Bukan,
َما اَحْ َس ُن ال َّس َما ِء
“Apakah yang paling indah di langit?”
****
Dari kalimat inilah, ilmu kaidah Bahasa Arab disebut dengan ilmu
nahwu. (Arti nahwu secara bahasa adalah arah )
Referensi:
Al-Qowaaidul Asaasiyyah Lil Lughotil Arobiyyah
***************
BAHASA ARAB 1 : PENGENALAN ILMU NAHWU DAN SHOROF
Di dalam bahasa arab, ada istilah yang disebut dengan nahwu dan
shorof.
Dari contoh di atas, terjadi perubahan bentuk ْال ُم ْسلِ ُم ْو َن menjadi
ْال ُم ْسلِ ِمي َْن
, yang disebabkan susunan atau letak dari kata tersebut di
dalam kalimat. Sehingga ilmu yang mempelajari perubahan harokat
akhir suatu kata atau bentuk akhir kata inilah yang disebut dengan
ilmu nahwu.
ُ يَ ْن
ص ُر Sedang menolong (kata kerja)
ِ َن
اص ٌر Orang yang menolong (Subjek)
Dari contoh di atas, terlihat perbedaan dari ilmu nahwu dan ilmu
shorof, jika kita ringkas maka ilmu nahwu adalah ilmu mengenai
suatu kata ketika telah masuk kalimat bisa berupa keadaan kata
sebagai subjek, objek dll, adapun ilmu shorof adalah ilmu mengenai
suatu kata sebelum masuk kalimat yang meliputi perubahan bentuk
katanya.
**************
BAHASA ARAB 2 : PENGENALAN ISIM DAN TANDA-
TANDANYA
Contoh :
ِدي ٌْن : agama ٌ بَي : rumah
ْت َدي ٌْن : hutang
قَلَ ٌم : pena ٌ بَاب : pintu ٌش َج َرة
َ : pohon
Contoh :
Contoh :
ِ ت ِم ْن بُي ُْو
ِت هللا ٍ فِي بَ ْي
Dari contoh di atas, kata تٍ بَ ْيdan ت
ِ بُي ُْو , termasuk isim karena
terletak setelah huruf jer.
Contoh :
Kata yang kedua di atas adalah isim, karena idhofah, dan terlihat
pada kata kedua mempunyai akhiran kasroh.
َيل لَهُ ْم َءا ِمنُوا َك َما َءا َم َن النَّاسُ قَالُوا أَنُ ْؤ ِم ُن َك َما َءا َم َن ال ُّسفَهَا ُء أَال َ ِ َوإِ َذا ق.١
ونَ إِنَّهُ ْم هُ ُم ال ُّسفَهَا ُء َولَ ِكن الَيَ ْعلَ ُم
َ َولَقَ ْد بَ َع ْثنَا فِي ُك ِّل أَ َّم ٍة َّرسُوالً أَ ِن ا ْعبُ ُدوا هللاَ َواجْ تَنِبُوا الطَّا ُغ.٤
وت
**********
Contoh :
ب
َ ض َر
َ : memukul َ ََذه
ب : pergi أَرْ َس َل : mengutus
َ َ َخل
ق : mencipta قَتَ َل : membunuh َ َش ِر
ب : minum
Diantaranya :
1. Terletak setelah huruf قَ ْد (sungguh)
Contoh :
Kata تَبَي ََّن merupakan Fi’il karena terletak setelah huruf قَ ْد
ق هَ ِذ ِه اأْل ُ َّمة
ُ َستَ ْفتَ ِر (umat ini akan terpecah.)
Contoh :
َ َكالَّ َس ْو
ف تَ ْعلَ ُم ْو َن
Artinya : sekali-kali tidak, mereka kelak akan mengetahuinya.
(Attakatsur : 3)
4. Bersambung dengan ُ كنَة
ِ ِال َسا E( تَا ُءالتَأْنِ ْيثhuruf ت sukun yang
menunjukkan perempuan)
Contoh :
Contoh :
ََءا ِمنُوا َك َما َءا َم َن النَّاسُ قَالُوا أَنُ ْؤ ِم ُن َك َما َءا َم َن ال ُّسفَهَا ُء أَال يل لَهُ ْمَ ِ َوإِ َذا ق.١
ونَ َولَ ِكن الَيَ ْعلَ ُم إِنَّهُ ْم هُ ُم ال ُّسفَهَا ُء
َ َولَقَ ْد بَ َع ْثنَا فِي ُك ِّل أَ َّم ٍة َّرسُوالً أَ ِن ا ْعبُ ُدوا هللاَ َواجْ تَنِبُوا الطَّا ُغ.٤
وت
ْ وك فِي َما َش َج َر بَ ْينَهُ ْم ثُ َّم الَ يَ ِج ُد
وا فِي َ ون َحتَّى ي َُح ِّك ُمَ ُك الَي ُْؤ ِمن
َ ِّ فَالَ َو َرب.٥
ْت َويُ َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما
َ ضيَ َأَنفُ ِس ِه ْم َح َرجًا ِّم َّما ق
***********
Contoh :
ْ ( ِمdari) tidak akan bermakna atau tidak mempunyai arti jika
Kata ن
bersendirian, dari mana?? Maksud dari kata tidak jelas, akan tetapi
jika ditambah kata lain seperti ِ ( ِم َن البَ ْيdari rumah), kata menjadi
ت
bermakna .
Begitu juga kata ( فِيdi dalam), tidak akan bermakna jika tidak
ditambah dengan kata yang lainnya. Hal ini berbeda dengan isim
dan fi’il yang maknanya bisa kita pahami walaupun tanpa tambahan
kata yang lain. Sehingga, ketika menemukan suatu kata yang
maknanya tidak bisa dipahami, maka ketahuilah kata itu
merupakan huruf.
Contoh :
Contoh :
Masih banyak lagi jenis huruf yang akan disebutkan pada pelajaran
berikutnya.
