Oleh:
Intan Oktaviani, Efitia Aqilannisa Primadani, Muhammad Fakhri Hidayat, Muhammad Irsyad Bayu, Salsabila
Safa Aurellia
ABSTRACT
This research is about the first Indonesian president, Ir. Soekarno. The aim of this study was
to present the biography of Ir. Soekarno and how is the type and leadership style of Soekarno
and the real work of Ir. Soekarno he made during the lead, and the weaknesses of his type and
leadership style. The process of data collection is done used through library studies and
through internet access. With this research, the reader is expected to be able to find out the
leadership of Ir.Soekarno.
LATAR BELAKANG
dengan demikian memang banyak dan berat. Sebagai penggerak dan motivator maka
pemimpin harus menjadikannya semua orang yang dipimpin menjadi hidup dan berkembang.
Untuk menggerakkan bagi semua yang dipimpinnya, seorang pemimpin membutuhkan tipe
Kualitas seorang pemimpin dapat dilihat dari visi yang dimilikinya. Visi yang jelas
akan menjadi suatu pedoman bagi para pemimpin dalam menyusun misi dan rencana-rencana
kerja yang lebih khusus. Jauh sebelum Indonesia merdeka Soekarno telah membayangkan
seperti apa bangsa yang diidamkannya, yaitu bangsa yang berdaulat dan mengatur sendiri
kehidupannya.
bahkan sosok yang sempurna sebagai pemimpin bangsa. Ia bisa membangkitkan semangat
nasionalisme rakyat Indonesia. Sosok yang jasanya tidak bisa dilupakan begitu saja dalam
membangun negri ini. Pengorbanan besar yang telah dilakukan olehnya, terutama dalam hal
membuat Indonesia merdeka dari belenggu penjajahan akan selalu tertanam sebagai jasa-jasa
yang tidak akan tergerus selamanya oleh masa. Sebagai bapak pendiri bangsa, Soekarno
harus menghadapi banyak peristiwa yang menyakitkan, dan harus berakhir pada perlakuan
yang sangat memprihatinkan. Dibuang, diperas, ditendang, dan dicampakkan begitu saja
harus ia terima hingga akhir menjalang. Tidak ada penghormatan selayaknya pada Soekarno
yang tengah dilanda penyakit yang begitu menakutkan hingga akhir hayatnya pun berpulang
tanpa respek terhadap bapak pendiri bangsa. Beliau mempunyai gaya kepemimpinan yang
sangat popular dan bertempramen meledak-ledak. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh
Ir. Soekarno berorientasu pada ideologi yang mendasari negara, sehingga konsisten dan
Oleh karena itu, sangat disayangkan kiranya kita sebagai putra-putri bangsa Indonesia
sang penerus bangsa tidak mengetahui sosok pendiri bangsa ini yang begitu dipuja, dicinta,
dan dirindukan oleh bangsa. Karena kegigihannya, keuletannya, demi mempertahankan dan
METODE PENELITIAN
BIOGRAFI SOEKARNO
A. RIWAYAT HIDUP
Surabaya putra dari Raden Sukemi Sosrodihardjo, seorang guru dan ibu seorang
Ketika baru lahir Soekarno diberi nama Koesno sosrodiharjo oleh orang
tuanya. Namun saat berusia lima tahun diganti menjadi Soekarno karena alas an
soekarno kecil sering sakit. Namun nama koesno tetap melekat hingga soekarno
dewasa. Meskipun Soekarno lahir dari Rahim Bangsawan, yakni keluarga terhormat
secara struktur social, namun kedua orang tuanya menjalani hidup yang sangat pas-
pasan dan sering kali hidup serba kekurangan. Soekarno sudah mengenal lapar, hidup
serba terbatas, dan menghemat sejak ia kecil. Namun tidak membuatnya minder,
justru lewat situasi yang pahit itulah soekarno terdidik menjadi pribadi yang tangguh,
