Anda di halaman 1dari 168

Fisika Dasar I

Besaran dan Satuan, Vektor dan Skalar, Kinematika,


Dinamika, Usaha dan Energi, Impuls, momentum dan
tumbukan, karakteristik benda tegar, dinamika gerak
rotasi, mekanika fluida, suhu dan kalor, teori kinetik
gas, serta termodinamika.
Oleh :
Arie Pratama Putra
Akademi Kimia Analisis Bogor
1. Besaran dan Satuan
1.1 Besaran Fisis
Definisi : Segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka.
Pengelompokan Besaran Fisis :
1. Besaran Pokok : Besaran yang satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu, dan tidak diturunkan dari besaran lain.
2. Besaran Turunan : Besaran yang diturunkan dari satu atau
lebih besaran pokok.
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
1. Besaran dan Satuan
Besaran Pokok (Satuan Dasar SI)
KUANTITAS UNIT SATUAN SIMBOL
Panjang meter m
Massa kilogram kg
Waktu second (detik) s
Arus Listrik ampere A
Temperatur Termodinamik kelvin K
Jumlah Bahan mole mol
Intensitas cahaya candela cd
Satuan Tambahan
Sudut Bidang radian rad
Sudut Ruang steradian sr
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
1. Besaran dan Satuan
Besaran Turunan (Satuan Dasar SI)
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
1. Besaran dan Satuan
Satuan Ukuran (Faktor-Faktor Pengali)
Kuis
1. Diketahui faktor konversi
1 in. = 2,54 cm
maka, a. 3 in. = cm
b. 3 cm = in.
2. Konversikan sesuai satuan yang diminta:
a. 3 nm = mm
b. 3 GV = mV
1. Besaran dan Satuan
Pengukuran
SYARAT PENGUKURAN:
Alat Ukur: terkalibrasi dan
skala terkecil sesuai dengan
tingkat ketelitian
pengukuran.
Pelaksana Pengukuran:
memiliki kompetensi.
Cara melaksanakan
pengukuran: tervalidasi
(akurasi dan presisinya
diketahui dengan pasti)
Kondisi/lingkungan
pengukuran: terkontrol
sesuai tingkat ketelitian
pengukuran
NILAI GALAT
Galat skala ukur alat:
<0,5 skala terkecil
Galat angka taksiran
+0,1 skala terkecil
Galat pelaksanaan
pengukuran dan Galat
Lingkungan: masing-
masing <0,1 toleransi
galat yang
diperbolehkan
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Galat = error, pergeseran nilai
Tiap pengukuran PASTI disertai galat
Galat pengukuran berasal dari:
Alat ukur
Pelaksana pengukuran
Cara melaksanakan pengukuran
Kondisi/lingkungan
Objek yang diukur
Galat sistematik: berulang dengan nilai yang tetap; yang bisa
dihitung/diperkirakan diberlakukan sebagai koreksi, yang
tidak bisa diperki rakan dinyatakan sebagai Nilai
Keakuratan (akurasi)
Galat tidak sistematik: bergerak di antara nilai maksimal dan
minimal tertentu; antara lain dinyatakan sebagai Nilai
Kepresisian.
Nilai Keakuratan dan Kepresisian, kerapkali bergabung menjadi
Nilai Ketidakpastian (Uncertainty)
1. Besaran dan Satuan
Teori Galat
Jika
pengukuran
TIDAK
menunjukkan
terjadinya
galat, berarti
pengukuran
tersebut
belum optimal
Definisi : Angka Penting
merupakan nilai hasil
pengukuran dengan
hanya satu angka yang
mengandung kesalahan,
yaitu angka terakhir.
Maksud : Jika massa
seseorang dinyatakan
65 kg, maka angka 5
pada nilai tersebut
adalah pembulatan.

Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
1. Besaran dan Satuan
Angka Penting
Aturan Penulisan Hasil Pengukuran :
1. Semua angka bukan nol merupakan
angka penting.
2. Angka nol yang terletak diantara
angka bukan nol termasuk angka
penting
3. Angka nol yang terletak disebelah
angka bukan nol merupakan angka
penting.
4. Angka nol yang terletak disebelah kiri
angka bukan nol bukan merupakan
angka penting
Aturan : Hasil penjumlahan /
pengurangan harus mengikuti jumlah
desimal terkecil dari bilangan yang
dijumlahkan/dikurangkan.
Contoh : 1. 10,125 + 12,5 = 22,6
2. 9 x 10
3
+100 = 9 x 10
3

3. 100 -12,5 = 88

Latihan : 1. 24,686 + 3,21 = ..
2. 6,35 x 10
3
5665 = ..


Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
1. Besaran dan Satuan
Penjumlahan / Pengurangan Angka Penting
Aturan Pembulatan :
Pada hasil
pengukuran,
pembulatan angka 5
selalu menghasilkan
angka genap.
Perkalian/Pembagian Data Hasil Pengukuran (tanpa operator/faktor)
Aturan : Jika luas bidang kertas dihitung melalui hasil pengukuran panjang dan
lebar kertas tersebut, maka nilai kesalahan hasil ukur dihitung melalui
ketentuan teori galat. Secara umum, patokan yang perlu diperhatikan adalah :
jumlah angka penting hasil perkalian/pembagian, mengikuti jumlah angka
penting paling sedikit pada kelompok data hasil ukur.
Contoh : Jika panjang kertas diukur menggunakan mistar biasa memberikan hasil
24,42 cm (4 angka penting), sedangkan lebarnya diukur menggunakan jangka
sorong memberikan hasil 12,2323 cm (6 angka penting), maka hasil
perkaliannya terdiri dari 4 angka penting yaitu 24,42 cm x 12,2323 cm =298,7
cm
2

Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
1. Besaran dan Satuan
Perkalian / Pembagian Angka Penting
Hasil perkalian atau pembagian antara
bilangan penting dan bilangan eksak memiliki
angka penting sebanyak bilangan pentingnya
Contoh:
8.57 cm : 3 = 2.856667 cm
(3 ap) (bil. eksak)
Ditulis: 2,86 cm
1. Besaran dan Satuan
Perkalian / Pembagian Angka Penting
Jumlah angka penting dari hasil pemangkatan
atau penarikan akar sama dengan jumlah angka
penting dari bilangan yang dipangkatkan atau
ditarik akarnya
Contoh:
(4,32 m)
3
= 80,621568 m
3

(3 ap)
Ditulis: 80,6 m
3

1. Besaran dan Satuan
Perkalian / Pembagian Angka Penting
Jumlah angka penting dari hasil
pemangkatan atau penarikan akar sama
dengan jumlah angka penting dari bilangan
yang dipangkatkan atau ditarik akarnya
Contoh:
25 cm
2
= 5 cm
(2 ap)
Ditulis: 5,0 cm
1. Besaran dan Satuan
Perkalian / Pembagian Angka Penting
angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah
6,423 angka 3 dibulatkan ke bawah jadi 6,42
angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas
6,426 angka 6 dibulatkan ke atas jadi 6,43
angka 5 dibulatkan menjadi genap
6,425 angka 5 dibulatkan ke bawah jadi 6,42
6,435 angka 5 dibulatkan ke atas jadi 6,44
1. Besaran dan Satuan
Aturan Pembulatan


a bilangan penting
1 a < 10
n bilangan bulat
10
n
menyatakan orde
x 10
n
a
1. Besaran dan Satuan
Notasi Ilmiah
Pindahkan koma desimal sampai tersisa satu
angka
jika koma desimal pindah ke kiri, n adalah
bulat positif, jika ke kanan n adalah bulat
negatif
n adalah banyaknya angka yang dilewati
sewaktu memindahkan koma desimal
75400 W = 7,54 x 10
4
W
0,000570 N = 5,70 x 10
-4
N
1. Besaran dan Satuan
Aturan Notasi Ilmiah
1. Besaran dan Satuan
Perhitungan Kesalahan/Galat/Error
1. Besaran dan Satuan
Perhitungan Kesalahan/Galat/Error
Perambatan Kesalahan
Berdasarkan besar dan arah, besaran
dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Besaran Skalar : besaran yang
hanya memiliki besar (nilai)
saja. contoh : panjang, suhu,
luas, volume, massa jenis,
usaha, energi, tekanan, daya,
muatan listrik, kapasitas, dan
kuat arus listrik.
2. Besaran Vektor : besaran yang
memiliki besar (nilai) dan juga
arah. Contoh : perpindahan,
kecepatan, percepatan, impuls,
momentum, momen, kuat
medan listrik, dan kuat medan
magnet.



Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
1. Besaran dan Satuan
Skalar & Vektor
Untuk besaran skalar, tidak
membutuhkan pembahasan yang
rumit seperti pada besaran vektor,
oleh karena itu pembahasan hanya
akan ditekankan pada besaran vektor
Menyatakan Suatu Vektor
1. Tulisan tangan : lambang vektor
biasanya dituliskan dengan satu
huruf besar dan diatas huruf ini diberi
tanda anak panah, misal : dan .
Sedangkan besar vektor ditulis
dengan menggunakan tanda harga
mutlak, misalnya dan
2. Buku cetakan : lambang vektor
dicetak dengan huruf besar yang
dicetak tebal (bold), misal : A dan F.
Sedangkan besar vektor dicetak
dengan huruf miring (italik), misalnya
A dan F.

A

Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.


1. Besaran dan Satuan
Vektor
F

A F
Pada diagram, setiap vektor
dinyatakan dengan tanda panah.
Tanda panah menunjuk ke arah
yang merupakan arah vektor
tersebut. Panjang tanda panah
digambarkan sebanding dengan
besar vektor.
45
P
Q
60 m
A
Penjumlahan Vektor (tail to head)
1. Besaran dan Satuan
Vektor
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
R=A+B
Besar dan arah
vektor diukur
langsung.
A

o cos 2 tan Re
2 2
AB B A R sul C + + = = =

B

B A C

+ =
o
|
B
A
tan

arc
B
A
tg
=
=
|
|
1. Besaran dan Satuan
Vektor
Penjumlahan Vektor (jajaran
genjang)
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Pengurangan Vektor
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
1. Besaran dan Satuan
Vektor
1. Sebuah vektor jika dikalikan -1, besarnya tetap tetapi
arahnya berbalik 180 derajad.
2. Pengurangan vektor berdasarkan operasi penjumlahan
vektor.