: Contoh
Tuhanmu َرب َُّك
Kitabku ِكتاَبِي
Kitab Kami ِكتَابِنَا
Dari hal ini, ketika berdoa dihadapan orang banyak, seperti doa di
يbukan ناakhir khutbah jum’at, hendaknya menggunakan kata
dalam berdoa, sebagaimana yang banyak dilakukan oleh para
khotib, seperti membaca doa
َ ِِّت قَ ْلبِي َعلَي ِد ْين
ك ْ ب ْالقُلُ ْوب ثَب
َ ِّيَا ُمقَل
wahai dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku pada (
)agamamu
Soal latihan
ت لَهُ َما ُ قُ ْل. ْي ِنEلَّيَا َجالِ َسEص َ ثُ َّم َد َخاَل َو. ِج ِدEا َم ْال َم ْسEEان أَ َمE ِ Eْت َر ُجلَي ِْن يَقُ ْو َم ُ َرأَي
ُنE و ُك ْم أَيُّ ُك ْم أَحْ َسE
َ Eُاةَ لِيَ ْبلEEَت َو ْال َحي
َ وEْ Eق ْال َم َ E َ ُد هَّلِل ِ الَّ ِذيْ َخلE اَ ْل َح ْم:اَل ِةE الص
َّ َدEبَ ْع
ُلَّى هللاEص َ ِ ْو ُل هللاEان َر ُسE َ E َك.ا ُك ْمEEَ َد هللاِ أَ ْتقEإِ ّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن:ال تَ َعالَى َ َ َوق. َع َماًل
ِ ت لِ َي اأْل َرْ ضُ طَه ُْورًا َو َمس
ْجدًا ْ َ ُج ِعل:َُعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُ ْول
http://badar.muslim.or.id/dasar/bahasa-arab-dasar-2-alharfu.html
http://badar.muslim.or.id/dasar/bahasa-arab-dasar-17-dhomir-
kata-ganti-orang.html
***********
BAHASA ARAB 5 : PEMBAHASAN MENGENAI JUMLAH
Contoh :
ُ آ َم ْن
ِت ِباهلل
(aamantu billah) = Aku beriman kepada Allah
1. Jumlah ismiyyah adalah jumlah yang awal katanya berupa isim.
Contoh :
2. Jumlah fi’liyyah adalah jumlah yang awal katanya adalah fi’il
Contoh :
Contoh :
ق
ِ فِي الس ُّْو (fissuuqi) = di dalam pasar
2. اف إِلَ ْي ِه
ٌ ض َ
ٌ ْظر
َ ف َو ُم (dzorof wa mudhoofun ilaihi)
Adalah susunan kata yang terdiri dari kata keterangan berupa waktu atau
tempat dan isim
Contoh :
Sebagai contoh adalah apa yang ada di dalam al-qur’an surat al-a’rof :
180
Contoh yang lain adalah kisah yang diutarakan oleh bapak ilmu nahwu
pertama, Abul Aswad Adduali, dimana ketika ia sedang berjalan-jalan
dengan anaknya di malam hari, sang anak terlihat menghadapkan
wajahnya kelangit seraya berkata :
َما اَحْ َس ُن ال َّس َما ِء (maa ahsanus samaa’I ??) = apa yang bagus
dilangit ??
َما اَحْ َس َن ال َّس َما َء (maa ahsanas samaa’i) = betapa indahnya langit-
langit
Dari kedua contoh ini, sangat jelaslah manfaat kita mengetahui berbagai
kaidah di dalam bahasa arab salah satunya dalam pembahasan jumlah.
Adapun untuk pembahasan mengenai alasan pengartian dan pembacaan
dari kedua contoh di atas, insyaAllah pada pembelajaran selanjutnya.
Referensi tambahan :
http://badar.muslim.or.id/dasar/bahasa-arab-dasar-8-jumlah-
mufidah.html
http://badar.muslim.or.id/dasar/bahasa-arab-dasar-9-syibhul-
jumlah.html
http://badar.muslim.or.id/artikel/sejarah-asal-mula-ilmu-
nahwu.html
**************
BAHASA ARAB 6 : ISIM MUDZAKKAR DAN ISIM MUANNATS
Contoh :
ٌ بَي
ْت (baitun) = rumah
Contoh :
Contoh :
contoh :
Contoh :
ٌ ِ ْ ُمر
ضع (murdi’un) = perempuan yang menyusui
Contoh :
َ
ُصابِ َرة (shoobirotun) = perempuan yang sabar
Catatan:
1. Ada banyak sekali isim yang tidak mempunyai tanda muannats
namun termasuk isim muannats.
Contoh :
ُاويَة
ِ ُم َع (muaawiyah)
ط ْل َحة
َ (tholhah)
ِ نَا
ص ٌر (naashirun) = orang yg menolong
Referensi tambahan
http://badar.muslim.or.id/dasar/bahasa-arab-dasar-13-
mudzakkar-muannats.html
http://badar.muslim.or.id/dasar/bahasa-arab-dasar-14-tanda-
tanda-isim-muannats.html
*********
A. Isim mufrod
Contoh :
Contoh :
ُم ْؤ ِمنَتَيْن/ان
ِ َ ُم ْؤ ِمنَت (mu’minataani/mu’minataini) =dua orang
mukminah
menambahkan huruf و (wau) + ن (nun) atau ي (ya) + ن (nun)
pada isim mufrodnya.
Contoh:
َكافِ ٌر
(kaafirun) menjadi َكافِ ِري َْن/( َكافِر ُْو َنkaafiruuna/kaafiriina)
=orang-orang kafir
Contoh :
- Jamak taksir
Jamak yang berubah dari bentuk mufrodnya. Dalam jamak ini, tidak
ada kaidah untuk membuat jamak taksir seperti jamak mudzakkar
atau muannats salim. Sehingga untuk mengetahuinya dengan
menggunakan kamus atau banyaknya membaca dan menelaah
kitab.
Contoh :
ٌقَ ْلب (qolbun) menjadi ٌقُلُُ ْوب (quluubun) = hati
َعالِ ٌم
(‘aalimun) menjadi ُعلَ َما ُء (‘ulamaa u) = orang yang
berilmu
Catatan:
Soal latihan
Buatlah isim mutsanna dan jamak dari isim mufrod berikut!
1. Isim maqsur adalah isim yang berakhiran alif lazimah atau alif bengkok
(dalam istilah orang jawa) yang huruf sebelum alif difathah.
Contoh :
Sehingga ketika menemukan kata dengan akhiran alif bengkok serta huruf
sebelum alif bengkok tersebut di fathah, maka kata tersebut adalah isim
maqsur
Contoh :
ِ َْالق
اضى (al-qoodi) = hakim
Perbedaan antara isim mankus dan maqsur adalah pada harokat huruf
sebelum alif atau ya lazimah, dimana ketika huruf kedua terakhir di
fathah, ia adalah maqsur, akan tetapi jika sebelumnya adalah kasroh, ia
adalah mankus.
