Anda di halaman 1dari 13

‫ﺗﺄﻟﯾف ﺷﻣس اﻟدﯾن ﻣﺣﻣد ﺑن اﻟﺟزري‬ ‫ﻣﺗن اﻟﺟزرﯾﺔ‬

MATAN JAZARIYAH

‫اﻟﻣﻘدﻣﺔ‬
Muqoddimah

(‫ي اﻟ ﱠﺷ ِﺎﻓ ِـﻌـﻲ‬


‫ـﺟ َـزِر ﱢ‬
َ ‫) ُﻣ َﺣ ﱠﻣ ُـد ْﺑ ُـن اْﻟ‬
ِ ‫ب ﺳ‬
‫ـﺎﻣ ِـﻊ‬ ِ ‫َﯾﻘُـو ُل ر‬
َ ‫اﺟــﻲ َﻋـ ْﻔ ِـو َر ﱟ‬ َ
1
Berkata seorang yang mengharap ampunan Tuhan yang Maha Mendengar; yaitu
Muhammad Bin (Muhammad) al-jazari asy-syafi’i.
ِ ‫ﱠ‬ ‫)اْﻟﺣـﻣ ُـد ﻟـﻠﱠ ِـﻪ( و ﱠ‬
ْ ‫َﻋـﻠَــﻰ َﻧـﺑِـﱢﯾــﻪ َو ُﻣ‬
ُ‫ـﺻـطَـﻔَـﺎﻩ‬ ُ‫ﺻـﻠـﻰ اﻟـﻠــﻪ‬
2
َ َ َْ
Segala puji bagi Allah, dan semoga rahmat allah (tercurah) atas Nabi-Nya dan
orang pilihan-Nya;
‫ـﺣـﱢﺑ ِـﻪ‬
ِ ‫آن ﻣــﻊ ﻣ‬ ِ
ُ ْ َ ِ ‫َو ُﻣـ ْﻘ ِـرئ اْﻟـﻘُ ْـر‬ ‫ﺻ ْـﺣـﺑِـ ِـﻪ‬ ِ ِ ٍ ‫)ﻣ‬
َ ‫ـﺣـ ﱠﻣـد( َوآﻟ ــﻪ َو‬
َُ
3
yaitu Muhammad SAW besera keluarga dan sahabat-sahabatnya, dan orang yang
membaca Al-Qur’an serta yang mencintainya.
ْ ‫ـﺎرﺋِ ِـﻪ أ‬
‫َن َﯾ ْﻌـﻠَ َـﻣ ْـﻪ‬ ِ َ‫ِﻓﯾ َـﻣـﺎ َﻋـﻠَـﻰ ﻗ‬ ‫) َوَﺑ ْـﻌـ ُـد( إِ ﱠن َﻫـ ـ ِـذ ِﻩ ُﻣـﻘَـ ﱢد َﻣـ ْـﻪ‬ 4
Setelah membaca (basmalah dll), sesungguhnya ini adalah muqaddimah (yang
menjelaskan) hal-hal (yang wajib) diketahui oleh seorang qari’
‫َن َﯾ ْﻌـﻠَ ُـﻣـوا‬ ‫ﻗَ ْـﺑ َـل اﻟـ ﱡ‬
ْ ‫ﺷ ُـروِع أ ﱠَوﻻً أ‬ ‫ـﺣـﺗﱠـ ُـم‬
َ ‫ـب َﻋﻠَ ْـﯾـ ِﻬ ُـم ُﻣ‬ ِ ‫إ ْذ و‬
ٌ ‫اﺟ ـ‬
5
َ
karena (hal itu) merupakan kewajiban yang pasti sebelum memulai (membaca Al-
Qur’an), pertama kali mereka (para qari’) harus mengetahui
ِ ‫ﻟِﯾْﻠ ِـﻔـظُـوا ﺑِـَﺄ ْﻓـﺻـ ِﺢ اﻟـﻠﱡ َـﻐـ‬ ِ َ‫ـﺻـﻔ‬ ِ ‫ـﺎرج اْﻟـﺣـر‬
‫ـﺎت‬ ‫ـﺎت‬ ‫وف َواﻟ ﱢ‬ ُ ُ َ ِ ‫ـﺧ‬ َ ‫َﻣ‬
6
َ َ
tempat-tempat keluarnya huruf dan sifat-sifatnya, agar mereka dapat
mengucapkannya dengan bahasa yang fasih.
ِ ‫ـﺎﺣ‬
‫ـف‬ ِ ‫وﻣـﺎ اﻟﱠ ِـذي رِﺳـم ِﻓـﻲ اﻟﻣﺻ‬ ِ ‫ﻣـﺣ ﱢـرِري اﻟﺗﱠ ْـﺟ ِـوﯾ ِـد واﻟـﻣـو ِاﻗ‬
‫ـف‬ 7
َ َ َ ُ ََ ََ َ َُ
Seraya memperbaiki bacaan tajwid, (tempat-tempat) waqaf, dan apa-apa yang
tertulis dalam mushaf (Utsmani);
‫ـب ﺑِـﻬَـﺎ‬ ِ َ‫وﺗ‬
ْ َ‫ـﺎء أ ُْﻧﺛَـﻰ ﻟَ ْـم ﺗَ ُﻛ ْـن ﺗُ ْﻛـﺗ‬ ٍ ‫ِﻣ ْـن ُﻛ ﱢـل ﻣ ْﻘطُـوٍع وﻣوﺻ‬
‫ـول ﺑِـﻬَـﺎ‬ 8
َ ُ َْ َ َ
yaitu berupa kata yang tertulis secara terpisah dan tersambung dan Ta’nits yang
tidak ditulis dengan Ta’Marbuthah.

‫ﺑﺎب ﻣﺧﺎرج اﻟﺣروف‬


Pasal : Makhraj-makhraj Huruf
ْ ‫ـﺎرﻩُ َﻣـ ِـن‬
‫اﺧﺗَ َـﺑ ْـر‬ ِ‫ﱠ‬ ِ ‫ﻣ َﺧـ ِﺎرج اﻟـﺣـر‬
ُ َ‫َﻋﻠَـﻰ اﻟـذي َﯾ ْﺧﺗ‬ ‫وف َﺳ ْﺑ َـﻌـﺔَ َﻋـ َﺷ ْـر‬ 9
ُُ ُ َ
Makhraj; tempat keluarnya huruf ada tujuh belas, sebagaimana yang telah
ditetapkan oleh pakar (ahli tajwid).
ِ ‫وف ﻣ ـ ﱟد ﻟِ ْﻠـﻬـو‬
‫اء ﺗَْﻧـﺗَـ ِﻬـﻲ‬ ‫ـﺎﻫـﺎ َوِﻫــﻲ‬ ِ ‫ـف اﻟـﺟـو‬ ِ
َ ُ ‫ُﺣـ ُـر‬ َ َ‫ُﺧﺗ‬
ْ ‫ف وأ‬ ْ َ ُ ‫ﻓَﺄَﻟ‬
10
ََ
Maka makhraj ( ‫ ) ا‬terletak pada rongga (mulut dan tenggorokan), juga yang
sejenis dengan alif, yaitu huruf-huruf mad (‫ ي‬dan ‫ )و‬yang mana berakhir dengan
habisnya nafas.
‫ﺗﺄﻟﯾف ﺷﻣس اﻟدﯾن ﻣﺣﻣد ﺑن اﻟﺟزري‬ ‫ﻣﺗن اﻟﺟزرﯾﺔ‬

‫ـﺎء‬ ِِ ِ ِ ‫ﺻـﻰ اْﻟ َﺣـْﻠـ‬


ُ ‫ﺛُـ ﱠم ﻟ َـو ْﺳـطـﻪ ﻓَ َـﻌ ْـﯾ ٌـن َﺣ ـ‬ ‫ـﺎء‬
ُ ‫ق َﻫ ْـﻣ ٌـز َﻫـ‬ َ ‫ﺛـُ ﱠم ﻷَ ْﻗ‬
11
Kemudian pada pangkal tenggorokan merupakan tempat keluarnya ‫ء‬, ‫ ھ‬dan pada
bagian tengahnya merupakan tempat keluarnya ‫ ع‬dan ‫ح‬,
‫ـﺎف‬
ُ ‫ق ﺛُـ ﱠم اْﻟـ َﻛ‬ ِ ‫ﺻـﻰ اﻟﻠﱢ َﺳ‬
ُ ‫ـﺎن ﻓَ ْـو‬ َ ‫أَ ْﻗ‬ ‫ـﺎف‬
ُ ‫ـﺎؤ َﻫـﺎ واْﻟـﻘَـ‬
ُ ‫أ َْدَﻧــﺎﻩُ َﻏ ْـﯾ ٌـن َﺧ‬
12
sementara pada ujung tenggorokan merupakan tempat keluarnya ‫ غ‬dan ‫خ‬. Adapun
makhrajnya ‫ ق‬terletak pada pangkal lidah (dan langit-langit mulut) bagian atas,
kemudian ‫ك‬,
‫ﱠـﺎد ِﻣـ ْـن َﺣﺎﻓَـﺗِ ِـﻪ إِ ْذ َوﻟِ َـﯾــﺎ‬
ُ ‫َواﻟـﺿ‬ ‫َﺳﻔَـ ُل َواْﻟ َو ْﺳـطُ ﻓَ ِﺟﯾ ُـم اﻟ ﱢﺷـﯾ ُـن َﯾــﺎ‬
ْ‫أ‬
13
terletak pada pangkal lidah (dan langit-langit mulut) bagian bawah. Sementara
bagian tengah lidah merupakan tempat keluarnya huruf ‫ج‬, ‫ش‬, dan ‫ ي‬. Adapun ‫ض‬
tempat keluarnya adalah tepi lidah yang bersambung,
‫ـﺎﻫـﺎ‬ ِ ‫واﻟ ــﻼﱠم أ َْدَﻧـ‬ ِ ‫ﺿـر‬
َ َ‫ـﺎﻫــﺎ ﻟ ُﻣ ْﻧـﺗَـﻬ‬ ‫ـﺎﻫـﺎ‬
َ ‫ـﺳ َـر أ َْو ُﯾ ْﻣَﻧ‬
َ ‫اس ﻣـ ْـن أ َْﯾ‬
َ َ ْ ‫َﻻ‬
14
َ ُ َ
dengan gigi geraham bagian kiri atau kanan. Sementara ‫ ل‬tempat keluarnya adalah
tepi lidah hingga penghabisan ujung lidah ( serta menepati dengan langit-langit
mulut atas).
َ ِ‫ـر ُﯾ َداﻧِـﯾ ِـﻪ ﻟ‬
‫ظ ْـﻬ ٍـر أ َْد َﺧـﻠُـوا‬ ‫َواﻟـ ﱠا‬ ‫اﺟ َﻌـﻠُـوا‬ ُ ‫طَرِﻓ ِـﻪ ﺗَ ْﺣ‬
ْ ‫ـت‬ َ ‫ـون ِﻣ ْـن‬
ُ ‫َواﻟﱡﻧ‬
15
Adapun ‫ ن‬tempat keluarnya adalah ujung lidah lebih masuk sedikit ke dasar lidah,
sedangkan ‫ ر‬tempat keluarnya adalah mendekati makhraj ‫ ن‬dan lebih masuk ke
dasar lidah (serta menepati dengan langit-langit mulut atas)
‫ﱠﻔ ْـﯾ ُـر ُﻣ ْﺳﺗَ ِـﻛ ْـن‬
ِ ‫ﻋْﻠﯾـﺎ اﻟﺛﱠَﻧـﺎﯾـﺎ واﻟﺻ‬ ‫ـﺎء َواﻟـ ﱠدا ُل َوﺗَـﺎ ِﻣ ْـﻧـﻪُ َو ِﻣـ ْـن‬‫ﱠ‬
ُ ‫َواﻟط‬
16
َ َُ
‫ط‬, ‫د‬, dan ‫ ت‬tempat keluarnya dari ujung lidah dan menepati bagian atas pangkal
dua gigi seri. Adapun huruf shafir ( ‫ص‬, ‫س‬, ‫) ز‬, tempat keluarnya
‫ـﺎء َواﻟ ـ ﱠذا ُل َوﺛَــﺎ ﻟِ ْﻠ ُﻌـ ْﻠ َـﯾـﺎ‬‫ﱠ‬ ِ ‫ِﻣ ْﻧـﻪُ وِﻣ ْـن ﻓَ ْـو‬
ُ ‫َواﻟـظ‬ َ ‫ق اﻟﺛﱠَﻧ‬
‫ـﺎﯾـﺎ اﻟ ﱡﺳ ْﻔـﻠَـﻰ‬ 17
َ
adalah ujung lidah serta menepati ujung dua gigi seri bawah bagian atas. Adapun
‫ظ‬, ‫ذ‬, dan ‫ ث‬tempat keluarnya adalah bagian atas dua gigi seri atas,
ِ ‫طـر‬
‫اف اﻟﺛﱠَﻧ َﺎﯾـﺎ اْﻟ ُﻣ ْﺷ ِرَﻓ ْـﻪ‬ ْ ‫ـﻊ أ‬ ‫ط ِـن اﻟ ﱠﺷـﻔَ ْـﻪ‬ َ ‫ِﻣ ْـن‬
ْ ‫ط َرﻓَ ْﯾ ِﻬ َﻣـﺎ َوِﻣ ْـن َﺑـ‬
َ ‫ﻓَﺎْﻟﻔَـﺎ َﻣ‬
18
yakni dari ujung lidah dan gigi seri. Dan dari dalam bibir serta menepati dengan
ujung dua gigi seri atas adalah tempat keluarnya huruf ‫ف‬.
‫ـوم‬
ُ ‫ﺷ‬ َ ‫َو ُﻏـﱠﻧ ـﺔٌ َﻣ ْﺧ َـر ُﺟـﻬَـﺎ‬
ُ ‫اﻟﺧ ْـﯾـ‬ ‫ـﺎء ِﻣ ْـﯾـ ُـم‬ ِ
ٌ ‫ﻟﻠ ﱠﺷﻔَﺗَ ْـﯾ ِـن اْﻟ ـ َـو ُاو َﺑ ـ‬
19
Dan (diantara) dua bibir atas dan bawah adalah tempat keluarnya ‫و‬, ‫ب‬, dan ‫م‬,
(hanya saja ‫ و‬dengan bibir terbuka, sedangkan ‫ ب‬dan ‫ م‬dengan tertutup) . Adapun
huruf ghunnah ( ‫ م‬dan ‫ ) ن‬tempat keluarnya adalah pada pangkal hidung (janur
hidung).

