Anda di halaman 1dari 3

‫ َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم‬، ‫ َو ِبِه َنْسَتِع ْيُن َع َلى ُأُم ْو ِر الُّد ْنَيا َو الِّدْيِن‬، ‫اْلَح ْم ُد ِهلِل

َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن‬ merupakan bulan dilahirkannya Nabi Muhammad Saw dan sering disebut
sebagai bulan Maulid.
‫ َنِبِّيَنا ُمَح َّمٍد َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َو َع َلى ٰا ِلِه‬، ‫َع َلى َأْش َر ِف ْاَألْنِبَياِء َو اْلُم ْر َسِلْيَن‬
Keistimewaan dan kemuliaan Nabi Muhammad yang pertama disebut dalam
‫ َأْش َهُد َأْن اَل ِإٰل َه ِإاَّل هللا‬، ‫َو َأْص َح اِبِه َو الَّتاِبِع ْيَن َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإلَى َيْو ِم الِّدْيِن‬ Al-Qur’an Surat Al Ahzab ayat 56 yakni:
‫ َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَد َنا ُمَح ـَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬.‫َو ْح َد ه اَل َش ِرْيَك َلُه اْلَم ِلُك اْلَح ُّق ْالُم ِبْين‬ ‫ٰۤل‬
‫ِاَّن َهّٰللا َو َم ِٕىَكَتٗه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّنِبِّۗي ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‬
‫ ِاَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم ْو ُتَّن‬. ‫ َأَّم ا َبْعُد َفَيا َأُّيَها اْلَح اِض ُرْو َن‬.‫صاِد ُق اْلَو ْع ِد ْاَألِم ْين‬
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi.
‫ َلَقْد َج ۤا َء ُك ْم َر ُسْو ٌل ِّم ْن َاْنُفِس ُك ْم َع ِزْيٌز َع َلْيِه َم ا‬: ‫ َفَقاَل ُهللا َتَع اَلى‬. ‫ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬ Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan
‫َع ِنُّتْم َح ِرْيٌص َع َلْيُك ْم ِباْلُم ْؤ ِمِنْيَن َر ُءْو ٌف َّر ِح ْيٌم َفِاْن َتَو َّلْو ا َفُقْل َح ْس ِبَي ُهّٰللا ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل‬ ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”.

