Anda di halaman 1dari 18

BAB III

PEMBAHASAN POKOK

A. Pengertian Toleransi

Secara umum toleransi adalah sebuah perilaku manusia untuk

menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. Baik itu antar individu

maupun antar kelompok. Adanya sikap ini dalam diri seseorang bisa

memberikan rasa damai, aman, tentram, nyaman.

Selain itu sikap ini juga bisa memberikan pembelajaran indahnya

suatu perbedaan dalam kehidupan ini. Tentunya adanya sikap ini antar

sesama manusia bisa meminimalisir terjadinya perpecahan, peperangan,

permusuhan baik itu antar individu maupun antar kelompok.

Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa latin yaitu tolerare

yang memiliki arti sabar dan menahan diri. Lalu secara terminologi,

toleransi adalah sebuah sikap saling menghargai, saling menghormati,

menyampaikan pendapat, padangan, kepercayaan kepada orang lain yang

bertentangan dengan diri sendiri.

Toleransi Menurut Pendapat Ahli

Beberapa pendapat para ahli juga memiliki penjelasan tentang

toleransi secara berbeda-beda. Berikut adalah beberapa pendapat ahli

mengenai toleransi.

50
a. Purwadarminta

Purwadarminta memberikan penjelasan merupakan sebuah

sikap yang dimiliki oleh seseorang untuk menerima perbedaan

orang lain dalam dirinya.

Menurut Purwadarminta cakupan perbedaan juga begitu

luas, mulai dari perbedaan pendapat, perbedaan pandangan

hingga perbedaan keyakinan.

b. Michael Walzer

Michael Walzer menjelaskan jika toleransi adalah suatu

keadaan yang harus ada dalam diri seseorang ataupun

masyarakat agar bisa memenuhi tujuan yang ada di dalamnya.

Beberapa tujuan tersebut adalah seperti hidup damai di

tengah perbedaan yang ada, mulai dari perbedaan sejarah,

identitas, hingga perbedaan budaya.

c. Djohan Effendi

Djohan Effendi menjelaskan jika toleransi adalah sebuah

sikap seseorang dalam menghargai segala bentuk perbedaan

yang ada. Perbedaan tersebut bisa berupa perbedaan perilaku,

agama hingga budaya.

Dengan begitu jika seseorang sudah menghargai adanya

perbedaan fisik maupun psikis seseorang. Hal tersebut juga

sudah bisa disebut dengan sikap toleransi.

51
d. Friedrich Heiler

Friedrich Heiler menjelaskan jika toleransi adalah sikap

seseorang yang mengakui adanya pluralitas agama dan juga

menghargai setiap pemeluk agama tersebut.

Ia juga menjelaskan jika setiap pemeluk agama memiliki

hak untuk menerima perlakuan yang begitu sama dari semua

orang.

B. Unsur dalam Toleransi

Sikap ini juga memiliki beberapa unsur di dalamnya. Setiap untuk

ini akan menjadikan seseorang lebih bisa memahami dan menghargai

adanya perbedaan dalam kehidupannya. Beberapa unsur yang ada di dalam

sikap toleransi adalah sebagai berikut ini.

a. Memberikan Kebebasan Dan Kemerdekaan

Kebebasan adalah kemampuan setiap individu untuk

melakukan tindakan sesuai dengan keinginan pribadinya. Pada

dasarnya setiap manusia memiliki kebebasan untuk berperilaku

dan juga berpendapat. Lalu kebebasan tersebut juga sudah

disepakati dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

b. Mengakui Hak Setiap Orang

Pada Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang

diadopsi oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dijelaskan jika

setiap orang memiliki hak yang sama.

52
Karena hal tersebutlah, hak asasi harus diakui, dihormati

dan dijunjung tinggi. Jika di dunia ini tidak ada hak asasi, maka

penindasan akan selalu terjadi bagi setiap individu.

c. Menghormati Keyakinan Orang Lain

Setiap individu memiliki hak untuk memeluk agama tanpa

adanya paksaan dari siapapun. Hak kebebasan dalam beragama

ini juga meliputi beribadah serta taat terhadap agama yang

mereka anut masing-masing.

