Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHAN KULIAH

- Judul Bahan Kajian : Karakter Toleransi


- Mata kuliah : Pendidikan karakter
- Program Studi : Program Studi pada STIK Bina Husada PSIK
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (3x 50 menit), BM (3x60menit), TT (3x60
menit)
- Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM, MKM
- Mhs penyusun : Nadia vega
bahan

Mampu Menunjukkan sikap karakter Tolerans idalam kehidupan sehari hari

- Materi pembelajaran:

Pengertian, alasan mengapa diperlukan, contoh contoh, kisah-kisah inspiratif yang mengagumkan, cara
membentuk dan penerapannya dalam kehidupan sehari hari (pekerjaaan, masyarakat dan keluarga)
URAIAN MATERI

Karakater Toleransi

A. PENDAHALUAN
B. PENGERTIAN,
A. Toleransi
Toleransi adalah Kehidupan yang ada di dunia ini memiliki keberagaman yang begitu besar. Bahkan dalam
satu keluarga saja sudah bisa ditemukan keberagaman tersebut. Keberagaman bisa terjadi karena adanya
perbedaan antara satu orang dengan orang lain.
Tentunya kita juga sadar jika dimana kita berpijak selalu saja ada perbedaan. Entah dari suku, ras, agama, dan
hal lainnya. Namun di balik perbedaan tersebut jika kita bisa menjunjung tinggi rasa toleransi bisa
memberikan sebuah dampak yang begitu positif untuk diri kita pribadi dan juga diri orang lain.

Memiliki rasaini dalam kehidupan kita pribadi adalah suatu hal yang begitu penting dan wajib untuk
dilakukan. Nah untuk bisa mengetahui pentingnya rasa ini dalam kehidupan secara lebih luas.
Secara umum toleransi adalah sebuah perilaku manusia untuk menghormati dan menghargai perbedaan yang
ada. Baik itu antar individu maupun antar kelompok. Adanya sikap ini dalam diri seseorang bisa memberikan
rasa damai, aman, tentram, nyaman.

Secara etimologi, toleransi berasal dari bahasa latin yaitu tolerare yang memiliki arti sabar dan menahan diri.
Lalu secara terminologi, toleransi adalah sebuah sikap saling menghargai, saling menghormati,
menyampaikan pendapat, padangan, kepercayaan kepada orang lain yang bertentangan dengan diri sendiri.
Toleransi Menurut Pendapat Ahli
Beberapa pendapat para ahli juga memiliki penjelasan tentang toleransi secara berbeda-beda. Berikut adalah
beberapa pendapat ahli mengenai toleransi.

A. Purwadarminta
Purwadarminta memberikan penjelasan merupakan sebuah sikap yang dimiliki oleh seseorang untuk
menerima perbedaan orang lain dalam dirinya.
Menurut Purwadarminta cakupan perbedaan juga begitu luas, mulai dari perbedaan pendapat, perbedaan
pandangan hingga perbedaan keyakinan.

B. Michael Walzer
Michael Walzer menjelaskan jika toleransi adalah suatu keadaan yang harus ada dalam diri seseorang
ataupun masyarakat agar bisa memenuhi tujuan yang ada di dalamnya.
Beberapa tujuan tersebut adalah seperti hidup damai di tengah perbedaan yang ada, mulai dari perbedaan
sejarah, identitas, hingga perbedaan budaya.

C. Djohan Effendi
Djohan Effendi menjelaskan jika toleransi adalah sebuah sikap seseorang dalam menghargai segala bentuk
perbedaan yang ada. Perbedaan tersebut bisa berupa perbedaan perilaku, agama hingga budaya.
Dengan begitu jika seseorang sudah menghargai adanya perbedaan fisik maupun psikis seseorang. Hal
tersebut juga sudah bisa disebut dengan sikap toleransi.
D. Friedrich Heiler
Friedrich Heiler menjelaskan jika toleransi adalah sikap seseorang yang mengakui adanya pluralitas agama
dan juga menghargai setiap pemeluk agama tersebut.
Ia juga menjelaskan jika setiap pemeluk agama memiliki hak untuk menerima perlakuan yang begitu sama
dari semua orang.
D. Friedrich Heiler
Friedrich Heiler menjelaskan jika toleransi adalah sikap seseorang yang mengakui adanya pluralitas agama
dan juga menghargai setiap pemeluk agama tersebut.
Ia juga menjelaskan jika setiap pemeluk agama memiliki hak untuk menerima perlakuan yang begitu sama
dari semua orang.
Beberapa unsur yang ada di dalam sikap toleransi adalah sebagai berikut ini.

