Anda di halaman 1dari 4

MENSYUKURI NIKMAT ISLAM Pada kesempatan khutbah yang berbahagia ini khatib mengajak

para jamaah sekalian untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan


‫ َو ُم َح َّمدًا نَبِيًّ ا‬،‫ ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذيْ َج َع َل اِإْل ْس اَل َم لَنَ ا ِديِنً ا‬،‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َع الَ ِميْن‬ kita kepada Allah SWT dengan selalu mendekatkan diri kepadanya,
melakukan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Jika
.‫ َو ْالقُرْ آنَ قَاِئدًا َو َدلِيْال‬، ‫َو َرسُوْ اًل‬ kita memikirkan bagaimana dan berapa banyak nikmat yang telah
‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا‬،‫ تَ َعالَى ِع ًّزا َو َجاَل ال‬،‫ك لَه‬ َ ‫َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاَ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬ Allah SWT berikan kepada kita, niscaya kita tidak akan sanggup
.‫صيْال‬ ِ ‫ضى ُع ْم َرهُ لِل َّد ْع َو ِة بُ ْك َرةً َوَأ‬ َ َ‫ ق‬،‫َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬ menghitungnya.
،‫ص فِيَاِئه‬ ْ ‫ َو َس يِّ ِد َأ‬،‫ َخ اتِ ِم َأ ْنبِيَاِئه‬،‫ص ِّل َعلَى نَبِيِّنَ ا َو َحبِ ْيبِنَ ا َو َش فِ ْي ِعنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫اللهم‬
َ‫ اَلَّ ِذيْ ُج ِم َع فِيِ ْه اَأْل ْنبِيَ ا ُء تَحْ ت‬،‫ فِي ْاليَوْ ِم ْال َم ْشهُوْ د‬،‫ص با ِ ْل َمقَ ِام ْال َمحْ ُمود‬ ِ ْ‫اَ ْل َم ْخصُو‬
Jamaah kaum muslimin Rahimakumullah

.‫ َو َعلَى َءالِ ِه َواَصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما َم ِزيْدا‬،‫لِ َواِئه‬ Adapun judul khutbah kita pada siang hari ini mensyukuri nikmat
‫أما بَعْد؛‬ islam.
:‫ قَ ا َل تَ َع الَى‬. َ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ي بِتَ ْق َوى هللاِ َوطَا َعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِ ُح وْ ن‬ ِ ْ‫ اُو‬،‫فَيَا ِعبَا َد هللا‬
)) َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن اِالَّ َواَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬ َّ ‫((يَااَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ اَ َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح‬ Dalam Surah Ibrahim ayat 7 Allah berfirman,

‫ص ْد َرهُ لِِإْل ْس اَل ِم فَهُ َو ع َٰلى نُ وْ ٍر ِّم ْن َّربِّ ِه ۗ فَ َو ْي ٌل‬ ‫هّٰللا‬