Penambahan Vektor Berdasarkan Komponen-komponennya

Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
1. Besaran dan Satuan
Vektor
Vektor A dengan komponen2
vektor A
x
dan A
y
yang saling
tegaklurus.
Komponen skalarnya:
A
x
=A cos u
A
y
=A sin u
Ada 2 cara menyatakan vektor A

1. A=A
x
+ A
y
2.


|
|
.
|

\
|
=
+ =

x
y
y x
A
A
A A A
1
2 2
tan u
Contoh Soal :
1. Seseorang melakukan perjalanan dari suatu kota sejauh 22,0 km
ke arah utara ke kota berikutnya. Ia kemudian meneruskan
dengan arah 60,0 ke selatan dari arah timur sepanjang 47,0 km
ke kota lainnya. Berapa perpindahannya dari posisi awal ?
2. Sebuah perjalanan pesawat terbang terdiri dari 3 bagian, dengan
dua kali persinggahan. Jalur pertama ke arah timur sepanjang 620
km ; jalur kedua ke tenggara (45) sepanjang 440 km; dan yang
ketiga dengan sudut 53 ke arah selatan dari arah barat sejauh
550 km. berapa perpindahan total pesawat tersebut ?
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
1. Besaran dan Satuan
Vektor
Vektor Satuan

Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
1. Besaran dan Satuan
Vektor
Vektor dapat dituliskan dalam vektor-vektor satuan. Sebuah
vektor satuan mempunyai magnitudo/ukuran yang besarnya
sama dengan satu (1). Vektor satuan dalam sistem koordinat
kartesis dinyatakan dengan i, j dan k yang saling tegaklurus.

Vektor A dapat ditulis:
A
A
A
dan
A A A
atau
k A j A i A A
z y x
z y x

=
+ + =
+ + =


k j i A
x
z
i
j
k
A
Perkalian Vektor

Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
1. Besaran dan Satuan
Vektor
Perkalian vektor dengan skalar :
Jika vektor dikalikan dengan skalar s akan menghasilkan vektor baru
dengan besar nilai absolute s dengan arah jika s positif, dan
berlawanan arah jika s negatif. Vektor dibagi dengan s berarti kita
mengkalikan dengan 1/s.
Perkalian vektor dengan vektor :
Menghasilkan skalar : Scalar Product
Dikenal sebagai : Dot product

Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
. cos a b ab | =
1. Besaran dan Satuan
Vektor
Perkalian Vektor (Dot Product)
Dituliskan secara komponen
bagian sebagai berikut :

. ( cos )( ) ( )( cos ) a b a b a b | | = =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.



Scalar product berlaku hukum komutatif


Jika ditulis dalam vektor satuan, maka perkalian scalar :


Diperoleh hasil akhir sebagai berikut :

. . a b b a =


. ( ).( )
x y z x y z
a b a i a j a k b i b j b k = + + + +
.
x x y y z z
a b a b a b a b = + +
1. Besaran dan Satuan
Vektor
Perkalian Vektor (Dot Product)
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
1. Besaran dan Satuan
Vektor
Perkalian Vektor (Cross Product)
Menghasilkan vector : Vector Product
Dikenal sebagai : Cross Product

x a b c =
Dengan besar c adalah :
sin c ab | =
Besaran
x a b
ditulis x 0 a b = jika
// a b
dan maksimum jika a b
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Arah dari vektor tegak lurus bidang yang berisi vektor



c
dan a b dikenal sebagai hukum tangan kanan.
x ( x ) b a a b =
1. Besaran dan Satuan
Vektor
Perkalian Vektor (Cross Product)
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.

Penulisan dalam vektor satuan :



x ( ) x ( )
x y z x y z
a b a i a j a k b i b j b k = + + + +

x ( x ) 0
x x x x
a i b i a b i i = =


x ( x )
x y x y x y
a i b j a b i j a b k = =
Hasil akhir :


x ( ) ( ) ( )
y z y z z x z x x y x y
a b a b b a i a b b a j a b b a k = + +
1. Besaran dan Satuan
Vektor
Perkalian Vektor (Cross Product)
Contoh Soal :
1. Laju sebuah perahu pada air tenang adalah v
PA
=1,85 m/s. jika
perahu tersebut akan menyeberang lurus ke seberang sungai yang
laju arusnya v
AT
=1,20 m/s, dengan sudut berapa ke arah hulu
perahu tersebut harus diarahkan?
1. Besaran dan Satuan
Vektor
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Kinematika Partikel merupakan penjelasan mengenai bagaimana
benda bergerak
Pemahaman kinematika dikembangkan oleh Galileo Galilei dan
Isaac Newton.
Batasan : Membahas benda yang bergerak tanpa berotasi
(berputar) atau hanya gerak translasi benda, pada jalur yang lurus,
yang merupakan gerak 1 dimensi.
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
2. Mekanika Partikel
Kinematika
Kerangka Acuan dan Perpindahan
Kerangka Acuan
Sebagai acuan untuk pengukuran posisi, jarak, atau laju.
Contoh : seseorang berjalan 5 km/jam didalam kereta yang
berjalan dengan laju 80 km/jam.
Penentuan kerangka acuan biasanya tanpa disadari adalah
terhadap permukaan bumi.
Dalam fisika kerangka acuan biasa dinyatakan dengan sumbu
koordinat x atau y (untuk 1 dimensi).
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
2. Mekanika Partikel
Kinematika
Perpindahan
Definisi : perubahan posisi benda atau
seberapa jauh jarak benda tersebut dari titik
awalnya.
Sering disamakan dengan jarak (Skalar),
padahal berbeda.
Perpindahan termasuk besaran vektor
sehingga dinyatakan pada gambar dengan
anak panah.
x
2
adalah posisi akhir dan x
1
adalah posisi
awal.
Penentuan tanda positif dan negatif harus
ditetapkan.
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
2. Mekanika Partikel
Kinematika
1 2
x x x = A
Kecepatan Rata-Rata
Aspek nyata gerak benda adalah seberapa cepat benda tersebut
bergerak laju atau kecepatannya.
Laju : Seberapa jauh sebuah benda berjalan dalam suatu selang
waktu tertentu.
Laju rata-rata : jarak yang ditempuh sepanjang lintasannya dibagi
waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut.
Laju (Skalar) sering disamakan dengan kecepatan, padahal berbeda.
Kecepatan rata-rata : Perpindahan dibagi waktu yang diperlukan.
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
2. Mekanika Partikel
Kinematika
t
x
t t
x x
v
A
A
=

=
1 2
1 2
Kecepatan Rata-Rata
Contoh Soal :
Seseorang berlari menempuh 8 putaran penuh seputar lintasan
seperempat mil dalam waktu 12,5 menit. Hitung (a) laju rata-rata
dan (b) kecepatan rata-rata, dalam m/s
2. Mekanika Partikel
Kinematika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Kecepatan Sesaat (v)
Merupakan kecepatan pada
suatu waktu (yang
ditunjukkan pada
speedometer).
Merupakan kecepatan rata-
rata selama selang waktu
yang sangat kecil.
Kelajuan sesaat sama
dengan kecepatan sesaat.
(karena jarak dan
perpindahan menjadi sama
dalam selang waktu yang
sangat kecil)

t
x
v
t
A
A
=
A 0
lim
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
2. Mekanika Partikel
Kinematika
grafik kecepatan konstan sebagai fungsi waktu
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
Waktu (Jam)
K
e
c
e
p
a
t
a
n

(
K
m
/
J
a
m
)
Kecepatan (km/jam)
grafik kecepatan berubah-ubah sebagai fungsi waktu
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,3 0,4 0,5
waktu (jam)
k
e
c
e
p
a
t
a
n

(
k
m
/
j
a
m
)
Kecepatan (km/jam)
Percepatan
Benda yang kecepatannya
berubah dikatakan mengalami
percepatan.
Jika benda 1 mengalami
perubahan kecepatan dalam
waktu yang lebih cepat dari benda
2, dikatakan benda 1 memiliki
percepatan lebih besar.
Percepatan rata-rata : perubahan
kecepatan dibagi waktu

t
v
t t
v v
a
A
A
=

=
1 2
1 2
2. Mekanika Partikel
Kinematika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Percepatan sesaat : perubahan yang
sangat kecil pada kecepatan selama
selang waktu yang sangat pendek
t
v
a
t
A
A
=
A 0
lim
Percepatan
Contoh Soal :
a. Jika kecepatan sebuah benda adalah nol, apakah berarti
percepatannya juga nol ?
b. Jika percepatan nol, apakah berarti kecepatan nol?
2. Mekanika Partikel
Kinematika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Definisi : Gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan
konstan.
Kecepatan rata-rata sama dengan kecepatan sesaat.


vt x = A
2. Mekanika Partikel
Kinematika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
vt x x + =
0
Syarat : v = Konstan
a = 0
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Definisi : Gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan percepatan
konstan.


at v v + =
0
2. Mekanika Partikel
Kinematika
2
0 0
2
1
at t v x x + + =
( )
0
2
0
2
2 x x a v v + =
Syarat : a = konstan
v = berubah-ubah
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal :
1. Anda sedang merancang sebuah bandara, untuk pesawat-
pesawat kecil. Satu jenis pesawat yang mungkin menggunakan
bandara ini harus mencapai laju setidak-tidaknya sebesar 27,8
m/s (100 km/jam) sebelum lepas landas, dan dapat mengalami
percepatan 2,00 m/s
2
. (a) Jika panjang landasan pacu 150 m,
dapatkah pesawat ini mencapai laju yang dibutuhkan untuk lepas
landas? (b) Jika tidak, berapa seharusnya panjang minimum
landasan pacu tersebut ?
2. Seorang pelempar bola baseball melempar bola cepat dengan
laju 44 m/s. Perkirakan percepatan rata-rata bola tersebut selama
gerak pelemparan. Dalam pelemparan tersebut, si pelempar
mempercepat bola melalui perpindahan sekitar 3,5 m dari
belakang badan ke titik dimana bola dilepaskan.
2. Mekanika Partikel
Kinematika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Benda Jatuh Bebas (GLBB)
Analisis Galileo : Pada suatu
lokasi tertentu di Bumi dan
dengan tidak adanya hambatan
udara, semua benda jatuh dengan
percepatan konstan yang sama.
Batasan : benda jatuh bebas
dengan jarak yang tidak jauh dari
permukaan tanah.
Percepatan pada gerak jatuh
bebas disebabkan oleh gravitasi,
dan diberi simbol g. Besarnya
kira-kira 9,80 m/s
2
.

