Anda di halaman 1dari 5

Empat Pelajaran Penting dari Peristiwa Isra’ Mi’raj

Oleh : Muh. Hanafi ,SS.M.Sy

Khutbah I

‫ ُذ و ْالَج الِل‬،‫ َأْش َهُد َأْن اَل ِاَلَه ِإاَّل هللا َو ْح َدُه ال َش ِر يك َله‬، ‫ َو َأْفَهَم َنا ِبَش ِر ْيَعِة الَّنِبّي الَك ريِم‬، ‫ْالَح ْم ُد ِهلل ْالَح ْم ُد ِهلل اّلذي َهَداَنا ُسُبَل الّس َالِم‬
‫ الّلُهَّم َص ِّل و َس ِّلْم َو باِرْك َع َلى َسِّيِد نا ُم َح ّم ٍد َو َع َلى اِله َو أْص حاِبِه‬،‫ َو َأْش َهُد َأّن َس ِّيَد َنا َو َنِبَّيَنا ُم َح َّم ًدا َعْبُد ُه َو َر سوُله‬،‫َو اإلْك رام‬
‫ َقاَل ُهللا َتَعالَى‬، ‫ أْو ُصْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا َو َطاَع ِتِه َلَعَّلُك ْم ُتْفِلُح ْو ْن‬،‫ َفَياُّيَها اِإل ْخ َو ان‬:‫ َأَّم ا َبْع ُد‬،‫َو الَّتاِبعيَن ِبإْح ساِن إَلى َيْو ِم الِّدين‬
،‫ َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَّتُقوا هللا َو ُقوُلوا َقْو اًل َسِد يًدا‬: ‫ ِبْس ِم ِهللا الَّرْح َمِن الَّرِحْيْم‬،}‫ َأُع ْو ُذ ِباِهلل ِم َن اَّلشْيَطاِن الَّر ِج ْيم‬: ‫ِفي ْالُقْر اِن ْالَك ِر يْم‬
‫ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنوَبُك ْم َو َم ْن ُيِط ِع هللا َو َر ُس وَلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًزا َع ِظ يًم ا وقال تعالى َيا َاُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا اَّتُقْو ا َهللا َح َّق‬
‫ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأْنُتْم ُم ْسِلُم ْو َن‬.

‫َص َدَق ُهللا الَعِظ يْم‬

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Rasanya tak habis-habisnya kita mesti bersyukur kepada Allah, karena dari
limpahan rahmat dan karuniaNya, hingga kini kita tetap bertahan menjaga
keimanan kita sebagai tingkat nikmat yang paling tinggi. Syahadatpun harus selalu
kita benahi, biar lebih mendekati makna yang hakiki. Sanjungan shalawat kita
sampaikan kepada Baginda Rasul, ujung tombak pembawa pelita kehidupan.

Dari mimbar ini pula saya serukan kepada diri saya pribadi, umumnya kepada para
jamaah sekalian untuk selalu menjaga, mempertahankan dan terus berupaya
meningkatkan nilai-nilai taqwa, hanya dengan taqwalah kita selamat di hari
pengadilanNya.

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Alhamdulillah pada kesempatan yang berbahagia ini kita masih diberi kesempatan oleh
Allah subhanahu wata’ala untuk beribadah di bulan Rajab yang mulia ini. Pada kesempatan ini
kita kembali memperingati peristiwa besar dan istimewa, yaitu peringatan Isra’ Mi’raj Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena itu, sebagai umat Islam, kita harus mengetahui
apa makna Isra’ Mi’raj, bagaimana kisah perjalanan Nabi dalam Isra’ Mi’raj? Dan apa pelajaran
yang dapat kita ambil dari peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam?

Isra’ Mi’raj adalah peristiwa yang agung, yaitu Allah subhanahu wata’ala memberikan
keistimewaan pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk melakukan perjalanan
mulia bersama malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha
Palestina. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap
Allah subhanahu wata’ala sang pencipta Alam semesta. Sebagaimana firman Allah subhanahu
wata’ala dalam surat Isra’ ayat 1:

‫ُسْبَح اَن اَّلِذ ي َأْسَر ٰى ِبَعْبِدِه َلْياًل ِم َن اْلَم ْس ِج ِد اْلَح َر اِم ِإَلى اْلَم ْس ِج ِد اَأْلْقَص ى اَّلِذ ي َباَر ْكَنا َح ْو َلُه ِلُنِر َيُه ِم ْن آَياِتَنا ِإَّنُه ُهَو الَّسِم يُع‬
‫اْلَبِص يُر‬

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Masjidil Haram ke Masjid Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.

