ْ
ﻳ
ََﻻ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍِﻥ
ﱠﺇﺎﺱ
ِ ﻨ
ﱠ
ﻟ
ﺍ
“
HaiRasul,sampai kanl
ahapayangdit urunkankepadamudar iTuhanmu.Danj ikatidak
kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan
amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-or angyangkaf ir
.”
7. (ﺎﻣﻞﻟﻜﺍﻡﺍ
ﺰ ﺘﻟ
ﺍﻹ) Komimen yang sempurna.
Allah berfirman (QS. 17 : 73)
ﻴﻼ
ًﻠ
َِﺧ
َﻭﻙﺬ
ُ
ﱠﺨ
َﺗﺍﻵ
َ ﺫ
ً
ﺇ
ُِﻭ
َﻩ
ﺮ
َﻴ
ْﺎﻏ
َ ﻨ
َ
ﻴ
ْ
ﻠ
ََﻋ
َِﻱ
ﺮﺘ
َ
ﻔ
ْﺘ
َ
ﻟ
ِْﻚ
َﻴ
ﻟ
َﺇ
ِ
ﺎﻨ
َ
ﻴ
ْْﺣ
َﻭ
ﺃ
َِﻱ
ﺬ
ﻟ
ﱠﺍَﻦ
َِﻋ
َﻚ
ﻧ
ﻮﻨ
ُ
ﺘ
ِﻔ
ْ
ﻴ
َﻟ
َ
ﺍﻭﺩ
ُ
ﺎْﻛ
َِﻥ
ﺇ
ﻭ
َ
“Dansesungguhnyamer ekahampi
rmemal ingkankamudar iapayangt elahKami
wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami;
dan kalau sudah begitut
entul
ahmerekamengambi lkamuj adisahabatyangset i
a.”
Tugas Rasul.
Secara garis besar, tugas rasul dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
pengembanr i
sal ahda’ wahdankedua,sebagaipenegakdinullah.
1. (ﺓﻮﻟﺪﻋ ﻟﺔﺍ
ﺎﺎﻣﻞﺭﺳ )ﺣSebagaipengembanr isal
ahda’ wah
Inilah tugas utama rasul yang secara langsung diamananhkan Allah terhadap
dirinya, sekaligus membimbing umat manusia dalam mengaplikasikan ibadah
kepada Al l
ah SWT.Tugasr asulsebagaipengemban amanah da’
wah mencakup
tiga aspek:
a) (ﻟﻖ ﺎ
ﻟﺨﻓﺔﺍﺮﻌ )ﻣDalam mengenal Sang Pencipa.
Allah berfirman (QS. 6 : 19)
ِ
ﻪﺑ
ِﻢ
ْ
ﻛ
ُﺭ
َﺬ
ِﻧ
ْ
ﺄ
ُ
ﻟ
ِﺁﻥ
ُ ﺮ
ْﻘ
ُ
ﻟ
ْﺍﺍ
ﺬ
َﱠﻫ
ََﻲ
ﻟﺇ
ِ
ِﻲ
َ ﻭﺣ
ﺃ
ُْﻭ
َﻢﻜ
ُ
ﻨ
َﻴ
ْ
ﺑ
َِﻲﻭ
َ ﻨ
ﻴ
ْﺑ
َﺪ
ٌ
ﻴﻬ
ِ
ُﺷ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍُﻞ
ًِﻗ
ﺓ
ﺩ
َﺎ
ﻬ
َُﺷ
َﺮﺒ
َﻛ
ْ
ﺃ
َء
ٍَﻲ
ْﱡﺷَﻱ
ﺃُﻞ
ْﻗ
ِﻲ
ﻨ
ﻧ
ﱠ
ﺇ
ٌِﻭ
َﺪﺍﺣ
ٌِﻭ
َ ﻪ
ﻟ
َﺇ
ِﻮ
َ
ﺎﻫ
ُ ﻤ
َﻧ
ﱠﺇ
ِ
ُﻞ
ُْﻗ
ﺪﻬ
ََﺷ
ْﺃْﻻ
َُﻞ
َﻯﻗ
ﺮُﺧ
ْﺃﺔ
ً
ﻬ
َﻟ
ِ
ِﺁﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﻊ
َﱠﻣ
ََﻥ
ﺃ
ﻭﻥ
َ ﺪ
ُﻬ
َ
َﺸ
ْﺘﻟ
َﻢ
ْ
ﻜ
ُﻨ
ﱠﺋ
ِ
ﺃ
َﻎ
َﻠ
َ
ﺑ
ََﻦ
ْﻣﻭ
َ
ﻮﻥ
َ ﻛ
ُ
ﺮ
ُِﺸ
ْﺗﺎ
ﻤ
ﱠٌﻣ
ِءِﻱ
ﺮﺑ
َ
Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah. Dia
menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya
dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang
sampai Al Qur'an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada
tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui".
Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya
aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)".
b) (ﺓﺩﺎﺒ
ﻌﻟﻴﺔﺍﻴﻔ) Menjelaskan cara beribadah.
ﻛ
Rasulullah SAW juga memiliki tugas untuk mengajarkan cara untuk
beribadah kepada Allah SWT, agar mereka dapat melaksanakan ibadah
dengan baik dan benar. Salah satu contohnya adalah dalam masalah shalat.
Rasulullah SAW memberikan contoh yang sempurna dalam melaksanakan
tata cara shalat. Oleh karena itulah beliau bersabda:
ْ
ﻢﻜ
ُﻴ
ﻠ
ِﻫ
ْ
ﺃ
ََﻰ
ﻟﺇ
ِﺍ
ﻮﻌ
ُْﺟ
ِ ﺭ
ﺍ ﻢ
َ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َُﻋ
َﻪﻠ
ﱠﻟ
ﺍﱠﻰ
ﻠ
ﱡﺻ
َ ِﻲ
ﺒﻨ
ﱠ
ﻟﺍ
ﺎﻝ
َ ِﻗ
َِﺙ
ﺮﻳ
ْﻮ
َ
ْﺤ
ُﻟﺍْﻦ
ِﺑِﻚ
ِﻟ
ﺎَﻣ
َﺎﻥ
ﻤ
َﻴ
ْﻠ
َ
ِﻲﺳ
ُ ﺑﺃ
ََﻦ
ْﻋ
ﻢ
ْ
ﻛ
ُﺪ
َُﺣ
َﺃﻢ
ْ
ﻜ
ُﻟ
َﱢﻥ
ْﺫ
ﺆ
َﻴ
ُﻠ
ُْﻓ
َﺓﱠﻼ
َﻟﺼﺍَﺕ
ْﺮَﻀ
َ ﺍﺣﺫ
َﺇ
ِ
ﱢﻲﻭ
َ ﻠُﺻ
َﺃِﻲ
ﻧﻮﻤ
ُ
ﺘ
ُﻳ
ْ
ﺃ
َﺎﺭ
َﻤ
َﺍﻛ
َ ﻮﻠ
ﱡ
َﺻ
َ ْﻭ
ﻢﻫ
ُﻭ
ﺮ
ُﻣ
ُْﻭ
َ ﻢ
ﻫ
ُﻮﻤ
ُﻠ
ﱢ
ﻌ
َﻓ
َ
(ﺭﻱﺎﺒﺨ
ﻟﺍﻩ
ﺍ
ﻭﺭ)ْ
ﻢﻛ
ُﺮ
ُ
ﺒ
َﻛ
ْﺃ
َﻢ
ْ
ﻜ
ُﻣ
ﱠﺆ
ُﻴ
َ
ﻟ
ِﻢ
ﱠﺛ
ُ
Dari Abu Sulaiman Malik bin al-Huwai r
its,Rasul ul
lahSAW ber sabda,‘ Kembali
lah
kalian pada keluarga kalian dan ajarkanlah mereka (islam) dan perintahkanlan
mereka. Serta shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku melaksanakannya.
Apabila tiba waku shalat, hendaklah salah seorang diantara kalian
37
mengumandangkan adzan, lalu salah seorang diantaraka kalian yang paling dewasa
menj adiimamnya. ”( HR.Bukhar i
)
c) (ﺓﺎﻴﻟﺤ
ﻨﻬﺞﺍ )ﻣMenjelaskan pedoman hidup.
Allah berfirman (QS. 6 : 153)
ﻪ
ِ
ﺑ
ِﻢ
ْﻛ
ُ
ﺎَﺻ
ﱠْﻭ
ﻢﻜ
ُ
ﻟ
ِِﺫ
َﻪ
ﻠ
ِﻴ
ﺒ
ِْﺳ
ََﻦ
ْﻋ
ﻢﻜ
ُ
ﺑ
ِﱠﻕ
َﺮﻔ
َ
ﺘ
ََﻓ
َُﻞ
ﺒﻟﺴ
ﱡﺍﺍ
ﻮﻌ
ُﺒ
ِ
ﺘ
ﱠَﺗ
ََﻻ
ُﻭ
ﻩ
ﻮﻌ
ُﺒ
ِ
ﺗ
ﱠ
ﺎﺎﻓ
َﻤ
ًﻴ
ﻘ
ِﺘ
َ
ُﺴ
ِْﻲﻣ
ﺍﻃ
ﺮ
َﺍﺻ
ِ ﺬ
َ
ﱠﻫ
َ َﻥ
ﺃ
ﻭ
َ
ﻮﻥ
َ ﻘ
ُ
ﺘ
ﱠﺗ
َﻢ
ْ
ﻜ
ُﻠ
ﱠ
ﻌ
َﻟ
َ
“
Danbahwa( yangKamiper i
ntahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah
dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu
mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah
kepadamuagarkamuber takwa. ”
d) (ﻴﺤﺔﻧﺼﻴﻪﻭ ﻮﺟﻴﺔ–ﺗﺑ
ﺮﺘﻟ
ﺍ) Membina dengan arahan dan nasihat.
Hal ini banyak sekali kita jumpai dalam hadits, bagaimana Rasulullah SAW
memberikan arahan-arahan dan nasehat-nasehat yang pada intinya
mengajak kita pada kesempurnaan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Salah satu contohnya adalah :
ﻪ
ِ
ﻴﱠﻓ
ُِﻦ
ْﻛ
َﻦ
ٌﻣ
َﺙ
َﻼ
ﺛﺎﻝ
ََﻗ
َ ﻢ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َُﻋ
َﻪﻠ
ﱠﻟ
ﺍﱠﻰ
ﻠﱢﺻ
َ ِﻲ
ﺒ
ﻨ
ﱠﻟ
ﺍَﻦ
ُْﻋﻪﻨ
ْ
ُﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍِﻲ
ََﺿ
ٍﺭِﻚ
ﻟ
ﺎ
ِﻣ
َ ْﻦ
ﺑَﺲ
ِﻧﺃ
َ
َﻦ
ْﻋ
ﺎﻥ
ِﻤ
َﻳﺍﻹ
ِ ﺓ
َ
ﻭ
ََﻼ
ََﺣﺪ
َﺟ
َ ﻭ
َﻥ
ْﺃﻩ
َﺮ
َ
ﻜ
ْﻳ
ََﻥ
ْﺃ
ِﻭ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ِِﻻ
ﱠﺇﻪ
ُ
ﺒ
ﱡُﺤ
ِﻳَﻻ
َ ءﺮ
ْ
ﻤ
َﻟ
ْﺍ
ِﺐ
ﱠ ُﺤ
ﻳَﻥ
ْﺃﺎﻭ
َ ﻤ
َ
ﻫ
ُﺍﻮ
َ
ﺎﺳ
ِ ﻤ
ﱠِﻣ
ِ ﻪ
ﻴ
ْﻟ
َ
ﺇ
َِﺐ
ﱠَﺣ
ﺃﻪ
ُﻟ
ُ
ﻮَﺳ
ُﺭُﻭ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﻮﻥ
َ ﻜ
ُﻳ
ََﻥ
ْﺃ
ﺮ
ِﻔ
ْﻜ
ُﻟ
ْ
ﺍِﻲ
َﻓ
ﺩﻮﻌ
ُ
ﻳ
َ
(ﺭﻱﺎﺒﺨ
ﻟ
ﺍﻩﺍ
ﻭﺭ)ِﺭﺎ
ﻨ
ﱠ
ﻟﺍِﻲ
َﻓ
َﻑ
ﺬﻘ
ْﻳ
َُﻥ
ْﺃﻩ
ُ
ﺮ
َﻜ
ْﻳ
َﺎ
ﻤ
َﻛ
َ
Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda : Terdapat tiga hal, yang apabila
ketiganya melekat pada diri seseorang maka ia akan dapat merasakan manisnya
iman: (1) Mencintai Allah dan rasu-Nya melebihi dari cinta apapun di dunia ini. (2)
Mencintai seseorang hanya karena Allah. Dan (3) Dia tidak menginginkan untuk
kembali pada kekufurannya sebagaimna ia tidak ingin dimasukkan ke dalam api
neraka. (HR. Bukhari)
َﻳ
ﻦﺬ
ِﻟ
ﱠ
ﺍَﻒ
َ ﻠ
َﺨ
ْﺘ
ﺍﺳ
ْ ﺎﻤ
َِﻛ
َْﺽﺭﺍﻷ
َ ِﻲ
ْﻓﻢ
ﻬ
ُﻨ
ﱠ
ﻔ
َﻠ
ِ
َﺨ
ْﺘَﺴ
ْﻴ
ﻟ
َﺎﺕ
ِ ِﺤ
َﻟﺎ
ﻟﺼ
ﱠ ﺍﺍ
ﻮﻠ
ُ
ﻤ
َِﻋ
َْﻭ
ﻢﻜ
ُﻨ
ْ
ﺍﻣ
ِ ﻮ
ﻨ
ُﻣ
َﺁ
ﻳﻦ
َ ﺬ
ِ
ﻟ
ﱠﺍﻪ
ُ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﺪ
ََﻋ
َﻭ
ِﻲﻻ
َ ﻨﻧ
َ
ﻭﺪ
ُﺒ
ُ
ﻌ
ْﻳ
َﺎ
ﻨ
ً
ﻣ
ْﺃ
َ ﻢ
ْ
ﻬ
ِﻓ
ِﻮ
ْ
ِﺧ
َ ﺪ
ﻌ
ْﺑ
َِﻦ
ْ ْﻣ
ﻢ
ﻬ
ُﻨ
ﱠﻟ
َ
ﺪ
ﱢﺒ
َ
ﻴ
ُﻟ
َ
ْﻭ
َﻢﻬ
ُﻟ
ََﻰ
َﻀﺗ
ﺭ
ْﺍِﻱ
ﺬﻟ
ﱠ
ﺍﻢ
ُﻬ
ُ
ﻨ
َﻳ
ْﺩ
ِﻢﻬ
ُ
ﻟ
ََﻦ
ﱠﻨﻜ
ﱢ
ﻤ
َﻴ
ُﻟ
َ
ْﻭ
َ ﻢ
ﻬ
ِﻠ
ِ
ﺒ
ْْﻗ
َِﻦ
ﻣ
ﻮﻥ
َ ﻘ
ُ
ﺎﺳ
ِ ﻔ
َ
ﻟ
ْﺍ
ﻢ
َُﻫ
ُ ِﻚ
ﺌﻟ
َ
ﻭﺄ
ُ
َﻓ
َِﻚ
ﻟَﺫ
َﺪﻌ
ْ
ﺑ
َﺮ
َ ﻔ
َ
ْﻛ
ََﻦ
ﻣﺎﻭ
َ ﺌ
ً
ﻴ
ْ
ِﻲﺷ
َ ﺑﻮﻥ
َ ﻛ
ُ
ﺮ
ُِﺸ
ْﻳ
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama
yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar
(keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman
sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka
mereka itulah orang-or
angyangf asik.”
b) (ﺎﻝﺮﺟﻟءﺍ
ﺎﻨﺑ) Membina kader.
Allah berfirman (QS. 3 : 104)
ﻢ
ُ
َﻫ
ُ ِﻚ
ﺌ
ﻟ
َ
ﻭﺃ
ُِﻭ
َﺮﻜ
َ
ﻨ
ْﻤ
ُﻟ
ْ
ﺍَﻦ
َِﻋ
ْﻥ
ﻮ
ﻬ
َﻨ
ْﻳ
َ
ِﻭ
َﻭﻑﺮ
ُ
ﻌ
ْﻤ
َﻟ
ْ
ﺎ
ﺑ
ِ ﻭﻥ
َﺮ
ُﻣ
ُﺄ
ْ
ﻳ
َِﻭ
َﺮﻴ
ْ
ْﺨ
َﻟ
ﺍَﻰ
ﻟ
ﺇ
ِﻮﻥ
َْﻋ
ُﺪﻳ
َ
ﺔ
ٌﻣ
ﱠﺃ
ُ
ﻢ
ْﻜ
ُﻨ
ْ
ْﻣ
ُِﻦ
ﻜ
ﺘ
َﻟ
ْ
ﻭ
َ
ﻮﻥ
َ ِﺤ
ُﻠﻔ
ْ
ﻤ
ُﻟ
ْ
ﺍ
“Danhendakl ahada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-or angyangber untung.”
c) (ﺓﻮﻟﺪﻋﺎﺝﺍ
ﻨﻬ)ﻣMembuatkonsepsida’ wah
Allah berfirman (QS. 3 : 159) mengenai perlunya konsepsida’
wah yang
lembut terhadap manusia dalam mengajak pada kebaikan:
ﻢ
ْ
ﻬ
ُﻨ
ْ
ُﻋ
َ ْﻒ
ﺎﻋ
َﻓ
َِﻚ
ﻟ
ﻮ
ْْﺣ
َِﻦ
ﺍﻣﻮ
َﻀ
ﱡ ﻔ
ﻧ
ِْﻻ
َْﺐﻠ
ﻘ
َ
ﻟ
ْﺍﻴﻆ
َ ﻠ
ِ
ﺎﻏ
َ َﻈ
َﻓ
ْﺖﻨ
ْﻛ
ُﻮﻟ
َ
ْﻭ
َﻢﻬ
ُﻟ
َ
ْﺖ
َ ﻨ
ﻟ
ِﻪ
ِﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻦ
ٍَﻣ
ﺔﻤ
َ
َﺣ
ْﺎﺭ
ﻤ
َﺒ
ِ
ﻓ
َ
ﻢ
ْ
ﻫ
ُﺭ
ْﻭ
ِﺎ
َﺷ
َ ْﻭ
ﻢﻬ
ُ
ﻟ
َﺮ
ْﻔ
ِﻐ
ْ
ﺘ
َﺍﺳ
ْﻭ
َ
ﻴﻦ
َﻠ
ِ
ﻛ
ﱢﻮ
َﺘ
َ
ﻤ
ُﻟ
ْ
ﺍِﺐ
ﱡُﺤ
ﻳﻪ
َ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍِﻥ
ﱠﺇﻪ
ِﻠ
ﱠ
ﻟﺍَﻰ
ﻠ
ْﻋ
َ ﱠﻞ
ﻛﻮ
َ
ﺘ
ََﻓ
َْﺖ
ﻣﺰ
َﺍﻋ
َﺫ
َﺈ
ِ
ِﻓ
َﺮﻣ
ْﺍﻷ
َ ِﻲ
ﻓ
“Makadi sebabkanr ahmatdar iAl
lah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. ”
2. (ﻟﺔ
ﺎﺮﺳﻟ
ﺎﺳﺦﺍ ) Menghapus risalah sebelumnya.