gt v v + =
0
2. Mekanika Partikel
Kinematika
2
0 0
2
1
gt t v y y + + =
( )
0
2
0
2
2 y y g v v + =
Catatan : tidak masalah jika
memilih y positif pada arah ke atas
atau ke bawah, yang penting
harus konsisten
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Gerak Jatuh Bebas
Contoh Soal :
1. Seseorang melempar bola ke atas di udara dengan kecepatan
awal 15,0 m/s. Hitung (a) seberapa tinggi bola itu terlempar, dan
(b) berapa lama bola tersebut berada di udara sebelum kembali
ke tangan orang itu ?
2. Seorang pemain bola menangkap bola 3,3 s setelah
melemparkannya vertikal ke atas. Dengan laju berapa ia
melemparkan bola itu, dan berapa ketinggian yang dicapai bola?
2. Mekanika Partikel
Kinematika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Gerak Peluru / Parabola (2 Dimensi)
Analisis Galileo : sebuah benda yang dilepaskan dengan arah
horisontal akan mencapai lantai pada saat yang sama dengan
sebuah benda yang dijatuhkan secara vertikal.
2. Mekanika Partikel
Kinematika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
0 a cos V V
x o ox
= o =
y
x
V
o

V
ox

V
oy

o
2
oy
2
ox
2
o
V V V + =
Gerak Horisontal :
g a sin V V
y o oy
= o =
Gerak Vertikal :
Gerak Peluru / Parabola (2 Dimensi)
Contoh Soal :
1. Sebuah bola ditendang dengan sudut = 37,0 dengan
kecepatan 20,0 m/s. Hitung (a) tinggi maksimum, (b) waktu
perjalanan sebelum bola menyentuh tanah, (c) seberapa jauh dari
titik awal bola tersebut menyentuh tanah, (d) vektor kecepatan
pada ketinggian maksimum, (e) vektor percepatan pada
ketinggian maksimum.
2. Seorang pemain melempar bola dengan laju awal 14 m/s dengan
sudut 40 terhadap arah horisontal. Hitung jarak horisontal yang
ditempuh jika bola tersebut meninggalkan tangan pemain pada
ketingggian 2,2 m diatas tanah.
2. Mekanika Partikel
Kinematika
u
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Mengapa benda bergerak ? Karena dikenakan gaya
Gaya
Termasuk besaran vektor
Alat pengukur gaya salah satunya adalah neraca pegas.
Benda yang bergerak dalam arah vertikal (benda jatuh) karena
adanya gaya gravitasi.
Satuan gaya dalam SI adalah MKS : Newton (N) dan cgs : dyne
Beberapa jenis gaya : gaya berat, gaya normal, gaya tegangan tali,
gaya gesekan,

2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Benarkah pernyataan-pernyataan di bawah ini ? Jelaskan !
a. Jika sebuah benda tidak bergerak berarti tidak ada gaya
yang bekerja pada benda itu.
b. Pasangan gaya aksi reaksi tidak pernah bekerja pada
benda yang sama.
c. Massa sebuah benda bergantung pada lokasinya.
d. Besar pasangan gaya aksi reaksi akan sama besar hanya
jika benda tidak dipercepat.
Gaya
Hukum Newton

2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Hukum Newton I (Hukum Inersia)
Setiap benda tetap berada dalam keadaan
diam atau bergerak dengan laju tetap
sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi
gaya total yang tidak nol.
Contoh :
1. Sebuah bola sepak tidak berhenti di udara
2. Sebuah pinsil tidak menggelinding, kecuali
dikenakan gaya
Hukum Newton II, menggunakan konsep massa.

Massa
Definisi : Ukuran inersia / kelembaman suatu benda
Benda dengan massa yang lebih besar memiliki inersia yang lebih
besar.
Satuan massa dalam SI mks : kg, cgs : g
Massa dan berat adalah dua istilah yang berbeda.

2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Hukum Newton

2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Hukum Newton II
Percepatan sebuah benda berbanding lurus
dengan gaya total yang bekerja padanya dan
berbanding terbalik dengan massanya. Arah
percepatan sama dengan arah gaya total yang
bekerja padanya.

= a m F

Gaya Penggerak Gerakan


2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Hukum Newton
Contoh Soal :
Berapa besar gaya total yang dibutuhkan untuk
memberhentikan mobil dengan massa 1500 kg
dari laju 100 km/jam dalam jarak 55 m ?
2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Hukum Newton

Hukum Newton III
Ketika suatu benda memberikan gaya pada
benda kedua, benda kedua tersebut memberikan
gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah
terhadap benda yang pertama
Kadang-kadang dinyatakan sebagai : untuk setiap
aksi ada reaksi yang sama dan berlawanan arah.
Ciri-ciri pasangan aksi reaksi :
1. Sama besar
2. Berlawanan arah
3. Bekerja pada dua benda yang berbeda.
Hukum Newton
Gaya Berat

2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
gaya tarik bumi pada benda
menyebabkan benda jatuh ke tanah
ada massa m
arah selalu vertikal ke bawah
w = m g ( g = 9,8 m/s
2
) w
m
w
2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Hukum Newton
Gaya Tegangan Tali


Ada tali

Tali tegang ( tidak kendor )

Bila tali tak bermassa, T di ujung ujung tali sama besar

Pada katrol tak bermassa, T di kiri kanan katrol sama. tali
tak membuat katrol berputar




Hukum Newton
Gaya Tegangan Tali

2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
W
T
1
W = T
1
T
3
T
2
W
t
T
3
= T
2
+ W
t
Massa tali diabaikan
W
t
= 0
T
3
= T
2
T di ujung tali tak bermasa
sama besar
: pasangan
aksi - reaksi

T
1
= T
2
Hukum Newton
Gaya Tegangan Tali

2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
T
2
T
1
Katrol tak bermassa;
katrol licin

Katrol tak berputar
( Tali numpang lewat )

T
1
= T
2


2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Hukum Newton
Gaya Tegangan Tali
Contoh Soal :
1. Tiga buah benda dengan berat w1, w2,
dan w3 dihubungkan oleh tali melalui
dua buah katrol tanpa gesekan seperti
pada gambar. Jika w1 = 300 N dan
sistem ini berada dalam keadaan
setimbang maka :
a. gambarkan diagram gaya yang bekerja
pada masing-masing benda dan pada
titik simpul P !
b. tentukan berat w2 dan w3 !


w
2

w
1

w
3

P
37
53
Hukum Newton
Gaya Normal

2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
- benda bertumpu pada benda lain

- reaksi gaya tekan

- arahnya selalu tegaklurus
permukaan yang ditekan
2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Hukum Newton
Gaya Normal

DIAM
W
W

W cos o
N
N
N = W
N = W cos o
o
N
N = W
v
BERGERAK
2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
B
A
Balok A yang massanya 5 kg berada di atas balok B yang massanya
10 kg. Susunan balok balok itu berada di atas lantai yang licin.
a. Gambarlah semua gaya yang bekerja pada balok A dan semua
gaya yang bekerja pada balok B !
b. Hitunglah besarnya gaya gaya tersebut !
c. Carilah pasangan aksi reaksi gaya gaya tersebut !
Hukum Newton
Gaya Normal
Contoh Soal :
Hukum Newton
Gaya Gesek

2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Kinetik
bergerak
- f
k
=
k
N
Statik
diam

- berlawanan arah
gerak benda
- f
s

s
N
- f
s
= gaya pendorong
- tepat akan bergerak :
( f
s
)
maks
=
s
N
- berlawanan kecenderungan
arah gerak
Hukum Newton
Gaya Gesek

2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Hukum Newton
Gaya Gesek
Contoh Soal :
1. Kotak misteri 10 kg berada dalam keadaan diam di lantai horisontal.
Koefisien gesek statik adalah 0,40 dan koefisien gesek kinetik
adalah 0,30. tentukan gaya gesekan yang bekerja pada kotak jika
gaya eksternal horisontal diberikan dengan besar (a) 0, (b) 10 N, (c)
20 N, (d) 38 N, (e) 40 N

2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Hukum Newton
Contoh Soal :
Tiga buah benda m1 = 1 kg, m2 = 2
kg, dan m3 = 3 kg berada pada
posisi seperti pada gambar. Hitung
percepatan benda, tegangan
tali T1 dan T2 jika :
a. Lantai tempat m2 dan m3 berada
licin
b. Lantai tempat m2 dan m3 kasar
dengan koefisien gesek kinetik
adalah 0,1.
(Abaikan pengaruh katrol dan
massa tali)

2. Mekanika Partikel
Dinamika
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
m
3

T
1

m
2


T
2


m
1

2. Mekanika Partikel
Dinamika
Hukum Newton
Contoh Soal :

Sebuah balok seberat 100 N diletakkan di atas bidang miring
dengan sudut kemiringan 30 dan dihubungkan dengan balok lain
seberat w oleh seutas tali yang melalui katrol kecil yang licin.
Koefisien gesekan statik adalah 0,40 dan koefisien gesekan kinetik
adalah 0,30.
Berapa w agar balok 100 N bergerak ke atas dengan laju tetap ?
Berapa w agar balok bergerak ke bawah dengan laju tetap ?
Tentukan batas-batas harga w agar balok tetap diam !

Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
3. KERJA DAN ENERGI
KERJA

Definisi : Hasil kali besar
perpindahan dengan komponen
gaya yang sejajar dengan
perpindahan.







