PENDAHULUAN
mudah kita utuk bisa menemukan konflik atau intoleransi antar umat beragama.
dimana masalah tersebut sudah mulai terbiasa terdengar di telinga kita sebagai
seluruh umat beragama berusaha untuk memecah belahkan umat agama lainnya.
Sangat disayangkan hal tersebut bisa terjadi karena kita sebagai manusia
pasti sudah mengetahui dimana manusia merupakan makhluk sosial yaitu saling
membutuhkan dan saling melengkapi satu sama lain,namun jika konflik ini terus
terjadi maka yang kita dengar tidak lagi makhluk sosial melainkan makhluk
Dalam pandangan kitab suci contohnya veda sudah sangat jelas bahwa di
sana terdapat pandangan yaitu mengetahui semua agama sesuai dengan keinginan
pemikiran timur yaitu veda sendiri. Didalam UUD sendiri sudah di perjelaskan
juga tentang umat beragama yaitu pada UUD 1954 pasal 28E ayat 1 yang
menjelaskan tentang Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya. Terdapat juga pada UUD 1945 Pasal 28E ayat 2 juga menyatakan
bahwa setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan. Selain itu
1
dalam UUD 1945 Pasal 28I ayat 1 juga diakui bahwa hak untuk beragama
memeluk agama. selain itu juga terdapat dalam pancasila dimana pada alenia
pertama pancasila yang bebunyi tentang " ketuhanan yang maha esa" yang bearti
setiap warga negara wajib berketuhanan Yang Maha Esa. Dengan itu maka agama
2
1.4 MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat bagi penulis
a. Untuk menambah wawasan penulis agar lebih mengetahui mengenai
konflik beragama di zaman reformasi
2. Bagi pembaca:
b. Untuk menambah wawasan pembaca agar lebih mengetahui mengenai
konflik sosial yang tengah terjadi di Indonesia
c. Sebagai media informasi
3
BAB 2
PEMBAHASAN
Toleransi
banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok
pendapat dan/atau pemikiran orang lain yang berbeda dengan kita serta saling
kepercayaannya.
alasan apapun; serta c. Tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain
4
Contoh Sikap Toleransi
Menghargai agama lain yang berbeda dari agama yang dianut dari mayoritas
masyarakatnya.
Hal ini sangat sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap toleransi
agama kita.
Manfaat Toleransi
Banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dari sikap toleransi khususnya dalam
Sebagai manusia yang hidup didalam lingkungan sosial sudah seharusnya kita
Intoleransi
legitimasinya sendiri.
antara Kristen dan Katolik pada abad ke-17 dan 18 di Inggris. Doktrin mengenai
5
"toleransi beragama" pada masa tersebut bertujuan untuk menghilangkan
agamanya adalah benar sementara agama atau kepercayaan lain adalah salah
dan kata dasar toleransi yang memiliki arti sifat atau sikap toleran batas ukur
yang masih dapat diterima dalam pengukuran kerja. Dalam hal ini,
6
bertentangan dengan agamanya sendiri. (dikutup diwikipedia mengenai pengertian
intoleransi)
2. Sikap kekerasan itu mencakup baik kekerasan: fisik, psikis, politis, dan
sosiologis.
"tidak adanya pelanggaran hukum" karena kehidupan beragama itu sendiri tunduk
di bawah UU. Itulah sebabnya, dalam taraf tertentu, pemerintah berhak, atas dasar
UU, melakukan tindakan preventif atau pun tindakan hukum, khususnya bila
agama lainnya.
7
6. Kekerasan sosiologis berarti menggalang massa untuk mengkampanyekan atau
Beberapa pokok lain yang tidak dapat terkategori sebagai tindakan atau
sikap intoleran.
UU, maka apabila ada UU tertentu yang terlanggar oleh penganut agama tertentu
hukum itu sendiri bukanlah sebuah tindakan intoleran (bnd. poin 5 dalam bagian
sebelumnya). Perlu ditekankan bahwa tindakan hukum itu haruslah dilakukan oleh
pihak yang berwewenang, bukan suatu kelompok tertentu dalam masyarakat, mis.
ormas, atau apa pun yang tidak menyandang hak resmi dari negara untuk tindakan
tersebut.
2. Evaluasi atau koreksi teologis, logis, dan historis terhadap ajaran agama
dianggap sebagai pelecehan. Poin ini terkait erat dengan paradigma toleransi
koridor hukum merupakan bagian dari kebebasan beragama dan bukan merupakan
8
ekspresi dari sikap intoleran terhadap keabsahan agama lain. Penyebarluasan
agama itu baru terkategori melanggar hukum bila itu dilakukan dengan
melibatkan pemaksaan atau tipu muslihat yang dapat dibuktikan secara hukum.
massa dari agama tertentu yang lain, merupakan tindakan yang intoleran dan
3. Setiap agama atau keyakinan yang sah diakui dalam NKRI harus mendapat
perlakuan, perlindungan, dan kesempatan yang setara, terlepas dari berapa banyak
Suplemen tersebut tidak boleh menguntungkan salah satu agama tertentu dan atau
suplemen itu sendiri merupakan suplemen yang intoleran dan harus dihapuskan.