‫ࣖ ُهَو ۗ َع َلْيِه َتَو َّك ْلُت َو ُهَو َر ُّب اْلَع ْر ِش اْلَعِظ ْيِم‬ Dalam ayat ini ditegaskan bahwa kita diperintahkan untuk senantiasa
bershalawat kepada Nabi Muhammad. Jangankan kita manusia, Allah dan
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
para malaikat-Nya pun bershalawat kepada Nabi Muhammad. Inilah bukti
Mengawali khutbah ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah untuk
yang menunjukkan keistimewaan dan kemuliaan Nabi Muhammad di
senantiasa meningkatkan ketakwaan sekaligus keimanan kepada Allah Swt.
banding manusia lain di muka bumi ini. Dalam Tafsir Kementerian Agama RI
Wujud ketaqwaan adalah menguatkan dan melakukan komitmen untuk
dijelaskan bahwa shalawat dari kita kepada Nabi merupakan wujud berdoa
menjalankan segala yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan
agar diberi rahmat, seperti dengan perkataan, “Allāhumma ṣalli ‘alā
apapun yang dilarang oleh Allah Swt. Sedangkan wujud keimanan adalah
sayyidina Muḥammad”. Sedangkan shalawat dari malaikat berarti
meningkatkan keyakinan kepada 6 hal yakni yakin pada Allah, Malaikat
memohonkan ampunan dan shalawat dari dari Allah Swt. memiliki tujuan
Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul-rasul Allah, Hari Kiamat, dan Takdir baik dan
untuk memberi rahmat.
buruk dari Allah Swt. Iman dan taqwa ini lah yang akan menjadi rambu-
Selanjutnya, keistimewaan Nabi disebutkan dalam Surat Al-Ahzaab ayat 21:
rambu dalam perjalanan hidup kita di dunia dan diharapkan kita akan
bahagia di akhirat kelak nanti. Amin. ‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفْي َر ُسْو ِل ِهّٰللا ُاْس َو ٌة َح َس َنٌة ِّلَم ْن َك اَن َيْر ُجوا َهّٰللا َو اْلَيْو َم اٰاْل ِخ َر َو َذ َك َر‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, ‫َهّٰللا َك ِثْيًر ۗا‬
Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib mengajak kepada seluruh jamaah Artinya: “Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang
untuk mentadabburi ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menggambarkan baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
keistimewaan dan kemuliaan Nabi Muhammad Saw. Hal ini penting untuk (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.”
meningkatkan keimanan kita kepada Nabi Muhammad yang merupakan
Dalam ayat ini disebutkan bahwa Rasulullah adalah sosok yang paling pantas
manusia mulia, pembawa risalah mulia, yang membawa umat Islam meraih
diteladani dalam seluruh aspek diri dan kehidupannya. Banyak kisah yang
kemuliaan. Terlebih saat ini kita sudah memasuki bulan Rabiul Awal yang
meriwayatkan tentang kemuliaan akhlak dan pribadi Nabi. Bukan saja
kepada para sahabat dan orang-orang dekatnya, namun akhlak mulianya Terkait keistimewaan Nabi dan ajarannya juga disebutkan dalam surat As-
juga ditunjukkan kepada orang-orang yang menyakiti dan membencinya. Saff ayat 9:
Keluhuran akhlak nabi ini sesuai dengan misi utamanya diutus oleh Allah
yakni untuk memperbaiki akhlak manusia. Rasulullah bersabda:
‫ُهَو اَّلِذ ْٓي َاْر َسَل َر ُسْو َلٗه ِباْلُهٰد ى َو ِد ْيِن اْلَح ِّق ِلُيْظِهَر ٗه َع َلى الِّدْيِن ُك ِّلٖۙه َو َلْو َك ِرَه‬
‫ࣖ اْلُم ْش ِرُك ْو َن‬
‫ِإَّنَم ا ُبِع ْثُت ُألَتِّم َم َم َك اِر َم اَألَخ الِق‬ Artinya: “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan (membawa) petunjuk
Artinya: “Sungguh aku diutus menjadi Rasul untuk menyempurnakan akhlak dan agama yang benar agar Dia mengunggulkannya atas semua agama
yang mulia.” (HR. Baihaqi dan Hakim) walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.”
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Keistimewaan selanjutnya dari Nabi Muhammad termaktub dalam Surat Al-
Selanjutnya, keistimewaan Nabi Muhammad disebutkan dalam Al-Qur’an
Ahzab ayat 40
surat Anbiya ayat 107:
‫َم ا َك اَن ُمَح َّم ٌد َاَبٓا َاَح ٍد ِّم ْن ِّر َج اِلُك ْم َو ٰل ِكْن َّر ُسْو َل ِهّٰللا َو َخ اَتَم الَّنِبّٖي َۗن َو َك اَن ُهّٰللا ِبُك ِّل‬
‫َو َم ٓا َاْر َس ْلٰن َك ِااَّل َر ْح َم ًة ِّلْلٰع َلِم ْيَن‬
‫ࣖ َش ْي ٍء َع ِلْيًم ا‬
Artinya: “Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai
Artinya: “Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu,
rahmat bagi seluruh alam.”
melainkan dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah Maha
Ayat ini menunjukkan bahwa kehadiran Nabi Muhammad di muka bumi ini
Mengetahui segala sesuatu.”
bukan saja menjadi pembawa rahmat bagi umat Islam saja. Nabi
Dari ayat ini kita diingatkan bahwa Nabi Muhammad merupakan Nabi dan
Muhammad dengan Islam sebagai ajarannya, diturunkan ke bumi sebagai
Rasul terakhir yang diutus Allah di muka bumi ini. Keistimewaan ini harus
rahmat bagi seluruh alam semesta. Predikat ini tidak dimiliki oleh nabi-nabi
kita yakini dan jika ada seseorang yang mengaku sebagai Nabi atau utusan
pada umumnya sebelum Nabi Muhammad Saw.
Allah di zaman ini dan selanjutnya sampai hari kiamat, maka itu adalah
Imam Ath-Thabari dalam tafsirnya yang mengutip Ibnu Abbas menjelaskan
sebuah kepalsuan belaka. Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang
bahwa Rasullullah diutus sebagai bentuk kasih sayang kepada seluruh umat
menyempurnakan ajaran-ajaran Allah yang telah dibawa oleh para Nabi