Kerja merupakan besaran
skalar
Satuan kerja dalam SI adalah
mks : Nm = joule (J) dan cgs :
dyne.cm = erg
1 J = 10
7
erg
u cos Fd W
d F W
=
=
I I
F = gaya konstan, d = besar
perpindahan benda dan = sudut
antara gaya dan perpindahan
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
u
u cos F
F
d
3. KERJA DAN ENERGI
KERJA

Contoh Soal :
1. Sebuah peti dengan massa 50 kg ditarik sejauh 40 m sepanjang
lantai horisontal dengan gaya konstan yang diberikan oleh
seseorang, sebesar F
p
=100 N, yang bekerja membentuk sudut
37. Lantai tersebut kasar dan memberikan gaya gesekan F
fr
=50
N. tentukan kerja yang dilakukan setiap gaya yang bekerja pada
peti tersebut, dan kerja total yang dilakukan terhadap peti.
2. (a) Tentukan kerja yang harus dilakukan seorang pejalan kaki
pada sebuah ransel dengan massa 15,0 kg untuk membawanya
mendaki bukit pada ketinggian h = 10,0 m. (b) Tentukan juga kerja
yang dilakukan gravitasi pada ransel. Anggap kecepatan konstan.
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Energi
Definisi : Kemampuan untuk melakukan kerja
Contoh bentuk energi : energi kinetik, potensial, kalor, listrik, energi
kimia, dll
Jumlah dari semua jenis energi, energi total , tetap sama setelah
proses apapun dengan jumlah sebelumnya, atau energi merupakan
besaran yang kekal.
Sebuah benda yang bergerak memiliki kemampuan untuk
melakukan kerja sehingga dapat dikatakan mempunyai energi.
Energi gerak disebut energi kinetik.

3. KERJA DAN ENERGI
Energi Kinetik
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Prinsip Kerja-Energi : Kerja total yang dilakukan pada sebuah benda
sama dengan perubahan energi kinetiknya.







W adalah kerja total yang dilakukan pada benda, yaitu kerja yang
dilakukan semua gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Jika kerja total W yang dilakukan pada benda adalah positif, maka
energi kinetik benda bertambah, jika kerja total W yang dilakukan
pada benda adalah negatif, maka energi kinetik benda berkurang

Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
3. KERJA DAN ENERGI
Energi Kinetik
2
2
1
mv EK
EK W
tot
=
A =
Contoh Soal :
1. Berapa kerja yang diperlukan untuk mempercepat sebuah mobil
dengan massa 100 kg dari 20 m/s sampai 30 m/s ?
2. Sebuah mobil yang berjalan dengan laju 60 km/jam dapat di rem
sampai berhenti dalam jarak 20 m. Jika mobil tersebut berjalan
dua kali lebih cepat 120 km/jam, berapa jarak penghentiannya ?

3. KERJA DAN ENERGI
Energi Kinetik
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Definisi : energi yang dihubungkan dengan gaya-gaya yang
bergantung pada posisi.
Contoh yang paling umum adalah energi potensial gravitasi.



ext
F
3. KERJA DAN ENERGI
Energi Potensial Gravitasi
mg F
G
=
1
y
2
y
h
d
m
(diberikan oleh
tangan)
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
( )
mgy EP
y y mg EP W
y y mg EP W
grav
G
ext
=
= A =
= A =
) (
1 2
1 2
Ingat : kerja yang dilakukan gravitasi
hanya bergantung pada ketinggian
vertikal h, dan tidak pada lintasan
yang dipakai, baik murni vertikal
maupun gerakan sepanjang bidang
miring
Contoh Soal :
1. Sebuah roller coaster dengan massa 1000 kg bergerak dari titik A, ke
titik B dan kemudian ke titik C. (a) berapa energi potensial gravitasi
pada B dan C relatif terhadap A? (dengan menentukan y=0 pada titik
A. (b) berapa perubahan energi potensial perpindahan dari B ke C?
(c) ulangi pertanyaan (a) dan (b), tetapi ambil titik acuan (y = 0) pada
titik C.
B
3. KERJA DAN ENERGI
Energi Potensial Gravitasi
C
A
m 10
m 15
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Gaya Konservatif
Kerja yang dilakukan tidak bergantung pada lintasan
Contoh : gaya gravitasi
Gaya NonKonservatif
Kerja yang dilakukan bergantung pada lintasan
Contoh : gaya gesek
3. KERJA DAN ENERGI
Gaya-gaya Konservatif dan NonKonservatif
NC C tot
W W W + =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Jika hanya gaya-gaya konservatif yang bekerja, energi mekanik dari
sebuah dari sebuah sistem tidak bertambah maupun berkurang pada
proses apapun. Energi tersebut tetap konstan-kekal.
3. KERJA DAN ENERGI
Energi Mekanik dan Kekekalannya
2
2
2 1
2
1
2 2 1 1
2
1
2
1
mgy mv mgy mv
E E E E
E E E
k p k p
p k
+ = +
+ = +
+ =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal :
1. Jika ketinggian awal batu adalah y
1
=h=3,0 m, hitung laju batu ketika telah
mencapai posisi 1,0 m diatas tanah !
2. Dengan menganggap ketinggian bukit adalah 40 m dan roller-coaster mulai dari
keadaan diam pada puncak, hitung (a) laju roller-coaster di kaki bukit, dan (b)
pada ketinggian berapa lajunya akan menjadi setengahnya. Tentukan y=0 di
kaki bukit.






3. Jika roller-coaster hanya mencapai ketinggian 25 m pada bukit kedua sebelum
berhenti sama sekali. Dan jarak total yang ditempuh 400 m. perkirakan gaya
gesekan rata-rata padanya, jika massa 1000 kg.
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
3. KERJA DAN ENERGI
Energi Mekanik dan Kekekalannya
y
Definisi : hasil kali massa dan kecepatannya.


Dengan p = momentum (kg m/s), m = massa sebuah benda (kg), dan v
= kecepatan benda (m/s)
Makin besar momentum yang dimiliki suatu benda, makin sulit untuk
menghentikannya, dan makin besar efek yang diakibatkannya jika
diberhentikannya.
Laju perubahan momentum sebuah benda sama dengan gaya
total yang diberikan padanya.


mv P =
4. Momentum dan Impuls
Momentum Linier

A
A
=
t
P
F
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal :
Air keluar dari selang dengan debit 1,5 kg/s dan laju 20 m/s, dan
diarahkan pada sisi mobil, yang menghentikan gerak majunya.
Berapa gaya yang diberikan air pada mobil?

4. Momentum dan Impuls
Momentum Linier
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Jumlah vektor momentum dari dua benda yang bertumbukan tetap konstan
(syarat : gaya eksternal total sistem dua bola ini sebesar nol)
Momentum sebelum tumbukan = momentum sesudah tumbukan

'
2 2
'
1 1 2 2 1 1
v m v m v m v m + = +
4. Momentum dan Impuls
Kekekalan Momentum
sebelum
selama
setelah
1 1
v m
2 2
v m
'
2 2
v m '
1 1
v m
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal :
Sebuah gerbong kereta 10.000 kg yang berjalan dengan laju 24,0 m/s
menabrak gerbong lain yang sejenis yang sedang dalam keadaan diam.
Jika kedua gerbong tersebut tersambung sebagai akibat dari tumbukan,
berapa kecepatan bersama mereka?

4. Momentum dan Impuls
Kekekalan Momentum
Sebelum Tumbukan
Setelah Tumbukan
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal
2. Hitung kecepatan balik sebuah senapan 5,0 kg yang menembakkan
peluru 0,050 kg dengan laju 120 m/s !
4. Momentum dan Impuls
Kekekalan Momentum
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
4. Momentum dan Impuls
Impuls
Ketika terjadi tumbukan, gaya biasanya
melonjak dari nol pada saat kontak
menjadi nilai yang sangat besar dalam
waktu yang sangat singkat, dan kemudian
dengan drastis kembali ke nol lagi. Grafik
besar gaya yang diberikan satu benda
pada yang lainnya pada saat tumbukan,
sebagai fungsi waktu, kira-kira sama
dengan yang ditunjukkan oleh kurva pada
gambar. Selang waktu t biasanya cukup
nyata dan sangat singkat.
0
Waktu, t
G
a
y
a
,

F

Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
4. Momentum dan Impuls
Impuls
p
F
t
A
=
A
kedua ruas dikalikan dengan t
F
Impuls perubahan momentum
t p A = A
=
Gaya rata-rata F yang bekerja selama selang
waktu t menghasilkan impuls yang sama (F t)
dengan gaya yang sebenarnya.
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal :
1. Sebuah bola golf dengan massa 0,045 kg dipukul dengan laju 45
m/s. tongkat golf bersentuhan dengan bola selama 5,0 x 10
-3
s.
hitung (a) impuls yang diberikan pada bola golf, dan (b) gaya rata-
rata yang diberikan pada bola oleh tongkat golf.
4. Momentum dan Impuls
Impuls
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011. Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Pada tumbukan 2 benda , momentum
totalnya kekal jika tidak ada gaya
eksternal yang mempengaruhinya. Dan
jika kedua benda tersebut tidak
dipengaruhi energi selain energi kinetik,
maka energi kinetik totalnya juga kekal.
Tumbukan jika energi kinetik total kekal
disebut tumbukan lenting




Tumbukan dimana energi kinetik tidak
kekal disebut tumbukan tidak lenting.
Energi kinetik yang hilang diubah
menjadi energi bentuk lain.
2 '
2 2
2 '
1 1
2
2 2
2
1 1
2
1
2
1
2
1
2
1
v m v m v m v m + = +
4. Momentum dan Impuls
Kekekalan Energi dan Momentum Pada
Tumbukan
'
2
'
1 2 1
EK EK EK EK + = +
+ bentuk energi lain
'
1
'
2 2 1
v v v v =
Tumbukan Lenting Berhadapan
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal
1. Bola bilyar dengan massa m yang bergerak dengan laju v
bertumbukan dari depan dengan bola kedua yang massanya
sama dan sedang dalam keadaan diam (v
2
= 0). Berapa laju
kedua bola setelah tumbukan, dengan menganggap tumbukan
tersebut lenting?
2. Sebuah gerbong kereta 10.000 kg yang berjalan dengan laju 24,0
m/s menabrak gerbong lain yang sejenis yang sedang dalam
keadaan diam. Jika kedua gerbong tersebut tersambung sebagai
akibat dari tumbukan, berapa kecepatan bersama mereka?
hitung berapa besar energi kinetik awal yang diubah menjadi
energi panas atau bentuk energi lainnya !


