Anda di halaman 1dari 4

 Belakangan ini, agama adalah sebuah nama yang terkesan membuat gentar, menakutkan,

dan mencemaskan. Agama di tangan para pemeluknya sering tampil dengan wajah kekerasan
Fenomena yang juga terjadi saat ini adalah muncul dan berkembangnya tingkat kekerasan
yang membawa bawa nama agama (mengatasnamakan agama) sehingga realitas kehidupan
beragama yang muncul adalah saling curiga mencuriga, saling tidak percaya, dan hidup
dalam ketidak harmonisan. Toleransi beragama merupakan jalan terbaik bagi terciptanya
kerukunan antarumat beragama

Menurut Kamus Bahasa Indonesia oleh WJ, S. Poerwadarminto

Pengertian sikap adalah perbuatan yang didasari oleh keyakinan berdasarkan norma-norma yang ada
di masyarakat dan biasanya norma agama. Namun demikian perbuatan yang akan dilakukan manusia
biasanya tergantung. Apa permasalahannya, serta benar-benar berdasarkan keyakinan atau
kepercayaannya masing-masing. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata

“toleran” (Inggris tolerance, Arab, sanamu yang berarti batas ukur untuk penambahan atau
penguranganyang masih diperbolehkan. Secaraetimologi toleransi adalah kesabaran, ketahanan
emosional, dan kelapangan dada.

Sedangkan menurut istilah (terminology), toleransi yaitu bersifat atau bersikap menenggang
(menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan,
kebiasaan, dan sebagainya) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya. Jadi,
sikap toleransi beragama adalah sikap sabar dan menahan diri untuk tidak mengganggu dan tidak
melecehkan agama atau sistem Keyakinan dan ibadah penganut agama-agama lain Konsep dari
toleransi mengarah kepada sikap terbuka dan mas

Mengakui adanya berbagai macam perbedaan, baik dari sisi suku bangsa, warnakult, bahasa, adat
istiadat, budaya, bahasa,serta agama. Bagi manusia, sudah selayaknya untuk mengikuti petunjuk
Tuhan dalam menghadapi perbedaan-perbedaan itu. Karena Tuhan senantiasa mengingatkan kita
akan keragaman manusia, baik dilihat dari sisi agama, suku, warna kulit, adat-istiadat, dan
sebagainya.

Toleransi dalam beragama bukan berarti kita hari ini boleh bebas

Menganut agama tertentu dan esok hari kita menganut agama yang lain atau dengan bebasnya
mengikuti ibadah dan ritualitas semua agama tanga adanya peraturan yang mengikat: Akan tetapi,
toleransi beragama harus dipahami sebagai bentuk pengakuan kita akan adanya agama-agama lain
selain agama kita dengan segala bentuk sistem, dan tata cara peribadatannya dan memberikan
kebebasan untuk menjalankan keyakinan agarna masing-masing Untuk mengembangkan sikap
toleransi secara umum, dapat kita mulai terlebih dahulu dengan bagaimana kemampuan kita
mengelola dan menskapi perbedaan (pendapat) yang (mungkin) terjadi pada keluarga kita. Sikap
toleransi dimulai dengan cara membangun kebersamaan atau keharmonisan dan menyadari adanya
perbedaan. Dan menyadari pula bahwa kita semua adalah bersaudara. Maka akan timbul rasa kasih
sayang, saling pengertian, dan pada akhirnya akan bermuara pada sikap toleran
Ada tiga macam sikap toleransi yaitu sebagai berikut.

a. Negatif hi ajaran dan penganutnya tidak dihargai tu ajaran dan penganutnya hanya dibiarkan
saja karena dalam keadaan terpaksa

Contoh atau orang-orang yang berairan komunis di Indonesia pada zaman Indonesia baru merdeka.

Isi ajaran ditolak, tetapi penganutnya diterima serta dihargai. Contoh Anda beragama Islam wajib
hukumnya menolak ajaran agama lain didasari oleh keyakinan pada ajaran agama Anda, tetapi

Penganutnya atau manusianya Anda hargal

b. Ekumenis lajaran serta penganutnya diharga, karena dalam ajaran mereka itu

Terdapat unsur-unsur kebenaran yang berguna untuk memperdalam

Pendirian dan kepercayaan sendiri.

Contoh: Anda dengan teman Anda sama-sama beragama Islam atau

Kristen tetapi berbeda aliran atau paham.

Prinsip perbedaan, dan bahwa kita tidak mungkin dapat memaksakan kebenaran yang kita yakini
kepada orang lain, karena orang lain pun memiliki kebenaran yang diyakininya sendiri.