Imam Bukhari mengisahkan perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam Shahih Bukhari, Juz 5 halaman 52. Intisarinya adalah, suatu ketika Nabi berada
di dalam suatu kamar dalam keadaan tidur, kemudian datang malaikat mengeluarkan hati Nabi
dan mencucinya, kemudian memberikannya emas yang dipenuhi dengan iman. Kemudian hati
Nabi dikembalikan sebagaimana semula. Setelah itu Nabi melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj
dengan mengendarai Buraq dengan diantar oleh malaikat Jibril hingga langit dunia, kemudian
terdapat pertanyaan, “Siapa ini?” Jibril menjawab: “Jibril.” “Siapa yang bersamamu?” Jibril
menjawab, “Muhammad”. “Selamat datang, sungguh sebaik-baiknya orang yang berkunjung
adalah engkau, wahai Nabi.” Di langit dunia ini, Nabi bertemu dengan Nabi Adam ‘alaihissalam,
Jibril menunjukkan bahwa Nabi Adam adalah bapak dari para nabi. Jibril memohon kepada Nabi
Muhammad untuk mengucapkan salam kepada Nabi Adam, Nabi Muhammad mengucapkan
salam kepada Nabi Adam ‘alaihissalam, sebaliknya Nabi Adam juga membalas salam kepada
Nabi Muhammad.

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Perjalanan dilanjutkan menuju langit kedua, di sini Nabi bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi
Isa. Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf ‘alaihissalam, di langit
keempat, Nabi bertemu dengan Nabi Idris, di langit kelima Nabi Muhammad bertemu dengan
Nabi Harun ‘alaihissalam, di langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa, Nabi
Musa menangis karena Nabi Muhammad memiliki umat yang paling banyak masuk surga,
melampaui dari umat Nabi Musa sendiri. Dan terakhir di langit ketujuh, Nabi Muhammad
bertemu dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Setelah itu, Nabi Muhammad menuju Sidratil
Muntaha, tempat Nabi bermunajat dan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala. Kemudian
Nabi naik menuju Baitul Makmur, yaitu baitullah di langit ketujuh yang arahnya lurus dengan
Ka’bah di bumi, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk untuk berthawaf di dalamnya.
Kemudian Nabi disuguhi dengan arak, susu, dan madu. Nabi kemudian mengambil susu, Jibril
mengatakan: “Susu adalah lambang dari kemurnian dan fitrah yang menjadi ciri khas Nabi
Muhammad dan umatnya.”
Di Baitul Makmur, Nabi Muhammad bertemu dengan Allah subhanahu wata’ala. Allah
mewajibkan kepada Nabi untuk melaksanakan shalat fardlu sebanyak lima puluh rakaat setiap
hari. Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Musa ‘alaihissalam. Nabi Musa
mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima
puluh kali sehari, Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya. Lalu meminta
kepada Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah subhanahu wata’ala, mohonlah keringanan
untuk umatmu. Kemudian Nabi menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi shalat
sepuluh kali. kemudian Nabi Muhammad kembali kepada Nabi Musa, dan Nabi Musa
mengingatkan sebagiamana yang pertama. Kembali Nabi menghadap Allah hingga dua kali, dan
akhirnya Allah mewajibkan shalat lima waktu. Nabi Muhammad kembali pada Nabi Musa, Nabi
musa tetap mengatakan bahwa umatmu tidak akan kuat wahai Nabi Muhammad, Nabi
Muhammad menjawab, saya malu untuk kembali menghadap pada Allah. Saya ridho dan
pasrah kepada Allah.

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wa Nihayah, Sirah Nabawiyah, Juz 2 halaman 94
menceritakan, keesokan harinya, Nabi menyampaikan peristiwa tentang Isra’ Mi’raj terhadap
kaum Quraisy. Mayoritas orang Quraisy inkar terhadap kisah yang disampaikan Nabi
Muhammad, bahkan sebagian kaum muslimin ada yang kembali murtad karena tidak percaya
terhadap kisah yang disampaikan Nabi. Melihat hal tersebut, Abu Bakar bergegas untuk
membenarkan kisah Isra’ Mi’raj Nabi, beliau mengatakan: sungguh aku percaya terhadap berita
dari langit, apakah yang hanya tentang berita Baitul Maqdis aku tidak percaya? Sejak saat itu
sahabat Abu Bakar dijuluki Nabi dengan sebutan Abu Bakar As-Shiddiq, Abu Bakar yang sangat
jujur.