َ ُ ‫ ((َأفَ َم ْن َش َر َح‬:‫ْض ا‬ ً ‫َوقَا َل َأي‬
))‫ض ٰل ٍل ُّمبِ ْي ٍن‬ ٰ ُ‫لِّ ْل ٰق ِسيَ ِة قُلُوْ بُهُ ْم ِّم ْن ِذ ْكر هّٰللا ِ ۗ ا‬ ‫َوِإ ْذ تََأ َّذ َن َربُّ ُك ْم لَِئ ْن َش َكرْ تُ ْم َأَل ِزي َدنَّ ُك ْم َولَِئ ْن َكفَرْ تُ ْم ِإ َّن َع َذابِي لَ َش ِديْد‬
َ ‫ك ِف ْي‬ َ ‫ولِئ‬ ِ Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika
Jamaah kaum Muslimin rahimakumullah, kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan berbagai
kenikmatan kepada kita semua. Diantara kenikmatan itu adalah (Q.s. Ibrahim: 7)
nikmat iman dan Islam yang merupakan nikmat Allah yang paling
Ayat ini memberikan arahan kepada kita untuk senantiasa
besar. Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada Nabi
terakhir yang memberikan pencerahan kepada kita, sehingga kita mensyukuri apa yang telah diberikan Allah kepada kita berupa
mampu mengekspresikan ketundukan dan kepatuhan kepada Allah berbagai kenikmatan. Kenikmatan itu begitu banyak, hingga kita tidak
Ta’ala. akan mampu menghitungnya. Diantara sekian banyak nikmat yang
Allah anugerahkan, nikmat iman dan Islam merupakan karunia
terbesar. Betapa tidak. Bukankah dengan nikmat ini kita mempunyai karunia ini. Bahkan Rasulullah Salllallahu ‘alaihhi wasallam -manusia
kemampuan untuk menjalani kehidupan di dunia dengan aturan dari paling agung sepanjang zaman- menyebut kita sebagai saudaranya. Ini
Allah yang akan mengantarkan kepada kebahagiaan? Bukankah adalah kehormatan yang luar biasa. Rasulullah menganggap kita
dengan nikmat ini juga, kita mempunyai peluang yang besar untuk saudaranya, karena kita belum pernah bertemu beliau, akan tetapi kita
mendapatkan rahmat Allah di akhirat dan dibebaskan dari siksa beriman dengan risalah yang dibawanya. Dalam Musnad Imam
neraka? Nikmat Islam merupakan karunia Allah yang sangat agung, Ahmad Rasulullah Salallahu’alaihi wasallam menyampaikan hal tersebut
maka sudah sepatutnya kita mensyukurinya. Dengan panduan Islam, dengan mengatakan,
kita mampu memahami tujuan penciptaan kita, yaitu sebagai seorang
”Aku berharap bertemu saudara-saudaraku.” Berkata para sahabat:
hamba sekaligus khalifah-Nya di muka bumi ini.
”Bukankah kami saudaramu?” Nabi bersabda: ”Kalian sahabatku, saudaraku
Jamaah kaum Muslimin rahimakumullah, adalah mereka yang beriman kepadaku dan belum pernah bertemu denganku.”
(H.r. Ahmad)
Lalu, bagaimanakah cara kita untuk mensyukuri nikmat Islam
Jamaah kaum Muslimin rahimakumullah,
yang begitu agung tersebut?
Kedua, meyakini dengan sepenuh hati kebenaran Islam sebagai
Pertama, menghayati ke-Islaman kita bahwa menjadi seorang
satu-satunya agama yang diterima oleh Allah. Pengakuan kebenaran
muslim merupakan kehormatan yang luar biasa. Allah telah memilih
agama selain Islam merupakan pengingkaran terhadap apa yang telah
kita diantara miliaran makhluk-Nya untuk mendapatkan hidayah
disampaikan Allah dalam Al-Qur’an, yaitu dalam Surah Ali Imran
tersebut. Maka tidak pantas kita merasa malu menjadi seorang
ayat  19 dan 85.
Muslim. Bahkan, Al-Qur’an mengajarkan agar kita menunjukkan ke-
Islaman kita dengan mengatakan: ”Isyhaduu Biannaa Muslimuun”, ‫ِّين ِع ْن َد هَّللا ِ اِإْل ْساَل ُم‬
َ ‫ِإ َّن الد‬
saksikanlah oleh kalian semua, kami adalah orang-orang Muslim. ”Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.”
Menjadi Muslim bukanlah aib, maka tidak pantas kita (Q.s. Ali Imran: 19)
menyembunyikan ke-Islaman kita. Kita harus merasa bangga dengan