Di Indonesia sendiri, toleransi juga sudah diatur dalam

UUD 1945. Adanya toleransi mampu digunakan untuk

menghargai seseorang baik di lingkungan ataupun di organisasi

dan berhak untuk memeluk dan meyakini agama yang berbeda-

beda.

Karena hal tersebutlah, hak asasi harus diakui, dihormati

dan dijunjung tinggi. Jika di dunia ini tidak ada hak asasi, maka

penindasan akan selalu terjadi bagi setiap individu.

Setiap individu memiliki hak untuk memeluk agama tanpa adanya

paksaan dari siapapun. Hak kebebasan dalam beragama ini juga meliputi

beribadah serta taat terhadap agama yang mereka anut masing-masing.

Di Indonesia sendiri, toleransi juga sudah diatur dalam UUD 1945.

Adanya toleransi mampu digunakan untuk menghargai seseorang baik di

53
lingkungan ataupun di organisasi dan berhak untuk memeluk dan

meyakini agama yang berbeda-beda.

Karena hal tersebutlah, hak asasi harus diakui, dihormati dan

dijunjung tinggi. Jika di dunia ini tidak ada hak asasi, maka penindasan

akan selalu terjadi bagi setiap individu.

C. Jenis Jenis Toleransi

Ada beberapa jenis toleransi yang bisa diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

1. Toleransi Pemikiran

Toleransi pemikiran adalah bagiaman seseorang mau

menerima dan menghormati perbedaan gagasan, meski gagasan

yang dimiliki berbeda atau bahkan bertentangan dengan apa

yang ia anut.

Tujuan adanya toleransi pemikiran ialah untuk

menghasilkan penyatuan berbagai pemikiran dan gagasan dari

berbagai sudut pandang, seperti keluarga, pengalaman sosial,

studi akademis atau pembelajaran yang diperoleh di tempat

kerja, dan lingkungan tempat tinggal.

Mengingat berbagai keyakinan dan pedoman hidup masing-

masing orang berbeda dan tidak bisa dipaksakan maka toleransi

perlu dimiliki agar bisa hidup damai berdampingan dalam

konteks yang sama.

2. Toleransi rasial

54
Toleransi rasial berkaitan dengan hubungan yang mungkin

ada antara orang-orang dari ras atau etnis yang berbeda.

Toleransi rasial adalah tentang bagaimana orang

berinteraksi secara harmonis dengan orang-orang yang

memiliki latar belakang ras yang berbeda. Asal-usul toleransi

ini melibatkan karakteristik fisik seseorang, bentuk perilaku

dan tabiatnya.

3. Toleransi Beragama

Toleransi beragama adalah sikap saling menghormati dan

menghargai perbedaan agama yang ada dalam kehidupan.

Dalam beragama, contoh toleransi adalah dengan

menghormati hak setiap orang untuk memilih agamanya serta

memberikan ruang bagi mereka untuk menjalankan ibadah

sesuai agamanya masing-masing.

Dengan memiliki sikap toleransi maka itu sama halnya

dengan menghormati keyakinan orang lain.

4. Toleransi sosial

Arti dari toleransi sosial mengacu pada keberadaan orang-

orang yang masuk kelas sosial berbeda.

Secara historis, ada banyak kasus intoleransi sosial,

terutama karena adanya superioritas yang dimiliki sebagian

orang dibandingkan orang lain yang dianggap lebih rendah.

55
Intoleransi sosial menghasilkan kebencian, prasangka, dan

ketakutan yang membuat orang-orang tidak bisa hidup dalam

harmoni, berdasarkan rasa hormat dan pengakuan dari yang

lain.

5. Toleransi seksual

Toleransi seksual berhubungan dengan rasa hormat antara

orang-orang yang berbeda jenis kelamin. Makna dari toleransi

sosial juga bagimana seseorang mau menerima keberagaman

seksual.

