ا
لحــــــــمد هلل الذى قد وفقا
للـعلم خــــــــــير خلقه وللتقى
Segala puji bagiAllah yang telah menolong hamba – hamba terbaiknya dengan ilmu dan taqwa
Sehinga hati mereka menuju kepada-Nya , karena keagungan Dzat – Nya namun mereka tidak mampu
mencakup - Nya
Maka di campur lah ma’na , dlomir syain ( kalimat taukhid ) di dalam hati , sehingga bisa merasakan
indahnya ber ma’rifat kepada-Nya serasa mendengarkan alunan lagu
Sholawat serta salam sudah selayaknya di haturkan kepada Nabi yang paling fasih dari semua mahluk
Yaitu Nabi Muhammad , kepada keluarga dan sahabatnya yang menyakini Al – qur’an dengan sebab
I’rob
Selanjutnya ketahuilah bahwa banyak ulama’ besar membuat ringkasan dari kitab yang sudah ringkas
Supaya mereka bisa memahami Al – qur’an dan as-sunah yang rumit kandungan maknanya
Dan sebaik –baik kitab nahwu yang begitu kecil , yaitu satu kuras yang begitu tipis dan terkenal
Di negara Arab dan Ajam, juga dikerajaan Rum , yang dikarang oleh seorang yang alim yaitu IBNU
AJURUM
Ulama’-ulama’ besar banyak yang menimba ilmunya kitab Jurumiah, padahal mereka tahu dari
bentuknya yang kecil
Maka aku nadhomkan kitab jurumiah dengan nadhom yang indah serta mengikuti kitab asalnya untuk
memudahkan orang yang mulai belajar ilmu nahwu
Aku telah membuang sebagian yang kurang perlu , dan aku tambahkan beberapa faedah yang cukup
penting
Untuk melengkapi bab-bab yang sudah ada , maka adanya kitab ini seperti sebuah penjelasan ( syarah )
dari kitab asal (jurumiah )
Aku diminta untuk membuat nadhom oleh beberapa sahabat dekat yang bisa memahami ucapanku
dengan tekat yang kuat
Aku mohon kepada dzat yang maha pemurah supaya menyelamatkan diriku dari sifat riya’ juga melipat
gandakan pahala ku
Dan semoga memberikan manfaat ilmu nadhom ini bagi siapa saja yang telah berusaha menghafal dan
memahaminya
باب الكالم
كالمــــــهم لفظ مفيد مسند
والكـــــلمة اللفظ المفيد المفرد
Kalam menurut mereka ( ahli nahwu ) adalah lafadz yang menunjukan (mufid ) yang disandarkan ,
sedang kalimah adalah lafad yang menunjukan makna serta mufrod (tidak disandarkan )
Kalimat dibagi atas kalimat isim , fiil , dan huruf . Dan kalimat ketiga ini berkumpul sebagai kalim
Qoul adalah lafad yang berfaedah secara mutlaq seperti lafad قم- قدdanان زيداارتق
Kalimat isim ditandai dengan tanwin – I’rob jer –huruf jer danال
Ta’nya lafad (فعلتta’ fail ) secara mutlaq seperti lafad –جئت لىnun( taukid ) contohافعلنdan ya’ ( muanas
mukhotobah ) contohافعلى
والحرف لم يصلح له عالمه
اال انتفــــــــــــــا قبوله العالمه
Kalimat huruf adalah kalimat yang tidak pantas mempunyai tanda selain keadaanya yang memang tidak
bisa menerima tanda
باب االعراب
اعرابهم تغيــــير اخر الكلم
تقديرا او لفظا لعامــــل علم
I’rob menurut mereka ( ulama’ nahwu ) adalah perubahan di akhir kalimah secara kira-kira / tampak
lafadnya karena masuknya amil yang telah di ketahui
Pembagian I’rob ada 4 secara jelas yaitu rofa’ , nashob , jer , jazem
Semua I’rob bisa masuk pada kalimah isim selain I’rob jazem dan semuanya juga bisa masuk pada