3. Isim laa yanshorif
Bentuk-bentuknya :
Contoh :
َاجد
ِ َم َس (masaajida)=masjid
- Berupa isim mamdud atau isim yang diakhiri oleh alif + hamzah ( ء+ )ا.
Contoh :
ُص ْف َراء
َ (shofroo u) = kuning
َ بَ ْي
ُضاء (baidhoo u) = putih
Contoh :
Contoh :
Contoh :
ة
- Nama perempuan atau laki-laki yang diakhiri ta marbuthoh ( )
Contoh :
ُ اويَّة
ِ ُم َع (muaawiyatu) = muawwiyah
Contoh :
- Nama kota
Contoh :
• Sebagai mudhof
Contoh :
Contoh :
http://badar.muslim.or.id/dasar/bahasa-arab-dasar-18-isim-
ghoirul-munshorif.html
http://badar.muslim.or.id/dasar/bahasa-arab-dasar-16-
pembagian-isim-ditinjau-dari-sisi-bangunan-akhirnya.html
*************
BAHASA ARAB 9 :
ابو (abuu)=(bapak)
اخو (akhuu)=(saudara)
فو (fuu)= (mulut)
حمو (hamu)=(ipar)
ذو (dzuu)=(memiliki)
...........
- Marfu
- Mansub
- Majrur
- Majzum
ُُ َات بَيِّن
َ ات َّمقَا ُم إِ ْب َرا ِهي َم َو َمن َد َخلَهُ َك
ان َءا ِمنًا ُُ َفِي ِه َءاي
ت َم ِن ا ْستَطَا َع إِلَ ْي ِه َسبِيالً َو َمنِ اس ِحجُّ ْالبَ ْي ِ ََّوهللِ َعلَى الن
َ َكفَ َر فَإِ َّن هللاَ َغنِ ٌّي َع ِن ْال َعالَ ِم
ين
Kata
ُُ ََءاي
ات mempunyai keadaan marfu dengan tanda dhommah,
karena ia merupakan isim jamak muannats salim. Hal ini diketahui
dengan melihat tabel bahwa kata tersebut berakhiran alif dan ta
yang menunjukkan ciri jamak muannats.
tanda ي
(ya) yang merupakan ciri majrurnya isim jamak
mudzakkar salim. Keadaan ini juga diketahui dari bentuk-bentuk
isim yang telah kita pelajari sebelumnya.
Catatan:
Perlu ditekankan disini, yang namanya pelajaran bahasa,
membutuhkan pembelajaran yang continue, sehingga
pelajaran-pelajaran yang ada, antara satu dengan yang
lainnya saling terkait. Ketika dasar dari pembahasan
sebelumnya belum dikuasai, maka akan sulit untuk
memahami secara keseluruhan, dan hal inilah yang
menyebabkan adanya anggapan orang, bahwa belajar
bahasa arab itu sulit, padahal bukan sulitnya yang
menyebabkan tidak bisa menguasai bahasa arab, akan tetapi
tidak konsisten dan kontinunya di dalam mempelajarinya.
Soal Latihan
1. ََو لَقَ ْد بَ َع ْثنَا فِي ُك ِّل أُ َّم ٍة َرسُوالً أَ ِن ا ْعبُ ُدوا هللا
وت َ َواجْ تَنِب ُْوا الطَّا ُغ
(dan sungguh kami telah mengutus seorang rosul kepada setiap
umat, yang menyeru untuk beribadah hanya kepada Allah dan
meninggalkan sesembahan selain Allah.
**************
Contoh :
( متيmata)= kapanpun
( ماmaa)= apapun
dll
********
Fi’il madhi
Contohnya :
Contoh :
Fi’il mudhori
Contoh :
Fi’il amr
Fi’il amr adalah fi’il yang menunjukkan atas suatu tuntutan, atau
dalam kata lain disebut kata perintah.
Contoh :
ْ اُ ْد ُخل (udkhul)=masuklah
ْ اُ ْخ ُُرج (ukhruj)=keluarlah
ْ إِجْ لِس (ijlis)=duduklah
اِرْ فَ ْع (irfa’)=angkatlah
Tashrif lughowinya
Karena berupa perintah, maka kata ganti pertama dan ketiga tidak
ada.
Latihan :
Tashriflah kata2 berikut
ْ ُِك – ا
اِ ْس َم ْع- ْظهَر ْ اِجْ لِسْ – اُ ْتر
َخ َر َج – أَ َم َر – أَ َك َل
صلَّي ُ
ْت ْـت إِلَى ْال َمس ِ
ْج ِد ثُ َّم َ بِاإْل ِ ْساَل ِم .أَسْأ َ ُل هللاَ أَ ْن يَ ْنفَ َعــنَا بِ ِه يَ ْو َم ال ِّدي ِْنَ .ذهَب ُ
كَ ,رأَي ُ
ْت صاَل ةً إِ ْي َمانًا بِاهللِ .بَ ْع َد َذلِ َ
َ
************
BAHASA ARAB 12 : FI’IL MAJHUL DAN MA’LUM
Contoh :
َ َ َكت (kataba)=menulis
ب
قَتَ َل (qotala)=membunuh
Contoh :
َ ِ ُكت (kutiba)=ditulis
ب
قُتِ َل (qutila)=dibunuh
فُتِ َح (futiha)=dibuka
Bagaimana cara membuat fi’il majhul dari fi’il ma’lum??
Contoh:
َ ََكت
ب (kataba) menjadi َ ُِكت
ب (kutiba)
اِ ْستَ ْغفَ َر (istagfaro) menjadi (اُ ْستُ ْغفِ َرustugfiro)
( اِ ْنفَ َع َلinfa’ala) menjadi ( اُ ْنفُ ِع َلunfu’ila)
Adapun untuk fi’il mudhori’, maka kaidahnya :
Contoh :
يَ ْستَ ْغفِ ُر (yastagfiru) menjadi يُ ْستَ ْغفَ ُر (yustagfaru)
Contoh :
َ َ َجل (jalasa)=duduk
س
Contoh dalam kalimat :
2. Fi’il muta’addi
َ َ َكت (kataba)=menulis
ب
ب
َ ض َر
َ (dhoroba)=memukul
َ َ ن (nashoro)=menolong
ص َر
Contoh dalam kalimat
َب ُم َح َّم ٌد الرِّ َسالَة
َ َ( َكتkataba muhammadun arrisalata)=
Muhammad menulis surat
Lalu, adakah cara untuk membuat fi’il laazim menjadi fi’il muta’adi,
layaknya fi’il ma’lum menjadi majhul??
