Anda di halaman 1dari 3

Bismillahirrahmanirrahim

Salam pembuka – Izinkan kami lantunkan

“Assalam – Assalam - Assalamualaikum Wr. Wb”

Semangat belajar tak dapat digugat


Belajar dipesantren kaligrafi
Jawab salam kurang semangat
Kami ulangi sekali lagi

Alhamdulillaah 2x hilladzi lahuumafissama waa tiwamafil ard walahulhamdu fil akhirah


wahuwal hakiimul khabir

Asyhadualla ilahaillallah wa asyhaduanna muhammadan abduhu warosuulu laa nabiyyaba’da


amma ba’du

Segala puji hanya milik Allahhu Rabbi. Segala zat yang maha syukur yang telah memberikan
beribu- ribu nikmat yang tidak terukur. Nikmat iman, nikmat islam, sampai nikmat sehat wal
‘afiat sehinggaa kita bisa berkumpul ditempat yang insyaallah diberkahi Allah SWT.

Shalawat dan salam untuk sang junjungan penghulu nabi yang menjadi rahmat bagi seluruh
alam teladan terbaik sepanjang zaman “Rasulullah nabi SAW Allahumma Sholli ‘ala sayyidina
Muhammad wa ‘ala sayyidina Muhammad.

Hadirin Muslimin Muslimat Rahimakumullah. Adapun judul ceramah yang akan kami
sampaikan adalah “Perjalanan Isra’ Mi’raj nabi Muhammad SAW.

Hadirin, yang dimuliakan Allah SWT Apa itu Isra’ Mi’raj ?

Yaitu Isra’ perjalanan nabi Muhammad SAW dari Masjid haram dimekah ke masjidil aqsa di
Yerussalam, Sedangkan mi’raj perjalanan nabi Muhammad SAW dari bumi menuju langit
ketujuh, kemudian ke sidratul muntaha. Sebagaimana dalam firman Allah yang terdapat pada
QS. Al-Isra : 1 yang berbunyi.

bermula saat Rasulullah SAW mengisi waktu usai Isya dengan tidur lebih awal agar dapat
bangun pada sepertiga malam terakhir untuk salat. Namun, malam itu malaikat Jibril datang
mengunjungi Rasulullah.

Jibril lalu mengajak Rasulullah keluar rumah dan bepergian, melaksanakan Isra Miraj. Rasulullah
kemudian menaiki Buraq bersama Jibril dan Mikhail, untuk kemudian dalam sekejap melesat
menuju Masjidil Aqsa.
Sebelum tiba, Jibril sempat mengajak Rasulullah salat di beberapa tempat seperti Tayyibah
(Madinah Al Munawwarah), Madyan (tempat berteduhnya Nabi Musa AS saat dikejar Firaun),
Thursina (tempat Nabi Musa menerima wahyu Allah) dan Betlehem atau Bait Al Lahm (tempat
lahirnya Nabi Isa).Usai salat, Rasulullah melanjutkan perjalanan menuju Baitul Maqdis. Setiba di
sana, Rasulullah disambut Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan para nabi lainnya. Allah SWT
telah mempersiapkan mereka agar bertemu dengan Rasulullah. Setelah itu, mereka salat
berjemaah dengan Rasulullah sebagai imam.

Tidak hanya di Masjidil Aqsa, Rasulullah juga bertemu dengan beberapa nabi ketika naik dari
Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha. Rasulullah bertemu Nabi Adam di langit pertama, Nabi
Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit
kelima, Nabi Musa di langit keenam.

Saat berada di langit ketujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim. Rasulullah kemudian
melanjutkan perjalanan hingga ke langit tertinggi, Shidratul-Muntaha. Di tempat itu, Allah SWT
memberikan perintah kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya untuk mendirikan shalat 50
kali dalam sehari.

Setelah mengunjungi langit tertinggi, Rasulullah kembali. Ketika sampai di tempat Nabi Musa,
beliau ditanya, "Apa yang telah diwajibkan Rabbmu atas umatmu?" Rasulullah pun menjawab
pertanyaan tersebut, lalu Musa meminta Rasulullah untuk menghadap Allah dan meminta
keringanan.

Rasulullah pun menuruti saran tersebut dan meminta keringanan. Permintaan Rasulullah
didengar hingga kewajiban salat menjadi lima kali sehari. Sebagaimana dalam firman Allah yang
terdapat pada QS. An-Nisa : 103 yang berbunyi.

Hadirin yang dimuliakan oleh Maka dari itu dalam memperingati peristiwa Isra' Mi'raj seorang
muslim yang beriman akan selalu mendirikan shalat sesuai dengan tuntunan Al Qur'an dan As
Sunnah. Rasulullah SAW menegaskan dalam sebuah hadistnya : "Shalat adalah tiang agama.
Siapa yang mendirikan sholat berarti ia telah mendirikan agama. Dan barangsiapa yang
meninggalkan shalat berarti ia telah merobohkan agama." Jadi tidak ada alasan bagi seorang
muslim untuk meninggalkan sholat. Jika ia tidak bisa melakukannya dengan berdiri, ia boleh
duduk. Apabila tidak bisa duduk, boleh dengan berbaring. Dan apabila tidak bisa lagi
menggerak-gerakkan organ tubuh, maka ia boleh shalat dengan isyarat mata.

mari kita jadikan peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW ini sebagai momentum
membulatkan tekad untuk selalu memelihara aqidah kita karena aqidah adalah fondasi dalam
beragama. Kita hanya meyakini kekuasaan Allah. Dan tidak ada Tuhan selain Dia. Mari kita juga
bulatkan tekad untuk tidak lagi meninggalkan salat selama hayat masih di kandung badan.
Dirikanlah shalat dan peliharalah shalat kita sebelum kita dishalatkan orang.

Anda mungkin juga menyukai