kalimah fiil selain I’rob jer
Isim- isim yang tidak serupa dengan kalimah huruf secara dekat disebut isim mu’rob
Selain isim isim ( yang disebut di atas ) di sebut isim mabni kecuali fiil mudlori’ yang sunyi dari setiap nun
( baik nun taukid / nun jama’ niswah)
Tanda dari I’rob rofa’ yaitu dlommah , wawu , alif , dan tetapnya nun yang tidak terbuang
Dlommah ( menjadi tanda I’rob rofa’ ) bertempat pada isim mufrod contohاحمدdan jama’ ta’sir contoh
جاءاالعبد
وجمـــــــع تأنيث كمسلمات
وكل فــــــــــعل معرب كيأتى
الصالحون هم Wawu ( menjadi tanda I’rob rofa’ ) bertempat pada jama’ mudhakar salim seperti lafad
الوالمكارم
كما اتت فى الخمسةـ االسماء
وهى التى تأتى على الوالء
Sebagaimana wawu ( pada jama’ mudhakar salim ) juga terdapat pada asmaul khomsah yang akan di
datangkan dengan urut
yang berlaku dalam bentuk mudhof , mufrod serta mukabbarاب ,اح ,حم ,فو ,ذو
dan nun ( menjadi tandaزيدانAlif ( menjadi tanda I’rob rofa’ ) bertempat pada isim tasniyah seperti lafad
I’rob rofa’ ) bertempat dalam fiil mudhori’ yang di ketahui
I’rob nashob mempunyai 5 tanda yaitu fatkhah , alif , kasroh , ya’ , terbuangnya nun
Jadikan alif sebagai tanda I’rob nashobnya asmaul khomsah dan nashobkanlah jama’ muannas salim
dengan kasroh
I’rob nashobnya isim tasniyah dan jama’ mudhakar salim adalah memakai ya’
Af’alul khomsah jika di baca nashob maka , dengan membuang ,nun rofa’ secara mutlak
Tanda I’rob jer yang sudah di tetapkan adalah kasroh , ya’ , dan fatkhah
Jerkanlah dengan ,kasroh , pada isim yang menerima tanwin yang di tandai dengan dhomah dalam I’rob
rofa’nya
Jerkanlah dengan ya’ pada setiap isim yang dinashobkan dengan ya’ serta pada asmaul khomsah yang
telah memenuhi syarat
Jerkanlah dengan fatkah pada setiap isim ghoiru munshorif yaitu isim yang mempunyai kesamaan
dengan sifat fiil
Illat alif ta’nis ( menghalangi kemunshorifan ) cukup dirinya sendiri sebagai mana shiqhot muntahal
jumu’ !
Dua illat ( yang menghalangi kemunshorifan ) adalah sifad dengan udul / wazan fiil /dengan alif nun
Ketika illat ( yang disebutkan ) juga menghalangi kemunshorifan isim alam dan di tambah terkib majzi
dan isim-isim ajam
Demikian juga ta’nis tanpa alif apabila isim qhoiru munshorif di mudhofkan / kemasukanالmaka kembali
munshorhif
I’rob jer yang masuk dalam kalimah fiil ditandai dengan sukun atau membuang huruf illat / nun
Membuang nun alamat rofa’ di tetapkan dalam af’alul khomsah yang di baca jazem
Jazemkanlah dengan sukun pada fiil modlore’ yang selamat huruf akirnya dari huruf illat
Baik berupa wawu / ya’ / alif dan i’rob jazemnya fiil mudlore’ mu’tal akhir adalah dengan membuang
huruf illat
Contohيخس- يغزو – يهتدىyang akhirnya huruf illat dan selain lafad-lafad tersebut . di anggap selamat ( di
sebut fiil bina’ salim )
Huruf illat kalimah isim adalah ya’ dan alif sedang lafad قاض & الفتىtelah di ketahui kemasukan huruf illat
I’robnya setiap isim mu’tal ya’ & alif di kira- kirakan dengan huruf illat tetapi I’rob nashobnya . lafad
قاضdijelaskan