A. Memberikan Kebebasan Dan Kemerdekaan


Kebebasan adalah kemampuan setiap individu untuk melakukan tindakan sesuai dengan keinginan
pribadinya. Pada dasarnya setiap manusia memiliki kebebasan untuk berperilaku dan juga berpendapat. Lalu
kebebasan tersebut juga sudah disepakati dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
B. Mengakui Hak Setiap Orang
Pada Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang diadopsi oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dijelaskan jika
setiap orang memiliki hak yang sama.
Karena hal tersebutlah, hak asasi harus diakui, dihormati dan dijunjung tinggi. Jika di dunia ini tidak ada hak
asasi, maka penindasan akan selalu terjadi bagi setiap individu.
C. Menghormati Keyakinan Orang Lain
Setiap individu memiliki hak untuk memeluk agama tanpa adanya paksaan dari siapapun. Hak kebebasan
dalam beragama ini juga meliputi beribadah serta taat terhadap agama yang mereka anut masing-masing
Di Indonesia sendiri, toleransi juga sudah diatur dalam UUD 1945. Adanya toleransi mampu digunakan untuk
menghargai seseorang baik di lingkungan ataupun di organisasi dan berhak untuk memeluk dan meyakini
agama yang berbeda-beda.

B. Tujuan dan Manfaat Toleransi Dalam Kehidupan

A. Mampu Menjaga Keharmonisan Antar Sesama


Dalam suatu lingkungan akan ada perbedaan. Entah dari sifat, budaya atau keyakinan tetap akan ada
perbedaan. Namun dengan adanya sikap ini antar sesama bisa memberikan dampak yang begitu positif lho
seperti keharmonisan antar sesama.
B. Meminimalisir Terjadinya Perpecahan
Salah satu faktor yang menimbulkan sebuah perpecahan dalam kelompok kecil maupun besar adalah
minimnya sikap ini antar sesama.
C. Mempersatukan Perbedaan yang Ada
Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika setiap orang tidak memiliki sikap ini dalam dirinya akan
memungkinkan untuk menimbulkan suatu konflik seperti perpecahan. Dari situlah pentingnya toleransi antar
sesama amat sangat dibutuhkan.
Salah satu manfaat dan tujuan dari adalahnya sikap ini adalah mempermudah mewujudkan persatuan
terhadap perbedaan yang ada. Dengan begitu kehidupan yang lebih baik, nyaman, tentram di tengah
perbedaan bisa terwujud dengan lebih mudah.
D. Meningkatkan Perdamaian
Banyak faktor yang bisa menimbulkan sebuah konflik yang berakibat perpecahan. Salah satunya adalah tidak
adanya penerapan sikap ini.
Tentunya memiliki sikap ini dalam diri setiap individu bisa membantu mempermudah terwujudnya
perdamaian antar sesama.
E. Meningkatkan Rasa Persaudaraan
Sadar atau tidak sebenarnya adanya sikap ini mampu meningkatkan rasa persaudaraan antar sesama. Di
tengah perbedaan yang ada dengan menerapkan sikap ini bisa membuat setiap orang lebih mudah
mempererat rasa persaudaraan.

F. Meningkatkan Rasa Nasionalisme


Adanya sikap ini juga bisa mewujudkan dan meningkatkan rasa ini dalam diri sendiri. Kita akan semakin cinta
terhadap tanah air Indonesia yang memiliki keberagaman di dalamnya.
G. Mempermudah Mencapai Mufakat
Dalam musyawarah juga diperlukan sebuah sikap ini. Sebab setiap orang memiliki pendapatnya masing-
masing. Tentunya sikap menghargai dan menghormati adalah wujud dari rasa toleransi.
Dengan menggunakan rasa toleransi di dalam musyawarah akan mempermudah mencapai sebuah mufakat
yang ingin dituju.