matang, dan pekerja keras. Soekarno hanya menghabiskan sedikit masa kecilnya
dengan orang tuanya. Ayah dan ibunya menitipkan soekarno di tulung agung, yakni
rumah kakeknya yang bernama Raden hardjokromo. Sang kakek berhasil mendidik
soekarno kecil sebagai pribadi yang tidak cengeng. Karakter tegas, pemberani, tapi
juga ramah dan penuh pengertian dalam menjalani persahabatan dengan teman-
temanya telah melekat kuat dalam diri soekarno sejak usia 4 tahun. Raden
hardjokromo adalah orang yang sederhana namun sangat disegani dan dihormati oleh
menjadikanya sosok yang bersahaja dan peduli sesama. Prinsip atau perilaku hidup
mendapati banyak hal yang kelak sangat berpengaruh terhadap cara pandang dan
prinsip hidupnya
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
tempat pertama kali soekarno menganyam pendidikan formal. Namun, tidak lama
Pindahnya ke mojokerto menjadi berkah tersendiri bagi soekarno. Sebab, dikota itu
soekarno menimba ilmu di Eerste Inlandse School. Pada bulan juni 1911, orangtuanya
dilakukan agar soekarno bias diteima dengan mudah di Hoogere Burger school
(HBS). Hingga pada tahun 1915, ketika pendidikan formal itu sudah selesai, soekarno
melanjutkan ke HBS Surabaya. Atas bantuan Tjokro, soekarno bias diterima di HBS
Surabaya. Bahkan tjokro rela memberikan sebuah tempat tinggal bagi soekarno.
Tjokro adalah teman dari ayah soekarno yang peduli dengan kehidupan soekarno
karena di mata tjokro soekarno adalah anak muda yang sangat cerdas, potensial, dan
penuh keseriusan saat belajar. Bakat soekarno terlihat ketika salah seorang pengurus
sarekat islam (SI) mengajak soekarno muda membuat tulisan dan akan diterbitkan di
Hoogeschool).
Persis seperti yang diyakini Tjokro bahwa dimana pun soekarno menempuh
kesungguhanya atau komitmenya dalam belajar. Pada tanggal 5 mei 1926, gelar
pendiam menjadi istri pertama soekarno. Dan pada tahun 1920 dikota bandung
soekarno menikahi seorang janda yang berbeda 15 tahun yakni Inggit Garnasih. Dan
yang ketiga adalah fatmawati, anak angkatnya saat di Bengkulu yang telah beranjak
remaja. Lalu menemukan kembali wanita janda beranak 5 yang bernama Hartini, ini
merupakan istri keempat soekarno. Pada tahun 1959 soekarno kembali menikahi
wanita model dan mantan pramugari yang bernama Kartini Manopo yang menjadi
istri ke 5. Dan pada tahun 1963 hubungan soekarno makin serius dengan Naoko
Nemoto yang merubah namanya menjadi Ratna sari dewi. Dan pada tahun yang sama
soekarno menikahi 2 wanita sekaligus, yaitu Ratna sari dewi dan sekertaris bidang
kesenian asal jawa timur yang bernama Haryati. Dan pada tahun 1964 soekarno
kembali menikahi seorang pelajar SMA yang bernama Yurike sanger dan ini
merupakan istri ke depalan soekarno. Namun soekarno masih belum cukup hingga
menikahi satu wanita lagi yang bernama Heldy Djafar saat berusia 18 tahun sebagai
Soekarno selain dikenal sebagai tokoh proklamator RI adalah juga seorang intelektual
dan pembaru Islam. Tulisan tulisannya tentan perlunya pembaruan islam sangat
pembaru islam itu dicabut darinya karena lteratur soekarno dalam analisisnya dinilai
lebih banyak berkiblat pada karya karya para orientalis, dan dengan demikian tidak
berasal sumber sumber islam secara langsung, juga karena pemikiran soekarno lebih