Orang arab mengira-ngirakan tiga I’rob ( rofa’ , nashob , jer ) pada huruf mim yang jatuh sebelum ya’ nya
lafadغالمى
فصل
المعربات كلها قد تعرب
بالحركات او حروف تقرب
Bagian pertama dari kalimah mu’rob ( yang di tandai dengan harokat ) ada 4 . yaitu di tandai dengan
dhomah , ketika di baca rofa’
Tanda jernya isim ( yang demikian ) selalu di tandai dengan kasroh ,sedang jazemnya kalimah fiil di
tandai dengan sukun
Akan tetapi isim seperti lafad (هنذاتjama’ muanassalim ) di bacakasroh ketika nashob dan isim qhoru
munshorif di baca fathah ketika di jerkan
Semua fiil mu’tal ketika di jazemkan di tandai dengan membuang huruf illat
Isim-isim mu’rob yang di tandai dengan huruf ada 4 yaitu isim tasniyah dan jama’ mudhakar
Dengan jama’ shoheh seperti yang lalu dan asmaul khomsah dan af’alul khomsah
Adapun isim tasniyah tanda rofa’nya dengan alif , ketika nashob dan jernya di tandai dengan ya’
Seperti halnya isim tasniyah adalah jama’ mudhakar salim ketika tingkah nashob & jer . sedang I’rob
rofa’nya memakai wawu
Asmaul khomsah juga seperti jama’ mudhakar salim ketika di baca rofa’ dan jer , namun nashobkanlah
dengan tanda alif
Af’alul khomsah tanda rofa’nya memakai nun dan selain rofa’ di tandai dengan terbuangnya nun
Bila kamuingin mengetahui pengertian isim nakiroh maka pengertianya adalah isim yang bisa menerima
الmuats siroh ( berpengaruh )
Selain isim nakiroh disebut isim ma’rifat dan di bagi 6 yang pertama isim dhomir
Yaitu isim yang di buat kinayah dari isim dlomir : maka isim dlomir ada yang menunjukan ghoib , hadlir
dan takalum
Mereka ahli nahwu membagi dhomir menjadi 2 yaitu dlomir muttasil mustatir dan muttasil baris serta
dlomir munfasil
Yang kedua isim ma’rifat adalah isim alam seperti lafad الحرم- مكه- جعفر
Lafadz yang di sandarkan pada lafad اب \ امmaka disebut alam kun-yah selain itu di sebut alam asma /
laqob
Yang ke tiga dari isim ma’rifat adalah isim isyaroh seperti lafadذاdanذىyang ke empatnya isim ma’rifat
adalah isim maushul seperti lafadالذى
Yang ke lima isim ma’rifat adalah isim yang di ma’rifatkan dengan hurufالsebagai mana ucapan kamu
pada lafadمحلmenjadiالمحل
Yang ke enam isim ma’rifat adalah isim yang di mudhofkan pada salah satu golongan isim ma’rifad di
atas
باب االفعال
افعالــــــهم ثالثة فى الواقع
ماض وفعل االمر والمضارع
Fiil menurut mereka ( ulama’ nahwu ) di bagi 3 yaitu fiil madhi , amar , mudlore’
Fiil madhi di baca fathah huruf akirnya jika terputus dari dhomir mahal rofa’ mutaharik
Jika fiil madhi bertemu dengan dlomir rofa’ mutaharik , maka di baca sukun dan jika bertemu wawu
jama’ maka tentu di baca dhomah
Fiil amar hukumnya mabni sukun / membuang huruf illat / nun ( alamat Rofa’ )
وافتتحو مضارعا بواحد
من الحروف االربع الزوائد
Mereka meletakkan salah satu huruf ziadah yang berjumlah 4 pada permulaan fiil mudhori’
Yaitu huruf hamzah , nun , ya’ ,dan ta’ yang berkumpul dalam ucapanانيت
Sekira fiil mudhori’ itu dari fiil ruba’I maka huruf mudhori’nya didhomah , jika tidak berbentuk ruba’i
maka huruf mudhori’nya wajib di baca fathah
Rofanya Fiil mudlori’ yang sepi dari amil yang menashobkan dan yang menjazemkan itu abadi
( selamanya )
Nashobkanlah fiil mudlori’ dengan 10 amil yaitu (الم كيىbila di buat permulaan kalam)اذن- كى- لن- ان
103
104
Jazemnya fiil mudhore’ dengan adanya لم, لما, ال, المyang menunjukan makna tholab
كذاك ان وما ومن واذما
اى متى ايان اين مهما
Jazemkanlah kedua fiil denganانdan lafadz- lafadz yang di samakan denganya baik jazem secara lafadz
maupun mahall secara mutlaq
Sertakan jawab dengan fa’ jika perabotnya terhalang dari tempatnya syarat
Isim yang di baca rofa’ ada 7 yang akan aku datangkan dengan keterangan dari tiap babnya
Isim fiil di baca rofa’ secara mutlaq oleh fi’ilnya yang terletak sebelum fa’il
Wajibnya fiil itu disunyikan ( mufrod ) ketika di sandarkan pada fa’il terbentuk jama’/ tasniyah
Para ahli nahwu membagi fail menjadi 2 yaitu fail isim dhohir dan fail isim dhomir , adapun fail isim
dhohir adalah lafadz yang sudah disebutkan
والمضمر اثنا عشرنوعا قسما
كقمت قمنا قمتـ قمتـ قمتما
Ini adalah isim dlomir muttsil seperti dlomir muttasil yaitu dlomir munfasil
dan selain kedua contoh ini bisa di ketahui kiasnyaلم يقم اال انتم\لم يقم االاناSeperti
Tempatkan maf’ul pada tempatnya fa’il yang dibuang pada setiap alasan yang telah di ketahui
Atau masdar / dhorof / jer majrur apabila maf’ulnya yang sudah di sebut tidak ditemukan
Huruf pertama fi’il di baca dhomah . dan huruf sebelum akhir wajib di kasroh
ادعى \ يدعى Yaitu dalam fiil madhi dan dalam fiil mudlori’ huruf sebelum akhir dibaca fathah contoh :
( mu’tal ain ) di baca kasroh ini adalah pendapat yang mashurباعHuruf pertamanya fi’il semisal
) Naibul fa’il ada kalanya berupa isim dlomir adakalnya isim dhohir contoh : yang kedua ( isim dhohir
يكرم المبشرseperti
دغيت ,ادعى .مادعى االانا Adapun isim dlomir adalah seperti ucapan kita
Mubtada’ adalah isim yang di baca rofa’ selamanya , dan di sunyikan dari amil lafdhi
Khobar adalah isim yang di baca rofa’ yang di sandarkan pada mubtada’ dengan menyesuaikan lafadznya
Mubtada’ adakalanya berupa isim dhohir seperti contoh yang lalu dan ada yang berupa isim dlomir
انت اهل للقضseperti
Tidak boleh membuat mubtada’ dari dhomir muttasil tetapi boleh dari dlomir munfasil
134
Khobar ada yang berbentuk mufrod dan qhoiru mufrod yang pertama ( khobar mufrod ) adalah lafadz
yang sudah di sebutkan dalam nadhom yang sudah lalu
Khobar ghoiru mufrod di ringkas menjadi 4 tidak lebih yaitu dhorof – jer majrur
ان واخواتها
تنصب ان المبتدااسما والخبر
ترفــــــــعه كان زيدا ذونظر
انmenashobkan mubtada’ sebagai isimnya dan merofsa’kan khobar ( nya mubtada’ ) contoh ان زيدا
ذونظر:sesungguhnya zaid mempunyai penglihatan
Dan mereka ( ahli nahwu ) mengukuhkan makna dengan lafadz ان,انdan afadzليتtermasuk lafadznya
orang yang mengharap ( sesuatu yang muhal )
Lafadzكانuntuk penyerupaan didalam pembicaraan dan mereka ( ahli nahmu ) menggunakan lafadz
لكنuntuk faedah istidrok ( penyisipan )
Dan lafadz la’alla untuk faedah tarajji atau tawaqu’ seperti perkataan orang arab( mudah – mudahan