‫ﺑﺎب اﻟﺻﻔﺎت‬
Pasal : Sifat-sifat Huruf
‫ـﺿـ ﱠد ﻗُ ـ ْـل‬
‫ﺻ َﻣـﺗَـﺔٌ َواﻟ ﱢ‬ ٌ ِ‫ُﻣ ْﻧ َﻔـﺗ‬
ْ ‫ـﺢ ُﻣ‬ ‫ﺻﻔَﺎﺗُﻬَـﺎ َﺟ ْـﻬ ٌـر َوِر ْﺧـ ٌـو ُﻣ ْﺳﺗَ ِـﻔ ْـل‬
ِ 20
Sifat-sifat huruf adalah jahr (jelas), rakhwah (lunak), istifal (turun), infitah
(terbuka), ishmat (diam), dan katakanlah sifat-sifat kebalikannya ;
‫ﺗﺄﻟﯾف ﺷﻣس اﻟدﯾن ﻣﺣﻣد ﺑن اﻟﺟزري‬ ‫ﻣﺗن اﻟﺟزرﯾﺔ‬

1. Al-Jahr menurut bahasa adalah jelas, terang, dan nyata. Sedangkan menurut istilah
adalah tertahannya nafas ketika mengucapkan huruf. Huruf-hurufnya ialah 18 huruf,
yaitu : ‫ي و ن م ل ق غ ع ظ ط ض ز ر ذ د ج ب أ‬
2. Ar-Rkhawah menurut bahasa adalah lunak atau lemah lembut. Sedangkan menurut
istilah adalah mengeluarkan suara ketika melafadhkan huruf tanpa ada hambatan.
Hurufnya ada 15, yaitu : ‫ث ح خ ذ ز س ش ص ض ظ ف و ه ي غ‬
3. Al-Istifal menurut bahasa adalah menurun. Sedangkan menurut istilah adalah
pengucapan huruf disertai dengan menurunkan sebahagiaan besar lidah ke dasar
permukaan mulut. Hurufnya ada 21 yaitu selain huruf-huruf Isti’la’
4. Al-Infitah menurut bahasa adalah terpisah. Sedangkan menurut istilah adalah
pengucapan hurufnya dengan merenggangkan lidah dari langit-langit. Hurufnya ada
24, semua huruf hijaiyah selain ‫ص ض ط ظ‬
5. Al-Ishmat menurut bahasa adalah tercegah. Sedangkan menurut istilah adalah
pengucapan hurufnya agak berat dan tidak dapat dilafadhkan dengan cepat, karena
makhrojnya jauh dari ujung lidah. Hurufnya ada 22, yaitu selain huruf Idzlaq : ‫ن ل ب‬
‫فرم‬
6. Al-Hams menurut bahasa adalah suara yang disembunyikan/ disamarkan. Sedangkan
menurut istilah adalah keluarnya/ berhembusnya nafas ketika mengucapkan huruf.
Huruf-huruf Hams ada 10, yaitu : ‫س ك ت ف ح ث ه ش خ ص‬
ٍ ‫َﺷِد ْﯾ ُدﻫـﺎ ﻟَ ْﻔـظُ )أَ ِﺟـ ْـد ﻗَـ‬
(‫ـت‬
ْ ‫ـط َﺑـ َﻛ‬ (‫ـت‬ ٌ ‫وﺳ َﻬـﺎ )ﻓَ َﺣﺛﱠـﻪُ َﺷ ْﺧ‬
ْ ‫ـص َﺳـ َﻛ‬ ُ ‫َﻣ ْﻬ ُﻣ‬
21
َ
Huruf-huruf yang bersifat hams (samar), yakni kebalikan dari jahr terkumpul
pada lafal, ‫ ﻔﺤﺛﮫﺸﺨﺺﺴﻜﺖ‬yaitu : ‫ ت ك س ص خ ش ه ث ح ف‬dan huruf-huruf yang
bersifat syiddah (keras), yakni kebalikan dari rakhawah terkumpul pada lafal,
‫ﻠﻦﻋﻤر‬, yaitu : ‫ت ك ب ط ق د ج ء‬
‫ﺻ ْـر‬ ْ ‫ـط ِﻗـ‬
َ ‫ظ( َﺣ‬
ٍ ‫ص ﺿ ْﻐ‬
َ ‫َو َﺳ ْﺑﻊُ ُﻋْﻠ ٍو ) ُﺧ ﱠ‬ (‫َوَﺑ ْﯾ َـن ِر ْﺧ ٍـو َواﻟ ﱠﺷِدﯾ ِـد ) ﻟِ ْـن ُﻋ َـﻣ ْـر‬ 22
dan huruf-huruf yang bersifat antara rakhwah dan syiddah (tawasshuth) terkumpul
dalam lafal ‫ ) ر م ع ن ل( ﻟﻦ ﻋﻤﺮ‬Sementara tujuh huruf yang bersifat isti’la’
terkumpul dalam lafal ‫) ظ ق ط غ ض ص خ( ﺨﺺﺿﻐﻄ ﻘظ‬.

1. Asy-Syiddah menurut bahasa adalah kuat. Sedangkan menurut istilah adalah tertahnnya
suara sejenak di tempat makhroj, kemudian melepaskannya secara tiba-tiba bersama
udara. Huruf-hurufnya ada 8, yaitu : ‫ت ء خ د ق ط ب ك‬
2. Al-Isti’la’ menurut bahasa adalah terangkat. Sedangkan menurut istilah adalah :
pengucapan huruf dengan terangkatnya sebagian besar lidah ke langit-langit. Hurufnya
ada 7, yaitu : ‫ظ ق ط غ ض ص خ‬
‫اﻟﻣ ْذﻟَﻘَ ْـﻪ‬ ِ ‫َو ) َﻓ ﱠـر ِﻣ ْـن ﻟُ ﱢ‬
ُ ‫اﻟﺣ ُـروف‬
ُ (‫ـب‬ ‫طَﺑـﻘَ ْـﻪ‬
ْ ‫ـﺎء ُﻣ‬
ٌ ‫ـﺎء ظَـ‬
ُ َ‫ـﺎد ط‬
ٌ‫ﺿ‬ َ ‫ـﺎد‬
ُ ‫ﺻ‬ َ ‫َو‬
23
Adapun ‫ ظ ط ض ص‬sifatnya ithba’ (tertutup). Sedangkan huruf yang terkandung
lafal ‫ ﻔرﻤﻦﻟﺐ‬, yaitu : ‫ ب ل ن م ر ف‬bersifat idzlaq (lancar).

1. Al-Ithbaq menurut bahasa adalah menutup. Sedangkan menurut istilah adalah pengucapan
hurufnya, dengan lingkaran sekeliling lidah menutup ke arah langit-langit. Hurufnya ada
4, yaitu : ‫ض ظ ط ص‬
2. Al-Idzlaq menurut bahasa adalah bagian lancip lidah. Sedangkan menurut istilah adlaah
pengucapan huruf dengan ringan dan cepat, karena makhrojnya di ujung lidah dan
sebagian lagi keluar dari dua bibir. Hurufnya ada 6, yaitu : ‫ف ر م ن ل ب‬
3. Ash-Shafir menurut bahasa adalah suara yang menyerupai suara unggas/burung.
Sedangkan menurut istilah adalah suara tambahan yang keluar dengan kuat diantara ujung
lidah dan gigi seri. Hurufnya ada 3, yaitu ‫س ذ ص‬. Bunyi desiran yang berlaku pda huruf
sād paling kuat dibanding zāy dan berikutnya.
‫ﺗﺄﻟﯾف ﺷﻣس اﻟدﯾن ﻣﺣﻣد ﺑن اﻟﺟزري‬ ‫ﻣﺗن اﻟﺟزرﯾﺔ‬

4. Al-Qalqalah menurut bahasa adlah bergetar . sedangkan menurut istilah adalah


pengucapan huruf sukun (mati) yang disertai getaran (pantulan) suara pada makhrojnya
sehingga terdengar suara yang kuat. Huruf Qalqalah ada 5 yaitu : ‫د ج ب ط ق‬
5. Al-Lin menurut bahasa adalah lembut dan mudah. Sedangkan menurut istilah
mengeluarkan huruf dari mulut tanpa memberatkan lisan. Hurufnya ada 2, yaitu : ‫و ي‬
‫ـب َﺟـ ٍـد( َواﻟـﻠﱢـﯾ ُـن‬
ُ ‫ط‬ْ ‫َﻗْﻠﻘَـﻠَـﺔٌ )ﻗُـ‬ ‫اي ِﺳـﯾـ ُـن‬
ٌ ‫ـﺎد َوَز‬
ٌ ‫ﺻـ‬ ِ
َ ‫ﺻﻔﯾ ُـرَﻫـﺎ‬َ
24
Huruf-huruf Shafir (suara bersiul) adalah ‫ص‬, ‫ز‬, dan ‫ س‬. dan huruf-huruf qalqalah
(suara memantul) adalah yang terkumpul dalam lafal ‫ ﻗﻄب ﺠﺪ‬, yaitu ‫ق‬, ‫ط‬, ‫ب‬, ‫ج‬,
dan ‫ د‬. Sedangkan huruf lin (suara lembut),
‫ﱠـﺣـﺎ‬ ِ ‫اﻻﻧ‬
َ ‫ﺻـﺣ‬
ُ ‫اف‬
ُ ‫ـﺣـ َـر‬ ْ ‫ﻗَْﺑﻠَﻬُ َـﻣـﺎ َو‬ ‫ـﺣـﺎ‬
َ َ‫ـﺎء َﺳـ َﻛ َـﻧـﺎ َو ْاﻧـﻔَـﺗ‬
ٌ ‫َو ٌاو َوَﯾ ـ‬
25
adalah ‫ و‬dan ‫ ي‬yang keduanya dibaca sukun dan huruf sebelumnya dibaca fathah .
sedangkan bacaan inhiraf (suara miring) itu dibenarkan,
ِ َ‫ـﺎدا اﺳﺗ‬
‫ـط ْـل‬ ْ ً ‫ﺿـ‬ َ ‫َوﻟﻠﺗﱠﻔَ ﱢﺷـﻲ اﻟ ﱢﺷ ْـﯾ ُـن‬ ‫ِﻓـﻲ اﻟـﻼﱠِم َواﻟ ﱠا‬
‫ـر َوﺑِﺗَ ْﻛ ِرْﯾ ٍـر ُﺟ ِـﻌ ْـل‬ 26
pada ‫ ل‬dan ‫ ر‬, dan untuk ‫ ر‬adalah takrir (diulang-ulang). Dan untuk tafassy (suara
menyebar) adalah ‫ ش‬dan istitholah ( suara memanjang) adalah ‫ ض‬.