ﻧ
Dalam sebuah hadits diriwayatkan:
39
ََ
ﻞﺜ
ﻣ
َِﻲﻭ
َ ﻠ
ﺜ
َﱠﻣ
َِﻥ
ﺇﺎﻝ
ََﻗ
َﻢﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َُﻋ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍﱠﻰ
ﻠ
ِﺻ
َ ﻪ ﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﻮﻝ
َ َﺳ
ُﱠﺭَﻥ
ﺃﻪ
ُﻨ
ْ
ُﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍِﻲ
ََﺿَﺭ
ﺓﺮ
َﻳ
ْ
ﺮ
َِﻲﻫ
ُ ﺑﺃ
َ
َﻦ
ْﻋ
ﺎﺱ
ُ ﻨ
ﱠ
ﻟ
ﺍَﻞ
َﻌَﺠ
ٍَﻓ
ﺔﻳ
َ
ﻭ
ِﺍْﺯ
َِﻦ
ٍﻣ
ﺔﻨ
َ
ﺒ
ِﻟ
َ
ﻊ
َْﺿ
ِ ﻮﱠﻣ
َِﻻ
ﺇﻪ
ُﻠ
َ
ﻤ
ََﺟ
ْﺃُﻭ
َﻪﻨ
َ
ْﺴ
ََﺣ
ﺄﺎﻓ
َ ﺘ
ً
ﻴ
َْﻰﺑ
َ ﻨ
ٍﺑ
َُﻞ
َﺟ
ِﺭَﻞ
ﺜ
ﻤ
َِﻲﻛ
َ ﻠ
ﺒ
ْْﻗ
َِﻦ
ِﻣ
ءﺎ
ﻴ
َﺒ
ِ
ﻧ
ْ
ﺍﻷ
َ
ﻴﻦ
َﻴ
ﱢﺒ
ِ
ﻨ
ﱠﻟ
ﺍﻢ
ُﺗ
ِ
ﺎ
ﺎﺧ
َ ﻧ
َ
ﺃ
َ
ُﻭ
َ ﺔ
ﻨ
َﺒ
ِ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﺎ
ﻧ
َﺄ
َ
َﻓ
َﺎﻝ
ُﻗ
َﺔﻨ
َﺒ
ِ
ﻠ
ﱠ
ﻟﺍﻩ
ِ
ﺬ
ِْﻫ
ََﺖﻌُﺿ
َِﻭَﻼَﻫ
ﻮﻥﻟ
ُ
ﻮﻘ
ُ
ﻳ
َُﻭ
َﻪﻟ
َﻮﻥ
َ ﺒ
ُ
ْﺠ
َﻌﻳ
َ
ِﻭ
َ ﻪ
ﺑ
ِﻮﻥ
َ ﻓ
ُ
ﻮَﻄ
ُﻳ
(ﺭﻱﺎﺒﺨ
ﻟﺍﻩ
ﺍ
ﻭﺭ)
DariAbuHur air
ahr a,Rasul ul
lahSAW ber sabda,‘Sesungguhnyaper umpamaanku
dengan perumpamaan para nabi sebelumku adalah seumpama seseorang yang
membangun sebuah rumah; di mana ia menjadikan rumah itu indah dan sempurna.
Namun rumah terdapat satu sisi dari rumah tersebut yang belum disempurnakan (bau
batanya) . Sehingga hal ini menjadikan manusia menjadi heran dan bertanya-tanya,
mengapa sisi ini tidak disempurnakan? Dan akulah batu bata terakhir itu (yang
menyempurnakan bangunannya), dan aku adalah penutup para nabi. (HR. Bukhari)
3. (ءﺎﻴ
ﺒ )ﻣﺼﺪﻕﺍﻷMembenarkan para nabi sebelumnya.
ﻧ
Allah berfirman (QS. 3 : 3)
ﻴﻞ
َْﺠ
ِﻧﺍﻹ
َِﻭ
َﺓﺍ
ﺭ
َﻮ
ْﺘ
ﱠ
ﻟ
ﺍَﻝ
َﺰﻧ
ْ
ﺃ
َ
ِﻭ
َ ﻪ
ﻳ
ْﺪ
َ
ﻳ
َْﻦ
َﻴ
ﺑ
َﺎ
ﻤ
َﻟ
ِﺎ
ﻗ
ًﺪ
ﱢ
ُﺼ
َ ﱢﻣ
َﻖ
ْﺤ
ﻟ
ﺎ
ﺑ
ِﺎﺏ
َﺘ
َﻜ
ِ
ﻟ
ْﺍْﻚ
َﻴ
ﻠ
ََﻋ
َﱠﻝ
ﺰﻧ
َ
“
DiamenurunkanAlKi
tab(AlQur'
an)kepadamudengansebenar
nya;membenarkan
ki
tabyangtel
ahdit
urunkansebel
umnyadanmenurunkanTauratdanI
nji
l.
”
5. (ﺎ ﺱ
ﻨﻠ
ﻓﺔﻟ
ﺎﻛ) Ditujukan untuk seluruh umat manusia.
40
6. (ﻴﻦ ﻟﻤ
ﺎﻌﻠ
ﺭﺣﻤﺔﻟ ) Dijadikan sebagai rahmat bagi semesta alam.
Allah berfirman (QS. 21 : 107)
ﻴﻦ
َﻤ
ِﻟ
َ
ﺎﻌ
َ
ﻠ
ْﻟ
ِﺔ
ً
ﻤ
ََﺣ
ْﱠﺭ
ِﻻ
ﺇﺎﻙ
َﻨ
َﻠ
ْ
ْﺳ
َﺭﺃ
َ
ﺎﻣ
َﻭ
َ
“
Dant
iadal
ahKamimengut
uskamu,mel
ainkanunt
uk(
menj
adi
)rahmatbagisemest
a
alam.”
2. (ﺒﺔ
ﻟﻤﺤﺍ) Mencintainya.
Rasulullah SAW bersabda:
ِﻻ
َﻩﺪ
ِ
ﻴ
َﺑ
ِِﻲ
ْﺴ
ﻔ
ﻧ
َِﻱﺬ
ﻟ
ﱠﺍ
ﻮ
ََﻓ
َﺎﻝ
َﻗ
َﻢﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َُﻋ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﱠﻰ
ﻠِﺻ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﻮﻝ
َ َﺳ
ُﱠﺭ
َﻥ
ﺃﻪ
ُﻨ
ْ
ُﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍِﻲ
ََﺿَﺭ
ﺓ
ﺮ
َﻳ
ْﺮ
َ
ِﻲﻫ
ُ ﺑ
ﺃ
ََﻦ
ْﻋ
(ﺭﻱﺎ
ﺒﺨﻟﺍ
ﻩﺍ
ﻭﺭ)ِ
ﻩ
ﺪ
ِﻟ
َ
ﻭ
َِﻭ
َﻩﺪ
ِ
ﻟ
ِﺍ
ْﻭ
َِﻦ
ِﻣ
ﻪﻴ
ْ
ﻟ
َﺇ
َِﺐ
ﱠَﺣ
ﺃﻮﻥ
َ ﻛ
ُ
ﺃ
َﱠﻰ
ﺘْﺣ
َﻢﻛ
ُﺪ
ُ
َﺣ
َﺃِﻦ
ُﻣﺆ
ْ
ﻳ
ُ
DariAbuHur airahr a,Rasul ullahSAW ber sabda,‘ DemiDzatyangdi rikuber adadi
tangan-Nya, kalian tidaklah beriman, hingga kalian lebih mencintai aku dari orang
tuanya dan anaknya. (HR. Bukhari)
3. (ﻴﻢﻌﻈ ﺘﻟ
ﺍ) Mengagungkannya.
Sebagai umatnya, kita semua harus mengagungkan beliau sebagai seorang
rasul, yang telah menunjukkan pada kita jalan Allah yang lurus. Sehingga dalam
setiap doa kita, setiap ucapan kita, ceramah kita, dan lain sebagainya
senantiasa mengagungkan beliau. Dan salah satu cara untuk mengagungkan
beliau adalah dengan melaksakan sunnah-sunnahnya.
4. (ﻨﻪ
ﺎﻉﻋﻓﻟﺪ) Membelanya.
ﺍ
Demikian juga kita harus membela Rasulullah SAW, terutama dari mereka-
mereka yang ingin mencela dan mengolok-olok Rasulullah SAW. Atau
‘mengkerdil
kan’sunnahnabawi yah.
Yaitu secara umum para sahabatnya. Kita harus mencintai mereka dan tidak
boleh mencela atau mengejek serta mengolok-olok mereka:
َ
ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﻪ
َﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻲ
ﺑﺎْﺤ
ََﺻﺃ
ِﻲَﻓ
ﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍﻪ
َ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﻢ
َﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َُﻋ
َﻪ ﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ﱠﻰﻠ
ِﺻ
َ ﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍﻮﻝ
ُ َﺳ
َُﺭ
ﺎﻝَﻗ
َﺎﻝ
ٍﻗ
َﱠﻞ
ﻔﻐ
َ
ِﻣ
ُ ْﻦ
ﺑﻪ
ِﻠ
ﱠﻟ
ﺍﺪ
ِﺒ
ْ
ْﻋ
َ َﻦ
ﻋ
ِﻲ
ْﻀﻐﺒ
ُ
ﺒ
ِْﻓ
َﻢﻬ
َُﻀ
َﻐﺑ
ْﺃ
ََﻦ
ْﻣْﻭ
َﻢﻬ
ُﺒ
ﱠ
َﺣ
َﺃﱢﻲ
ﺒ
ِﺤ
ُﺒْﻓ
َﻢﻬ
ُﺒ
ﱠ
َﺣ
َﺃَﻦ
ْﻤِﻱﻓ
َ ﺪ
ﻌ
ْﺑ
َﺎَﺿ
ً ﺮ
ْﻏ
َ ﻢﻫ
ُﻭ
ﺬ
ُﱠﺨ
ِﺘ
ﺗ
َﺎﻟ
َِﻲﺑ
ﺎ
ْﺤ
َ َﺻ
ﺃِﻲ
ﻓ
ﻩﺍ
ﻭﺭ)ُ
ﻩﺬ
َ
ْﺧ
ُ ﺄ
ﻳ
ََﻥ
ْﺃِﻚ
ُﻮﺷ ﻳ
ُ
ﻪ
َﻠ
ﱠﻟ
ﺍَﻯ
ﺫﺁَﻦ
ْﻣ
َﻭ
َ ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍ َﻯ
ﺫﺁﺪ
ْ
ﻘ
َِﻲﻓ
َ ﻧﺍ
ﺫ
َﺁَﻦ
ْﻣِﻲﻭ
َ ﻧﺍ
ﺫ
َﺁﺪ
ْ
ﻘ
َْﻓ
َﻢ
ﻫ
ُﺍﺫ
َ
ﺁ َﻦ
ْﻣْﻭ
َﻢﻬ
َُﻀ
َﻐﺑ
ْﺃ
َ
(ﺬﻱﻣﺮﺘ
ﻟﺍ
DariAbdi l
lahbinMughaf al,RasulullahSAW ber sabda,‘Takut l
ahkal i
ankepadaAl lah
dalam bersikap terhadap sahabatku setelah masaku. Dan janganlah kalian menjadikan
mereka sebagai tujuan (dalam celaan). Karena barang siapa yang mencintai mereka
maka dengan cintaku aku mencintainya (mencintai orang yang mencintai sahabat). Dan
barang siapa yang membenci mereka, maka dengan kebencianku, aku membencinya.
Barang siapa yang menyakiti mereka, maka ia seperti menyakiti aku. Dan barang siapa
yang menyakiti aku, hampir-hampir Allah mengazabnya. (HR. Tirmidzi)
6. (ﺍﺕﻮﻠﻟﺼﺭﺍﺎ
ﺜ ﻛ) Memperbanyak shalawat.
ﺇ
Allah berfirman (QS. 33 : 56)
ﺎ
ﻤ
ًﻴ
ﻠ
َِﺴ
ْﺗﺍ
ﻮﻤ
ُﻠ
ﱢ
َﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َ
ﺍﻋ
َ ﻮ
ﻠ
ﱡﺍﺻ
َ ﻮ
ﻨ
ُﻣ
َﺁ
ﻳﻦ
َ ﺬ
ِ
ﻟ
ﱠﺍﺎ
ﻬ
َﻳ
ﱡ
ﺃ
َﺎ
ﻳ
َِﻲ
ﱢﺒ
ﻨ
ﱠﻟ
ﺍَﻰ
ﻠ
َﻋ
َﻮﻥ
ﻠ
ﱡُﺼ
َﻳﻪ
ُ
ﺘ
َﻜ
َﺋ
ِ
َﻼ
َﻣَﻭ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻥ
ﱠﺇ
“
SesungguhnyaAl lahdanmal aikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-
orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghor mat ankepadanya. ”
7. (ﺎﻉﺒﺗ
ﺍﻹ) Mengikutinnya.
Allah berfirman (QS. 3 : 31)
ﻢ
ٌ
ﻴَﺣ
ٌِﺭ
ﺭﻮ
ﻔ
ُُﻏ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍْﻭ
َﻢﻜ
ُ
ﺑ
َﻮﻧ
ُ
ْﺫ
ُﻢﻜ
ُ
ﻟ
َﺮ
ْﻔ
ِ
ﻐ
ْﻳ
َ
ُﻭ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﻢ
ُﻜ
ُ
ﺒ
ْﺒ
ِ
ُﺤ
ْﻳِﻲ
ﻧ
ﻮﻌ
ُﺒ
ِ
ﺗ
ﱠ
ﺎَﻓ
َﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﻮﻥ
َﺒ
ﱡُﺤ
ِﺗﻢ
ْ
ﺘ
ُﻨ
ْ
ْﻛ
ُِﻥ
ﺇ
ُﻞ
ْﻗ
“
Katakanlah:" Ji
kakamu( benar -benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. ”
8. (ﺘﻪ
ﻟﺎ
ﺭﺙﺭﺳ
ﺍﻭ) Mewarisi riwalahnya.
ِْ
ﻦﺎﻣﻘ
ً
ﻳﺮ
ِِﻃ
َﻪﺑ
ِﻪ
ُﻠ
ﱠ
ﻟﺍَﻚ
َﻠﺎﺳ
َ ﻤ
ً
ﻠ
ِْﻋ
ِ ﻪ
ﻴُﻓ
ُِﺐ
ﻠَﻄ
ْﻳﺎﻘ
ً
ﻳﺮ
َِﻃ
ََﻚﻠ
ْﺳ
َ َﻦ
َﻣﻢ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْﻠ
َ
ُﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﱠﻰ
ﻠِﺻ
َ ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﻮﻝ
ُ َﺳ
َُﺭﺎﻝ
ﻗ
َ
ِﻲ
ْﻓ
َﻦ
ُﻣ
ﻪﻟ
َﺮ
ُﻔ
ِﻐ
ْ
ﺘ
ََﺴ
ْﻴ
ﻟ
َﻢ
َﻟ
ِﺎ
ﻌ
َﻟ
ْ
ﺍِﻥ
ﱠﺇِﻭ
َﻢﻠ
ْ
ﻌ
ِﻟ
ْ
ﺍ ِﺐ
ِﻟﺎ
ِﻄ
َﻟﺎِﺿ
ًﺎﺭﻬ
َﺘ
َِﺤ
َﻨَﺟ
ْﺃﻊ
َُﻀ
َ ﺘ
ﻟ
َﺔ
َﻜ
َ
ﺋ
َِﻼ
َﻤﻟ
ْ
ﺍ ِﻥ
ﱠﺇِﻭ
َﺔﻨ
ﱠ
ْﺠ
َﻟﺍُﻕ
ِﺮﻃ
ُ
ْﻞ
َِﻀﻔ
ِﻛ
َﺪﺑ
ِ
ﺎﻌ
َﻟ
ْ
ﺍَﻰﻠ
ِﻋ
َ ﻢ
ﻟ
ِﺎ
ﻌ
َﻟ
ْ
ﺍْﻞ
ََﻀﱠﻓ
ِﻥ
ﺇِﻭ
َ ء
ﺎﻤ
َﻟ
ْ
ﺍْﻑ
ِ ﻮ
ِﻲﺟ
َ ُﻓﺎﻥﺘ
َ
ﻴْﺤ
ِﻟ
ﺍ
ِﻭ
َ ْﺽﺭﺍﻷ
َ ِﻲ
ْﻓَﻦ
ﻣِﻭ
َﺍﺕﻮ
َﻤ
َﻟﺴ
ﱠ ﺍ
ﺍ
ﺭ
ً ﺎ
ﻨ
َ
ﻳﺍﺩ
ِﻮﺛ
ُﺭ
ﱢ
ﻮ
َﻳ
ُ ﻢ
ْ
ﻟ
َء
َﺎﻴ
َ
ﺒ
ِﻧ
ْ
ﺍﻷ
َ ِﻥ
ﱠﺇِﻭ
َءﺎﻴ
َ
ﺒ
ِ
ﻧ
ْﺍﻷ
َ ﺔ
ُﺛ
َﺭ
ََﻭ
َءﺎ
ﻤ
َﻠ
َﻌ
ُ
ﻟ
ْﺍِﻥ
ﱠﺇِﻭ
َِﺐﻛﺍ
ﻮ
َﻜ
َﻟ
ْ
ﺍﺮ
ِﺋ
ِ
ﺎَﻰﺳ
َ ﻠ
ِﻋ
َ ﺭ ﺪ
ْ
ﺒ
َﻟ
ْ
ﺍﺔ
َﻠ
َ
ﻴ
ْ
ﻟ
َ ﺮ
ِﻤ
َﻘ
َ
ﻟ
ْ
ﺍ
(ﺩ
ﻭ ﺍ
ﻮﺩﺑﺃ
ﻩﺍ
ﻭﺭ)ٍﺮﻓ
ِ
ﺍ
ﱟﻭ
َ َﻆ
ِﺤﺑﺬ
َ
َﺧ
َﺃﻩ
ُﺬ
َ
َﺧ
َﺃَﻦ
ْ ﻤَﻓ
َﻢﻠ
ْ
ﻌ
ِﻟ
ْﺍ
ﺍﻮﺛ
ُ
ﺭ
ﱠﺎﻭ
َ ﻤ
ًﻫ
َﺭ
َْﺩ
َِﻻﻭ
Rasul ullahSAW ber sabda,‘ Bar angsiapayangmel aluij
alanunt ukmenunt utilmu,maka
Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat akan
meletakkan sayapnya karena ridha terhadap mereka yang menuntut ilmu. Orang yang
berilmu akan dimintakan ampun oleh makhluk Allah yang ada di langit dan yang ada di
bumi, sampai ikan-ikan di dalam lautan juga memintakan ampunan buat mereka.