manusia, baik yang mukmin atau bukan. Bagi orang mukmin, dengan berkat
sebelumnya. Sehingga Islam merupakan agama yang paling sempurna yang
keimanan dan amal perbuatannya mereka akan mendapat balasan surga.
harus kita pegang teguh sampai akhir hayat kita.
Sementara bagi orang yang tidak beriman akan memperoleh rahmat dalam
‫َاْلَيْو َم َاْك َم ْلُت َلُك ْم ِد ْيَنُك ْم َو َاْتَم ْم ُت َع َلْيُك ْم ِنْع َم ِتْي َو َرِض ْيُت َلُك ُم اِاْل ْس اَل َم ِد ْيًنۗا‬
bentuk tidak mendapat siksa kontan di dunia sebab mengingkari Rasulullah.
Artinya: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Berbeda dengan umat nabi-nabi sebelumnya yang akan langsung mendapat
Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai siksa di dunia jika tidak beriman kepada utusan Allah.
agamamu. (QS Al-Maidah: 3).
Dengan keistimewaan ini, maka kelahiran dan kehadiran Nabi Muhammad ‫ َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا‬. ‫َاْلَح ْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ْي َأَم َر َنا ِبْاِال ِّتَح اِد َو ْاِال ْع ِتَص اِم ِبَح ْبِل ِهللا اْلَم ِتْيِن‬
merupakan sebuah karunia yang besar yang harus disyukuri dan dirayakan.
،‫ َو َأْش َهُد َأَّن ُمَح َّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬. ‫ ِإَّياُه َنْعُبُد َو ِإَّيُاه َنْسَتِع ْيُن‬،‫َو ْح َد ُه َالَش ِرْيَك َلُه‬
Terlebih di bulan Rabiul Awal yang merupakan bulan kelahiran Nabi ini,
sudah semestinya kita memperbanyak shalawat dengan mengadakan ‫ َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه‬. ‫َاْلَم ْبُعْو ُث َر ْح َم ًة ِلْلَع اَلِم ْيَن‬
kegiatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Allah berfirman: ‫ ِإَّن َهللا‬. ‫ ِاَّتُقوا َهللا َم ا اْسَتَطْع ُتْم َو َس اِر ُع ْو ا ِإَلى َم ْغ ِفَر ِة َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن‬. ‫َأْج َم ِع ْيَن‬
‫ُقْل ِبَفْض ِل ِهّٰللا َو ِبَر ْح َم ِتٖه َفِبٰذ ِلَك َفْلَيْفَر ُحْو ۗا ُهَو َخ ْيٌر ِّمَّم ا َيْج َم ُعْو َن‬ .‫ َياَأُّيهَا اَّلِذ ْيَن َء اَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‬، ‫َو َم َالِئَكَتُه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّنِبِّي‬
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat- ‫َو َص َّلى هللا َع َلى َس ِّيَد َنا َو َم ْو اَل َنا ُمَح َّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َس َّلَم‬
Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang ‫َالَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت َو اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َاَالْح َياِء ِم ْنُهْم َو اَاْلْم َو اْت‬
mereka kumpulkan.” (QS Yunus: 58)
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa hendaknya kita sebagai umat Nabi
‫ِإَّنَك َسِم ْيٌع َقِرْيٌب ُم ِج ْيُب الَّد َع َو اِت َو َيا َقاِض َي اْلَح اَج اِت ِبَر ْح َم ِتَك َيا َاْر َح َم الَّر ِح ِم ْيَن‬
Muhammad bergembira atas kelahiran Nabi yang dalam wujudnya kita ‫الَّلُهَّم ِإَّنا َنُعوُذ ِبَك ِم ْن َع َذ اِب َج َهَّنَم َو َنُعوُذ ِبَك ِم ْن َع َذ اِب اْلَقْبِر َو َنُعوُذ ِبَك ِم ْن ِفْتَنِة‬
rayakan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Selain sebagai
‫ الَّلُهَّم ِإَّنا َنُعوُذ ِبَك ِم ْن اْلَهِّم‬،‫اْلَم ِس يِح الَّد َّجاِل َو َنُعوُذ ِبَك ِم ْن ِفْتَنِة اْلَم ْح َيا َو اْلَمَم اِت‬
bentuk kecintaan kepada Nabi, peringatan Maulid juga merupakan cara
untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai macam ibadah
‫َو اْلَح َز ِن َو َنُعوُذ ِبَك ِم ْن اْلَع ْج ِز َو اْلَك َس ِل َو َنُعوُذ ِبَك ِم ْن اْلُجْبِن َو اْلُبْخ ِل َو َنُعوُذ ِبَك‬
seperti membaca Al-Qur’an, bershalawat, bersedekah, membaca sirah Nabi, ‫ِم ْن َغ َلَبِة الَّد ْيِن َو َقْهِر الِّر َج اِل َر َّبَنا آِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفي اآلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا‬
dan juga berdzikir mengingat Allah Swt dalam perayaan tersebut.
‫َع َذ اَب الَّناِر‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
‫ ِإَّن َهللا َيْأُم ُر ُك ْم ِباْلَع ْد ِل َو ْاِإل ْح َس اِن َو ِإيَتآِئ ِذ ي اْلُقْر َبى َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َش آِء‬،‫ِعَباَد ِهللا‬
Demikian tadi beberapa bukti nyata keistimewaan dan kemuliaan Nabi
Muhammad yang disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam
‫ َفاْذ ُك ُروا َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْدُع ْو ُه‬. ‫َو اْلُم نَك ِر َو اْلَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن‬
yang tidak ada keraguan di dalamnya. Semoga bisa menambah pemahaman ‫َيْسَتِج ْب َلُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبُر‬
kita dan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad. Semoga kita termasuk
umatnya yang akan mendapatkan syafaatnya di yaumil kiamat nanti. Amin.

‫ َو َنَفَعِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن ْاآلَياِت َو الِّذ ْك ِر‬، ‫َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن اْلَعِظ ْيِم‬
‫ َأُقْو ُل َقْو ِلْي َهَذ ا‬، ‫ ِإَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع اْلَعِلْيُم‬،‫ َو َتَقَبَّل ُهللا ِم ِّنْي َو ِم ْنُك ْم ِتَالَو َتُه‬، ‫اْلَح ِكْيِم‬
‫َو َأْسَتْغ ِفُر َهللا اْلَعِظ ْيَم ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َفاْسَتْغ ِفُرْو ُه ِإّنُه ُهَو‬
‫اْلَغ ُفْو ُر الّر ِح ْيِم‬

Anda mungkin juga menyukai