C. Macam-macam Toleransi

A. Toleransi Beragama
Toleransi beragama adalah salah satu bentuk sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan agama
yang ada di dalam kehidupan ini. Di Indonesia sendiri ada beberapa kepercayaan agama.
B. Toleransi Berbudaya
Di Indonesia sendiri banyak sekali budaya l. Bahkan ketika kalian bepergian ke tempat atau daerah lain.
Dengan adanya sikap ini akan terwujud rukun di tengah perbedaan budaya yang ada. Bahkan sikap toleransi
juga bisa membuat seseorang tidak merendahkan budaya lain. Maka dari itu tak heran jika rasanya memiliki
sikap toleransi itu penting sekali.
C. Toleransi Berpolitik
Adanya sikap ini juga bisa membuat setiap orang menjaga hak politiknya masing-masing.
D. Toleransi Pergaulan
Bahkan sikap ini bisa meminimalisir penghinaan terhadap perbedaan yang ada di dalam pergaulan tersebut.
E. Toleransi Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga adalah salah satu kelompok kecil yang bisa menjadi dasar mewujudkan sikap ini.
Mewujudkan sikap ini bisa diwujudkan dari lingkungan keluarga dengan menghargai dan menghormati
pendapat setiap anggota keluarga.

D. Contoh Toleransi dalam Kehidupan


Menerapkan sikap ini pada kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dalam segala hal:

A. Contoh Toleransi Beragama


Tidak memaksakan keyakinan agama pribadi untuk dianut oleh orang lain yang memiliki keyakinan lain.
● Menghargai sekaligus menghormati agama yang dianut oleh orang lain.
● Tidak mengganggu ibadah ataupun jalannya kegiaan agama lain.
● Tidak merusakan tempat ibadah dan menggagu ketenangan agama lain.
● Tidak melakukan tindakan penghinaan dan merendahkan agama orang lain.
● ·Berteman dengan orang pemeluk agama lain.
● Tidak melakukan diskriminasi terhadap mereka yang memiliki agama lain di sekolah, tempat kerja dan juga
lingkungan sekitar.
● Tidak mengucilkan mereka yang memeluk agama lain di lingkungan sekitar.
● Mau menerima perbedaan orang lain.
B. Contoh Sikap Toleransi Antar Suku
● Memperlakukan semua orang dengan sama dan sejajar meski memiliki perbedaan suku.
● Menghormati dan menghargai suku lain.
● Menghargai semua bentuk budaya dari suku lain.
● Tidak merusak dan menjarah barang orang lain yang berbeda suku.
● Saling membantu dan memberikan pertolongan meski kepada mereka yang berbeda suku.
C. Contoh Sikap Toleransi Sosial Budaya
● Memperkenalkan budaya Indonesia ke ranah Internasional.
● Bangga menggunakan produk budaya dalam negeri.
● Mempelajari budaya yang ada di Indonesia dan mengambil sisi positif dari budaya tersebut.
● Tidak berbicara buruk terhadap kebudayaan orang lain.

