Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Membaca shalawat menjadi salah satu bukti cinta kita kepada Nabi

SAW. Karena beliau lah yang telah membawa kita kejalan Allah SWT, orang

yang membaca shalawat pasti orang yang mencintai Nabi SAW, tidak mungkin

orang yang membencinya. Oleh sebab itu kita disarankan untuk senantiasa

bershalawat kepada beliau, kapanpun dan dimanapun ( bukan hanya dalam

ceremoni atau ketika susah saja ) sebagaimana firman Allah SWT dalam surat

Al-Ahzab ayat 56:

٥٦ ‫ون عَىَل ٱلنَّيِب ِّۚ يَٰ َٓأهُّي َا ٱذَّل ِ َين َءا َمنُو ْا َصلُّو ْا عَلَ ۡي ِه َو َس ِل ّ ُمو ْا ت َ ۡس ِلميًا‬ ‫ٱ‬
َ ُّ ‫َّن هَّلل َ َو َملَٰ ِٓئ َكتَهُۥ يُ َصل‬
‫ِإ‬
“ Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya bershalawat untuk

Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawat lah kamu

untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan

kepdanya.” ( Q.S Al-Ahzab: 56 )

Ayat di atas tentunya sudah sangat jelas bahwa bershalawat harus dengan

cara yang baik dan benar serta tidak berlebihan. Ketika bershalawat, maka harus

disertai dengan mengingat umat-umatnya. Nabi SAW selalu sayang kepada

umatnya bahkan sampai akhir hayatnya yang di ingat adalah umatnya, maka

kitapun harus membuktikan rasa sayang kita kepada beliau, diantaranya dengan

senantiasa bershalawat dan mengikuti umatnya.

1
Di masyarakat, kemudian berkembang syair-syair untuk memuji Nabi

SAW. Oleh sebagian bahkan sering diadakan acara shalawatan tetapi kadang

kala dilakukan dengan berlebihan bahkan sambil dikeraskan. Sesungguhnya

kegiatan seperti ini diawali semenjak zaman Shalahuddin Al-Ayyubi.

(irfannurs.com)

Ketika itu kaum muslimin membutuhkan motivasi dalam berperang

(peang salib). Karena bertepatan dengan bulan Rabiul Awwal (bulan kelahiran

Nabi) maka, shalahuddin Al-Ayyubi memiliki ide untuk merayakan hari

kelahiran Nabi SAW, yang kemudian dikenal dengan istilah Mauludan.

Rangkaian acara tersebut diantaranya dilakukan dengan membuat sayembara

untuk membuat syair-syair untuk mengingat perjuangan Nabi SAW. Agar kaum

muslimin semakin mencintai Nabi SAW dan mendapat motivasi untuk

berperang. Syair-syair tersebut kemudian berkembang bahkan dijadikan sebagai

bacaan dalam ceremoni shalawatan. Jadi shalawatan seprti itu bukan bagian dari

ibadah tetapi hanya ceremoni saja, bahkan bisa disebut kegiatan kesenian saja.

Shalawat yang dianjurkan oleh syariat yaitu shalawat yang diajarkan oleh

Rasulullah SAW kepada para sahabatnya. Bentuk shalawat ada beberapa

macam, syaikh al-Albani rahimahullah dalam kitab sifat shalat dalam hadits-

hadits Rasulullah SAW. Ustadz Abdul Hakim bin Amir bin Abdat

hafidzhahullah di dalam kitab beliau, shalawat dan salam membawakan 8

riwayat tentang sifat shalawat Nabi.

Di antara bentuk shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ialah:

2
َ َّ ‫َاللّه َُّم َصىِّل عَىَل ُم َح َّم ٍد َوعَىَل َألِ ُم َح َّم ٍد اَمَك َصٰل‬
‫يت عَىَل ( ْب َٰرا ِه َمي َوعَىَل ) َألِ ْب َٰرا ِه َمي ِان ََّك مَح ِ يٰ ٌد‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ َواَب ِركْ ) عَىَل ُم َح َّم ٍد َوعَىَل َألِ ُم َح َّم ٍد اَمَك اَب َر ْك َت عَىَل ( ْبٰ َٰرا ِه َمي‬: ‫َمجِ ٰ ٌد َاللّه َُّم اَب ِركْ ( يِف ِر َواي َ ٰ ِة‬
‫ِإ‬
‫َوعَىَل ) آلِ ْب َرا ِه َمي ِان ََّك مَح ِ ي ٌد َمجِ ٌد‬
‫ِإ‬
“ Yaa Allah, Berilah ( yakni, tambahkanlah ) shalawat

( sanjungan ) kepada Muhammad dan kepada keluarga

Muhammad, sebagaiman Engkau telah memberi shalawat

kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungghnya

Emgkau Maha Terpujji ( lagi ) Maha Mulia. Ya Allah. Berilah

berkah ( tambahan kebaikan ) kepadamu Muhammad dan kepada

keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi

berkah kepada Ibrahim. Sesunguhnya Engkau Maha Terpuji

( lagi ) Maha Mulia. [ HR. Bukhari, Muslim dan lainnya sifat

shlawat Nabi halaman 165 – 166, karya Al-Albani, muktabah Al-

ma’rif ]

B. Rumusan Masalah

Dalam rumusan karya tulis sederhana ini penulis mengambil judul “

Makna Shalawat” disini penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tafsir QS. Al-Ahzab ayat 56 menurut beberapa kitab

tafsir?

3
2. Bagaimana shalawat kepada Nabi yang benar?

3. Bagaimana shalawat yang sesuai dengan syariat?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui tafsiran QS. Al-Ahzab ayat 56 menurut kitab

tafsir

2. Untuk mengetahui cara bershalawat kepada Nabi SAW yang benar

3. Untuk mengetahui shlawat yang sesuai dengan syariat

D. Metode penulisan

E. Sistematika penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini, penulis membuat rangkaian penyusunan

kedalam empat bab yaitu:

BAB I Sebagai pendahuluan yang meliputi: latar belakang

masalah, Rumusan masalah, Tujuan penulisan, Metode penulisan. Dan

sistematika penulisan.

BAB II Sebagai landasan teori yang meliputi: lafadz QS. Al-

Ahzab, tafsir QS. Al-Ahzab dan ayat-ayat yang berkaitan tentang makna

shalawat.

BAB III Sebagaimana landasan teori yang meliputi: pengertian

makna shalwat, perintah shalawat, waktu yang tepat untuk shalawat,

hukum shalwat, shalawat yang sesuai syariat, shalawat yang tidak sesuai

dengan syariat.

BAB IV sebagai penutup yang meliputi: kesimpulan dan saran.

4
5

Anda mungkin juga menyukai