ِ ‫ْالم ِدينًا فَلَ ْن يُ ْقبَ َل ِم ْنهُ َوهُ َو فِي‬
‫اآلخ َر ِة ِم َن‬ ِ ‫َو َم ْن يَ ْبتَ ِغ َغ ْي َر اإلس‬ َ ‫ضى هَّللا ُ َو َر ُس ولُهُ َأ ْم رًا َأ ْن يَ ُك‬
‫ون لَهُ ُم‬ َ َ‫ان لِ ُمْؤ ِم ٍن َواَل ُمْؤ ِمنَ ٍة ِإ َذا ق‬
َ ‫َو َما َك‬
‫ين‬
َ ‫اس ِر‬ ِ ‫ْال َخ‬ ‫ضاَل اًل ُمبِينًا‬
َ ‫ض َّل‬ ِ ‫ْال ِخيَ َرةُ ِم ْن َأ ْم ِر ِه ْم َو َم ْن يَع‬
َ ‫ْص هَّللا َ َو َرسُولَهُ فَقَ ْد‬
”Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah ”Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang- perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan
orang yang rugi.” (Q.s. Ali Imran: 85) suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
Dalam kedua ayat ini, Allah secara jelas menyatakan bahwa
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Q.s. Al-Ahzab: 36)
agama yang diterima-Nya adalah Islam. Maka siapapun yang mencari
agama selain Islam, Allah tidak menerimanya. Tentang ayat ini, Sayyid
Jamaah kaum Muslimin rahimakumullah,
Qutb berkata dalam Tafsir Fi Dhilalil Qur’an: ”Adapun orang-orang
yang tidak mau menerima Islam sesuai dengan yang diinginkan oleh
Keempat, mendakwahkan ajaran Islam sesuai dengan
Allah setelah ia mengetahui hakikatnya, kemudian hawa nafsunya
kemampuan kita. Karena kita meyakini, bahwa ini adalah jalan
menolaknya, maka dia akan termasuk orang yang merugi di akhirat,
kebenaran yang akan mengantarkan kepada kebahagiaan manusia di
dan Allah tidak akan mengampuni mereka dari azab-Nya.”
dunia dan akan menyelamatkannya di akhirat. Maka dimanapun kita
 Ketiga, mengamalkan ajaran Islam secara penuh dalam setiap berada, hendaknya kita menyebar luaskan nilai-nilai Islam, dan
aspek kehidupan. Islam telah membuat seperangkat aturan untuk mengajak sebanyak-banyaknya manusia untuk ikut merasakan nikmat
manusia, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat yang sangat agung ini. Semua kita lakukan karena Allah dan sesuai
maupun kehidupan bernegara. Maka berbangga menjadi Muslim dan dengan kemampuan masing-masing, baik melalui media sosial
meyakini kebenaran Islam tidak dianggap cukup, jika kita tidak mau maupun media  lainnya. Hal ini sesuai dengan pesan Rasul Shallallahu
tunduk dengan aturan yang Allah tetapkan. Dalam hal dimana Allah
‘alaihi wasallam,
telah menurunkan aturan-Nya, maka kita tidak mempunyai pilihan
kecuali hanya mentaati dan melaksanakannya. Sebagaimana yang »ً‫«بَلِّ ُغوا َعنِّي َولَ ْو آيَة‬
Allah sampaikan dalam surah Al-Ahzab ayat 36, ”Sampaikan dariku walau satu ayat.” (H.r. Al-Bukhari)
Jamaah kaum Muslimin rahimakumullah,
Demikianlah hal-hal yang seharusnya kita lakukan untuk
mensyukuri nikmat Islam yang telah Allah berikan kepada kita.
Mudah-mudahan, itu semua menjadi sarana mengokohkan
kebanggaan kita sebagai seorang muslim. Pada gilirannya, kita
mampu menampilkan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek kehidupan
kita. Dalam kehidupan pribadi dan dalam interaksi sosial kita dengan
masyarakat. Kita melaksanakan ajaran Islam dengan penuh percaya
diri, tanpa takut dengan stigma negatif terhadap apa yang kita
tampilkan.
‫ َونَفَ َعنِي َوِإيَّا ُك ْم ِب َم ا فِ ْي ِه ِم َن‬،‫آن ال َع ِظيْم‬ ِ ْ‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي القُ ر‬ َ ‫بَ ا َر‬
،‫الوتَهُ ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِيْم‬ َ ‫ت َوال ِّذ ْك ِر‬
َ ِ‫ َوتَقَب ََّل ِمنِّي َو ِم ْن ُك ْم ت‬،‫الح ِكيْم‬ ِ ‫اآليَا‬
ِ ‫َوا ْستَ ْغفِر ُْوهُ ِإنَّهُ هُ َو ْال َغفُ ْو ُر الر‬
.‫َّحيْم‬

Anda mungkin juga menyukai