4. Momentum dan Impuls
Kekekalan Energi dan Momentum Pada
Tumbukan
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Peluru dengan massa m, ditembakkan ke balok yang besar (terbuat
dari kayu atau bahan lainnya) dengan massa M, yang digantung
seperti pendulum, (M>m). Sebagai akibat dari tumbukan tersebut
sistem pendulum-proyektil terayun keatas sampai ketinggian
maksimum h, tentukan hubungan antara laju awal peluru, v, dan
ketinggian h !
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
5. Gerak Rotasi
Untuk mendeskripsikan gerak rotasi dibutuhkan besaran posisi
sudut, kecepatan sudut, dan percepatan sudut.
Besaran-besaran sudut analogi dengan besaran-besaran linier

O
P
r

l
x
r = jarak titik P dari sumbu rotasi (radius)
l = Panjang busur P (thd sb x)
= posisi sudut (rad)
1 rad = sudut yang ujung2nya dihubungkan
oleh busur yang panjangnya sama dengan
radius (l=r).
r
l
= u
Persamaan umum posisi sudut
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal :
Mata burung tertentu dapat menangkap benda-benda yang
membentuk sudut sekecil 3 x 10
-4
rad. (a) berapa besar sudut ini
dalam derajat ? (b) seberapa kecil benda yang dapat dilihat burung
tersebut ketika terbang dengan ketinggian 100 m ?
5. Gerak Rotasi
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
5. Gerak Rotasi
0
u
u
u A
X
Perpindahan Sudut
Ketika sebuah benda, seperti roda pada
gambar disamping berotasi dari suatu
posisi awal, yang dinyatakan dengan
0
,
sampai posisi akhir , perpindahan
sudutnya adalah =-
0
.
Kecepatan Sudut
Analogi dengan kecepatan linier biasa
Kecepatan sudut rata-rata
Satuan rad/s
t A
A
=
u
e
Percepatan Sudut Rata-Rata
Analogi dengan percepatan linier biasa
Percepatan sudut rata-rata
Satuan rad/s
2

t A

=
0
e e
o
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Hubungan kecepatan linier dengan kecepatan sudut

r v e =
5. Gerak Rotasi
Kecepatan linier arahnya merupakan tangen terhadap lintasan melingkarnya.
Jadi walaupun sama untuk setiap titik pada benda yang berotasi pada setiap
saat, kecepatan linier v lebih besar untuk titik-titik yang lebih jauh dari sumbu.
Hubungan percepatan linier dengan percepatan sudut
R
a a a + =
tan
r a o =
tan
Percepatan linier arahnya merupakan tangen terhadap lintasan melingkarnya
Percepatan linier total dari sebuah partikel adalah jumlah vektor dari dua
komponen :
Dimana a
R
adalah percepatan radial atau sentripetal dan arahnya
menuju pusat lintasan melingkar partikel.
r
r
v
a
R
2
2
e = =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Hubungan kecepatan sudut, dengan frekuensi rotasi
Frekuensi berarti jumlah putaran per sekon



Satuan untuk frekuensi adalah putaran per sekon (put/s) atau
Hertz

t
e
2
= f
5. Gerak Rotasi
Hubungan Periode dan Frekuensi
Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu putaran lengkap.

f
T
1
=
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal :
1. (a) berapa laju linier seorang anak yang duduk 1,2 m dari pusat
korsel yang berotasi yang membentuk satu putaran penuh dalam
waktu 4,0 s? (b) berapa percepatannya ?
2. Piringan hard disk komputer berotasi pada 5400 rpm (putaran per
menit). (a) berapa kecepatan sudut disk ? (b) jika head pembaca
pada drive ditempatkan 3,0 cm dari sumbu rotasi, berapa laju disk
di titik tersebut? (c) berapa percepatan linier titik ini ? (d) jika satu
bit membutuhkan panjang 5 m sepanjang arah gerak, berapa
bit/s dapat ditulis oleh head ketika berada 3 cm dari sumbu?

5. Gerak Rotasi
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Persamaan-persamaan Kinematika untuk Gerak Rotasi yang
Dipercepat Beraturan (=konstan)

5. Gerak Rotasi
2
2
2
1
0
2
0
2
2
0
0
e e
e
ou e e
o e u
o e e
+
=
+ =
+ =
+ =
t t
t
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal
1. Rotor pemusing dipercepat dari keadaan diam sampai 20.000 rpm
dalam waktu 5,0 menit. (a) Berapa percepatan sudut rata-ratanya
? (b) melalui berapa putaran rotor pemusing selama dipercepat?
Anggap percepatan sudut konstan
2. Sebuah sepeda melambat beraturan dari v
0
=8,40 m/s sampai
berhenti pada jarak 115 m. diameter roda adalah 68,0 cm.
tentukan (a) kecepatan sudut roda pada saat awal, (b) jumlah total
putaran setiap roda sampai berhenti, (c) percepatan sudut roda
dan (d) waktu yang diperlukan sampai berhenti
5. Gerak Rotasi
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
5. Gerak Rotasi
Dinamika Rotasi
Torsi

= Fr t
F
1
F
2

r
1

r
2

Mempelajari penyebab gerak rotasi
Torsi adalah hasil kali gaya dengan lengan
gaya.
Lengan gaya atau lengan torsi adalah
jarak tegak lurus dari sumbu rotasi ke garis
kerja gaya.
jika F
1
=F
2
maka pada lengan gaya r
1
pintu
akan lebih cepat terbuka daripada r
2
.

t o
Ketika lebih dari satu torsi bekerja pada
sebuah benda, percepatan ternyata
berbanding lurus dengan torsi total.
Cat : kita dapat memberikan tanda positif
untuk torsi yang bekerja berlawanan arah
jarum jam, dan sebaliknya.
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal :
1. Seseorang memberikan gaya 45 N diujung pintu yang lebarnya 84
cm. berapa besar torsi jika gaya diberikan (a) tegak lurus terhadap
pintu, dan (b) dengan sudut 60 terhadap bagian ujung pintu.
5. Gerak Rotasi
Dinamika Rotasi
F
1
=50 N
F
2
=50 N
30
60
r
1

r
2

2. Dua roda silinder tipis, dengan radius r
1
= 30 cm
dan r
2
= 50 cm, disatukan dengan sumbu yang
melewati pusat keduanya. Hitung torsi total pada roda
gabungan ini yang disebabkan oleh dua gaya
masing-masing dengan besar 50 N!
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
5. Gerak Rotasi
Torsi dan Inersia
Pada kasus gerak linier, percepatan tidak hanya berbanding lurus dengan
gaya total, tetapi juga berbanding terbalik dengan inersia benda, atau massa
m.
Pada kasus gerak rotasi percepatan sudut berbanding lurus dengan torsi
dan berbanding terbalik dengan momen inersia.
o t

=
2
mr
...
2
2 2
2
1 1
2
+ + = =

r m r m mr I
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh soal :
1. Dua beban dengan massa 5 kg dan 7 kg diletakkan dengan jarak
4 meter satu sama lain pada sebuah batang yang ringan ( massa
dapat diabaikan). Hitung momen inersia sistem (a) ketika
dirotasikan sekitar sebuah sumbu yang berada ditengah antara
kedua beban tersebut. Dan (b) jika sistem berotasi sekitar sumbu
yang terletak 0,50 m disebelah kiri massa 5,0 kg

5. Gerak Rotasi
Torsi dan Inersia
F
T

33 cm = R
2. Gaya 15 N (dinyatakan dengan F
T
) diberikan
pada tali yang dilingkarkan pada katrol dengan
massa M = 4,00 kg dan radius R = 33,0 cm.
katrol terlihat dipercepat beraturan dari keadaan
diam sampai mencapai laju sudut 30,0 rad/s
dalam waktu 3,00 s. jika ada torsi gesekan
(pada sumbu) 1,10 m.N. tentukan momen
inersia katrol. Katrol dianggap berotasi sekitar
pusatnya.
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Sebuah benda yang berotasi sementara pusat massanya (PM) mengalami
translasi akan mengalami baik EK translasi maupun rotasi . Dengan
demikian energi kinetik total adalah







Hukum kekekalan Energi Mekanik menjadi :

2 2
2
1
2
1
e
PM PM
I Mv EK + =
5. Gerak Rotasi
Energi Kinetik Rotasi
Dimana v
PM
adalah kecepatan linier dari PM, I
PM
adalah momen inersia
disekitar sumbu yang melalui PM, M adalah massa total benda.
tan
2
1
2
1
2 2
kons Mgy I Mv
PM PM
= + + e
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal
1. Bola yang menggelinding menuruni bidang miring. Berapa
laju bola padat dengan massa M dan radius R ketika mencapai
kaki bidang miring jika mulai dari keadaan diam pada ketinggian
vertikal H dan menggelinding ke bawah tanpa slip? Diketahui
momen inersia bola padat adalah I
PM
=2/5 MR
2

5. Gerak Rotasi
Energi Kinetik Rotasi
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Benda tegar : benda yang jika dikenai gaya dan kemudian gaya-nya
dihilangkan bentuk dan ukurannya tidak berubah.
Suatu benda tegar dikatakan setimbang apabila memiliki
percepatan translasi (a) dan percepatan sudut () sama dengan nol.
Dalam keadaan setimbang, seluruh resultan gaya yang bekerja
harus sama dengan nol, dan resultan torsi yang bekerja juga harus
sama dengan nol
EF
x
= 0 dan EF
y
= 0
Et = 0

6. Kesetimbangan Benda Tegar
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal :
1. Jika berat orang adalah 90 N, berapa tegangan tali T
1
dan T
2
?







2. Sebuah papan 2,0 kg berfungsi sebagai jungkat-jungkit. Beban I
mempunya massa 30 kg dan terletak 2,5 m dari titik tumpu. Pada
jarak x berapa dari titik tumpu tersebut, beban II yang massanya 25
kg harus ditempatkan untuk mengimbangi jungkat-jungkit itu? Anggap
papan tersebut benda tegar dan berpusat pada titik tumpu.

6. Kesetimbangan Benda Tegar
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal
3. Sebuah balok kayu homogen 1500 kg, panjang 20,0 m, menopang
beban 15000 kg dan berjarak 5 m dari penopang kanannya. Hitung
gaya pada setiap penopang vertikal tersebut !
6. Kesetimbangan Benda Tegar
F
1

F
2

W
K

W
B

10 m 5 m 5 m
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal
4. Sebuah balok homogen, dengan panjang 2,20 m dan massa m = 25 kg,
dipasang dengan engsel pada dinding. Balok tersebut ditahan pada posisi
horisontal oleh sebuah kawat yang membuat sudut = 30. Balok menahan
massa M = 280 kg yang tergantung pada ujungnya. Tentukan komponen-
komponen gaya F
H
yang diberikan engsel terhadap balok dan komponen-
komponen tegangan pada kawat penopang !

6. Kesetimbangan Benda Tegar
F
H

mg
F
T

Mg
M

Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal
5. Tangga yang panjangnya 5 m bersandar di dinding pada titik 4 m di
atas tanah. Tangga tersebut homogen dan memiliki massa 12 kg.
dengan menganggap dinding tidak memiliki gesekan (tetapi tanah
mempunyai gesekan), tentukan gaya-gaya yang diberikan pada
tangga oleh tanah dan dinding.
6. Kesetimbangan Benda Tegar
F
w

mg
F
g

4 m
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Benda pada kesetimbangan statik, jika tida diganggu maka tidak
akan mengalami percepatan translasi maupun rotasi karena
jumlah gaya dan jumlah semua torsi yang bekerja padanya adalah
nol.
Ada 3 akibat jika benda diganggu :
1. Benda kembali ke posisi semula (kesetimbangan stabil)
2. benda berpidah lebih jauh dari posisi awal (kesetimbangan
tidak stabil.
3. Benda tetap pada posisinya yang baru (kesetimbangan netral).
Sebuah benda yang PG-nya berada diatas dasar penopangnya,
akan stabil jika garis vertikal yang diproyeksikan kebawah dari
PG sampai kedalam dasar penopang.
6. Kesetimbangan Benda Tegar
Stabilitas
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Jika sebuah gaya diberikan pada benda, seperti pada batang logam yang
digantung vertikal, maka panjang benda berubah.
Jika besar perpanjangan L lebih kecil jika dibandingkan dengan panjang
benda, eksperimen menunjukkan bahwa L sebanding dengan berat
atau gaya yang diberikan pada benda (Hukum Hooke)


Hukum ini hanya berlaku sampai batas tertentu, karena jika gaya terlalu
besar, benda meregang sangat besar dan akhirnya patah.


6. Kesetimbangan Benda Tegar
Elastisitas
L k F A =
F
L
Batas elastik
Titik patah
Batas proporsional
berlakunya hukum
hooke terletak pada
daerah elastik
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Besarnya pertambahan panjang sebuah benda tidak hanya bergantung
pada gaya yang diberikan, tetapi juga pada bentuk materi pembentuk
dan dimensinya, yaitu konstanta k.
Makin panjang benda makin besar pertambahan panjangnya, dan
makin benda tebal tersebut, makin kecil pertambahan panjangnya.



E adalah modulus elastik atau modulus Young, yang nilainya
bergantung pada materi penyusunnya.
0
1
L
A
F
E
L = A
6. Kesetimbangan Benda Tegar
Elastisitas
regangan
tegangan
E =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal
Kawat piano dari baja yang panjangnya 160 cm berdiameter 0,20 m.
berapa besar tegangan kawat jika meregang 0,30 cm ketika
dikencangkan ?
6. Kesetimbangan Benda Tegar
Elastisitas
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Tiga keadaan umum, atau fase, dari materi adalah padat, cair, dan gas.
Zat cair dan gas memiliki kemampuan untuk mengalir sehingga sering
disebut fluida.
Massa jenis
Massa jenis sebuah benda didefinisikan sebagai massa per satuan
volume.



Dimana m adalah massa benda, dan V merupakan volumenya.
Satuan SI untuk massa jenis dalam mks : kg/m
3
dan dalam cgs : g/cm
3
Gravitasi Khusus
Gravitasi khusus (GK) suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan dari
massa jenis zat tersebut terhadap massa jenis air pada 4,0C
Massa jenis air pada 4,0C adalah 1,00 g/cm
3
.
7. Fluida
Massa Jenis dan Gravitasi Khusus
V
m
=
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Tekanan
Definisi : gaya per satuan luas, dimana gaya tegak lurus terhadap
permukaan.


Satuan SI untuk tekanan adalah mks : N/m
2
(Pascal) dan cgs : dyne/cm
2
.
Tekanan Pada Fluida
Fluida memberikan tekanan ke semua arah.
Di setiap titik pada fluida yang diam, besarnya tekanan dari seluruh arah
tetap sama (untuk kedalaman tertentu), kalau tidak sama fluida akan
mengalir.
7. Fluida
Tekanan Pada Fluida
A
F
P =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
7. Fluida
Tekanan Pada Fluida
h
A
A
Menghitung tekanan pada kedalaman h dalam
zat cair
Pada umumnya tekanan pada kedalaman yang
sama dalam zat cair yang homogen adalah
sama.

Persamaan ini berlaku untuk untuk fluida yang
massa jenisnya konstan dan tidak berubah
terhadap kedalaman, yaitu jika fluida tersebut
tidak dapat ditekan.
Persamaan ini dapat digunakan untuk
menentukan perbedaan tekanan P pada
ketinggian yang berbeda, dimana adalah
massa jenis rata-rata.



gh P =
h g P A = A
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal
1. Tekanan pada keran. Permukaan air didalam tangki penyimpanan
berada 30 m diatas keran air. Hitung tekanan air pada keran.
7. Fluida
Tekanan Pada Fluida
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Atmosfer bumi memberikan tekanan pada semua benda termasuk fluida
lainnya.
Tekanan luar yang bekerja pada fluida disalurkan keseluruh fluida.
Tekanan yang disebabkan tekanan air, tekanan totalnya adalah tekanan
air ditambah tekanan udara diatasnya.


Dengan P
A
adalah tekanan atmosfer, dan P
G
adalah tekanan terukur.
Prinsip Pascal : tekanan yang diberikan pada fluida dalam suatu tempat
akan menambah tekanan keseluruhan dengan besar yang sama.
Contoh alat yang menggunakan prinsip pascal : lift hidrolik.
G A
P P P + =
7. Fluida
Prinsip Pascal
masuk
masuk
keluar
keluar
A
F
A
F
=
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Prinsip Archimides : gaya apung yang bekerja pada benda yang
dimasukkan dalam fluida sama dengan berat fluida yang
dipindahkannya.


Dimana F
B
= Gaya apung,
F
= massa jenis fluida, g = percepatan
gravitasi, dan V = volume benda tercelup.

Contoh Soal
1. sebuah patung 70 kg tenggelam sampai dasar laut. Volumenya
adalah 3,0 x 10
4
cm
3
. berapa gaya yang diperlukan untuk
mengangkatnya ?
2. ketika mahkota dengan massa 14,7 kg dimasukkan kedalam air,
sebuah timbangan yang akurat hanya menunjukkan angka 13,4 kg.
apakah mahkoa tersebut terbuat dari emas ? Massa jenis emas 19,3 x
10
3
kg/m
3
.
7. Fluida
Prinsip Archimides
gV F
F B
=
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Prinsip Pengapungan
Pada umumnya, benda dapat terapung pada fluida jika massa jenisnya
lebih kecil dari massa jenis fluida tersebut.
Ketika sebuah benda terapung kita dapatkan F
B
= w yang bisa kita
tuliskan sebagai :



Dimana V
0
= volume total benda, dan V
perp
= volume fluida yang
dipindahkan (volume yang terbenam).
Aplikasi dari prinsip pengapungan adalah alat ukur massa jenis, yaitu
hidrometer.

7. Fluida
Prinsip Archimides
F
perp
V
V

0
0
=
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Prinsip pengapungan
Contoh soal
1. Sebuah model sederhana menggambarkan benua sebagai sebuah
balok (massa jenis 2800 kg/m
3
)yang terapung pada lapisan mantel
disekitarnya (massa jenis 3300 kg/m
3
). Dengan menganggap
ketebalan benua 35 km, perkirakan ketinggian benua diatas lapisan
yang mengelilinginya !
7. Fluida
Prinsip Archimides
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Dua jenis utama aliran fluida :
1. Aliran laminer : aliran yang mulus, dalam arti lapisan-lapisan yang
bersebelahan meluncur satu sama lain dengan mulus.
2. Aliran Turbulen : aliran yang tak menentu, ditandai dengan
lingkaran-lingkaran tak menentu, kecil dan menyerupai pusaran
serta menyerap banyak energi
Batasan pembelajaran dalam bab dinamika fluida ini, kita fokuskan
pada aliran laminer, karena aliran turbulen membutuhkan bahasan
yang rumit dan memakan waktu.
7. Fluida
Dinamika Fluida
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Persamaan Kontinuitas

7. Fluida
Dinamika Fluida
A
1

A
2

l
1

l
2

v
1
v
2

jika fluida tidak bisa ditekan ()
tidak berubah terhadap tekanan,
maka
1
=
2
dan persamaan
kontinuitas menjadi :


Persamaan ini memberitahukan
bahwa luas penampang lintang
besar, kecepatan kecil, dan
dimana luas kecil, kecepatan
besar.
2 2 1 1
v A v A =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Persamaan Kontinuitas
Contoh Soal :
1. Aliran darah. Radius aorta sekitar 1,0 cm dan darah yang
melewatinya memiliki laju sekitar 30 cm/s. pembuluh kapiler
biasanya memiliki radius sekitar 4 x 10
-4
cm, dan darah melaluinya
dengan laju sekitar 5 x 10
-4
m/s. perkirakan berapa banyak
pembuluh kapiler yang ada dalam tubuh !
2. Saluran pemanas ke ruangan. Seberapa besar sebuah saluran
pemanas harus dibuat jika udara yang mengalir dengan laju 3,0
m/s didalamnya dapat mengisi ruangan dengan volume 300 m
3

setiap 15 menit. Anggap massa jenis udara konstan.
7. Fluida
Dinamika Fluida
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Persamaan Bernoulli
Prinsip Bernoulli : dimana
kecepatan fluida tinggi, tekanan
rendah, dan dimana kecepatan
rendah, tekanan tinggi.
Ingat !!! Persamaan Bernoulli
berlaku jika aliran fluida tetap
(laminer), fluida tidak bisa ditekan,
dan viskositas cukup kecil
sehingga bisa diabaikan

7. Fluida
Dinamika Fluida
l
1

l
2

A
1

A
2

v
1

v
2

P
1

P
2

y
1

y
2

2
2
2 2 1
2
1 1
2
1
2
1
gy v P gy v P + + = + +
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal :
1. Aliran dan tekanan pada sistem pemanas air. Air beredar
disebuah rumah pada suatu sistem pemanas air. Jika air dipompa
dengan laju 0,50 m/s melalui pipa berdiameter 4,0 cm diruang
bawah tanah dengan tekanan 3,0 atm, berapa laju aliran dan
tekanan pada pipa berdiameter 2,6 cm ditingkat dua dengan tinggi
5,0 m diatasnya ?
7. Fluida
Dinamika Fluida
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Definisi : Gesekan internal pada
fluida
7. Fluida
Viskositas
Lempeng Bergerak
Lempeng Diam


Gradien
Fluida
Kecepatan
L
l
A F
v
q =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.




v = kecepatan fluida, A= Luas fluida yang besentuhan dengan lempeng, F = Gaya
yang menggerakkan lempeng, dan L = jarak antar lempeng.

Satuan SI untuk viskositas (), adalah Ns/m
2
= Pa.s (Pascal Sekon). Untuk
sistem cgs satuannya adalah dyne.s/cm
2
= poise (P). Viskositas sering
dinyatakan dalam centipoise (cP) yang besarnya seperseratus poise.

7. Fluida
Viskositas
A
FL
v
q =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Persamaan Poiseuille
Laju aliran fluida dalam tabung yang bulat bergantung pada viskositas
fluida, perbedaan tekanan, dan dimensi tabung.




dimana r adalah radius tabung, L adalah panjangnya, P
1
P
2
merupakan perbedaan tekanan antara ujung-ujungnya, adalah
koefisien viskositas, dan Q adalah laju volume aliran yang dinyatakan
dalam satuan SI m
3
/s.

Ingat !!! Persamaan ini berlaku untuk aliran laminer

7. Fluida
Viskositas
( )
L
P P r
Q
q
t
8
2 1
2

=
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Persamaan Poiseuille
Contoh Soal :
1. Oli mesin (SAE 10) melalui tabung yang berdiameter 1,80 mm dalam
sebuah mesin. Panjang tabung tersebut 5,5 cm. berapa perbedaan
tekanan yang dibutuhkan untuk mempertahankan laju aliran
sebesar 5,6 mL/min ?
7. Fluida
Viskositas
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Permukaan zat cair berperilaku seperti membran yang teregang karena
tegangan.
Contoh : setetes air diujung keran yang menetes, membuat bentuk yang
hampir bulat seperti balon kecil yang berisi air.
Tegangan ini bekerja sejajar dengan permukaan yang muncul akibat gaya
tarik antar molekul.
Tegangan permukaan adalah gaya per satuan panjang yang bekerja
melintasi semua garis pada permukaan, dengan kecenderungan menarik
permukaan agar tertutup.
7. Fluida
Tegangan Permukaan
L
F
=
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Definisi : fenomena naik atau turunnya zat cair relatif tehadap
tingkat zat cair yang mengelilinginya
Naik atau turunnya zat cair bergantung pada kekuatan relatif gaya
adhesi dan kohesi.
Air membasahi gelas, sementara air raksa tidak membasahi gelas,
kenapa ?
7. Fluida
Kapilaritas
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Definisi : gerakan berulang pada
lintasan yang sama (periodik).
Contoh : getaran pada sinar gitar
saat dipetik, getaran beduk saat
dipukul, getaran pada pita suara,
getaran pada bandul yang
diayun, getaran pada mistar
yang ditarik dll.
Gerak periodik adalah gerak
benda secara berulang-ulang
dalam selang waktu yang sama




8. Getaran dan Gelombang
Getaran (Osilasi)
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Gerak Harmonik Sederhana
Ketika massa diujung
pegas ditarik dengan gaya
F = kx
(k = konstanta pegas),
akan ada gaya pulih
(restoring force) yang
besarnya F = -kx
8. Getaran dan Gelombang
Getaran (Osilasi)
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Besaran-besaran dalam GHS
1. Simpangan (x) : Jarak massa dari titik setimbang pada setiap saat
(m)
2. Amplitudo (A) : Simpangan maksimum jarak terbesar dari titik
setimbang (m).
3. Periode (T) : waktu yang dibutuhkan untuk satu siklus lengkap (s).
4. Frekuensi (f) : jumlah siklus lengkap per detik (hertz).

T
f
1
=
8. Getaran dan Gelombang
Getaran (Osilasi)
f
T
1
=
Ingat !!! Persamaan hukum hooke berlaku jika simpangan tidak
terlalu besar
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
GHS
Contoh Soal
1. Pegas mobil. Ketika sebuah keluarga yang
berjumlah empat orang dengan massa total 200
kg menaiki mobil 1200 kg mereka, pegas mobil
tertekan 3,0 cm. (a) berapa konstanta pegas-
pegas mobil ? (b) berapa jauh mobil akan
tertekan jika dimuati 300 kg ?
8. Getaran dan Gelombang
Getaran (Osilasi)
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Energi Pada gerak Harmonis Sederhana
Energi total = E
k
+ E
p





Pada simpangan maksimum (amplitudo), energi total tersimpan sebagai
energi potensial.


Pada titik setimbang (x=0) energi total tersimpan sebagai energi kinetik.


2 2
2
1
2
1
kx mv E
tot
+ =
8. Getaran dan Gelombang
Getaran (Osilasi)
2
2
1
kA E
tot
=
2
max
2
1
mv E
tot
=
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Energi Pada gerak Harmonis Sederhana
Pada titik-titik pertengahan energi berbentuk sebagian kinetik dan
sebagian potensial.


Sehingga bisa kita nyatakan kecepatan benda di semua posisi x adalah
2 2 2
2
1
2
1
2
1
kA kx mv = +
8. Getaran dan Gelombang
Getaran (Osilasi)
2
2
max
1
A
x
v v =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Energi Pada gerak Harmonis Sederhana
Contoh Soal :
1. Perhitungan pegas. Sebuah pegas meregang
0,150 m ketika massa 0,300 kg digantungakan
padanya. Pegas kemudian diregangkan 0,100 m
dari titik setimbang ini, dan dilepaskan.
Tentukan (a) konstanta pegas k, (b) amplitudo
osilasi A, (c) kecepatan maksimum, (d) besar
kecepatan v, ketika massa berada 0,050 m dari
kesetimbangan, dan (e) besar percepatan
maksimum massa tersebut.
8. Getaran dan Gelombang
Getaran (Osilasi)
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
8. Getaran dan Gelombang
Getaran (Osilasi)
Periode dan Sifat Sinusoidal GHS
Periode bergantung pada massa m
dan konstanta pegas k, tapi bukan pada
amplitudo.
Makin besar massa, makin lama
periode; dan makin kaku pegas, makin
singkat periode.
k
m
T t 2 =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Periode dan Sifat Sinusoidal GHS
Contoh Soal
1. Sarang Laba-laba. Seekor serangga kecil dengan
massa 0,30 g tertangkap di sarang laba-laba yang
massanya dapat diabaikan. Sarang tersebut bergetar
terutama dengan frekuensi 15 Hz. (a) perkirakan nilai
konstanta pegas k untuk sarang tersebut. (b) dengan
frekuensi berapa sarang tersebut bergetar jika seekor
serangga dengan massa 0,10 g tertangkap?
8. Getaran dan Gelombang
Getaran (Osilasi)
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Pendulum Sederhana
Pendulum sederhana terdiri dari
sebuah benda kecil (bola
pendulum) yang digantungkan
diujung tali yang ringan.
Apakah pendulum mengalami
GHS ?
Periode pendulum tidak
bergantung pada massa bola
pendulum.

8. Getaran dan Gelombang
Getaran (Osilasi)
g
L
T t 2 =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Pendulum Sederhana
Contoh Soal :
1. Jam Besar. (a) perkirakan panjang pendulum pada jam besar yang berdetak
sekali setiap detik, (b) berapa periode jam dengan pendulum yang
panjangnya 1,0 m?
8. Getaran dan Gelombang
Getaran (Osilasi)
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Gerak Harmonis Teredam
Amplitudo semua pegas dan
pendulum yang berayun pada
kenyataannya perlahan-lahan
berkurang terhadap waktu.

8. Getaran dan Gelombang
Getaran (Osilasi)
Tiga kasus umum sistem teredam
adalah :
1. Overdamped : peredaman
sedemikian besar sehingga
memerlukan waktu lama untuk
sampai ke kesetimbangan.
2. Underdamped : sistem
melakukan beberapa ayunan
sebelum berhenti.
3. Critical damping :
kesetimbangan dicapai dengan
cepat.
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Getaran Yang DIpaksakan
(Resonansi)
Pada getaran yang dipaksakan,
amplitudo getaran bergantung
pada perbedaan frekuensi alami
benda (f
0
) dan frekuensi eksternal
(f), dan mencapai maksimum
ketika f=f
0
(efek resonansi).
Contoh resonansi : hancurnya
kristal karena suara, runtuhnya
jembatan akibat angin ribut.
8. Getaran dan Gelombang
Getaran (Osilasi)
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
8. Getaran dan Gelombang
Gerak Gelombang
Gelombang bergerak dengan
kecepatan yang bisa diketahui,
tetapi setiap partikel dari materi
yang dilewati gelombang hanya
berosilasi terhadap titik setimbang.
Gelombang kontinu (periodik)
mempunyai sumber berupa
gangguan yang kontinu dan
berosilasi, yaitu sumbernya berupa
getaran atau osilasi
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Besaran-besaran gelombang
sinusoidal periodik
Titik-titik tinggi adalah puncak,
titik-titik rendah disebut lembah.
Amplitudo : ketinggian maksimum
puncak, atau kedalaman
maksimum lembah
Panjang gelombang () : jarak
antara 2 puncak yang berurutan.
Frekuensi (f) dan Periode (T).
Kecepatan Gelombang (v) :
kecepatan dimana puncak
gelombang (bagian lain dari
gelombang) bergerak.
8. Getaran dan Gelombang
Gerak Gelombang
f v =
L m
F
v
T
=
Gelombang pada tali
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Besaran-besaran gelombang sinusoidal periodik
Contoh Soal
1. Gelombang pada kawat. Gelombang yang
panjang gelombangnya 0,30 m merambat
sepanjang kawat yang panjangnya 300 m
dengan massa total 15 kg. jika kawat mengalami
tegangan 1000 N, berapa kecepatan dan
frekuensi gelombang ini ?
8. Getaran dan Gelombang
Gerak Gelombang
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Jenis-jenis gelombang
1. Gelombang Transversal :
gelombang yang gerak
partikelnya tegak lurus dengan
arah rambatannya.
2. Gelombang Longitudinal :
gelombang yang gerak
partikelnya sejajar dengan
arah rambatannya.
contoh : gelombang suara
diudara

8. Getaran dan Gelombang
Gerak Gelombang
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Pantulan Gelombang
Ketika gelombang mengenai suatu pembatas, maka gelombang
akan dipantulkan.
Ketika gelombang pada tali mencapai dinding, tidak semua energi
dipantulkan, sebagian dari energi tersebut diserap oleh dinding.
8. Getaran dan Gelombang
Gerak Gelombang
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Interferensi Gelombang
Interferensi terjadi jika dua
gelombang merambat pada
bagian yang sama dalam ruang
pada saat yang sama.
Jumlah aljabar dari simpangan
mereka dinamakan prinsip
superposisi.
Ketika dua gelombang
berlawanan (beda fase) saling
melewati hasilnya disebut
interferensi destruktif.
ketika dua gelombang sefase
saling melewati hasilnya disebut
interferensi konstruktif
8. Getaran dan Gelombang
Gerak Gelombang
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Gelombang Berdiri (Resonansi)
Frekuensi dimana gelombang
berdiri dihasilkan adalah
frekuensi alami atau frekuensi
resonan.