E. Tokoh Inspiratif Toleransi

Abdul Basit

Ahmadiyah, salah satu minoritas di Indonesia yang paling banyak mendapatkan intimidasi. Pengikutnya terus
diusir karena dianggap berbeda dari ajaran Islam.
Intimidasi terhadap Ahmadiyah yang paling parah terjadi di sebuah pagi pada 6 Februari 2011. Saat itu kelompok
intoleran menyerang warga Ahmadiyah di Desa Cikeusik, Pandeglang, Banten. Akibat penyerangan ini, tiga orang
tewas mengenaskan.
Belum lagi nasib Jemaat Ahmadiyah yang ada di Transito, Mataram, Nusa Tenggara Barat yang tidak jelas. Mereka
mengungsi karena terusir dari tempat tinggalnya.
Setelah itu, intimidasi atas nama agama terus dialami Jemaat Ahmadiyah. Anak-anak dan perempuan menjadi
koran. Di Cianjur, Jawa Barat, anak dari warga Ahmadiyah hidup dalam ketakutan karena ancaman di sekolah.
Negara dianggap diam karena diskriminasi dan intimidasi terus terjadii.
Tahun 2016 ini, Ahmadiyah merayakan Khilafat ke 108 Tahun. Pada 27 Mei 1908 adalah hari bersejarah berdirinya
khilafat Islam Ahmadiyah. Sudah 127 tahun, ajaran Ahmadiyah menyebar di dunia. Termasuk di Indonesia. Di
Indonesia, Ahmadiyah sudah 91 tahun berdiri.
Sampai saat ini penganut Ahmadiyah sudah ada di 207 negara. Jumlahnya jutaan, khusus di Indonesia jumlah
jemaat Ahmadiyah mencapai ribuan. Tak ada angka pasti, kata Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Abdul
Basit.
“Belum lagi yang tidak menunjukan identitas dan simpatisan, jumlahnya banyak sekali,” kata Abdul Basit Abdul
Basit secara khusus di Kampus Khusus Mubaligh Ahmadiyah di Parung, Bogor, Jawa Barat. Panjang lebar, lelaki
yang selalu berkopiyah itu bercerita soal keadan terakhir jemaat Ahmadiyah Indonesia di tengah intimidasi yang
terjadi.
Abdul Basit pun menekankan jika Ahmadiyah mengajarkan Islam yang sopan, indah dan toleran. Diskriminasi dan
intimidasi yang dialami jemaatnya justru menguatkan organisasi yang dia pimpin. Dia mengklaim jumlah pengikut
Ahmadiyah terus bertambah.
Sampai saat ini penganut Ahmadiyah sudah ada di 207 negara. Jumlahnya jutaan, khusus di Indonesia jumlah
jemaat Ahmadiyah mencapai ribuan. Tak ada angka pasti, kata Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Abdul
Basit.
“Belum lagi yang tidak menunjukan identitas dan simpatisan, jumlahnya banyak sekali,” kata Abdul Basit.
Abdul Basit mengajak umat beragama di Indonesia menjunjung tinggi toleransi dan perbedaan. Menurutnya, Islam
tidak mengajarkan kekerasan.
Abdul Basit sudah 15 tahun menjadi Amir Nasional Ahmadiyah di Indonesia. Ayahnya juga sebagai pendiri
Ahmadiyah Indonesia. Dia menyelesaikan pendidikan setingkat master di Sekolah Tinggi Agama Islam di Pakistan.
Dia mendalami pendidikan mubaligh Ahmadiyah di sana. Selepas kuliah 7 tahun, dia diitempatkan di Aceh dan
Sumatera Utara. Basit juga berpengalaman betugas sebagai mubaligh di Thailand dan Malaysia. Selama 12 tahun
lebih menjadi mubaligh di negeri orang, kemudian Basit dikirim ke Ahmadiyah pusat di London. Barulah tahun
2001 dia kembali ke Indonesia dan memimpin organisasi keagamaan tersebut.

1. UNDANG-UNDANG NO 38 TAHUN 2014


Terkait Toleransi Dalam
● Pelayanan kesehatan
1. bentuk pelayanan profesional yg merupakan
2.bagian integral dari yankes yg didasarkan pada
ilmu & kiat Keperawatan ditujukan kepada
3.individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat,
baik sehat maupun sakit
HAK & KEWAJIBAN
HAK PERAWAT
• Memperoleh perlindungan hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai : std profesi,std pelayanan,
SPO dan ketentuan Per uu-an
• Memperoleh Informasi yang benar, jelas dan jujur dari
klien dan/atau keluarga
• Menerima imbalan jasa atas pelayanan keperawatan
yang telah diberikan
• Menolak keinginan klien yg bertentangan dgn standar
(profesi/ pelayanan/ PO/ kode etik) dan per UU-an
• Memperoleh fasilitas kerja sesuai standar
 Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan keperawatan
sesuai dg standar pelayanan keperawatan dan ketentuan Per
UU-an

KEWAJIBAN PERAWAT
●  Memberi pelayanan keperawatan sesuai standar
(profesi/pelayanan/PO/ kode etik) dan per UU-an
●  Merujuk klien yang tidak dapat ditangani kepada perawat atau
nakes lain
●  Mendokumentasikan asuhan keperawatan
●  Memberi informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas dan mudah
dimengerti mengenai tindakan keperawatan kpd klien dan/atau
keluarga sesuai dengan batas kewenangannya
●  Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari nakes lain
sesuai dengan kompetensi perawat
●  Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan pemerintah
HAK KLIEN
●  mendapatkan informasi secara benar, jelas, dan jujur
tentang tindakan keperawatanyang akan dilakukan;
 meminta pendapat perawat lain dan/atau tenaga
kesehatan lainnya
●  mendapatkan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode
etik,standar pelayanan keperawatan, standar profesi,
standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan
● Perundang-undangan;
 memberi persetujuan atau penolakan tindakan
keperawatan yang akan diterimanya; dan
●  memperoleh keterjagaan kerahasiaan kondisi kesehatan nya
PENGUNGKAPAN RAHASIA ATAS DASAR :
• Kepentingan kesehatan klien
•Pemenuhan permintaan aparatur penegak
hukum dalam rangka penegakan hukum
• Persetujuan klien sendiri
• Kepentingan pendidikan dan penelitian
• Ketentuan Per UU-an
KEWAJIBAN KLIEN
●  memberikan informasi yang benar, jelas, dan
jujur tentang masalah kesehatannya;
●  mematuhi nasihat dan petunjuk perawat;
●  mematuhi ketentuan yang berlaku di fasilitas
pelayanan kesehatan; dan
●  memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

