Abror Shodiq
Arti Etis
Pengertian
Etik atau ethics berasal dari bahasa Yunani : ethos = adat, kebiasaan, perilaku, atau karakter.
= Berhubungan dengan pertimbangan pembuat keputusan, benar tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada UU atau peraturan yg menegaskan hal yg harus dilakukan.
Menurut kamus Webster etik = suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral. Etik = ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu :
Baik dan buruk Kewajiban dan tanggung jawab
Pengertian
Keperawatan : pelayanan profesional yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan, berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif dan ditujukan kepada individu, kelompok, dan masyarakat baik sakit sehat maupun sehat.
Keputusan Munas VI PPNI telah memberlakukan Kode Etik Keperawatan Indonesia bagi semua warga keperawatan pd tanggal 14 April 2000. Etika profesi keperawatan dikenal sebagai practice discipline perwujudannya melalui asuhan/praktek keperawatan.
Manusia
Perawat
Fungsi : Pelayanan Perawat akan berbuat : - Benar - Diperlukan - Menguntungkan Universal Berdasarkan kebutuhan manusia
Tujuan
Untuk menciptakan dan mempertahankan kepercayaan klien kepada perawat, kepercayaan di antara sesama perawat, dan kepercayaan masyarakat kepada profesi keperawatan.
Perilaku manusiawi
Merupakan reaksi terhadap tekanan dari luar. Biasanya adalah individu atau masyarakat yang dilayani. Dinyatakan dalam bentuk kebutuhan yang ada dan nilai kehidupan manusia yg konkret.
1. 2. 3.
Prinsip moral :
Mempunyai peran yang penting dalam menentukan perilaku etis dan dalam pemecahan masalah etik. Merupakan standar umum dalam melakukan sesuatu sehingga membentuk sustu sistem etik. Berfungsi untuk membuat secara spesifik apakah suatu tindakan dilarang, diperlukan, atau diizinkan dalam suatu keadaan. Tiga prinsip moral : autonomy, non-maleficience, dan justice
Otonomi
Berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri. Menghargai otonomi berarti menghargai manusia sebagai seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat yang mampu menentukan sesuatu bagi dirnya. Perawat harus menghargai harkat dan martabat manusia sebagai individu yang dapat memutuskan hal yang terbaik bagi dirinya.
Otonomi
Contoh tindakan yang tidak memperhatikan otonomi :
1. Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka diberitahu sebelumnya. 2. Melakukan sesuatu tanpa memberi nformasi relevan yang penting diketahui klien dalam membuat suatu pilihan 3. Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau penyimpangan. 4. Tidak memberikan informasi yang lengkap walaupun klien menghendaki informsi tersebut. 5. Memaksa klien memberi informasi tentang hal-hal yang mereka sudah tidak bersedia menjelaskannya.
Non-maleficience
Berarti tidak melukai atau tidak menimbulkan bahaya/cedera bagi orang lain. Johnson (1989)menyatakan bahwa prinsip untuk tidak melukai orang lain berbeda dan lebih keras daripada prinsip untuk melakukan yang baik. Beneficience merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan orang lain. Contoh : kasus transfusi darah.
Justice (Keadilan)
Merupakan prinsip moral untuk semua individu. Tindakan yang dilakukan untuk semua orang sama Tindakan yang sama tidak selalu identik, tetapi dalam hal ini persamaan berarti mempunyai kontribusi yangrelatif sama untuk kebaikan kehidupan seseorang. Prinsip moral ini tidak berdiri sendiri, tetapi bersifat komplementer sehingga kadang-kadang menimbulkan masalah dalam berbagai situasi.
5. Terapi ilmiah konvensional versus terapi tidak ilmiah dan coba-coba. Contoh :
Di Iriang Jaya masyarakat melakukan tindakan untuk mengatasi nyeri dengan daun-daunan yang safatnya gatal. Mereka percaya bahwa pada daun gatal tersebut terdapat miang yang dapat melekat danmenghilangkan rasa nyeri bila dipukul-pukulkan dibagian tubuh yang sakit.
PENGERTIAN
Etika kerja = nilai-nilai atau norma tentang sikap, perilaku dan budaya yang baik dan telah disepakati oleh masing-masing kelompok profesi kamar operasi. Tujuan : agar anggota tim melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya dengan baik serta penuh kesadaran terhadap pasien/keluarga.
RUANG LINGKUP
1. 2. 3. 4. Persetujuan Operasi Tata Tertib Kamar Operasi Pencatatan dan Pelaporan Keselamatan dan keamanan kerja
1. PERSETUJUAN OPERASi
Persetujuan operasi dari pasien atau keluarga merupakan hal yang mutlak diperlukan sebelum pembedahan untuk menghindarkan tim bedah/rumah sakit dari tuntutan hukum bila ada hal-hal yang terjadi sehubungan dengan operasi yang dilakukan serta untuk melindungi pasien dari mal praktek.
1. Setiap tindakan pembedahan kecil, sedang, maupun besar harus ada persetujuan operasi secara tertulis. Persetujuan operasi ini berdasarkan ketentuan Permenkes No.585/MEN.KES/PER/1989, Perihal : Persetujuan Tindakan Medik.
b. Persetujuan operasi diperoleh dari pasien/keluarga yang bersangkutan atau perwalian yang sah menurut hukum. Izin bedah dapat diperoleh dari pasien yang bersangkutan, keluarga atau perwalian yg sah menurut hukum. b. Dalam keadaan emergency pasien tidak sadar, tidak ada keluarga/perwalian persetujuan operasi dapat diberikan oleh Direktur RS yang bersangkutan/pejabat yang berwenang.
d. Pasien harus mendapat informasi yang lengkap dan jelas tentang prosedur tindakan pembedahan yang akan dilakukan serta akibatnya. e. Persetujaun operasi merupakan dasar pertanggungjawaban yang sah bagi dokter kepada pasien/keluarga/wali/. f. Persetujuan operasi harus disimpan dalam berkas dokumen pasien/rekam medis.
c. Setiap petugas harus memahami dan melaksanakan teknik aseptik sesuai dengan peran dan fungsinya. d. Semua anggota tim harus melaksanakan jadual harian operasi yang telah dijadwalkan oleh perawat kepala kamar operasi. e. Perubahan jadwal operasi harian yang dilakukan atas indikasi kebutuhan dan kondisi pasien harus ada persetujuan antara ahli bedah dan perawat kepala kamar operasi f. Pembatalan jadual harus dijelaskan oleh ahli bedah kepada pasien/keluarganya.
g. Setiap petugas dikamar operasi harus bekerja seusia dengan uraian tugas yang diberlakukan. h. Setiap perawat di kamar operasi harus melaksanakan asuhan keperawatan perioperatif sesuai dengan peran dan fungsinya, agar dapat memberikan asuhan secara paripurna i. Setiap petugas melaksanakan pemeliharaan alat-alat dan ruangan kamar operasi dengan penuh tanggung awab dan disiplin. j. Semua tindakan yang dilakukan dan peristiwa yang terjadi selama pembedahan harus dicatat dengan teliti.
k. Anggota tim bedah mempunyai kewajiban untuk menjamin kerahasiaan informasi/data pasien yang diperoleh pada waktu pembedahan terhadap pihak yang tidak berkepentingan l. Khusus pada pasien dengan pembiusan regional (lumbal anestesi) perlu diperhatikan hal sebagai berikut :
Tim bedah harus bicara seperlunya, karena pasien dapat melihat dan mendengar keadaan sekitarnya.
m. Ahli anestesi harus menjelaskan kepada pasien/ keluarga tentang efek obat bius yang digunakan dan hal-hal yang harus ditaati.
d. Peristiwa/kejadian luar biasa harus segra dilaporkan sesuai dengan sistem yang berlaku. e. Catatan kegiatan rutin f. Catatan pengiriman bahan pemeriksaan laboratoroum harus ditulis lengkap, jelas dan singkat pada formulir yang telah tersedia. g. Laporan operasi harus ditulis lengkap, jelas dan singkat oleh ahli bedah/operator h. Laporan operasi harus ditulis lengkap, jelas dan singkat oleh dokter ahli anestesi/perawat anestesi.
6. Memeriksa alat ventilasi udara agar berfungsi dengan baik 7. Memasang simbol khusus untuk daerah rawan bahaya atau mempunyai resiko mudah terbakar 8. Menggunakan diatermi tidak boleh bersamaan dengan pemakaian obat bius ether. 9. Memeriksa alat pemadam kebakaran agar dalam keadaaaan siap pakai. 10.Pemeriksaan secara rutin alat elektro medis yang dilakukan oleh petugas IPSRS.