Anda di halaman 1dari 26

ETIK DAN KEBIJAKAN NASIONAL TERKAIT

KEPERAWATAN PALIATIF

Ns. Nuriza
Agustina,S.Kep,.M.Kes,.M.Kep
2
KRITERIA PENENTUAN PROFESI
1. Memiliki batang tubuh pengetahuan
(Body of knowledge)
2. Pola pendidikan jenjang tinggi
3. Berorientasi pada jasa meningkatkan
kehidupan manusia
4. Memungkinkan dilakukan mandiri
5. Memiliki kode etik
6. Memiliki organisasi keahlian

3
Dilihat dari dua sisi

Sikap dan pandangan Peraturan perundang


keprofesian undangan

• Kewajiban memenuhi • Sikap, tingkah laku


hak dan
masyarakat mendapat kemampuan yang diakui
asuhan keperawatan dapat melaksanakan
profesional asuhan
keperawatan profesional
• Kesiapan perawat
melaksanakan praktek • Perangkat peraturan
keperawatan ilmiah dgn perundangan-undangan
benar dan baik, dan
bertanggung jawab sistem pengendalian,
terutama sistem
pencatatan
4
dan penugasan
Kewenangan perawat terkait lingkup
praktik:

 Melaksanakan pengkajian keperawatan


 Merumuskan diagnosis keperawatan
 Menyusun rencana tindakan keperawatan
 Melaksanakan tindakan keperawatan (termasuk
tindakan medik yang dapat dilakukan perawat)
 Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan
 Mendokumentasikan hasil keperawatan

5
Etika
 Cabang filsafat yang membahas nilai dan norma moral
yang menentukan perilaku manusia dalam kehidupan
 Akan menuntun profesi untuk melakukan amalan baik
atau bertindak dengan tepat sesuai norma (nilai baik)
yang berlaku
 ETIKA PROFESI “Nilai yang digunakan sebagai
tuntunan untuk dilakukan oleh anggota profesi dalam
berhubungan dengan orang lain dalam menjalankan
keprofesiannya
 MORAL “ Tuntunan tentang benar salah yang harus
dilakukan oleh seseorang dan dikaitkan dengan
kepribadian atau dogma religius dari kelompok tertentu

6
KODE ETIK KEPERAWATAN
INDONESIA
Terdiri dari 5 pokok etik, yaitu:
1. Prawat dan klien
2. Perawat dan praktek
3. Perawat dan masyarakat
4. Perawat dan teman sejawat
5. Perawat dan profesi

7
ETIKA dan LEGAL Keperawatan
 Menghargai klien  manusia yang utuh dan
unik tanpa membedakan umur, status social,
latar belakang budaya, dan agama
 Menghargai kerahasiaan dan privacy klien
 Menghargai keputusan yg dibuat klien & klg
 Memberikan asuhan keperawatan yang
bermutu
 Bertanggung jawab dan bertanggung gugat
terhadap pelayanan keperawatan yang
diberikan
 Bekerja sama dgn teman sejawat, tim
kesehatan utk yang keperawatan terbaik
 Bekerja sesuai dengan kewenangannya
8
Prinsip etik maupun hukum
 Autonomy:hak seseorang untuk membuat keputusan
bagi dirinya
 Beneficence:(kemurahan hati atau pemanfaatan),
kewajiban melakukan yang terbaik
 Non maleficence(tidak merugikan orang lain),
kewajiban untuk tidak menimbulkan kerugian atau
cedera bagi orang lain apalagi membunuh.
 Veracity(jujur) kewajiban untuk menyampaikan
/mengatakan sesuatu dengan benar, tidak berbohong
apalagi menipu
 Justice(adil)kewajiban berlaku adil kepada semua
orang.
 Fidelity (komitmen) kewajiban untuk setia atau loyal
dengan kesepakatan atau tanggung jawab yang
diemban.
9
Dilema etik
 Suatu mslh yg sulit, dmn tdk ada alternatif yg
dianggap plg memuaskan
 Suatu situasi dmn alternatif yg memuaskan dan
yg tdk memuaskan sebanding
 Tdk ada yg benar atau salah
*Keputusan yg etis dibuat berdasarkan pemikiran
yg rasional, bukan emosional
*Kerangka pemecahan dilema etik bnyk diutarakan
dan pd dasarnya menggunakan kerangka
proses keperawatan / pemecahan masalah
secara ilmiah
Dilema etik bersumber dr:
 Konflik dgn psn
 Konflik dgn tenkes lain
 Konflik dgn institusi
Dlm membuat keputusan, hal yg prlu
dipertimbangkan:
 Sumber dilema etik
 3 landasan profesi (nilai, moral,
kepercayaan) dan prinsip etika
 Hak pasien
 Mslh yg ada di institusi dan msyrakat
Aspek medikolegal perawatan
paliatif
A. Persetujuan tindakan medis/informed
consent untuk pasien paliatif.
 Baik penerima informasi maupun pemberi
persetujuan diutamakan pasien sendiri apabila
ia masih kompeten, dengan saksi anggota
keluarga terdekatnya. Waktu yang cukup agar
diberikan kepada pasien untuk berkomunikasi
dengan keluarga terdekatnya. Dalam hal pasien
telah tidak kompeten, maka keluarga
terdekatnya melakukannya atas nama pasien.
Lanjut….
 Tim perawatan paliatif sebaiknya
mengusahakan untuk memperoleh pesan atau
pernyataan pasien pada saat ia sedang
kompeten tentang apa yang harus atau boleh
atau tidak boleh dilakukan terhadapnya apabila
kompetensinya kemudian menurun (advanced
directive)
 Pada keadaan darurat, untuk kepentingan
terbaik pasien, tim perawatan paliatif dapat
melakukan tindakan kedokteran yang
diperlukan, dan informasi dapat diberikan pada
kesempatan pertama.
B. Resusitasi/Tidak resusitasi
pada pasien paliatif
 Keputusan dilakukan atau tidak
dilakukannya tindakan resusitasi dapat
dibuat oleh pasien yang kompeten atau
oleh Tim Perawatan paliatif.
 Informasi tentang hal ini sebaiknya telah
diinformasikan pada saat pasien
memasuki atau memulai perawatan
paliatif.
Lanjut…