● Toleransi sesama petugas kesehatan


kolaborasi tenaga kesehatan sangat baik untuk direalisasikan karena dengan begitu akan tercipta
keefektifan dalam pelayanan kesehatan.
• masyarakat akan lebih percaya terhadap seluruh elemen tenaga kesehatan.
• terciptanya keharmonisan antar profesi sekaligus memupuk kekompakan dalam memberikan
pelayananan terbaik bagi masyarakat.
• selain itu bisa lebih berbagi ilmu antar tenaga kesehatan
2. KODE ETIK KEPERAWATAN
Etika keperawatan adalah sikap etis yang wajib dimiliki oleh seluruh perawat sebagai bagian dari integritas
selama bertugas menjalankan profesi perawat dengan menerapkan norma-norma keperawatan dalam
kehidupan bermasyarakat.
macam macam etika keperawatan;
1. Autonomy (Kemandirian)
Sebagai seorang perawat yang profesional haruslah mampu berpikir logis dan cepat dalam mengambil
keputusan. Selain itu, seorang perawat juga harus menghormati dan menghargai orang lain khususnya
pasien.
2. Beneficence (Berbuat Baik)
khususnya ketika sedang memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien.
Perbuatan baik yang dilakukan oleh seorang perawat haruslah berlandaskan kepada ilmu dan kiat
keperawatan.
3. Justice (Keadilan)
Menjunung tinggi keadilan harus selalu dilakukan oleh para perawat, sebagai contoh ketika ada pasien
baru masuk dan di waktu yang sama ada pasien yang membutuhkan bantuan segera maka perawat harus
segera mempertimbangkan berbagai faktor sesuai dengan asas keadilan.
4. Non-Maleficence (Tidak Merugikan)
Pada prinsipnya seorang perawat harus selalu melakukan tindakan pelayanan keperawatan sesuai dengan
ilmu keperawatan dan kiat keperawatan yang telah dimiliki dengan tidak merugikan dan menimbulkan
bahaya pada pasien.
5. Veracity (Kejujuran)
Pada seorang perawat kejujuran adalah hal yang wajib diberikan kepada pasien, hal ini karena pasien
mempunyai hak otonomi sehingga ia berhak untuk mengetahui berbagai informasi yang ia inginkan.
6. Fidelity (Menepati Janji)
Dibutuhkan komitmen yang tinggi dalam menepati janji kepada orang lain khususnya pasien dan dokter.
Hal ini karena tugas dan tanggung jawab seorang perawat yang menuntutnya untuk dapat meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan pasien.
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Perawat harus benar-benar menjaga kerahasiaan yang dimiliki oleh pasien meski pun banyak orang
mendesak untuk membeberkan informasi mengenai kesehatan pasien.
Seorang perawat harus berani menolak untuk memberikan informasi jika di luar wilayah pelayanan
kesehatan secara tegas.
8. Accountability (Akuntabilitas)
setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada pasien harus sesuai dan tepat tanpa kecuali.

Sebagai contoh ketika perawat memberikan obat dosis kepada pasien, jika hal tersebut salah sedikit saja
dan menimbulkan kerugian pada pasien maka dapat digugat di pengadilan.
9. Freedom (Kebebasan)
seorang perawat harus secara bebas bekerja menjalankan profesinya tanpa ada tekanan atau paksaan
dalam menentukan sesuatu dari luar dirinya.
10. Advocacy (Advokasi)
Peran advokasi yang harus dimiliki seorang perawat ini berasal dari etika beneficience (kewajiban untuk
berbuat baik) dan nonmaleficence (kewajiban tidak merugikan).

Daftar Pustaka

● https://gramedia. com diakses pada 14 des 202


● https://m. mediainsonesia. com diakses pada 14 des 2022
● https://perpustakaan. mahkamahagung. go. id diakses pada 14 des 2022
● UNDANG- UNDANG KEPERAWATAN NO. 38
TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai