Anda di halaman 1dari 2

Tawsiyah NGOPI (Ngobrol Perkara Iman)

Tema: Hikmah Isra Mi’raj

‫السّالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬،‫هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحي ِْم‬


ِ ‫ِبسْ ِم‬

‫!ال َح ِّق َو ُن!!و ُدوا َأنْ ت ِْل ُك ُم ْال َج َّن ُة‬ ْ ‫ِي لَ ْواَل َأنْ َهدَ ا َنا هَّللا ُ لَ َق ْد َجا َء‬
ْ !‫ت ُر ُس ُل َر ِّب َن!!ا ِب‬ َ ‫ْال َحمْ ُد هَّلِل ِ الَّذِي َهدَ ا َنا لِ َه َذا َو َما ُك َّنا لِ َن ْه َتد‬
‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ َسيِّدَ َنا م َُح َّم ًدا َع ْب! ُدهُ َو َر ُس ! ْولُ ُه‬ ،ُ‫ْك لَه‬َ ‫ َأ ْش َه ُد َأنْ الِإل َه ِإال هللاُ َوحْ دَ هُ اَل َش ِري‬.‫ون‬ َ ُ‫ور ْث ُتمُو َها ِب َما ُك ْن ُت ْم َتعْ َمل‬ ‫ُأ‬
ِ
‫أما بعد‬ ..ُ‫اَل َن ِبيَّ َبعْ دَ ه‬

Pertama-tama seyogyanya, kita panjatkan puji dan syukur kehadirat allah swt, yang
mana telah memberikan kita semua hidayah untuk menetapi agama yang dirahmati Allah ini.
Sholawat serta salam kita haturkan kepada nabi junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

Sebelumnya, izin kan kami, pradigma dan fadilan untuk membawakan materi
tawsiyah a

Hadirin yang dirahmati allah, pada kesempatan kali ini, kita akan mereka ulang
Kembali bagaimana isra mi’raj ini memberikan dampak yang besar bagi kita sebagai umat
muslim. Isra miraj sendiri memiliki 2 makna yang merupakan peristiwa itu sendiri, yaitu
“Isra” dan “Mi’raj”.

Isra sendiri dimaknai dengan perjalanan malam hari yang dilaksanakan oleh
Rasulullah dari Ka’bah (Makkah), menuju Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsha). Sementara itu,
Mi’raj dimaknai dengan kenaikan Nabi Muhammad, yang mana allah mengangkat nabi dari
Baitul Maqdis menuju Sidratul Muntaha dengan melewati 7 lapisan langit.

Tujuan dari allah mengangkat Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha adalah


memberikan syariat kepada Nabi Muhammad dan umatnya agar mendirikan shalat sebanyak
50x shalat dalam sehari. Namun, dalam perjalanan pulang, nabi bertemu dengan Nabi Musa
RA di langit keenam.

Nabi Musa menyuruh Nabi Muhammad agar Kembali dan meminta keringanan.
Ketika allah telah meringankan waktu sholat tersebut yaitu 45x. Nabi musa pun menyuruh
Nabi Muhammad agar Kembali lagi dan meminta keringanan. Begitu terus sampai jumlah
syariat sholat tersebut berkurang terus-menerus sebanyak kelipatan 5 (50, 45, 40, 35,…5).

Mengapa Nabi Musa terus menyuruh Nabi agar mengurangi jumlah waktu shalat?
Karena nabi musa sudah tau bahwa umatnya nabi Muhammad tidak akan sanggup untuk
melaksanakan shalat 50 waktu dalam sehari. Betapa khawatirnya Nabi musa terhadap umat
nabi Muhammad. Subhanallah!

Dari kutipan kisah diatas, kita bisa memahami bahwa seberapa besar kekhawatirannya
terhadap kita umat nabi Muhammad. Dari yang awalnya 50 waktu dalam sehari semalam,
menjadi hanya 5 waktu saja dalam sehari semalam. Padahal bila kita menghitung
hitungannya, syariat tersebut sudah diringankan oleh allah khusus untuk kita 10x lipat lebih
ringan!

Untuk itu para hadirin yang dirahmati allah, kita harus senantiasa bersyukur kepada
Allah dan bermuhasabah kepada diri masing2, APAKAH SHALAT KITA SUDAH
TERTIB? APAKAH SAAT SHALAT KITA SELALU SENANTIASA KHUSYUK
KEPADA ALLAH? Mari kita berpikir sejenak, alangkah bersyukurnya kita sudah diberi
keringanan 10x lipat oleh Allah. Allahuakbar…

Sekian dari apa yang sudah kami sampaikan, kami berharap bahwa saudara-saudara
sekalian bisa mengerti pentingnya shalat, dan juga memuhasabah kembali ketertiban
shalatnya, sebab sesungguhnya nabi Muhammad SAW telah bersabda: “Sesungguhnya amal
yang pertama kali dihisab pada seorang hamba kelak di hari qiamat adalah Shalatnya. Maka,
barang siapa yang shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan barangsiapa
yang shalatnya rusak, maka rusak lah seluruh amalannya” HR. Bukhari.

Anda mungkin juga menyukai