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan Isra’ Mi’raj? Ali Muhammad Shalabi
dalam Sirah Nabawiyah: ‘Irdlu Waqâi’ wa Tahlîl Ihdats, juz 1 halaman 209 menjelaskan bahwa
pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan Isra’ Mi’raj antara lain :

pertama, Isra’ Mi’raj adalah kemuliaan dan keistimewaan dari Allah kepada hambanya tercinta,
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, Nabi baru saja mengalami hal yang amat
menyedihkan, yaitu wafatnya Dewi Khodijah sebagai istri tercinta, yang selalu mengorbankan
jiwa, tenaga, pikiran, dan hartanya demi perjuangan Nabi, serta wafatnya paman tercinta yaitu
Abu Thalib, yang selalu melindungi Nabi dari kekejaman kaum Quraisy. Allah ingin menguatkan
hati Nabi dengan melihat secara langsung kebesaran Allah subhanahu wata’ala. Sehingga hati
Nabi semakin mantap dan teguh dalam menyebarkan Agama Allah subhanahu wata’ala. Ini
memberikan pelajaran kepada kita, bahwa siapa pun yang berjuang di jalan Allah, dan
menegakkan agama, seperti dengan memakmurkan masjid, memakmurkan majlis ilmu, dzikir
dan tahlil, Allah akan memberikan kebahagiaan dan keistimewaan baginya.
Kedua, kewajiban menjalankan shalat lima waktu bagi setiap muslim. Musthofa As Siba’i dalam
kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa jika Nabi
melakukan Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat, sebuah keharusan bagi tiap
Muslim menghadap (mi’raj) kepada Allah subhanahu wata’ala lima kali sehari dengan jiwa dan
hati yang khusyu’. Dengan shalat yang khusyu’, seseorang akan merasa diawasi oleh
Allah subhanahu wata’ala, sehingga ia malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu, malu
untuk berkata kotor, malu untuk mencaci orang lain, malu untuk berbuat bohong, dan
sebaliknya lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak kebaikan. Hal tersebut demi
untuk mengagungkan keesaan Allah, kebesaran Allah, sehingga dapat menjadi makhluk Allah
yang terbaik di muka bumi ini.

Hadirin, jamaah sholat juma’at rahimakumullah

Ketiga, Isra’ Mi’raj adalah mukjizat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan
perjalanan beliau dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dalam sejarah, Itu adalah
perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi dengan
selamat. Jika hal ini telah terjadi di zaman Nabi, 1400 tahun yang lalu, hal tersebut memberikan
pelajaran bagi umat Islam agar mandiri, belajar, bangkit dan meningkatkan kemampuan, tidak
hanya dalam masalah agama, sosial, politik, dan ekonomi, namun juga harus melek terhadap
sains dan teknologi. Perjalanan menuju ke luar angkasa adalah sains dan teknologi tingkat tinggi
yang menjadi salah satu tolak ukur kemajuan sebuah umat dan bangsa.

Keempat, Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu
Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita bahwa Masjidil
Aqsha adalah bagian dari tempat suci umat Islam. Membela Masjidil Aqsha dan sekelilingnya
sama saja dengan membela agama Islam. Wajib bagi tiap muslim sesuai dengan kemampuan
masing-masing untuk selalu berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan dan keselamatan
Masjidil Aqhsa Palestina. Baik dengan diplomasi politik, bantuan sandang pangan, maupun
dengan harta. Semoga kita selalu menjadi umat yang selalu dapat mengambil hikmah dan dari
peristiwa Isra’ Mi’raj ini dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya. Allahumma Aamin.

‫ ِبْس ِم ِهللا‬، ‫ أُعوُذ ِباِهلل ِم َن الَّش ْيطاِن الَّر ِج يْم‬: ‫ َو أْد َخ َلَنا وِإَّياكم ِفي ُز ْم َرِة ِع َباِدِه الُم ْؤ ِمِنْيَن‬،‫َج َعَلنا ُهللا َو إَّياكم ِم َن الَفاِئِز ين اآلِمِنين‬
‫ َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َو ُقوُلوا َقْو اًل َسِد يًدا‬: ‫الَّرْح ماِن الَّرِح يْم‬

‫ إّنُه َتعَاَلى َج ّو اٌد َك ِر ْيٌم َم ِلٌك َبٌّر َر ُؤ ْو ٌف َر ِح ْيٌم‬. ‫ َو َنَفَعِنْي َو ِإّياُك ْم ِباآلياِت وِذ ْك ِر الَح ِكْيِم‬، ‫بَاَر َك ُهللا ِلْي َو لكْم ِفي الُقْر آِن الَعِظْيِم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْلَح ْم ُد ِهلل َعلَى ِإْح َس اِنِه َو الُّش ْك ُر َلُه َعلَى َتْو ِفْيِقِه َو ِاْم ِتَناِنِه‪َ .‬و َأْش َهُد َأْن َال ِاَلَه ِإَّال ُهللا َو ُهللا َو ْح َدُه َال َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َهُد أَّن َس ِّيَد َنا‬
‫ُم َح َّم ًدا َعْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه الَّداِع ى إلَى ِر ْض َو اِنِه‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َع َلى َسِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد ِو َع َلى َاِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َس ِّلْم َتْسِلْيًم ا ِك ثْيًر ا‬