1. Al-Inhiraf menurut bahasa condong atau miring. Sedangkan menurut istilah adalah huruf
yang pengucapannya miring setelah keluar dari ujung lidah. Hurufnya ada 2, yaitu: ‫ر ل‬.
2. At-Takrir menurut bahasa adalah mengulangi. Sedangkan menurut istilah adalah
pengucapan huruf yang disertai bergetar secara berulang pada ujung lidah. Hurufnya 1
‫ﺑﺎب اﻟﺗﺟوﯾد‬At-Tafasysyi menurut bahasa adalah menyebar dan meluas. Sedangkan
menurut istilah adalah pengucapan huruf disertai menyebarnya angin di dalam mulut .
hurufnya 1 saja, yaitu : ‫ش‬
3. Al-Istithalah menurut bahasa adalah memanjang. Sedangkan menurut istilah adalah
pengucapan huruf yang disertai memanjangnya suara dari awal sisi lidah sampai
ujungnya, disebelah kiri atau kanan lidah. Hurufnya 1 saja, yaitu : ‫ض‬

‫ﺑﺎب اﻟﺗﺟوﯾد‬
Pasal : Tajwid
‫آن آﺛِـ ُـم‬
َ ‫ـﺟ ﱢـوِد اْﻟـﻘُ َـر‬
َ ‫َﻣـ ْـن ﻟَـ ْـم ُﯾ‬ ِ ‫َﺧ ـ ُذ ﺑِﺎﻟﺗﱠ ْـﺟ ِـوﯾـ ِد َﺣـﺗْـ ٌـم‬
‫ﻻزُم‬ ْ ‫َواﻷ‬
27
Menerapkan tajwid (dalam bahasa Al-Qur’an ) adalah wajib hukumnya.
Barangsiapa tidak menggunakan tajwid dalam membaca Al-Qur’an, maka ia
berdosa.
ِ ِ ‫ﻷَﱠﻧ ــﻪُ ﺑِ ـ ِـﻪ‬
َ ‫َو َﻫـ َﻛـ َذا ﻣ ْـﻧـﻪُ إِﻟَ ْـﯾ َـﻧـﺎ َو‬
َ‫ﺻـ ـﻼ‬ َ‫اﻹﻟَ ــﻪُ أ َْﻧ ـ َـزﻻ‬ 28
Karena dengan hal itulah Tuhan telah menurunkan Al-Qur’an dan juga dengan
cara itu Al_Qur’an sampai kepada kita.
‫اء ِة‬ ِ ِ
َ ‫َوِزْﯾـ َـﻧـ ـﺔُ اﻷ ََداء َواْﻟــﻘ ـ َـر‬ ‫ـﺿـﺎ ِﺣـْﻠ َـﯾـﺔُ اﻟـﺗﱢ ـﻼَ َوِة‬
ً ‫َو ُﻫـ َـو أ َْﯾ‬
29
Tajwid juga dimaksudkan untuk memperindah tilawah Al-Qur’an, juga hiasa
untuk ada’(membaca Al-Qur’an dihadapan guru), dan qira’ah.
‫ﺻـﻔَ ٍـﺔ ﻟَـﻬَـﺎ َو ُﻣﺳﺗَ َﺣـﻘﱠـﻬَـﺎ‬
ِ ‫ِﻣـ ْـن‬ ِ ‫وﻫــو إِ ْﻋـطَـﺎء اْﻟـﺣـر‬
‫وف َﺣﻘﱠـﻬَـﺎ‬ ُُ ُ ََُ
30
Tajwid adalah memberikan hak-haknya setiap huruf ; yakni sifat-sifat yang
dimilikinya ( seperti hamas, syiddah, dll) dan hal-hal yang tetap baginya ( seperti
dibaca tipisnya huruf istifal, dll)
‫ﺗﺄﻟﯾف ﺷﻣس اﻟدﯾن ﻣﺣﻣد ﺑن اﻟﺟزري‬ ‫ﻣﺗن اﻟﺟزرﯾﺔ‬

‫ـظ ْـﯾ ِـرِﻩ َﻛ ِﻣـﺛْـﻠِ ِـﻪ‬


ِ ‫واﻟﻠﱠـ ْﻔـظُ ِﻓــﻲ َﻧ‬
َ ‫َﺻــﻠِـ ِـﻪ‬ ٍِ
ْ ‫َوَرﱡد ُﻛـ ـ ﱢل َواﺣ ــد ﻷ‬
31
dan juga mengembalikan masing-masing pada asal makhrajnya dan
menyamakannya dengan lafal yang serupa,
ِ ‫ق ﺑِ ـﻼَ ﺗَﻌـﺳ‬
‫ﱡـف‬ ْ ‫ـف ِﻓـﻲ اﻟﱡﻧ‬
ِ ‫طـ‬ ِ ‫ط‬ْ ‫ﺑِﺎﻟﻠﱡ‬ ِ ‫ﻣ َﻛ ﱠﻣـﻼً ِﻣـ ْـن َﻏ ْـﯾ ِـر ﻣــﺎ ﺗَ َﻛـﻠﱡ‬
‫ـف‬ 32
َ َ ُ
seraya menyempurnakan bacaannya dengan tanpa dibuat-buat, dengan ucapan
yang lembut dengan tanpa serampangan.
‫ئ ﺑِـﻔَـ ﱢﻛـ ِـﻪ‬
ٍ ‫اﻣ ـ ِـر‬ ‫ﱠ‬ ‫ـس َﺑ ْﯾ َـﻧـﻪُ َوَﺑ ْـﯾـ َـن ﺗَ ْـرِﻛـ ِـﻪ‬
َ ‫إِﻻ ِرَﯾ‬
ْ ُ‫ـﺎﺿ ـﺔ‬ َ ‫َوﻟَ ْـﯾ‬
33
Tiadalah antara tajwid dan meninggalkannya kecuali berlatihnya seseorang
dengan mulutnya (dalam membaca Al-Qur’an dengan pengulangan dan
mendengar langsung dari mulut sang guru).

‫ﺑﺎب اﻟﺗرﻗﯾق‬
Pasal : Tipis
ِ ‫ـظ اﻷَﻟِـ‬
‫ـف‬ ِ ‫وﺣــﺎ ِذرْن ﺗَ ْﻔ ِﺧـﯾـم ﻟَـ ْﻔ‬ ِ ‫اﺣ ــر‬
‫ف‬ ِ ِ ‫ﱢ‬
ُ ْ ‫ﻓََرﻗـﻘَ ْـن ُﻣ ْﺳﺗَـﻔـﻼً ﻣـ َـن‬
34
َ َ ََ
Maka bacalah tarqiq (tipis) huruf-huruf istifal dan hindarilah membaca tafkhim
huruf alif (jika jatuh setelah huruf istifal)

‫ﺑﺎب اﺳﺗﻌﻣﺎل اﻟﺣروف‬


Pasal : Penggunaan Huruf-huruf
‫اﻟـﻠﱠــﻪُ ﺛُـ ـ ﱠم ﻻَ َم ﻟِـﻠﱠـ ِـﻪ ﻟَـ َـﻧــﺎ‬ ‫َﻋــوُذ إِ ْﻫ ِـدَﻧــﺎ‬
ُ ‫اﻟﺣ ْـﻣ ُـد أ‬
َ ‫َو َﻫ ْـﻣ َـز‬
35
dan juga (bacalah tarqiq) hamzah pada lafal : ‫اﻟﺤﻤﺪ‬, ‫أﻋﻮﻨ‬,‫ اھد ﻧﺎ‬dan lafal jalalah ‫ﷲ‬.
Kemudian lamnya lafal ‫ﻠﻠﮫ‬, ‫ﻟﻨﺎ‬
ْ ‫ﺻ ٍـﺔ َوِﻣ ْـن َﻣ َـر‬
‫ض‬ ِ ِِ
َ ‫َواْﻟﻣﯾـم ﻣ ْـن َﻣ ْﺧ َﻣ‬ ‫ـض‬ ْ ‫َوْﻟَﯾ َﺗﻠَطﱠ‬
ْ ‫ـف َو َﻋﻠَـﻰ اﻟـﻠﱠ ِـﻪ َوﻻَ اﻟـ‬
36
dan lamnya lafal ‫ﻮﻠﯿﺗﻠﻄﻒ‬, ‫ ﻋﻠﻰﷲ‬dan lamnya lafal : ‫ ﻮﻻاﻠﺿﺎﻟﯿﻦ‬juga (bacalah tarqiq)
mim-nya lafal ‫ ﻤﺤﻤﺻﺔ‬dan ‫ﻤﺮض‬
‫اﻟﺟ ْﻬ ِـر اﻟﱠ ِـذي‬ ِ
َ ‫ص َﻋﻠَـﻰ اﻟ ﱢﺷـ ﱠدة َو‬
ْ ‫ﺎﺣ ِر‬
ْ َ‫ﻓ‬ ‫ـﺎط ٍـل ﺑِـ ِﻬ ْـم ﺑِ ِـذي‬
ِ ‫قﺑ‬ ِ
َ ٍ ‫َوَﺑـﺎء َﺑـ ْـر‬
37
Dan (bacalah tarqiq) ‫ب‬-nya lafal ‫ﺑﺮﻖ‬, ‫ﺑﺎﻄل‬, ‫ ﺑﮭﻢ‬dan ‫ﺑﺬﻲ‬. Bersungguh-sungguhlah
dalam membaca syiddah dan jahr yang
ِ
ْ ‫اﺟﺗُـﺛﱠ‬
‫ـت َو َﺣ ـ ﱢﺞ اﻟﻔَ ْـﺟ ِـر‬ ْ ‫َرْﺑـ َـوٍة‬ ‫ﱠـﺑ ِـر‬ ُ ‫ﻓﯾﻬَـﺎ َوِﻓـﻲ اْﻟ ِﺟﯾ ِـم َﻛ‬
‫ـﺣ ﱢ‬
ْ ‫ـب اﻟﺻ‬
38
terdapat pada ‫ ب‬dan ‫ج‬, seperti ‫ ب‬pada lafal ‫ﺤﺐ‬, ‫ﺻﺑﺮ‬, dan ‫رﺑﻮة‬, dan seperti ‫ ج‬pada
lafal ‫اﺟﺘﺛﺖ‬, ‫ ﺤﺦ‬dan ‫اﻟﻔﺟر‬.
‫ـﺎن أ َْﺑ َﯾ َـﻧـﺎ‬ ِ ِ ‫َوَﺑـﱢﯾ َـﻧ ْـن ُﻣـﻘَـْﻠـﻘَـﻼً ِإ ْن َﺳـ َﻛ َـﻧــﺎ‬
َ ‫َ ٕوِا ْن َﯾ ُﻛ ْـن ﻓـﻲ اْﻟ َوْﻗـف َﻛـ‬
39
Perjelaslah bacaan qalqalah apabila hurufnya dibaca sukun, dan apabila
diwaqoffkan, maka bacalah lebih jelas lagi.
‫َو ِﺳـﯾ َـن ُﻣ ْﺳﺗَِﻘـﯾ ِـم َﯾ ْﺳـطُـو َﯾ ْﺳـﻘُـو‬ ‫ـﺣـ ﱡ‬
‫ق‬ َ ‫ـت اْﻟ‬
َ ‫ط‬ْ ‫َﺣـ‬
َ ‫ـص أ‬
َ ‫ﺻ َﺣ‬
ْ ‫ـﺎء َﺣ‬
َ ‫َو َﺣ‬
40
Dan perjelaslah bacaan tarqiq huruf ‫ ح‬pada lafal ‫ﺤﺻﺤص‬, ‫ أﺤﻄ‬dan ‫اﻟﺤق‬. Juga
perjelaslah bacaan infitah huruf ‫ س‬pada lafal ‫ﻤﺴﺗﻗﯿﻢ‬, ‫ ﯿﺴﻄو‬dan ‫ ﯿﺴﻘوا‬.
‫ﺗﺄﻟﯾف ﺷﻣس اﻟدﯾن ﻣﺣﻣد ﺑن اﻟﺟزري‬ ‫ﻣﺗن اﻟﺟزرﯾﺔ‬

‫ﺑﺎب اﻟراءات‬
Pasal : Ra
‫ـت‬ ُ ‫اك َﺑ ْﻌ َـد اْﻟ َﻛ ْﺳ ِـر َﺣ ْﯾ‬
ْ ‫ـث َﺳ َﻛ َـﻧ‬ َ ‫َﻛـ َذ‬ ْ ‫ﱠاء إِ َذا َﻣــﺎ ُﻛ ِـﺳ َـر‬
‫ت‬ ِ ‫وَرﻗﱢ ـ‬
َ ‫ق اﻟــر‬
41
َ
Bacalah tarqiq huruf ‫ ر‬apabila berharokat kasroh, begitu juga apabila ia
berharokat sukun serta jatuh setelah kasroh,
ِ َ‫اﺳﺗِ ْﻌـﻼ‬ ِ ِ
َ‫َﺻ ـﻼ‬
ْ ‫ـت أ‬
ْ ‫ـﺳ‬
َ ‫أ َْو َﻛ َﺎﻧـت اﻟ َﻛ ْﺳ َـرةُ ﻟَ ْﯾ‬ ْ ‫إِ ْن ﻟَ ْم ﺗَ ُﻛ ْـن ﻣ ْـن ﻗَ ْﺑ ِـل َﺣ ْـرف‬
42
dan ia tidak jatuh sebelum huruf isti’la’ atau harokat kasrohnya bukan merupakan
harokat asli.
‫ـر إِ َذا ﺗُـ َﺷ ـ ﱠد ُد‬ ِ ‫َﺧ ـ‬
‫ـف ﺗَـ ْﻛ ِـرْﯾ ًا‬ ْ ‫َوأ‬ ‫ق ﻟِ َﻛ ْﺳـ ٍر ُﯾ ْـو َﺟ ُـد‬
ٍ ‫ـف ِﻓـﻲ ِﻓ ْـر‬
ُ ‫َواْﻟ ُﺧْﻠ‬
43
Ada perbedaan pendapat dalam lafal firqin, apakah dibaca tarqiq atau tafkhim :
dimana ada ra’ sukun jatuh setelah kasroh tetapi huruf setelahnya berupa huruf
isti’la’. Dan samarkanlah pengulangan ‫ ر‬manakala dibaca tasydid.

‫ﺑﺎب اﻟﻼﻣﺎت‬
Bab : Lam
‫ﺿ ـ ﱟم َﻛ َﻌ ْـﺑ ُـد اﻟـﻠﱠ ِـﻪ‬ ‫اﺳـ ِـم اﻟـﻠﱠ ِـﻪ‬ ِ ‫ِ ﱠ‬
َ ‫َﻋ ْـن ﻓَ ْﺗـ ٍﺢ ْأو‬ ْ ‫َوﻓَ ﱢﺧـم اﻟــﻼ َم ﻣـ ِـن‬
44
Bacalah tafkhim (tebal) lam dari lafal jalalah (‫ )ﷲ‬manakala dibaca fathah atau
dhammah seperti ‫ ﻋﺑﺪﷲ‬.
‫ـﺻـﺎ‬
َ ‫ـﺎق َأ ْﻗ َـوى َﻧ ْﺣ ُـو ﻗَـﺎ َل َواْﻟ َﻌ‬
َ ‫ط َﺑ‬
ْ ‫اﻻ‬ ‫ﺻـﺎ‬
َ ‫ﺻ‬ ْ ‫اﻻﺳﺗِ ْﻌـﻼَ ِء ﻓَ ﱢﺧ ْـم َو‬
ُ ‫اﺧ‬ ْ ‫ف‬ َ ‫َو َﺣ ْـر‬
45
Dan bacalah tafkhim huruf-huruf isti’la’ serta khususkanlah bacaan ithbaq yang
lebih pada lafal sepeti ‫ ﻗﺎﻞ‬dan‫ اﻟﻌﺼﺎ‬,
‫ﱡ‬ ِ َ ‫طﺑ‬
ْ ‫ـف ﺑَِﻧ ْﺧﻠُﻘـﻛ ْـم َوﻗَـ‬
‫ـﻊ‬ ُ ‫اﻟﺧـ ْﻠ‬
ُ ‫ـت َو‬
َ ‫ط‬ْ ‫َﺑ َﺳ‬ ‫ـﻊ‬ ‫َﺣـط ﱡ‬
ْ ‫ـت َﻣـ‬ َ ‫ـﺎق ﻣ ْـن أ‬ ِ ‫وَﺑﱢﯾ ِـن‬
َ ْ ‫اﻹ‬
46
َ
(juga) perjelaslah bacaan ithbaq pada lafal seperti ‫أﺤﻄﺖ‬, ‫ ﺑﺴطﺖ‬. Dan ada
perbedaan pendapat dalam lafal ‫ ﻨﺨﻠﻗﻜﻢ‬.
‫ﺿﻠَْﻠ َـﻧـﺎ‬
َ ‫ـﻊ‬ ِ ُ ‫ـت واﻟﻣ ْﻐ‬
ْ ‫ﺿـوب َﻣـ‬ َ َ َ ‫أ َْﻧ َﻌ ْﻣ‬ ‫ـون ِﻓـﻲ َﺟ َﻌْﻠ َﻧـﺎ‬
ِ ‫ص َﻋﻠَـﻰ اﻟ ﱡﺳ ُﻛ‬
ْ ‫اﺣ ِر‬
ْ ‫َو‬
47
Bersungguh-sungguhlah dalam membaca sukunnya ‫ ل‬pada lafal ‫ ﺠﻌﻟﻧﺎ‬, sukunnya ‫ن‬
dan ‫ م‬pada lafal ‫ أﻨﻌﻤﺖ‬, sukunnya ‫ غ‬pada lafal ‫ اﻟﻤﻐﺿوب‬, dan sukunnya ‫ ل‬pada lafal
‫ ﻀﻠﻟﻨﺎ‬.
‫ـﺻـﻰ‬ ‫ﺎﻫـ ِﻪ ﺑِ َﻣ ْﺣظُ ًا‬
َ ‫ـور َﻋ‬
ِ ‫ف ا ْﺷﺗِﺑ‬
َ َ ‫َﺧ ْـو‬ ‫ـﺳـﻰ‬
َ ‫ور َﻋ‬
‫ـﺎح َﻣ ْـﺣـ ُذ ًا‬ ِ ِ ‫و َﺧﻠﱢ‬
َ َ‫ـص ْاﻧﻔﺗ‬ َ
48
Dan murnikanlah bacaan infitah huruf ‫ ذ‬pada lafal ‫ﻤﺤذورا‬. Dan ‫ س‬pada lafal ‫ﻋﺴﻰ‬
karena dikhawatirkan keserupaannya dengan lafal ‫ ﻤﺤﻈوﺮ‬, ‫ﻋﺼﻰ‬.
‫َﻛ ِﺷ ْـرِﻛـ ُﻛ ْـم َوﺗَـﺗَ َـوﻓﱠــﻰ ِﻓـﺗْ َـﻧـﺗَـﺎ‬ ٍ ‫اع ِﺷـ ـ ﱠدةً ﺑِ ـ َﻛـ‬
‫ـﺎف َوﺑِــﺗَــﺎ‬ ِ ‫َوَر‬ 49
Peliharalah bacaan tasydid pada ‫ ك‬dan ‫ت‬, seperti pada lafal ‫ﺸﺮﻜﻛﻢ‬, ‫ﺗﺘوﻔﻰ‬, dan ‫ﻔﺗﻧﺔ‬

‫ﻓﺻل ﻓﻲ إدﻏﺎم اﻟﻣﺗﻣﺎﺛﻠﯾن واﻟﻣﺗﺟﺎﻧﺳﯾن‬


Pasal : Idghom Mutamatsilaini dan Mutajanisaini
‫أ َْد ِﻏ ْـم َﻛـﻘُ ْـل ر ﱢ‬
‫ﱠب َوَﺑ ـل ﻻَ َوأَﺑِـ ْـن‬ ‫إن َﺳـ َﻛ ْـن‬ ٍ ‫وأ ﱠَوﻟَـﻲ ِﻣـﺛْ ٍـل و ِﺟ ْـﻧ‬
ْ ‫ـس‬ َ ْ َ
50
‫ﺗﺄﻟﯾف ﺷﻣس اﻟدﯾن ﻣﺣﻣد ﺑن اﻟﺟزري‬ ‫ﻣﺗن اﻟﺟزرﯾﺔ‬

‫‪Apabila huruf pertama dari dua huruf yang sejenis dibaca sukun maka‬‬
‫‪ . Dan‬ﺑﻞﻻ ‪ dan‬ﻗﻞﺮب ‪idghomkanlah (huruf pertama pada huruf kedua), seperti lafal‬‬
‫‪perjelaslah ( jangan idghom-kan).‬‬
‫ـوب َﻓْﻠﺗَـﻘَ ْـم‬ ‫َﺳﱢﺑ ْـﺣـﻪُ ﻻَ ﺗُـ ِـز ْ‬
‫غ ﻗُـﻠُ َ‬ ‫ِﻓﻲ َﯾ ْـوِم َﻣ ْـﻊ ﻗَﺎﻟُـوا َو ُﻫ ْـم َوﻗُ ْـل َﻧ َﻌ ْـم‬ ‫‪51‬‬
‫‪ .‬ﻔﻟﺘﻗﻢ ‪,‬ﻘﻠوﺐ ﻻﺘزغ ‪,‬ﺴﺑﺤﮫ ‪. Juga lafal :‬ﻘﻞﻧﻌﻢ ‪ dan lafal‬ﻘﺎﻟﻮاوھﻢ ‪,‬ﻔﻲﯾوﻢ ‪Lafal‬‬

‫ﺑﺎب اﻟﺿﺎد واﻟظﺎء‬


‫‪Pasal : Dhadh dan Dhzo‬‬
‫ﻣﱢﯾ ْـز ِﻣـن اﻟـظﱠ ِ‬
‫ـﺎء َو ُﻛﻠﱡـﻬَـﺎ ﺗَـ ِﺟـﻲ‬ ‫ﺎﺳﺗِـطَـﺎﻟَ ٍـﺔ َو َﻣ ْـﺧـ َـرِج‬
‫ﱠـﺎد ﺑِ ْ‬
‫َواﻟـﺿ َ‬
‫‪52‬‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫‪ dalam sifat istithalah ( suara menurun) dan makhrajnya dari‬ض )‪Dan (bedakanlah‬‬
‫‪.‬ظ‬
‫ظـﻬ ِـر اﻟﻠﱠـ ْﻔ ِ‬ ‫ظ َو ْأﻧ ِظ ْـر َﻋ ْ‬‫ْأﯾ ِﻘـ ْ‬ ‫ظـم اْﻟ ِﺣ ْﻔ ِ‬ ‫ﱠ ِﱢ ﱡ‬ ‫‪ِ 53‬‬
‫ـظ‬ ‫ظ َـم َ ْ‬ ‫ـظ‬ ‫ﻓﻲ اﻟظ ْﻌ ِن ظـل اﻟظ ْﻬ ِـر ُﻋ ْ ُ‬
‫ظـ ّل ‪,‬اﻟظﱠ ْﻌ ِن ‪Pada kalimat‬‬ ‫ظـم ‪ ,‬اﻟظﱡﻬـر ‪ِ ,‬‬
‫ْ‬
‫ظـم ‪ ,‬و ْأﻧ ِظـر ‪ْ ,‬أﯾ ِﻘـ ْ ِ ِ‬
‫ظ ‪ ,‬اْﻟﺣ ْﻔـظ ‪ُ ,‬ﻋ ْ ُ‬
‫ﱠ ِ‬
‫اﻟﻠـ ْﻔـظ ‪ ,‬ظَ ْـﻬ ِـر ‪َ ,‬ﻋ ْ َ َ‬
‫ظ َـﻣـﺎ‬
‫ـظ ْـر َ‬ ‫ظـﻼم ظُ ْﻔ ٍـر ْاﻧﺗَ ِ‬ ‫ظ ٍـم َ‬ ‫ظـﻰ ُﺷـو ِ‬ ‫ظِ‬
‫ظ َ َ‬ ‫ُﻏﻠُـ ْ‬
‫أْ‬ ‫ظَﻠ َـﻣـﺎ‬ ‫اظ َﻛـ ْ‬ ‫ﺎﻫ ْـر ﻟَ َ‬ ‫َ‬ ‫‪54‬‬
‫َ‬
‫اظ ‪ ,‬ﻟَظَـﻰ ‪ ,‬ظَ ِ‬ ‫ظ ٍـم ‪ُ ,‬ﺷـو ِ‬ ‫ظَـﻣـﺎ ْ ِ‬
‫ﺎﻫ ْـر‬ ‫َ‬ ‫ظ ‪ ,‬ظَﻠَ َـﻣـﺎ ‪َ ,‬ﻛـ ْ‬ ‫ُﻏﻠُـ ْ‬
‫ـﻼم ‪ ,‬أ ْ‬ ‫‪,‬اﻧﺗَـظ ْـر ‪ ,‬ظُ ْﻔ ٍـر ‪ ,‬ظَ َ‬ ‫َ‬
‫ف َﺳ َـوا‬ ‫ﺿﯾـن ظَـ ﱠل اﻟﱠﻧ ْﺣ ِـل ُز ْﺧـر ٍ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ظ ِﺳ َـوى‬ ‫ـف َﺟـﺎ َو ِﻋـ ْ‬
‫ُ‬ ‫ﻋ َ‬ ‫ظﻔَ َـر ظَﻧـﺎ َﻛ ْﯾ َ‬
‫‪ 55‬أَ ْ‬
‫ظﻔَ َـر‬ ‫ﺿﯾ َـن ‪ِ ,‬ﺳ َـوى‪َ ,‬و ِﻋـ ْ‬
‫ظ‪ ,‬ظَﻧـﺎ‪,‬أَ ْ‬ ‫‪ pada surat An-Nahl dan pada surat Az-‬ظَـ ﱠل ‪ِ ,‬ﻋ ِ‬
‫‪Zukhruf juga sama,.‬‬
‫ـر َﻧـظَـ ﱡل‬ ‫ﺷ َـﻌ َا‬
‫ـت ُ‬ ‫َﻛﺎْﻟ ِﺣ ْـﺟ ِـر ظَـﻠﱠ ْ‬ ‫وم ظَـﻠﱡ ـوا‬
‫ـت ظَْﻠـﺗُ ْـم وﺑِـ ُـر ٍ‬
‫َوظَـْﻠ َ‬
‫‪56‬‬
‫َ‬
‫ـت‬
‫ظـ ْﻠ َ‬ ‫ظـﻠﱡ ـوا ‪َ , dan lafadz‬‬
‫ظْﻠـﺗُ ْـم ‪َ ,‬‬ ‫‪َ pada surat Ar-Rum begitu pula pada surat Al-Hijr,‬‬
‫ـت ‪lafadz‬‬ ‫‪َ di surat Asy-Syu’ara‬ﻧـظَـ ﱡل ‪ dan‬ظَـﻠﱠ ْ‬
‫ـت ﻓَـظـﺎ َو َﺟ ِﻣ ْـﯾـ ِﻊ اﻟـﻧﱠـظَ ِـر‬‫َو ُﻛ ْـﻧ َ‬ ‫ـظ ِـر‬‫ـور ﻣــﻊ اﻟﻣ ْﺣﺗَ ِ‬
‫ظَﻠْﻠ َـن َﻣ ْﺣـظُ ًا َ َ ُ‬ ‫‪َ 57‬ﯾ ْ‬
‫ظﻠَْﻠ َـن‬
‫ـور َ‪,‬ﯾ ْ‬
‫‪,‬ﻣ ْﺣـظُ ًا‬ ‫ِ‬
‫‪,‬اﻟﻣ ْﺣﺗَـظـر ‪َ bersama‬‬ ‫ـت ‪ yang bersanding dengan‬ﻓَـظـﺎ ُ‬ ‫‪ُ dan seluruh‬ﻛ ْـﻧ َ‬
‫‪ .‬اﻟـﻧﱠـظَـر ‪kalimat‬‬
‫ـود ﻗَ ِ‬
‫ـﺎﺻ َـرْﻩ‬ ‫ﱠﻋ ِـد َو ُﻫـ ٌ‬ ‫ـظ ﻻَ اﻟرْ‬ ‫واْﻟ َﻐ ْﯾ ِ‬ ‫‪ 58‬إِﻻﱠ ﺑِـوْﯾ ٍـل ﻫـ ْـل وأُوﻟَــﻰ َﻧ ِ‬
‫ـﺎﺿ َـرْﻩ‬
‫َ‬ ‫َ َ َ‬
‫‪Kecuali pada surat al-Muthoffifin dan pada surat Al-Insan dan posisi pertama‬‬
‫ـظ ‪َ ), dan‬ﻧ ِ‬
‫ـﺎﺿ َـرْﻩ ‪pada surat Al-Qiyamah (kalimat dan kalimat‬‬ ‫‪ selain pada surat‬اْﻟ َﻐ ْﯾ ِ‬
‫‪Ar-Ra’d dan Hud hanya dua surat itu saja .‬‬
‫ف َﺳـﺎ ِﻣـﻲ‬
‫ﺿﻧِ ْـﯾ ٍـن اْﻟـ ِﺧـﻼَ ُ‬
‫َوِﻓــﻲ َ‬ ‫ـض َﻋـﻠَـﻰ اﻟطﱠ َـﻌ ِـﺎم‬
‫‪َ 59‬واْﻟ َﺣـظﱡ ﻻَ ا ْﻟ َﺣ ﱡ‬
‫ﺣـظﱡ ‪Dan kalimat‬‬‫ـض ‪ bukan‬اْﻟ َ‬ ‫َﻋـﻠَـﻰ اﻟطﱠ َـﻌ ِـﺎم ‪ yang disandingkan dengan kalimat‬اْﻟ َﺣ ﱡ‬
‫ـن ‪dan kalimat terjadi perbedaan car abaca (antara‬‬ ‫ﺿﻧِ ْـﯾ ٍ‬
‫‪ atau‬ض ‪َ dengan huruf dhad‬‬
‫)‪) yang masyhur (di kalangan ulama qiroat‬ظ ‪ dengan dzha‬ظَﻧِْﯾ ٍن‬
‫ﺗﺄﻟﯾف ﺷﻣس اﻟدﯾن ﻣﺣﻣد ﺑن اﻟﺟزري‬ ‫ﻣﺗن اﻟﺟزرﯾﺔ‬

‫ﺑﺎب اﻟﺗﺣذﯾرات‬
Pasal : Peringatan-Peringatan
‫ـض اﻟظﱠـﺎﻟِ ُـم‬
‫ـض ظَ ْـﻬ َـر َك َﯾ َـﻌ ﱡ‬
َ َ‫أ َْﻧـﻘ‬ ‫ـﺎن ﻻَ ِزُم‬
ُ ‫َ ٕوِا ْن ﺗَـﻼَﻗَـ َـﯾــﺎ اﻟ َـﺑـ َـﯾـ‬
60
Apabila ‫ ض‬dan ‫ ظ‬bertemu maka wajib memperjelas ( makhraj masing-masing),
seperti lafal ‫ أﻧﻗض ﻆﮭﺮﻚ‬dan ‫ ﯿﻌﺾ اﻟﻇﺎﻟﻢ‬.

ُ ‫ـف َﻫــﺎ ِﺟَﺑ‬


‫ﺎﻫـﻬُ ْـم َﻋﻠَ ْـﯾـ ِﻬ ُـم‬ ‫ﺻـ ﱢ‬
َ ‫َو‬ ‫ﺿـﺗُ ُـم‬
ْ ‫ـت َﻣ ْـﻊ أَ َﻓ‬
َ ‫ظ‬ْ ‫اﺿطُ ﱠـر َﻣ ْـﻊ َو َﻋ‬
ْ ‫َو‬
61
(dan perjelaslah makhraj ‫ ض‬dari ‫ )ط‬pada lafal ‫ اﻀﻄر‬, ( ‫ ظ‬dari ‫ ) ت‬pada lafal ‫ﻮﻋﻈﺖ‬
, (‫ ض‬dari ‫ )ت‬pada lafal ‫ أﻔﺿﺘﻢ‬, dan bersihkanlah bacaan ‫ ھ‬pada lafal (‫ )ﺠﺑﺎھﮭﻢ‬dan
(‫)ﻋﻟﯿﮭﻢ‬

‫ﺑﺎب اﻟﻣﯾم واﻟﻧون اﻟﻣﺷددﺗﯾن واﻟﻣﯾم اﻟﺳﺎﻛﻧﺔ‬


Pasal : Mim dan Nun yang bertasydid dan Mim Sukun
‫َﺧ ِـﻔ َـﯾ ْـن‬
ْ ‫ِﻣـ ْﯾ ٍـم إِ َذا َﻣــﺎ ُﺷ ـ ﱢد َدا َوأ‬ ٍ ‫اﻟﻐﱠﻧـﺔَ ِﻣـ ْـن ُﻧـ‬
‫ـون َوِﻣـ ْـن‬ ُ ‫ظ ِﻬ ِـر‬
ْ َ‫وأ‬ 62
dan tampakkanlah bacaan ghunnah ( berdengung ) pada ‫ ﻦ‬dan ‫ ﻢ‬manakala
keduanya dibaca tasydid. Dan bacalah ikhfa’ ( samar),
ْ ‫ـﺎر ِﻣ ْـن أ‬
َ ‫َﻫـ ِـل‬
‫اﻷدا‬ ِ َ‫اﻟﻣ ْﺧﺗ‬ ٍ
ُ ‫َﺑـﺎء َﻋﻠَـﻰ‬ ‫اْﻟ ِﻣ ْـﯾ َـم إِ ْن ﺗَ ْﺳـ ُﻛ ْـن ﺑِ ُﻐـﱠﻧ ٍـﺔ ﻟَ ـ َـدى‬ 63
‫ ﻢ‬disertai ghunnah manakala ‫ ﻢ‬dibaca sukun bertemu dengan ‫ب‬, menurut
pendapat terpilih dari pakar qurra’
‫أن ﺗَ ْﺧﺗَ ِـﻔـﻲ‬
ْ ‫اﺣـ َذ ْر ﻟَ َـدى َو ٍاو َوﻓَــﺎ‬
ْ ‫َو‬ ِ ‫َﺣــر‬
‫ف‬ ِ ِ
ُ ْ ‫ظ ِﻬ َرْﻧﻬَـﺎ ﻋ ْـﻧ َـد َﺑـﺎﻗـﻲ اﻷ‬
ْ ‫َوأ‬ 64
dan bacalah idhzhar (jelas) ‫ ﻢ‬manakala bertemu dengan huruf hijaiyyah, dan
berhati-hatilah tidak membaca ikhfa’ (samar) huruf ‫ ﻢ‬yang bertemu dengan ‫ ﻮ‬dan
‫ڧ‬.

‫ﺑﺎب ﺣﻛم اﻟﻧون اﻟﺳﺎﻛﻧﺔ واﻟﺗﻧوﯾن‬


Pasal: Hukum-Hukum Nun Mati dan Tanwin
‫إﺧـﻔَــﺎ‬
ْ ‫ـب‬
ٌ ‫ـﺎم َوﻗَـْﻠ‬ ْ ِ‫إ‬
ٌ ‫ظـﻬَـﺎٌر ْاد َﻏـ‬ ٍ ‫َو ُﺣـ ْﻛ ُـم ﺗَْﻧ ِـوْﯾ ٍـن َوﻧُـ‬
‫ـون ُﯾـْﻠـﻔَـﻰ‬ 65
Hukum tanwin dan nun (mati) manakala bertemu huruf hijaiyyah, ada empat;
yaitu idhzhar, idgham, iqlab dan ikhfa’.
‫ِﻓـﻲ اﻟـﻼﱠِم َواﻟـ ﱠا‬
‫ـر ﻻَ ﺑِ ُﻐـﱠﻧ ٍـﺔ ﻟَـ ِـزْم‬ ‫ظ ِﻬ ْـر َوا ﱠد ِﻏـ ْـم‬ ِ ‫اﻟﺣْﻠـ‬
ْ َ‫ق أ‬ ِ ِ
َ ‫ﻓَﻌ ْﻧ َـد َﺣ ْـرف‬
66
Bacalah idhzhar (tanwin dan nun mati) manakala bertemu dengan huruf halaq.
Dan bacalah idgham dengan tanpa ghunnah (berdengung) manakala bertemu
dengan ‫ ل‬dan ‫ر‬.
‫إِﻻﱠ ﺑِ ِﻛـْﻠ َـﻣ ٍـﺔ َﻛ ُـدْﻧ َـﯾـﺎ َﻋ ْـﻧ َـوُﻧ ـوا‬ ‫َوأ َْد ِﻏ َـﻣ ْـن ﺑِ ُﻐـﱠﻧ ٍـﺔ ِﻓ ــﻲ ُﯾـو ِﻣـ ُـن‬ 67
Dan bacalah idgham dengan ghunnah (berdengung) manakala bertemu dengan
huruf yang terkandung dalam lafal ‫ ﯿﻮﻤﻦ‬, yaitu ‫ﻲ‬, ‫ﻮ‬, ‫ﻢ‬, ‫ ﻦ‬kecuali (jika bertemunya)
dalam satu kata, seperti ‫ ﺪﻧﯿﺎ‬dan ‫ﻋﻨوﻧﻮا‬.
ِ ‫وف أ‬
‫ُﺧ ـ َذا‬ ِ ‫اﻻﺧﻔَـﺎ ﻟَ َـدى ﺑ ِﺎﻗـﻲ اﻟﺣـر‬ ‫ـب ِﻋ ْـﻧ َـد اﻟ َـﺑـﺎ ﺑِ ُﻐـﱠﻧ ٍـﺔ َﻛ ـ َذا‬
ُ ‫اﻟﻘْﻠ‬
َ ‫َو‬ 68
ُُ َ ْ
‫ﺗﺄﻟﯾف ﺷﻣس اﻟدﯾن ﻣﺣﻣد ﺑن اﻟﺟزري‬ ‫ﻣﺗن اﻟﺟزرﯾﺔ‬

Dan bacalah iqlab dengan ghunnah manakala bertemu dengan ‫ ب‬begitu juga
bacalah ikhfa’ disetai ghunnah manakala bertemu dengan sisa huruf hijaiyyah

‫ﺑﺎب اﻟﻣد واﻟﻘﺻر‬


Pasal: Mad dan Qashr
‫ـﺻـ ٌـر ﺛَ َـﺑـﺗَـﺎ‬ ِ ِ ‫واْﻟـﻣ ـ ﱡد ﻻَ ِزم وو‬
ْ َ‫َو َﺟـﺎﺋ ٌـز َو ْﻫـ َـو َوﻗ‬ ‫ـب أَﺗَ ــﻰ‬
ٌ ‫اﺟ ـ‬
69
ََ ٌ َ َ
Mad (Far’i) terbagi menjadi lazim, wajib dan jaiz. Dan mad jaiz adalah mad yang
boleh dibaca panjang dan pendek.
ِ ‫ـﺎﻛ ُـن َﺣﺎﻟَ ْـﯾ ِـن وﺑِﺎﻟـطﱡ‬
‫ـول ُﯾ َـﻣ ْـد‬ ِ ‫ﺳ‬ ِ ‫ﻓَـﻼَ ِزم إِ ْن ﺟـﺎء ﺑﻌ َـد ﺣــر‬
‫ف َﻣـ ْـد‬ 70
َ َ ْ َ َْ َ َ ٌ
Mad lazim adalah manakala huruf mad terdapat huruf mati dalam dua keadaan
(washal dan waqaf). Dan sebagian ahli qurra ada yang membaca panjang (
sekedar satu alif).
‫ـﺻـﻼً إِ ْن ُﺟ ِـﻣ َـﻌـﺎ ﺑِ ِـﻛـ ْﻠ َـﻣ ِـﺔ‬
ِ ‫ﻣـﺗﱠ‬
ُ
ِ َ ‫ـﺎء ﻗَ ْـﺑـ َل َﻫ ْـﻣ‬
‫ـزة‬ َ ‫إن َﺟـ‬ ٌ ‫َوَوا ِﺟـ‬
ْ ‫ـب‬
71
Mad wajib adalah manakalah huruf mad jatuh sebelum hamzah dan berkumpul
dalam satu kata.
َ‫ـﺟـﻼ‬ ِ َ‫وﺟـﺎﺋِـ ٌـز إِ َذا أَﺗَ ــﻰ ﻣ ْـﻧـﻔ‬
َ ‫ـون َوْﻗـﻔًـﺎ ُﻣ ْﺳ‬
ُ ‫ض اﻟ ﱡﺳ ُﻛ‬
َ ‫أ َْو َﻋ َـر‬ َ‫ـﺻـﻼ‬ 72
ُ ََ
Sedangkan mad jaiz adalah manakalah huruf mad jatuh sebelum hamzah tetapi
tidak berkumpul dalam satu kata, atau adanya sukun baru karena waqaf.

‫ﺑﺎب ﻣﻌرﻓﺔ اﻟوﻗوف‬


Pasal : Mengetahui Waqaf dan Ibtida’
ِ ‫ﻻَﺑ ـ ﱠد ِﻣـ ْـن ﻣﻌ ِـرﻓَ ِـﺔ ا ْﻟـوﻗُـ‬ ِ ‫ك ﻟِـْﻠـﺣــر‬ ِ
‫ـوف‬ ‫وف‬ ُ ُ َ ‫َوَﺑ ْـﻌـ َـد ﺗَ ْـﺟ ِـوْﯾـد‬
73
ُ َْ ُ
Setelah anda mengetahui cara membaca huruf-huruf dengan baik, maka harus juga
mengetahui (tempat-tempat) waqof,
‫ـﺳـ ْـن‬ ٍ ‫ـﺳ ُـم إِ َذ ْن‬ ِ ِْ ‫و‬
َ ‫ـﺎم َو َﻛ ــﺎف َو َﺣ‬
ٌ ‫ﺛَـﻼَﺛَـﺔً ﺗَـ‬ َ ‫ـﻲ ﺗُـ ْﻘ‬
َ ‫اﻻﺑـﺗـ َـداء َو ْﻫ ـ‬
74
َ
dan ibtida’. Adapun waqof terbagi menjadi 3 bagian ; yaitu waqaf tam
(sempurna), waqaf kafi (cukup), dan waqof hasan (bagus).
‫ـﺎن َﻣ ْﻌ ًـﻧـﻰ ﻓَ ْﺎﺑـﺗَـدي‬ ٌ ‫ﺗَ َﻌـﻠﱡ‬
َ ‫ـق أ َْو َﻛـ‬ ‫ـوﺟ ِـد‬ ْ ‫ـﻲ ﻟِ َﻣـﺎ ﺗَـ ﱠم ﻓَـ‬
َ ‫ـﺈن ﻟَـ ْـم ُﯾ‬ ‫وﻫ‬
َ َْ
75
Waqof pada (jumlah) yang sempurna dan tidak dijumpai hubungan lafal atau
makna kata sebelum atau sesudahnya, lalu ( kata sesudahnya) dijadikan ibtida’
‫ﱠ‬ ِ
‫ـﺳ ْـن‬
َ ‫ـﺣ‬
َ ‫اﻵي َﺟ ـ ﱢـوْز ﻓَﺎْﻟ‬
ِ ‫وس‬َ ‫إِﻻ ُرُؤ‬ ‫ﺎﻣ َﻧ َـﻌ ْـن‬ ‫ﱠ‬
ْ َ‫ـﺎم ﻓَﺎْﻟ َﻛـﺎﻓـﻲ َوﻟَ ْﻔـظًـﺎ ﻓ‬
ُ ‫ﻓَﺎﻟـﺗ‬
76
maka itu disebut waqof tam. Adapun waqof kafi (sama dengan waqof tam) hanya
saja dijumpai hubungan antara sebelum dan sesudahnya. dan cegahlah
(menjadikan ibtida’ dalam waqof hasan) kecuali pada permulaan ayat maka itu
diperbolehkan .

ُ‫طـ ار َوﯾُ ْـﺑ َـدا ﻗَ ْﺑـﻠَـﻪ‬


َ ‫ﺿـ‬
ْ ‫ـف ُﻣ‬
ُ َ‫ُﯾوﻗ‬ ٌ ‫َو َﻏ ْـﯾ ُـر َﻣــﺎ ﺗَ ـ ﱠم ﻗَﺑِ ْـﯾ‬
ُ‫ـﺢ َوﻟَ ــﻪ‬
77
adapun waqof pada (jumlah) yang tidak sempurna itu terbilang qabih (buruk), dan
baginya boleh diwaqofkan karena darurat, tetapi harus mengulang lagi kata
sebelumnya.
‫ﺗﺄﻟﯾف ﺷﻣس اﻟدﯾن ﻣﺣﻣد ﺑن اﻟﺟزري‬ ‫ﻣﺗن اﻟﺟزرﯾﺔ‬

ْ ‫َوﻻَ َﺣ َـرٍام َﻏْﯾ َـر َﻣــﺎ ﻟَــﻪُ َﺳ َـﺑـ‬


‫ب‬ ‫ـب‬ ٍ ‫آن ِﻣ ْـن وْﻗ‬
ْ ‫ـف َو َﺟ‬ ِ ‫َوﻟَْﯾ َس ِﻓﻲ اْﻟﻘُ ْـر‬ 78
َ
Tidak ada ketentuan wajib waqof dalam Al-Qur’’an pun juga haram waqof selain
pada tempat yang memiliki sebab ( diwajibkan atau diharamkan waqof ).

‫ﺑﺎب اﻟﻣﻘطوع واﻟﻣوﺻول وﺣﻛم اﻟﺗﺎء‬


Pasal : Mengetahui Maqthu’ dan Maushul
ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ‫ف ﻟِﻣ ْﻘطُـوٍع وﻣوﺻ‬
‫ﯾﻣـﺎ ﻗَ ْـد أَﺗَـﻰ‬
َ ‫ﺻ َﺣـف اﻹ َﻣـﺎم ﻓ‬
ْ ‫ﻓـﻲ ُﻣ‬ ‫ـول َوﺗَــﺎ‬ َ ْ ‫اﻋ ِـر‬
ْ ‫َو‬
79
ُ َْ َ
Ketahuilah kata-kata maqthu’ (ditulis terpisah ), maushul (ditulis tersambung) dan
ta’(ta’nits) yang ada dalam mushhaf ‘utsmani.
‫ﻣ ــﻊ ﻣـ ْﻠـﺟ ـﺄَ وﻻَ إِﻟَـ ــﻪ إِﻻﱠ‬ َ‫أن ﻻ‬ ٍ ‫ﻓَﺎ ْﻗـطَـﻊ ﺑِـﻌـ ْﺷ ِـر َﻛ ِـﻠـﻣ‬
ْ ‫ـﺎت‬
80
َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ
Maka tulislah secara terpisah ‫ أﻦ‬dan ‫ ﻻ‬pada sepuluh kata, yaitu : ‫ﻤﻟﺟﺈ‬, ‫ﻻإﻟﮫإﻻﷲ‬,
‫ُﯾ ْﺷ ِرْﻛ َـن ﺗُ ْﺷ ِـر ْك َﯾ ْد ُﺧْﻠ َـن ﺗَ ْﻌﻠُـوا َﻋَﻠـﻰ‬ َ ‫ﺎﺳ ْـﯾ َـن ﺛَـﺎﻧِـﻲ ُﻫـ‬
َ‫ـود ﻻ‬ ِ ‫وﺗَﻌـﺑ ُـدوا ﯾ‬ 81
َ ُْ َ
dan ‫ ﺘﻌﺑﺪﻮا‬dalam surat Yasin, dan yang kedua dalam surat Hud, dan ‫ﻻﯿﺸرﻚ‬, ‫ﯿﺪﺨﻠﻦ‬,
dan ‫ﺘﻌﻟﻮﻋﻟﻰ‬,
ِ ‫ﺎﻟرْﻋ ِـد واﻟﻣ ْﻔﺗُـوح‬
‫ﺻ ْـل َو َﻋ ْـن َﻣــﺎ‬ َ َ َ ‫ﺑِ ﱠ‬ ‫َن ﻻ َﯾﻘُـوﻟُـوا ﻻَ َأﻗُ ــو َل إِ ﱠن َﻣ ــﺎ‬
ْ‫أ‬
82
dan ‫ أنﻻﯿﻘﻮﻟﻮا‬dan ‫ ﻻأﻗوﻞ‬. Adapun ‫ إﻦ‬dan ‫ ﻤا‬dalam surat Ar-Ra’du dan juga ‫ إﻦ‬yang
dibaca fathah sambungkanlah (tulisannya). Sedangkan ‫ﻋﻦ ﻤا‬,
‫ﱠـﺳـﺎ‬ ِِ ٍ ‫ﻧُﻬُوا ا ْﻗطَ ُﻌـوا ِﻣ ْـن َﻣـﺎ ﺑِ ُـر‬
‫وم َواﻟﱢﻧ َﺳـﺎ‬
َ ‫اﻟﻣَﻧﺎﻓﻘـﯾ َـن أ َْم َﻣـ ْـن أَﺳ‬
ُ ‫ـف‬ُ ‫ُﺧـْﻠ‬
83
‫ﻧﮭﻮا‬, juga dan ‫ ﻤن ﻤا‬dalam surat ar-rum dan an-Nisa’, mereka ahli qurra’
menulisnya secara terpisah. Terjadi perselisihan dalam surat al-Munafiqun (
antara memisah dan menyambung ‫ ﻤن‬dan ‫)ﻤا‬, dan ahli qurra’ sependapat
(memisah) antara ‫ أﻢ‬dan ‫ ﻤن‬dalam lafal : ‫ أﻢ ﻤن أﺴﺲ‬surat at-Taubah,
‫ـﺳ ُـر إِ ﱠن َﻣــﺎ‬ ِ ْ ‫وأ‬ ُ ‫ﱢﺳـﺎ َوِذ ْﺑـ ٍـﺢ َﺣ ْـﯾ‬ ِ ‫ﻓُ ﱢ‬
ْ ‫اﻟﻣ ْﻔـﺗُـو َح َﻛ‬
َ ‫َن ﻟَـم‬ ‫ـث َﻣــﺎ‬ َ ‫ﺻﻠَـت اﻟﻧ‬
84
َ
dan surat Fusshilat, an-Nisa’ dan ash-Shaffat. Dan ahli qurra’ sependapat untuk
memisah ( antara ‫ ﺤﯿث‬dan ‫ ) ﻤا‬dalam dua tempat dalam surat al-Baqoroh. Mereka
juga memisah antara ‫ أن‬yang dibaca fathah dan ‫ﻟﻢ‬, juga antara ‫ إن‬dan ‫ﻤا‬,
‫ـﺎل َوَﻧ ْـﺣ ٍـل َوﻗَ َـﻌـﺎ‬
ِ َ‫اﻻﻧـﻔ‬
ْ ‫ـف‬ُ ‫َو ُﺧـْﻠ‬ ‫ـون َﻣ َـﻌـﺎ‬
َ ‫اﻟﻣ ْﻔـﺗُـو َح َﯾ ْـد ُﻋ‬
َ ‫ـﺎم َو‬
َ ‫اﻻﻧ َﻌ‬
ْ
85
dalam surat al-An’am, juga ‫ أن‬dari ‫ ﻤا‬pada lafal ‫( ﯿﺪﻋوﻦ‬dalam dua surat al-Hajj dan
Luqman). Dan terjadi perselihan antara memisah dan menyambung ( ‫ أن‬dan ‫ إن‬dari
‫ )ﻤا‬dalam surat al-Anfal dan an-Nahl.
‫ـف‬
ْ ‫ﺻ‬ِ ‫رﱡدوا َﻛ َذا ﻗُ ْـل ﺑِْﺋﺳﻣـﺎ واْﻟوﺻـ َل‬ ْ ِ‫اﺧـﺗُـﻠ‬
‫ـف‬ ْ ‫َو ُﻛ ـ ﱢل َﻣــﺎ َﺳَﺄْﻟﺗُ ُـﻣـوﻩُ َو‬
86
ْ َ َ ََ ُ
Dan ahli qurra’ sependapat untuk memisah lafal ‫ ﻛل‬dan ‫ ﻤا‬dalam ‫ ﻛل ﻤا ﺴأ ﻟﺘﻤوه‬surat
Ibrahim, dan terjadi perselisihan dalam ‫ رﺪوا‬durat an-Nisa’, begitu juga terdapat
perselisihan (antara menyambung dan memisah) ‫ ﺑﺌﺲ‬dan ‫ﻤا‬. Dan sambungkanlah (
‫) ﺑﺌﺴﻤا‬,
‫ـت َﯾْﺑﻠُـوا َﻣ َـﻌـﺎ‬
ْ َ‫ﺿﺗُ ُـم ا ْﺷﺗَﻬ‬
ْ َ‫ـﻲ َأﻓ‬ ِ ‫َﺧﻠَ ْﻔﺗُ ُﻣوﻧِـﻲ َوا ْﺷﺗَ َـرْوا ِﻓـﻲ َﻣـﺎ ا ْﻗطَ َﻌـﺎ‬
ْ ‫أُوﺣ‬
87
dalam ayat ( ‫ ) ﺨﻟﻔﺘﻤو ﻨﻲ‬dan ( ‫)اﺸﺘروا‬. Dan pisahlah (‫ )ﻔﻲﻤا‬dalam ayat (‫)أوﺤى‬, (‫)أﻔﻀﺘﻢ‬,
(‫)اﺷﺗﮭﺖ‬, (‫ )ﯿﺑﻟو‬serta
ِ ‫ـر و َﻏ ْـﯾـر ِذي‬
َ‫ﺻ ـﻼ‬ ُ ‫ﺗَْﻧ ِزْﯾـ َل‬ َ‫وم ِﻛ ـﻼ‬ ْ ‫ﺛَـﺎﻧِـﻲ ﻓَ َﻌـْﻠ َـن َوﻗَ َـﻌ‬
ٍ ‫ـت ُر‬
َ َ ‫ﺷ َﻌ َا‬
88
‫ﺗﺄﻟﯾف ﺷﻣس اﻟدﯾن ﻣﺣﻣد ﺑن اﻟﺟزري‬ ‫ﻣﺗن اﻟﺟزرﯾﺔ‬

pada surat kedua; al-Baqarah, yakni ayat (‫) ﻓﻌﻟﻦ‬, dan surat al-Waqi’ah, ar-Rum,
dan dua ayat dalam surat az-Zumar, dan surat asy-Syu’ara. Selain yang tersebut
ini maka sambungkanlah!
‫ـف‬
ْ ‫ﺻ‬ِ ‫اﻻﺣ َـزاب واﻟﻧﱢﺳـﺎ و‬ ِ‫ﱡ‬ ِ ِ ‫ﻓَﺄ َْﯾَﻧﻣـﺎ َﻛﺎﻟﱠﻧ ْـﺣ ِـل‬
ُ َ َ َ ْ ‫ﻓﻲ اﻟظﻠَـﺔ‬ ‫ـف‬
ْ َ‫ﺻـ ْـل َو ُﻣ ْﺧﺗَـﻠ‬
89
َ
dan sambungkanlah (‫ )أﯿن‬dan (‫ )ﻤا‬dalam surat al-Baqarah seperti halnya dalam
surat an-nahl. Dan ada perdebatan (antara menyambung dan memisah ) dalam
surat asy-Syu’ara, al-Ahzab dan an-Nisa’.
‫ْﺳـ ْوا َﻋـﻠَـﻰ‬
َ ‫َﻧ ْﺟ َﻣـﻊَ َﻛ ْﯾـﻼَ ﺗَ ْﺣ َزُﻧـوا ﺗَﺄ‬ َ‫ـود أَﻟﱠـ ْـن َﻧ ْﺟ َـﻌـﻼ‬
َ ‫ﺻ ْـل ﻓَِﺈﻟﱠ ْـم ُﻫـ‬
ِ‫و‬
َ
90
Sambungkanlah hamzah (‫ )إن‬dengan (‫)ﻟﻢ‬dalam surat Hud, hamzah (‫ )أﻦ‬dengan (‫)ﻟﻦ‬
pada ayat (‫ )ﻧﺟﻌل‬surat al-Kahfi, dan (‫ )ﻨﺟﻤﻊ‬surat al-Qiyamah. Ahli Qurra’
bersepakat menyambung (‫ )ﻜﯿﻼ‬pada ayat ( ‫ )ﺘﺤزﻨوا‬surat Ali Imran dan (‫)ﺗﺄﺴواﻋﻟﻰ‬
surat al-Hadid,
‫ـﺎء َﻣ ْـن ﺗَ َوﻟﱠـﻰ َﯾ ْـوَم ُﻫ ْـم‬
ُ ‫َﻋ ْن َﻣ ْـن َﯾ َﺷ‬ ‫ط ُـﻌـﻬُ ْـم‬ َ ‫َﺣ ـ ﱞﺞ َﻋﻠَ ْـﯾ‬
ْ َ‫ـك َﺣـ َـرٌج َوﻗ‬ 91
juga dalam surat al-Hajj, dan ayat (‫ )ﻋﻟﯿﻚﺤرج‬surat al-Ahzab. Dan ahli qurra’
memisah antara (‫ )ﻋﻦ‬dan (‫ )ﻤن‬pada ayat ( ‫ )ﯿﺸاﺀ‬surat an-Nur dan (‫ ) ﻤﻦ ﺘوﻠﻰ‬surat an-
Najm. Juga memisah (‫ )ﯿوﻢ‬dan (‫ )ھﻢ‬dalam surat Ghafir dan adz-Dzariyat
ِ ‫ﺗَ ِﺣ ْﯾـن ِﻓـﻲ اﻹﻣ ِـﺎم‬
َ‫ﺻ ْـل َوُو ﱢﻫ ـﻼ‬ َ‫ـﺎل َﻫ ـ َذا َواﻟﱠـ ِذﯾـ َـن َﻫ ـ ُـؤﻻ‬
ِ ‫وﻣـ‬ 92
َ َ َ
(dan pisahkanlah) lam jar dengan majrur pada ayat ‫)ﻤاﻞ‬. ‫ ھﺬا‬surat al-Kahfi dan al-
furqon, (‫ )اﻟﺬﯿن‬surat al-Ma’arij, ( ‫ )ھﺆﻵﺀ‬surat an-Nisa’. Sambungkanlah ta’ (‫)ﻻت‬
dengan (‫ )ﺤﯿن‬menjadi (‫ )ﺗﺤﯿن‬seperti dalam mushaf Amiril Mukminin Utsman,
(tapi) lemahkanlah pendapat ini!
ِ ‫ال و َﻫـﺎ وﯾــﺎ ﻻَ ﺗَ ْﻔ‬
‫ـﺻ ِـل‬ ِ ِ ‫ـوﻫـم‬
‫ﺻ ـ ِـل‬
َ َ َ ْ ‫َﻛـ َذا ﻣ َـن‬ ْ ُ ُ‫ـوﻫـ ْـم َو َﻛـﺎﻟ‬
ُ ُ‫َوَوَزﻧ‬
93
Dan sambungkanlah lafal (‫ )وزﻧوھﻢ‬dan (‫ )ﻛﺎﻟوھﻢ‬dalam surat al-Muthaffifin, begitu
juga jangan pisahkan lam ta’rif dengan ha’tambih dan ya’nida’ (dari huruf
setelahnya; baik tulisan maupun bacaannya)

‫ﺑﺎب اﻟﺗﺎءات‬
Bab : Ta’
ِ ‫وم ُﻫـوِد َﻛـ‬
‫ـﺎف اْﻟَﺑـﻘَ َـرْﻩ‬ ِ ‫اﻻﻋـر‬
ٍ ‫اف ُر‬ ِ ‫ـت اﻟ ﱡـز ْﺧـر‬
‫ف ﺑِﺎﻟـﺗﱠـﺎ َزَﺑـ َـرْﻩ‬ ُ ‫َوَر ْﺣ َﻣ‬
94
َْ ُ
Para sahabat Nabi SAW menulis ‫ ﺖ‬lafal (‫ )رﺤﻤﺖ‬dalam surat az-Zukhruf dengan
‫ ﺖ‬biasa, juga dalam surat al-A’raf, ar-Rum, Hud, Maryam, dan surat al-Baqarah.
ِ ‫ـود اﻟـﺛﱠ‬
‫ـﺎن َﻫـ ْـم‬ ٌ ‫َﻣ ًﻌـﺎ َأ ِﺧ ْﯾ َـر‬
ُ ُ‫ات ُﻋﻘ‬ ُ ‫ﻧِ ْﻌ َﻣﺗُ َـﻬـﺎ ﺛَـ‬
‫ـﻼث َﻧ ْـﺣ ٍـل ْإﺑ َـرَﻫـ ْـم‬ 95
Lafal (‫ )ﻧﻌﻤﺖ‬ditulis dengan ‫ ت‬biasa pada sebelas tempat; pada surat al-Baqarah
(dan Ali Imran), tiga diantaranyssa pada an-Nahl, (dua) pada Ibrahim secara
bersamaan, surat al-Madinah, yakni (‫) ھﻢ‬.
ِ ‫ـت ﺑِـﻬَـﺎ َواﻟـﱡﻧـ‬
‫ـور‬ ْ ‫ان ﻟَ ْﻌ َـﻧ‬ ِ
َ ‫ﻋ ْـﻣ َـر‬ ِ ‫ـﺎطـ ٌـر َﻛـﺎﻟـطﱡ‬
‫ـور‬ ِ َ‫ﻟُﻘْـﻣـﺎن ﺛُـ ﱠم ﻓ‬
ُ َ
96
Pada surat Luqman, Fathir, dan ath-Thur. Juga ditulis dengan ‫ ﺖ‬biasa lafal (‫) ﻟﻌﻨﺖ‬
pada surat Ali Imran dengan an-Nur
ِ ِ ‫ﺗَ ْﺣ ِرْﯾـم ﻣﻌ‬ ِ َ ‫َت ﯾوﺳ‬
‫ـص‬ ْ ‫ـت ﺑِﻘَ ْـد َﺳﻣ‬
ْ ‫ـﻊ ُﯾ َﺧ‬ ْ ‫ﺻَﯾ‬ ‫ـص‬
ْ ‫ـﺻ‬
َ َ‫ان اْﻟﻘ‬
َ ‫ـف ﻋ ْﻣ َـر‬ ُ ُ ُ ‫ـر‬
‫اﻣ َأ‬
ْ ‫َو‬
97
َْ َ
‫ﺗﺄﻟﯾف ﺷﻣس اﻟدﯾن ﻣﺣﻣد ﺑن اﻟﺟزري‬ ‫ﻣﺗن اﻟﺟزرﯾﺔ‬

dan lafal (‫ )اﻤﺮأﺖ‬ditulis dengan ‫ ت‬biasa dalam surat Yusuf, AliImran, al-Qashash,
dan at-Tahrim. Dan lafal (‫ )ﻤﻌﺻﯿﺖ‬juga ditulis dengan ‫ ت‬biasa khusus pada dua
tempat dalam surat al-Mujadalah, yakni (‫)ﻘﺪﺴﻤﻊ‬
ِ ‫ف َﻏ‬ ِ َ‫اﻻﻧـﻔ‬ ِ َ‫ـﺎن ﺳـﻧﱠـﺔَ ﻓ‬
‫ـﺎﻓ ِـر‬ َ ‫ـﺎل َو َﺣـ ْـر‬ ْ ‫ُﻛــﻼ َو‬ ‫ـﺎط ِـر‬ ُ ِ ‫ت اﻟـ ﱡد َﺧ‬
َ ‫ـﺟ َـر‬
َ ‫َﺷ‬
98
dan lafal (‫ )ﺸﺟﺮﺖ‬ditulis dengan ‫ ت‬biasa dalam surat ad-Dukhan. Juga lafal (‫) ﺴﻧت‬
pada lima tempat; dalam surat Fathir, surat al-Anfal dan akhir surat Ghafir.
ْ ‫ـت َو َﻛﻠِ َـﻣ‬
‫ـت‬ ْ ‫ت َﺑ ِﻘـﱠﯾ‬
ْ ‫ـت َو ْاﺑ َـﻧ‬ ْ ‫ِﻓ‬
ْ ‫ط َـر‬ ْ ‫ـت ِﻓــﻲ َوﻗَ َـﻌ‬
‫ـت‬ ٌ ‫ت َﻋ ْﯾ ٍـن َﺟـﻧﱠ‬
ُ ‫ﻗُ ﱠـر‬
99
Juga lafal (‫ )ﻘﺮﺖ‬dalam ayat (‫ ) ﻘرتﻋﯿﻦ‬surat al-Qashash, dan (‫ ) ﺠﻧﺖ‬pada surat al-
Waqiah. Dan lafal (‫ )ﻔطرﺖ‬dan (‫ ) ﺑﻘﯿﺖ‬dalam surat Hud, dan lafal (‫ )اﺑﻧﺖ‬surat at-
Tahrim, dan juga lafal (‫)ﻜﻠﻤﺖ‬,
ِ ‫ﺟﻣﻌـﺎ وﻓَـرًدا ِﻓ ْﯾ ِـﻪ ﺑِﺎﻟـﺗﱠ‬
ْ ‫ـﺎء ُﻋـ ِـر‬
‫ف‬ ْ ِ‫اﺧﺗُﻠ‬
‫ـف‬ ِ ‫ﻻﻋـر‬
ْ ‫اف َو ُﻛـ ﱡل َﻣـﺎ‬َ ْ َ‫أ َْو َﺳـطَ ا‬
100
ْ َ ًَْ
pada pertengahan surat al-A’raf. Dan setiap kata yang diperselisihkan oleh ahli
Qurra’dalam bentuk jamak dan ifradnya, maka ditulis dengan ta’ biasa.

‫ﺑﺎب ﻫﻣز اﻟوﺻل‬


Bab : Hamzah Washol
ِ ِ ٌ ِ‫إن َﻛـﺎن ﺛَﺎﻟ‬ ِ ِ
َ ‫ـث ﻣ َـن اﻟﻔ ْـﻌ ِـل ُﯾ‬
‫ـﺿ ْـم‬ َ ِ‫ﺻ ِـل ﻣ ْـن ﻓ ْﻌ ٍـل ﺑ‬
‫ﺿ ْـم‬ ْ ‫َو ْاﺑ َدْأ ﺑِﻬَ ْﻣ ِـز اْﻟ َو‬
101
َ ْ
Mulailah dengan hamzah washal fi’il (amr) dengan dibaca dhammah, apabila
huruf ketiga (yakni ‘ain fi’ilnya) dari fi’il yang dibaca dhammah.
‫ـﺎء َﻏ ْﯾ َـر اﻟـﻼﱠِم َﻛ ْﺳ َرَﻫـﺎ َوِﻓــﻲ‬
ِ ‫اﻻﺳﻣ‬
َْ ‫ َوا ْﻛ ِﺳ ْـرﻩُ َﺣـﺎ َل اْﻟ َﻛ ْﺳ ِـر َوا ْﻟﻔَﺗْ ِـﺢ َوِﻓـﻲ‬102
Dan kasrahkanlah manakala (‘ain fi’ilnya) dibaca kasrah pun bacalah fathah (
manakala ‘ain fi’ilnya dibaca fathah). Dan dalam kalimah-kalimah isim, selain
(hamzah yang terdapat pada ) lam (ta’rif), hamzahnya dibaca kasrah;
‫اﺳـ ٍـم َﻣ ــﻊَ اﺛَْﻧـﺗَ ْـﯾ ِـن‬ ٍ ‫و‬ ٍ ‫اﻣـ ِـر‬
‫ئ َواﺛَْﻧ ْـﯾ ِـن‬ ِ
ْ ‫اﻣـ َـرأة َو‬ ْ ‫ْاﺑ ٍـن َﻣــﻊَ ْاﺑ َـﻧـﺔ‬
103
َْ
yakni lafal ‫( اﺒن‬anak lk), ‫( إﺑﻧﺔ‬anak pr), ‫( اﻤرؤ‬seseorang), ‫( اﺜﻧﯿﻦ‬dua lk), ‫اﻤﺮأة‬
(perempuan), ‫( اﺴﻢ‬nama), dan ‫( اﺜﻨﺗﯿن‬dua pr).

‫ﺑﺎب اﻟوﻗف ﻋﻠﻰ أواﺧر اﻟﻛﻠم‬


Bab :Waqof di Akhir Kalimah
‫ﱠ‬
‫ـض َﺣ َـرَﻛـ ْـﻪ‬ َ ‫ِإﻻ إِ َذا ُرْﻣـ‬
ُ ‫ـت ﻓَـ َﺑ ْـﻌ‬ ‫اﻟﺣ َـرَﻛ ْـﻪ‬ َ ‫َو َﺣــﺎ ِذ ِر اْﻟ َـوْﻗ‬
َ ‫ـف ﺑِـ ُﻛـ ﱢل‬
104
Dan berhati-hatilah membaca waqaf secara sempurna pada setiap harakat, kecuali
jika engkau menghendaki waqaf rum, maka berhentilah pada sebagian harakat,
ِ
َ ‫ـﺎرةً ﺑِﺎﻟﺿﱠـ ﱢم ﻓـﻲ َرْﻓ ـ ٍﻊ َو‬
‫ﺿـ ْـم‬ ِ ٍ ْ ‫ ِإﻻﱠ ﺑِـﻔَـﺗْ ٍـﺢ أَو ﺑِ َـﻧ‬105
ِ ‫ـب وأ‬
َ ‫إ َﺷ‬ ‫َﺷ ـ ْـم‬ َ ‫ـﺻ‬ ْ
kecuali kalimat yang diwaqafkan tadi dibaca fathah ataunashab. Dan bacalah
isyam pada sebagian harakat yang dibaca rafa’ dan dhammah.

‫اﻟﺧﺎﺗﻣﺔ‬
Penutup
‫آن ﺗَـ ْﻘ ِـد َﻣ ْـﻪ‬ ِ َ‫ِﻣـﱢﻧـﻲ ﻟِـﻘ‬
ِ ‫ـﺎر‬
ِ ‫ئ اﻟـﻘُ ْـر‬ ‫اﻟﻣﻘَـ ﱢد َﻣ ْـﻪ‬
ُ ‫ـﻲ‬ ‫ َوﻗَـ ْـد ﺗَﻘَـﺿﱠـﻰ ﻧظ ِـﻣ‬106
َ ْ َ
‫ﺗﺄﻟﯾف ﺷﻣس اﻟدﯾن ﻣﺣﻣد ﺑن اﻟﺟزري‬ ‫ﻣﺗن اﻟﺟزرﯾﺔ‬

Dan telah selesai nadham pendahuluan dalam ilmu tajwid ini saya susun sebagai
hadiah untuk pembaca al-Qur’an
‫ﺎﻟر َﺷ ْـد‬ ْ ‫َﻣ ْـن ُﯾ ْﺣ ِﺳ ِـن اﻟﺗﱠ ْﺟ ِوﯾ َـد َﯾ‬
‫ظﻔَ ْـر ﺑِ ﱠ‬ ‫اى ِﻓــﻲ اْﻟ َـﻌ َـد ْد‬
ٌ ‫ـﺎف َوَز‬
ٌ ‫ أ َْﺑ َﯾﺎﺗُﻬَـﺎ ﻗَـ‬107
Jumlah baitnya adalah ‫ ﻖ‬dan ‫( ز‬107) bait. Barang siapa memperindah bacaan
tajwidnya, maka beroleh petunjuk.
‫ﺛُـ ﱠم اﻟـﺻﱠـﻼَةُ َﺑ ْـﻌـ ُـد َواﻟـ ﱠﺳ ـﻼَ ُم‬ ‫ـﺎم‬ ِ ِ
ُ ‫ـﺣ ْـﻣ ُـد ﷲ( ﻟَــﻬَــﺎ ﺧــﺗَـ‬
َ ‫) َواﻟ‬
108
dan ungkapan “al-hamdulillah” menjadi penutup bagi nadham ini, kemudian
shalawat dan salam,
‫ﺻ ْـﺣـﺑِ ِـﻪ وﺗَـﺎﺑِ ِـﻌـﻲ ِﻣ ْـﻧ َـواﻟِـ ِـﻪ‬
َ ‫َو‬ ‫ﺻطَـﻔَـﻰ َوآﻟِـ ِـﻪ‬ ِ
ُ ‫َﻋـﻠَـﻰ اﻟﱠﻧـﺑـ ﱢﻲ‬
ْ ‫اﻟﻣ‬
109
(semoga tercurah) atas Nabi terpilih Muhammad SAW, serta keluarga sahabat-
sahabat dan para pengikut jalannya.

‫ﺻﻞ أﻓﻀﻞ اﻟﺼﻼة ﻋﻠﻰ أﺳﻌﺪ ﳐﻠﻮﻗﺎﺗﻚ ﺳﻴﺪ ﷴ و ﻋﻠﻰ آﻟﻪ و ﺻﺤﺒﻪ‬ ّ ‫اﻟﻠﻬﻢ‬
‫و ﺳﻠّﻢ ﻋﺪد ﻣﻌﻠﻮﻣﺎﺗﻚ و ﻣﺪاد ﻛﻠﻤﺎﺗﻚ ﻛﻠﻤﺎ ذﻛﺮك اﻟﺬاﻛﺮون و ﻏﻔﻞ ﻋﻦ ذﻛﺮﻩ‬
‫اﻟﻐﺎﻓﻠﻮن‬
“Ya Allah, berikanlah semulya-mulyanya rahmat dan salam kepada sebahagia-
bahagianya makhluk-Mu, penghulu dan pemimpin kami yaitu Nabi Muhammad
Sallahu ‘Alaihi Wasallam dan kepada keluarganya dan sahabatnya sebanyak
bilangan barang yang engkau ketahui, dan bilangan tinta untuk mencatat
kebaikan-Mu, dan selama masih ada orang yang ingat dan orang yang lupa
kepada-Mu”.

Anda mungkin juga menyukai