 Tim perawatan paliatif dapat membuat


keputusan untuk tidak melakukan
resusitasi sesuai dengan pedoman klinis
di bidang ini, yaitu apabila pasien berada
dalam tahap terminal dan tindakan
resusitasi diketahui tidak akan
menyembuhkan atau memperbaiki
kualitas hidupnya berdasarkan bukti ilmiah
pada saat tersebut.
C. Perawatan pasien paliatif di ICU

 Pada dasarnya perawatan paliatif pasien di


ICU mengikuti ketentuan-ketentuan umum
yang berlaku
 b. Dalam menghadapi tahap terminal, Tim
perawatan paliatif harus mengikuti pedoman
penentuan kematian batang otak dan
penghentian peralatan life-supporting.
Dilema etik yg sering terjadi:
Kendali nyeri
 Dasar pemberian:
1. Kenyamanan adalah tujuan utama
2. Memperbaiki kualitas hidup
3. Proses kematian lebih mudah apabila px bebas
nyeri

 Dasar menghindari pemberian:


1. Efek samping obat
2. Penurunan tingkat kognisi
3. Ketakutan akan ketergantungan (tidak ditemukan
pada pasien yang sakit terminal)
Lanjut……

Kemoterapi atau Terapi Eksperimental


 Dasar pemberian:
1. Memperpanjang kehidupan
2. Kemungkinan peningkatan kualitas hidup
3. Menimbulkan perasaan bahwa keluarga telah
melakukan segalanya untuk menyelamatkan px

 Dasar menghindari pemberian:


1. Menurunkan jumlah sel darah, meningkatkan risiko
infeksi, perdarahan;
2. Efek samping terapi mungkin menimbulkan sakit, tidak
nyaman.
Lanjut..
Nutrisi suplemen dan Hidrasi (intravena, nasogastric tube)

 Dasar pemberian:
1. kepercayaan bahwa px lapar/haus.
2. px tidak bisa atau tidak mau makan
3. takut px "mati kelaparan"
4. peran utama klg adalah memberi makan
5. rasa bersalah klg

 Dasar menghindari pemberian:


1. nutrisi suplemental melebihi yg dpt dicerna px menyebabkan
nausea/muntah;
2. peningkatan pertumbuhan tumor (memberi makanan untuk tumor);
3. meningkatkan volume cairan dapat menyebabkan payah jantung,
meningkatkan sekresi dan/atau kongesti pulmoner, yg menimbulkan
pertanyaan apakah perlu atau tidak memberikan diuretika;
4. peningkatan pengeluaran urin menyebabkan peningkatan risiko kulit
lecet apabila px mengalami inkontinensia;
5. kematian lebih nyaman dan alamiah;
6. keluhan haus b/d proses kematian, bukan tingkat hidrasi
Lanjut…….

Resusitasi
 Dasar pemberian:
1. keluarga tidak mau menyerah;
2. konflik dengan kultur dan kepercayean agama;
3. penolakan (denial) bahwa px sebenarnya akan
meninggal.

 Dasar menghindari pemberian:


1. membiarkan terjadi proses alamiah;
2. keluarga yakin bahwa px telah sangat menderita, tidak
menginginkan intervensi agresif;
3. membebaskan keluarga dari tanggung jawab untuk
menghentikan intervensi yang dapat memperpanjang
hidup.
Hak pasien
 Pelayanan yg manusiawi
 Pelayanan yg bermutu baik
 Memilih dokter
 Meminta dr berkonsultasi dgn dr lainnya
 Privasi dan kerashasiaan penyakit
 Informasi ttg penyakitnya
 Meminta tdk diberi informasi ttg
penyakitnya
Lanjut….

 Menolak tindakan yg hendak dilakukan


 Mengajukan keluhan2 dan memperoleh
tanggapan2
 Didampingi klg dlm keadaan kritis
 Mengakhiri pengobatan dan rwt inap atas
tg jwb sendiri
 Menjalankan agama dan kepercayaannya
Prinsip etik
 Justice
 Autonomy
 Beneficience
 Veracity (telling the truth)
Pengambilan keputusan etis
 Menunjukkan maksud baik
 Mengidentifikasi semua orang penting
 Mengumpulkan informasi yg relevan
 Mengidentifikasi prinsip etis yg penting
 Mengusulkan tindakan alternatif
 Mengambil keputusan
 Melakukan tindakan
 Evaluasi tindakan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai