KULTUM
RAMADHAN
Di Susun Oleh:
USMAN TAHIR, S.Ag.
(POKJALUH)
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN GORONTALO
Materi: 1
KEUTAMA'AN PUASA ROMADHON
Selanjutnya yang ke tiga adalah; Ganjaran puasa langsung Allah yang akan
memberikannya bahkan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari pada
minyak Kasturi.
Dikatakan dalam Hadits Nabi Saw.; “Setiap amalan anak Adam akan dilipatgandakan,
satu kebaikan dibalas sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah ta’ala berfirman, ‘Kecuali
puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, sebab orang
yang berpuasa itu telah meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku’. Dan bagi
orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika ia
berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu Rabb-Nya. Dan sungguh, bau mulut orang yang
berpuasa lebih harum dari aroma kasturi.” [HR. Muslim]
Kemudian Rasulullah Saw. juga bersabda; “Rabb kita ‘azza wa jalla berfirman: Puasa
adalah perisai, yang dengannya seorang hamba membentengi diri dari api neraka, dan puasa
itu untuk-Ku, Aku-lah yang akan membalasnya.” [HR. Ahmad dari Jabir radhiyallahu’anhu,
Shahihul Jaami’: 4308]
Sungguh ada sebuah pintu yang disebut Ar-Royyan, yang akan dimasuki di hari
kiamat oleh orang-orang yang berpuasa, tidak ada seorang pun yang bisa masuk darinya
selain mereka. Dikatakan (pada hari kiamat): Mana orang-orang yang berpuasa? Maka
mereka pun bangkit (untuk masuk surga melalui pintu Ar-Royyan), tidak seorang pun yang
bisa masuk darinya selain mereka, apabila mereka telah masuk pintu tersebut ditutup, maka
tidak seorang pun yang bisa masuk darinya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
وأتوب إليك، أستغ ِفرك، أشهد أن َل إلـه َإل أنت،دك سبحانك اللهم و ِبحم
Billahi taufiq wal hidayah
Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabaro katuh.
Materi: 5
Hikmah dan Keutamaan PUASA
السال م عليكم و رحمة هلال و برك اته
ِّ َ َ َ ن َ َ
والصالة والسالم،ن ر الدنيا وال دي, و ِب ِه نست ِع أمو، َّلل رب العال ِم ي ا لح َمد
ُ يع َ َ
َّ َ َ َ
أ ما،ني شف الـم ْر س ِل ني وَعل آ ِل ِه َعل أ
بعد مـ ِع وصح ِب ِه أجـ
Hadirin jama'ah yang berbahagia..
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang mana pada malam hari ini kita
semua masih bisa menghadiri pertemuan ini. Allah telah memberikan kita kemudahan hingga
kita sampai di tempat yang penuh dengan keberkahan Allah ini..
Tak lupa solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., berserta keluarganya, sahabatnya. Semoga pada hari kiamat nanti, kita
dan keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau. Aamiin..Ya Robbal Aalamiin.
ُ ََ ْ َ ْ َ
mengampuni d osa -d osa kita. Aa m iin.. A a Aa m iin.
lla
َ ُ َ ُ ْ ْ
وأتوب، أستغ ِفرك، أشهد أن ال إلـه إال أنت،سب حانك ا لهم و ِبحم دك
َ إليك
Billahi taufiq wal hidayah
Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabaro katuh.
Materi: 8
Puasa dan Sabar
السال م عليكم و رحمة هلال و برك اته
ِّ َ َ َ ن َ َ
والصالة والسالم،ن ر الدنيا وال دي, و ِب ِه نست ِع أمو، ا لحم د َّلل رب العال ِم ي
ُ يع َ َ َ
َ َ َ
،َعل أشف الـم ْر س ِل ني وَعل آ ِل ِه وصح ِب ِه أجـمـ ِع َّ ني
أ ما بعد
Hadirin jama'ah yang berbahagia..
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta Alam yang telah memberi kita
nikmat yang berlimpah hingga detik ini.
Tak lupa solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., berserta keluarganya, sahabatnya. Semoga pada hari kiamat nanti, kita
dan keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau. Aamiin..Ya Robbal Aalamiin.
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Alhamdulillāh dihadapan kita ada sebuah bulan yang mulia bulan Ramadhān, bulan
Ramadhān merupakan bulan kita bershaum yaitu berpuasa. Bulan Ramadhān adalah bulan
untuk menempa kesabaran kita.
Pada saat kita berpuasa ditempa kesabaran kita di mana kesabaran yang ditempa di
bulan Ramadhān ada 3 macam:
⑴ Sabar untuk Mentaati Allāh. Karena kita berpuasa untuk mentaati perintah Allāh Swt.
⑵ Sabar untuk Meninggalkan Maksiat. Karena saat kita berpuasa kita dianjurkan untuk
meninggalkan perbuatan maksiat.
⑶ Sabar Menghadapi Musibah. Karena dahaga, lapar dan haus kita adalah musibah yang
menimpa kita.
Maka di bulan Ramadhān ini kesabaran kita betul-betul ditempa, makanya bulan
ْ
Ramadhān disebutkan juga dengan الص ُر ه ش. يyaitu bulan kesabaran. Karena kesabaran itu
saudaraku sekalian, merupakan pokok keimanan artinya modal keimanan. Ali bin Abi Thālib
berkata: ْن ُ
بميل ِة الرأس من ال جسد،ي من اإليمان. الص
“Sabar di dalam keimanan bagaikan kepala untuk badan kita.”
Sebagaimana badan kita tidak akan hidup tanpa kesabaran artinya badan kita tidak
akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman kita tidak akan hidup tanpa kesabaran. Karena
untuk masuk Surga itu berat, perintah-perintah Allāh tidak sesuai dengan hawa nafsu kita,
sementara larangan-larangan Allāh sering kali sesuai dengan syahwat kita. Di situlah
kesabaran sangat kita butuhkan.
وأتوب، أستغ ِفرك، أشهد أن ال إلـه إال أنت،سب حانك ا لهم و ِبحم دك
َ إليك
Billahi taufiq wal hidayah
Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabaro katuh.
Materi: 9
Manfaat Membaca Al-Qur’an dan Puasa
السال م عليكم و رحمة هلال و برك اته
ِّ َ َ َ ن َ َ
والصالة والسالم،ن ر الدنيا وال دي, و ِب ِه نست ِع أمو، ا لحم د َّلل رب العال ِم ي
ُ يع َ َ َ
َ َ َ
،َعل أشف الـم ْر س ِل ني وَعل آ ِل ِه وصح ِب ِه أجـمـ ِع َّ ني
أ ما بعد
Hadirin jama'ah yang berbahagia..
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta Alam yang telah memberi kita
nikmat yang berlimpah hingga detik ini.
Tak lupa solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., berserta keluarganya, sahabatnya. Semoga pada hari kiamat nanti, kita
dan keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau. Aamiin..Ya Robbal Aalamiin.
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Kadang kita semangat untuk beribadah, dan kadang kita merasa malas untuk
menjalankan ibadah. Kenapa itu bisa terjadi? Jawaban yang paling mudah karena itu takdir
dari Allah ‘Azza wa Jalla. Allah menakdirkan hari ini kita semangat besok kita malas.
Namun tentunya segala sesuatu ada sebabnya. Salah satu sebab terbesar yang
menyebabkan orang malas atau semangat beribadah adalah kondisi hati. Ketika hatinya
sedang sehat, hatinya sedang bersih, biasanya dia akan semangat beribadah. Sebaliknya,
ketika hatinya kotor dan dipenuhi dengan penyakit, maka saat itu dia akan malas untuk
beribadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Apakah hati yang terlanjur kotor, yang terlanjur sakit, bisa diobati, bisa dibersihkan?
Jawabnya bisa. Tentunya dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla. Dan salah satu faktor yang bisa
membersihkan hati dari kerak-kerak kotoran itu dan Al-Qur’an. Sehingga di dalam Surah Al-
َن
Isra’ ayat 82, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
ن ما شفاء ورحمة ونيل من القرآ
هو
“Dan Kami turunkan Al-Qur’an salah satunya adalah untuk Syifa
(penawar/penyembuh/obat) dari penyakit-penyakit yang ada dalam hatinya…”
Semakin sering kita membaca Al-Qur’an, semakin banyak halaman yang kita baca,
maka akan semakin sehat hati kita, akan semakin bersih hati kita. Sebaliknya, semakin
jarang kita menyentuh Al-Qur’an, semakin jarang kita membaca Al-Qur’an, maka kerak-kerak
yang dalam hati kita akan semakin menumpuk dan semakin susah untuk dihilangkan.
“Rumah yang dibacakan Al-Qur’an, (1) akan terasa luas bagi penghuninya, (2) dan
akan dihadiri/dipenuhi oleh para malaikat, (3) setan akan pergi meninggalkan rumah tersebut,
(4) dan akan banyak kebaikan dalam rumah tersebut.”
ya:َ likn ُّba َe ْS ُ ُ َ ْ ْ ن ُ ْ َ َ َ ُ َ ْ ُ َ ْ َ َ
ن ُ ُ َّ َ ُ َ
عل أه ِل ِه وتهجره المال ِئكة وتحضه الشيا ِط ي وي ِقل خ يه أن
َ وِإ ُن ْ ا َلَبيت ل ْي ُ ِ ْضي ُق
Lalu kata Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu: “Dan kebaikan yang ada di rumah itu akan
banyak.” Di sini tidak disebutkan kebaikan dalam hal apa, berarti semuanya. Kebaikan anak-
anaknya, kebaikan istrinya, kebaikan suaminya, kebaikan pembantunya, kebaikan rezekinya,
kebaikan hubungan yang ada di dalamnya antara suami dengan istri, antara anak dengan
orang tua, antara orang tua dengan anak, akan banyak kebaikannya.
Di sini Abu Hurairah tidak mengatakan “Akan baik kebaikan dalam bidang A,” bukan.
Hanya dikatakan bahwa kebaikannya akan banyak, dalam segala hal.
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Sebaliknya, rumah yang tidak dibacakan Al-Qur’an di dalamnya, orang-orang kalau
disuruh baca Al-Qur’an males, kebanyakan alasan, didatangi setan, malaikatnya pergi. Maka
di dalam rumah itu bawaannya marah, gelisah, tidak nyaman, itu indikator suatu rumah
dipenuhi oleh setan.
Cuma kesenggol dikit marah, istri bikin kopi agak pahit sedikit marah-marah, gampang
banget terpancing emosinya. Bisa jadi memang rumahnya banyak setannya. Sudah banyak
setannya malah mengundang dukun, bukan itu solusinya. Kalau rumah banyak setannya,
maka solusinya dibacakan Al-Qur’an.
“Dan akan sedikit kebaikan di rumah itu.” Makna sedikit di sini tidak mesti dalam
bentuk materi. Mungkin materi/uangnya banyak, tapi manfaat kebaikan dari uang itu sedikit.
Duitnya banyak tapi tidak pernah sedekah, duitnya banyak tapi tidak pernah kurban, duitnya
banyak tapi tidak pernah haji, tidak pernah umrah, duitnya banyak tetapi ternyata digunakan
anaknya untuk narkoba, duitnya banyak tapi dihabiskan istrinya untuk membeli hal-hal yang
tidak bermanfaat. Na’udzubillahi min dzalik.
Mari turut menyebarkan Motivasi Membaca Al-Qur’an ini di media sosial baik itu
facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi yang lain.
Aamiin..
Allahhum m iin m Aa .
ُ َ ُ ْ
a ُ َ ْ ٰ
وأتوب، أستغ ِفرك، أشهد أن ال إلـه إال أنت،سب حانك ا لهم و ِبحم دك
َ إليك
Billahi taufiq wal hidayah
Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabaro katuh.
Materi: 11
Kiat Menumbuhkan Sifat
السالم عليكم وُرحمة هلال وبركاته
ب من أن َل وأشهد إله ْ ْ
،ِل رب ال عال ِم ح َب منَ أطاعه َّ ا لحمد ل
،دعاه وي ي ي،ي َّ
َ
ج
َ ُ َ ُ ُ ْ ُ َ ُ َ
. ر ت ا و س ر و ه د ب ع م ح
ً م ن أ د ه شأ و ، ه ل ك , َل ه َإل لهال د
ِّ ْ ْ
ي ْت صل،وله دا وح َش
ي
َّ ُ َ َّ َ َ َ َ ْ َ ُ
َ
أ ما،ن اه ت دى ِبس ن ِت ِه وه دا ه, وع َل آ ِل ِه وصح ِب ِه ُو م،وسال مه ع ل ي ِه
بع د
Hadirin jama'ah yang berbahagia..
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta Alam yang telah memberi kita
nikmat yang berlimpah hingga detik ini.
Tak lupa solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., berserta keluarganya, sahabatnya. Semoga pada hari kiamat nanti, kita
dan keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau. Aamiin..Ya Robbal Aalamiin.
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Allah mencintai para hamba yang memelihara sifat zuhud. Dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad as-Sa’idi r.a., bahwa seorang lelaki datang kepada
Rasulullah Saw. seraya berkata;
“Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu pekerjaan yang apabila aku
mengerjakannya, maka Allah dan manusia akan mencintaiku.” Rasul bersabda; “Zuhudlah
engkau terhadap dunia, niscaya Allah akan mencintaimu. Dan zuhudlah engkau terhadap
apa-apa yang ada di manusia, niscaya mereka akan mencintaimu.” (HR. Ibnu Majah dan Ath-
Thabrani)
Para sufi memahami zuhud sebagai sikap hati. Mereka tidak menjauhi harta secara
keseluruhan. Akan tetapi, menyamakan ada atau tidak adanya harta. Rasulullah Saw. adalah
suri teladan dalam hal zuhud. Beliau makan daging, roti, dan madu. Beliau juga mencintai
wanita, wangi-wangian, dan pakaian yang bagus. Maka, zuhud adalah mengambil yang baik
dan halal, tanpa rasa sombong, tanpa sikap berlebih-lebihan. Berbeda dengan zuhudnya
para rahib Nashrani: biarawan dan biarawati. Mengharamkan pernikahan tapi melakukan
perzinahan. Zuhudnya mereka adalah sifat zuhud para pendusta. Demikianlah penjelasan
dari al-Munawi. (Faydh al-Qadiir syarh al-Jami’ as-Saghir,Zainuddin al-Munawi, 4/72)
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah;
“Zuhud terhadap dunia bukanlah mengharamkan yang halal dan menyia-nyiakan
harta. Akan tetapi, zuhud terhadap dunia adalah engkau lebih percaya pada apa-apa yang
ada di sisi Allah daripada apa yang ada di tanganmu. Dan pahala musibah yang menimpamu,
membuatmu lebih suka seandainya ia terus menimpamu.” (HR. At-Tirmidzi No. 2340)
Zuhud merupakan maqam yang tinggi karena menjadi penyebab kecintaan Allah
kepada seorang hamba. Oleh karena itu, al-Quran dan Hadits menganjurkannya, para
shahabat mengamalkannya, dan para ulama menunjukkan kemuliaannya. Imam asy-Syafi’i
berkata, “Hendaknya kamu bersikap zuhud. Sebab, zuhud bagi yang melakukannya, lebih
baik daripada perhiasan yang dipakai oleh seorang yang rupawan.”
Bapak dan Ibu kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah..
Kiat untuk menumbuhkan sifat zuhud, adalah; Pertama: Sadar Akan Hakikat Dunia.
Menyadari sepenuh hati bahwa dunia hanyalah bayangan yang akan segera hilang dan
khayalan yang palsu. Orang yang meninggalkannya akan pergi ke alam baka. Bisa jadi dia
akan memperoleh kebahagiaan, dan bisa jadi dia akan mendapat kesengsaraan. Pada saat
itu, manusia akan melihat hasil dari perbuatannya.
Kedua: Yakin Akan Negeri Akhirat. Meyakini bahwa akhirat adalah tempat abadi yang
lebih agung dan akhir yang lebih baik. Oleh karena itu, para pemuka sufi mengarahkan
pengikut-pengikutnya untuk mengikuti jejak Rasulullah dan salafussaleh dalam berkorban
dan berjihad melawan hawa nafsu. Perhiasan yang semu sama sekali tidak dapat
menggiurkan mereka.
Ketiga: Memperkuat Keimanan Terhadap Qadha’ dan Qadar. Sehingga betul-betul
memahami bahwa zuhud bukanlah penghalang rezeki yang sudah Allah tetapkan. Dan usaha
sekuat tenaga yang manusia kerahkan, tidak akan memberikan apa-apa yang tidak
ditetapkan untuk mereka.
Sebagaiman َ َ َ َ َ
a sa bd a Rasu l;
َ
ما أ صا بك يكن ل ُي خ طئك وأ ما أخطأك لم يكن ل ُي صي َبك
ن لم
“Apa yang ditakdirkan untukmu, pasti menimpamu. Dan apa yang tidak ditakdirkan
untukmu, pasti luput darimu.” (HR. Abu Daud, HR. Ibnu Majah, HR. Ahmad)
Kuatkan keyakinan bahwa setiap yang berjalan di muka bumi ini, sudah dijamin
rezekinya oleh Allah.
Keempat: Mengamalkan Hakikat Zuhud Secara Bertahap. Maksudnya, praktik dan
wujud sikap zuhud itu bertingkat-tingkat. Dibedakan sesuai kemampuan tiap-tiap individu.
Ibnu Ajibah dalam Mi’raj At-Tasyawwuf ilaa Haqa’iq At-Tashawwuf (30) berkata; “Zuhud
adalah kosongnya hati dari ketergantungan kepada selain Allah.”
Kemudian ia melanjutkan; “Zuhud orang awam adalah meninggalkan apa yang lebih
dari kebutuhan. Zuhud orang khawwash adalah meninggalkan apa-apa yang menyibukkan
diri dari mendekat kepada Allah. Dan zuhud khawwash al-khawwash adalah menjauhi
pandangan kepada selain Allah di setiap waktu. Zuhud merupakan sebab untuk sampai
kepada Allah, karena hati tidak akan sampai kepada-Nya apabila masih bergantung pada
sesuatu selain yang dicintai Allah.”
Kelima: Ingatlah Perkataan dan Nasihat-nasihat Ahli Hikmah Tentang Sifat Zuhud. Di
antaranya yang paling menyentuh adalah: orang yang mengejar dunia, pasti tak kan dapat.
Kalaupun dapat, pasti sedikit. Kalaupun banyak, pasti tak kan puas. Kalau pun puas, pasti
hanya sebentar. Tapi kalau yang dikejar adalah akhirat, sudah pasti dapat, sudah pasti
banyak, puas, dan kekal abadi.
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Demikian, Semoga dengan bimbingan dan tempaan ibadah puasa ini kita menjadi
iin.
orang-orang zu hu d
َ. Aam ii n.. A
َ
lla hٰ
humm a Aam
ْ َّ ُ
ُ ْ َ َ ُ َ ْ ْ
وأتوب، أستغ ِفرك، أشهد أن ال إلـه إال أنت،سب حانك اللهم و ِبحم دك
َ إليك
Billahi taufiq wal hidayah
Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabaro katuh.
Materi: 12
Bulan Ramadhan – Sudah Istighfar Atau Belum?
السال م علينكم و رحمة هلال و برك اته
ِّ َ َ َ َ َ
والصالة والسالم،ن ر الدنيا وال دي, و ِب ِه نست ِع أمو، ا لحمد َّلل رب العال ِم ي
ُ يع َ َ َ
َ َ َ
،َعل أشف الـم ْر س ِل ني وَعل آ ِل ِه وصح ِب ِه أجـمـ ِع َّ ني
أ ما بعد
Hadirin jama'ah yang berbahagia..
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta Alam yang telah memberi kita
nikmat yang berlimpah hingga detik ini.
Tak lupa solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., berserta keluarganya, sahabatnya. Semoga pada hari kiamat nanti, kita
dan keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau. Aamiin..Ya Robbal Aalamiin.
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Kita semua pastinya ingin menjalani Ramadhan dengan tenang, dengan nyaman. Kita
tidak ingin urusan kantor kita justru numpuk di Ramadhan. Kita ingin dapat suasana yang
syahdu. Oleh karena itu, hadirin sekalian.., perbanyaklah istighfar kepada Allah Swt. di hari-
t Hud ayat 3:
hari ini. Allah berfirman dalam
Sura
ً َ َ
وأن استغ ِفروا ربكم ثم توبوا إلي ِه يمتعكم متاعا حسنا
“dan beristighfarlah kepada Rabb kalian kemudian bertaubatlah kepadanya, niscaya
Allah akan memberikan kenikmatan yang baik dan hidup yang nyaman buat kalian.”
Jika kita ber-istighfar di hari-hari ini, Allah akan buat kehidupan kita di Ramadhan itu
nyaman dan kondusif buat ibadah. Betapa banyak orang sudah semangat ibadah ternyata
kehidupannya tidak kondusif..? Mertua merongrong lah atau mungkin orang tua ikut campur
atau mungkin urusan kerjaan, ditugaskan sama bos, terus cuti sudah habis pula. Perbanyak
istighfar biar itu kita tidak mengalaminya..!
Allah menganugerahkan kehidupan, kenikmatan yang nyaman buat kalian. Dan
alangkah indahnya jika itu terjadi di bulan suci Ramadhan. Bukankah di saat Ramadhan kita
ingin berada di puncak kesehatan kita dan di puncak kekuatan kita..? Kita tidak ingin di hari
kedua drop, di hari ke-21 opname. Maka solusinya adalah memperbanyak istighfar kepada
Allah Swt.
Allah berfirman dalam surat hud ayat 52 :
ويا قوِ م استغ ِفروا ربكم ثم توبوا إلي ِه
“Wahai kaumku beristighfarlah kepada Allah kemudian bertaubatlah kepadaNya.”
Apa yg akan terjadi kalau kita beristig h far dan be rta uba t kepa h…?
da Alla
ْ ُ ُ َ ً ُ ُ ْ ً ََ َ
زدكم قوة َإل قوِ تكم, وي,ي ْر ِسل السماء عل ْيكم مدرارا
“Allah akan turunkan hujan kepada kalian hujan yang berkah yang deras,dan Allah akan
tambahkan kekuatan kepada kalian.”
Bapak dan Ibu kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah..
Stamina kita ditambahkan oleh Allah. Yang harusnya kita tidak sanggup kalau sudah
masuk malam lailatul qadar, biasanya jika kita begadang di luar Ramadhan, pasti siang
ngedrop. Namun jika Allah menambahkan kekuatanNya, tidak drop! Allah memberian
kekuatan biar kita tidak drop, tidak sakit. Istighfar kepada Allah dan taubat kepada Allah! Ini
waktunya taubat dan do’a kepada Allah Swt.
Banyak orang masuk Ramadhan, lemes, tidur, lalu nonton, berendam di bathtub.
Kalau tidak kuat ya sudah, karena tidak banyak ber-istighfar kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Kadang yang membuat kita lemas ini kan dosa salah satunya. Kalau dosa sudah
menumpuk kan pegal juga! Antum jalan tidak ada beban dibandingkan dengan antum jalan
membawa ransel 40 kilogram, kira-kira sama kekuatannya..? Beda..! Dan itu yang Allah
sampaikan di dalam surat Al-Insyirah :
“Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu?, Dan kami Telah
menghilangkan daripadamu bebanmu, Yang memberatkan punggungmu..?”
Yang dimaksud dengan beban di sini ialah kesusahan-kesusahan yang diderita nabi
Muhammad s.a.w. dalam menyampaikan risalah.
Jamaah yang dimulaiakan Allah SWT
Di pundak kita dosa sudah menempel sampai bungkuk jalannya, kemudian
disingkirkan oleh Allah menjadi enak dan sehat.
Yang bikin kita lama baca satu juz tidak khatam-khatam, hari pertama tidak dapat 1
juz, hari kedua tidak dapat, hari ketiga tidak dapat, hari keempat tidak dapat juga. Akhirnya
putus harapan, hari kelima suruh Syaikh Sudais yang membaca, suruh Syaih Misyari Rasyid
yang membaca dengan diputarin saja murottal mereka. Bagus, tapi anda harusnya baca..!
Ilmu sudah matang, tapi kita lupa ber-istighfar, lemas. Banyak doa kepada Allah dan taubat
a Ala.
kepada Allah Jalla َ ٰ
w ُْ ْ
وأتوب، أستغ ِفرك، أشهد أن ال إلـه إال أنت،سب حانك ا لهم و ِبحم دك
َ إليك
Billahi taufiq wal hidayah
Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabaro katuh.
Materi: 13
Bulan Pembebasan Dari Neraka
السال م علينكم و رحمة هلال و برك اته
ِّ َ َ َ َ َ
والصالة والسالم،ن ر الدنيا وال دي, و ِب ِه نست ِع أمو، ا لحم د َّلل رب العال ِم ي
ُ يع َ َ َ
َ َ َ
،َعل أشف الـم ْر س ِل ني وَعل آ ِل ِه وصح ِب ِه أجـمـ ِع َّ ني
أ ما بعد
Hadirin jama'ah yang berbahagia..
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta Alam yang telah memberi kita
nikmat yang berlimpah hingga detik ini.
Tak lupa solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., berserta keluarganya, sahabatnya. Semoga pada hari kiamat nanti, kita
dan keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau. Aamiin..Ya Robbal Aalamiin.
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Rasulullah Saw. bersabda;
َ ُ َّ َ ْ َ َ ُ َ َّ َ ُ ِّ َ ْ ِ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ن
َ ْ َ ن
ر وذ ِلك كل ليّل ٍ َة, ل علتقاء ِمن النا ِ ِ غ الش أقض و ي أق ِبل ويا با, يا باغ الخ
“Wahai para pencari kebaikan, sambutlah datangnya Ramadhan, wahai para pemburu
keburukan, hentikan keburukan Anda. Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang
Allah bebaskan diri neraka dan itu Allah lakukan pada setiap malam.”
Itulah diantara penggalan hadits yang disampaikan Rasulullah Saw. Dimana Malaikat
menyeru setelah diterangkan sekian banyak keutamaan Ramadhan. Dimana:
Allah membuka semua pintu surga yang 8, tidak ada yang ditutup sama sekali,
Allah menutup semua pintu neraka yang 7, dan tidak ada yang dibuka sama sekali,
Allah membelenggu gembong-gembong setan,
Allah mengadakan suatu malam yang lebih baik dari 1.000 bulan,
Allah Subhanahu wa Ta’ala serukan kepada para pencari kebaikan dengan segala
kebaikan di bulan Ramadhan.
Sudah selayaknya seorang Mukmin, dia berlomba dan bersemangat di bulan
Ramadhan, mewujudkan semuanya yang akan memberikan keuntungan kepada dia dan
perkara yang akan bisa membebaskan dia dari ancaman jahanam. Seorang Mukmin sudah
selayaknya bermimpi dan bercita-cita, bagaimana setiap hari setiap malam menjadi hamba
yang dimasukkan oleh Allah dalam deretan orang-orang yang dibebaskan dari neraka.
Bapak dan Ibu kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah..
Terbebasnya dari neraka bukan begitu saja, tapi dengan sebab-sebab. Secara umum
sebab-sebab seorang terbebas dari api neraka adalah:
Pertama; Tauhid. Ini yang menentukan atau yang menjadi syarat mutlak. Yaitu dengan
tauhid. Tauhid adalah menjadikan totalitas penghambaan kita hanya kepada Allah Ta’ala,
tidak menjadikan sekutu bagi Allah, baik meyakini ada semisal Allah yang menciptakan,
menghidupkan, mematikan, ada Illah selain Allah atau dia berkeyakinan ada makhluk yang
layak dijadikan sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Itulah tauhid. Tauhid ini yang akan menjadi jaminan seorang mendapatkan jannah dan
Swt Sea dainya Allah memerintahkan kepada kita:
َ ُ ْ َ َّ َ
َْ
mend . n
ْ َ َ
n Alla
apa
ّ َن
p
َّ
una h َُ ُ ِّ
tka n am
َ ْ
رة من ربكم وجن ٍة عرضها السماوات واألرض أ ِعدت لمت ِق ي
ٍ رعوا َإل مغ ِف, وسا
“Dan bersegeralah Anda meraih ampunan Allah dan bersegeralah Anda mendapatkan
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang Allah sediakan untuk orang-orang yang
bertakwa,” (QS. Ali-Imran: 133)
Maka tauhid adalah dasar mendapatkan ampunan Allah dan dasar untuk
sebagai ana
m
ُ َ َ َ َّ ْ َ
dimasukkan nya e dalam jan N abi teg askan:
k
َ َ ْ َْ
nah
ْ
َّلل شيئا دخل الجنة ومن مات ي شك َّلل شيئا دخل النار من مات َل ي شك
با با
“Barangsiapa yang dia mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah sama sekali,
maka dia pasti masuk surga. Dan barangsiapa yang dia mati tapi dia menyekutukan Allah,
pasti dia masuk neraka.” (HR. Muslim)
Sebuah kepastian, masuk surga atau neraka yaitu dengan tauhid. Orang yang
mempunyai tauhid, pasti masuk surga. Walaupun masuk surga ada beberapa tingkatan; ada
yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab, ada yang masuk surga dengan hisab dan
dia tidak diadzab, ada yang masuk surga namun diadzab dulu di jahannam lalu Allah
keluarkan dan Allah masukkan ke dalam surga, itulah diantaranya yang dikatakan
Jahannamiyyun (mantan-mantan jahannam).
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Kedua; Amal Shalih. Dengan kita memperbanyak amal shalih. Karena seluruh amal
shalih adalah akan membebaskan kita dari jahannam. Allah Swt. berfirman:َْ ن
ي السيئات. إن الحسنات يذه
“Sesungguhnya kebaikan-kebaikan akan menghapuskan keburukan-keburukan.” (QS.
Hud: 114)
Keburukan, ancamannya adalah nereka. Dan dihapuskan dengan kebaikan-kebaikan.
Maka shaum kita, apa kata Na b i..?
غ ِفر له ما تقدم من َذن ْ ِب ِه,من صام رمضان إيمانا واح ِتسابا
“Barangsiapa yang dia berpuasa di bulan Ramadhan, berangkat dari iman, “dia hanya
berharap apa yang ada di sisi Allah, “Akan diampunkan oleh Allah dosanya yang lalu dan
akan datang.”
Demikian pula:
من قام رمضان إيمانا واح ِتسابا غ ِفر له ما تقدم من ذن ِب ِه
“Siapa yang dia shalat malam (Qiyamul Lail) di bulan Ramadhan, berangkat dari iman,
karena ruh keimanan dia, dan dalam rangka hanya mencari keutamaan atau pahala yang
Allah janjikan, maka dia pun akan diampunkan dosanya yang telah lalu.”
Ketiga; Taubat. Amal besar yang akan membebaskan dari neraka adalah taubat dan
istighfar. Meminta ampun kepada Allah dan memperbanyak istighfar kepada Allah Swt. akan
menghapuskan apa yang telah lalu. Taubat dilakukan dengan cara dia ikhlas taubatnya
karena Allah, dia sesali perbuatannya, dia tinggalkan perbuatannya, dia berazzam untuk tidak
mengulanginya, dia lakukan diwaktu diterimanya taubat oleh Allah Swt. Maka ini amalan-
amalan besar yang akan bisa membebaskan kita dari jahannam.
Jadikan Ramadhan semangat untuk kita terbebas dari jahannam. Karena sungguh
seandainya kita tidak terbebas dari jahannam, maka segala apa yang kita miliki dari dunia
tidak bisa kita pakai untuk menebus kesulitan di hari akhira t kelak.
ر وذ ِلك ُ كل َيل ْل ٍ َة, ِو َّلل عتقاء من النا
“Setiap malam, Allah memiliki hamba-hamba yang dimerdekakan dari neraka.
Demikian itu pada setiap malam.” (HR. Tirmidzi)
Maka jadilah kita di antara orang yang dibebaskan Allah dari Neraka Jahanam,
Semoga Allah memudahkan. Aamiin.. Allahhumma Aamiin.
َ ُ َ ْ َ
ٰ
، أس تغ ِف ر ك، َ ُ ال إ ل ـه إال أ نت،حمد ك َّ َ ُس
هد ِ ك ال ل
ْ ُ َ ب ْ
وأ ت وب أ ُه م ب
ِ ِ أن ش َ ِْ إ ن
لي
َ
و حا
ك
Billahi taufiq wal hidayah
Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabaro katuh.
Materi: 14
Sedekah di Bulan Ramadhan
السال م علينكم و رحمة هلال و برك اته
ِّ َ َ َ َ َ
والصالة والسالم،ن ر الدنيا وال دي, و ِب ِه نست ِع أمو، ا ل حمد َّلل رب العال ِم ي
ُ يع َ َ َ
َ َ َ
،َعل أشف الـم ْر س ِل ني وَعل آ ِل ِه وصح ِب ِه أجـمـ ِع َّ ني
أ ما بعد
Hadirin jama'ah yang berbahagia..
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta Alam yang telah memberi kita
nikmat yang berlimpah hingga detik ini.
Tak lupa solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., berserta keluarganya, sahabatnya. Semoga pada hari kiamat nanti, kita
dan keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau. Aamiin..Ya Robbal Aalamiin.
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Bulan Ramadhan adalah bulan dimana Allah Swt. memberikan kesempatan kepada
kita semuanya untuk memperbanyak ibadah, memperbanyak amal, karenanya Rasulullah
Saw. memberikan contoh kepada kita semua berbagai macam bentuk ibadah, di antara
ibadah tersebut adalah memperbanyak bersedekah, memperbanyak berinfak di jalan Allah
Swt. Dan sedekah itu memiliki makna yang luas, makna sedekah yang luas itu dicakup dalam
hadits Nab i Saw. :
ُ َ ْ ٌ
وا َلك ِلمة ل،ِ يف داب ِت ِه فتح ِمله عليها أو ترفع له عليها متاعه صدقة وت ِع ُ ي
ٌ َّ ال رَج
الط ِّي َبة صدقة
“Engkau membantu seseorang dalam hal kendaraanya, engkau membantu orang
tersebut naik ke atas kendaraanya atau mengangkatkan barang-barangnya ke atasnya
adalah sedekah. Perkataan yang baik adalah sedekah.” ( HR. Bukh ari -Muslim)
َ َ
تبسمك ف وج ِه أ َخيك َلك صدقة
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah
bagimu” (HR. At-Tirmidzi)
Maka sedekah memiliki makna yang luas, makna yang umum, dimana seluruh
kebaikan yang kita berikan kepada orang lain itu masuk ke dalam makna sedekah.
Sedangkan makna sedekah yang kedua, adalah sedekah dalam makna yang khusus, yaitu
memberikan apa yang kita miliki untuk orang lain, memberikan harta yang kita miliki untuk
saudara-saudara kita, maka itu masuk ke dalam makna sedekah yang lebih khusus. Di mana
makna sedekah yang khusus ini lebih ditekankan kepada perkara, yang mana kita
diperintahkan, untuk menjauhkan diri dari sifat bakhil. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
dalam surat al-Hasyr ayat 96:
ومن يوق شح نفس ِه فأول ِئك هم المف ِلحون
“Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang
beruntung.”
Kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah..
Allah mengingatkan kaitannya sedekah dengan sifat bakhil, bahwa seseorang harus
menjauhkan diri dari sifat bakhil, dari sifat kikir, sifat pelit. Yang mana itu adalah sifat yang
sangat mengotori jiwa kita. Maka Allah Swt. menegaskan bahwa orang yang dijauhkan dari
sifat bakhil tersebut, maka sungguh orang tersebut adalah orang yang beruntung.
Oleh karenanya Begitu pentingnya kita untuk melihat kepada diri kita, apakah kita
termasuk dari orang-orang yang bakhil. Terkadang seseorang tidak merasa bahwa dia
termasuk dari orang-orang yang bakhil, dia sudah merasa berinfak, bersedekah, padahal ia
tergolong kedalam orang-orang yang bakhil. Tentunya bakhil di dalam bersedekah, itu masuk
dalam perkara-perkara yang wajib untuk dikeluarkan, zakat fitr, kemudian zakat mal, yang itu
wajib bagi seseorang untuk dikeluarkan, kemudian juga memberikan nafkah kepada keluarga
dan semua wajib ditanggung, maka itu termasuk kedalam kewajiban harta. Ketika seseorang
kemudian tidak melaksanakan perkara-perkara tersebut, maka di dalam Islam disebut
sebagai orang yang bakhil, orang yang pelit dan kikir.
Nabi Saw.
يت أحدكم فلوه ف. ِإن هلال يق لب ها بي ِمي ِن ِه ثم يربيها لصاح ِب ِه كما ير
“Sesungguhnya Allah akan menerima sedekahnya dengan tangan kanan-Nya
kemudian mengembangkannya untuk pemiliknya seperti seorang di antara kalian
membesarkan kuda kecilnya hingga sedekah tersebut menjadi besar seperti gunung.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Inilah perumpamaan yang disebutkan oleh Nabi Saw. atas orang yang bersedekah,
seorang yang bersedekah dengan sesuatu yang kecil, ternyata dibesarkan oleh Allah Swt,
dirawat dan dijaga oleh Allah Swt., sehingga akan didapati pada hari kiamat menjadi sesuatu
yang besar, bahkan bisa jadi seorang yang bersedekah dengan 1 biji kurma ternyata
didapatkan pada hari kiamat sebesar gunung, dan yang demikian akan banyak didapati oleh
hamba-hamba yang pandai bersedekah, yang gemar bersedekah, tidak merasa bahwa dia
sudah bersedekah karena Allah Swt., ternyata didapati pada hari kiamat pahala yang begitu
besar, pahala yang sangat dinanti-nanti, yang ada di sisi Allah Swt.
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Nabi SAW. memberikan contoh kepada kita tentang sedekah, terlebih di bulan
Ramadhan. ‘Aisyah Radhiyallahu anha menyifati Nabi SAW., demikian juga ibnu Abbas r.a.,
menyifati Nabi Saw.:
“Nabi Saw. adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam
bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan, tatkala itu Jibril menemui beliau.
Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala
itu. Dan Rasul Saw. adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin
yang bertiup.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahwa Rasulullah Saw. beliau adalah manusia yang paling baik dan Rasulullah Saw.
semakin baik lagi tatkala berada di bulan Ramadhan, dan sungguh Rasulullah Saw. sangat
banyak memberikan kebaikan seperti angin yang berhembus dengan kencang.
Inilah keutamaan bersedekah yang langsung dicontohkan oleh Nabi kita, Nabi
Muhammad Saw., di mana Nabi Saw. ketika memasuki bulan Ramadhan, beliau sangat
bersemangat untuk bersedekah, dan diumpamakan seperti angin yang berhembus dengan
begitu kencang, tanpa ada rintangan, tanpa terhalangi. Begitu Nabi Saw. memberikan
sedekah, mengeluarkan sedekah, berinfak dijalan Allah Swt.
Demikianlah sedekah yang dicontohkan oleh Nabi Saw. dan juga para sahabatnya,
yang mudah-mudahan kita semuanya bersemangat dan termotifasi dengan hal tersebut,
sehingga kita lebih semangat tuk bersedekah, terlebih lagi di bulan yang sangat mulia, bulan
yang al kit
a se u nya. . A iin .. Alla u
a iin.
َ ْ
َْ ُ َ َ ْ َ َٰ ْ َ ُ َ
p a h a la- Aam
dilipatkan p ah ْ
a m
a am
hh
mm
وأتوب، أستغ ِفرك، أشهد أن ال إلـه إال أنت،سب حانك ا لهم و ِبحم دك
َ إليك
Billahi taufiq wal hidayah
Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabaro katuh.
Materi: 15
Meraih Malam Lailatul Qadar
السال م علينكم و رحمة هلال و برك اته
ِّ َ َ َ َ َ
والصالة والسالم،ن ر الدنيا وال دي, و ِب ِه نست ِع أمو، ا لحم د َّلل رب العال ِم ي
ُ يع َ َ َ
َ َ َ
،َعل أشف الـم ْر س ِل ني وَعل آ ِل ِه وصح ِب ِه أجـمـ ِع َّ ني
أ ما بعد
Hadirin jama'ah yang berbahagia..
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta Alam yang telah memberi kita
nikmat yang berlimpah hingga detik ini.
Tak lupa solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., berserta keluarganya, sahabatnya. Semoga pada hari kiamat nanti, kita
dan keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau. Aamiin..Ya Robbal Aalamiin.
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Semoga anda tidak kehilangan keistimewaan bulan Ramadhan, terlebih kita akan
memasuki sepuluh akhir bulan ramadhan. Dalam kaidah kehidupan kita dalam beragama,
Nabi kita mengatakan:
إنما األعمال بالخوا ِتيم
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari)
Sehingga akhir Ramadhan menentukan baik-buruknya Ramadhan yang kita lalui.
Sudah menjadi kebiasaan Rasullullah Saw., beliau setiap memasuki sepuluh akhir bulan
ْن
Ramadhan:
وأيقظ أهله, وأحيا يل له,شد ميره
“Beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya),
menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya
untuk beribadah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Beliau mengencangkan sarungnya dijelaskan para ulama inayah menjauhi para
istrinya, dalam rangka untuk konsen beribadah kepada Allah Swt., memaksimalkan dalam
memperbanyak taqorrub kepada Allah Ta’ala. Menghidupkan malamnya yakni lebih banyak
begadang, dalam rangka untuk menghidupkan malam dengan berbagai macam amal yang
bisa mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, qiyamul lail, membaca Al-Qur’an, dzikrullah,
istighfar dan semisalnya dari amal sholeh, menjadikan kebanyakan malamnya dihidupkan,
tidak di posisi mati/tidur, tapi menghidupkan malamnya yaitu dengan memperbanyaj amal-
amal sholeh. Dan membangunkan keluarganya, yang menunjukkan perhatian Rasullullah
Saw. kepada keluarganya, agar tidak terluput dari keistimewaan, kebaikan yang banyak di
sepuluh terakhir bulan Ramadhan.
Karena terlewatkan saat-saat spesial di akhir bulan Ramadhan, sungguh merupakan
kerugian yang sangat besar:
َ
رم, رم خ يها فقد ح, من ح
“Barangsiapa yang dia terhalang dari kebaikan di malam-malam bulan Ramadhan -terlebih
lailatul qadar-, sungguh dia telah terhalang dari kebaikan yang banyak”.
Kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah..
Kebiasaan kita justru akhir Ramadhan, ibaratnya sudah buyar konsentrasi kita
berkaitan dengan Ramadhan. Makanan kemudian baju baru dan semua hal yang baru, dalam
rangka menyambuth Ramadhan, bahkan membuyarkan konsentrasi di akhir Ramadhan. Ini
tentu sangat disayangkan, kesempatan istimewa bisa terlewatkan karena kesibukkan kita
seputar masalah itu.
Tentu ini membutuhkan persiapan yang lebih ekstra lagi, seandainya ketika kita
memasuki Ramadhan, kita siap-siap masuk Ramadhan dengan segala macam yang harus
kita siapkan, ilmu kita, hati kita, konsentrasi kita. Bagaimana kita bisa betul memasuki
Ramadhan, sehingga tinggal tancap gas. Maka memasuki era sepuluh terakhir Ramadhan,
kita bersiap untuk kedua kali. Karena kita ini akan menanjak lagi, akan masuk wilayah
tanjakkan yang mesti lebib ekstra lagi kita siapkan.