Keutamaan orang yang berilmu dengan orang yang ahli ibadah adalah seumpama bulan
pada saat purnama dibandingkan dengan bintang-bintang. Dan orang yang berilmu
(baca; ulama) merupakan pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar atau
dirham kepada mereka, namun mereka mewariskan ilmu. Barang siapa yang
mengambi lnya,makai at elahmengambi lbagianyangbesar .”(
HR.AbuDaud)
Penutup
Kelebihan yang Allah berikan kepada manusia merupakan anugrah yang
tiada terhingga, apalagi yang bersifat akal dan fikiran, yang tentunya tidak dimiliki
oleh makhluk Allah lainnya. Namun menyandarkan hanya kepada akal dalam
mencapai hakekat Allah serta cara untuk beribadah kepadanya, tentulah akal
42
manusia tidak sanggup. Karena itu semua diluar jangkauannya. Oleh karena itulah,
adanya seorang rasul menjadi kebutuhan yang sangat primer, guna menapaki
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Namun setelah Allah mengutus para rasul, banyak diantara umatnya yang
membangkang, mengolok-olok bahkan menyiksa para rasul tersebut. Sehingga
pada akhirnya, Allah mengazab mereka dengan azab yang pedih, baik di dunia
maupun di akhirat. Sejarah telah membuktikan hal tersebut. Sekuat apapun
mereka, akhirnya mereka hancur hanya karena kesombongan untuk tidak
mengikuti para Rasul.
Tinggallah bagi kita untuk memetik perjalanan kehidupan umat yang
terdahulu. Akankah kita menginginkan kebinasaan, kesengsaraan, bencana,
malapetaka, baik di dunia maupun di akhirat. Ataukah sebaliknya, kita
menginginkan kebahagiaan, ketentraman, kedamaian hati, dan seterusnya di dunia
maupun di akhirat.? Jawabannya ada dalam sanubari kita masing-masing. Ya Allah
jadikanlah kami orang yang mencintai Rasulullah SAW, dan juga orang yang
dici
ntainya.Dankumpul kanl
ahkamikel akber samanya… Ami n.
Wal l
ahuA’ lam bisShawab.
By. Rikza Maulan, Lc., M.Ag.
Daftar Bacaan
ﻴﻢ
ﺮﺣﻟ
ﺮﺣﻤﻦﺍ
ﻟﺑﺴﻢﺍﷲﺍ
MA’
RIFATULQUR’
AN
ﺁﻥ
ﺮﻘ
ﻟﺍ
ﺔﻓﺮ
ﻌﻣ
Muqadimah
Ketika manusia mencoba mengupas keagungan Al-Qur ’
an Al-Karim, maka
ketika itu pulalah manusia harus tunduk mengakui keagungaan dan kebesaran
Allah SWT. Karena dalam Al-Qur ’
ant erdapatl aut
anmaknayangt i
adabat as,lautan
keindahan bahasa yang tiada dapat dilukiskan oleh kata-kata, lautan keilmuan
yang belum terfikirkan dalam jiwa manusia dan berbagai lautan-lautan lainnya
yang tidak terbayangkan oleh indra kita. Oleh karenanya, mereka-mereka yang
telah dapat berinteraksi dengan Al-Qur ’an sepenuh hat i,dapatmerasakan ‘getaran
keagungan’yang t i
ada bandi ngannya.Mer eka dapat merasakan sebuah keindahan
yang tidak terhingga, yang dapat menjadikan orientasi dunia sebagai sesuatu yang
teramat kecil dan sangat kecil sekali. Sayid Qutub, di dalam muqadimah Fi Dzilalil
Qur ’
annyamengungkapkan:
.ﻪﻴ
ﻛﺰﺗ
ﻪﻭﻛﺭﺎ
ﺒ
ﺗﺮﻭﻤﻌﻟ
ﺍﻊﻓ
ﺮﺗﺔﻤ
ﻌﻧ. ﺎ
ﻬ ﻗ
ﺍﺇﻻﻣﻦﺫﺎ
ﻬﻓﺮﻌ
ﻳﺔﻻﻤ
ﻌﻧ.ﺔﻤﻌ
ﻧﺁﻥﺮ
ﻘﻟ
ﺍﺓﻓﻲﻇﻼﻝ ﺎﻴ
ﻟﺤ
ﺍ
ﻢ
ﻟﺎﻪﻣ
ﺘﻤﻌ
ﻧﺎﻣﻦﻬ
ﻴﻗﺖﻓﺫ،ﺎﻥ
ﻣﺰﻟ
ﺍﺓﻣﻦ ﺮ ﺘ
ﺁﻥﻓ
ﺮﻘﻟ
ﺍﺓﻓﻲﻇﻼﻝ
ﺎﻴ
ﻟﺤﺎ
ﺑﻠﻲﱠﻋ
ﺪﻣﻦﻘ
ﻟ. . ﺪﷲ
ﻤﻟﺤ
ﺍ
ﻭ
. ﺗﻲﺎ
ﻴﺫﻕﻗﻂﻓﻲﺣﺃ
Hidup di bawah naungan Al-Qur ’am mer upakan suatu kenikmat an.Keni kmat an
yang tiada dapat dirasakan, kecuali hanya oleh mereka yang benar-benar telah
merasakannya. Suatu kenikmatan yang mengangkat jiwa, memberikan
keberkahan dan mensuci kannya….Dan Al -Hamduli
ll
ah… Allah t el
ah member ikan
kenikmatan pada diriku untuk hidup di bawah naungan Al-Qur ’
an beber apa saat
dalam perputaran zaman. Di situ aku dapat merasakan sebuah kenikmatan yang
benar-benar belum pernah aku rasakan sebelumnya sama sekali dalam hidupku.
44
Ta’rif.
Dari segi bahasa, Al-Qur ’an ber asaldar iqara’ a, yang berarti menghimpun
dan menyatukan. Sedangkan Qi ra’ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-
kata yang satu dengan yang lainnya dengan susunan yang rapih. (Al-Qattan, 1995
: 20) Mengenai hal ini, Allah berfirman (QS. 75 : 17):
*ُ
ﻪ
ﻧ
َﺁ
ﺮ
ْْﻗ
ُﻊ
ﺒ
ِﺗ
ﱠ
ﺎُﻓ
َﻩ
ﺎﻧ
َ
ﺃ
ْ
ﺮ
َﺍﻗ
َﺫ
َﺈ
ِ
ُ *ﻓ
َ ﻪ
ﻧ
َﺁ
ﺮ
ْﻗ
ُ
ُﻭ
َﻪﻌ
َ
ﻤ
ْﺎﺟ
َ ﻨ
َ
ﻴ
ْ
ﻠ
َﱠﻋ
َِﻥ
ﺇ
“Sesungguhnyaat ast
anggunganKami lahmengumpul kannya( didadamu)dan
(membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka
i
kuti
lahbacaannyai tu.”
2. (ﺰﻌﺠﻟﻤ)Mu’
ﺍ ji
zat .
Kemu’ ji
zaan Al -Qur’an mer upakan suat u halyang sudah t erbuktidarisemej ak
zaman Rasulullah SAW hingga zaman kita dan hingga akhir zaman kelak. Dari
segi susunan bahasanya, sejak dahulu hingga kini, Al-Qur ’
an dij
adikan ruj ukan
oleh para pakar-pakar bahasa. Dari segi isi kandungannya, Al-Qur’
anj ugasudah
menunj ukkan mu’ j
izat, mencakup bi dang i lmu alam, mat ematika, ast
r onomi
bahkan j uga ‘ prediksi
’( sebagaimana yang t erdapat dalam sur at Al -Rum
mengenai bangsa Romawi yang mendapatkan kemenangan setelah kekalahan),
dsb. Salah satu bukti bahwa Al-Qur’ani tumer upakanmu’ ji
zatadalahbahwaAl -
Qur ’
an sej ak di turunkan senant iasa member i
kan t ant
angan kepada umat
manusi a untuk membuatsemi sal‘Al-Qur ’an t andi
ngan’,jika mereka memi l
iki
keraguan bahwa Al-Qur ’anmer upakankal amul lah.All
ahSWTber fi
rman( QS.2:
23 - 24):
ِ
ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﻭﻥ
ِ ْﺩ
ُِﻦ
ْﻣﻢ
ﻛ
ُء
َﺍ
ﺪ
َﻬ
َ
ﺍﺷ
ُ ﻮْﻋ
ُﺩ
ﺍِﻭ
َﻪﻠ
ِ
ﺜ
ْْﻣ
ِِﻦ
ٍﻣ
ﺓﺭ
َﻮِﺴ
ُﺑﺍ
ﻮﺗ
ُﺄ
ْ
ﺎﻓ
َ ﻧ
َ
ﺪ
ِﺒ
ْ
َﻰﻋ
َ ﻠ
ﺎﻋ
َ ﻨ
َ
ﻟ
ْﺰ
ﱠﺎﻧ
َﻤ
ﱠٍﻣ
ِْﺐ
ﻳِﻲﺭ
َ ْﻓ
ﻢﺘ
ُ
ﻨ
ْ
ْﻛ
ُ ِﻥ
ﺇﻭ
َ
ﱠﺕ
ْﺪُﻋ
ِﺃ
ﺓ
ُﺭ
َﺎِﺠ
َْﺤ
ﻟ
ﺍُﻭ
َﺎﺱﻨ
ﱠ
ﻟﺍ
ﺎﻫ
َﺩ
ُ
ﻮﻗ
ُِﻲﻭ
َ ﺘﻟ
ﱠ
ﺍﺭ
َﺎ
ﻨ
ﱠ
ﻟﺍﺍ
ﻮ ﻘ
ُ
ﺗ
ﱠﺎ
ﺍﻓ
َﻮﻠ
ُﻌ
َ
ﻔ
ْﺗ
ََﻦ
ْﻟ
ﺍﻭ
َ ﻮﻠ
ُ
ﻌ
َﻔ
ْ
ﺗ
َﻢ
ْﻟ
َِﻥ
ْﺈ
َ*ﻓ
َ ﻴﻦ
ﻗ
ِﺩ
ِ
ﺎْﺻ
َ ﻢ
ﺘ
ُﻨ
ْ
ْﻛ
ُ ِﻥ
ﺇ
*َ
ﻳﻦﺮ
ِﻓ
ِ
ﺎﻜ
َﻠ
ْ
ﻟ
ِ
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada
hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan
ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka
jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya),
peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan
bagi orang-orangkaf i
r.”
3. (ﻠﻢ
ــﻪﻭﺳ ﻴﻠﻠﻰﺍﷲﻋ ــﺪ ﺻ
ـﺐﻣﺤﻤ ﻠ
ـﻰﻗ ﻠﺰﻝﻋ ـﻨﻟﻤ) Diturunkan kepada Nabi Muhammad
ﺍ
SAW.
Bahwa Al-Qur ’ani nidit
urunkanol ehAl l
ahSWTl angsungkepadaRasul ull
ahSAW
melalui perantaraan malaikat Jibril as. Allah SWT menjelaskan dalam Al-Qur
’an
(QS. 26 : 192 - 195)
ﺎﻥ
ٍِﺴ
َﻠَﺑ
ِﻳﻦ
ﺭ
ِﺬ
ِﻨ
ْ
ﻤ
ُﻟ
ْ
ﺍِﻦ
ََﻣ
ﻮﻥ
ﻜ
ُﺘ
َﻟ
ِ
ِﻚ
َ ﺒ
ﻠ
ْ
َﻰﻗ
َ ﻠ
ُ*ﻋ
َ ﻴﻦ
ﻣ
ِﺍﻷ
َ ﻭﺡ
ُ ﺮ
ﱡﻟ
ﺍﻪ
ِﺑ
ِ
َﻝ
َ ﺰ
ﻧ
َ*َ
ﻴﻦ
ﻤ
ِﻟ
َ
ﺎﻌ
َ
ﻟ
ْﺍَﺏ
ﱢُﺭ
ﻳﻞ
ﺰ
ِﻨ
ْ
ﺘ
َﻟ
َ
ﻪ
ُﻧ
ﱠﺇ
ِ
ﻭ
َ
*ٍ
ﻴﻦ
ﺒ
ِﱟﻣ
ُِﻲ
ﺑﺮ
َ
ﻋ
َ
46
“DansesungguhnyaAlQur '
ani nibenar -benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia
dibawa turun oleh Ar-Ruh Al Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu
menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa
Ar
abyangj el
as.”
4. (ﺮﺗﺍ
ﻮﺘﻟﺎ
ﻮﻝﺑﻨﻘﻟﻤ) Diriwayatkan secara mutawatir.
ﺍ
Setelah Rasulullah SAW mendapatkan wahyu dari Allah SWT, beliau langsung
menyampaikan wahyu tersebut kepada para sahabatnya. Diantara mereka
terdapat beberapa orang sahabat yang secara khusus mendapatkan tugas dari
Rasulullah SAW untuk menuliskan wahyu. Terkadang Al-Qur ’
andi tuli
sdipel epah
korma, di tulang-tulang, kulit hewan, dan sebagainya. Diantara yang terkenal
sebagai penulis Al-Qur ’
an adalah:Alibin AbiThal i
b,Mu’ awiyah,Ubaii bn Ka’ b
dan Zaid bin Tsabit. Demikianlah, para sahabat yang lain pun banyak yang
menulis Al-Qur ’
an meski pun tidak mendapat kan i
nstruksisecar a langsung dari
Rasulullah SAW. Namun pada masa Rasulullah SAW ini, Al-Qur ’an bel um
terkumpulkan dalam satu mushaf sebagaimana yang ada pada saat ini.
Pengumpulan Al-Qur ’an pertama kalidil
akukan pada masa Khal i
f ah Abu Bakar
Al-Shidiq, atas usulan Umar bin Khatab yang khawatir akan hilangnya Al-Qur ’an,
kar enabanyakpar asahabatdanqar i
’yanggugurdal am peper anganYamamah.
Tercatat dalam peperangan ini, terdapat tiga puluh sahabat yang syahid.
Mulanya Abu Bakar menolak, namun setelah mendapat penjelasan dari Umar,
beliaupun mau melaksanakannya. Mereka berdua menunjuk Zaid bin Tsabit,
karena Zaid merupakan orang terakhir kali membacakan Al-Qur ’an dihadapan
Rasulullah SAW sebelum beliau wafat. Pada mulanya pun Zaid menolak, namun
setelah mendapatkan penjelasan dari Abu Bakar dan Umar, Allah pun
membukakan pintu hatinya. Setelah ditulis, Mushaf ini dipegang oleh Abu Bakar,
kemudian pindah ke Umar, lalu pindah lagi ke tangan Hafshah binti Umar.
Kemudian pada masa Utsman bin Affan ra, beliau memintanya dari tangan
Hafsah. (Al-Qatthan, 1995 : 125 –126).
Kemudian pada Utsman bin Affan, para sahabat banyak yang berselisih
pendapat mengenai bacaan (baca; qiraat) dalam Al-Qur ’an.Apal agipada masa
beliau kekuasan kaum muslimin telah menyebar sedemikian luasnya. Sementara
para sahabat terpencar-pencar di berbagai daerah, yang masing-masing
memiliki bacaan/ qiraat yang berbeda dengan qiraat sahabat lainnya. (Qiraat
sab’ ah). Kondi si seper t
ii ni membuat suasana kehi dupan kaum musl i
mi n
menjadi sarat dengan perselisihan, yang dikhawatirkan mengarah pada
perpecahan. Pada saat itulah, Hudzifah bin al-Yaman melaporkan ke Utsman bin
Affan, dan disepakati oleh para sahabat untuk mrnyslin mushaf Abu Bakar
dengan bacaan/ qiraat yang tetap pada satu huruf. Utsman memerintahkan
kepada( 1)Zai dbi n Tsabit,(2)AbdullahbinZubai r,(3)Sa’ dbi n‘ Ash,( 4)Abdul
Rahman bin Harits bin Hisyam untuk menyalin dan memperbanyak mushaf. Dan
jika terjadi perbedaan diantara mereka, maka hendaknya Al-Qur ’an di t
ulis
dengan logat Quraisy. Karena dengan logat Quraisylah Al-Qur ’
an di turunkan.
Setelah usai penulisan Al-Qur ’
an dal
am beber apamushaf ,Ut sman mengi ri
mkan
ke setiap daerah satu mushaf, serta beliau memerintahkan untuk membakar
mushaf atau lembaran yang lain. Sedangkan satu mushaf tetap di simpan di
Madinah, yang akhirnya dikenal dengan sebutan mushaf imam. Kemudian
mushaf asli yang dipinta dari Hafsah, dikembalikan pada beliau. Sehingga
jadilah Al-Qur’an dituliskan padamasaUt sman dengan sat u huruf,yangsampai
pada tangan kita. (Al-Qatthan, 1995 : 128 –131)
5. (ﺗﻪ
ﻭﺘﻼ
ﺒﺪﺑ
ﻌﺘﻟﻤ
ﺍ) Membacanya sebagai ibadah.
47
(ﺎ
ـﻴﻘﺒﺗﻄ) Dari sisi perealisasiannya, mencakup bidang ekonomi, sosial,
politik dsb. Karena merealisasikan Al-Qur ’an dalam kehi dupan nyat a
merupakan perintah Allah kepada seluruh umat Islam. Artinya hal ini
sebagai suatu kewajiban yang harus dilakukan. Allah berfirman (QS. 5 :
44)
ﻭﻥ
َﺮ
ُﻓ
ِﺎ
ﻜ
َﻟ
ْ
ﺍﻢ
َُﻫ
ُِﻚ
ﺌ
ﻟ
َﻭ
ﺄ
ُُﻓ
َﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍَﻝ
َﺰﻧ
ْ
ﺃ
َﺎ
ﻤ
َﺑ
ِﻢ
ْ
ﻜ
َُﺤ
ْﻳﻢ
ْ
ﻟ
ََﻦ
ْﻣ
ﻭ
َ
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka
mereka itu adalah orang-orang yang kafir.
b) (ﻴﻤﻪ
ﻠﻌ) Mengajarkannya pada orang lain.