8. Getaran dan Gelombang
Gerak Gelombang
1
2
1
= L
2
= L
3
2
3
= L
Nada Dasar atau Harmoni pertama f
1

Nada atas pertama atau Harmoni kedua f
2

=2f
1

Nada Atas Kedua atau Harmoni ketiga
f
3
=3 f
1

2
n
n
L

=
1
2
nf
L
nv v
f
n
n
= = =

Dimana n= 1, 2, 3, .
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Gelombang Berdiri (Resonansi)
Contoh Soal
1. Senar Piano. Seutas senar piano
memiliki panjang 1,10 m dan massa 9,00
g. (a) berapa tegangan yang harus
dibeerikan kepada senar agar bergetar
dengan frekuensi dasar 131 Hz? (b)
berapa empat frekuensi harmoni pertama
?
8. Getaran dan Gelombang
Gerak Gelombang
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Pembiasan
Ketika gelombang mengenai perbatasan, sebagian energi
dipantulkan dan sebagian diteruskan atau diserap.
Ketika gelombang merambat pada satu medium menyebrangi
perbatasan medium yang lain, maka kecepatan gelombang akan
berubah dan arah gelombang juga berubah. Fenomena ini dikenal
sebagai pembiasan.
Contoh : gelombang air (kecepatan berkurang pada air dangkal dan
gelombang mengalami pembiasan.

8. Getaran dan Gelombang
Gerak Gelombang
1
2
1
2
sin
sin
v
v
=
u
u
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Pembiasan
Contoh Soal
Pembiasan gelombang gempa bumi. Gelombang P gempa bumi yang
melewati perbatasan batuan dimana kecepatannya naik dari 6,5 km/s
menjadi 8,0 km/s. jika gelombang sampai di perbatasan ini dengan sudut
30, berapa sudut pembiasan ?
8. Getaran dan Gelombang
Gerak Gelombang
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Difraksi Gelombang
Gelombang-gelombang menyebar sewaktu merambat dan ketika
menemui penghalang gelombang ini berbelok, fenomena ini disebut
Difraksi.
8. Getaran dan Gelombang
Gerak Gelombang
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Efek Doppler (gelombang bunyi).
Ketika sebuah sumber bunyi bergerak mendekati pengamat, ketinggian
nada lebih tinggi daripada ketika sumber tersebut berada dalam keadaan
diam; dan ketika sumber menjauh dari pengamat, ketinggian nada lebih
rendah.



Dengan f = frekuensi yang baru (Hz), f = frekuensi sumber, v= cepat
rambat bunyi di udara (340 m/s), v
0
= kecepatan pengamat (m/s), dan v
s
=
kecepatan sumber (m/s)
Tanda sebelah atas berlaku jika sumber dan atau pengamat saling
mendekati ; tanda sebelah bawah berlaku jika mereka saling menjauh.

8. Getaran dan Gelombang
Gerak Gelombang
|
|
.
|

\
|

=
s
v v
v v
f f

0
'
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Efek Doppler (gelombang bunyi).
Contoh Soal
1. Sirine mobil polisi yang berada dalam keadaan diam memancarkan
frekuensi 1600 Hz. Berapa frekuensi yang akan anda dengar jika anda
dalam keadaan diam dan mobil polisi bergerak dengan laju 25,0 m/s (a)
mendekati anda (b) menjauhi anda
2. Gelombang bunyi 5000 Hz diarahkan ke benda yang bergerak dengan
laju 3,5 m/s menuju sumber (yang diam). Berapa frekuensi gelombang
pantulan ?
8. Getaran dan Gelombang
Gerak Gelombang
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
9. Suhu dan Kalor
Suhu
Suhu adalah ukuran mengenai
panas atau dinginnya benda.
Banyak sifat zat yang berubah
terhadap suhu. Contoh : massa
jenis, viskositas, muai panjang,
warna benda dll.
Alat untuk mengukur suhu adalah
: termometer
Satuan termometer yang familiar
adalah skala Celcius,
Fahrenheit, Reamur dan Kelvin.

Jenis
Skala
Titik beku
()
Titik Didih
()

Celcius 0 100
Fahrenheit 32 212
Reamur 0 80
Kelvin 273 373
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
9. Suhu dan Kalor
Suhu
Konversi Satuan Satuan Termometer

( ) ( ) | |
( ) ( ) | |
( )
( ) 273
4
5
) (
32
5
9
32
9
5
=
=
+ =
=
K C T
R T C T
C T F T
F T C T
Contoh Soal
1. Pada termometer alkohol-
dalam-gelas, tinggi kolom
alkohol adalah 10,70 cm pada
0,0C dan panjang 22,85 cm
pada 100,0C. berapa suhu
jika tinggi kolom (a) 16,70 cm,
dan (b) 20,50 cm ?
2. Pada suhu berapa skala
fahrenheit dan celcius
memberikan nilai numerik
yang sama ?

Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda ke yang
lainnya karena adanya perbedaan suhu.
Satuan kalor adalah kalori (kal), dan didefinisikan sebagai kalor
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1
derajat celcius.
Kalori (dengan huruf K besar) = kkal.
1 kalori = 4,2 joule dan 1 joule = 0,24 kalori.
9. Suhu dan Kalor
Kalor
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Contoh Soal
1. Sebuah pemanas yang dimasukkan kedalam air menyerap listrik
sebesar 350 W. perkirakan waktu yang diperlukan untuk
memanskan semangkuk sop (anggap merupakan 250 mL air) dari
20C sampai 50C.
9. Suhu dan Kalor
Kalor
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
9. Suhu dan Kalor
Kalor
Kalor jenis
Jika kalor diberikan pada suatu benda maka suhunya naik, tapi
seberapa besar kenaikannya ?


Dimana Q = kalor yang dibutuhkan (J), m = massa zat (kg), T =
perubahan temperatur (C) dan c = kalor jenis zat (J/kgC).
Ingat !!! Nilai c bergantung pada temperatur, tetapi utnuk perubahan
temperatur yang tidak terlalu besar, c seringkali dianggap konstan.

T mc Q A =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
9. Suhu dan Kalor
Kalor
Kalorimetri (Asas Black)
Jika sistem terisolasi seluruhnya, kalor akan mengalir dari bagian dengan
temperatur yang lebih tinggi, kebagian dengan temperatur yang lebih rendah.
Kehilangan kalor sebanyak satu bagian sistem sama dengan kalor yang
didapat oleh bagian yang lain.

Kalor yang dilepas = kalor yang diserap
serap lepas
Q Q =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Kalorimetri (Asas Black)
Contoh Soal :
1. Sebuah sepatu kuda besi yang panas (m = 0,40 kg) yang baru saja
ditempa, dimasukkan kedalam air 1,60 L dalam panci besi 0,30 kg yang
pada awalnya mempunyai temperatur 20C. jika temperatur setimbang
terakhir adalah 25 C, perkirakan temperatur awal sepatu kuda yang
panas tersebut. c besi = 450 J/kgC, c air = 4200 J/kgC

9. Suhu dan Kalor
Kalor
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
9. Suhu dan Kalor
Kalor
Kalor Laten
Ketika suatu materi berubah fase dari padat ke cair, atau dari cair ke gas,
sejumlah tertentu energi terlibat pada perubahan fase ini.
Ketika suatu materi berubah fase, maka suhu tidak berubah, karena kenaikan
kalornya digunakan untuk merubah fasenya, bukan menaikkan suhunya.
Kalor lebur (L
F
): kalor yang dibutuhkan untuk merubah 1,0 kg zat dari padat
menjadi cair. Kalor lebur air = 333kJ/kg
Kalor Uap (L
V
) : kalor yang dibutuhkan untuk merubah suatu zat dari fase
cair ke uap. Kalor uap air = 2260 kJ/kg.
Kalor yang terlibat dalam perubahan fase, tidak hanya bergantung pada kalor
laten, tetapi juga massa total zat tersebut.
mL Q =
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Kalor Laten
Contoh Soal :
1. Sepotong es batu diambil dari lemari es pada -8,5C, dan diletakkan pada
kalorimeter alumunium 100 g yang diisi dengan 300 g air dengan
temperatur 20C. situasi akhir terlihat seluruhnya berupa air pada 17C.
berapa massa es batu ?
9. Suhu dan Kalor
Kalor
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.
Perpindahan kalor
Kalor berpindah dari satu tempat atau benda ke yang lainnya
dengan 3 cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Konduksi : digambarkan sebagai hasil tumbukan molekul-molekul.
Contoh : tongkat logam dimasukkan kedalam air panas.
Konveksi : digambarkan sebagai pergerakan molekul-molekul dari
satu tempat ke tempat yang lain. Contoh : ketika sepanci air
dipanaskan.
Radiasi : digambarkan sebagai transfer kalor tanpa medium apapun
(gelombang elektromagnetik). Contoh : sinar matahari menyinari
bumi
9. Suhu dan Kalor
Kalor
Arie P P.: Fisika Dasar I.2011.

Anda mungkin juga menyukai