6. Toleransi budaya

Di Indonesia yang memiliki ragam budaya, toleransi adalah

kunci untuk hidup rukun satu sama lain. Dengan toleransi,

tidak ada sikap merendahkan antarbudaya. Maka itu, setiap

orang harus mampu untuk memandang sama rata terhadap

budaya yang lain.

7. Toleransi berpolitik

Toleransi ini lebih mengarah pada bagaimana setiap orang

dapat menghargai dan menghormati pendapat politik yang

dimiliki oleh orang lain. Dengan toleransi, setiap orang dapat

sama-sama menjaga hak politik orang lain.

D. Tujuan Toleransi

Tujuan dan Manfaat Toleransi Dalam Kehidupan

56
Adanya sikap ini kepada sesama manusia juga akan memberikan

banyak manfaat lho bagi kehidupan. Di sisi lain toleransi juga bisa

digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Agar lebih mempermudah kalian untuk tahu bagaimana manfaat

dan tujuan dari adanya toleransi tersebut, maka penjelasan yang ada di

bawah ini akan membantu kalian untuk lebih mengetahui tentang manfaat

dan tujuan adanya toleransi dan tujuan dalam kehidupan ini.

a. Mampu Menjaga Keharmonisan Antar Sesama

Dalam suatu lingkungan akan ada perbedaan. Entah dari

sifat, budaya atau keyakinan tetap akan ada perbedaan. Namun

dengan adanya sikap ini antar sesama bisa memberikan dampak

yang begitu positif lho seperti keharmonisan antar sesama.

Perlu diketahui untuk mewujudkan kehidupan harmonis

antar sesama bisa menggunakan sikap ini lho. Pasalnya adanya

sikap ini akan membuat seseorang untuk lebih menghormati

dan menghargai adanya perbedaan.

Jika seseorang sudah bisa menghargai dan menghormati

setiap perbedaan yang ada. Maka kehidupan yang begitu

harmonis, nyaman dan tentram bisa terwujud. Selain itu sikap

ini juga bisa meminimalisir terjadinya konflik antar sesama

hanya karena perbedaan antar mereka.

b. Meminimalisir Terjadinya Perpecahan

57
Salah satu faktor yang menimbulkan sebuah perpecahan

dalam kelompok kecil maupun besar adalah minimnya sikap ini

antar sesama. Padahal jika terjadi sebuah perpecahan bisa

memberikan dampak yang begitu besar bagi setiap pihak.

Maka dari itu jika setiap individu memiliki sikap ini di

dalam dirinya. Maka perpecahan bisa diminimalisir bahkan

bisa juga dicegah.

Akan lebih baik lagi jika pengertian, pemahaman hingga

penerapan sikap ini sudah diajarkan sejak dini. Pemupukan

sikap ini yang sudah diajarkan sejak dini akan membuat

seorang anak lebih bisa menerapkannya dengan mudah di

kehidupan yang akan datang.

Anak jadi lebih bisa menghargai dan menghormati apa itu

perbedaan. Setidaknya generasi muda bisa memberikan

perubahan yang lebih baik ke depannya.

c. Mempersatukan Perbedaan yang Ada

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika setiap orang tidak

memiliki sikap ini dalam dirinya akan memungkinkan untuk

menimbulkan suatu konflik seperti perpecahan. Dari situlah

pentingnya toleransi antar sesama amat sangat dibutuhkan.

Salah satu manfaat dan tujuan dari adalahnya sikap ini

adalah mempermudah mewujudkan persatuan terhadap

perbedaan yang ada. Dengan begitu kehidupan yang lebih baik,

58
nyaman, tentram di tengah perbedaan bisa terwujud dengan

lebih mudah.

d. Meningkatkan Perdamaian

Banyak faktor yang bisa menimbulkan sebuah konflik yang

berakibat perpecahan. Salah satunya adalah tidak adanya

penerapan sikap ini.

Tentunya memiliki sikap ini dalam diri setiap individu bisa

membantu mempermudah terwujudnya perdamaian antar

sesama.

e. Meningkatkan Rasa Persaudaraan

Sadar atau tidak sebenarnya adanya sikap ini mampu

meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama. Di tengah

perbedaan yang ada dengan menerapkan sikap ini bisa

membuat setiap orang lebih mudah mempererat rasa

persaudaraan.

f. Meningkatkan Rasa Nasionalisme

Adanya sikap ini juga bisa mewujudkan dan meningkatkan

rasa ini dalam diri sendiri. Kita akan semakin cinta terhadap

tanah air Indonesia yang memiliki keberagaman di dalamnya.

g. Mempermudah Mencapai Mufakat

Dalam musyawarah juga diperlukan sebuah sikap ini.

Sebab setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing.

59
Tentunya sikap menghargai dan menghormati adalah wujud

dari rasa toleransi.

Dengan menggunakan rasa toleransi di dalam musyawarah

akan mempermudah mencapai sebuah mufakat yang ingin

dituju.

Beberapa penjelasan seputar manfaat dan tujuan di atas

membuat kita semakin sadar jika memiliki toleransi dalam diri

sendiri memang begitu penting sekali

E. Toleransi dalam Islam

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa toleransi

merupakan sikap saling menghargai pendapat orang lain.

Dalam agama Islam itu sendiri, toleransi disebut dengan tasamuh.

Tasamuh atau tasahul memiliki arti kemudahan. Dengan demikian dapat

diartikan bahwa agama Islam memberikan kemudahan bagi siapapun

untuk menjalankan apa yang telah diyakini sesuai dengan ajaran masing-

masing tanpa adanya tekanan atau tidak mengusik kepercayaan yang telah

dijalani orang lain.

Kemudian, adapun dalam konteks masyarakat dan agama, toleransi

bisa didefinisikan sebagai suatu sikap atau perbuatan yang melarang

adanya diskriminasi pada masyarakat-masyarakat tertentu yang memiliki

perbedaan atau tidak bisa diterima oleh orang-orang pada umumnya.

60
Oleh karena itu, dalam toleransi beragama, masyarakat

mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Dalam agama Islam ini

sendiri, konsep tasamuh mengandung konsep rahmatan lil alamin.

Agama Islam sangatlah menjunjung tinggi akan nilai-nilai

toleransi. Dalam Al Quran sendiri telah dijelaskan tentang bagaimana

mengatur hubungan antar umat beragama yang lainnya. Oleh sebab itu,

setiap umat muslim wajib memiliki sikap toleran kepada umat agama

lainnya. Adapun bentuk-bentuk toleransi yang diajarkan dalam agama

Islam ialah sebagai berikut.

1. Berbuat adil pada siapapun

Ibnu Katsir Rahimullah pernah berkata mengenai hukum

meremehkan atau merendahkan umat non muslim, Allah tidak

melarang kalian untuk berbuat baik kepada non muslim yang

tidak memerangi kalian seperti halnya melakukan perbuatan

baik kepada wanita serta orang-orang yang lemah di antara

mereka. Oleh karena itu hendaklah berbuat baik dan berlaku

adil karena sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang

yang berbuat adil.

Dalam Al-Quran surah Al Mumtahanah ayat 8-9 juga telah

dijelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT hanya melarang

kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang telah

memerangi kamu karena agama serta mengusir kamu dari

negerimu dan membantu orang lain untuk mengusirmu.

61
Dan barang siapa yang menjadikan mereka sebagai teman

maka sesungguhnya mereka telah termasuk orang-orang yang

dzalim. Dari ayat ini maka dapat disimpulkan bahwa selamat

umat agama lain tidak memerangi, memecah belah hingga

menjauhkan umat Islam dari aturan agama yang dianut maka

sebagai umat Islam, kita wajib untuk tetap berbuat baik dan

berlaku adil.