ﺗ
Sebagai seorang muslim yang baik, tidak akan merasa cukup dengan
mempelajarinya saja untuk kemudian dijadikan bekal bagi dirinya sendiri.
Namun lebih dari itu, setiap muslim memiliki kewajiban untuk
mengajarkannya kepada orang lain. Bahkan dalam sebuah hadits Rasulullah
SAW mengatakan bahwa pengajar Al-Qur ’
anadalahsebai
k-baikmu’ min:
ﺁﻥ
َﺮ
ْﻘ
ُ
ﻟ
ْﺍ
ﻢ
َﻠ
ﱠﻌ
َ
ﺗ
ََﻦ
ْْﻣ
ﻢ
ﻛ
ُﺮ
ُﻴ
ْ
َﺧ
َ ﺎﻝ
َﻗ
َﻢﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭﻪ
ﻴ
ْﻠ
َ
ُﻋ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍﱠﻰ
ﻠ
ﱢﺻ
َ ِﻲ
ﺒ
ﻨ
ﱠﻟ
ﺍَﻦ
ُْﻋ
ﻪﻨ
ْ
ُﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍِﻲ
ََﺿ
َﺭ
ﺎﻥ
ﻤ
َﺜ
ْ
ْﻋ
ُ َﻦ
ﻋ
(ﺭﻱﺎ
ﺒﺨﻟ
ﺍﻩ
ﺍﻭﺭ
) ُ
ﻪ
ﻤ
َﻠ
ﱠ
َﻋ
َﻭ
Dar
iUt
smanra,Rasul ullahSAW ber
sabda,‘
Sebaik-baik kalian adalah yang
mempelajari Al-Qur’
andanmengajarkannya).(HR.Bukhar i)
3. (ـﻪﺎﻣ
ﻴﻢﻷﺣﻜ ﻠـ
ﺘﺴ ﻟ) Menerima sepenuh hati segala hukum yang terdandung di
ﺍ
dalamnya.
Jika kita memahami bahwa bahwa Al-Qur ’an mer upakan Kal am Al lah yang
diwahyukan kepada Rasulullah SAW, tentulah kita akan dengan segera
melaksanakan isi kandungan dari Al-Qur ’
an.Kar ena segal
a per intah,l arangan,
pesan atau apapun yang terdapat di dalamnya, merupakan perintah, larangan,
pesan dari Allah SWT. Dan di sinilah keimanan kita akan diuji oleh Allah SWT.
Orang yang beriman, ia akan dengan segera melaksanakan perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya. Allah berfirman (QS. 33 : 36)
َﻦ
ْﻣ
ْﻭ
َ ﻢ
ﻫ
ِﺮ
ِﻣ
ْ
ﺃ
َِﻦ
ُْﻣ
ﺓ
ﺮ
َﻴ
َْﺨ
ِﻟ
ﺍﻢ
ُﻬ
ُ
ﻟ
َﻮﻥ
َﻜ
ُﻳ
ََﻥ
ْﺃﺍ
ﺮ
ًﻣ
ْﺃ
َ
ﻪ
ُﻟ
ُﻮ
َﺳ
ُﺭُﻭ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
َﻰَﻀ
ﺍﻗ
ﺫ
َﺇ
ِﺔ
ٍ
ﻨ
َﻣ
ِﺆ
ْ
َﻣ
ُ َﻻ
ٍﻭ
ِﻦ
ﻣ
ﺆ
ْﻤ
ُﻟ
ِ
ﺎﻥ
َ ﺎﻛ
َﻣ
َﻭ
َ
ﻪ
َ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍْﺺ
ِ ﻌ
ﻳ
َ
ﺎﻨ
ً
ﻴﺒ
ِ
ًﻣ
َُﻻ
َﻼ
ﱠﺿَﻞ
ْﺿﺪﻘ
َ
ُﻓ
َﻪﻟ
َ
ﻮَﺳ
ُﺭﻭ
َ
“
Dant idakl ahpat utbagil aki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah
dan Rasul-Nyamakasungguhl ahdiatelahsesat ,sesatyangnyat a.”
4. (ﻴﻪ
ﻟﺓﺇ
ﻮﻟﺪﻋ
ﺍ)Ber
da’
wah(
mengaj
ak)or
angl
ainkepadaAl
-Qur
’an.
50
tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan
barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang
yangf asik.”
mengakar dalam lubuk sanubari mereka yang teramat dalam, bahwa hanya Al-
Qur’anlahsat u-satunya pedoman hidup yang mampu mengantarkan manusia pada
kebahagiaan hakiki baik di dunia maupun di akhirat.
Penutup
Tinggallah dua pilihan masih ternganga di hadapan kita; antara jaya dengan
Al-Qur’an,at au binasa dengan meni nggalkannya.Sej arah t el
ah ber bicara sebagai
fakta abadi; bahwa umat ini dapat memperoleh izzahnya dengan Al-Qur ’
an.Dan
merekapun Allah kerdilkan karena meninggalkan Al-Qur ’
an.Dal am sebuah hadi ts
Rasulullah SAW mengatakan:
ﺍ
ﺬ
َﻬ
َ
ﺑ
ِﻊ
ُﻓ
َ
ﺮ
ْﻳ
َﻪ
َ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍِﻥ
ﱠﺇ
:َ
ﻢﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َ
ُﻋ
َ ﺍﷲ
ﱠﻰﻠ
ِﺻ
َ ﺍﷲْﻝ
ُﻮَﺳ
َُﺭ
ﺎﻝﻗ،
َﺎﻝ
َ ُﻗ
َﻪ
ﻨ
ُْﻋ
َﺍﷲِﻲ
ََﺿ
ِﺭ
ﺎﺏ
َﻄ
ﱠﻟﺨ
ﺍ
ْْﻦ
ِﺑﺮ
َ
ﻤ
َْﻋ
َُﻦ
ﻋ
ﺎﺏ
ِ ﺘ
َ
ﻜ
ِﻟ
ْ
ﺍ
ْﻦ
َﻳﺮ
ِ
ﺁﺧ
َ ﻪ
ِﺑ
ِﻊ
َُﻀ
َﻳﺎﻭ
َ ﻣ
ً
ﺍﻮ
َﻗ
ْ
ﺃ
َ
DariUmarbi nKhat abr a.Rasul ul
lahSAW ber sabda:“ SesungguhnyaAl
lahSWTakan
mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (al-Qur’an)
,dengandengannyapul
a
All
ahakanmer endahkankaum yangl ain.”(HR.Musli
m)
Wal l
ahuA’ lam BisShawab.
By. Rikza Maulan, Lc., M.Ag.
Bahan Bacaan
ﻴﻢ
ﺮﺣﻟ
ﺮﺣﻤﻦﺍ
ﻟﺑﺴﻢﺍﷲﺍ
UKHUWAH ISLAMIYAH
ﺔ
ﻴﻣﺍﻹﺳﻼ
ﺓﻮﺍﻷﺧ
Muqadimah
Ukhuwah merupakan anugrah Allah yang tiada terhingga yang Allah
limpahkan hanya kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya saja. Ukhuwah
juga merupakan kenikmatan yang tidak dapat diukur oleh materi apapun yang ada
di dunia ini. Bahkan kendatipun seluruh manusia sepakat untuk mengumpulkan
semua kekayaan mereka, namun itu semua tidak dapat digunakan untuk membeli
‘ukhuwah’ . Kar ena ukhuwah t umbuh dan l ahir dar i cahaya kei manan yang
membara dalam sanubari seorang hamba. Allah SWT mengatakan dalam Al-Qur ’
an
(QS. 8 : 63) :
ﻪ
ُ
ﻧ
ﱠﺇ
ِﻢ
ْ
ﻬ
ُﻨ
َ
ﻴ
ْﺑ
َ
ﱠﻒ
َ ﻟ
ﺃ
َﻪ
َﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻦ
ﱠﻜ
ﻟ
َْﻭ
َﻢﻬ
ِ
ﺑ
ِﻮﻠ
ُ
َﻗ
ُْﻦ
ﻴ
ﺑ
َْﺖ
َﻔ
ﻟ
ﱠﺃ
َﺎ
ﺎﻣ
َ ﻌ
ً
ﻴﻤ
ِِﺟ
َْﺽﺭ
ﺍﻷ
َ ِﻲ
ﺎﻓ
َﻣ
َْﺖ
ﻘ
ﻔ
َﻧ
ْ
ﺃ
َﻮ
ْﻟ
َ
ﻢ
ْﻬ
ِﺑ
ِ
ﻮﻠ
ُ
َﻗ
ُْﻦ
ﻴ
ﺑ
َﱠﻒ
َﻟﺃ
َ
ﻭ
َ
*ٌ
ﻢ
ﻴﻜ
ِ
ٌﺣ
َ ﺰﻳ
ﺰ
ِﻋ
َ
“
Dan(Al
lahlah) Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun
kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat
mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.
Sesungguhnya Dia MahaPer kasal agiMahaBijaksana.”
Itulah ukhuwah Islamiyah, yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan
para sahabatnya. Dan banyak pula diamalkan oleh generasi berikutnya hingga pada
masa kita sekarang ini. Walaupun seolah dengan berlalunya zaman, berlalu pula
ruh ukhuwah dari dalam jiwa kaum muslimin. Bahkan jika kita perhatikan kondisi
54
Makna Ukhuwah
Dari segi bahasa, ukhuwah merupakan bentuk mashdar (baca; infinitif) dari
kata ‘Akha’yang berarti bersaudara. Sedangkan ukhuwah berarti persaudaraan.
Adapun dari segi istilahnya, para ulama memiliki definisi yang beragam.
Diantaranya adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan
: (1997 : 5)
..ﻟﺔ
ﺩﺎﺒﺘ
ﻟﻤ ﺜﻘﺔﺍ
ﻟﺍ
ﻭ٬ﺍﻡ
ﺮﺘﺍﻹﺣﻭ٬
ﺒﺔﻟﻤﺤ
ﺍﻭ٬ﺎﻃﻔﺔ
ﻌﻟﺎ
ﻴﻖﺑﻌﻤﻟﺭﺍ
ﻮﻌﻟﺸﺭﺙﺍﻮﻴﺔﺗﻧ
ﺎﻳﻤ
ﺓﺇﻮﺓﻫﻲﻗ ﻮﺍﻷﺧ
..ﻮﻯﺘﻘ
ﻟﺍ
ﺎﻥﻭﻳﻤﺋﺢﺍﻹ
ﺎﻭﺷﻴﺔﻭﺓﺍﻹﺳﻼﻣ ﻴﺪ
ﻌﻘﻟ
ﺮﺍﺍﺻﻭﻩﺃ
ﺎﻳﺇ
ﺑﻄﻪﻭﺮ
ﻣﻊﻛﻞﻣﻦﻳ
Ukhuwah merupakan kekuatan iman yang melahirkan perasaan kasih sayang
yang mendalam, cinta, penghormatan dan rasa saling tisqah (baca; salinng
percaya), terhadap seluruh insan yang memiliki ikatan aqidah Islamiyah yang
sama dan juga yang memiliki cahaya keimanan dan ketaqwaan..
Dari sini kita juga dapat mengambil kesimpulan, bahwa seorang yang beriman
apabila tidak memiliki rasa ukhuwah terhadap sesama muslim lainnya, hal ini
menunjukkan bahwa imannya belum sempurna. Dalam hadits, Rasulullah SAW
bersabda :
ﻪ
ِ
ْﺴ
ِﻔﻨ
َ
ﻟ
ِِﺐ
ﱡُﺤ
ﺎﻳ
ِﻣ
َﻪﻴ
َﺧ
ِﱠﻷ
ِﺐ
ُﺤ
ﻳﱠﻰ
ﺘ
ْﺣ
َ ﻢ
ﻛ
ُﺪ
َُﺣ
َﺃِﻦ
ُﻣ
ﺆ
ْﻳ
َُﻻ
َ ﺎﻝ
َﻗ
َﻢﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َ
ُﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﱠﻰ
ﻠ
ﱢﺻ
َ ِﻲ
ﺒ
ﻨ
ﱠ
ﻟﺍَﻦ
ٍْﻋ
َﺲ
ﻧﺃ
َ
َﻦ
ْﻋ
(ﺭﻱﺎ
ﺒﺨﻟ
ﺍﻩﺍ
ﻭﺭ)
55
Keutamaan Ukhuwah
Di luar keutamaan yang terkandung dalam ukhuwah, sesungguhnya sebelum
segala-galanya, ukhuwah merupakan perintah Allah SWT. Perhatikan firman Allah
berikut (QS. 3 : 103)
ْ
ﻢﻜ
ُ
ﺑ
ِﻮﻠ
ُ
َﻗ
ُْﻦ
ﻴ
ﺑ
َﱠﻒ
َ ﻟ
ﺄ
َ
ًﻓ
َءﺍ
ﺪ
ََﻋ
ْﺃﻢ
ْ
ﺘ
ُﻨ
ْ
ْﻛ
ُ ﺫ
ﺇ
ِﻢ
ْﻜ
ُﻴ
ْ
ﻠ
َ
ِﻋ
َ ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﺔ
َﻤ
َﻌ
ْ
ﺍﻧ
ِ ﻭﺮ
ُﻛ
ُ
ﺫ
ْﺍ
ﺍﻭ
َ ﻮﻗ
ُ
ﺮ
ﱠﻔ
َﺗ
َ
َﻻ
َ ﺎﻭ
ﻌ
ًﻴﻤ
ِ
ِﺟ
َ ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍْﻞ
ِﺒ
ِﺤ
َﺑﺍ
ﻮﻤ
َُﺼ
ِ ﺘ
ﺍﻋ
ْﻭ
َ
ﻢ
ْ
ﻜ
ُﻠ
ﱠ
ﻌ
َﻟ
َﻪ
ِﺗ
ِ
ﺎ
ﻳ
َﺁﻢ
ْ
ﻜ
ُﻟ
َﻪ
ُ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﱢﻦ
ُﻴ
ﺒ
َﻳ
ُ
ِﻚ
َ ﻟ
ﺬ
َﺎﻛ
َﻬ
َﻨ
ْْﻣ
ِﻢﻛ
ُ
ﺬ
َﻘ
َ
ﻧ
ْﺄ
َ
ِﻓ
َﺭﺎﻨ
ﱠ
ﻟﺍ
ِﻦ
ٍَﻣﺓ
ﺮ
َﻔ
ْﺎﺣ
ُ ﻔ
َ
َﻰﺷ
َ ﻠْﻋ
َ ﻢ
ﺘ
ُﻨ
ْ
ﻛ
ُﺎﻭ
َ ﻧ
ً
ﺍ
ﻮ
َِﺧ
ْﺇﻪ
ِ
ﺘ
ِﻤ
َﻌ
ْ
ﻨ
ِﺑ
ِﻢ
ْ
ﺘ
َُﺤ
ْﺒ
َﺻ
ْ ﺄ
ﻓ
َ
*َ
ﻭﻥﺪ
ُﺘ
َ
ﻬ
ْﺗ
َ
“Danber pegangl ahkamusemuanyakepadat al
i(agama)Al l
ah,danj anganl
ahkamu
bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu
karena ni`mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nyakepadamu,agarkamumendapatpet unj
uk. ”
Ayat di atas melarang kita untuk bercerai berai. Sedangkan bercerai berai
merupakan lawan dari persatuan, yang menjadi salah satu komponen mendasar
ukhuwah islamiyah. Namun demikian, disamping sebagai kewajiban, ukhuwah
memiliki keutamaan yang cukup banyak, diantaranya adalah:
1. Wajah orang yang berukhuwah akan bersinar.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
ْ
ﻢ
ﺎﻫ
ُ ﺎﻣ
َ ﺎﺳ
ً ﻧ
َ
ِﻷ
ُ ﻪﻠ
ﱠﻟﺍﺩ
ِﺎ
ﺒ
َ
ْﻋ
ِ ِﻦ
ﱠﻣ
ِﻥ
ﺇﻢ
َﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َُﻋ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍﱠﻰ
ﻠﱡﺻ
َ ِﻲ
ﺒﻨ
ﱠ
ﻟﺍﺎﻝ
ََﻗ
َ ﺎﻝ
ِﻗ
َﺎﺏَﻄ
ﱠْﺨ
ﻟﺍْﻦ
َﺑﺮ
ِﻤ
َْﻋ
ُ َﻦ
ﻋ
ﻮﻝ
َ َﺳ
ُﺎﺭﻳ
َ
ﺍﻮ ﻟ
ُ
ﺎ
َﻰﻗ
َ ﻟﺎﻌ
َﺗ
َﻪ
ِ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍِﻦ
ْْﻣ
ﻢﻬ
ِﻧ
ِ
ﺎ
ﻜ
َﻤ
َﺑ
ِﺔ
ِﻣ
َ
ﺎﻴ
َ
ﻘ
ِﻟ
ْ
ﺍﻡ
َﻮ
ْﻳ
َء
ُﺍ
ﺪ
َﻬ
َ
ﻟﺸ
ﱡ ﺍُﻭ
َءﺎﻴ
َ
ﺒ
ِﻧ
ْ
ْﻷ
َ ﺍ
ﻢ
ْﻬ
ُِﻄ
ُﺒ
ﻐ
ْ ﻳ
َ
ء
َﺍﺪ
َﻬ
َ
َﺷ
ُ َﻻ
َﻭءﺎ
ﻴ
َﺒ
ِ
ﻧ
ْﺄ
َ
ﺑ
ِ
ﺎﻬ
َﻧ
َﻮ
ْﺎﻃ
َﻌ
َﺘ
َ
ﻳ
َ ﺍﻝ
ٍﻮ
َﻣ
ْﺃ
َ َﻻ
َ ْﻭ
ﻢﻬ
ُ
ﻨ
َﻴ
ْ
ﺑ
َﻡ
ٍﺎ
ْﺣ
َﺭﺃ
َﺮ
ِﻴ
ْ
َﻰﻏ
َ ﻠ
ِﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﻭﺡ
ِ ﺮ
ُﺑ
ِ ﺍ
ﻮﺑ
ﱡﺎ
َﺤ
َﺗﻡ
ٌﻮ
ْْﻗ
َﻢَﻫ
ُﺎﻝْﻗ
َﻢْﻫ
َُﻦ
ﺎﻣﻧ
َﺮ
ُﺒ
ِ
ُﺨ
ْ ﺗ
ﻪ
ِﻠ
ﱠﻟ
ﺍ
ِﻥ
َﺰﺍﺣ
َ ﺫ
َ
ﺇ
ِ ﻮﻥ
َ ﻧ
ُ
ﺰ
َ َﺤ
ْ َﻳ
َﻻ
ُﻭ
ﺎﺱﻨ
ﱠﻟ
ﺍﺎﻑ
َ ﺍﺧ
َ ﺫ
َ
ﺇ
ِﻮﻥ
َ ﻓ
ُﺎ
َﺨ
َﻳٍﻻ
َ ﺭﻮﻧ
َُﻰ
ﻠْﻋ
َ ﻢ
ﻬ
ُﻧ
ﱠﺇ
ِ
ٌﻭ
َﺭﻮﻨ
ُﻟ
َﻢ
ْﻬ
ُ
ﻫ
َﻮُﺟ
ُﱠﻭِﻥ
ﺇﻪ
ِﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ﻮ
َﻓ
َ
(ﺩﻭﺍ
ﻮﺩﺑ
ﺃ ﻩﺍ
ﻭﺭ) (َ
ﻮﻥﻧ
ُﺰ
َ
َﺤ
ْْﻳ
ﻢَﻫ
ُﻻْﻭ
َ ﻢ
ﻬ
ِﻴ
ْﻠ
َ
ٌﻋ
َ ْﻑ
ﻮَﺧ
َ ِﻻ
ﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍء
َﺎﻴ
َ
ﻟ
ِﻭ
ْﺃ
َِﻥ
ﱠﺇﻻ
َﺃ
َ
)َﺔ
ﻳ
َﺍﻵﻩ
ِﺬ
ِ
َﻫ
َ ﺃ
ﺮ
َ ﻗ
َ
ُﻭ
َﺎﺱ ﻨ
ﱠ
ﻟﺍ
Dari Umar bin Khatab ra, Rasulullah SAW mengatakan kepadaku,
‘sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat sekelompok orang yang
mereka ini bukan para nabi dan bukan pula orang yang mati syahid, namun
posisi mereka di sisi Allah membuat para nabi dan orang yang mati syahid
menjadi iri. Para sahabat bertanya, beritahukan kepada kami, siapakah
mer eka itu ya Rasul ul
lah ? Bel iau menj awab,‘ mer eka adal
ah sekel ompok
orang yang saling mencintai karena Allah SWT, meskipun diantara mereka
tiada ikatan persaudaraan dan tiada pula kepentingan materi yang memotivasi
mereka. Demi Allah, wajah mereka bercahaya, dan mereka berada di atas
cahaya. Mereka tidak takut manakala manusia takut, dan mereka tidak
ber sedih hat i manakal a manusi a ber sdih hat i.’ Lalu Rasul ullah SAW
membacakan ayat ‘ Sesungguhnya wal i-wali Allah itu, mereka tidak takut dan
tidakpul aber sedihhat i
.”( HR.AbuDaud)
َِ
ﻲﻘ
ﻟ
َﺍﺫ
َﺇ
ِْﻞ
ِ
َُﺴ
ﻤﻟ
ْ
ﺍِﻥ
ﱠﺇ:َ
ﻢ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭﻪ
ﻴ
ْﻠ
َُﻋ
َ ﺍﷲﱠﻰ
ﻠِﺻ
َ ﺍﷲْﻝ
ُﻮَﺳ
َُﺭ
ﺎﻝﻗ،
َ ﻪ
ُ
ﻨ
ُْﻋ
َﺍﷲِﻲ
ََﺿّﺭ
ِﻲ
ِﺳﺭﺎ
ﻔ
َﻟ
ْ
ﺍﺎﻥ
ِﻤ
َﻠ
ْ
ْﺳ
َ َﻦ
ﻋ
ﻡ
ٍﻮ
ْﻳ
َِﻲ
ِْﻓﺔ
ِﺴ
َﺑﺎ
ﻴ
َﻟ
ﺍ
ْﺓ
ِ
ﺮ
َﱠﺠ
َﻟﺸﺍَﻦ
ُِﻋﺔ ﻗ
َ
ﺭ
َﻮ
َﻟ
ْ
ﺍﺎﺕ
ﱠ َﺤ
َﺘﺗ
َﺎ
ﻤ
َﺎﻛ
َ ﻤ
َ
ﻬ
ُﺑ
ُﻮ
ْ
ﻧ
ُﺎﺫ
ُ ﻤ
َ
ﻬ
ُﻨ
ْْﻋ
ََﺖ
ﺗﺎ
َﺤ
َﺗﻩ
ِﺪ
ِ
ﻴ
َﺑ
ِﺬ
ََﺧ
َﺄ
َﻓ
َﻢﻠ
ِ
ُﺴ
ْﻤﻟ
ْ
ﺍﻩ
ُﺎ
َﺧ
َﺃ
ﻢ
ﻌﺠﻤﻟ
ﺍ ﻧﻲﻓﻲ
ﺍﺮﺒ
ﻟﻄﺍﻩ
ﺍ
ﻭ ﺭ)ِﺮَﺤ
ْﺒﻟ
ْ
ﺍﺪ
ِﺑ
َ
َﺯ
َْﻞﺜ
َﻣ
ِﺎﻥْﻛ
َﻮﻟ
َ
ﺎﻭ
َ ﻤ
َﻬ
ُﺑ
ُ
ﻮ
ْﻧ
ُ
ﺎﺫ
ُ ﻤ
َﻬ
ُ
ﻟ
َﺮ
َﻔ
ِﱠﻏ
ُِﻻ
ﺇﻭ،
َ ِﻒ
ٍﺎﺻٍﻋ
َ ْﺢ
ﻳ
ﺭ
ِ
( ﺎﻥ
ﻤﻳ
ﺍﻹﻌﺐ ﻘﻲﻓﻲﺷﻬﻴ
ﺒﻟ
ﺍﺮﻭﻴ
ﺒﻜﻟ
ﺍ
Dari Salman al-Far i
sira,Rasul ul
lah SAW ber sabda,‘ Sesungguhnya seor ang
muslim, apabila ia bertemu dengan saudaranya muslim yang lainnya,
kemudian ia menjabat tangannya, maka akan berguguranlah dosa keduanya
sebagaimana bergugurannya dedaunan dari sebuah pohon yang telah kering di
hari angin bertiup sangat kencang. Atau kalau tidak, dosa keduanya akan
diampuni, meskipun sebanyak buih di lautan. (HR. Imam Tabrani dalam Al-
Mu’jam al-KabirVI /256,danI mam Bai haqidalam syu’abal -Iman VI/ 437)
4. Mendapat kan‘naungan’Al l
ah,dihar
iti
adanaungansel
ainnaungan-Nya.
Rasulullah SAW bersabda:
ْﻦ
َﻳ
ﺃ
َﺔ
ِﻣ
َ
ﺎﻴ
َ
ﻘ
ِﻟ
ْ
ﺍﻡ
َﻮ
ْ
ﻳ
َﻮﻝ
ُﻘ
ُﻳ
َﻪ
َﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻥ
ﱠﺇﻢ
َﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭﻪﻴ
ْﻠ
َ
ُﻋ
َﻪﻠ
ﱠﻟ
ﺍﱠﻰ
ﻠ
ِﺻ
َ ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﻮﻝ
ُ َﺳ
َُﺭ
ﺎﻝ
َﻗ
َﺎﻝ
َﻗ
َﺓﺮ
َ
ﻳ
ْﺮ
َِﻲﻫ
ُ ﺑ
ﺃ
ََﻦ
ْﻋ
ﻢ
ْ
ﻬ
ُﻠ
ﱡ
ُﻇ
ِﺃ ﻡ
َﻮ
ْﻴ
َ
ﻟ
ْﺍِﻲ
ﻟ
َﻼ
َِﺠ
ﺑﻮﻥ
َﺑ
ﱡﺎ
َﺤ
َ ﺘ
ﻤ
ُﻟ
ْ
ﺍ
(ﻢ
ﻠﻩﻣﺴ
ﺍﻭﺭ) ﱢﻲ
ﻠ
ﱠﻇ
ِ ِﻻ
ﺇِﻞ
ﱠَﻇ
َﻻ
ﻡﻮ
ْﱢﻲﻳ
َ ﻠ
ِﻲﻇ
ِ ﻓ
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, bahwa Allah berfirman pada
hari kiamat . ‘ Di
manakah or ang-orang yang saling mencintai karena
keagungan-Ku.? Pada hari ini Aku akan menaungi mereka di hari tiada
naungan selain naungan-Ku. (HR. Muslim)
SWT. (3) Tidak menyukai kembali pada kekafiran, sebagaimana ia benci jika
dilemparkan ke dalam api neraka. (HR. Bukhari)
ﺎﺏ
ِﻘ
َﻌ
ِ
ﻟ
ْﺍﺪ
ُ
ﻳﺪ
ِ
َﺷ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍِﻥ
ﱠﺇ
ﻪ
َﻠ
ﱠﻟ
ﺍﺍ
ﻮﻘ
ُ
ﺗ
ﱠﺍ
ِﻭ
َﺍﻥ
ﻭ
َﺪ
ْ
ﻌ
ُﻟ
ْ
ﺍِﻭ
َﻢﺛ
ْ
ْﻹ
ِﺍ َﻰ
ﻠ
ﺍﻋ
َ ﻮ
ﻧ
ُﻭ
َﺎ
ﻌ
َﺗ
ََﻻ
ََﻯﻭ
ﻮ
ﻘ
ْﺘ
ﱠ
ﻟﺍ
ﱢﻭ
َﺮﺒ
ِ
ﻟ
ْ
ﺍَﻰ
ﻠ
ﺍﻋ
َ ﻮ
ﻧ
ُﻭ
َﺎ
ﻌ
َﺗ
َ
ﻭ
َ
*
“
Dant
olongmenolongl
ahkal
iandalam kebai
kandanket
aqwaan,danjanganlahkal
ian
sal
ingt
olongmenolongdal
am perbuat
andosadanpermusuhan.”
1. Member it
ahukanr asa‘ci
nta’nyakepadasaudar anya.
Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:
َﺐ
ﱠَﺣ
ﺃ
ﺍﺫ
َﺇ
ِ
ﺎﻝ
َ َﻗ
َﻢ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َُﻋ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ﱠﻰﻠ
ﱢﺻ
َ ِﻲ
ﺒﻨ
ﱠ
ﻟ
ﺍَﻦ
ُْﻋ
ﻪﻛ
َﺭ
َﺩ
ْﺃ
َﺎﻥ
َْﻛ
َ ﺪ
ﻗ
ََﻭ
َِﺏﺮ
ِﻱﻛ
َ ﺪ
ﻌ
ِْﻣ
َْﻦ
ﺑﻡ
ِ
ﺍﺪ
َ
ﻘ
ْﻤ
ِ
ﻟ
ْﺍَﻦ
ْﻋ
(ﺩﻭ
ﺍﻮﺩﺑ
ﺃﻩﺍ
ﻭﺭ)ُ
ﻪ
ﺒ
ﱡُﺤ
ُِﻳ
ﻪ
ﻧ
ﱠﺃ
َﻩ
ُ
ﺮ
ْﺒ
ُِﺨ
ْﻴﻠ
ْ
ُﻓ
َﻩﺎ
َﺧ
َﺃُﻞ
ُﱠﺟ
ﺮﻟ
ﺍ
Dari Al-Mi
qdam binMa’ diKarib,Rasul ull
ahSAW ber sabda,‘Apabila seorang
mu’mi nmencintaisaudaranyasesamamu’ min,makaber itahukanlahbahwai a
mencintainya (karena Allah SWT) (HR. Abu Daud)
2. Mendoakan saudaranya
Dalam sebuah riwayat dikisahkan:
ﺎﻝ
َﻗ
َِﻲﻭ
َ ﻟِﻥ
َﺫ
ﺄ
َِﻓ
َﺓ
ﺮ
َﻤ
ْﻌ
ُ
ﻟ
ْﺍِﻲ
َﻓ
ﻢﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْﻠ
َ
ُﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﱠﻰ
ﻠ
ﱠﺻ
َ ِﻲ
ﺒﻨ
ﱠ
ﻟ
ﺍْﺖ
ُﻧﺫ
َ
ﺄ
ْﺘ
َ
ﺍﺳ
ْ ﺎﻝ
َ ُﻗ
َﻪ
ﻨ
ُْﻋ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻲ
ََﺿَﺭ
ﺮﻤ
َ
ْﻋ
ُ َﻦ
ﻋ
(ﺩ
ﻭﺍ
ﻮﺩﺑ
ﺃﻩ
ﺍﻭﺭ
) ﺎﻴ
َ
ﻧ
ْﺪ
ﱡ
ﻟﺍﺎ
ﻬ
َﺑ
ِِﻲ
ﻟَﻥ
ﱠﺃِﻲ
ﻧ
ﺮ
ﱡَﺴ
ُﻳﺎ
ًﻣ
َﺔﻤ
َﻠ
ِ
َﻛ
َﺎﻝ
ﻘ
ََﻓ
َِﻚ
ﺋ
ﺎُﻋ
َْﺩ
ِﻦ
ﱠﻣ
َﻲ
ُﺧ
ﺃﺎ
ﻳ
َﺎ
ﻨ
َْﺴ
َﻨ
ﺗ
َﻻ
َ
59
Dari Umar bin Khattab ra, aku meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk
pergiumr ah.Kemudi anRasul ull
ahSAW mengi zinkaakudanber kata,‘
jangan
lupa wahai saudaraku doanya. Beliau mengucapkan sebuah kalimat yang
teramat membahagiakan, seakan aku memiliki dunia. (HR. Abu Daud)
3. Memberikan senyuman.
ِﻦ
ْﱠﻣ
َﻥ
ﺮﻘ
ِ
َﺤ
ْﺗَﻻ
َﻢﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭﻪ
ﻴ
ْﻠ
َ
ُﻋ
َﻪﻠ
ﱠﻟ
ﺍﱠﻰ
ﻠ
ﱡﺻ
َ ِﻲ
ﺒﻨ
ﱠ
ﻟ
ﺍِﻲ
َﻟﺎﻝ
ََﻗ
َﺎﻝ
ﱟﻗ
َﺭِﻲﺫ
َ ﺑ
ﺃ
ََﻦ
ِْﻋِﺖ
ﻣ
ﺎﻟﺼ
ﱠ ﺍ
ْﻦ
ِﺑﻪ
ِ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﺪ
ِﺒ
ْ
ْﻋ
َ َﻦ
ﻋ
(ﻢ
ﻠﻩﻣﺴﺍ
ﻭﺭ)ٍ
ْﻖ
ﻠ
ٍﻃ
َ ﻪ
َﺟ
ْﻮﺑ
ِﺎﻙ
ََﺧ
َﺃَﻰ
ﻘ
ﻠ
ْﺗ
َ
َﻥ
ْ ﺃ
ﻮ
ْﻟ
َﺎﻭ
َ ﺌ
ً
ﻴ
ِْﺷ
َﻭﻑﺮ
ُﻌ
ْﻤ
َ
ﻟ
ْﺍ
Dar
iAbuDzarr a,Rasulul
lahSAW mengat akankepadaku,‘ janganlahkal i
an
menganggap remeh satu perbuatan baik sedikitpun, meskipun hanya
memberikan senyuman (wajah yang ramah) kepada kepada saudaramu. (HR.
Muslim)
4. Menjabat tangan.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW mengatakan:
َِ
ﻲﻘ
ﻟ
َﺍﺫ
َﺇ
ِ
ﻢ
َﻠ
ُِﺴ
ْﻤ
ﻟ
ْﺍِﻥ
ﱠﺇ:َ
ﻢ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭﻪ
ﻴ
ْﻠ
َُﻋ
َ ﺍﷲﱠﻰ
ﻠِﺻ
َ ﺍﷲْﻝ
ُﻮَﺳ
َُﺭ
ﺎﻝﻗ،
َ ﻪ
ُ
ﻨ
ُْﻋ
َﺍﷲِﻲ
ََﺿّﺭ
ِﻲ
ِﺳﺭﺎ
ﻔ
َﻟ
ْ
ﺍﺎﻥ
ِﻤ
َﻠ
ْ
ْﺳ
َ َﻦ
ﻋ
ﻡ
ٍﻮ
ْﻳ
َِﻲ
ِْﻓ
ﺔِﺴ
َﺑ
ﺎﻴ
َ
ﻟﺍ
ْﺓ
ِ
ﺮ
َﱠﺠ
َﻟﺸﺍَﻦ
ُِﻋﺔ ﻗ
َ
ﺭ
َﻮ
َﻟ
ْ
ﺍﺎﺕ
ﱠ َﺤ
َﺘﺗ
َﺎ
ﻤ
َﺎﻛ
َ ﻤ
َ
ﻬ
ُﺑ
ُﻮ
ْ
ﻧ
ُﺎﺫ
ُ ﻤ
َ
ﻬ
ُﻨ
ْْﻋ
ََﺖ
ﺗﺎ
َﺤ
َﺗﻩ
ِﺪ
ِ
ﻴ
َﺑ
ِﺬ
ََﺧ
َﺄ
َﻓ
َﻢﻠ
ِ
ُﺴ
ْﻤﻟ
ْ
ﺍﻩ
ُﺎ
َﺧ
َﺃ
ﻢ
ﻌﺠﻤﻟ
ﺍﻧﻲﻓﻲﺍﺮ
ﺒﻟﻄ
ﺍ ﻩ
ﺍ
ﻭ ﺭ)ِﺮَﺤ
ْﺒﻟ
ْ
ﺍﺪ
ِﺑ
َ
َﺯ
َْﻞ
ﺜَﻣ
ِﺎﻥْﻛ
َﻮﻟ
َ
ﺎﻭ
َ ﻤ
َﻬ
ُﺑ
ُ
ﻮ
ْﻧ
ُ
ﺎﺫ
ُ ﻤ
َﻬ
ُ
ﻟ
َﺮ
َﻔ
ِﱠﻏ
ُِﻻ
ﺇﻭ،
َ ِﻒ
ٍﺎﺻٍﻋ
َ ْﺢ
ﻳ
ﺭ
ِ
( ﺎﻥ
ﻤﻳ
ﺍﻹﻌﺐ ﻘﻲﻓﻲﺷﻬﻴ
ﺒﻟ
ﺍﺮﻭﻴ
ﺒﻜﻟ
ﺍ
Dari Salman al-Far isira,Rasulull
ahSAW ber sabda,‘ Sesungguhnyaseor ang
muslim, apabila ia bertemu dengan saudaranya muslim yang lainnya,
kemudian ia menjabat tangannya, maka akan berguguranlah dosa keduanya
sebagaimana bergugurannya dedaunan dari sebuah pohon yang telah kering di
hari angin bertiup sangat kencang. Atau kalau tidak, dosa keduanya akan
diampuni, meskipun sebanyak buih di lautan. (HR. Imam Tabrani dalam Al-
Mu’jam al -KabirVI /256,danI mam Bai haqidal am syu’ abal -Iman VI/ 437)