Jawabannya “ada” dan inilah salah satu uniknya bahasa arab, kata
dasarnya bisa sama, tapi artinya bisa berbeda-beda.
Caranya
2. Dengan menasdidkan ‘ain fi’ilnya menjadi فَ َّع َل (fa’ ‘ala)
Contoh :
َخ َر َج
(khoroja)=keluar menjadi َخ َّر َج
(khorroja)=mengeluarkan
Contoh :
*************
فَ ِر َح (faroha)=gembira
َحس َُن (hasuna)=bagus
َ اِ ْغ َر ْو َر
ق (igrouroqo)=bercucuran
ْ ِا
ط َمأ َ َّن (ithmaanna)=tentram
Dari hal ini, huruf dalam fi’il minimal ada tiga huruf dan
maksimal ada 6 huruf, adapun untuk isim, maka tidak
terbatas, karena banyak sekali kata serapan dari bahasa
asing yang masuk ke bahasa arab yang mempengaruhi
susunan kata bahasa arab. contohnya kota Jogjakarta, maka
************
َ ََوث
ب (watsaba)=melompat
َ َخ
اف (khoofa) asalnya َ َخ َو
ف (khowafa)=takut
- Naaqish ( ٌ ِ)نَاق
ص
Adalah fi’il yang huruf terakhirnya terdiri dari huruf illat
(wau/ya)
Contoh :
ض َيِ ( َرrodhiya)=rela
( َغ َزاgozaa) asalnya َغ َو َز (gowaja)=perang
َوقَى (waqo)=memelihara
َ قَ ِو
ي (qowiya)=kuat
***********
Contoh:
Contoh :
Contoh :
ِ َحتَّى (hatta)=sampai
Contoh :
Contoh:
لَ َّما (lamma)=belum
Contoh :
َ َ ص ْد َر
ك َ َأَلَ ْم نَ ْش َرحْ ل
َ ك
Bukankah kami telah melapangkan untukmu dadamu? (al-insyiroh
1)
Contoh :
ْ( إِنin)=jika
Contoh:
َوإِ ْن تُ ِط ْيع ُْوهُ تَ ْهتَ ُد ْوا
jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk (an-
nur 54)
Contoh :
َما (maa)=apa saja
Contoh :
Contoh :
َمتَى (mata)=kapan saja
Contoh :
Contoh :
َ أَي
َّان تَ ُع ْد تَ ِج ْدنِي
Setiap kali engkau kembali, engkau akan menemukanku
Contoh :
ُ أَ ْينَ َما تَ ُك ْونُ ْوا يُ ْد ِر ْك ُك ُم ْال َم ْو
ت
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu
Contoh:
Contoh :
ٌّ َأ
ي (ayyun)=mana saja
Contoh :
*************
- Fi’il Madhi
- Fi’il Amr
َكتَبُوا (katabuu)
2. Mabni dengan fathah ( ) َم ْبنِ ٌي َعلَى الفَ ْت َح ِة
Contoh:
َكتَبَا (katabaa)
َكتَبَتَا (katabataa)
َ َكتَب
ْت (katabta)
ُ َكتَب
ْت (katabtu)
ُ ا ْد
ع (ud’u) asalnya ا ْد ُع ْو (ud’uu) ada wau di akhirnya
Latihan
1. Isilah kolom berikut!
َ يَا أَيُّهَا النَّاسُ ا ْعبُ ُدوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي َخلَقَ ُك ْم َوالَّ ِذ
ين ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم
ض فِ َرا ًشا َ ْ) الَّ ِذي َج َع َل لَ ُك ُم اأْل َر21( ون َ ُلَ َعلَّ ُك ْم تَتَّق
َوال َّس َما َء بِنَا ًء َوأَ ْن َز َل ِم َن ال َّس َما ِء َما ًء فَأ َ ْخ َر َج ِب ِه ِم َن
( ون َ ت ِر ْزقًا لَ ُك ْم فَاَل تَجْ َعلُوا هَّلِل ِ أَ ْن َدا ًدا َوأَ ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُم ِ الثَّ َم َرا
)22
*****
BAHASA ARAB 18 : RANGKUMAN MENGENAI ISIM
Isim adalah kata yang mempunyai makna namun tidak terikat dengan
waktu
Isim mudzakkar
Adalah isim yang menunjukkan laki-laki, baik hakiki atau majazi.
Isim muannats
Adalah isim yang menunjukkan perempuan, baik hakiki atau majazi,
Isim nakiroh
Adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang umum,
Isim ma’rifat
Adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang khusus,
Isim mufrod
Adalah isim yang menunjukkan bilangan satu,
Isim mutsanna
Adalah isim yang menunjukkan bilangan dua,
Contoh : َر ُجالَ ِن = dua laki-laki
Isim maqsur
Adalah isim yang diakhiri oleh alif lazimah yang sebelumnya fathah,
Isim mankus
Adalah isim yang diakhiri oleh ya lazimah yang sebelumnya kasroh,
Isim la yanshorif
Adalah isim yang tidak dapat di tanwin,
Asma’ul khomsal
Adalah isim yang khusus yang hanya mempunyai 5 kata,
Isim dhomir
Adalah isim yang merupakan kata ganti,
Contoh : = هُ َوdia laki-laki
Isim isyarah
Adalah isim yang merupakan bentuk isyarat,
Isim syarat
Adalah isim yang menunjukkan syarat,
Isim istifham
Adalah isim yang menunjukkan kata Tanya,
Isim maushul
Adalah isim yang merupakan kata sambung,
***********
- Isim nakiroh
- Isim ma’rifat
= ُم ْسلِ ٌمmuslim
Isim di atas, menurut bahasa arab adalah kata yang umum, karena
belum menjelaskan “muslim yang mana yang dimaksud”
1. Isim dhomir
Contoh :
ُع َم ُر
اَبُوْ َس ِع ْي ٍد
3. Isim isyaroh
Contoh :
4. Isim maushul
Contoh :
**********
BAHASA ARAB 20 : RANGKUMAN FI’IL-FI’IL
Fi'il madhi
Fi'il mudhori
Fi'il amr
Fi'il ma'lum
Fi'il majhul
Adalah fi'il yang dihapus pelakunya,
contoh : َ ُِكت
ب
Fi'il lazim
Fi'il muta'addi
ٌ ) َم ْه ُم ْو
Fi'il shohih mahmuuz (ز
ٌ ضع
Fi'il shohih mudo'af (َّف َ ) ُم
ٌ ) ِمثَا
Fi'il mu'tal Mitsaal (ل
Adalah fi'il yang kata kerja pertamanya dimulai dengan
huruf illat (wau/ya),
Contoh : َو َع َد
ٌ )أَجْ َو
Fi'il mu'tal Ajwaf (ف
ٌ )لَفِي
Fi'il mu'tal lafiif (ْف
ِ َ) ُم ْلت
Fi'il mu'tal multawi (وي
Hanya pada fi'il mudhori yang tidak bersambung dengan nun inats
(menunjukkan perempuan) dan nun taukid (penegasan)
Fi'il madhi
Fi'il mudhori yang bersambung dengan nun inats dan
nun taukid
Fi'il amr
**************
الفَا ِع ُل
نَائِبُ الفَا ِع ِل
ُال ُم ْبتَ َدأ
ال َخبَ ُر
انَ إِ ْس ُم َك
َخبَ ُر إِ َّن
تَ َوابِ ُع
Fa’il
Fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fi’il ma’lum dan
menunjukkan atas orang yang melakukan perbuatan. Dalam bahasa
Indonesia, fa’il biasa disebut subjek.
َ ُك ال ُمنَافِق
ون َ ( إِ َذا َجا َءidza jaa akal munaafiquuna)=Ketika para
munafik datang kepadamu.
dari lafadz jalalah ُهللا (cek kembali tashrif fi’il madhi), sehingga
dhomir هو
adalah fa'ilnya. I’rob dari dhomir, mabni atas
fathah sebagai fa’il.
Ketentuan-ketentuan fa’il
1. Fa’il selalu marfu’ dan terletak setelah fi’il ma’lum, baik secara
langsung atau dipisahkan dengan isim yang lain.
Contoh :
2. Jika fa’il berupa isim mufrod, mutsanna atau jamak, maka fi’il
ma’lumnya tetap dalam keadaan mufrod.
Contoh :
Contoh :
ُت َخ ِد ْي َجة
ْ َ( قَالqoolat khodiijatu)=khodijah berkata
( تَجْ لِسُ ِه ْن ٌدtajlisu hindun)= hindun duduk
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Kasus :
Jika kita melihat hal ini, maka kita akan merasa geli ketika ada
seorang yang mengaku nabi dan rosul padahal ia adalah seorang
wanita, mereka berdalil dengan surat ibrohim ayat 10 berikut :
perempuan yakni ْ َقَال, sehingga dari hal ini, rosul perempuan itu
ت
ada”.
Kita jawab :
Inilah perkataan orang yang tidak mengerti bahasa arab, dan
menafsirkan bahasa arab hanya menurut hawa nafsunya.
Jika kita mempelajari sedikit hal mengenai pembahasan fa’il ini, kita
Soal latihan
Tentukan fa'il dari ayat berikut beserta i'robnya!!
36 ضى اهللُ َو َر ُس ْولُهُ أ َْمًرا[ األحزاب َ َ]إِ َذا ق .1
23 ك اَالَّ َت ْعبُ ُدوا إِالَّ إِياهُ[ اإلسراء َ ُّضى َرب َ َ ] َوق.2
56 [ الذريات.... س ْن ِت اجلِْ َّن َو اإْلُ ] َو َما َخلَ ْق.3
َ
ِ
65 [ الزمر... ك َ ُت لَيَ ْحبَطَ َّن َع َمل َ ]لَئ ْن أَ ْشَر ْك.4
5 اسَت َوى[ طه ْ ]الرَّمْح َ ُن َعلَى الْ َع ْر ِش.5
100 [ التوبة.... ] َر ِض َي اهللُ َعْن ُه ْم.6
ُك اهلل َ ُ َي ْرمَََح.7
***************
Naibul fa’il disebut naibul fa’il karena pada asalnya naibul fa’il
adalah maf’ul bih (objek), namun karena fa’ilnya dihilangkan, maka
maf’ul bih tadi menggantikan posisi fa’il, sehingga disebut naibul
fa’il (pengganti fa’il)
Contoh :
Asalnya
Kata ُ ْال ِكتَابisim mufrod, marfu dengan dhommah sebagai naibul fa’il
karena terletak setelah fi’il majhul.
Isim dhomir
َ ُِخل
ٍ ِق ِم ْن َما ٍء دَاف
ق
(khuliqo min maain daafiqin)=dia diciptakan dari air yang
dipancarkan
Kata ُخلِ َقmengandung dhomir هوyang merupakan naibul fa’il dari fi’il
majhul di atas.
2. Jika naibul fa’il berupa isim mufrod, mutsanna atau jamak, maka
fi’il majhulnya tetap dalam keadaan mufrod.
Contoh :
Contoh :
ْ َلُقِب
ت فَاط َمةُ بِال َّز ْه َرا ِء
(luqibat faatimatu bizzahrooi)=fatimah diberi gelar azzahro
Contoh :
Contoh :
ٌارقَة
ِ قُتِ َل فِي السِّجْ ِن َس
(qutila fissijni saariqoh)=pencuri perempuan dibunuh di
penjara
Contoh :
ِ أُقِ ْي َم/ُصَانِع
َ ت ْال َم
صَانِ ُع َ أُقِ ْي َم ْال َم
(uqiimul mashooni’u/uqiimatil mashooniu)=bangunan-
bangunan ditegakkan
Catatan :
Naibul fa’il pada dasarnya adalah maf’ul bih, sehingga ketika
terdapat fi’il muta’addi yang membutuhkan dua maf’ul bih
(objek), maka maf’ul bih pertama menjadi naibul fa’il,
sedangkan maf’ul bih kedua tetap menjadi maf’ul bih.
Contoh :
menjadi
Latihan :
Sebutkan naibul fa’il dari jumlah berikut!
***********************
َ َان ُح َّجةٌ ل
ك ُ ( القُرْ َءalqur aanu hujjatun laka)=alquran adalah
hujjah bagimu
Kata ال َحالَ ُل marfu dengan dhommah, isim mufrod sebagai
mubtada.
- Jumlah ismiyyah
Contoh :
- Jumlah fi’liyyah
Contoh :
ْر يُ ْس ٌر
ِ ( َم َع ال ُعسma’al ‘usri yusrun)=bersama kesulitan ada
kemudahan
َ ُهُنَا ِكتَاب
ك (hunaa kitaabuka)=disana kitabmu
***************
ْال َولَ ُدmarfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ات
َ َب
2. Sebagai fungsi untuk meniadakan
- َ لَي
ْس(laisa)=bukan/tidak
Contoh :
النَّ َجا ُحmarfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim ْس
َ لَي
3. Sebagai fungsi perubahan
- صا َر
َ (shooro)=menjadi
Contoh :
ُم َح َّم ٌدmarfu dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim صا َر
َ
4. Sebagai fungsi terus menerus
ق ُم َك ِّدرًا
ُ ار
ِ َما َزا َل ْال َس
(maazaala assaariqu mukaddiron)=Pencuri itu senantiasa membuat
resah
ْاليَ ْو ُمmarfu’ dengan dhommah, isim mufrod sebagai isim َما َدا َم
Catatan
1. Ketentuan isim kaana atau saudara-saudaranya dan khobar
kaana atau saudara-saudaranya sebagaimana ketentuan pada
mubtada dan khobar.
**************
Kata اإْل ِ ْسالَ ُم marfu’ dengan dhommah, isim mufrod, sebagai
khobar inna.
Kata َس ْه ٌل marfu dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khobar
inna.
ك أَ َس ٌد
َ ََّكأَن
(kannaka asadun) Seakan-akan engkau singa
Kata أَ َس ٌد marfu dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khobar
kaanna.
Kata ُغثَا ٌء marfu dengan dhommah, isim mufrod, sebagai khobar
lakinna.
َ َْت ال َّشب
اب يَعُو ُد َ لَي
(laita assabaaba ya’uudu) seandainya bisa muda kembali
Kata يَعُو ُد
menempati kedudukan rofa (fii mahalli rof’in), sebagai
khobar laita.
Catatan :
1. Khobar inna sama halnya dengan khobar pada susunan
jumlah ismiyyah, bisa berupa
Contoh :
ك أَ َس ٌد
َ ََّكأَن
(kannaka asadun) engkau seperti singa
Jumlah ismiyyah
Contoh :
Jumlah fi’liyyah
Contoh :
َ َْت ال َّشب
اب يَعُو ُد َ لَي
(laita assabaaba ya’uudu) seandainya bisa muda kembali
Kataيَعُو ُد
menempati kedudukan rofa (fii mahalli rof’in),
sebagai khobar laita.
Jer majrur
Contoh :
Dhorof majrur
Contoh :
Setelah قال
Contoh :
Setelah sumpah
Contoh :
Contoh :
Na’at (sifat)
Badal (pengganti)
Taukid (penegas)
Athof (penghubung)
Na’at (sifat)
Na’at adalah jenis tawabi yang disebutkan untuk menjelaskan sifat
dari isim syang disifati. Sehingga fungsi dari na’at adalah untuk
menerangkan sifat dari isim yang disifati.
Contoh :
Kata َك ِري ٍْم majrur dengan kasroh, isim mufrod sebagai na’at
Kata ًَج ِديْدا manshub dengan fathah, isim mufrod sebagai na’at.
Catatan
ُ َرأَي
ْت ِكتَابًا َج ِد ْي ًدا
(roaitu kitaaban jadiidan)= aku melihat kitab yang baru
Dalam jenisnya (mudzakkar atau muannats), contoh :
صالِ ٌح
َ َر ُج ٌل
(rojulun sholihun)=laki-laki yang sholeh
Contoh :
Contoh :
Latihan
Benarkan yang salah !
Athof adalah jenis tawabi yang terletak setelah huruf athof, yang
merupakan penghubung antara isim yang satu dengan yang
lainnya, atau fi’il yang satu dengan yang lainnya. Dalam bahasa
Indonesia, athof bisa dikatakan kata penghubung.
Contoh :
ارى
َ صَ َّلَ َع َن هللاُ ْاليَه ُْو َد َوالن
(la’anallahu al-yahuuda wannashooro)
Allah melaknat yahudi dan nasrani
Kata َح َس ٌن dan َس ِع ْي ٌد marfu dengan dhommah, kedua-duanya isim
mufrod. Kedudukannya sebagai athof, karena terletak setelah huruf
athof و.
Kata ْال ُم َحا ِمي marfu dengan dhommah muqoddaroh, isim mankus,
sebagai athof.
Kalimat ini menunjukkan urutan tanpa jeda waktu, sehingga
maknanya, orang yang menuduh masuk seiring dengan masuknya
pengacara.
Kata ْال َمأْ ُم ْو ُن marfu dengan dhommah, isim mufrod, sebagai athof.
Kata َعلِ ٌّي marfu dengan dhommah, isim mufrod, sebagai athof.
Penggunakan huruf أو sama saja dengan penggunaan kata “atau”
dalam bahasa Indonesia.
5. Huruf أم (am) digunakan untuk meminta penjelasan, bisa
diartikan “apa/atau”.
Contoh :
Kata َمحْ ُم ْو ٌد marfu dengan dhommah, isim mufrod sebagai athof.
Penggunaan huruf أم biasanya dipakai untuk kalimat tanya yang
ditujukan untuk meminta kejelasan suatu hal.
Kata ُْال ِعنَب marfu dengan dhommah, isim marfu sebagai athof,
karena terletak setelah ال yang merupakan huruf athof.
Kata أَ ُخ ْو marfu dengan wau, merupakan asmaul khomsah, sebagai
athof.
Catatan :
1. I’rob athof harus sesuai dengan ma’thuf (isim yang diathofi), jika
ma’thufnya manshub, athof juga manshub, jika ma’thufnya majrur
atau majzum, athof juga mengikuti. Namun boleh berbeda di dalam
nakiroh ma’rifatnya atau mudzakkar muannatsnya.
َّ ْا ِإل ِسالَ ُم أَ ْن تَ ْشهَ َد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوأَ َّن ُم َح َّمدًا َرس ُْو ُل هللاِ َوتُقِ ْي َم ال
َصالَة
Fi’il َ تُقِ ْيمmanshub karena merupakan athof dari fi’il شهَ َد ْ َت
*********
BAHASA ARAB 28 : TAWABI’ -BADAL
Badal adalah jenis tawabi yang menunjukkan atas sesuatu yang diikuti
atau bagian darinya. Untuk jelasnya perhatikan contoh:
Kata ُع َم ُر marfu dengan dhommah, isim mufrod sebagai badal.
Kata ر ُ ُع َم marfu karena mengikuti (taabi’) dari kata أَ ِم ْي ُر yang marfu.
Adapun kata ْال ُم ْؤ ِمنِي َْن merupakan mudhof ilaih dari أَ ِم ْي ُر.
Diantara ciri badal adalah dapat diselipkan kata “yaitu” seperti pada
contoh di atas atau juga dapat diketahui dengan menghilangkan salam
satu antara badal atau mubdal minhu nya, jika arti tidak rusak maka ia
merupakan badal.
“Umar menceritakan kepada kami” dengan “amiirul mu`minin
menceritakan kepada kami” mempunyai arti yang sama, sehingga cocok
jika dikatakan kata umar disini sebagai badal dari amiiru.
Jenis-jenis badal
Jenis badal ada 5, yaitu
Kata اَحْ َم ُدmarfu dengan dhommah, isim laa yanshorif sebagai badal.
2. ض ِم َن ا ْل ُك ِّل
ِ ( بَ َد ُل ا ْلبَ ْعbadalul ba’dhi minal kulli) adalah
badal yang menggantikan sebagian.
Contoh :
ُّ َخ َر َج
الطالَّبُ نِصْ فُهُ ْم
(khoroja aththullaabu nisfuhum)
para murid keluar sebagiannya.
Kata ُ ْنِص
ف marfu dengan dhommah, isim mufrod sebagai badal.
Kata ِع ْل ُم marfu dengan dhommah, isim mufrod sebagai badal.
Catatan :
1. I’rob badal harus mengikuti mubdal minhu (isim yang dibadali), jika
marfu, manshub atau majrur, maka badalnya harus marfu, manshub atau
majrur juga.
2. Beda antara badal golatho dengan badal nisyaan adalah untuk badal
golatho berkaitan dengan lidah, adapun badal nisyaan berkaitan dengan
hati.
3. Untuk badal ba’dhi minal kulli dan badal isyti’maal, maka setelah badal
harus diikuti oleh dhomir yang kembali kepada mubdal minhu (isim yang
dibadali) sebagaimana contoh di atas.
5. Badal juga biasa dijumpai setelah isim isyarat, dimana jika terdapat
isim ma’rifat setelah isim isyarat, maka isim tersebut kemungkina besar
adalah badal.
Contoh :
Kata َمأْ ُخ ْو ُذ marfu dengan dhommah, isim mufrod sebagai khobar.
****************
Pengertian Taukid
Taukid adalah kata penegasan yang memberikan penekanan
akan sesuatu yang ingin disampaikan. Dalam istilah bahasa
Indonesia, kata taukid bisa berupa kata “sungguh” atau “benar-
benar”.
Dalam istilah bahasa arab, taukid merupakan tawabi (pengikut)
yang disebutkan setelah kata yang ingin ditekankan, yang
digunakan untuk menghilangkan keraguan dari pendengar.
Contoh:
اFًّEصًف
َ اFًّEصًف ُ َك َو ْال َمل
َ ك َ َُّو َجا َء َرب
(wajaa`a robbuka wal malaku shoffan shoffan)
Tuhanmu datang sedangkan malaikat dalam keadaan bershaf-shaf.
اFًّEصًف
َ yang terakhir, manshub dengan fathah sebagai taukid.
Dari arti dalam bahasa indonesia, kata shoffan yang terakhir,
sepertinya tidak memberikan pengaruh terhadap pemahaman
makna. Akan tetapi ketika kita mengetahui bahwa shoffan yang
terakhir adalah taukid, maka kita tahu, makna asli dari ayat di atas
adalah “dan tuhanmu datang sedangkan malaikat dalam keadaan
benar-benar bershof”.
Contoh lain:
ِ َجا َء ْالقَا
ُضى نَ ْف ُسه
(jaa`al qoodhi nafsuhu)
Hakim benar-benar datang
Kata ُ نَ ْفسmarfu dengan dhommah sebagai taukid.
Pembagian Taukid
Kata taukid terbagi menjadi 2, taukid lafdzi dan ma’nawi.
Taukid lafdzi adalah taukid yang diketahui dengan adanya
tambahan lafad yang sama dengan yang kata yang ingin
ditekankan.
Contoh:
1. س
ُ ( اَلنَّ ْفan-nafsu)
Contoh:
ُت أَ ِم ْي َر نَ ْف َسه
ُ قَابَ ْل
(qoobaltu amiiro nafsahu)
Aku benar-benar bertemu presiden
Kata س
َ نَ ْف, manshub dengan fathan sebagai taukid.
2. ُ( اَ ْل َعيْنal-‘ainu)
Contoh :
ع ُْث َمانُ َو َعلِ ٌّي ِكالَهُ َما فِي ْال َجنَّ ِة
(Utsmaanu wa ‘aliyyun kilaahuma fil jannati)
Utsmaan dan Ali, keduanya benar-benar di dalam surga
Kata َ ِكالsebagai taukid.
5. ( ُك ُّلkullu)
Contoh:
6. ( َج ِم ْي ُعjamii’’u)
Contoh:
ُّ َر َج َع
الطالَّبُ َج ِم ْي ُعهُ ْم
(roja’a atthullaabu jamii’uhu)
Para murid, semuanya kembali.
Catatan
Dari keseluruhan lafadz taukid ini, maka setelah taukid, harus
ditambahkan dhomir, yang kembali kepada kata yang ingin
ditekankan. Terlihat pada contoh-contoh di atas, setelah lafadz
taukid, ada dhomir yang mengikutinya.
**************
منصوبات األسماء
َُ الم ْفعُ ْو ُل بِ ِه
ُالم ْفعُ ْو َُُُل َم َعه
َ َ
ال
ُ الح َ المطْلَ ُق ُ الم ْفعُ ْو ُل
َ
الم ْستَ ْثنَى ُ َلجلِ ِه
ْ الم ْفعُ ْو ُل ِألَ
الت َّْميِِْي ُز الم ْفعُ ْو ُل فِ ْي ِه
َ
َاس ُم ال
ْ ادى َ َالمن
ُ
َخَب ُر َكا َن اس ُم إِ َّن
ْ
َت َوابِ ُع
Maf’ul bih
َ َ]إِ َذا ق
36 ضى اهللُ َو َر ُس ْولُهُ أ َْم ًرا[ األحزاب
"Apabila Allah dan rosulnya telah menetapkan suatu perkara"
Kata أ َْم ًرا isim manshub dengan fathah karena merupakan isim
mufrod, sebagai maf’ul bih
Kita bisa tahu kata أ َْم ًرا merupakan maf’ul bih dengan melihat
harokat akhirnya dan dari artinya kata tersebut merupakan objek
kalimat.