2. Menghormati prinsip agama masing-masing

Dalam surah Al Kafirun yang memiliki arti “Untukmu

agamamu, dan untukku agamaku”, kita dapat mengambil

kesimpulan jika Islam selalu mengajarkan kita untuk

bertoleransi pada setiap agama apapun.

harus memahami bahwa Tuhan yang kita sembah sebagai

umat Islam tentu berbeda dengan Tuhan dari agama lain.

Begitu halnya dengan tempat ibadah yang di gunakan. Oleh

karena itu, kita tidak boleh memaksakan pemeluk agama lain

untuk menganut ajaran Islam yang kita yakini. Begitu pun kita

tidak seharusnya menghina atau menganggu umat agama lain

yang memiliki perbedaan keyakinan dengan yang kita jalani.

Selain itu, sikap saling menghormati antar umat beragama

penting untuk dilakukan agar tidak menimbulkan perpecahan di

tengah masyarakat. Pada dasarnya, hidup rukun dan saling

bertoleransi antar setiap umat beragama tidak menunjukkan

62
adanya ikut campur antara ajaran agama yang satu dan yang

lainnya. Namun, dengan adanya sikap toleransi di tengah

perbedaan tersebut akan semakin mengokokohkan rasa

kebersamaan dan perdamaian antar masyarakat.

Tradisi-tradisi keagamaan yang dimiliki suatu kelompok

justru bisa menyatukan keanekaragaman antar pemeluk agama

lain. Dengan demikian nilai-nilai agama serta sikap toleransi

yang diajarkan sejak dini kepada anak bisa menjadi pengendali

dalam kehidupannya di masa depan. Terutama saat menemukan

perbedaan-perbedaan di sekitarnya

Prinsip Islam yang berwatak moderat, humanistik, inklusif,

santun, toleran terhadap berbagai ragam padnangan, terbuka

akan adanya perbedaan, menebarkan kedamaian, rahman, dan

kasih sayang ini dapat Grameds lebih pahami melalaui buku

Islam yang Santun dan Ramah, Toleran dan Menyejukkan.

3. Toleransi dalam perdagangan dan peradilan

Dalam masalah perdagangan dan peradilan, Islam juga

mengajar tentang sikap toleransi terutama dalam transaksi jual

dan beli. Sebagai umat Islam kita diajarkan untuk menakar

ataupun menimbang secara jujur agar tidak merugikan orang

lain demi mendapatkan keuntungan pribadi.

Sebagaimana dalam Surah Hud ayat 85 yang memiliki arti

“Dan Syuaib berkata: Hai kaumku, cukupkanlah takaran serta

63
timbangan secara adil, dan janganlah kalian merugikan

manusia atas hak-hak mereka.

Di dalam ayat ini secara tegas mengajak umat manusia

untuk tidak berlaku curang dalam urusan perdagangan. Tentu

perilaku membeli dengan meminta timbangan lebih serta

perilaku menjual dengan melakukan timbangan yang kurang

sangat tidak dibenarkan dalam Islam.

Sebaliknya, orang-orang yang memiliki sikap toleran dalam

transaksi perdagangan akan mendapatkan kemudahan dalam

Islam. Begitu halnya dengan orang-orang yang selalu bersikap

lapang maka akan diberikan pula kemudahan dalam setiap

permasalahan yang dihadapinya.

4. Toleransi dalam utang piutang

Untuk urusan utang piutang, Islam juga memiliki

ketetapan-ketetapannya sendiri yang telah ditentukan. Dalam

surah Al Baqarah ayat 280 yang memiliki arti “Dan jika orang

yang berutang tersebut sedang dalam kesukaran maka

berikanlah masa tangguh hingga ia berkelapangan.

Dan menyedekahkan sebagian atau semua utang tersebut

sesungguhnya lebih baik bagimu, jika kamu mengetahuinya”.

Dari ayat tersebut mengandung arti bahwa sesungguhnya

bersikap lapang dalam memberikan utang atau pinjaman adalah

sebuah keutamaan.

64
Begitu halnya dengan bersikap lapang kepada orang-orang

yang kesulitan mengembalikan pinjaman atau utangnya.

Orang-orang yang memberikan kesempatan kepada pihak yang

sedang mengalami kesempitan telah dijanjikan oleh Allah SWT

untuk mendapatkan kemudahan di akhirat kelak saat semua

orang mengalami kesusahan.

Rasulullah suatu ketika pernah bersabda “Terdapat seorang

pedagang yang memberi pinjaman terhadap seseorang sehingga

saat pedagang tersebut melihat mereka yang mendapati

kesulitan, maka pedagang tersebut akan berkata kepada para

bawahannya, ‘berikanlah dia tempo hingga memiliki

kemudahan semoga Allah SWT memudahkan urusan kita’.

Maka, Allah SWT pun memberikan kemudahan kepada

pedagang tersebut.

Sikap toleran merupakan sikap memberikan kemudahan

serta kelapangan kepada setiap orang. Sikap tersebut termasuk

dalam bentuk rahmat dan kasih sayang antar sesama. Maka

jangan heran bila Allah SWT memang telah menjanjikan

balasan rahmat kepada siapapun yang memiliki sikap toleran

ini kepada sesamanya yang sedang mengalami kesulitan

membayar utangnya.

5. Toleransi dalam ilmu

65
Tidak bisa dipungkiri jika ilmu memiliki kedudukan yang

tinggi di dalam agama Islam. Orang-orang yang berilmu juga

telah dijamin kedudukannya oleh Allah SWT. Begitu halnya

dalam hal mengabdikan ilmu atau membagikan ilmu kepada

sesama manusia.

Mengabdikan ilmu untuk umat adalah hal yang utama dan

melebihi harta. Oleh sebab itu, orang-orang yang memiliki ilmu

sudah seharusnya membuka lebar-lebar kepada siapapun untuk

membagikan pengetahuannya.

Entah dengan cara saling berdiskusi ataupun dengan cara

mengajar orang-orang yang membutuhkan ilmu tersebut.

Seorang ahli ilmu memang sudah sepatutnya untuk

memberikan perhatiannya kepada pihak yang akan bertanya

tentang berbagai hal yang dibutuhkannya.

Sebagai contoh, jika seseorang memberikan pertanyaan

kepada sang ahli ilmu, hendaklah memberikan uraian atau

penjelasan secara gamblang dan jelas. Jika perlu, ia harus

menyampaikan berbagai sumber informasi tersebut seperti

dalil-dalilnya, asbabul wurudnya, asbabun nuzulnya hingga

hal-hal lain yang harus disampaikan kepada penanya.

Dalam sebuah hadis yang bersumber dari Abu Hurairah

menyebutkan bahwa “Terdapat seorang laki-laki yang bertanya

kepada Rasulullah shallalahu alaihi wassalam dan kemudian

66
berkata “wahai Rasulullah, kami naik kapal dan hanya

membawa sedikit air, jika kami wudhu menggunakannya maka

tentu kami akan kehausan. Apakah kami boleh berwudhu

dengan air laut?”.

Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wassalam pun

menjawab, “Air laut tersebut airnya suci dan bangkainya

halal”. Dari hadis ini dapat disimpulkan bahwa Rasulullah

Muhammad SAW sangat memberikan kelapangan saat

menjawab sebuah pertanyaan dari umat-Nya.

Padahal jika dicermati lebih lanjut mengenai pertanyaannya

hanyalah mengenai boleh atau tidaknya mereka menggunakan

air laut untuk wudhu. Namun, Rasulullah Muhammad SAW

justru memberikan penjelasan yang lebih luas dan gamblang.

Beliau tidak hanya sekadar menjawab boleh atau tidak

menggunakan air laut tetapi juga menegaskan bahwasannya air

laut tersebut suci dan menyucikan. Bahkan Rasulullah

Muhammad SAW juga turut menambahkan bahwa bangkai di

dalam air laut pun tetap suci untuk dimakan.

67

Anda mungkin juga menyukai