‫َأَّم ا َبْعُد َفيَا َاُّيَها الَّناُس ِاَّتُقواَهللا ِفْيَم ا َأَم َر َو اْنَتُهْو ا َع َّم ا َنَهى َو اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِبَأْمٍر َبَد َأ ِفْيِه ِبَنْفِس ِه َو َثـَنى ِبَم آل ِئَك ِتِه ِبُقْد ِس ِه‬
‫َو َقاَل َتعَاَلى ِإَّن َهللا َو َم آلِئَكَتُه ُيَص ُّلْو َن َعلَى الَّنِبى يآ َاُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْسِلْيًم ا‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َع َلى َسِّيِد َنا ُم َح َّم ٍد‬
‫َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس ِّلْم َو َع َلى آِل َسِّيِد نَا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى َاْنِبيآِئَك َو ُرُسِلَك َو َم آلِئَك ِة ْالُم َقَّر ِبْيَن َو اْر َض الّلُهَّم َع ِن ْالُخ َلَفاِء الَّر اِشِد ْيَن َأِبى‬
‫َبْك ٍر َو ُع َم ر َو ُع ْثَم ان َو َع ِلى َو َعْن َبِقَّيِة الَّصَح اَبِة َو الَّتاِبِع ْيَن َو َتاِبِع ي الَّتاِبِع ْيَن َلُهْم ِبِاْح َس اٍن ِاَلىَيْو ِم الِّدْيِن َو اْر َض َع َّنا َم َعُهْم ِبَر ْح َم ِتَك‬
‫َيا َأْر َح َم الَّر اِحِم ْيَن‬

‫َاللُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْالُم ْؤ ِم َناِت َو ْالُم ْسِلِم ْيَن َو ْالُم ْسِلَم اِت َاَالْح يآُء ِم ْنُهْم َو ْاَالْمَو اِت اللُهَّم َأِع َّز ْاِإل ْس َالَم َو ْالُم ْسِلِم ْيَن َو َأِذ َّل الِّش ْر َك‬
‫َو ْالُم ْش ِر ِك ْيَن َو اْنُصْر ِع َباَدَك ْالُمَو ِّح ِدَّيَة َو اْنُصْر َم ْن َنَصَر الِّدْيَن َو اْخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل ْالُم ْسِلِم ْيَن َو َد ِّم ْر َأْعَداَء الِّدْيِن َو اْع ِل َك ِلَم اِتَك ِإَلى‬
‫َيْو َم الِّدْيِن ‪ .‬اللُهَّم اْد َفْع َع َّنا ْالَبَالَء َو ْالَو َباَء َو الَّزَالِزَل َو ْالِمَح َن َو ُسْو َء ْالِفْتَنِة َو ْالِمَح َن َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن َعْن َبَلِد َنا ِاْنُدوِنْيِس َّيا‬
‫خآَّص ًة َو َس اِئِر ْالُبْلَداِن ْالُم ْسِلِم ْيَن عآَّم ًة َيا َرَّب ْالَعاَلِم ْيَن ‪َ .‬رَّبَنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفى ْاآلِخ َرِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‪َ .‬ر َّبَنا‬
‫َظَلْم َنا َاْنُفَس َنا َو اإْن َلْم َتْغ ِفْر َلَنا َو َتْر َح ْم َنا َلَنُك ْو َنَّن ِم َن ْالَخ اِس ِر ْيَن ‪ِ .‬ع َباَد ِهللا ! ِإَّن َهللا َيْأُم ُر َنا ِبْالَعْد ِل َو ْاِإل ْح َس اِن َو ِإْيتآِء ِذ ي ْالُقْر بَى‬
‫َو َيْنَهى َع ِن ْالَفْح شآِء َو ْالُم ْنَك ِر َو ْالَبْغ ي َيِع ُظُك ْم َلَعَّلُك ْم َتَذ َّك ُرْو َن َو اْذ ُك ُر وا َهللا ْالَعِظْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْش ُك ُرْو ُه َعلَى ِنَعِمِه َيِز ْد ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا‬
‫َأْك َبْر‬

Anda mungkin juga menyukai