5. Bersilaturahim.
ِﻲ
ﱠَﻓ
ﻴﻦ
ﺑ
ﱢﺎ
َﺤ
َﺘﻤ
ُ
ﻠ
ْﻟ
ِِﻲ
ﺘ
ﺒ
ﱠَﺤ
َْﻣ
َﺖ
ﺒَﺟ
َﱠﻭ
َﻞ
َﺟ
ﱠﻭ
ﺰُﻋ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍﺎﻝ
َ ُﻗ
َﻮﻝ
ﻘ
ُﻳ
َﻢ
َ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َُﻋ
َﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﱠﻰ
ﻠِﺻ
َ ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﻮﻝ
َُﺳ
َُﺭ
ﺎﻝ
ﻗ
َ
(ﺪﻤ
ﺃﺣﻩﺍ
ﻭﺭ)ﱠ
ِﻲ
َﻓ
ﻴﻦ
ﻟ
ِﺫ
ِ
ﺎﺒ
َ
ﺘ
َﻤ
ُ
ﻟ
ْﺍ
ﱠﻭ
َِﻲَﻓ
ﻳﻦﺭ
ِ
ﻭ
ِﺍﺰ
َ
ﺘ
َﻤ
ُﻟ
ْ
ﺍﱠﻭ
َِﻲ
َﻓ
ﻴﻦ
ِﺴ
ِﻟﺎ
َﺠ
َﺘﻤ
ُ
ﻟ
ْﺍ
ﻭ
َ
Rasulul
lahSAW ber sabda,bahwaAl lahber f
irman,‘ Cinta-Ku wajib diberikan
kepada orang yang saling mencintai karena-Ku, kepada yang saling duduk
karena-Ku, kepada yang saling mengunjungi (bersilaturahim) karena-Ku, dan
yang saling berlomba untuk berkorban karena-Ku. ”(HR.Ahmadbi nHambal )
7. Memberikan hadiah.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW mengemukakan:
ﺍ
ﻮ
ْﺑ
ﱠ
ﺎَﺤ
َﺗﺍ
ﻭ
ْﺩ
ُ
ﺎﻬ
َ
ﺗ
َﻢ
َﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َ
ُﻋ
َ ﺍﷲ
ﱠﻰﻠ
ِﺻ
َ ﺍﷲ
ْﻝ
ُﻮَﺳ
َُﺭ
ﺎﻝ
َﻗ
َﺓﺮ
َ
ﻳ
ْﺮ
َْﻫ
ُِﻲ
ﺑ
ﺃ
ََﻦ
ْﻋ
Saling mencintai dan saling memberi hadiahlah kalian (HR. Baihaqi & Tabrani)
َِ
ﺏﺮْﻛ
ُِﻦ
ًﻣ
ﺔﺑ
َ
ﺮ
ٍْﻛ
ُِﻦ
ﻣﺆ
ْْﻣ
َُﻦ
َﻋ
ﱠﺲﻔ
ﻧ
ََﻦ
َْﻣ
ﻢﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭﻪ
ﻴ
ْﻠ
َ
ُﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﱠﻰ
ﻠِﺻ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﻮﻝ
ُ َﺳ
َُﺭ
ﺎﻝ
َﻗ
َﺎﻝ
َﻗ
َﺓﺮ
َﻳ
ْ
ﺮ
َ ِﻲﻫ
ُ ﺑﺃ
ََﻦ
ْﻋ
ﺎ
ﻴ
َﻧ
ْ
ﺪ
ﱡﻟ
ﺍِﻲ
ِﻓ
ﻪ
ﻴ
ْﻠ
َ
ُﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﺮ
ََﺴ
ﱠﻳﺮ
ٍ
ْﺴ
ِ ﻌ
َﻰﻣ
ُ ﻠَﻋ
َﺮَﺴ
ﱠﻳَﻦ
ْﻣِﻭ
َﺔﻣ
َﺎ
ﻴ
َﻘ
ِ
ﻟ
ْ
ﺍﻡ
ِﻮ
ْﻳ
ََﺏ
ِﺮْﻛ
ُِﻦ
ًﻣ
ﺔﺑ
َ
ﺮ
ُْﻛ
ُﻪﻨ
ْ
ُﻋ
َ ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍ ﱠﺲ
َﻔﻧ
َﺎ
ﻴ
َﻧ
ْﺪ
ﱡ
ﻟﺍ
ِﻲ
ُﻓ
ﺪﺒ
ْ
ﻌ
َﻟ
ْ
ﺍﺎﻥ
َﺎﻛ
َ ِﻣ
َﺪﺒ
ْ
ﻌ
َﻟ
ْ
ﺍْﻥ
ِﻮِﻲﻋ
َ ُﻓ
ﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ِﻭ
َﺓﺮ
َْﻵﺧ
ِ ﺍ
ﺎﻭ
َ ﻴ
َ
ﻧ
ْﺪ
ﱡﻟ
ﺍِﻲ
ُﻓ
ﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ﻩ
ُﺮ
َﺘ
َ
ﺎﺳ
َ ﻤ
ًﻠ
ِ
ُﺴ
َْﻣ
ﺮﺘ
َ
ْﺳ
َ َﻦ
ﻣِﻭ
َﺓﺮ
َْﻵﺧ
ِ ﺍﻭ
َ
(ﻢﻠ
ﻩﻣﺴﺍ
ﻭﺭ)ِ
ﻪﻴ
َﺧ
ِﺃْﻥ
ِﻮﻋ
َ
DariAbuHur airahr a,Rasul ul
lahSAW ber sabda,‘ Bar angsiapayang
mel
apangkankesempi tanduni aseor angmu’ min,makaAl laakanmel apangkan
baginya kesempitan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang mempermudah
kesulitan seseorang, maka Allah akan mempermudahnya dalam kehidupan
dunia dan akhirat. Barang siapa yang menutupi sela seorang muslim, maka
Allah akan menutupi celanya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan
senantiasa menolong hamba-Nya, selagi hamba-Nya tersebut menolong
saudaranya.
(HR. Muslim)
Dari hadits di atas, dapat kita petik kesimpulan, bahwa diantara hak ukhuwah
seorang muslim terhadap muslim lainnya adalah:
1. Mengucapkan salam.
2. Memenuhi undangannya.
3. Memberikan nasehat.
4. Mendoakan ketika bersin.
5. Menengok ketika sakit.
6. Mengikuti jenazahnya ketika meninggal dunia.
Selain keenam hak ini, juga masih terdapat hak lainnya, yaitu sebagaimana yang
terdapat dalam sebuah hadits:
َِ
ﺏﺮْﻛ
ُِﻦ
ًﻣ
ﺔﺑ
َ
ﺮ
ٍْﻛ
ُِﻦ
ﻣﺆ
ْْﻣ
َُﻦ
َﻋﱠﺲ
ﻔﻧ
ََﻦ
َْﻣ
ﻢﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭﻪ
ﻴ
ْﻠ
َ
ُﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﱠﻰ
ﻠِﺻ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﻮﻝ
ُ َﺳ
َُﺭ
ﺎﻝ
َﻗ
َﺎﻝ
َﻗ
َﺓﺮ
َﻳ
ْ
ﺮ
َِﻲﻫ
ُ ﺑﺃ
ََﻦ
ْﻋ
ﺎ
ﻴ
َﻧ
ْ
ﺪ
ﱡﻟ
ﺍِﻲ
ِﻓ
ﻪ
ﻴ
ْﻠ
َ
ُﻋ
َ ﻪ
ﻠ
ﱠﻟ
ﺍﺮ
ََﺴ
ﱠﻳﺮ
ٍْﺴ
ِﻌَﻰﻣ
ُ ﻠَﻋ
َﺮَﺴ
ﱠﻳَﻦ
ْﻣِﻭ
َﺔﻣ
َﺎ
ﻴ
َﻘ
ِ
ﻟ
ْ
ﺍﻡ
ِﻮ
ْﻳ
ََﺏ
ِﺮْﻛ
ُِﻦ
ًﻣ
ﺔﺑ
َ
ﺮ
ُْﻛ
ُﻪﻨ
ْ
ُﻋ
َ ﻪﻠ
ﱠ
ﻟ
ﺍﱠﺲ
َ ﻔ
ﻧ
َﺎ
ﻴ
َﻧ
ْﺪ
ﱡ
ﻟﺍ
ِﻲ
ُﻓ
ﺪﺒ
ْ
ﻌ
َﻟ
ْ
ﺍﺎﻥ
َﺎﻛ
َ ِﻣ
َﺪﺒ
ْ
ﻌ
َﻟ
ْﺍ
ْﻥ
ِﻮِﻲﻋ
َ ُﻓ
ﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ِﻭ
َﺓﺮ
َْﻵﺧ
ِ ﺍ
ﺎﻭ
َ ﻴ
َ
ﻧ
ْﺪ
ﱡﻟ
ﺍِﻲ
ُﻓ
ﻪﻠ
ﱠ
ﻟﺍ
ﻩ
ُﺮ
َﺘ
َ
ﺎﺳ
َ ﻤ
ًﻠ
ِ
ُﺴ
َْﻣ
ﺮﺘ
َ
ْﺳ
َ َﻦ
ﻣِﻭ
َﺓ
ﺮ
َْﻵﺧ
ِ ﺍﻭ
َ
(ﻢ
ﻠﻩﻣﺴﺍ
ﻭﺭ)ِ
ﻪﻴ
َﺧ
ِﺃْﻥ
ِﻮﻋ
َ
61
DariAbuHur airahra,Rasul ul
lahSAW ber sabda,‘ Bar angsiapayangmel apangkan
kesempi t
anduni aseor angmu’ mi n,makaAl l
aakanmel apangkanbagi nya
kesempitan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang mempermudah kesulitan
seseorang, maka Allah akan mempermudahnya dalam kehidupan dunia dan
akhirat. Barang siapa yang menutupi sela seorang muslim, maka Allah akan
menutupi celanya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan senantiasa menolong
hamba-Nya, selagi hamba-Nya tersebut menolong saudaranya. (HR. Muslim)
Dari hadits ini dapat di ambil beberapa poin penting, bahwa hak seorang muslim
terhadap muslim lainnya adalah :
7. Memperhatikan dan peduli terhadap kebutuhan dan kesusahannya.
8. Menutupi aib atau kekurangan yang dimilikinya.
Adapun pada zaman sekarang ini, berangkat dari ketiadaan ukhuwah, maka
seolah tiada pula persatuan dan kesatuan di kalangan umat Islam. Hampir setiap
organisasi, kelompok, partai berpecah belah satu dengan yang lainnya. Ini masih
dalam satu negara, maka apatah lagi jika sudah berbeda negara, berbeda warna
kulit dan lain sebagainya. Kondisi seperti ini diperparah lagi dengan adanya
konspirasi kaum barat yang berusaha untuk memecah belah kaum muslimin.
Sehingga saat ini dapat dikatakan tidak ada satu negara muslim pun yang secara
politiknya mencoba untuk merealisasikan ukhuwah dalam politik luar negrinya
terhadap negara muslim lainnya. Padahal ukhuwah merupakan bagian terpenting
dari keimanan. Karena tiada kesempurnaan iman tanpa adanya ukhuwah.
Penutup
Inilah sekelumit bahasan tentang ukhuwah, yang tentunya kita semua harus
berusaha untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam skala
individu, sosial, nasional, bahkan internasional. Karena kita akan lemah tanpa
adanya ukhuwah, sebaliknya kita akan dapat kuat dan besar dengan
merealisasikan ukhuwah dalam jiwa kita. Sementara, ukhuwah merupakan buah
dan konsekwensi logis dari keimanan kepada Allah SWT. Dalam artian, bahwa
62
Wal l
ahuA’ lam BisShawab.
By. Rikza Maulan, Lc., M.Ag.
Bahan Bacaan
ﻴﻢ
ﺮﺣﻟ
ﺮﺣﻤﻦﺍ
ﻟﺑﺴﻢﺍﷲﺍ
AKHLAQ ISLAMI
ﺔ
ﻴﻣﺍﻹﺳﻼ
ﺍﻷﺧﻼﻕ
Muqadimah
Ketika Islam belum datang sebagai sebuah pedoman hidup bagi umat
manusia, bangsa Arab sangat dikenal dengan kejahiliyannya. Kejahiliyahan
tersebut akan sangat terasa benar, manakala kita mencoba melihatnya dari sisi
moralitas (baca; akhlak). Keburukan apakah yang dapat menandingi dengan moral
seorang ayah, yang dengan tega dan rasa jijik, mengubur hidup-hidup anaknya
sendiri. Kejelekan apa yang melebihi dari pada terjadinya perzinaan pada seorang
istri, atas perintah sang suaminya sendiri? Namun ternyata hal tersebut dianggap
merupakan sesuatu yang sangat wajar pada zamannya.
Di sinilah, Islam datang merubah kondisi yang sangat bejat, menjadi
berputar ke arah yang posistif seratus delapan puluh derajat. Karena sesungguhnya
Islam datang, memang membawa misi untuk merubah kondisi jahiliyah yang ada,
menjadi kondisi Islami. Adapun moralitas, adalah merupakan implementasi dari
kondisi mental seseorang atau masyarakat pada suatu waktu tertentu. Baik
buruknya moral seseorang, atau moral suatu bangsa, sangat terkait dengan mental
orang atau bangsa tersebut. Mengenai misi ini, Rasulullah SAW pernah
mengatakan:
ﻡ
َ
ﺭ
ِﺎﻜ
َ
َﻣ
َ ﻢ
ﻤ
ﱢﺗ
َ
ﺄ
ُﻟ
ِ
ْﺖ
ُ ﺜ
ﻌ
ِﺑ
ُﺎ
ﻤ
َﻧ
ﱠ
ﺇ
ِﻢ
َﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َ
ُﻋ
َ ﺍﷲﱠﻰ
ﻠ
ِﺻ
َ ﺍﷲْﻝ
ُﻮَﺳ
َُﺭ
ﺎﻝﻗ،
َﺎﻝ
َ ُﻗ
َﻪ
ﻨ
ُْﻋ
َﺍﷲِﻲ
ََﺿ
َﺭ
ﺓﺮ
َ
ﻳ
ْﺮ
َْﻫ
ُِﻲ
ﺑ
ﺃ
ََﻦ
ْﻋ
َﻕ
ِْﻼ
َﺧ
ْﻷ
ﺍ
(ﺭﺍ
ﺰﺒ
ﻟﺍ
ﺪﻭﻤﺃﺣﻩ
ﺍﻭ
ﺭ)
Dar
iAbuHur
air
ahra,Rasulul
lahSAW ber sabda:“ Bahwasanyaaku diutus adalah untuk
menyempurnakan kemuliaan akhlak. (HR. Ahmad dan al-Bazar).
‘
terpakasa’ harus mendapat kan ‘keti
daksukaan’ dar
i para manusi al ai nnya.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW pernah menggambarkan kepada kita:
َ
ﺔﻧ
َ
ﻭ
ْﺆ
ُُﻣ
َﺍﷲﻩ
ُ
ﺎﻔ
َ
ِﻛ
َﺎﺱﻨ
ﱠﻟ
ﺍَﻂ
َِﺨ
ِﺴ
ﺑﺍﷲ
ِ ء
َ
ﺎِﺿ
َ َﺭ
َﺲﻤ
ﺘ
َﻟ
ْ
ﺍَﻦ
ْﻣ:َ
ﻢ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َ
ُﻋ
َ ﺍﷲﱠﻰ
ﻠ
ِﺻ
َ ﺍﷲْﻝ
ُﻮ
َﺳ
ُ َﺭ
َﻝ
ﺎ
ﻗ
ﺎﻋﻲ
ﻘﻀ ﻟ
ﺍ
ﺬﻱﻭﻣﺮﺘ
ﻟ
ﺍﻩﺍ
ﻭﺭ)ِ
ﺎﺱﻨ
ﱠ
ﻟﺍ
َﻰﻟ
ﺇ
ِﺍﷲ
ُ ﻪ
ُﻠ
َ
ﻛ
َِﻭ
َﺍﷲَﻂ
َِﺨ
ِﺴ
ﺑﺎﺱ
ِ ﻨ
ﱠ
ﻟﺍء
َ
ﺎِﺿ
ََﺭ
َﺲﻤﺘ
َ
ﻟ
ْ
ﺍَﻦ
ْﻣﻭ،
َ ﺎﺱ
ِ ﻨ
ﱠ
ﻟ
ﺍ
(ﺮﻛ
ﺎﺑﻦﻋﺴﺍ
ﻭ
Rasulullah SAW bersabda, Barang siapa yang mencari keridhaan Allah dengan‘adanya’
kemurkaan manusia, maka Allah akan memberikan keridhaan manusia juga. Dan
barang siapa yang mencari keridhaan manusia dengan cara kemurkaan Allah, maka
Allah akan mewakilkan kebencian-Nya pada manusia. (HR. Tirmidzi, Al-Qadha’
Idani bnu
Asakir).
Dan hal seperti ini sekaligus merupakan bukti keimanan yang terdapat dalam
dirinya. Karena orang yang tidak memiliki kesungguhan iman, otientasi yang
dicarinya tentulah hanya keridhaan manusia. Ia tidak akan perduli, apakah Allah
menyukai tindakannya atau tidak. Yang penting ia dipuji oleh oran lain.
Oleh karenanya, segala aktivitas, gerak gerik, kehidupan sosial dan lain
sebagainya merupakan ibadah yang dilakukan seorang muslim terhadap Allah.
Sehingga ibadah tidak hanya yang memiliki skup mahdhah saja, seperti shalat,
puasa haji dan sebagainya. Perealisasian ibadah yang paling penting untuk
dilakukan pada saat ini adalah beraktivitas dalam rangkaian tujuan untuk dapat
menerakpak hukum Allah di muka bumi ini. Sehingga Islam menjadi pedoman
hidup yang direalisasikan oleh masyarakat Islam pada khususnya dan juga oleh
masyarakat dunia pada umumnya.