ِ ت كِتَ َابنْي
ُ َْقَرأ
"Aku membaca 2 kitab"
Kata كِتَ َاب ْي ِن isim manshub dengan ya karena merupakan isim
mutsanna, sebagai maf’ul bih.
ِ ضر
َ ب َعل ٌّى َك ْلبِنْي
َ ََ
"Ali memukuli anjing-anjing"
Kata َك ْلبِْي َن isim manshub dengan ya karena merupakan isim jamak
mudakkar salim, sebagai maf’ul bih.
َُجَزاهُ اهلل
"Semoga Allah membalasnya"
1. Di depan
Contoh:
َ َّإِي
اك َن ْعبُ ُد
"Hanya kepadamu kami menyembah"
Kata َ َّإِي
اك merupakan maf’ul bih.
Dalam kaidah bahasa arab, mendahulukan objek dari predikat
menunjukkan pembatasan dan dapat diselipkan kata
“hanya”. Sehingga makna ayat tersebut adalah “hanya kepada
Allah-lah kita beribadah dan tidak boleh tertuju kepada selainnya”.
Di 2. Antara fi’il dan fa’il
Contoh:
َ َر ِح َم
ُك اهلل
"Semoga Allah menyayangimu"
Tambahan:
Dalam satu kalimat, maf’ul bih bisa lebih dari satu, tergantung kata
kerja (fi’il) yang digunakan.
Contoh:
ًس ُُم َح َّم ًدا َجائَِزة ُ أَ ْعطَى
ُ الم َد ِّر
"Guru memberikan Muhammad hadiah"
Dalam kalimat di atas, maf’ul bihnya ada dua, yakni ُُم َح َّم ًدا dan ًَجائَِزة
Fi’il-fi’il yang membutuhkan 2 maf’ul bih (objek) diantaranya adalah
س
َ َاَلْب (memakaikan)
أَ ْخ َر َج (mengeluarkan)
**************
س ِح ْفظًا َّر
الد تْظفِح
َ ْ ُ َ
“Aku telah menghafal pelajaran itu dengan sebenar-benarnya hafal”
Kata ِح ْفظًاmerupakan isim manshub dengan fathah karena isim mufrod, sebagai
maf'ul mutlaq.
Kata tersebut berfungsi untuk menegaskan perbuatan.
Jika dilihat dari bentuk katanya, maf’ul mutlaq merupakan isim yang berasal dari
lafad fi’ilnya, dalam ilmu shorof dinamakan isim masdar. Sehingga untuk membuat
maf’ul bih suatu fi’il, dengan cara mengubah fi’il tersebut menjadi isim masdar.
ًضْربَة
َ ُضَر ْبتُه
َ
Aku memukulnya dengan satu kali pukulan
Jika kita belajar ilmu shorof, kita akan temukan bentuk isim masdar yang lebih dari
satu, seperti halnya pada contoh di atas. Kata ضربdapat mempunyai isim masdar
yang lebih dari satu, dan penggunaannya bermacam-macam, ada yang untuk sebagai
penjelas perbuatan atau untuk menjelaskan bilangan, sehingga untuk dapat
membentuk suatu kalimat yang mempunyai maf’ul mutlaq, maka perlu adanya
pengetahuan tentang bentuk-bentuk isim masdar dari suatu fi’il.
ًاهلِيَّة
ِ ان ِشبرا مات ِميتةً ج
ِ ُّ من خرج ِمن
َ َ َ َ ً ْ َالس ْلط ْ َ ََ ْ َ
"Barang siapa yang keluar dari ketaatan Sulthon sejengkal saja, kemudian ia
mati,maka seperti kematian jahiliyah"
pada kalimat di atas terdapat kata ً ِميتَ ) )ةdalam keadaan manshub. Kata tersebut
merupakan maf’ul bih karena berfungsi sebagai penjelas jenis dari fi’il yang dipakai
yakni ات
َ َم.
Pada kondisi ini, maf’ul bih harus diikuti oleh na’at. Sehingga maf’ul bih yang
berfungsi untuk menjelaskan jenis/sifat fi’il harus diikuti oleh na’at/sifat atau
disandarkan ke isim yang lainnya.
ان َن ْو ِع ِه
ِ لِبي
ََ َع َد ِد ِه ان
ِ لِبي
ََ لِتَأْكِ ْي ِد ال ِْف ْع ِل
Untuk menjelaskan Untuk menjelaskann Untuk penegas
jenis/sifat bilangan perbuatan
ض ْربًا َش ِديْ ًدا
َ ت
ُ ْضَرب
َ ًض ْربَة
َ ت
ُ ْضَرب
َ ض ْربًا
َ ت
ُ ْضَرب
َ
Aku memukul dengan Aku memukul dengan Aku benar-benar
pukulan yang keras satu pukulan memukul
س الْعُلَ َم ِاء
َ ت ُجلُ ْو
ُ َجلَ ْس ُ َْش ِرب
ًت ُشْربَة ُ َْش ِرب
ت ُش ْربًا
Aku duduk seperti Aku meminum dengan Aku benar-benar
duduknya ulama satu kali tegukan meminum
]يَاايُّ َها) الَّ ِذيْ َن َآمُن ْوا َّات ُق ْوا اهللَ َو ُق ْولُوا َق ْوالً َس ِديْ ًدا[ األحزاب.1
71
16 ]إِنَّ ُه ْم يَ ِكْي ُد ْو َن َكْي ًدا[ الطارق.2
18 ضا َح َسنًا[ احلديد ً ضوا اهللَ َق ْر ُ ] َوأَْقَر.3
14 ت لَهُ مَتْ ِهْي ًدا[ املدثر ُ ] َو َم َّه ْد.4
Latihan : Terjemahkan ke dalam bahasa Arab !
****************
BAHASA ARAB 32 :
BAHASA ARAB
BAHASA ARAB
BAHASA ARAB
BAHASA ARAB
BAHASA ARAB
BAHASA ARAB
BAHASA ARAB
BAHASA ARAB
BAHASA ARAB
BAHASA ARAB
BAHASA ARAB