kekasihku datang )
ظن واخواتها
انصب بظن المبتدامع الخبر
وكل فــــعل بعدها على االثر
Nashobkanlah mubtada’ & Khobar denganظنdan dengan semua fi’il setelahظنyang mengikuti
جعلته اتخذتهdan semua fi’il – fi’il yangtelah anda tasrif, maka ketahuilah
seperti ucapan orang arab “ (“ظننت زيدا منجداaku telah menduga zaid telang menolong )- واجعل لنا هذا المكان
(مسجداjadikan untukku tempat ini sebagai masjid )
باب النعت
النعت اما رافع لمضمر
يعود للمنعوت او لمظهر
Na’at itu adakalanya merafa’kan pada isim dlamir ( yang disembunyikan yaitu na’at haqiqi ) yang
kembali pada man’utnya atau merafa’kan isim dhahir
Yang pertama dari dua bagian itu, ikutkanlah man’utnya terhadap empat hal dari sepuluh perkara
Pada salah satu dari segi I’robnya yaitu rafa’ atau jer atau nashob
Demikian halnya dari segi mufrod ( satuanya ) dan mudzakarnya, dan lawan dari keduanya serta dari
segi ma’rifat dan nakirohnya
Seperti ucapan kita “ (”جاء الغالم الفاضلtelah datang anak muda yang utama ) (وجاء معه نسوة حواملdan
datang bersamanya para wanita hamil )
Yang nomor dua dari dua bagian itu ( na’at sababi )’mufradkan na’at walaupun man’utnya berlaku tidak
mufrad
واجعله فى التأنيث والتذكير
مطابــــــــــــقا للمظهر المذكور
Jadikanlah ( na’at sababi )muanats dan mudzakarnya sesuai isim dhohirnya yang telah disebut
Contohnya na’at ( sababi )(منطلق زوجهما العبدانقد جاء حرتانsungguh telah datang dua wanita merdeka yang
kedua suaminya sebagai hamba telah pergi )
باب العطف
واتبعواالمعطوف بالمعطوف
عليه فى اعرابه المعروف
Ikutkanlah oleh kalian, ma’tuf dengan ma’tuf alaihnya dalam hal I’rob yang telah diketahui
Sama antara kalimah isim dan fi’il dalam hal itba’ apabila di athofkan pada sejenisnya
Dengan huruf wawu, fa’, au, am, tsumma, hatta, bal, la, lakin, imma
(اكرم زيدا وعمرا بالقا والمطعمmuliakanlah zaid dan umar dengan pertemuan dan hidangan )
Kalimah isim boleh dikukuhkan dan lafadz yang mengukuhkan mengikuti lafadz yang dikukuhkan
فى اوجه االعراب والتعريف ال
منــــــــــكر فعن مؤكد خال
Dalam semua segi I’rob dan ma’rifatnya, tidak dinakirahkan karena ia terbebas dari lafadz yang
mengukuhkan
Lafadz taukid yang terkenal ada empat yaitu nafsun, ainun, kullun, ajmaun
(جاء زيد نفسهzaid datang sendiri )(ارى جيش االمير كله تأخرsaya melihat pasukan raja semuanya mundur )
(وطفت حول القوم اجمعيناaku keliling mengitari kaum semuanya ) dengan diikuti lafadzاكتعين
apabila kamu membuat taukid dari kalimah maka ulangilah lafadzitu seperti ucapanmu : انتهى انتهى
باب البدل
اذااسم اوفعل لمثله تال
والحكم للثانى وعن عطف خال
Apabila isimatau fi’il mengikuti lafadz yang semisalnya dan hukum untuk lafadz yang kedua dan
disepikan dari huruf athof
Maka jadikanlah I’rabnya seperti ( mengikuti ) lafadz yang pertama dengan lafadz badal sebagai
julukanya
Seperti (جاءنى زيد اخوكtelah datang zaid kepadaku yakni saudaramu ) (اكل عندى رغيفا نصفهauku makan roti
yang ada didekatku yakni separuhnya )
(وقد وصل الى زيد علمهtelah sampai zaid kepadaku yakni ilmunya ) (قد ركبت اليوم بكرا الفرسsungguh hari ini aku
naik Bakar yakni kuda )
Apabila kamu mengatakan Bakar tanpa sengaja maka dinamakan badal gholad atau kamu mengatakan
Bakar dengan sengaja maka badal idlrob
dan ( membuat) badal fi’il dari mubdal minhu fi’il seperti (من يؤمن يثب يدخل جنانا لم ينل فيها تعبbarang siapa
beriman maka diberi pahala yakni dimasukkan surga tidak ada kesulitan didalamnya
Tiga dari isim isim yang sudah disebutkan diatas ( yakni khabar kana – isimnya inna – maf’ul dhonna ) itu
dinashobkan dan berikut ini yang sepuluh lagi
Dan semuanya akan disebutkan secara urut yang pertama disebutkan adalah maful bih
Maf’ul bih itu adalah isim yang dibaca nashob yang menjadi sasaran perbuatan, seperti احذروا اهل
(الطمعtakutlah pada ahli tamak )
Selain maf’ul bih isim dhohir ( yakni maf’ul bih isim dlomir ) ada dua bagian lagi yaitu maf’ul bih isim
dlomir muttasil seperti جأنا, جأنىdan maf’ul bih dlomir munfasil
Contohnya
Kiaskan dengan dua contoh ini pada maf’ul bih dlomir munfasil dan dengan dua contoh sebelumnya
pada maf’ul bih dlomir muttasil
باب المصدر
وان ترد تصريف نحو قاما
فقل يــــقوم ثم قل قياما
فما يجىء ثالثا فالمصدر
ونصـــــــبه بفعله مقدر
Apabila kamu hendak men-Nashrif misalnya lafadz Qaama maka ucapkan yaquumu ( fi’il mudlari’ )
kemudian ucapkan qiyaman ( masdarnya ), maka lafadz yang nomor urut tiga dinamakan masdar,
sedangkan masdar dinashobkan oleh fi’ilnya yang dikira - kirakan
Apabila masdar sesuai dengan fi’ilnya didalam lafadz dan maknanya maka dinamakan masdar lafdzi
Atau sesuai maknanya saja yakni tidak sesuai dengan lafadz fi’ilnya maka dinamakan masdar maknawi
maka ucapkanفقم قياماdari golongan pertama ( yakni masdar lafdzi )dan وقم وقوفاdari golongan yang
mendekati ( kedua yakni masdar maknawi )
باب الظرف
هو اسم وقت او مكان انتصب
كل على تقدير فى عبد العرب
Dhorof adalah nama bagi sebuah waktu atau tempat yang dibaca nashob yang semua dengan mengira
ngirakan maknanya “ fi “menurut orang arab
Apabila menunjukan tempat yang disamarkan itu disebut dhorof makan dan dan selain ( baik yang
mubham atau muhtash ) tu secara mutlaq bisa di terkib dhodof
Dhorof dinashobkan oleh fiil yang maknanya berlaku pada dhorof tersebut seperti lafadz : سرت ميالsaya
berjalan 1 mil – dan lafadz اعتكفت اشهراsaya I’tikaf dalam satu bulan
Atau ( saya I;tikaf ) di malam hari atau ( saya I’tikaf ) disiang hari atau ( saya I’yikaf ) pada beberapa
tahun atau sebagian masa atau satu jum’ah ( seminggu ) atau suatu masa
Atau : berdirilah diwaktu pagi atau disore hari atau diwaktu sahur atau dipagi hari atau dipagi pagi benar
sampai waktu bepergian
Atau malam Senin atau hari Ahad atau puasalah padahari esok atau selamanya
Isim dhorof makan contohnya : berjalanlah didepanya atau dibelakangnya atau didepanya
Atau bersama dia atau disisinya atau didekatnya atau arah bawahnya atau sebelumnya atau sesudahnya
( berjalanlah )هناك:di sanaثم: di sana ( jarak ) satu pos( kira – kira 12.000 langkah ) satu barid ( = 4 pos )
dan di tempat ini diamlah pada tempat tinggal sebagai orang yang beruntung
باب الحال
الحال وصف ذو انتصاب اتى
مفســـــرا لمبهم الهيات
Hal adalah isim sifat yang dibaca nashob yang menjelaskan keadaan ( shohibul hal ) yang belum jelas
Dan hal itu didatangkan berupa lafadz yang dinakirohkan dan umumnya hal didatangkan di akhirkan
Seperti contoh : (جاء زيد راكبا ملفوفاzaid datang dengan berkendara dan berselimut ) dan contoh ( sungguh
aku memukul hamba sahayanya zaid yang terikat )
Hal terkadang berada di awal kalam dan terkadang berupa isim jamid yang dita’wil ( dengan isim mustaq
nya )
Dan shohibul hal itu ditetapkan dari isim ma’rifat dan terkadang juga berupa isim nakiroh
باب التمييز
تعريفه اسم ذوانتصاب فسرا
لنسبة او ذات جنس قدرا
Definisi tamyiz adalah isim yang dibaca nashob yang menjelaskan nisbat atau dzat suatu jinis yang masih
samar
كانصب زيد عرقا وقد عال
قدرا ولكن انت اعلى منزال
Contoh = Zaid bercucuran keringatnya – Zaid tinggi derajadnya – tetapi lebih tinggi kamu derajatnya
Saya membeli 4 ekor kambing – saya membeli seribu kati kayu jati
Atau = saya menjual padanya satu takar beras – atau kira kira satu depa atau satu hasta sutera
باب االستـــثــناء
اخرج به من الكالم ماخرج
من حكمه وكان فى اللفظ اندرج
Keluarkanlah ( kecualikan ) dengan huruf istisna’ dari kalam yang dikecualikan dari hukumnya dan itu
termasuk pada lafadznya
خال عدا حاشاmaka mustasna ( lafadz yang dikecualikan ) dengan perabotاالapabila dari kalam tam dan
mujab maka wajib dibaca nasob
Contoh : (قام كل القوم اال واحداsemua kaum berdiri kecuali satu orang )- (وقد رايت القوم اال خالداsaya telah melihat
semua kaum kecuali zaid )
هذااذااستثنيته من جنسه
وما سواه حكمه بعكسه
Perincian tersebut apabila antara mustasna dan mustasna minhu itu sejenis ( Muttasil ) sedang selainya (
munqoti’ ) hukumnya sebaliknya
Contoh : (لن يقوم القوم اال جعفرsemua kaum tidak berdiri kecuali Ja’far ) sedang membaca nashob didalam
lafadz (اال بعيراistisna’ Munqoti’ ) itu hukumnya lebih banyak
Apabila mustasna denganاالdi dalam kalam yang naqis makaاالhukumnya di ilgho’kan ( tidak beramal
menashobkan ) dan amilnya sendiri yang langsung beramal
Contoh :لم يقم اال ابوك اوالtidak berdiri kecuali ayahmu -وال ارى اال اخاك مقبالtidak aku lihat kecuali saudaramu
Mustasna yang jatuh setelah salah satu perabot istisna’ yang tujuh berikut ini secara mutlak boleh
dibaca jer ( menjadi mudhof ilaih )
Dan bagi orang yang ingin membaca nashob juga boleh apabila jatuh setelah perabot ما خال وما عدا وما حشا
Tetapi jikaالdi ulang ulang yang isimnya berupa mudhof atau sibeh mudhof maka hukumالada dua wajah
yaitu beramal atau tidak beramal ( ilgho’ )
Dan ketika isimnyaالberupa isim mufrod ( bukan mudhof atau serupa mudhof ) maka dimabnikan seperti
halnya terkeb ( )خمسة عشرatau dibaca rofa’ dengan tanwin
Seperti lafadz :ال اخ وال ابmaka juga bisa nashobkan lafadz (اباyang kedua ) dan apabila lafadzاخاkamu
rofa’kan maka jangan menashobkan lafadzابا
Dan sekira kamu mema’rifatkan isimnyaالatau dipisah( antaraالdengan isimnya ) maka rofa’kanlah
isimnya dan ditanwin sertaالwajib diulang