Kebebasan dan toleransi merupakan dua hal yang sering kali pertentangkan dalam kehidupan
manusia, secara khusus dalam komunitas yang beragam Persoalan tersebut menjadi lebih pelik ketka
dibicarakan dalam wilayah agama. Kebebasan beragama dianggap sebagai sesuatu yang
menghambat kerukunan (tidak adanya toleransi), karena dalam pelaksanaan kebebasan, mustahil
seseorang tidak menyentuh kenyamanan orang lain. Akmatnya, pelaksanaan kebebasan
menghambat jalannya kerukunan

Antarumat beragama Demikian juga sebaliknya upaya untuk merukunkan umat beragam agama
dengan menekankan toleransi sering kali dicurigai sebagai usaha untuk membatasi hak kebebasan
orang lain. Toleransi dianggap sebagai alat

Pasung kebebasan beragama. Kebebasan beragama pada hakikatnya adalah dasar bagi terciptanya
kerukunan antarumat beragama Tanpa kebebasan beragama tidak mungkin

Ada kerukunan antarumat beragama. Demikian juga sebaliknya, toleransi antarumat beragama
adalah cara agar kebebasan beragama dapat terlindungi dengan baik. Keduanya tidak

Dapat diabaikan. Namun yang sering kali terjadi adalah penekanan dari salah satunya, yaitu
penekanan kebebasan yang mengabaikan toleranci dan usaha untuk merukunkan dengan
memaksakan toleranal dengan membelenggu kebebasan. Untuk dapat mempersandingkan
keduanya, pemahaman yang benar mengenai kebebasan beragama dan toleransi antarumat
beragama merupakan sesuatu yang penting

Mempersandingkan kebebasan beragama adalah bak setiap manusia Hak yang melekat pada
manusia karena la adalah manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh Tuhan, tidak ada
seorang pun yang boleh mencabutnya Negara pun tidak berhak merampas hak tersebut dari setiap
individu pengakuan hak kebebasan beragama yang melekat dalam setiap individu Tersebut
dinyatakan dengan gamblang dalam dekorasi universal HAM Pasal

Jadi, dalam hubungannya dengan agama dan kepercayaan, tolerans berarti menghargai membiarkan,
membolehkan kepercayaan, agarna yang berbeda itu tetap ada, walaupun berbeda dengan agama
dan kepercayaan Seseorang Toleransi tidak berarti bahwa seseorang barus melepaskan
kepercayaannya atau ajaran agamanya karena berbeda dengan yang lain. Tetapi mengizinkan
perbedaan itu tetap ada toleransi menjadi jalan terciptanya kebebasan beragama, apabila

Kata tersebut diterapkan pada orang pertama kepada orang kedua, kotiga Dan seterusnya. Artinya,
pada waktu seseorang ingin menggunakan hak Kebebasannya, ia harus terlebih dulu bertanya pada
diri sendiri, “Apakah saya telah melaksanakan kewajiban untuk menghormati kebebasan drang

Lain? Dengan demikian, setiap orang akan melaksanakan kebebasannya dengan bertanggung jawab
Agama-agama akan semakin moderat jika mampu mempersandingkan kebebasan dan toleransi
Kebebasan merupakan hak setiap individu Dan kelompok yang harus dijaga dan dihormati, sedang
toleransi adalah

Kewajiban agama-agama dalam hidup bersama.

Diskriminasi yang dialami oleh agama-agama tidak perlu menimbulkan

Semangat balas dendam, karena biasanya diskriminasi agama tidak berasal

Dari agama itu sendiri, melainkan dipengaruhi faktor lain. Agama dalam

Pelaksanaan misinya tidak boleh lagi bersikap tidak peduli dengan agama-

Agama lain. Kemajuan suatu agama tidak boleh membunuh kehidupan

Agama-agama yang ada di Indonesia

Negara sendiri memberikan jaminan kemerdekaan beragama, hal ini tertuang dalam UUD dan UU,
yakni sebagai berikut. 1. UUD 1945 Pasal 28E, ayat (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan
beribadat menurut agamanya, ayat (2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap sesua dengan hati nuraninya.

2. UUD pasal 29 ayat (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk

Beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu

3 UU No 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 22 ayat (1) Setiap

Orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat

Menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Pasal 22 ayat (2) Negara

Menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-

Masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

UU No. 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan xovenan Internasional

Tentang Hak-Hak Sipil dan Politik pasal 18


1) Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, berkeyakinan dan

Beragama Hak ini mencakup kebebasan untuk menganut atau

Menerima suatu agama atau kepercayaan atas pilihannya sendiri,

Dan kebebasan, baik secara individu maupun bersama-sama

Dengan orang lain, dan bak di tempat umum atau tertutup, untuk

Menjalankan agama atau kepercayaannya dalam kegiatan ibadah,

Ketaatan, pengamalan dan pengajaran

2) Tidak seorang pun boleh dipaksa sehingga mengganggu kebebasannya untuk menganut atau
menerima suatu agama atau kepercayaannya sesuai dengan pilihannya. S UU No.
1/PNPS/1965. Ja UU No. 5/1969 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan
Agama, pada penjelasan Pasal 1

Berbunyi, Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk Indonesia ialah: Islam, Kristen Katholik, Hindu,
Buddha dan Khonghucu (Confuchas) Hal ini dapat dibuktikan dalam sejarah perkembangan agama-
agama di Indonesia. Karena & macam agama ini adalah agama-agama yang dipeluk hampir seluruh
penduduk indonesia, maka kecuali mereka mendapat jaminan seperti yang diberikan oleh pasal 29
ayat 2 UUD juga mendapat bantuan-bantuan dan perlindungan seperti yang diberikan oleh pasal ini.
Namun perlu di catat bahwa penyebutan

Anda mungkin juga menyukai