Ada beberapa hal yang mesti kita lakukan.
1. Pancangkan niat, tancapkan niat, ‘saya mesti dapat lailatul qadar’, ‘saya harus berusaha
keras mendapatkannya..!’. Sehingga apapun yang mesti dilakukan, dia siapkan. Siapkan
niat baik-baik, tancapkan niat dalam hati kita.
2. Hendaknya kita semakin membersihkan hati kita. Lambatnya kita beramal, beratnya kita
beramal, itu adalah merupakan dampak dari kemaksiatan, maksiat itu akan memberikan
noktah hitam, mengotori hati, melambatkan semangat kita beramal sholeh. Maka semakin
kita banyak beristigfar, banyak bertaubat, agar Allah Subhanahu wa ta’ala membersihkan
hati kita, karena bersihnya hati itu modal yang paling pokok, lincahnya kita mendekat
kepada Allah Ta’ala. Ibnu qoyyim berkata: “Ketauhilah bahwa seorang hamba dalam meniti
tangga-tangga menuju Allah Ta’ala dengan hati dan cita-cita kuatnya”.
Niat yang kuat, kemauan yang kuat, cita-cita yang tinggi, kemudian hati kita yang
bersih, maka ini merupakan penentu kita, mendapatkan apa yang kita harapkan, kemuliaan
yang besar di sisi Allah Ta’ala.
3. Segala kebaikan itu ada di tangan Allah Ta’ala, seandainya bukan karena pertolongan
Allah, kita tidak akan bisa berbuat apapun. Maka berdo’alah kepada Allah Ta’ala,
hendaklah kita berdo’a Allah Subhanahu wa Ta’ala, mintalah kepada Allah, dengan
tangisan hati kita, dengan merendah, dengan penuh harap, dengan merengek, dijauhkan
dari yang diharamkan, agar Allah memberikan kepada kita lailatul qadar, memberikan
kepada kita maksimal amal di sepuluh malam yang terakhir, memberikan kepada kita
yang terbaik pada penutupan Ramadhan.
4. Hendaknya kita benar-benar bersangka baik kepada Allah Ta’ala, kata Allah dalam
sebuah hadits qudsi:
. عند ظن عبدي أ َنا
“Saya bersama dengan sangkaan hambaku”. (HR. Bukhari)
يت
Bagaimana sangkaan hambaku, aku akan berbuat seperti itu kata Allah. Bersangkalah
baik kepada Allah, bahwa Allah akan memberikan dari apa yang kita inginkan, dari seribu
bulan, amalan yang lebih baik dari seribu bulan, amalan yang istimewa. Barangsiapa, dia
dengan jujur hatinya, bersangka baik kepada Allah, insya Allah Allah pun akan berikan apa
yang kita inginkan. Dan ingatlah:
إنما األعمال بالخوا ِتيم
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Bahwa amal kita selama Ramadhan, akan ditentukan nasibnya pada yang terakhir.
Jadikan husnul khotimah Ramadhan anda, jadikan penutupan yang terbaik Ramadhan anda.
Semoga Allah mewujudkan cita-cita anda, dan cita-cita kita semuanya. Hanya Allah kita
berharap, dan Allah yang bisa mewujudkan semua harapan kita. Aamiin.. Allahhumma
Aamiin.
ُ ْ
وأتوب، أستغ ِفرك، أشهد أن ال إل ٰـه إال أنت،سب حانك ا لهم و ِبحم دك
َ إليك
Billahi taufiq wal hidayah
Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabaro katuh.
Materi: 16
Menyambut 10 Malam Terakhir
السال م علينكم و رحمة هلال و برك اته
ِّ َ َ َ َ َ
والصالة والسالم،ن ر الدنيا وال دي, و ِب ِه نست ِع أمو، ا لحمد َّلل رب العال ِم ي
ُ يع َ َ َ
َ َ َ
،َعل أشف الـم ْر س ِل ني وَعل آ ِل ِه وصح ِب ِه أجـمـ ِع َّ ني
أ ما بعد
Hadirin jama'ah yang berbahagia..
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta Alam yang telah memberi kita
nikmat yang berlimpah hingga detik ini.
Tak lupa solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., berserta keluarganya, sahabatnya. Semoga pada hari kiamat nanti, kita
dan keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau. Aamiin..Ya Robbal Aalamiin.
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Tanpa terasa kita sudah ada di gerbang hari-hari terakhir di bulan suci Ramadhan.
Tanpa terasa kita sudah berada di depan pintu masuk hari-hari terbaik di bulan suci
Ramadhan, 10 hari terakhir di bulan suci Ramadhan. Jarak antar kita dengan 10 hari tersebut
hanya selisih beberapa jam saja. Ini adalah grand finalnya Ramadhan, ini puncak-puncaknya
Ramadhan. Nabi Saw. bersabda dalam hadits Bukhari:
وإنما األعمال بالخوا ِتي ِم
“Sesungguhnya amal ibadah tersebut tergantung detik-detik terakhirnya.” (HR. Bukhari) ِ
Amal ibadah itu tergantung bagaimana kita menutup kehidupan atau yang lebih
spesifik bagaimana kita menuntaskannya di dalam kehidupan kita. Seseorang yang
semangat beribadah di hari pertama, hari kedua, hari ketiga, hari keempat, lalu tersungkur
dihari ke 21, hari ke-28, hari ke-29, maka dikhawatirkan dia tidak mendapatkan keberkahan
dan ampunan dari Allah Swt. di bulan suci Ramadhan. Ini adalah hari-hari terbaik, ini adalah
hari-hari yang dimuliakan para Sahabat, para Tabi’in, para ulama, para wali-wali Allah Swt.
Abu ‘Utsmaan An-Nahdiy Rahimahullah berkata; “Mereka (para Sahabat, para Tabi’in,
para ulama-ulama kita terdahulu) mengagungkan tiga puluhan hari, sepuluh hari terakhir
bulan Ramadhan, 10 hari awal bulan Dzulhijjah, dan 10 hari awal bulan Muharrom”.
Para Sahabat, para Tabi’in, para ulama-ulama kita terdahulu itu memuliakan tiga fase
yang sefase berisi 10 hari, dan yang pertama adalah 10 hari terakhir di bulan suci Ramadhan.
Kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah..
Oleh karena itu, ada beberapa tips agar kita bisa sukses di 10 hari ini, ada beberapa
kiat yang dijelaskan oleh para ulama agar kita benar-benar bisa memaksimalkan hari-hari
terakhir kita dengan Ramadhan.
Yang pertama Perbanyak Istghfar. Di hari-hari ini atau di jam-jam ini, sebelum kita
memasuki 10 hari terakhir perbanyaklah istighfar, perbanyak istighfar. Saya yakin anda sudah
mengiringi setiap hari di Ramadhan dengan memperbanyak istighfar. Di detik-detik ini, di
waktu-waktu ini, tambah lagi, minta ampun dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, minta agar Allah
Subhana Allah menggugurkan dosa-dosa kita. Kenapa demikian?? Karena yang membuat
kita terjatuh di 10 hari terakhir, yang membuat kita gagal, yang membuat kita malas baca Al-
Qur’an di hari-hari terakhir, yang membuat kita tidak semangat dalam melakukan tarawih atau
Qiyamul Lail, salah satunya adalah dosa, salah satunya adalah dosa.
Allah berfirman dalam surat Asy-Syura’ ayat 40:
وجزاء سيئ ٍة سيئة م لث ها
“dan hukuman dari keburukan keburukan yang semisalnya” (QS. Asy-Syura': 40)
Taukah jika kita bermaksiat, jika kita melakukan dosa di 20 hari pertama di bulan
Ramadhan, maka itu akan mempengaruhi semangat ibadah kita di hari-hari terakhir. Salah
satu penyebab kita ghibah di hari-hari terakhir adalah ghibah di 20 hari sebelumnya. Salah
satu yang membuat kita malas shalat di hari-hari terakhir adalah karena kita malas shalat di
20 hari sebelumnya.
Oleh karena itu putus mata rantai keburukan tersebut. Putus dengan apa? Putus
dengan istighfar dan taubat kepada Allah Swt. karena kita tahu bersama yang membuat kita
berat untuk melangkah, yang membuat kita berat untuk membaca Al-Qur’an, yang membuat
kita ngantuk ketika shalat lail atau shalat tarawih, lagi-lagi adalah dosa. Maka dosa tersebut
akan menghambat kinerja kita. Dosa itu ibarat beban yang ada di pundak-pundak kita, maka
singkirkan beban dosa tersebut dari pundak kita. Perbanyak istighfar dan bertobat kepada
Allah. Maka rasakan sendiri bagaimana kita akan lebih nyaman dalam beribadah, kita akan
lebih ringan dalam membaca Al-Qur’an atau Qiyamul Lail dan Berdzikir di 10 hari terakhir ini,
karena Allah menghapuskan dosa-dosa kita.
Kiat yang kedua, adalah bertawakal kepada Allah.
ومن يتوكل َعل اللـ ِه فهو حسبه
“Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah maka Allah akan cukupkan (Allah akan
wujudkan keinginan kita)” (QS. Ath-Thalaq: 3)
Ketika kita memasuki 10 hari terakhir ini, dengan mengharapkan pertolongan dari
Allah, dengan bersandar pada kekuatan Allah Swt. dan kita menginginkan mendapatkan
khusnul khotimah, mendapatkan Lailatul Qadar, maka akan
Allah
ُ w uَ ُ
j udka
t. u b se ter l ha n
َ َ َّ ْ َ َ
َ
ومن يتوكل َعل اللـ ِه فهو حسبه
“Barangsiapa yang bertawakal bersandar meminta pertolongan kepada Allah maka
Allah akan mewujudkan keinginannya”
Kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah..
Di detik-detik terakhir menjelang 10 hari terakhir, di dalam shalat kita hendaknya kita
ََ
sisipkan sebelum kita salam membaca:
َ
وحسن ع باد ِتك,رك وحسن ع َباد ِتك, رك وشك, ا لهم أ ِع نب َعل ذك
“Ya Allah tolonglah aku sehingga aku bisa berdzikir kepadaMu, aku bisa bersyukur
kepadaMu dan aku bisa memperbaiki ibadah-ibadahku” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Dan bagi kita yang merasa banyak dosa di 20 hari sebelumnya, bagi kita yang merasa
tidak maksimal di 20 hari yang sebelumnya, bagi kita yang merasa banyak lalai di 20 hari
sebelumnya, husnudzan kepada Allah, berbaik sangka kepada Allah. Kalau kita bertekad
untuk memperbaiki, kita beristighfar dan kita bangkit, maka Allah akan memberikan
kesempatan untuk menutup Ramadhan ini dengan Khusnul Khotimah. Kesempatan itu masih
terbuka, pintu itu belum tertutup, masih ada 10 hari lagi.
Kita akan memasuki puncak-puncaknya Ramadhan, kita akan memasuki klimaksnya
Ramadhan, kita akan memasuki partai finalnya Ramadhan, keluarkan seluruh potensi kita,
keluarkan seluruh tenaga kita, keluarkan seluruh kemampuan kita, waktu-waktu kita, raihlah
Lailatul Qadar yang lebih baik daripada 1000 bulan, raihlah khusnul khotimah di bulan suci
Ramadhan. Ingat kesalahan, kekurangan, kehilafan, kemaksiatan yang kita lakukan selama
20 hari ini, masih bisa berakhir manis, karena Nabi bersabda:
إنما األعمال بالخوا ِتيم
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)
Semoga Allah mewujudkan cita-cita kita semuanya. Hanya pada Allah kita berharap,
dan Allah me Allahh mm
yang bi w u jud
َ sem ua h
َ ْ َ َّ َ
k َ A
َ u iin. m a A
َّ ُ َّ
sa
ُْ ُkan ْ ita.
.
a
وأتوب، أستغ ِفرك، أشهد أن ال إلـه إال أنت،سب حانك ا لهم و ِبحم دك
َ إليك
Billahi taufiq wal hidayah
Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabaro katuh.
Materi: 17
Manusia Yang Merugi di Bulan Ramadhan
السال م علينكم و رحمة هلال و برك اته
ِّ َ َ َ َ َ
والصالة والسالم،ن ر الدنيا وال دي, و ِب ِه نست ِع أمو، ا لحمد َّلل رب العال ِم ي
ُ يع َ َ َ
َ َ َ
،َعل أشف الـم ْر س ِل ني وَعل آ ِل ِه وصح ِب ِه أجـمـ ِع َّ ني
أ ما بعد
Hadirin jama'ah yang berbahagia..
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta Alam yang telah memberi kita
nikmat yang berlimpah hingga detik ini.
Tak lupa solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., berserta keluarganya, sahabatnya. Semoga pada hari kiamat nanti, kita
dan keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau. Aamiin..Ya Robbal Aalamiin.
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Tentu satu hal yang tidaklah kita ragukan bahwasanya berjumpa dengan Ramadhan
adalah satu nikmat yang besar. Akan tetapi orang yang mendapatkan nikmat yang besar ini,
belum tentu dia menjadi manusia yang beruntung. Boleh jadi ada orang berjumpa dengan
Ramadhan dan dia menjadi manusia yang celaka. Dan sungguh betapa celakanya orang
yang semacam ini. Allah berikan kepadanya nikmat yang besar, namun dia malah menjadi
manusia yang celaka dalam nikmat besar dalam nikmat besar yang Allah berikan kepadanya.
Siapakah orang yang menjadi manusia yang celaka, manusia yang merugi, pada saat
Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan nikmat besar kepadanya..? Hal ini telah Nabi
jelaskan dalam satu hadits yang shahih diriwayatkan oleh At-Tirmidzi. Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersab d a:
َ
ْ ر ِغم أنف رجل دخل علي ِه رمضان ثم انسلخ قبل أن يغفر ُله
“Sungguh celaka seorang yang berjumpa dengan bulan Ramadhan, kemudian
Ramadhan itu berakhir dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala belum mengampuni dosa-
dosanya.” (HR. Tirmidzi)
Demikian yang Nabi sampaikan. Manusia yang celaka di bulan Ramadhan, manusia
yang celaka dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan nikmat yang besar
untuk dirinya adalah orang yang berjumpa dengan bulan Ramadhan namun ketika
Ramadhan berakhir ternyata Allah Subhanahu wa Ta’ala belum mengampuni dosa-dosanya.
Kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah..
Padahal selama bulan Ramadhan terdapat banyak amal yang jika dikerjakan akan
menyebabkan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semisal amal berupa puasa. Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam m eng
ataka
ّ ْ ْ
n:
َ
من صام رمضان إيمانا واح ِتسابا غ ِفر له ما تقدم من ذن ِب ِه
“Siapa yang berpuasa dengan motivasi yang benar karena iman dan mengharap
ganjaran dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat.”
Demikian juga Qiyam adha
n
Ram ْ َّ
, Nabi ka ta ka n:
َ
غ ِف ُر ل َه ما تقدم من ذن ِب ِه،َ من قام رمضان إيمانا واح ِتسابا
“Siapa yang shalat tarawih di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala
dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat.”
Demikian juga shalat dimalam hari saat Lailatul Qadar. Sebagaimana sabda Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
غ ِفر له ما تقدم من ذن ِب ِه،ر ِإيمانا واح ِتسابا, من قام يل لة القد
“Siapa yang mengerjakan shalat dimalam hari dan malam tersebut bertepatan dengan
Lailatul Qadar, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala ampuni dosa-dosa yang lewat.”
Terdapat banyak amal yang disyariatkan di bulan Ramadhan yang menjadi sebab
terampuninya dosa. Namun ternyata ada orang yang Ramadhan berakhir dan Allah
Subhanahu wa Ta’ala belum mengampuni dosa-dosanya. Maka sungguh dia adalah orang
yang teledor, sungguh dia adalah orang yang ceroboh.
Kaum Muslimin dan Muslimah rahimani wa rahimakumullah..
Waktu yang Allah berikan demikian panjang. Satu bulan lamanya, boleh jadi 29 hari,
menjadi 30 hari. Ternyata dari sekian waktu lamanya ini dengan terdapat berbagai macam
amal didalamnya yang itu adalah amal-amal yang menghapus dosa, ternyata tidak
mendapatkan bagian dari orang-orang yang mendapatkan ampunan Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
Maka berarti, sungguh puasanya adalah puasa yang sangat tidak berkualitas, shalat
malamnya adalah shalat malam yang betu-betul tidak ada nilainya dan tidak ada harganya,
shalat tarawihnya adalah shalat tarawih yang tidak ada faidahnya, dia hanya mendapat capek
saja dari shalat tarawih yang dia lakukan tersebut. Yang dia dapatkan dari puasa yang dia
kerjakan hanya lapar dan dahaga semata.
Inilah manusia yang celaka pada saat Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan nikmat
kepadanya. Semoga Allah SWT. melindungi kita semuanya dari keadaan tragis semacam ini.
Aamiin..
Allahhum m iin m Aa .
ُ َ ُ ْ
a ُ َ ْ ٰ
وأتوب، أستغ ِفرك، أشهد أن ال إلـه إال أنت،سب حانك ا لهم و ِبحم دك
َ إليك
Billahi taufiq wal hidayah
Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabaro katuh.
Materi: 18
ZAKAT FITRAH
السالم عليكم وُرحمة هلال وبركاته
ب من أن َل وأشهد إله ْ ْ
،ِل رب ال عال ِم ح َب منَ أطاعه َّ ا لحمد ل
،دعاه وي ي ي،ي َّ
َ
ج
َ ُ َ ُ ُ ْ ُ َ ُ َ
. وأش ه د أن محم ع ب د ه و ْر س ِّ وا ْت ر، ك ل ه, ْ َإل لهال د ه َل
ي ت صل،وله وح َش
ي
َّ ُ َ َّ َ َ َ َ ْ َ ُ
َ
أ ما،ن اه ت دى ِبس ن ِت ِه وه دا ه, وع َل آ ِل ِه وصح ِب ِه ُو م،وسال مه ع ل ي ِه
بع د
Hadirin jama'ah yang berbahagia..
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta Alam yang telah memberi kita
nikmat yang berlimpah hingga detik ini.
Tak lupa solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., berserta keluarganya, sahabatnya. Semoga pada hari kiamat nanti, kita
dan keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau. Aamiin..Ya Robbal Aalamiin.
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Zakat fitrah adalah zakat wajib yang dikeluarkan setiap umat Islam menjelang Idulfitri
pada bulan Ramadan. Zakat fitrah yang termasuk rukun Islam keempat ini wajib dilaksanakan
sebelum salat Idulfitri, yang besaran ukurannya dalam bentuk beras atau makanan pokok
adalah sebanyak 1 sha’ (2,5 kilogram).
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar ra, Rasulullah SAW bersabda:
"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat
muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun
besar. Beliau SAW memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk
shalat.” (HR Bukhari Muslim)
Makna pemberian zakat fitrah setelah menunaikan ibadah di bulan Ramadan, selain
untuk menyucikan diri, juga bermakna sebagai bentuk kepedulian terhadap orang yang
kurang mampu. Memberikan zakat fitrah bertujuan pula untuk berbagi kebahagiaan dan
kemenangan di hari raya yang bisa dirasakan semua kaum muslim, termasuk fakir maupun
golongan masyarakat miskin yang serba kekurangan.
Kewajiban zakat fitrah wajib ditunaikan semua orang, baik laki-laki, perempuan, anak-
anak hingga orang dewasa dan lansia dengan syarat beragama Islam, hidup pada saat bulan
Ramadan, dan memiliki kelebihan rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam dan Hari Raya
Idul Fitri.
Ada banyak ayat Al-Qur'an yang mewajibkan umat Islam untuk melaksanakan zakat,
salah satunya disebutkan
dalam َ ٰ َ َّ َ
firman
Allah
SWT ber ikut ini:
ُ
ؕبها وصل عل ۡي ان صلوتك سكن لهم َ
صدقة تطه ُرهم وتزك ۡي خذ من ام وا ِل ِهم
ِه م
ُ
وا َّلل س ِم ۡيع ع ِل ۡيم
"Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan
berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi
mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui," (QS. At-Taubah: 103).
Kaum Muslimin dan Muslimah rahimakumullah..
Dalam ayat diatas, Allah SWT memerintahkan Rasulullah sebagai pemimpin umat
Islam mengambil sebagian dari harta benda para pengikutnya sebagai sedekah atau zakat.
Ini untuk menjadi bukti kebenaran tobat mereka (pengikut Muhammad SAW), karena
sedekah atau zakat tersebut dapat membersihkan diri dari dosa yang timbul karena
mangkirnya mereka dari peperangan dan untuk mensucikan diri dari sifat "cinta harta" yang
mendorong mereka untuk mangkir dari peperangan itu.
Selain itu, sedekah atau zakat tersebut dapat membersihkan diri dari semua sifat-sifat
jelek manusia yang timbul karena harta benda, seperti kikir, tamak, dan sebagainya. Oleh
karena itu, Rasul mengutus para sahabat untuk menarik zakat dari kaum Muslimin. Oleh
karena itu, Rasul mengutus para sahabat untuk menarik zakat dari kaum Muslimin.
Kemudian penunaian zakat berarti membersihkan harta benda yang tinggal, sebab
pada harta benda seseorang terdapat hak orang lain, yaitu orang-orang yang oleh agama
Islam telah ditentukan sebagai orang-orang yang berhak menerima zakat. Selama zakat itu
belum dibayarkan oleh pemilik harta tersebut, maka selama itu pula harta bendanya tetap
bercampur dengan hak orang lain, yang haram untuk dimakannya. Akan tetapi, bila ia
mengeluarkan zakat dari hartanya itu, maka harta tersebut menjadi bersih dari hak orang lain.
Orang yang mengeluarkan zakat terbebas dari sifat kikir dan tamak.
Menunaikan zakat akan menyebabkan keberkahan pada sisa harta yang masih
tinggal, sehingga ia tumbuh dan berkembang biak. Sebaliknya bila zakat itu tidak dikeluarkan,
maka harta benda seseorang tidak akan memperoleh keberkahan. Walaupun perintah Allah
dalam ayat ini pada lahirnya ditujukan kepada Rasul-Nya, dan turunnya ayat ini berkenaan
dengan peristiwa Abu Lubabah dan kawan-kawannya namun hukumnya juga berlaku
terhadap semua pemimpin atau penguasa dalam setiap masyarakat muslim, untuk
melaksanakan perintah Allah dalam masalah zakat ini, yaitu untuk memungut zakat tersebut
dari orang-orang Islam yang wajib berzakat, dan kemudian membagi-bagikan zakat itu
kepada yang berhak menerima-nya.
Jemaah yang dimulaiakan Allah SWT
Dengan demikian, zakat akan dapat memenuhi fungsinya sebagai sarana yang efektif
untuk membina kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya dalam ayat diatas Allah
memerintahkan kepada Rasul-Nya, dan juga kepada setiap pemimpin dan penguasa dalam
masyarakat, agar setelah melakukan pemungutan dan pembagian zakat, mereka berdoa
kepada Allah bagi keselamatan dan kebahagiaan pembayar zakat. Doa tersebut akan
menenangkan jiwa mereka, dan akan menenteramkan hati, serta menimbulkan kepercayaan
dalam hati pemberi zakat bahwa Allah benar-benar telah menerima tobat mereka.
Semoga kita tidak lalai untuk membayar zakat fitrah, sebagai bagian dari ibadah
ُ َ َ
puasa. Aamiin.. A ll a hhumma A am iin.
ْ ْ َ ْ ْ
وأتوب، أستغ ِفرك، أشهد أن ٰ ال إلـه إال أنت،سب حانك اللهم و ِبحم دك
َ إليك
Billahi taufiq wal hidayah
Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabaro katuh.
Materi: 19
Hakikat Takwa Kepada Allah
ل رب العا لمين والصالة والسالم على اصرف االنبياء والمرسلين على محمد وعلى
اله واصحا به اجمعين وموله
Hadirin jama'ah yang berbahagia..
Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta Alam yang telah memberi kita
nikmat yang berlimpah hingga detik ini.
Tak lupa solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw., berserta keluarganya, sahabatnya. Semoga pada hari kiamat nanti, kita
dan keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau. Aamiin..Ya Robbal Aalamiin.
Pendengar yang berbahagia.
Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan, ampunan dan
rakhmat serta kasih sayang dari Allah SWT. Diwajibkan kepada seluruh orang Islam yang
beriman untuk melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan dengan tujuan agar
menjadi orang-orang yang bertakwa, seperti dinyatakan pada QS Al-Baqarah 183:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Takwa menurut Ibnu Taimiyah adalah, engkau mengamalkan ketaatan kepada
Allah, di atas cahaya dari Allah, engkau mengharapkan rahmat Allah. Engkau meninggalkan
kemaksiatan kepada Allah, di atas cahaya dari Allah, engkau takut siksa Allah.
Ibnu Qayyim berkata, “Hakikat takwa adalah menaati Allah atas dasar iman dan ihtisab,
baik terhadap perkara yang diperintahkan atau pun perkara yang dilarang. Oleh karena itu, seseorang
melakukan perintah itu karena imannya, yang diperintahkan-Nya disertai dengan pembenaran terhadap
janji-jani-Nya. Dengan imannya itu pula, ia meninggalkan yang dilarang Allah dan takut terhadap
ancaman-Nya..
Jama’ah Yang diMuliakan Allah....
Dalam Al-Qur’an terdapat tiga makna Taqwa yaitu::
1. Takut kepada Allah dan pengakuan superioritas Allah. Hal ini sesuai dengan Firman Allah;
“Dan hanya kepada-Ku lah kamu harus bertakwa. (Al-Baqarah: 41)
2. Bermakna taat dan beribadah, sesuai firman Allah;
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah
denan sebenar-benar takwa.” (Ali-Imran: 102)
3. Dengan makna pembersihan hati dari noda dan dosa. Maka inilah hakikat dari makna
takwa, selain pertama dan kedua. Sebagaimana termaktub dalam firman-Nya;
“Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, takut kepada Allah dan bertakwa,
maka itulah orang-orang yang beruntung.” (An-Nur: 52)