Seperti (ال على حاضر وال عمروtidaklah Ali datang dan tidak pula umar itu datang ) - (واللنا عبد والمايدخرkita
tidak punya budak dan juga tidak punya sesuatu yang disimpan )
باب النداء
خمس تنادى وهى مغرد علم
ومفرد منكر قصدا يؤم
Isim munada ada lima yaitu : mufrod ‘alam – mufrod nakiroh maqsudah
Mufrod nakiroh ghoiru maqsudah – munada mudhof dan munada serupa mudhof
Yaitu tidak ditanwin secara mutlaq adapun 3 munada yang lain di baca nashob
Contoh : (يا على ياغالمى بى انطلقMunada mufrod alam : Hai Ali ) (ياغالمى بى انطلقMunada nakiroh
maqsudah : Hai Pemuda pergilah denganku ) -
(ياغافال عن ذكر ربه افقMunada nakiroh ghoiru maqsudah : Hai orang yang lupa tuhan-nya ! inagtlah )
(ياكاشف البلوى ويااهل الثناMunada Mudhof : Hai dzat yang menghilangkan musibah ) – Hai ahli terpuji -ويالطيفا
(بالعباد الطف بناMunada serupa mudhof :hai dzat yang mengasihi para hamba-Nya, kasihanilah kami )
Nashobkanlah masdar yang didatangkan untuk menjelaskan sebab suatu pekerjaan yang dilakukan
( adalah definisi maf’ul liajlih )
Syaratnya maf’ul li ajlih adalah : antara masdar dan amilnya sama didalam waktunya dan sama didalam
failnya
Contoh : (قم لزيد اتقاء شرهberdirilah ( untuk hormat ) kepada Zaid karena menjaga keburukanya - واقصد عليا
(ابتغاء برهmenujulah kepada ali untuk mencari kebaikanyas
Nashobkanlah maf’ul ma’ah denagn fi’il yang menyertainya atau dengan lafadz yang menyerupai fi’il
contoh: (استوى الماوالخشبـair itu naik bersamaan kayu pengukurnya )
Yang mengejerkan kalimah isim ada 3yaitu : huruf jer – Mudhof – tabi’ lil majrur
Adapun huruf jer di bab ini adalah : عن على- والم-فى- وكاف- باء- الى-من
Demikian juga Wawu – Ba’ – Ta’ ( untuk sumpah ) مذ منذdanواو ربyang dibuang
Contoh : (سرت من مصر الى العراقsaya berjalan mulai negeri Mesir sampai negeri Iraq ) جئت للمحبوب
(باشتياقaku datang kepada kekasih dengan / sebab hati yang sangat gembira )
باب االضافة
من المضاف اسقط التنوين
اونونه كاهــــــــلكم اهلونا
(مكر الليل او غالمtipu daya ( di dalam ) waktu malam – atau (غالم زيدPembantu ( milik ) zaid )
Atau Hamba Sahaya ( Milik ) zaid – Tempat ( dari ) kaca – baju ( dari ) sutra – Pintu ( dari ) kayu Jati
Hukum Tabi’ Lil Matbu’ sudah lewat dijelaskan panhjang lebar di dalam empat isim yang mengikuti
Ya Allah ya tuhanku, curahkanlah kasih sayang kepada kami sehingga kami dapat mengikuti
petunjukjalan kebenaran yang bisa meninggikan derajat kami
Pada bulan jumadi tsani yaitu bulan ke enam hijriyah tahun 970 H
Sudah sempurnalah nadhom muqoddimah ini yang memuat seperempat ribu ( 250 ) yang sudah
mencukupi bagi orang orang yang mempelajarinya dengan kokoh
Nadhomnya Al Faqir Syaih Syarafuddin Yahya Al Imrithi, Hamba Allah yang lemah – sembrono – dan
melewati batas
Segala puji selamanya bagi Allah atas anugrah dan nikmat-Nya yang agung
Dan lebih utama sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada nabi terpilih dan yang mulia
Yaitu Nabi Muhammad dan para sahabat dan keluarganya, mereka itu orang orang yang bertaqwa,
berilmu dan memiliki kesempurnaan