Adapun bagi mereka-mereka yang belum bisa atau belum lancar dalam
membacanya, maka hendaknya ia senantiasa mempelajarinya hingga dapat
membacanya dengan baik. Kalaupun seseorang harus terbata-bata dalam
membaca Al-Qur ’
an tersebut,makaAl l
ah pun akan member ikan pahala dua kali
lipat bagi dirinya. Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:
ﻡ
ِ
ﺍﺮ
َﻜ
ِ
ﻟ
ْﺍﺓ
ِ
ﺮ
َﻔ
َﻟﺴ
ﱠﺍﻊ
َِﻣ
َﻪﺑ
ِﺮ
ٌﻫ
ِ
ﺎَﻣ
َﻮﻫ
ُ
َﻭ
َ ﺁﻥﺮ
ْﻘ
ُ
ﻟ
ْ
ﺍﺃ
ُﺮ
َﻘ
ْﻳ
َ
ِﻱ
ْ ﺬ
ﻟ
ﱠﺍ:َ
ﻢ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َ
ُﻋ
َ ﺍﷲﱠﻰ
ﻠ
ِﺻ
َ ﺍﷲ
ْﻝ
ُﻮَﺳ
َُﺭ
ﺎﻝ
ﻗ
َ
ﺁﻥ
َ ﺮ
ْ
ﻘ
ُﻟ
ْ
ﺍﺃ
ُﺮ
َﻘ
ْ
ﻳ
َِﻱ
ْ ﺬ
ﻟ
ﱠﺍ
ﻭ،
َ ﺓ
ِﺭ
َ
ﺮ
َ ﺒ
َ
ﻟ
ْ
ﺍ
(ﻪ
ﻴﻠ
ﻔﻖﻋﺘ
ﻣ)ِﺍﻥ
ﺮ
ََﺟ
ْﺃﻪ
ُﻟ
َﺎﻕ
ﱞ ِﺷ
َﻪﻴ
ْ
ﻠ
ََﻋ
َﻮﻫ
ُِﻭ
َﻪﻴ
ْ
ُﻓ
ِﻊﺘ
َ
ﻌ
ْﺘ
َ
ﺘ
َﻳ
َﻭ
َ
Rasul ul
lahSAW ber sabda,Orang( mu’ min)yangmembacaAl -Qur’andanial ancar
dalam membacanya, maka ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi suci. Adapun
or
angmu’ minyangmembacaAl-Qur ’an,sedangi at erbat
a-bata dalam membacanya,
lagi berat (dalam mengucapkan huruf-hurufnya), ia akan mendapatkan pahala dua kali
lipat. (Mutafaqun Alaih)
1. Terhadap Fisiknya
Setiap insan, Allah berikan anugerah berupa fisik yang sempurna.
Kesempurnaan fisik manusia ini, Allah katakan sendiri dalam Al-Qur
’an(
QS.95:
4)
ﻢ
ٍ
ﻳ
ْﻮ
ِﻘ
ْ
ﺗ
ََﻦ
ِْﺴ
َﺣ
ﺃ
ِﻲ
ْ َﻓ
ﺎﻥ
ْﺴ
َﻧْﻹ
ِﺍﺎ
ﻨ
َ
ﻘ
ْﻠ
َ
ْﺧ
َﺪﻘ
َ
ﻟ
َ
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Kesempurnaan fisik ini, merupakan sesuatu yang harus disyukuri. Karena Allah
hanya memberikannya pada manusia. Adapun salah satu cara dalam
mensyukurinya adalah dengan menunaikan hak yang harus diberikan pada fisik
kita tersebut, yang sekaligus merefleksikan etika kita terhadap fisik kita sendiri.
Diantara hal tersebut adalah:
ْﻦ
َﻴ
ﻓ
ِﺮ
ُِﺴ
ْﻤ
ﻟ
ْﺍِﺐ
ﱡُﺤ
ﻳُﻻ
َﻪﻧ
ﱠ
ﺇ
ِﺍ
ﻮ
ْﻓ
ُ
ﺮ
ُِﺴ
ْﺗَﻻ
َﺍﻭ
ﻮ
ْﺑ
ُ
ﺮ
َﺍﺷ
ْﺍﻭ
َ ﻮ
ْ
ﻠ
ُﻛ
ُﻭ
َ
“
Makandanmi
numl ahkal ian,danjanganl ahkalianber lebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”
Jika fisik kaum muslimin kuat, tentulah hal ini akan dapat menggetarkan
para musuh-musuh Islam, yang tiada henti-hentinya membuat makar
terhadap agama Allah ini. Oleh karenanya kita melihat betapa Allah
memerintahkan kita untuk mempersiapkan kekuatan kita. Dan olah raga
merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan kekuatan tersebut. Allah
berfirman (QS. 8 : 60)
ْﻦ
َﻳ
ﺮ
ِﺁﺧ
َْﻭ
َﻢﻛ
ُ
ﻭ
ﱠﺪ
َُﻋ
َِﻭ
ﺍﷲﻭ
ﱠ
ﺪ
ُِﻋ
َﻪﺑ
ِ
ْﻥ
َ ﻮ
ﺒ
ُﻫ
ِﺮ
ْ
ﺗ
ُْﻞ
ِﻴ
ْﺨ
َﻟﺍﺎﻁ
ِﺑ
َْﺭ
ِِﻦ
ﻣٍﻭ
َﺓﻮ
ﱠ
ْﻗ
ُِﻦ
ْﻣ
ﻢ
ﺘ
ُﻌ
ْ
َﻄ
َﺘﺍﺳ
ْﺎْﻣ
َﻢ
ﻬ
ُﻟ
َﺍ
ﻭ
ْﺪ
ُ
َﻋ
ِﺃﻭ
َ
ﻢ
ْ
ﻬ
ُﻤ
ُﻠ
َ
ﻌ
ُْﻳ
َﺍﷲﻢ
ْ
ﻬ
ُﻤ
ُﻠ
َ
ﻌ
ْﺗ
َْﻻ
َﻢﻬ
ِﻧ
ِ
ﻭ
ْْﺩ
ُِﻦ
ﻣ
Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu
sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang, yang dapat
menggentarkan musuh Allah , musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya, sedang Allah mengetahuinya.
b) Bersih rambut.
Selain mulut dan gigi, Islam juga menganjurkan kita agar senantiasa
membersihkan rambut. Karena rambut juga memiliki hak untuk
dibersihkan. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:
ﻪ
ُ
ﻣ
ْﺮ
ِﻜ
ْ
ﻴ
ُﻠ
ْ
ٌﻓ
َﺮﻌ
ْ
ُﺷ
َ ﻪ
ﻟ
َﺎﻥ
َْﻛ
ََﻦ
ﻣ: َ
ﻢ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َ
ُﻋ
َ ﺍﷲﱠﻰ
ﻠ
ِﺻ
َ ﺍﷲْﻝ
ُﻮ
َﺳ
َُﺭ
ﺎﻝ
ﻗ،
َ ﺎﻝ
ََﻗ
َﺓﺮ
َ
ﻳ
ْﺮ
َْﻫ
ُِﻲ
ﺑ
ﺃ
ََﻦ
ْﻋ
(ﺩﻭ
ﺍﻮﺩ
ﺑﺃﻩ
ﺍﻭ
ﺭ)
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda,‘Bar
angsi apayangmemil
iki
r
ambut ,makahendakl ahi amemul i
akanrambut nyatersebut.”(
HR.AbuDaud)
demikian lebih baik, dari pada seseorang datang ke masjid dalam kondisi
rambut dan jenggotnya acak-acakan,seper tisyai
tan?’
c) Bersih badan.
Hal ini terbukti dengan diperintahkannya kita untuk senantiasa
membersihkan diri kita dengan mandi. Dalam sebuah hadits, Rasulullah
SAW berasbda:
ﻢ
ْ
ﻟ
َِﻥ
ْﺇ
ْﻭ
َﻢﻜ
ُ
ْﺳ
َﻭﺅ
ُ
ﺍﺭ
ُ ﻮ
ْﻠ
ُ
ْﺴ
ِﺍﻏ
ﻭ،
َ ﺔ
ِﻌ
َ
ﻤ
ْْﺠ
ُﻟ
ﺍﻡ
َﻮ
ْ
ﻳ
َ ﺍ
ﻮ
ْﻠ
ُ
َﺴ
ِﺘ
ﺍﻏ
ْ :َ
ﻢﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َُﻋ
َﺍﷲﱠﻰ
ﻠ
ِﺻ
َ ﺍﷲ
ْﻝ
ُﻮَﺳ
َُﺭ
ﺎﻝ
ﻗ
َ
(ﺭﻱﺎ
ﺒﺨ
ﻟﺍ
ﻩﺍ
ﻭﺭ)ِ
ﱢﺐ
ﻴﻟﻄ
ﱠﺍِﻦ
َﺍﻣ
ﻮ
ْﺒ
ُﻴ
ْ
َﺻ
ِ ﺃ
ﺎﻭ
َ ﺒ
ً
ﻨ
ُ
ﺍﺟ
ُ ﻮ
ْﻧ
ُ
ﻮ
ْﻜ
ُﺗ
َ
Rasulull
ahSAW ber sabda,‘ Mandi l
ahkal i
anpadahar ij
um’ at
.Bersi
hkanlahkepal a
kalian, meskipun tidak sedang junub. Dan sentuhlah dengan wewangian. (HR.
Bukhari)
d) Bersih pakaian.
Jasad atau fisik kita, juga memiliki hak untuk mendapatkan pakaian yang
bersih dan sehat. Pakaian disamping untuk menutupi aurat, namun juga
menjaga dirinya dari penyakit-penyakit yang terkait dengan pakaian,
seperti gatal-gatal, jamur dan lain sebagainya.
َ
ﻢ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭﻪ
ﻴ
ْﻠ
َ
ُﻋ
َ ﺍﷲﱠﻰ
ﻠ
ِﺻ
َ ﺍﷲْﻝ
ُﻮَﺳ
ُﺎﺭﻧ
َﺎ
ﺗ
َﺃ
َ
ﺎﻝ
َ ُﻗ
َﻪﻧ
ﱠﺃ
َ
ﻪ
ُﻨ
ُْﻋ
َﺍﷲِﻲ
ََﺿ
ِﺭ
ﺍﷲﺪ
ِﺒ
ْ
ِﻋ
َ ْﻦ
ﺑ
ﺮ
ِﺑ
ِﺎْﺟ
ََﻦ
ﻋ
ﻩ
ﺍﻭﺭ)؟ﻪ
ُﺑ
َ
ﻮ
ْﺛ
َِﻞ
ُْﺴ
ﻐ
ﻳ
َﺎﺍﻣ
َﺬ
َُﻫ
َﺪَﺠ
ِﻳﺎﻥ
َ ﺎﻛ
ََﻣ
َ ﺎﻝ
ﻘ
َﻓ،
َ ﺔ
ٍ
ْﺨ
ََﺳ
ُﻭ
ﺎﺏﻴ
َ
ِﺛ
ِﻪﻴ
ْ
ﻠ
َ
ًﻋ
َ ُﻼ
َﺟ
َﻯﺭ
ﺃﺮ
َﺍﻓ
َﺮ
ًﺋ
ِﺍ
ﺯ
َ
(ﺋﻰ
ﺎﻨﺴﻟ
ﺍ
ﺪﻭﻤﺃﺣ
Dari Jabir ra, beliau berkata, suatu ketika rasulullah SAW berziarah mengunjungi
kami. Lalu beliau melihat seseorang yang memakai pakaian yang kotor. Beliau
ber kata,‘ Tidakkahadayangdapatmenyuci kanbaj unya?’(HR.Ahmaddan
Nasa’ I)
e) Berpenampilan rapi
Berpenampilan rapi juga merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW.
Sehingga seseorang akan terlihat terhormat di mata orang lain. Dalam
sebuah riwayat dikisahkan ketika Rasulullah SAW dan para sahabatnya
sedang berpergian mendatangi saudara mereka, Rasulullah SAW
mengatakan:
(ﺩ
ﻭﺍ
ﻮﺩﺑ
ﺃﻩ
ﺍﻭ
ﺭ)ْ
ﻢ
ﻜ
ُﺎﺳ
َﺒ
َﻟ
ِ
ﺍﻮ
ْﻨ
ُ
ْﺴ
َِﺣ
ﺃ
ْﻭ
َﻢﻜ
ُ
ﻟ
َﺎ
ِﺣ
َﺍﺭ
ﻮ
ِْﺤ
ُﻠ
َﺻ
ْ ﺄ
ﻓ،
َ ﻢ
ْ
ﻜ
ُﻧ
ِ
ﺍﻮ
َ
ِﺧ
ْﺇَﻰ
ﻠ
َﻋ
َْﻥ
ﻮ
ﻣ
ُﺩ
ِﺎ
ْﻗ
َﻢﻜ
ُ
ﻧ
ﱠﺇ
ِ
Kalian akan tiba mendatangi saudara kalian. Oleh karena itu, rapikanlah bawaan
kalian dan rapikanlah pula pakaian kalian. (HR. Abu Daud)
2. Terhadap Akalnya.
72
Sebagaimana fisik, akal memiliki hak yang harus kita tunaikan. Akal juga
membut uhkan ‘ makanan’ , sebagai mana f isi
k membut uhkannya. Namun
kebutuhan tersebut jelas berbeda dengan kebutuhan fisik. Oleh karenanya, kita
perlu memberikan porsi kepada kita, sebagaimana kita memberikannya pada
fisik. Berikut adalah diantara hal-hal yang harus kita tunaikan terhadap akal
kita:
1. Menuntut ilmu sebagai kewajiban dan kemuliaan bagi setiap muslim
Hal pertama yang harus kita lakukan bagi setiap muslim terhadap akalnya
adalah dengan mengisinya dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
Karena disamping sebagai suatu kewajiban, belajar juga merupakan
kemuliaan tersendiri bagi dirinya. Karena Allah SWT senantiasa akan
mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. Dalam Al-Qur ’an All
ah
mengatakan (QS. 35 : 28) :
ء
ُ
ﺎﻤ
َﻠ
َ
ﻌ
ُﻟ
ْ
ﺍﻩ
ِ
ﺩ
ِﺎ
ﺒ
َْﻋ
ِِﻦ
َﻣ
ﺍﷲَﻰ
ْﺸ
َﺨ
ﻳﺎ
ﻤ
َﻧ
ﱠ
ﺇ
ِ
“
Bahwasanyaor
ang-orang yang takut kepada Allah, hanyalah para ulama (orang
yangber i
lmu)”
Kemuliaan ini juga telah terwujud, meskipun ketika ia baru dalam proses
belajar guna menuntut ilmu sendiri. Dalam sebuah riwayat dikisahkan:
ِْ
ﻲَﻓ
ﻮﻫ
َُﻭ
َﻢﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْﻠ
َ
ُﻋ
َﺍﷲ ﱠﻰ
ﻠﱢﺻ
َ ِﻲ
ﺒﻨ
ﱠ
ﻟ
ﺍَﻰ
ﻟﺇ
ِﻪ
ُ
ﻨ
ُْﻋ
َ ﺍﷲِﻲ
ََﺿِﻱﺭﺩﺍ
ﺮ
َﻤ
َﻟ
ْ
ﺍﺎﻝ
ٍ َﺴ
ﱠُﻋ
ْﻦﺑ
ﺍﻥ
ٌ ﻮ
ْ
ﻔ
َْﺻ
َ ءﺎ
ﺟ
َ
ِﻥ
ﱠﺇ
،ﻢ
ِﻠ
ْ
ﻌ
ِﻟ
ْ
ﺍِﺐ
ِ ﻟ
ﺎ
ِﻄ
َ ﺑﺎ
ﺒ
ً
ْﺣ
َ ﺮ
ﻣ
َ "َ
ﺎﻝ
ﻘ
َﻓ،
َ ﻢ
َ
ﻠ
ْﻌ
ِﻟ
ْ
ﺍُﺐ
ُﻠَﻃ
ْﺃْﺖ
ُﺌْﺟ
ِﱢﻲ
ﻧﺇ
ِ،ﺍﷲ
ِ ْﻝ
َﻮَﺳ
ُﺎﺭﻳ
َﻪ
ُﻟ
َﺎﻝ
َﻘ
َﻓ،
َﺪ
ِْﺠ
َِﺴ
ﻤ
ﻟ
ْﺍ
ِﻦ
ْﺎﻣ
ﻴ
َﻧ
ْ
ﺪ
ﱡﻟ
ﺍء
َﺎ
ﻤ
َﻟﺴ
ﱠ ﺍ
ﻎ
َﻠ
ُﺒ
ْ
ﻳ
َﱠﻰ
ﺘﺎﺣ
َ ْﻀ
ً ﻌﺑ
َﻢ
ْ
ﻬ
ُْﻀ
ُ ﻌﺑ
َ
َﺐ
ُ ﻛﺮ
ْﻳ
َﻢ
ﱠﺛ
ُ
،ﺎﻬ
َﺘ
ِ
ِﺤ
َﻨَﺟ
ْﺄ
ﺑ
ِ ﺔ
ُ
ﻜ
َﺋ
َِﻼ
َﻤﻟ
ْ
ﺍﻪ
ُﻔ
ﱡ
َﺤ
ُﺗﻢ
ِﻠ
ْ
ﻌ
ِﻟ
ْ
ﺍِﺐ
َﻟﺎ
ﻃ
َ
(ﻢ
ﻛﺎ
ﻟﺤﺍ
ﺎﻥﻭﺒﺑﻦﺣﺍﻧﻲﻭﺍ
ﺮﺒ
ﻟﻄﺍﺪﻭﻤ
ﺃﺣﻩﺍ
ﻭﺭ)ُُﺐ
ﻠَﻄ
ْﻳﺎ
ﻤ
َﻟ
ِﻢ
ْﻬ
ِﺘ
ِ
ﺒ
ﱠ
َﺤ
َ ﻣ
“Suatuket i
kaSaf wanbi nAssalal -Maradi mendatangi Rasulullah SAW yang sedang
berada di masjid. Safwan berkata, Ya Rasulullah SAW, aku datang untuk menuntut
i
lmu.Rasul ul
lahSAW menj awab,‘ selamatdat angpenunt utilmu.Sesungguhnya
orang yang menuntut ilmu akan dikelilingi oleh para malaikat dengan sayap-
sayapnya. Kemudian mereka berbaris, sebagian berada di atas sebagian malaikat
lainnya, hingga sampai ke langit dunia, karena kecintaan mereka terhadap penuntut
i
lmu. ”(HR.Ahmad,Tabr ani,IbnuHi bandanAl -Hakim)
4. Spesialisasi.
Namun demikian, setiap muslim juga harus memiliki bidang spesialisasi yang
harus ditekuninya. Spesialisasi ini tidak harus bersifat ilmu syariah, namun
bisa juga dalam bidang-bidang lain, seperti ekonomi, tehnik, politik dan lain
sebagainya. Dalam sejarahnya, banyak diantara generasi awal kaum
muslimin yang memiliki spesialisasi dalam bidang tertentu.
kepada kedua orang tua sebagai dosa terbesar setelah menyekututkan Allah.
Oleh karena itulah, setiap muslim mendapatkan perintah Allah untuk berbuat
baik kepada kedua orang tuanya. Dalam Al-Qur
’anAll
ahber f
irman:( QS.4:36)
ﺎ
ﻧ
ً
ﺎْﺴ
َِﺣ
ﺇ
ْﻦ
ِﻳﺪ
َ
ﻟ
ِﺍ
ﻮ
َﻟ
ْ
ﺎﺑ
ِ
ﺎﻭ
َ ﺌ
ً
ﻴ
ْ
ِﺷ
َ ﻪ
ﺑ
ِﺍﻮ
ْ
ﻛ
ُﺮ
ُِﺸ
ْﺗَﻻ
ََﻭ
ﺍﷲﺍ
ﻭ
ْﺪ
ُ
ﺒ
ُﺍﻋ
ْﻭ
َ
“
DansembahlahAll
ah,danj
anganl
ahkamumemper sekutukan-Nya dengan sesuatu
apapun.Danber
buatbaikl
akkepadaduaorangibubapak. .