9
2.2 Penyebab dari Dampak Intolerasi Beragama Dizaman Reformasi
memang menjadi sebuah pertanyaan besar di tengah bangsa yang majemuk ini.
sangat sensitif untuk di bahas karena setiap orang memiliki sudut pang yang
berbeda yang membuat kita sulit untuk bisa memahiminya atau pun untuk
umat beragama islam dengan agama kristen dimana mereka merupakan agama
yang satu rumpun akan tetapi zaman menunjukan bahwa konflik yang sangat berat
dialami adalah ketika kedua agama tersebut saling memecah belahkan satu dengan
yang lain contohnya perang salib dan gerakan anti-Yahudi di Eropa merupakan
masalah serupa dimana umat antar agama saling berstikuru untuk membela
10
Terdapat beberapa kasus di zaman reformasi yaitu:
sudah merupakan hal biasa yang kita dengar, hal tersebut terjadi
Fanani. 2016.)
11
2. Kontroversi Otonomi daerah dan Perda Syariat
umat hindu dan budha pun takut akan dampak yang terjadi jika
Dagur .2012.)
12
3. Larangan Mengucapkan Natal
muslim ini hanya masalah dalam sebuah keyakinan, selai itu ia juga
menegaskan hal yang lai yaitu untuk cukup bisa menjaga sikap
13
saja hal ini mulai menimbulakan berbagai konflik bagai umat
kristen.
akan mudah untuk bisa ditrima oleh umat muslim. Dengan itu
2.3 Solusi dalam menyelesaikan masalah dari konflik antar agama di zaman
reformasi.
pendekatan keamanan yang dominan di masa Orde Baru di masa ini lah mulai
intoleransi tentunya merupakan hal yang tidak kita inginkan bersama. Bisa
14
dikatakan hubungan antar agama atau sesama pemeluk agama di Indonesia adalah
dimaksud adalah sebuah negara yang mudah sekali terpecah karena isu-isu
negara Indonesia merupakan negara yang memiliki rasa toleransi yang tinggi
salah satunya dengan jika terdapat hari raya besar maka dengan itu akan menjadi
libur nasional. Namun hal tersebut tidak lah benar karena kita sendiri belum bisa
menilai hal tersebut karena masih banyak pertentanggan yang terjadi di dalam
negara sendiri. Salah satu upaya yang dapat di lakukan dalam menanggulangi
masalah yang terjadi pada zaman reformasi ini adalah dengan cara melakukan
yang memiliki hak-hak yang setara. Hal tersebut dilakukan oleh masyarakat
pendidikan yang tetap dalam pantauan dari pemerintah. Sebenarnya hal tersebut
masih bisa dianggap atau masih banyak mendapat kritikan dari berbagai
tujuan yang sesuai yaitu untuk menciptakan toleransi dalam masyarakat. Hal ini
intoleransi beragama.
15
Sebenarnya yang membuat masalah intoleransi tidak selesai-selasai adalh
kelompok-kelompok yang masih menggap remeh suatu agama dan yang masih
memilik sudut padang yang berbeda pula. Meskipun pemerintah sudah berusaha
untk menyelesaikan satu persatu kasus yang terjadi di Indonesia ini tetapi masih
mengatakan hal tersebut sebuah intoleransi beragama namun tidak banyak jugak
atau konflik Intoleransi di zaman reformasi ini karena kita sendiri ketahua kita
sebagai makhluk sosial yang saling memerlukan satu sama lain tetapi jika masalah
pemecahan beragama mulai terjadi maka kita tidak akan mendapatkan ketenangan
menghormati dan bekerja sama antar umat beragama selain itu perlu
pertama dengan tujuan menghindari sebuah kekerasan atas nama agama dan
16
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
pemecahan agama, saling bentrok antar umat beragama dan masih banyak lagi.
Sebenarnya hal tersebut tidak lah sebuah hal yang oenting karena kita sebagai
bagiNya tetapi kita tetap saja tidak memperdulikan itu. Alangkah baikannya jika
sama dimataNya dan berhak untuk memelih dan menetukan agamanya sendiri
3.2 SARAN
dapaat saya sampaikan adalah kita sebagi umatNya yang di padang sama tidak
sama tetapi kita memiliki sudut pandang yang berbeda. Kita sebagai masyarakat
17
kususnya untuk kaum muda generasi penerus bangsa agar tidak mudah terjerumh
oleh hal-hal yang dapat merusak kedamaian bangsa kita dengan mendengarkan
18
DAFTAR PUSTAKA
19