”
2. Menget ahui ‘keutamaan’ mer eka ber dua, serta apa yang waj i
b di l
akukan
terhadap mereka berdua. Karena sesungguhnya Islam mengangkat derajat
kedua orang tua pada tingkatan yang sangat tinggi dalam sejarah kehidupan
manusia. Dimana Allah menjadikan berbuat baik terhadap mereka berdua
sebagai derajat tertinggi dalam beribadah, setelah ibadah kepada Allah SWT.
Dalam Al-Qur’anAl lahber f
irman(QS.17:23)
ﺎ
ﻤ
َﻫ
ُِﻼ
َْﻛ
ﻭﺃ
َﺎ
ﻤ
َﻫ
ُﺪ
ُ
َﺣ
َﺃﺮ
َ
ﺒ
َﻜ
ِﻟ
ْ
ﺍَﻙ
َﺪﻨ
ْ
ﱠﻋ
ِ َﻦ
ﻐﻠ
ُ
ﺒ
ْﻳ
َﺎ
ﻣ
ﱠﺇ
ِ،
ﺎﻧ
ً
ﺎْﺴ
َِﺣ
ﺇْﻦ
ِﻳﺪ
َ
ﻟ
ِﺍ
ﻮ
َﻟ
ْ
ﺎﺑ
ِ
ُﻭ
َﻩﺎﻳ
ﱠ
ﺇ
ِِﻻ
ﱠﺇﺍ
ﻭ
ْﺪ
ُ
ﺒ
ُﻌ
ْ
ﺗ
ََﻻ
ﱠﺃﱡﻚ
َﺑ
َﻰﺭ
َ َﻀ
ﻗﻭ
َ
ﺔ
ِ
ﻤ
َﱠﺣ
ْﺮﻟ
ﺍِﻦ
َﱢﻣ
ﱡﻝ
ﺬﻟ
َﺍ
ﺎﺡ
ﻨ
َﺎﺟ
َ ﻤ
َﻬ
ُ
ﻟ
َِﺾ
ْ ﻔ
ﺍﺧ
ْ ﺎ*ﻭ
َ ﻤ
ًﻳ
ْ
ﺮ
ًِﻛ
َ ْﻻ
ﻮﺎﻗ
َﻤ
َﻬ
ُﻟ
َُﻞ
ْﻗ
ﺎﻭ
َ ﻤ
َْﻫ
ُﺮﻬ
َﻨ
ْ
ﺗ
ََﻻ
َﱟﻭ
ُﻑ
ﺃﺎ
َﻤ
ُ
ﻬ
َﻟُﻞ
ْﻘ
ﺗ
ََﻼ
َﻓ
*ﺍﺮ
ًﻴ
ْ
ﻐ
ِِﻲ ﺻ
َ ﻧ
ﺎ
ﻴ
َﺑ
ﱠ
ﺎﺭ
َ ﻤ
َﺎﻛ
َ ﻤ
َ
ﻬ
ُ ﻤ
ْ
ْﺣ
َﺭﺍَﺏ
ﱢْﺭُﻞ
ﻗﻭ
َ
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di atantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan pada keduanya
per kataan“ ah”danj anganlahkamumembent akmer rekadanucapkanl akhkepada
mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua
dengan pneuh kesangayangadanucapkanl ah,‘WahaiTuhanku,kasi hilahmer eka
keduanya,sebagai manamer rekaber duat el
ahmendi dikakuwakt ukeci l
.”
Beginilah Islam memperlakukan orang tua, meskipun orang tua kita berada
dalam agama lain yang bukan Islam. Namun Islam memerintahkan untuk
berbuat baik kepadanya. Meskipun demikian, Islam tetap memiliki rambu-rambu
dalam berbuat baik kepada orang tua yang tidak muslim. Dalam Al-Qur ’
anAl l
ah
mengatakan (QS. 31 : 15)
ﺎ
ﻓ
ًﻭ
ْ
ﺮ
ُﻌ
ْﺎﻣ
َﻴ
َﻧ
ْ
ﺪ
ﱡﻟ
ﺍِﻲ
ﺎﻓ
ﻤ
َﻬ
ُﺒ
ْ
ﺎﺣ
ِ َﺻ
َﺎﻭ
ﻤ
َﻬ
ُﻌ
ْ
ُﻄ
ِﺗَﻼ
ٌَﻓ
ﻢ
ﻠ
ِْﻋ
ِﻪﺑ
ِ
َﻚ
َ ﻟ
ْﺲ
َ ﻴ
ﻟ
َﺎ
ْﻣ
َِﻲ
ﺑِﻙ
َﺮُﺸ
ْﺗَﻥ
ْﺃ
َﻰﻠ
َﻋ
َﺍﻙ
ﺪ
َﻫ
َﺎ
ْﺟ
َ ِﻥ
ﺇ
ﻭ
َ
“Danj ika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengkuti keduanya, dan
per
gauli
lahkeduanyadiduni adenganbai k.”
Dalam ayat di atas, Allah menjadikan urutan berbuat baik kepada kerabat, setelah
keharusan berbuat baik kepada kedua orang tua. Hal ini menunjukkan betapa
berbuat baik dan menyambung tali persaudaraan terhadap kerabat merupakan hal
yang sangat penting. Dalam hadits Rasulullah SAW mengatakan:
ِﱡ
ﻲﺒﻨ
ﱠ
ﻟ
ﺍﺎﻝ
َ ﻘ
َ
ﻓ،
َ ﺔ
َ
ﻨ
ﱠْﺠ
َﻟ
ﺍِﻰ
ﻨ
ﻠ
ُْﺧ
ِﺪ
ﻳ
َُﻞ
ٍﻤﻌ
َ
ﺑ
ِِﻲ
ﻧ
ﺮ
ْﺒ
َِﺧ
ْﺃ،ﺍﷲ
ِ ْﻝ
َﻮ
َﺳ
ُﺎﺭ ﻳ
َﺎﻝ
َ ًﻗ
َُﻼ
َﺟ
ﱠﺭ
َﻥ
ﺃِﻱ
ﺭﺎ
ْﺼ
َ ﻧْﻷ
َﺍْﺏ
ِﻮﻳ
ﱡ
ﺃ
َِﻲ
ﺑ
ﺃ
ََﻦ
ْﻋ
ﻢ
َﱠﺣ
ِﺮﻟ
ﺍِﻞ
ََﺼ
ﺗَﻭ
َﺓﺎ
ﻛ
َﺰ
ﱠﻟ
ﺍِﻰ
ﺗ
ﺆ
ْﺗ
ُ
َﻭ
َﺓﱠﻼ
َﻟﺼﺍ
ﻢ
ُﻴ
ْﻘ
ِ
ﺗ
ُﺎﻭ
َ ﺌ
ً
ﻴ
ِْﺷ
َﻪﺑ
ِﺍ
ﻮ
ْﻛ
ُ ﺮ
ِ
ُﺸ
ْ ﺗَﻻ
ََﻭ
ﺍﷲﺍ
ﻭ
ْﺪ
ُﺒ
ُ
ﻌ
ْﺗ
َﻢ
َ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْﻠ
َ
ُﻋ
َﺍﷲﱠﻰ
ﻠ
ﺻ
َ
(ﻪﻴ
ﻠ
ﻔﻖﻋﺘﻣ)
Dari Abu Ayub al-Anshari ra, bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, wahai
Rasulullah, beritahukan padaku akan amalan yang dapat memasukkan ku ke dalam surga.
Rasul ul
lahSAW menj awab,‘ MenyembahAl lahdanmenyekut ukannyapadaapapunj uga,
menegakkan shalat, menunaikan zakat dan menyambung tali persaudaraan. (Mutafaqun
Alaih)
Oleh karena itulah, seorang muslim juga harus memiliki akhlak yang baik terhadap
kerabat keluarganya, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Diantara akhak
terhadap kerabat keluarga adalah :
shaleh. Namun terhadap mereka aku memiliki kekerabatan yang aku menyambung tali
persaudaraan dengan berbuat baik yang layak terhadap mereka. (Mutafaqun Alaih)
،
ﻩ
ِﺭ
ِﺎ
َﻰﺟ
َ ﻟﺇ
ِِﻦ
ْْﺴ
ُﺤ
ﻴ
ﻠ
ِْﻓ
َﺮَﺧ
ِْﻷ
ﺍﻡ
ِ
ﻮ
ْﻴ
َﻟ
ْ
ﺍِﻭ
َﺎﷲﺑ
ِ
ِﻦ
ُ ﻣ
ﺆ
َْﻳ
ُﺎﻥْﻛ
ََﻦ
َ "ﻣ
ﻢ
ﻠ
ﱠَﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َ
ُﻋ
َ ﺍﷲﱠﻰ
ﻠ
ِﺻ
َ ﺍﷲْﻝ
ُﻮ
َﺳ
ُ َﺭ
ﺎﻝ
ﻗ
َ
ُﻞ
ْﻘﻴ
َ
ﻠ
ْ
ِﻓ
َﺮَﺧ
ِْﻷ
ﺍﻡ
ِﻮ
ْﻴ
َ
ﻟ
ْ
ﺍِﻭ
َﺎﷲﺑ
ِِﻦ
ُﻣ
ﺆ
ْﻳ
ُﺎﻥ
َ ْﻛ
ََﻦ
ﻣﻭ،
َ ﻪ
ُﻔ
َ
ﻴ
ْْﺿ
َ ﻡﺮ
ِ
ﻜ
ْﻴ
ُﻠ
ْ
ِﻓ
َﺮَﺧ
ِْﻷ
ﺍﻡ
ِﻮ
ْ
ﻴ
َﻟ
ﺍ
ِْﻭ
َﺎﷲ
ﺑ
ِِﻦ
ُﻣﺆ
ْ
ﻳ
ُﺎﻥ
َ ْﻛ
ََﻦ
ﻣﻭ
َ
(ﻪﻴ
ﻠﻔﻖﻋﺘ
ﻣ)ْ
ُﺖ
ﻜَﺴ
ْﻴﻟ
ِﻭ
ْﺃ
َﺍ
ﺮ
ًﻴ
ْﺧ
َ
Rasulul
lahSAW ber sabda,“ Barangsiapayangber imankepadaAl lahdanhar ikiamat ,
maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya, barang siapa yang beriman
pada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barang siapa
yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia bertutur kata yang baik atau
hendaknya ia diam. (Mutafaqun Alaih)
Dan salah satu bentuk kecintaan kita kepada mereka adalah dengan memiliki
kepedulian terhadap sesuatu yang menimpa mereka. Rasulullah SAW
bersabda:
ﻮ
َ
ﻫ
ُِﻭ
َﻪﺒ
ِ
ﻨ
ْ
َﻰﺟ
َ ﻟ
ﺇ
ِﻊ
ٌﺋ
ِ
ﺎ
ُﺟ
َ ﻩ
ﺭ
ُﺎَﺟ
ََﻭ
ﺎﻥ
ﻌ
َﺒ
ْ
َﺷ
َ ﺎﺕ
ﺑ
ََﻦ
ْْﻣ
ِﻲ
ﺑَﻦ
َﻣﺁﺎ
َﻣ
َﻢﻠ
ﱠ
َﺳ
َِﻭ
ﻪﻴ
ْ
ﻠ
َ
ُﻋ
َ ﺍﷲ
ﱠﻰﻠ
ِﺻ
َ ﺍﷲ
ْﻝ
ُﻮَﺳ
َُﺭ
ﺎﻝ
ﻗ
َ
(ﻧﻲ
ﺍ
ﺮﺒﻟﻄ
ﺍﻩ
ﺍﻭﺭ
)ُﻢ
ﻠ
َﻌ
ْ
ﻳ
َ
Rasulull
ahSAW ber sabda,‘Ti
dakber imanseseor angkepadaku,si apasaj ayangt idur
dalam keadaan kenyang, sementara tetangga yang berada di sisinya kelaparan dan ia
mengetahui hal tersebut. (HR. Tabrani)
4. Berbuat baik kepada tetangga, baik yang muslim atau yang non muslim.
Kendatipun tetangga kita ada yang bukan muslim, namun kita masih memiliki
kewajiban untuk berbuat baik kepada mereka. Dalam sebuah riwayat
digambarkan, bahwa Abdullah bin Amru bin Ash suatu ketika menyembelih
seokor kambing, lalu memberikannya pada tetangganya yang Yahudi. Ketika
ditanya,bel iau menjawab aku mendengarRasul ull
ah SAW ber sabda,‘Bahwa
Jibril senantiasa memberikan wasiat kepadaku untuk berbuat baik kepada
tetangga, sampai aku mengiranya bahwa beliau akan memberikan warisan
kepadat etangganya.”(HR.Bukhar iMusl i
m)
َﻰ
ﻟ
ﺇ
ِﺎﻝ
َ؟ﻗ
َ ِﻯ
ﺪ
ﻫ
ْﺃ
ُﺎ
ﻤ
َﻬ
ِﻳ
ﱢ
ﺃ
ََﻰ
ﻟ
ﺈ
ِ
ِﻓ
َْﻦ
ﻳﺭ
َﺎ
ْﺟ
َ ِﻲ
ﻟ
ِﻥ
ﱠﺇﺍﷲ
ِ ْﻝ
َ ﻮ
َﺳ
ُﺭﺎﻳ
َ
ْﺖ
ُ ﻠ
ْﻗ
َُﺖ
ﻟﺎ
ﺎﻗ
َ ﻬ
َ
ﻨ
ُْﻋ
َﺍﷲِﻲ
ََﺿ
َﺭ
ﺔِﺸ
َﺋ
ﺎْﻋ
ََﻦ
ﻋ
(ﺭﻱﺎ
ﺒﺨﻟ
ﺍﻩ
ﺍﻭ
ﺭ) "ﺎ
ﺑ
َﺎ
ﺑ
َْﻚ
ِﻨ
ﺎﻣ
ِ ﻤ
َﻬ
ُ
ﺑ
ُﺮ
َﻗ
ْ
ﺃ
َ
DariAi syahr a,beliauber t
anyakepadar asulull
ahSAW,‘ Wahair asulul
lah,aku
memiliki dua tetangga, kepada yang manakah aku mengirimkan hadiah? Rasulullah
menjawab, kepada yang paling dekat pintunya dari umahmu. (HR. Bukhari)
ﱠﻖ
ُﻘ
َﺤ
َﺘﻓ،
َِﻱ
ْﺭﺎ
ِﻲﺟ
َ ﻧ
ﺍﺫ
َ
ﺁ ُﻞ
ْﻘ
ٍﻓ
َﺁﺕْﻚ
َﻴﻠ
َ
َﻰﻋ
َ ﺗﺃ
َﺍ
ﺫ
َﺈ
ِ
ِﻓ
َﺔﻜ
ﱠ
ﻟﺴ
ﱠ ﺍ
ِﻲُﻓ
ﻪﻓ
ْ
ﺬ
ِﻗ
ْ
ﺎَﻓ
َِﻚ
ﺎﻋ
ﺘ
ََﻰﻣ
َ ﻟﺇ
ِ
ﺪ
ْﻤ
ِﺍﻋ
ْﺎﻝ
َ ﻘ
َ
ْﻓ
َِﻱ
ﺭﺎ
ﺟ
َ
"ُ
ﻩ
ﺭ
َﺎْﺟ
َ ﻡ
ﺮ
ِﻜ
ْﻴ
ُ
ﻠ
ْ
ِﻓ
َﺮَﺧ
ِْﻷ
ﺍﻡ
ِ
ﻮ
ْﻴ
َﻟ
ْ
ﺍ
ِﻭ
َ ﺎﷲ
ﺑ
ِِﻦ
ُﻣﺆ
ْ
ﻳ
ُ ﺎﻥ
َْﻛ
ََﻦﻣ،
ﺔ
َﻨ
َ
ﻌ
ْﻠ
ﱠﻟ
ﺍﻪ
ِﻴ
ْ
ﻠ
َ
ﻋ
َ
Suatu ketika Abdullah bin Salam ra mendatangi Rasulullah SAW lalu berkata, wahai
rasulullah, sesungguhnya tetanggaku menyakitiku. Rasulullah SAW bersabda,
bersabarlah. Kemudian beliau pulang, lalu kembali pada Rasulullah SAW untuk kedua
kalinya dan berkata, wahai Rasulullah SAW. Tetanggaku menuyakitiku. Rasulullah
SAW menjawab, bersabarlah. Kemudian ia pulang lalu kembali mendatangi Rasulullah
SAW untuk yang ketiga kalinya, dan berkata, wahai Rasulullah SAW, tetanggaku
menyakitiku. Beliau menjawab, kalau demikian peganglah barang-barangmu, lalu
lemparkan ke jalan. Dan apabila ada seseorang yang mendatagimu, katakalnlah
(bahwa hal ini dilakukan) karena tetanggaku menyakitiku, hingga ia akan
mendapatkan laknat. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir
hendaklah ia memuliakan tetagganya.
(Hayatus Shahabah III/50)
Penutup
Pada dasarnya, ketika kita ingin mengupas secara lebih teliti mengenai etika
atau akhlak dalam Islam, kita akan mendapatkan, betapa Islam merupakan agama
yang penuh dengan nilai-nilai budi pekerti yang mulia. Karena memang Islam
diturunkan oleh Allah adalah untuk memperbaiki tatanan moralitas yang telah
rusak yang terjadi pada masyarakat dunia. Rasulullah SAW sendiri mengatakan
bahwa beliau diutus dalam rangka untuk memperbaiki budi pekerti atau akhlak
masyarakat dunia, dari kondisi yang buruk menjadi kondisi yang baik. Adapun
gambaran mengenai akhlak dan etika di atas, barulah merupakan sekelumit ajaran
Islam mengenai tatacara berakhlak, baik terhadap Allah ataupun terhadap manusia
lainnya.
Namun ketika kita mempelajari akhlak islami, bukanlah semata-mata hanya
sebagai bahan atau obyek dalam bidang keilmuan. Namun lebih dari itu, bahwa
akhlak haruslah merupakan sesuatu yang mengakar dan tertancap dalam jiwa
setiap muslim. Sehingga dimanapun ia berada, senantiasa mencerminkan sebagai
seorang muslim sejati, kendatipun ia hidup ditengah-tengah masyarakat jahiliyah.
Wal l
ahuA’ lam BisShawab
By. Rikza Maulan, Lc., M.Ag.
Bahan Bacaan